UJIAN TENGAH SEMESTER METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL
REVIEW JURNAL
JUDUL PENGEMBANGAN DESA WISATA
MELALUI PENDEKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
TEORI Desa wisata merupakan salah satu bentuk
penerapan pembangunan pariwisata berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Melalui pengembangan desa wisata diharapkan terjadi pemerataan yang sesuai dengan konsep pembangunan pariwisata yang berkesinambungan. Rural tourism merupakan sebuah daerah wisata yang mengacu pada masyarakat pedesaan yang memiliki tradisi sendiri, warisan seni, gaya hidup, tempat, serta nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi, dimana ketika wisatawan berwisata ke daerah tersebut, wisatawan akan mendapatkan informasi tentang kebudayaan dan pengalaman akan cerita rakyat, adat istiadat, pemandangan.
METODE PENELITIAN Pada kegiatan ini tim mengunakan model 7D
pemberdayaan masyarakat melalui beberapa metode untuk menyelesaikan masalah dari fenomena yang ada di masyarakat, yaitu survey awal, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi.
HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian ini didapatkan dari
metode survey awal, pelatihan, pendampingan, monitoring dan evaluasi. Dalam upaya mengembangkan desa wisata di kecamatan Pagerageung peneliti memakai model pemberdayaan masyarakat melalui pedekatan 7D, menurut (Dhamotharan, 2009) pendekatan 7D yang dimulai dengan memberikan penghargaan terhadap potensi dan prestasi masyarakat serta nilai-nilai murni yang ada dalam masyarakat tersebut. Dilanjutkan kemudian dengan mendorong masyarakat untuk menyadari ketersediaan sumber daya yang dimiliki serta menganalisis kekuatan dan kelemahan masyarakat.
JUDUL PERAN MASYARAKAT DALAM
PENGEMBANGAN DESA WISATA BERBASIS MASYARAKAT
TEORI Pemahaman pariwisata dari beberapa ahli
pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu: Pertama, pariwisata merupakan aktivitas temporal atau sementara waktu. Kedua, dilakukan baik oleh pribadi/perorangan maupun oleh kelompok. Ketiga, lokasi berada di luar lingkungan tempat tinggalnya. Keempat, bertujuan mencari pengalaman atau sesuatu yang disukai. Kelima, ditunjukkan bukan untuk mencari keuntungan (motif ekonomi). Pemahaman mengenai pariwisata berbasis komunitas/masyarakat seperti yang dijelaskan ahli di atas, maka dapat dikatakan masyarakat dalam proses pengembangan kebijakan wisata ditempatkan dalam dua posisi sekaligus; Pertama sebagai objek yang memiliki hak untuk turut menentukan pengembangan pariwisata yang akan dilaksanakan. Kedua, sebagai subjek yang harus mendapat manfaat dan keuntungan dalam pengembangan pariwisata. Hal tersebut sejalan dengan pemahaman Sunaryo (2013) yang menyatakan bahwa terdapat tiga prinsip dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, yaitu: Pertama, melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Kedua, terdapat kepastian masyarakat lokal menerima manfaat. Ketiga, pemberihan edukasi tentang pariwisata kepada masyarakat lokal.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan menggunakan pendekatan kepustakaan (library research). Studi kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mempelajari berbagai literatur, karangan ilmiah, baik berupa buku-buku, jurnal dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan pengembangan desa wisata.
HASIL PENELITIAN Pengembangan desa wisata yang melibatkan
masyarakat sejak dari awal sampai dengan akhir merupakan jawaban akan adanya tuntutan untuk menghadirkan masyarakat sebagai pemilik potensi desa wisata yang berhak mengelola dan menerima manfaat dari pengembangan desa wisata, sehingga keberadaan desa wisata mampu menumbuhkan rasa kepemilikan, memperkuat kelembagaan sampai dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
JUDUL IDENTIFKASI POTENSI
PENGEMBAGAN EKOWISATA DESA KARANG SIDEMEN UNTUK MENDUKUNG BERKELANJUTAN DI LINGKAR GEOPARK, LOMBOK TENGAH
TEORI Dalam literatur kepariwisataan luar negeri
tidak dijumpai istilah objek wisata seperti yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk pengertian objek wisata mereka lebih banyak menggunakan istilah “tourism attractions‟, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Damanik & Weber (2006); Satria (2009) menjelaskan “tourism attraction” itu sendiri dapat terbagi menjadi dua bagian, yaitu tourism resources dan tourist service. Asnaryati (2013); Arida (2009) meringkas konsep dasar ekowisata menjadi lima prinsip inti. Mereka termasuk yang berbasis alam, berkelanjutan secara ekologis, lingkungan edukatif, dan lokal wisatawan bermanfaat dan menghasilkan kepuasan. Baiquni (2010) menjelaskan bahwa Prinsip-prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan antara lain partisipasi, keikutsertaan para pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal, penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan masyarakat, perhatian terhadap daya dukung, monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan serta promosi.
METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan anilisis deskriftif
kualitatif menjelaskan potensi dan pengembangan pariwisata berkelanjutan sehingga mampu memaparkan dengan baik potensi dan kekayaan Desa karang sidemen yang belum ditemukan saat ini.
HASIL PENELITIAN 1. Horti Park Karang Sidemen menjadi salah
satu destinasi wisata di Lombok Tengah. pengunjung bisa menikmati keindahan tanaman bunga, sayuran, buah, dan tanaman obat- obatan.
2. Jenis Buah-buahan yang menjadi daya tarik
wisata di Desa Wisata Karang Sidemen antara lain : Kopi, Durian, Nangka, Pisang, Alfukat
3. Desa wisata Karang sidemen memiliki
bentang sungai yang panjang. Potensi alam suangai ini menjadi kekuatan untuk menunjang pengembangan ekowisata.
4. Persawahan dengan debit air yang tinggi
menjadikan kondisi alam yang sejuk dan berseri. Petani melakukan penanaman padi sebanyak 2 x dalam setahun dan 1 x palawija.
5. Danau Biru di Desa Wisata Karang
Sidemen menjadi destinasi wisata yang intrgrambale