Anda di halaman 1dari 5

NAMA : FARHATUL UMMAH

NIM : 210105074

KELAS : 5/D IPS EKONOMI

UJIAN TENGAH SEMESTER METODOLOGI PENELITIAN SOSIAL

REVIEW JURNAL

JUDUL PENGEMBANGAN DESA WISATA


MELALUI PENDEKATAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

TEORI Desa wisata merupakan salah satu bentuk


penerapan pembangunan pariwisata berbasis
masyarakat dan berkelanjutan. Melalui
pengembangan desa wisata diharapkan terjadi
pemerataan yang sesuai dengan konsep
pembangunan pariwisata yang
berkesinambungan. Rural tourism merupakan
sebuah daerah wisata yang mengacu pada
masyarakat pedesaan yang memiliki tradisi
sendiri, warisan seni, gaya hidup, tempat,
serta nilai-nilai yang diturunkan dari generasi
ke generasi, dimana ketika wisatawan
berwisata ke daerah tersebut, wisatawan akan
mendapatkan informasi tentang kebudayaan
dan pengalaman akan cerita rakyat, adat
istiadat, pemandangan.

METODE PENELITIAN Pada kegiatan ini tim mengunakan model 7D


pemberdayaan masyarakat melalui beberapa
metode untuk menyelesaikan masalah dari
fenomena yang ada di masyarakat, yaitu
survey awal, pelatihan, pendampingan,
monitoring dan evaluasi.

HASIL PENELITIAN Hasil dari penelitian ini didapatkan dari


metode survey awal, pelatihan,
pendampingan, monitoring dan evaluasi.
Dalam upaya mengembangkan desa wisata di
kecamatan Pagerageung peneliti memakai
model pemberdayaan masyarakat melalui
pedekatan 7D, menurut (Dhamotharan, 2009)
pendekatan 7D yang dimulai dengan
memberikan penghargaan terhadap potensi
dan prestasi masyarakat serta nilai-nilai murni
yang ada dalam masyarakat tersebut.
Dilanjutkan kemudian dengan mendorong
masyarakat untuk menyadari ketersediaan
sumber daya yang dimiliki serta menganalisis
kekuatan dan kelemahan masyarakat.

JUDUL PERAN MASYARAKAT DALAM


PENGEMBANGAN DESA WISATA
BERBASIS MASYARAKAT

TEORI Pemahaman pariwisata dari beberapa ahli


pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu:
Pertama, pariwisata merupakan aktivitas
temporal atau sementara waktu. Kedua,
dilakukan baik oleh pribadi/perorangan
maupun oleh kelompok. Ketiga, lokasi berada
di luar lingkungan tempat tinggalnya.
Keempat, bertujuan mencari pengalaman atau
sesuatu yang disukai. Kelima, ditunjukkan
bukan untuk mencari keuntungan (motif
ekonomi). Pemahaman mengenai pariwisata
berbasis komunitas/masyarakat seperti yang
dijelaskan ahli di atas, maka dapat dikatakan
masyarakat dalam proses pengembangan
kebijakan wisata ditempatkan dalam dua
posisi sekaligus; Pertama sebagai objek yang
memiliki hak untuk turut menentukan
pengembangan pariwisata yang akan
dilaksanakan. Kedua, sebagai subjek yang
harus mendapat manfaat dan keuntungan
dalam pengembangan pariwisata. Hal
tersebut sejalan dengan pemahaman Sunaryo
(2013) yang menyatakan bahwa terdapat tiga
prinsip dalam pengembangan pariwisata
berbasis masyarakat, yaitu: Pertama,
melibatkan masyarakat dalam pengambilan
keputusan. Kedua, terdapat kepastian
masyarakat lokal menerima manfaat. Ketiga,
pemberihan edukasi tentang pariwisata
kepada masyarakat lokal.

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif


dengan menggunakan pendekatan
kepustakaan (library research). Studi
kepustakaan dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara mencari dan mempelajari
berbagai literatur, karangan ilmiah, baik
berupa buku-buku, jurnal dan dokumen
lainnya yang berhubungan dengan
pengembangan desa wisata.

HASIL PENELITIAN Pengembangan desa wisata yang melibatkan


masyarakat sejak dari awal sampai dengan
akhir merupakan jawaban akan adanya
tuntutan untuk menghadirkan masyarakat
sebagai pemilik potensi desa wisata yang
berhak mengelola dan menerima manfaat dari
pengembangan desa wisata, sehingga
keberadaan desa wisata mampu
menumbuhkan rasa kepemilikan, memperkuat
kelembagaan sampai dengan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

JUDUL IDENTIFKASI POTENSI


PENGEMBAGAN EKOWISATA DESA
KARANG SIDEMEN UNTUK
MENDUKUNG BERKELANJUTAN DI
LINGKAR GEOPARK, LOMBOK TENGAH

TEORI Dalam literatur kepariwisataan luar negeri


tidak dijumpai istilah objek wisata seperti
yang biasa dikenal di Indonesia. Untuk
pengertian objek wisata mereka lebih banyak
menggunakan istilah “tourism attractions‟,
yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik
bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu. Damanik & Weber (2006); Satria
(2009) menjelaskan “tourism attraction” itu
sendiri dapat terbagi menjadi dua bagian,
yaitu tourism resources dan tourist service.
Asnaryati (2013); Arida (2009) meringkas
konsep dasar ekowisata menjadi lima prinsip
inti. Mereka termasuk yang berbasis alam,
berkelanjutan secara ekologis, lingkungan
edukatif, dan lokal wisatawan bermanfaat dan
menghasilkan kepuasan. Baiquni (2010)
menjelaskan bahwa Prinsip-prinsip
pengembangan pariwisata berkelanjutan
antara lain partisipasi, keikutsertaan para
pelaku (stakeholder), kepemilikan lokal,
penggunaan sumber daya secara
berkelanjutan, mewadahi tujuan-tujuan
masyarakat, perhatian terhadap daya dukung,
monitor dan evaluasi, akuntabilitas, pelatihan
serta promosi.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan anilisis deskriftif


kualitatif menjelaskan potensi dan
pengembangan pariwisata berkelanjutan
sehingga mampu memaparkan dengan baik
potensi dan kekayaan Desa karang sidemen
yang belum ditemukan saat ini.

HASIL PENELITIAN 1. Horti Park Karang Sidemen menjadi salah


satu destinasi wisata di Lombok Tengah.
pengunjung bisa menikmati keindahan
tanaman bunga, sayuran, buah, dan tanaman
obat- obatan.

2. Jenis Buah-buahan yang menjadi daya tarik


wisata di Desa Wisata Karang Sidemen antara
lain : Kopi, Durian, Nangka, Pisang, Alfukat

3. Desa wisata Karang sidemen memiliki


bentang sungai yang panjang. Potensi alam
suangai ini menjadi kekuatan untuk
menunjang pengembangan ekowisata.

4. Persawahan dengan debit air yang tinggi


menjadikan kondisi alam yang sejuk dan
berseri. Petani melakukan penanaman padi
sebanyak 2 x dalam setahun dan 1 x palawija.

5. Danau Biru di Desa Wisata Karang


Sidemen menjadi destinasi wisata yang
intrgrambale

Anda mungkin juga menyukai