Anda di halaman 1dari 9

NILAI KEARIFAN LOKAL KAWASAN WISATA MENGGUNAKAN

PENDEKATANGREEN MARKETING BERBASIS MASYARAKAT


Nawangsih
STIE Widya Gama Lumajang
lovinawang@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian untuk mengetahui tentang : bentuk nilai kearifan lokal di kawasan wisata sebagai
daya tarik wisata, aplikasi pendekatan green marketinguntuk pelestarian nilai kearifan lokal di
kawasan wisata, objek wisata pendukung yang potensial dikembangkan di kawasan wisata
menggunakan pendekatan green marketing dan peranan POKDARWIS dalam melestarikan kawasan
wisata.Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi
yaitu sebuah pendekatan dengan melihat keunikan atau fenomena tertentu yang terjadi di kawasan
wisata, metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi/pengamatan dan teknik
studi dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kearifan lokal dari kawasan wisata tersebut
baik dalam bentuk tradisi, adat istiadat menjadi hal yang penting, karena mampu memberikan daya
tarik tersendiri. Pendekatan green marketing menjadi salah satu tindakan kongkrit dalam menjaga dan
melestarikan konsep kearifan lokal di kawasan wisata yang terkenal sebagai wisata edukasi dan
konservasi berwawasan lingkungan, sehingga keberadaan bambu sebagai icon andalan kawasan wisata
tetap terjaga kelestariannya dan bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.keberadaan obyek
pendukung lain di kawasan wisata memberikan nilai tambah sebuah lokasi wisata. Keterlibatan
masyarakat sekitar yang perduli terhadap potensi dan obyek wisata dalamKelompok Sadar Wisata /
POKDARWIS turut berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan green marketing serta kegiatan
pelestarian nilai kearifan lokal dari kawasan wisata tersebut

Kata kunci : Nilai kearifan lokal, kawasan wisata hutan bambu, green marketing

ABSTRACT

The research goal is to knowing about: value of local wisdom preserved in the tourist area as a tourist
attraction, application of the approach of green marketing in an effort to preserve the value of local
wisdom in the tourist area, attraction other potential supporters developed in the tourist area with
green marketing approach and role of POKDARWIS to preserve the tourist areas.This study uses a
qualitative method using a phenomenological approach. There is the approach with the special
characteristic that happen in this location bamboo forets,using interviews, observation / observation
and document research techniques.The research results are expected value of local wisdom is like
traditions, customs owned by the community can be preserved. Green marketing approach serves as
activity to keeping concept of local wisdom in the tourist area as environmentally sound educational
of bamboo it can be exis and then can be iconic this location always good and useful to enviroinment
and society arroun this place. Kelompok Sadar Wisata / POKARWIS give the contribute to bring a
succesthe green marketing activity and the activity to be serve of the value local wisdom from the
environmental concern
Keywords : Value of local knowledge, the tourist area of bamboo forest, green marketing

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65 57


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

PENDAHULUAN langsung adalah dengan cara pemanfaatan


Perkembangan teknologi dalam lingkungan hutan untuk kegiatan wisata. Objek
komunikasi dan informasi (Information wisata hutan yang layak untuk dijadikan obyek
Communication and Tecnologi) telah wisata salah satunya berada di Desa
meningkatkan aliran modal, investasi, barang Sumbermujur, Kecamatan Candipuro,
dan jasa dari suatu negara ke negara lain dari Kabupaten Lumajang.Kawasan wisata hutan
negara maju ke negara-negara berkembang bambu di Desa Sumbermujur merupakan
pada umumnya. Era dimana dunia tanpa batas adalah satu dari beberapa kwasan hutan yang
dikenal dengan istilah globalisasi.Keberadaan masih tersisa di Indonesia dan terjaga
globalisasi membuat negara harus memiliki kelestariannya.
filterisasi agar dampak negatif yang Nilai keraifan lokal kawasan wisata agar
ditimbulkan dari globalisasi bisa keberadaannya tetap terjaga dapat didukung
diminimalisir.Nilai kearifan lokal menjadi dengan menggunakan pendekatan green
salah satu pilihan strategi untuk meminimalisir marketing, yaitu suatu usaha strategis guna
dampak negatif globalisasi dan menjadi menciptakan peluang bisnis yang
counter culture dominasi budaya massa yang menuntungkan berbasis lingkungan. Konsep
dikuasai oleh negara-negara maju yang green marketing diharapkan mampu
berpengaruh besar terhadap pola pikir dan menciptakan potensi peluang bisnis baru yang
budaya di negara-negara berkembang. menguntungkan untuk membantu
Daya tarik lokalitas memberikan kesejahteraan masyarakat dengan tetap
pemahaman positif bagi tumbuhnya nilai melestarikan dan menjaga lingkungan menjadi
kearifan lokal (local wisdom) dan nilai-nilai fokus utamanya. Konsep green marketing
kehidupan yang memberi makna pada pola merupakan variasi terminologi dari
kehidupan dan interaksi sesama mereka.Nilai environmental marketing, ecological
strategis budaya lokal menjadi sumber marketing, green marketing, sustainable
inspirasi daerah untuk mengembangkan marketing,
potensi lokalitas terutama dalam Bentuk kepedulian masyarakat dalam
pengembangan kegiatan pariwisata, upaya menjaga dan melestarikan kawasan wisata dan
pelestarian nilai kearifan lokal ini menjadi hal lingkungan sekitar termasuk bentuk nilai
yang penting agar kegiatan pariwisata tidak kearifan lokal yang akan menciptakan sinergi
melupakan nilai budaya dan spirit lokal. yang positif untuk membangkitkan semangat
Daya tarik lokalitas salah satunya agar kembali mencintai lingkungan dan bangga
diwujudkan dalam keberadaan obyek wisata kepada bangsa dan negara melalui nilai
dalam suatu daerah. Objek wisata di berbagai kearifan lokal di dalamnya.
daerah beragam jenisnya, salah satuya objek Nilai kearifan lokal di kawasan wisata
wisata SDA.Objek wisata jenis ini perlu dilakukan dengan melibatkan peran serta
mendapat perlindungan dan pelestarian sebagai masyarakat secara aktif menjaga dan
daya tarik wisata potensial untuk melestarikan lingkungan melalui kegiatan
mendatangkan kunjungan wisatawan.Wisata pariwisata yang berbasis masyarakat.
alam meliputi obyek dan kegiatan yang Komunitas masyarakat yang aktif peduli
berkaitan dengan memanfaatkan potensi SDA terhadap kegiatan pelestarian kawasan wisata
dan ekosistemnya, kegiatan rekreasi di alam melalui Kelompok Sadar Wisata /
terbuka yang alami dan dapat memberikan POKDARWIS.Keterlibatan Masyarakat yang
kenyamanan sehingga semakin banyak dalam POKDARWIS adalah sebagai wujud
dikunjungi orang (wisatawan). kongkrit tindakan masyarakat yang peduli
Objek wisata alami salah satunya adalah terhadap kawasan wisata sekaligus potensi
hutan, pemanfaatan hutan secara tidak Sumber Daya Alam lainnya, sehingga

58 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

lingkungan tetap terjaga dan berjalan dengan TUJUAN PENELITIAN


baik sesuai dengan fungsinya. Tujuan penelitian yang diharapkan akan
Kawasan wisata khususnnya hutan tercapai pada penelitian ini, adalah sebagai
bambu berfungsi sebagai daerah sumber berikut :
resapan air, habitat alami flora dan fauna yang 1. Untuk mengetahui bentuk nilai kearifan
bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya. lokal di kawasan wisata sebagai daya
POKDARWISsebagai bentuk komunitas tarik wisata
masyarakat yang peduli terhadap kawasan 2. Untuk mengetahui aplikasi pendekatan
wisata dan lingkungan memposisikan green marketing dalam upaya
masyarakat bukan sebagai objek, namun juga melestarikan nilai kearifan lokal di
sebagai subjek dari kegiatan wisata tersebut. kawasan wisata
Kegiatan pariwisata berbasis masyarakat 3. Untuk mengetahui objek wisata
sebagaibentuk kegiatan pengembanganpotensi pendukung yang potensial
dan keunggulan suatu daerah di daerah dikembangkan di kawasan wisata
pedesaan melalui sektor pariwisata. Kegiatan dengan menggunakan pendekatan green
pariwisata bukan hanya ditujukan untuk marketing
menampilkan wisata yang masih alami, 4. Untuk mengetahui peranan
melainkan dapat berkontibusi positif terhadap POKDARWIS dalam melestarikan
kegiatan konservasi lingkungan dengan kawasan wisata
melibatkan peran serta masyarakat sebagai
pengendali utama dalam pengembangan
kawasan wisata tersebut.Hal ini perlu KAJIAN TEORI
dilakukan karena masyarakatlokal lebih Kearifan lokal sebagai warisan nenek
memahami alam dan budaya yang menjadi moyang dalam tata nilai kehidupan menyatu
potensi dan nilai jual sebagai kawasan tersebut dalam bentuk religi, budaya dan adat
sebagai daya tarik wisata, sehingga istiadat.Kearifan lokal adalah cara dan praktik
keterlibatan dari masyarakat menjadi mutlak yang dikembangkan oleh sekelompok
(Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi masyarakat yang berasal dari pemahaman
Pariwisata Departemen Kebudayaan dan mendalam terhadap lingkungan setempat dan
Pariwisata dan WWF Indonesia, 2009). terbentuk secara turun menurun seperti yang
dikemukakan oleh Fathiyah dan Hiryanto
PERUMUSAN MASALAH (2010:120).Kearifan lokal adalahsebuah
Perumusan masalah penelitian yang pengetahuan masyarakat setempat (local
dilakukan adalah sebagai berikut : knowledge), kecerdasan setempat (local
1. Bagaimana bentuk nilai kearifan lokal genius), dan kebijakan setempat (local
kawasan wisata sebagai daya tarik
wisdom).
wisata?
Wujud kearifan lokal ada di dalam
2. Bagaimana aplikasi pendekatan green
kehidupan masyarakat tradisional yang
marketinguntuk melestarikan nilai
mengenal dengan baik lingkungannya,
kearifan lokal di kawasan wisata?
masyarakat hidup berdampingan dengan alam
3. Apa saja objek wisata pendukung yang
secara harmonis, memahami cara
potensial dikembangkan di kawasan
memanfaatkan sumberdaya alam secara arif
wisata dengan menggunakan pendekatan
dan bijaksana. Kearifan lokal dalam wujud
green marketing ?
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan
4. Bagaimana peranan POKDARWIS
merupakan wujud konservasi masyarakat.
dalam melestarikan kawasan wisata?
Sumber Daya Alamapabila dikelola
secara maksimal menjadi peluang menjadi

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65 59


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

objek pariwisata potensial.Undang-Undang Association (AMA) mendefinisikan green


No.10/2009 tentang kepariwisataan, marketing adalah suatu proses pemasaran
menyebutkan bahwa pariwisata adalah produk-produk yang diasumsikan aman
berbagai macam kegiatan wisata dan didukung terhadap lingkungan. Green marketing bukan
oleh berbagai fasilitas serta layanan yang sekedar menawarkan produk ramah
disediakan masyarakat, pengusaha, lingkungan, melainkan juga proses produksi,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah. pergantian packaging, serta aktivitas
Pariwisata dalam ruang lingkup yang modifikasi produk. Polonsky dalam Sumarwan
lebih luas dikenal sebagai Resort City yaitu et all. (2012:216) menyebutkan bahwa green
perkampungan kota yang mempunyai marketing tidak hanya sekedar memasarkan
tumpuan kehidupan pada penyediaan sarana produk ramah lingkungan, tetapi menuntut
dan prasarana wisata seperti penginapan, adanya suatu reorientasi dan tanggung jawab
restoran, olah raga, hiburan dan penyediaan lingkungan dari keseluruhan area, aktivitas,
jasa tamasya lainnya. Hal ini tidak dapat dan departemen dari suatu organisasi.Tujuan
dipisahkan dari peranan pengelola kawasan green marketing bukan hanya dari sisi
wisata dalam menggali potensi serta sumber keuntungan sebagai tujuan utama perusahaan
daya yang unggul dari kawasan wisata melainkan juga kepedulian terhadap
tersebut. Semakin menarik dan unik lingkungan hidup.
varian/jenis wisata apabila dikelola optimal Lozada, et all dalam Haryadi (2009:35)
akan membantu masyarakat dan kehidupan menyebutkan bahwa perusahaan akan
perekonomian masyarakat sekitar. memperoleh solusi pada tantangan lingkungan
Jenis objek wisata baru yang melalui strategi marketing, produk, dan
diperkenalkan ke publik adalah wisata hutan pelayanan agar dapat tetap kompetitif. Hal ini
atau agroforestry, salah satunya hutan bambu. dilakukan termasuk pada: teknologi baru untuk
Bambu adalah merupakan produk hasil hutan menangani limbah dan polusi udara,
non kayu yang dekat dengan kehidupan standarisasi produk untuk menjamin produk
masyarakat umum, karena tanaman bambu yang ramah lingkungan, menyediakan produk
termasuk dalam kategori tanaman yang mudah yang benar-benar alami dan orientasi produk
tumbuh di sekeliling kehidupan masyarakat. lewat konservasi sumber daya dan yang lebih
Bambu termasuk jenis tanaman Bamboidae memperhatikan kesehatan.
anggota sub familia rumput, memiliki Keunggulan green marketing
keanekaragam jenis bambu di dunia sekitar dibandingkan dengan yang lain adalah konsep
1250 – 1500 jenis sedangkan Indonesia green marketingturut melibatkan kepedulian
memiliki hanya 10% sekitar 154 jenis bambu masyarakat terhadap lingkungan sebagai fokus
Manfaat bambu menurut Rabik, Brwan utama kegiatan yang dilakukan, bukan terbatas
et all (2009:15) bambu memiliki peranan pada profit/keuntungan produk atau pelayanan
penting dalam kehidupan masyarakat. Bambu yang diberikan kepada konsumen.
membantu manusia dalam melaksanakan Konsep pendekatan menggunakan green
kehidupan sehari-hari antara lain untuk marketingmemberikan pemahaman baru agar
kebutuhan pangan, rumah tangga, kerajinan, bisa berinovasi dan berkreasi menciptakan
kebutuhan hiburan, konstruksi dan adat strategi pemasaran baru dengan hasil ganda,
istiadat. yaitu profit dan kepedulian terhadap
Manfaat dan keunggulan yang dimiliki lingkungan.Hal ini dilakukan untuk
bambu apabila dikelola secara baik akan memberikan pengetahuan dan pemahaman
menjadi produk unggulan yang bermanfaat jika baik bagi produsen maupun konsumen agar
didukung dengan menggunakan pendekatan peduli terhadap kelestarian lingkungan sekitar.
green marketing. American Marketing

60 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

Pendekatan green marketingsecara tepat lahan garapan beristirahat untuk tidak


dapat digunakanuntuk memasarkan kawasan ditanami, hal ini dilakukan untuk menjaga agar
wisata dengan melibatkan semua pihak untuk tingkat seburan tanah dan kesempatan bagi
bekerja sama dan bersinergi termasuk dengan lahan garapan untuk melakukan perbaikan
masyarakat sekitar, melaluiPOKDARWIS setelah penanaman dilakukan
sebelumnya.Setiap malam satu suro atau 1
METODE PENELITIAN Muharram ada semacam tradisi dalam bentuk
Metode penelitian yang digunakan ritual memendam kepala sapi di kawasan
adalah metode kualitatif, menggunakan wisata hutan bambu, sebagai wujud rasa
pendekatan fenomenologi.Fenomena menarik syukur dan harapan agar sumber mata air tidak
penelitian adalah keberadaan kawasan wisata kering, dan debit air meningkat, sehingga
hutan bambu di Desa Sumbermujur, mampu memenuhi kebutuhan warga
Kecamatan Candipuro, Kabupaten masyarakat sekitarberkaitan dengan
Lumajang.Teknik pengumpulan data ketersediaan pasokan air bersih, irigasi lahan
menggunakan wawancara, observasi dan pertanian dan pemanfaatan air bersih untuk
tekhnik studi dokumen. Data hasil penelitian kebutuhan lainnya.Upaya pelestarian sumber
diolah menggunakan snowball sampling untuk mata air di kawasan wisata hutan bambu,
dilakukan trianggulasi data guna mendapatkan membutuhkan perhatian semua pihak agar
data hasil penelitian yang valid dan reliabel, keberadaan sumber mata air dapat
sehingga keabsahan data dari kegiatan dipertahankan, termasuk pelestarian fauna
penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan endemik (kalong dan kera) di kawasan wisata
kebenarannya.Informan penelitian terdiri dari : tersebut.Keberadaan fauna endemik menjadi
Kepala Bagian Informasi Dinas Pariwisata daya tarik tersendiri dari kawasan wisata
Kabupaten Lumajang, Kaur Pemerintahan tersebut, sehingga agartidak mengganggu
Desa Sumbermujur, pedagang dan wiatawan masyarakat sekitar ketika cadangan makanan
yang berkunjung ke kawasan wisata hutan berkurang, maka kebutuhan cadangan
bambu makanan harus tersedia secara cukup.Fauna
endemik kawasan wisata mampu menjadi
HASILDAN PEMBAHASAN pendukung dan nilai tambah positif karena
HASIL PENELITIAN bermanfaat sebagai hiburan sekaligus sarana
Hasil kegiatan wawancara di lapangan belajarterutama berkaitan dengan pelestarian
menunjukkan nilai kearifan lokal kawasan fauna. Nilai kearifan lokal di kawasan wisata
wisata dilestarikan melalui adat istiadat, dapat maksimal dengan dukungan semua pihak
kesenian, dan lain-lain. Nilai kearifan lokal di untuk bersinergi dan bekerja sama secara aktif
kawasan wisata hutan bambu, antara lain: membantu memaksimalkan potensi yang
sebagai sarana edukasi dalam bentuk dimilikinya, dalam bentuk kelengkapan sarana
konservasi lingkungan melalui usaha dan prasarana kawasan wisata agar
penanaman bambu di kawasan wisata hutan kedepannya mampu dijadikan sebagai desa
bambu. Tradisi upacara dalam suroan wisata.
(peringatan 1 Muharram), kesenian jaran Hasil kegiatan wawancara menunjukkan
kencak, reog, jaran slining dan ruwatan semeru penerapan pendekatan green marketinguntuk
yang digelar secara rutin setiap melestarikan nilai kearifan lokal di kawasan
tahunnya.Kegiatan penanaman padi wisata dapat dilakukan dengan cara :
menggunakan aturan pranoto wongso/aturan menjadikan hutan bambu sebagai wisata
bercocok tanam padi menggunakan edukasi, mengelola dan menciptakan kawasan
perhitungan atau aturan tertentu, yaitu dalam 1 sekitar hutan bambu menjadi sektor kegiatan
tahun penanaman diberikan aktu 2 bulan untuk pertanian berbasis organik atau semi organik

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65 61


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

dengan memanfaatkan air dari sumber mata POKDARWIS,menunjukkan bahwa kesadaran


air.melakukan sosialisasi gerakan peduli masyarakat terhadap pelestarian SDA dan
lingkungan melalui kegiatan pembentukan pelestarian nilai kearifan lokal telah dilakukan
bank sampah selain untuk menambah sebelum POKDARWIS terbentuk. Hal ini
pendapatan masyarakat sekaligus juga untuk sebagai bukti kongkrit bahwa masyarakat
kebersihan lingkungan khususnya bagi memahami peran penting lingkungan dalam
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kehidupan mereka. Hasil temuan di lapangan
lokasi tersebut serta melakukan usaha menunjukkan bahwa selama ini terdapat
pembudidayaan aneka jenis tanaman bambu masalah terutama manajemen pengelolaan
khususnya jenis tanaman bambu endemik asli POKDARWIS yang pengelolaannya masih
dari kawasan tersebut agar keberadaan bambu belum maksimal,sehingga terjadinya stagnan
sebagai icon utama daerah tersebut tidak punah atau vakumnya organisasi tersebut karena ada
serta untuk menjadi sarana pendidikan dan permasalahan internal organisasi.
konservasi dengan konsep berwawasan
lingkungan.Pendekatan green marketing PEMBAHASAN
memberikan ruang untuk terciptanya inovasi Hasil pembahasan berkaitan nilai
objek wisata potensial dengan mengedepankan kearifan lokal di kawasan wisata sebagai daya
kepedulian terhadap lingkungan sebagai nilai tarik wisata menunjukkan bahwa upaya
jual (selling point) yang menjadi pembeda menjadikan kawasan wisata hutan bambu
dengan kawasan wisata lainnya. Upaya sebagai wisata edukasi sangat tepat, kerja sama
menumbuhkan kepedulian lingkungan semua pihak untuk pelestarian kawasan hutan
diwujudkan dalam tindakan: membuang bambu penting dilakukan, misalnya :
sampah pada tempatnya, menumbuhkan rasa pembudidayaan bibit bambu agar tetap lestari
peduli lingkungan, rasa bangga sebagai warga keberadaannya, pengembangan plasma nutfah
desa dengan potensi desa yang dimiliki agar habitat bambu sebagai icon unggulan
sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki tetap terjaga, pelestarian sumber mata air di
melalui kreatifitas dan inovasi untuk kawasan wisata hutan bambu melalui
menjadikan kawasan wisata hutan bambu manajemen pengelolaan air dilakukan secara
sebagai icondestinasi wisata andalan. bijak agar asset daerah ini bisa dinikmati
Hasil kegiatan wawancara mendapatkan secara adil dan merata bagi semua
informasi menarik, yaituadanya potensi wisata pihak.Upaya penanaman tanaman produktif
pendukung lainnya di Desa Sumbermujur, untuk menjaga ketersediaan cadangan
melalui kegiatan pemetaan (mapping) kawasan makanan bagi fauna endemik di kawasan
wisata dari beberapa lokasi wisata hutan bambu juga harus dilakukan agar
andalan.Permasalahan di lapangan yang keberadaan fauna tersebut tetap terjaga
ditemukan adalah :keberdaan potensi wisata kelangsungan hidupya dan tidak menganggu
menarik masih belum dikelola maksimal kehidupan warga masyarakat sekitar yang
karena pemahaman masyarakat terhadap tinggal di kawasan hutan bambu.
potensi dari obyek wisata yang baru ditemukan Pelestarian nilai kearifan lokal di
masih kurang. Potensi wisata adalah asset bagi kawasan wisata hutan bambu akan berhasil
daerah,sehingga apabila dikelola dan dengan didukung oleh pendekatan green
dikembangkan mampu menciptakan peluang marketing yaitu upaya memasarkan potensi
usaha dan pendapatan bagi masyarakat daerah dengan konsep berwawasan
sekitarnya. lingkungan. Pengelolaan secara baik asset dan
Hasil kegiatan wawancara yang potensi daerah di kawasan wisata hutan bambu
dilakukan berkiatan dengan kegiatan sebagai icon dari Desa Wisata
pemberdayaan masyarakat melalui Sumbermujur,dapat bermanfaat

62 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

sebagaipeluang menambah pendapatan perekonomian masyarakat sekitar kawasan


masyarakat melalui usaha kreatif dan inovatif wisata hutan bambu.
yang menguntungkan misalnya : masyarakat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
menciptakan peluang produk industri kreatif potensi wisata pendukung yang layak untuk
dengan membuat kerajinan, produk kuliner dikembangkan di kawasan wisata hutan bambu
atau menjual cemilan dan makanan kecil salah satunya melalui melalui pemetaan
dengan produk daerah sebagai unggulan, (mapping) kawasan wisata dari beberapa lokasi
sehingga diharapkan masyarakat memiliki andalan yang memiliki potensi unggulan untuk
peluang usaha produktif dengan memanfaatkan dijadikan tujuan wisata baru.Pemetaan
potensi daya tarik kawasan wisata hutan (mapping) lokasi wisata dengan ciri khasnya
bambu. Melengkapi fasilitas, sarana dan akan membantu memaksimalkan potensi yang
prasarana di kawasan wisata agar menarik, dimiliki. Misalnya kegiatan pemasaran untuk
lebih layak dan menunjang daya tarik potensi menghasilkan komoditas pertanian organik,
wisata di daerah tersebut. kegiatan pembentukan bank sampah, selain
Hasil kegiatan penelitian menunjukkan untuk keberhasihan juga menjadi peluang
penerapan pendekatan green marketing dalam tamabahan pendapatan bagi
upaya melestarikan nilai kearifan lokal di masyarakat.Budidaya tanaman bambu sebagai
kawasan wisata diwujudkan dalam peluang usaha melalui kegiatan pemasaran
bentukwisata edukasi, menciptakan kawasan dengan menggunakan konsep pendekatan
sekitar hutan bambu kegiatan pertanian green marketing.Upaya memaksimalkan
berbasis organik atau semi organik dengan potensi kawasan wisata agar tidak diklaim atau
memanfaatkan air dari sumber mata air sumber diakui daerah lain dapat diperkuat secara
delling sebagai air untuk irigasi lahan legalitas melalui kebijakan atau peraturan
pertanian. Sosialisasi gerakan peduli yang mendukung terkait dengan pariwisata
lingkungan melalui pembentukan bank sampah mutlak diperlukan sebagai landasan payung
dan melakukan pembudidayaan aneka jenis hukum sehingga potensi pariwisata yang
tanaman bambu untuk keperluan penelitian dan dimilikinya terlindungi keberadaannya.
konservasi sehingga hutan bambu akan Perlindungan hukum dilakukan untuk
berfungsi secara lebih maksimal sebagai mencegah tindakan penyalahgunaan hukum.
daerah resapan akhir serta menjadi Desa Hasil kegiatan wawancara berkaitan
Sumbermujur dengan icon unggulan hutan dengan POKDARWIS memberikan gambaran
bambu sebagai desa wisata potensial di berkaitan dengan kesadaran dari masyarakat
Kecamatan Candipuro.Pendekatan green sebelumnya untuk peduli terhadap
marketing akan memberikan ruang terciptanya lingkungannya sudah terbentuk sebelum
inovasi pilihan objek wisata potensial POKDARWIS dicanangkan.POKDARWIS
berwawasan lingkungan sebagai nilai jual adalah wadah kepedulian masyarakat dalam
(selling point) yang menjadi pembeda dengan menjaga lingkungan sekaligus berkontribusi
kawasan wisata lainnya. Kawasan wisata hutan secara aktif dalam kegiatan peduli lingkungan
bambu memiliki keunikan yang tidak dimiliki di kawasan wisata tersebut, melakukan
daerah lain. Kerja sama dengan berbagai pihak kegiatan sosilisasiprogram peduli lingkungan
adalah awal yang baik untuk proses transfer agar memberikan manfaat positif, sekaligus
ilmu sekaligus belajar cara budidaya bambu pembelajaran bagi daerah lain yang tertarik
yang baik dari daerah yang berhasil dalam untuk mengembangkan konsep pemasaran
mengembangkannya terlebih dalam bidang yang sama, di daerah
dahulu.Keberadaan kawasan wisata hutan mereka.Informasi menarik yang ditemukan
bambu menjadi alternatif menciptakan peluang adalah tata cara atau manajemen pengelolaan
usaha produktif untuk membantu POKDARWIS. Kegiatan sosialisasi termasuk

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65 63


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

menentukan strategi yang tepat agar konsep 3. Objek wisata pendukung yang potensial
yang direncanakan oleh pemerintah agar dapat dikembangkan di kawasan wisata dengan
diaplikasikan dengan baik di menggunakan pendekatan green
lapangan.Kebijakan pemerintah membutuhkan marketing, dilakukan melalui :Kegiatan
pengawasan dan evaluasi dengan melihat pemetaan (mapping) kawasan wisata
kondisi di lapangan untuk mengetahui hasil beberapa lokasi andalan yang memiliki
implementasi akutual dari program yang sudah potensi unggulan untuk dijadikan tujuan
direncanakan, sehingga dapat dievaluasi agara wisata sekaligus sebagai peluang usaha
konsep POKDARWIS dapat menjadi sebuah produktif untuk menambah pendapatan
program yang berkelanjutan dapat tercapai dari masyarakat setempat.
sesuai dengan yang diharapkan. Diperlukan 4. Peranan POKDARWIS dalam
inovasiyang menarik agar mudah melestarikan kawasan wisata adalah
diaplikasikan, dan semua pihak yang terlibat berkaitan dengan manajemen pengelolaan
memahami peranan pariwisata dalam POKDARWIS yang belum berjalan
membantu perekonomian daerah serta sebagai secara optimal sesuai dengan yang
potensi andalan daerah. diharapkan.Sehingga diperlukan inovasi
yang menarik, mudah untuk dipalikasikan
KESIMPULAN agar konsep yang disepakati mudah
Berdasarkan hasil kegiatan penelitian diaplikasikan dan semua pihak
dan pembahasan yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
1. Nilai kearifan lokal di kawasan wisata
sangat beragam antara lain : upacara Buku Pedoman Kelompok Sadar Wisata
seremonial dalam bentuk pemendaman Kabupaten Lumajang Tahun 2014
kepala sapi sebagai simbolisasi rasa
syukur dengan harapan sumber mata air Fathiyah, K.N. dan Hiryanto. (2013). Local
alami (sumber dhelling) di kawasan Wisdom Identification on Understanding
wisata hutan bambu akan terus melimpah Natural Disaster Sign by Elders in
dan mencukupi kebutuhan warga sekitar. Daerah Istimewa Yogyakarta : Media
Pelestarian habitat asli dari fauna endemik Informasi Penelitian Kesejahteraan
kawasan wisata hutan bambu yaitu kera Sosial. Vol.37, No.1, Maret 2013,
dan kalong serta burung punglor merah hal.453-462.
menjadi hal penting agar kondisi alam
tetap lestari Francis Wahono. (2005). Pangan, Kearifan
2. Aplikasi pendekatangreen marketing Lokal dan Keanekaragaman Hayati, PT.
dalam upaya melestarikan nilai kearifan Cinderalas Pustaka Rakyat Cerdas :
lokal di kawasan wisata diwujudkan Yogyakarta
dalam bentuk : menjadikan hutan bambu
sebagai wisata edukasi, menciptakan Haryadi, Rudi. (2009). Pengaruh Strategi
kawasan sekitar hutan bambu untuk Green Marketing Terhadap Pilihan
kegiatan pertanian berbasis organik atau Konsumen Melalui Pendekatan
semi organik, sosialisasi gerakan peduli Marketing Mix. Tesis tidak
lingkungan melalui bank sampah dan
Dipublikasikan.
budidaya aneka jenis bambu untuk
keperluan penelitian dan konservasi hutan
bambu.

64 Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65


Nawangsih, Nilai Kearifan Lokal Kawasan...

Peraturan Desa Sumbermujur No. 06 Tahun


2007 Tentang Alam Desa Sumbermujur
Lestari dan Berkelanjutan

Peraturan Desa Sumbermujur No. 05 Tahun


2012 Tentang Tata Ruang Desa
Peraturan Desa Sumbermujur No. 07 Tahun
2014 Tentang Generasi Masa Depan
yang Mencintai Budaya Seni
Tradisional Daerah

Rabik, Brwan et all. 2009. Manajemen


pengelolan bambu lestari. PT. Adi
Buana : Jakarta.

Sumarwan, Ujang ett all.2012. Riset


Pemasaran dan Konsumen, Seri 2.
Bogor: PT Penerbit IPB Press

Rabik, Brwan et all. 2009. Manajemen


pengelolan bambu lestari. PT. Adi
Buana : Jakarta.

Sinaga, Supriono. 2010. Potensi dan


Pengembangan Objek Wisata Di
Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas
Karya. Program DIII Pariwisata.
Universitas Sumatera Utara

Undang-Undang Nomor 90 Tahun 1990


tentang Pariwisata

Undang-Undang No.10/2009 tentang


Kepariwisataan

Jurnal Penelitian Ilmu Ekonomi WIGA Vol. 7, Maret 2017, Hal 57 - 65 65

Anda mungkin juga menyukai