Anda di halaman 1dari 112

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU DALAM

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN

(Studi Kasus Di Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun)

SKRIPSI

Oleh :

Meureta Ayu Priscilia Riswanto


NIM. 211016031

Pembimbing:

Dr. Ahmad Munir, M.Ag.


NIP. 196806161998031002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
SEPTEMBER 2020
ABSTRAK

Riswanto, Meureta Ayu Priscilia. 2020. Strategi Komunikasi Pemasaran


Terpadu Dalam Meningkatkan Minat Wisatawan (Studi Di Desa Wisata
Gunungsari Kabupaten Madiun). Skripsi. Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam
Negeri Ponorogo. Pembimbing Dr. Ahmad Munir, M,Ag.

Kata Kunci : Strategi, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Wisata Gunungsari.

Desa Wisata Gunungsari merupakan destinasi pariwisata berbasis


kebudayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Madiun. Dilihat mengalami kenaikan
pengunjung yang cukup signifikan tiap tahunnya, Desa Gunungsari memiliki cara
untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan promosi yang berimbang dengan
masyarakat. Oleh karena itu strategi komunikasi pemasaran terpadu dianggap
paling tepat dalam langkah Pokdarwis mempromosikan keberadaan sektor
pariwisata kebudayaan ini melalui enam promotion mix yang ada didalamnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi
pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari dalam menarik
minat wisatawan untuk berkunjung. Serta bagaimana penerapan dari strategi
komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari
dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, yakni dengan menggambarkan bagaimana strategi
komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari
dalam menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Peneliti mendapatkan data
dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Wisata Gunungsari telah
melakukan langkah pemasaran sesuai dengan strategi komunikasi pemasaran
terpadu yang dipaparkan peneliti, yakni: (1) Pokdarwis melakukan promosi Desa
Wisata Gunungsari menggunakan enam promotion mix yang ada pada IMC
meskipun ada beberapa elemen yang kurang maksimal dalam penerapannya.
Perencanaan juga dilakukan secara matang guna dilakukannya promosi yang
berimbang kepada para khalayak sasaran (2) Menerapkan 6 elemen promotion mix
yang ada pada IMC yakni iklan (advertising), penjualan perseorangan (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relation), pemasaran langsung (direct marketing), pemasaran interaktif (interaktif
marketing). Strategi IMC terbukti mampu memberikan kontribusi kepada
pengunjung untuk mengulang kunjungannya kembali ke Desa Wisata Gunungsari.
Sementara itu setelah adanya perencanaan serta penerapan evaluasi juga dirasa
menjadi tolak ukur yang juga penting untuk mengetahui sejauh mana promosi
yang dilakukan untuk perkembangan destinasi wisata yang dirasa juga masih baru.
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa Wisata adalah suatu objek wisata yang memiliki tujuan agar para

sekelompok wisatawan dapat menikmati dengan melihat serta mengamati

lokasi wisata yang telah dipilih. Tidak hanya itu desa wisata juga akan

mengajak sekelompok wisatawannya untuk ikut belajar dan ikut

mengerjakan kegiatan yang ada di desa wisata, dan yang terakhir wisawatan

dapat membeli produk lokal yang telah disediakan oleh sebuah desa wisata.1

Sedangkan destinasi Pariwisata (tujuan pariwisata) merupakan wilayah

geografis yang kedatangan wisatawan dan adanya interaksi dengan

masyarakata lokal dan lingkungan setempat.2

Destinasi pariwisata berbasis kebudayaan Desa Wisata Gunungsari ini

memang terbilang cukup baru di dunia pariwisata di Kabupaten Madiun,

namun sebenarnya sudah cukup dikenal di kalangan wisatawan domestik

bahkan juga mancanegara. Berawal dari sala h satu warga Desa Gunungsari

yang mendaparkan tawaran dari Pusat Studi Pariwisata atau Puspar UGM

yang didanai oleh Asian Foundation mengenai pelatihan Desa Wisata. Pada

saat itu tema yang diangkat adalah mengenai pengembangan kawasan situs

arkeolog Kerajaan Glang-Glang abad 13 di Madiun. Salah satu warga yang

beruntung tersebut bernama Bapak Bernadi Sabit Dangin, dari situlah beliau

1
Marsono, Agro dan Desa Wisata (Profil Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta
dan Jawa Tengah) (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2019), 2.
2
Bambang Supriadi dan Nani Roedjinandari, Perencanaan dan Pengembangan Destinasi
Pariwisata (Malang: Universitas Negeri Malang, 2017), 8.

1
2

menciptakan sebuah desa wisata berbasis kebudayaan dan akhirnya para

pemuda yang lain juga tergerak hatinya untuk ikut merealisasikan ide

tersebut. Maka dari itu dibuatlah perkumpulan dengan nama Pokdarwis

(Pojok Sadar Wisata) untuk menampung segala ide dari para pemuda desa

bahkan para warga yang lain.

Desa Wisata Gunungsari sendiri tidak memiliki daya tarik di sektor

alam seperti gugusan pegunungan, air terjun tinggi, atau danau buatan dan

lain sebagainya seperti yang berada di beberapa daerah di Kabupaten

Madiun, itulah sebabnya Desa Wisata Gunungsari bisa dikatakan sebagai

wajah baru dari pariwisata di Kabupaten Madiun.

Desa Wisata berbasis kebudayaan seperti di desa ini memiliki

pengertian komplek yaitu wilayah pedesaan dengan keseharian masyarakat

yang melekat sebagai bentuk budaya masyarakat pedesaan baik terkait

dengan aktivitas mata pencaharian, religi, maupun bentuk aktivitas lainnya.3

Oleh sebab itu, potensi yang dijual Desa Wisata Gunungsari ini kepada para

wisatawan yakni kebiasaan sehari-hari para masyarakat seperti menyeduh

kopi tubruk, menggoreng tempe, mendatangi hajatan pernikahan, dan juga

menggarap sawah, karena memang tidak dapat dipungkiri bahwa yang

dimiliki oleh desa ini hanyalah areal persawahan yang luas. Justru itulah

yang diperkenalkan oleh anggota Pokdarwis kepada para wisatawan

khususnya wisatawan mancanegara, sebab di negara mereka kegiatan

tersebut mustahil ada bahkan memang tidak ada.

3
Muaini, Buku Ajar Kebudayaan dan Pariwisata, (Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca,
2017), 108.
3

Tidak hanya itu di Desa Wisata Gunungsari memiliki 2 destinasi

wisata yang cukup menarik juga, yaitu Destinasi Pasar Digital Pundensari

dan Museum Puroboyo. Destinasi Pasar Digital Pundensari adalah sebuah

pasar yang mengusung konsep jaman modern dengan proses pemasaran

menggunakan media interaktif yaitu internet dan digabungkan dengan

konsep pasar tempo dulu yang menjual aneka makanan dan minuman khas

tradisional yang dilengkapi dengan spot selfie, wahana permainan

tradisional dan hiburan kesenian rakyat. Selain itu, Pasar Pundensari juga

dijadikan sebagai tempat untuk kampanye pengurangan sampah plastik

sekali pakai. Sedangkan Museum Puroboyo adalah museum tematik

periodik pertama yang ada di Kabupaten Madiun.

Pengembangan pariwisata perdesaan merupakan suatu dampak dari

adanya perubahan minat wisatawan terhadap daerah destinasi wisata.

Berkembangnya motivasi dan tren dalam perjalanan wisata memiliki minat

khusus yang menginginkan wisata bertema “kembali ke alam”, interaksi

dengan masyarakat lokal, serta tertarik untuk mempelajari budaya dan

keunikan lokal sehingga mendorong pengembangan wisata perdesaan. Desa

Wisata Gunungsari mulai melakukan pengembangan menjadi industri

pariwasata lokal yang cukup menjanjikan dan cukup menarik bagi

masyarakat, mulai dari dalam daerah sampai luar daerah bahkan

mancanegara.

Perubahan-perubahan tersebut pastinya mambawa dampak tersendiri

bagi kehidupan sosial, budaya bahkan ekonomi masyarakat di sekitar Desa


4

Gunungsari. Hal ini terlihat dari beberapa perubahan-perubahan yang terjadi

di Desa Gunungsari, yang hanya berawal dari sebuah desa biasa namun

kemudian berubah menjadi destinasi wisata yang dikelola secara apik dan

membawa dampak baik yang tentunya akan berpengaruh secara langsung

dalam tatanan kehidupan masyarakat di lingkup Desa Gunungsari.

Khususnya bagi warga yang ikut serta dalam pagelaran Pasar Pundensari

setiap hari Minggu, dimana ibu-ibu yang tidak memiliki kesibukan lain

selain memasak dapat berjualan di Pasar Pundendsari serta dapat membantu

menambah pemasukan setiap minggunya.

Dilihat mengalami kenaikan pengunjung yang cukup signifikan tiap

tahunnya, Desa Gunungsari membutuhkan cara untuk melakukan kegiatan

sosialisasi dan promosi yang berimbang dengan masyarakat. Tahapan awal

untuk menyusun sebuah strategi perusahaan adalah dengan menggunakan

komunikasi pemasaran terpadu yang dianggap paling tepat dalam

mengkomunikasikan keberadaan sektor pariwisata Desa Gunungsari.

Komunikasi pemasaran merupakan suatu informasi penjual dan pembeli

yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang

tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga membeli dan tetap

mengingat produk tersebut. Promosi dapat disimpulkan sebagai alat bantu

untuk mengidentifikasi produk, sebagai alat untuk menghimbau pembeli,

serta sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengembalian

keputusan pembeli.4

4
Apri Budianto, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: Ombak, 2015), 320-321.
5

Komunikasi pemasaran terpadu adalah suatu konsep perencanaan

komunikasi pemasaran yang menyadari nilai tambah dari suatu rencana

komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin

komunikasi. Komunikasi Pemasaran Terpadu dirasa penting diterapkan di

Desa Wisata Gunungsari yaitu terkait dengan elemen-elemen dalam

komunikasi pemasaran yang meliputi iklan (advertising), penjualan

perseorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion),

hubungan masyarakat (public relation), pemasaran langsung (direct

marketing), pemasaran interaktif (interaktif marketing).

Sedangkan pentingnya kegiatan komunikasi pemasaran terpadu terkait

dengan wisatawan ataupun masyarakat yaitu dengan diterapkannya

komunikasi pemasaran terpadu terutama dalam hal promosi dan periklanan

terhadap Desa Wisata Gunungsari kepada masyarakat tidak bukan agar

masyarakat mengetahui tentang wisata baru di Kabupaten Madiun itu,

sehingga tertarik untuk berkunjung dan melakukan kunjungan berulang kali.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, peneliti

merasa pentingnya strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk

mempromosikan Desa Wisata Gunungsari kepada masyarakat guna menarik

wisatawan. Terkait hal ini maka penulis mengambil penelitian yang akan

diarahkan pada "Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata

Gunungsari dalam Meningkatkan Minat Wisatawan". Penelitian ini secara

khusus bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasan

terpadu serta penerapan komunikasi pemasaran terpadu di Desa Wisata


6

Gunungsari dalam menarik dan mengoptimal kan jumlah pengunjung yang

datang di Desa Wisata Gunungsari, Kabupaten Madiun.

B. Rumusan Masalah

Agar pembahasan ini nantinya tersusun secara sistematis, maka perlu

dirumuskan permasalahan. Berdasarkan kronologis permasalahan yang

disampaikan dalam latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu Desa Wisata

Gunungsari untuk meningkatkan minat wisatawan dalam berkunjung?

2. Bagaimana penerapan dari strategi komunikasi pemasaran terpadu yang

diterapkan di Desa Wisata Gunungsari dalam meningkatkan minat

wisatawan dalam berkunjung?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang penulis rumuskan, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu

Desa Wisata Gunungsari untuk meningkatkan minat wisatawan dalam

berkunjung.

2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan dari strategi komunikasi

pemasaran terpadu Desa Wisata Gunungsari dalam meningkatkan minat

wisatawan dalam berkunjung.


7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan suatu ilmu. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat berkaitan

dengan pertama, sebagai bahan pembelajaran atau referensi tambahan

bagi penuntut ilmu dibidang yang sama yakni ilmu komunikasi terutama

mengenai strategi komunikasi pemasaran yang telah diterapkan oleh

suatu organisasi ataupun perusahaan manapun. Kedua, dapat dijadikan

sebagai bahan rujukan atau referensi untuk penelitian-penelitian yang

berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran. Ketiga, dapat

dijadikan sebagai referensi peneletian dalam pengembangan kajian

komunukasi pemasaran selanjutnya di Desa Wisata Gunungsari.

2. Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan

evaluasi pengelola Desa Wisata Gunungsari kedepannya untuk

peningkatan pengelolaan baik fasilitas ataupun manajemen. Tidak hanya

itu hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menjadi tolak ukur

penerapan strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah

wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata Gunungsari.

E. Telaah Pustaka

Dalam penyusunan judul skripsi ini, peneliti sebelumnya juga telah

mencari informasi terkait ada atau tidaknya peneliti terdahulu yang


8

membahas mengenai masalah yang sama. Namun, memang belum ada

peneliti terdahulu yang membahas mengenai Desa Wisata Gunungsari dari

berbagai sudut manapun.

Berdasarkan hasil penelusuran mengenai tema yang hampir serupa

yakni diantaranya adalah:

Pertama, skripsi dengan judul “Analisis Strategi Komunikasi

Pemasaran Kampoeng Merdeka dalam Meningkatkan Konsumen di Kota

Makasar”. Karya dari Eva Intan Herlina dari Universitas Islam Negeri

Alauddin Makassar tahun 2017. 5 Skripsi tersebut menggunakan jenis

penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Peneliti ingin

menjawab bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan

Kampoeng Merdeka untuk meningkatkan konsumen.

Peneliti ini ingin menjawab bagaimana strategi komunikasi pemasaran

yang digunakan Kampoeng Merdeka untuk meningkatkan konsumen. Hasil

penelitian menunjukan bahwa yang diterapkan Kampoeng Merdeka ialah

dengan menentukan sasaran pemasaran, memanfaatkan sosial media, seperti

facebook, instagram dan Line sebagai tempat atau media pemasaran serta

melakukan potongan harga (diskon) di hari-hari khusus adalah langkah yang

tepat.

Skripsi ini dengan penelitian penulis memiliki kesamaan yaitu sama-

sama membahas tentang strategi komunikasi pemasaran. Adapun

perbedaannya terletak pada subjek ataupun lokasi penelitian. Penelitian Eva

5
Eva Intan Herlina, “Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Kampoeng Merdeka
dalam Meningkatkan Konsumen di Kota Makasar”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar, 2017).
9

Intan Herlina memilih Kampoeng Merdekan di Kota Makassar sebagai

subjek sekaligus tempat penelitian, sedangkan peneliti memilih Desa Wisata

Gunungsari sebagai subjek sekaligus tempat penelitian.

Kedua, skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Objek Wisata Air Desa Ponggok sebagai Desa Wisata Mandiri di Klaten”.

Karya dari Muhammad Khoirul Ariza dari Universitas Muhammadiyah

Surakarta tahun 2017. 6 Skripsi tersebut menggunakan jenis penelitian

kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.

Peneliti ini ingin mengetahui penerapan konsep strategi pemasaran

terpadu di desa wisata ponggok. Hasil yang diperoleh bahwa desa wisata

ponggok menerapkan strategi pemasaaran terpadu dengan menggunakan

advertising, personal selling, sales promotion, direct marketing, dan public

relation sebagai upaya menjadikan desa ponggok menjadi desa wisata

mandiri.

Skripsi ini dengan penelitian penulis memiliki persamaan yakni sama-

sama membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran dan juga

menggunakan teori yang sama yakni IMC (Integrated Marketing

Communication). Sedangkan perbedaan skripsi ini dan penelitian penulis

berada pada subjek atau lokasi yang diteliti.

Ketiga, skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Objek

Wisata Tirta Senongko oleh Pemerintah Desa Pokak, Ceper dalam Menarik

6
Muhammad Khoirul Ariza, “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Objek Wisata Air
Desa Ponggok sebagai Desa Wisata Mandiri di Klaten”, (Skripsi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2017)
10

Wisatawan”. Karya dari Novita Prastianti dari Institut Agama Islam Negeri

Surakarta tahun 2017.7

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan serta kegiatan

komunikasi pemasaran yang telah dilakukan Pemerintah Desa Pokak dalam

menarik wisatawan. Hasil yang didapatkan yakni Pemerintah Desa dalam

melakukan strategi pemasaran dalam menarik wisatawan meliputi tiga

kegiatan antara lain kegiatan promosi, public relation, serta penjualan

personal.

Skripsi ini dengan penelitian penulis memiliki persamaan yakni sama-

sama membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran untuk menarik

wisatawan. Sedangkan perbedaan skripsi ini dengan penelitian peneliti yakni

terletak pada objek penelitian yang berbeda, serta teori yang digunakan pun

juga berbeda.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang bersifat deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

berdasarkan data-data, jadi ia juga menyediakan data, menganalisis dan

menginterpretasi. Metode deksriptif bertujuan untuk pemecahan masalah

7
Novita Prastianti, “Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Tirta Senongko oleh
Pemerintah Desa Pokak, Ceper dalam Menarik Wisatawan”, (Skripsi, Institut Agama Islam Negeri
Surakarta, 2017)
11

secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat

populasi. 8

Metode deskriptif dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi

terhadap fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang

diteliti.9 Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman

yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.

Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh

setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus

penelitian dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman

umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.10

Pendekatan yang digunakan penulis yakni deskriptif kualitatif

karena penulis ingin mendeskripsikan hasil penelitian dengan

menggunakan kata-kata tertulis dan mendeskripsikan hasil wawancara

dari objek penelitian. Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan

tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari

Kabupaten Madiun untuk menarik minat wisatawan yang berkunjung.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Gunungsari yang

beralamtkan di Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Jawa Timur

8
Cholid Narbuka dan H Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi
Aksara), 44.
9
H. Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2015),
262.
10
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2010), 215.
12

3. Data dan Sumber Data

Dalam sebuah penelitian data merupakan hal terpenting yang harus

dicari oleh seseorang peneliti untuk memperkuat keabsahan hasil dari

penelitiannya. Maka dari itu di dalam penelitian ini peneliti akan

mencari data yang berupa catatan dan kumpulan fakta terkait dengan:

a. Strategi komunikasi pemasaran terpadu yang ada di Desa Wisata

Gunungsari dalam meningkatkan minat wisatawan dalam

berkunjung.

b. Penerapan dari strategi pemasaran terpadu yang ada di Desa Wisata

Gunungsari dalam meningkatkan minat wisatawan dalam

berkunjung.

Tidak hanya data yang dirasa penting dalam melengkapi sebuah

penelitian. Namun sumber data juga memiliki peran yang sangat penting

dalam proses pencaarian data. Tentunya tanpa adanya sumber data, data

yang diperoleh oleh peneliti tentunya juga akan dinilai kurang kredibel

serta tidak faktual. Oleh karena itu sesuai dengan data yang dibutuhkan

dalam penelitian, sumber data tersebut dikategorikan menjadi dua. Yaitu

data primer dan data sekunder:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah pengambilan data yang dilakukan

oleh peneliti melalui pengamatan atau observasi, wawancara, serta

dokumentasi secara langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini,

sumber data primer diperoleh dari narasumber atau informan.


13

Pada penelitian ini ada beberapa orang yang akan dijadikan

narasumber atau informan, diantaranya adalah: Pendiri Desa

Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun.

1) Anggota Pokdarwis Desa Wisata Gunungsari Kabupaten

Madiun.

2) Pengunjung Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun

b. Sumber Data Sekunder

Data skunder merupakan pendekatan penelitian yang

menggunakan data-data yang telah ada, selanjutnya dilakukan

proses analisa dan interpretasi terhadap data-data tersebut sesuai

dengan tujuan penelitian. Biasanya data-data tersebut diperoleh

secara tidak langsung dari orang lain, arsip atau dokumen dan

sebagainya.

Sumber data sekunder diharapkan dapat membantu

mengungkap data yang diharapkan, dapat membantu memberi

keterangan atau data pelengkap sebagai bahan pembanding.11

Pada penelitian ini, sumber data sekunder yang diperoleh

berupa dokumen mengenai:

a) Profil Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun.

b) Struktur organisasi Pokdarwis Desa Wisata Gunungsari

Kabupaten Madiun.

11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Edisi Kedua) (Jakarta: Kencana, 2017), 132.
14

c) Gambaran umum program kalender event Desa Wisata

Gunungsari Kabupaten Madiun tahun 2020.

4. Teknik Pengumpulan Data

Semua data yang ada oleh peneliti dikumpulkan bertepatan dengan

adanya wabah virus Covid-19. Sehingga menyebabkan segala aktifitas

diluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain harus dibatasi, dengan

begitu sebagian besar dalam pengumpulan data ini peneliti

melakukannya secara virtual dengan informan. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan dengan tiga cara. antara

lain sebagai berikut:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi atau pengamatan langsung adalah cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada

pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut.12 Metode ini

digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung keadaan

di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang lebih luas

tentang permasalahan yang diteliti.13

Observasi peneliti melihat secara langsung bagaimana

kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari

dalam meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung. Serta

strategi komunikasi pemasaran apa yang dipilih dalam

memperkenalkan Desa Wisata Gunungsari sebagai wisata baru di

12
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2017), 154
13
Basrowi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), 94.
15

Kabupaten Madiun. Observasi yang peneliti lakukan sebagian

besar dilakukan pada saat event sebelum adanya pandemi Covid-19.

b. Wawancara

Pada saat melakukan proses pengumpulan data dengan teknik

wawancara dengan beberapa informan. Peneliti dengan terpaksa

harus melakukan wawancara dengan semua informan melalui

virtual baik melalui telfon maupun pesan singkat di Whatsapp.

Karena tidak memungkinkan untuk melakukan pertemuan dengan

narasumber ditengah adanya pandemi Covid-19 di

pertengahanbulan Maret hingga sampai sekarang ini.

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview

guide (panduan wawancara).14 Data yang diperoleh berupa persepsi,

pendapat, perasaan dan pengetahuan.15

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan rekaman kejadian masa lalu yang

ditulis atau dicetak, dapat berupa catatan anekdot, surat, buku

harian, dan dokumen-dokumen. Dokumen dapat juga

14
Moh. Nazir, Metode Penelitian, 170
15
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), 141.
16

menghasilkan informasi yang melatarbelakangi suatu kejadian dan

atau aktivitas tertentu.16

Persiapan wawancara terstruktur dapat diselenggarakan

melalui tahap-tahap tertentu. Tahap pertama ialah menemuakan

siapa yang akan diwawancarai, mereka ialah yang berperan, yang

pengetahuannya luas tentang daerah atau lembaga tempat

penelitian dan yang suka bekerja sama untuk kegiatan penelitian

yang sedang dilakukan. Tahap kedua ialah mencari tahu bagaimana

cara yang sebaiknya untuk mengadakan kontak dengan responden.

Tahap ketiga ialah mengadakan persiapan yang matang untuk

pelaksanaan wawancara.17

Mengingat segala kegiatan yang berlangsung di Desa Wisata

Gunungsari pada periode Maret hingga Juni ditiadakan karena

memang adanya wabah Covid-19, maka peneliti juga

mengumpulkan dokumentasi dari tangan pihak ke 2. Namun untuk

sebagian juga telah peniliti kumpulkan sebelum adanya wabah

berlangsung.

5. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul penulis melakukan

proses pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan

16
Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, Tindakan) (Bandung: PT
Refika Aditama, 2014), 215.
17
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung, Remaja Rosdakarya,
2017), 199
17

menafsirkan data, yakni memberikan arti atau makna terhadap catatan

lapangan, transkrip wawancara dan komentar peneliti.

6. Analisis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis

data yang dikemukan oleh Miles dan Huberman (1984). Terdapat tiga

kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Miles dan Huberman

mengingatkan bahwa data yang muncul dalam penelitian kualitatif

berwujud kata-kata dan bukan rangkaian kata. Tetapi analisis kualitatif

tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks

yang diperluas. 18 Ketiga langkah dalam komponen analisis interaktif

adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan, dan transformasi

data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan.19 Proses reduksi data ini dilakukan secara terus menerus

sepanjang penelitian berlangsung, serta pelaksanannya dilakukan

semenjak peneliti memilih studi kasus yang akan diteliti.

18
Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan
NVIVO (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), 10.
19
Ibid., 11.
18

b. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian Data diartikan sebagai sekempulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. 20 Dari proses penyajian

data yang ada kita dapaat memahami apa yang sedang terjadi serta

hal apa yang akan kita lakukan lebih jauh seperti menganalisis

ataukah mengambil tindakan yang lain sesuai dengan penyajian-

penyajian tersebut. Setelah itu dituangkan dalam bentuk deskripsi

dan narasi yang lengkap.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan Kesimpulan diartikan sebagai sebagian kegiatan

dari konvigurasi yang utuh. Bisa dibilang juga bahwa kesimpulan-

kesimpulan yang ada juga diverifikasikan selama penelitian itu

berlangsung. 21 Dari data tersebutlah muncul makna-makna yang

harus diuji kembali kebenarannya, kekukuhannya, serta

kecocokannya. Maka dari itu makna merupakan elemen penting

yang ada di penelitian kualitatif.

7. Pengecekan Keabsahan Temuan

Pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini dilakukan

dengan beberapa teknik pemeriksaan, antara lain sebagai berikut:

20
Ariesto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan
NVIVO, 12.
21
Ibid.,14.
19

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Peneliti dalam penelitian kualitatif adalah instrument itu

sendiri. keikut sertaan peneliti sangat menentukan dalam

pengumpulan data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan

dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan

keikutsertaan pada latar penelitian. Perpanjangan keikut-sertaan

berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan

pengumpulan data tercapai. Hal demikian dilakukan karena:

1) Perneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya akan banyak

mempelajari kebudayaan, dapat menguji ketidakbenaran

informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal

dari diri sendiri maupun dari responden dan membangun

kepercayaan subjek.

2) perpanjangan keikutsertaan juga dimaksudkan untuk

membangun kepercayaan para subjek terhadap peneliti dan

juga kepercayaan dari peneliti sendiri.22

b. Ketekunan/Keajegan Pengamatan

Keajegan Pengamatan berarti mencari secara konsisten

interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses

analisis yang konstan atau tentatif. Memiliki cirri-ciri dan unsure-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu

22
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 327-329.
20

yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal

tersebut secara rinci.23

c. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dengan cara pengecekan

data atau pemeriksaan ulang. Triangulasi sumber merupakan

triangulasi yang mengharuskan peneliti mencari lebih dari satu

sumber untuk memahami data atau suatu informasi. 24 Teknik

triangulasi yang memang sering digunakan adalah pemeriksaan

melalui sumber lainnya. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatf. Jadi, triangulasi berarti cara terbaik

untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan

yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data

tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai

pandangan.25

G. Sistematika Pembahasan

Dalam penelitian ini, penulis membagi sistematika pembahasan

menjadi lima bab. Semua bab tersebut saling berhubungan dan mendukung

satu sama lain.

23
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 329-330.
24
Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif (Sebuah Tinjauan Teori dan
Praktik), (Sekolah Tinggi Theologia Jaffray), 22.
25
Helaluddin dan Hengki Wijaya, Analisis Data Kualitatif (Sebuah Tinjauan Teori dan
Praktik),330-332
21

Pada bagian awal sebelum bab pertama, peneliti akan mencantumkan

cover atau halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, halaman

pengesahan, motto, abstrak, kata pengantar, dan daftar isi pada bagian

akhirnya.

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjuan pustaka, metode

penelitian, sistem sistematika penulisan

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini penulis akan memaparkan teori mengenai pengertian

komunikasi pemasaran, tujuan komunikasi pemasaran, model komunikasi

pemasaran, definisi komunikasi pemasaran terpadu serta konsep dari

komunikasi pemasaran terpadu.

BAB III TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini penulis akan memaparkan data mengenai profil Desa

Wisata Gunungsari Kabupaten Ponorogo, struktur organisasi yang dimiliki

oleh Pokdarwis Desa Wisata Gunungsari, gambaran umum program

kalender event Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun tahun 2020

serta bentuk komunikasi pemasaran terpadu Desa Wisata Gunungsari

Kabupaten Madiun.
22

BAB IV ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN

TERPADU DALAM MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISAWATAN

DI DESA WISATA GUNUNGSARI.

Dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai analisi dari

penelitian yang telah dilakukan. Pemaparan uraian tersebut mencangkup

strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Desa Wisata

Gunungsari untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini penulis membahas mengenai kesimpulan dari

pembahasan serta saran-saran yang berhubungan dengan manfaat penelitian

bagi penulis maupun objek penelitian, sehingga bisa memberikan manfaat-

bagi pihak-pihak yang terkait.


23

BAB II

KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU

A. Strategi Komunikasi

1. Definisi Strategi Komunikasi

Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan

oleh penentuan strategi komunikasi. Jadi, jika tidak ada strategi komunikasi

yang baik makan sudah dapat dipastikan bahwa proses komunikasi akan

menimbulkan efek negatif. Beberapa ahli memberikan definisi dari strategi

komunikasi, diantaranya adalah: Onong Uchjana Effendy mengungkapkan

bahwa strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan

komunikasi (communication planning) dan komunikasi menejemen

(communication management) yang mencapai satu tujuan. Untuk mencapai

tujuan tersebut strategi komunikasi harus menunjukkan bagaimana

operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan

(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi.1

Menurut Alo Liliweri menyatakan bahwa strategi komunikasi adalah:

a. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, mempromosikan suatu

visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan

yang baik.

1
Onong Uchjana Effendi, Dimensi-Dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), 84.
23
24

b. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi

yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa

opsi komunikasi.

c. Strategi berbeda dengan taktik. Strategi komunikasi menjelaskan

tahapan konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis

pada satu teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi. Adapun

taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan

strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. 2

Definisi lain dikemukan oleh Muhammad Ami bahwa strategi

komunikasi adalah semua yang terkait mengenai rencana dan taktik atau

cara yang akan dipergunakan untuk melancarkan komunikasi dengan

menampilkan pengirim, pesan dan penerimannya pada proses komunikasi

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.3

Hafied Cangara yang mengutip dari buku Marthin-Anderson yang

berpendapat mengenai strategii komunikasi yang berarti seni di mana

melibatkan kemampuan inteligensi/pikiran untuk membawa semua sumber

daya yang tersedia dalam mencapai tujuan dengan memperoleh keuntungan

yang maksimal dan efisien.4

2
Alo Liliwen, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2011),
3
Muhammad Ami, Komunikasi Organisasi , Cet ke-4, (Jakarta: Bumi Aksara , 2004), 65.
4
Hafied Cangara, Perencanaan dan Startegi Komunikasi Edisi Revisi (Jakarta: Rajawali Pers,
2018), 64.
25

B. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Comunnication)

1. Definisi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Teori komunikasi pemasaran yang menjadi bahan acuan yaitu teori

komunikasi pemasaran terpadu yang biasa disebut IMC (Integretad

Marketing Communication) yang diperkenalkan oleh Don E. Schultz.

Komunikasi Pemasaran Terpadu yaitu sebuah upaya perusahaan dalam

menjadikan seluruh kegiatan promosi dan pemasaran yang dimiliki untuk

dapat menghasilkan sebuah citra atau image yang bersifat satu dan konsisten

bagi semua konsumen. 5 Di lain kesempatan IMC (Integretad Marketing

Communication) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi

pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif

yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi

misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan Public

Relation serta mengombinasikan disiplin-disiplin ilmu ini untuk

memberikan penjelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang

maksimal.6 Sedangkan asosiasi agen periklanan Amerika atau yang dikenal

dengan nama The 4As (The American Association of Advertising Agency)

dalam buku yang ditulis oleh Uyung Sulaksana yang mendefinisakan IMC

adalah:

5
Morrisan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Prenadamedia Group,
2015), 9.
6
Totok Amin Soefijanto, Integretad Marketing Communication : Marketing Komunikasi di
Indonesia, (Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2012), 9.
26

“Konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengaku nilai


tambah rencana komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-
masing bentuk komunikasi misalnya iklan, direct response, promosi
penjualan, dan humas dan memadukannya untuk meraih kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian
pesan.”7
Dengan mempelajari beberapa definisi tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa IMC merupakan sebuah konsep komunikasi yang

terencana, terintegrasi dan diterapkan dalam berbagai bentuk komunikasi

pemasaran untuk memberikan pemahaman dan dampak yang maksimal

melalui konsistensi pesan komunikasi kepada konsumen, pelanggan ataupun

pihak lain yang relevan dengan barang atau jasa yang dikomunikasikan.

Dengan kata lain bahwa dapat juga dijadikan sebagai suatu proses, melalui

mana perusahaan dapat mengakselerasi hasil keuntungan dengan

meluruskan tujuan komunikasi dengan sasaran perusahaan. 8 IMC adalah

salah satu dari sekian proses yang tersedia guna membangun hubungan baik

dengan costumer. Tidak hanya digunakan untuk membangun hubungan

jangka panjang, IMC juga digunakan untuk membangun dan memperkuat

brand. Brand releationship yang positif secara langsung akan menghasilkan

keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham suatu perusahaan.

Proses yang terjadi di dalam IMC adalah bagaimana upaya hubungan

dengan customer dapat berjalan dengan baik, maka dari itu bisa dibilang

7
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus) (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2007), 30.
8
Sofjan Assauri, Strategic Marketing: Sustaining Lifetime Customer Value (Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 2013), 231.
27

bahwa konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Tujuan IMC pada

dasaranya ialah mempengaruhi serta memberikan efek langsung kepada

khalayak sasaran yang dimilikinya. Tidak hanya itu IMC juga menggunakan

bentuk komunikasi yang relevan serta yang dapat diterima oleh pelanggan

dan calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk

menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu

dikembangkan bagi program komunikasi yang persuasif.9

“Citra korporat atau reputasi merupakan intangible asset yang sangat


bernilai. Selain tidak mudah ditiru, reputasi dipercaya dapat memikat
konsumen dengan lebih efektif pada saat konsumen menghadapi
berbagai tawaran menarik.”10
Konsep IMC atau Integrated Marketing Communication makin

dipahami, tidak hanya sampai berhenti dengan mengolah kegiatan-kegiatan

komunikasi agar tujuan akhirnya mempengaruhi persepsi khalayak. Lebih

dari itu IMC dikembangkan dengan melibatkan stake holder untuk ikut

berperan atau mempengaruhi pesan dan mendorong dialog. Dalam artian

bahwa IMC menggunakan seluruh kontak, berusaha menciptakan sinergi

dan menjalin hubungan.

Perlu adanya paradigma baru, semua hal yang menyandang fungsi

komunikasi seperti memilih nama merek, logo, desain kemasan, memilih

tempat usaha, membangun ruangan yang mecerminkan posisi kita, melatih

9
Philip Kotler dan Gary Amstrong. Principles of Marketing. (Edisi ke-12. Jilid ke-1). Terj.
Bob Sabran. Jakarta: Erlangga, 2014, 32.
10
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus), 30.
28

frontliner, seragam anggota, menetapkan harga, semuanya memiliki bobot

komunikasi dan secara langsung akan mempengaruhi brand image.

Kelebihan lain dari IMC adalah cara atau strategi yang digunakan

sudah menjadi kegiatan yang tidak asing lagi dalam lingkup kegiatan

pemasaran. Namun, hanya saja IMC menggabungkan ke-enam promotion

mix tersebut secara terpadu untuk menguatkan pemasarannya. Dalam arti

yakni penerapan IMC secara bersama-sama atau terpadu akan semakin

memperkuat pasar dan jaringan pelanggan sehingga dalam jangka waktu

tertentu juga dapat meningkatkan omzet penjualan.

Tujuan IMC yaitu mempengaruhi atau memberi efek langsung kepada

perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh

sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan

produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang

potensial untuk menyampaikan pesan di masa yang akan datang.11

C. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Konsep IMC (Integrated Marketing

Comunnication)

Strategi merupakan rencana cermat serta sistematis mengenai suatu

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi komunikasi pemasaran

terbagi menjadi tiga aktivitas utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan

11
Veronica Sa`rtika Jelita Gobel, dkk, “Analisis Komunikasi Pemasaran Satuan Penugasan
Pariwisata Di Provinsi SulawesiUtara (Studi Pada Program Kunjungan 10.000 Turis Tiongkok)”,
dalam E-Journal “Acta Diurna” Volume VI. No. 1, Tahun 2017.
29

evaluasi atau hasil. Ketiga indikator tersebut merupakan langkah untuk

mengidentifikasi suatu pemasaran sudah bisa dikatakan terarah atau belum.

1. Perencanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu

a. Menganalisis Situasi

Sebelum menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran yang ingin

dicapai, hendaknya suatu perusahaan melakukan analisis SWOT yang

merupakan singkatan dari kekuatan (strength), kelemahan (weaknes),

peluang (opportunity), hambatan (threat).12

Hal tersebut dilakukan agar pihak perusahaan dapat

mengidentifikasi serta mengetahui apa saja hal yang harus dihadapi

baik dari kekuatan yang dimiliki perusahaan sendiri, kelemahan apa

yang dimiliki perusahaan, peluang apa yang dapat diambil oleh

perusahaan, serta hambatan apa untuk menuju tujuan dari perusahaan.

b. Mengidentifikasi Khalayak Sasaran

Seorang pemasar perlu mengidentifikasi khalayak sasaran yang

mungkin adalah calon pembeli potensial atau para pengguna yang ada

sekarang, orang yang membuat keputusan membeli atau orang yang

mempengaruhi pembelian. Khalayak disini yang dimaksud adalah para

individu, kelompok, publik atau masyarakat khusus atau umum.

12
Siswanto dan Freitz Kleinteuber, Strategi Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Damar Mulia
Pustaka), 2002, 8.
30

Dalam mengindentifikasi khalayak sasaran suatu perusahaan

memerlukan yang pertama, analisis segmentasi pasar (segmenting)

merupakan suatu strategi untuk memahami struktur pasar dengan cara

mengelompokan pembeli actual maupun potensial yang berbeda, yang

mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri.

Kedua, penentuan target pasar (targeting) merupakan penentuan

sasaran untuk memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan

dilayani. Ketiga, penentuan posisi pasar (positioning) merupakan

langkah untuk membentuk dan mengkomunikasikan manfaat utama

yang membedakan produk dalam pasar.13

c. Menentukan Tujuan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Penentuan tujuan komunikasi pemasaran terpadu merupakan hal

yang fundamental sebelum melakukan pelaksanaanya. Karena tujuan

utama dari promosi atau komunikasi pemasaran terpadu adalah

menginformasikan, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan

pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasaran agar

selalu di dalam satu koridor dengan tujuan awal. 14 Secara singkat

komunikasi pemasaran berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan

seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya,

13
Kasali, Membidik Pasar Indonesia: Segmentasi, Targeting, Positioning, (Jakarta: PT.
Gramedia), 1998, 388.
14
Ibid., 116.
31

berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian membeli dan selalu ingat

akan produk tersebut.15

d. Menetapkan Anggaran Komunikasi Pemasaran Terpadu

Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan

untuk kegiatan komunikasi pemasaran merupakan suatu keputusan

tersulit. Dalam menentukan besaran biaya komunikasi pemasaran

terdapat empat metode umum yang dapat digunakan, yaitu:

1) Metode sesuai dengan kemampuan (afford able method) yang

berarti adalah menggunakan metode dengan cara menetapkan

anggaran promosi pada level yang dianggap oleh manajemen

mampu dikeluarkan oleh perusahaan.

2) Metode presentasi dari penjualan (percentage of sales budgeting)

yang berarti menggunakan metode dengan menetapkan anggaran

promosi pada presentase tertentu dari penjualan sekarang atau

yang diperkirakan untuk masa mendatang.

3) Metode menyamai pesaing (competitive parity method) yang

berarti adalah menggunakan metode dengan menyamakan

anggaran perusahaan dengan anggaran pesaing.

4) Metode tujuan dan tugas (objective and task method) yang berarti

adalah metode ini menentukan anggaran promosi berdasarkan

15
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: ANDI, 2008), 221-222.
32

tujuan promosi yang akan dicapai dan tugas-tugas yang harus

dilakukan untuk mencapai tujuan promosi tersebut. 16

e. Mengembangkan Program Komunikasi Pemasaran Terpadu

Mengembangkan program komunikasi pemasaran terpadu

merupakan langkah perencanaan strategi komunikasi pemasaran yang

paling berpegaruh. Pada tiap-tiap alat dari komunikasi pemasaran

terpadu pun juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Berikut pengembangan dari komunikasi pemasaran terpadu yang

terdiri dari:

1) Merancang pesan

Dalam membentuk pesan yang konsisten, seorang dari

komunikator pemasaran harus merancang isi pesan yang ingin

disampaikan serta bagaimana dalam mengutarakan isi pesan

tersebut. Idealnya, pesan yang ingin disampaikan harus menarik

perhatian (attention), menimbulkan minat (interest), memicu

keinginan (desire), serta mendorong orang untuk berbuat

(action).17

16
Uyung Sumarwan dan Fandy Tjiptono, Strategi Komunikasi dalam Perspektif Perilaku
Konsumen, (Bogor: PT. Penerbit IPB Press), 2018, 479-480.
17
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus), 61.
33

2) Memilih media

Dalam melakukan proses komunikasim pemasaran terpadu

komunikator harus mampu memilih media komunikasi yang akan

digunakan. Terdapat dua jenis media komunikasi yakni media

komunikasi personal serta media komunikasi non personal.

Media komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih

yang berkomunikasi langsung secara tatap muka, pemmbicara

dengan audiensinya melalui telepon atau email. Media komunikasi

ini dirasa sangat efektik karena adanya peluang untuk

mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya.18

Sedangkan media komunikasi non personal meliputi media

cetak (surat kabar, majalah, serta surat langsung), media siaran

(radio, televisi), media pajangan (baliho, pamflet, poster serta

billboard), serta media kelompok mencangkup komunitas yang

memang dipilih oleh perusahaan yang dijadikan sasaran potensial

untuk menyampaikan komunikasi pemasaran terpadu.19

3) Menelaah masing-masing alat komunikasi pemasaran

Masing-masing dari alat komunikasi pemasaran terpadu jelas

memiliki keunikan karakteristik serta besar anggaran yang saling

berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

18
Ibid., 81.
19
Ibid., 83.
34

Antara iklan (advertising), penjualan tetap (personal selling),

promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat dan

publisitas (public relation and publicity), pemasaran langsung

(direct marketing), serta pemasaran interaktif (interaktif

marketing) jelas memiliki karakteristik yang berbeda sehingga

perusahaan harus mampu mengindentifikasi masing-masing dari

elemen komunikasi pemasaran tersebut.

2. Pelaksanaan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Setelah melakukan perencanan komunikasi pemasaran terpadu

dengan matang setelah itu perusahaan mengkomunikasikan konsep

pemasaran kepada konsumen secara kolektif dengan menggunakan enam

promotion mix yang terdiri dari:

a. Periklanan (Advertising).

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung melalui berbagai

media massa seperti TV, radio, majalah, dan koran yang didasari pada

informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk dan jasa

suatu perusahaan yang disusun sedemikian rupa sehingga

menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran

seseorang untuk melakukan pembelian. Karakteristik periklanan

adalah dapat mencapai konsumen yang terpencar secara geografis,

dapat mengulang pesan berkali-kali, bersifat interpersonal dan


35

komunikasi satu arah, itu dapat sangat mahal untuk beberapa jenis

media. 20 Pada umumnya periklanan dipakai ketika suatu perusahaan

ingin mengubah customer dari unaware menjadi lebih aware terhadap

suatu brand. Media penyampai pesan sangat memegang peranan yang

penting dalam proses komunikasi. Lebih tepatnya tanpa media, pesan

yang ingin disampaikan tidak akan sampai pada khalayak yang

diinginkan.

Memilih media yang tepat akan sangat menentukan apakah

pesan yang ingin disampaikan kelompok sasaran akan sampai atau

tidak. Pada media yang membuat iklan akan sangat berdampak pada

penjualannya, hanya semata-mata karena produknya diiklankan di

suatu media tertentu. Sebagian konsumen masih percaya bahwa merk

dari suatu produk ataupun jasa yang diiklankan secara besar-besaran

sudah pasti akan menawarkan “good value”.21

Berikut adalah karakteristik dari berbagai media beserta

kelemahan dan keunggulan masing-masing media.22

Media Keunggulan Keterbatasan


Surat Kabar Fleksibilitas, tepat waktu, Umur informasi pendek,
mampu menangkap pasar cetakan kurang bagus, dan
lokal dengan baik, jangkauan sedikit audiens yang
penerima yang luas, tingkat
20
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2012), 54.
21
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus), 26.
22
Setiadi, Nugroho J, Perilaku Komsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), 2003, 255.
36

kepercayaan yang tinggi. meneruskan informasi.


Televisi Informasi bisa dilihat, Biaya tinggi, tingkat
didengar, dan gambar yang pemaparan yang cepat
bergerak. Menarik untuk berlalu, dan audiens kurang
ditonton, perhatian tinggi, mempunyai daya seleksi.
dan jangkauan yang luas.
Radio Mempunyai banyak Audiens hanya mendengar,
pendengar, selektifitas perhatian yang lebih rendah
geografis, dan demografis dibandingkan dengan
yang tinggi, biaya rendah. televisi, pemaparan yang
cepat berlalu.
Majalah Selektifitas geografis dan Waktu tunggu lama, waktu
demografis yang tinggi, sirkulasi terbuang, tidak ada
prestise dan kredibilitas, jaminan posisi yang lebih
hasil cetakan berkualitas baik.
tinggi, berumur panjang,
jumlah pembaca yang
meneruskan informasi cukup
baik.
Direct Mail Memiliki selektifitas Biaya relative tinggi, kesan
audiens, tidak ada iklan atau citra sarat sampah.
pesaing dalam media yang
sama, bersifat pribadi.
2. 1 Tabel Karakteristik Berbagai Media

b. Penjualan Perseorangan (Personal Selling).

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara

penjual dan calon konsumen untuk memperkenalkan suatu produk

kepada calon konsumen dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan

membelinya. Kegiatan personal selling adalah presentasi penjualan,

pertemuan penjualan, pelatihan penjualan, dan program intensif untuk

tenaga penjual perantara dan telemarketing (baik inbound ataupun


37

outbond).23 Penjualan dengan model seperti ini justru akan membuat

penjual lebih leluasa untuk mengenalkan produknya. Tidak hanya itu

seorang penjual dan konsumen potensial akan memiliki hubungan

yang lebih dekat dan dapat meningkatkan kepercayaan satu sama lain

sehingga akan dapat mempermudah proses penjualan selanjutnya. Bisa

dibilang ini merupakan penciptaan nilai bagi konsumen atau bisa

disebut dengan partnership. Dimensi dari partnership adalah seorang

salesperson harus mampu memahami konsumennya dengan baik.

Penjualan perseorangan memiliki karakteristiknya sendiri antara

lain yaitu: melibatkan interaksi pribadi, memungkinkan

pengembangan hubungan erat, serta perangkat promosi yang sangat

mahal.24 Tidak hanya itu dalam proses penjualan perseorangan ini juga

mau tidak mau mendorong seorang wiraniaga untuk memaksa

konsumen agar mendengarkannya.25 Jadi, dengan aktivitas komunikasi

yang seperti ini secara tidak langsung penjual dapat memodifikasi

pesan komunikasi agar sesuai dengaan kebutuhan dan keinginan dari

konsumen serta akan mendapatkan feedback secara langsung.

23
Sofjan Assauri, Strategic Marketing (Sustaining Lifetime Customer Value), (Edisi ke- 1,
Cet ke-2), (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2013), 239.
24
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2012), 56.
25
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus), 27.
38

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah

barang yang dibeli pelanggan. Tidak hanya itu pada konsepnya sales

promotion digunakan untuk memotivasi konsumen agar melakukan

aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran

produk dalam jangka waktu terbatas. Salah satu kegiatan sales

promotion yaitu biasanya menggunakan strategi sampel ataupun

dengan mengikuti pameran yang didalamnya di display produk-produk

perusahaan sehingga secara langsung konsumen mengetahui tentang

produk tersebut.

Ada tiga variasi dalam menggunakan elemen promosi penjualan

yaitu: promosi konsumen, promosi dagang, dan promosi bisnis.

Berikut alat-alat yang digunakan pada promosi penjualan:

1) Alat promosi-konsumen: Sampel, kupon, pengembalian uang

cash (cash refund), paket harga, hadiah-hadiah, barang iklan,

penghargaan atas kesetiaan, display, dan peragaan point of

purchase, serta kontes, undian, dan games.

2) Alat promosi dagang: Diskon dan keringanan (uang promosi

yang dibayarkan perusahaan kepada pengecer).


39

3) Alat promosi bisnis: Pameran dagang dan kontes penjualan.

Dalam kegiatan promosi penjualan juga dapat meningkatkan

efektivitas alat promosi lainnya, seperti contoh jika sales promotion

dikombinasikan dengan personal selling, dengan begitu promosi

penjualan akan menarik perhatian konsumen dan dapat menimbulkan

dorongan yang kuat (incentives) untuk membeli produk yang

dipromosikan.26.

Berikut adalah jenis-jenis personal selling sekaligus tujuan

masing-masing kegiatan serta keunggulan dan kelemahan masing-

masing dari jenis personal selling tersebut.27

Jenis Tujuan Keunggulan Kelemahan


Kupon Merangsang Dukungan Konsumen
permintaan pengecer menunda pembelian
Deals Merangsang coba- Mengurangi resiko Konsumen
coba, membalas konsumen menunda beli,
aksi pesaing mengurangi
product value
Premium Membentuk Konsumen suka Konsumen beli
(Diskon) goodwill barang gratis atau karena diskon,
diskon bukan karena
produk
Kontes Mendorong Mendorong Memerlukan ide
pembelian, keterlibatan kreatif dan analitis
membentuk konsumen
bussines inventory terhadap merek

26
Ary Setianingrum, dkk, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Pengenalan Plus Tren Terkini tentang
Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing, Enterpreneurial Marketing dan E-Marketig),
(Yogyakarta: Penerbit Andi), 236.
27
Uyung Sulaksana, Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus), 112.
40

Undian Konsumen beli Konsumen lebih Penjualan bisa


(Sweepstak lebih, banyak. sering menurun setelah
e) meminimumkan menggunakan undian berakhir
aksi pergantian produk dan
merek menyimpannya
Sampel Mendorong Resiko kecil bagi Biaya relatif tinggi
konsumen untuk konsumen
coba-coba
Trading Mendorong Memnbantu Biaya relatif tinggi
stamps pembelian ulang mencciptakan
loyalitas
Point-of Mendorong trial. Penampilan Sulit meminta
purchase membeli in-store produk yang baik pengecer
display support bagi alat menempatkan
promosi lainnya merek pada tempat
yang high traffic
Potongan Mendorong Efektif Mudah ditiru,
Rabat konsumen beli, merangsang mengurangi
menghentikan permintaan perceived product
penurunan value
penjualan
2.2 Tabel Jenis-Jenis pada Personal Selling

d. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari

suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan

sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Public

Relation disini tidak hanya berperan untuk men-track opini publik tapi

juga berperan untuk me-manage corporate brand serta menjaga

reputasinya. Sebenarnya dalam kegiatan ini jurnalis, press release dan

event tampak lebih nyata dan lebih dipercaya keberadaannya oleh

audiens daripada keberadaan iklan. Hubungan masyarakat atau public

Relation sebenarnya juga memiliki karakteristiknya sendiri


41

diantaranya adalah sangat terpercaya, bisa meraih orang yang

menghindari tenaga penjual dan periklanan, dapat mendramatisasi

perusahaan dan produk, kegiatan yang sangat berguna, serta efektif

dan ekonomis. 28 Salah satu karakteristik dari kegiatan ini yang

mengarah pada bagaimana humas dari publisitas dapat meraih orang

yang menghindari tenaga penjual dan periklanan maksudnya adalah

karena kebanyakan pesan yang disampaikan pada calon konsumen

cenderung lebih berbentuk sebagai berita, bukannya sebagai

komunikasi yang memiliki tujuan untuk memperoleh penghasilan

penjualan.

Kembali kepada tujuan awal dan yang utama dari kegiatan public

relation ini adalah untuk menciptakan dan mengelola image positif

perusahaan di mata publik yang dilakukan dengan berbagai cara yang

lebih komunikatif dan beragam. Jadi, pemasar bukan saja

menggunakan public relation untuk memperhatikan kesan positif

mengenai perusahaan melainkan juga mendidik masyakarakat

mengenai tujuan dan sasaran perusahaan serta juga sebagai ajang

untuk bagaimana perusahaan memperkenalkan produk atau jasa baru

dan juga membantu mendukung usaha penjualan produk perusahaan.29

28
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2012), 54.
29
Ary Setianingrum, dkk, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Pengenalan Plus Tren Terkini tentang
Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing, Enterpreneurial Marketing dan E-Marketig),
(Yogyakarta: Penerbit Andi), 236-237.
42

e. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat

interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk

menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi disembarang

lokasi. 30 Jadi, jika suatu perusahaan ingin berhubungan langsung

dengan customer tanpa melalui retailer, maka digunakan direct

response marketing. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang bersifat

langsung kepada konsumennya, untuk melakukan kegiatan secara

langsung dengan para konsumen potensialnya maka suatu perusahaan

mengelola data based konsumen.

Bentuk dari kegiatan pemasaran langsung ini seperti melalui

telepon, online, dan secara pribadi. Dari ketiga bentuk kegiatan

pemasaran langsung tersebut juga memiliki karakteristik sesuai yang

berbeda-beda, secara garis umum karakteristiknya yaitu bentuknya

yang beragam mencerminkan empat subkarakter: nonpublik, segera,

seragam, dan interaktif dan karakteristik yang kedua yakni sangat tepat

untuk pasar sasaran tertentu yang dituju.31

30
Alfiyandi dan La Ode Syarfan, “Analisis Bauran Komunikasi (Promotion Mix) Produk
Multilinked Syariah Pada Asuransi Panin Daichi Life Cabang Pekanbaru”, dalam Jurnal Valuta Vol. 2
No 1, Tahun 2016, 59.
31
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2012),56
43

f. Media Interaktif (Interactive / Internet Marketing)

Dalam media interaktif, internet merupakan komponen utama,

sehingga media interaktif dapat disebut juga sebagai pemasaran online.

Interactive marketing lebih tertuju pada bagaimana suatu perusahaan

mampu atau tidak berkomunikasi dengan konsumennya atau mampu

memberikan solusi yang baik yang terkait dengan penggunaan produk.

Melalui media interaktif, kegiatan jual beli dapat dilakukan secara

cepat. Aktivitas pemasaran ini dilakukan secara interaktif melalui CD-

ROM. handphone digital, TV interaktif ataupun secara online

menggunakan jaringan internet dalam mempromosikan barang atau

jasanya.

Dalam pelaksanakan pemasaran online, perusahaan dapat

menciptakan situsnya sendiri atau menempatkan iklannya pada situs

lain, misalnya blog atau yang lainnya.32 Secara tidak langsung dengan

aktivitas internet marketing suatu perusahaan dan konsumen akan

dapat melakukan komunikasi dua arah secara real-time.

3. Evaluasi Komunikasi Pemasaran Terpadu

Setelah melakukan komunikasi pemasaran, komunikator atau

perusahaan harus meriset dampaknya pada khalayak sasaran. Upaya

tersebut dilakukan dengan menanyakan kepada khalayak sasaran berapa

32
https:// www.ilmu-ekonomi-id.com / 2016/10/ bauran-promosi-promotion-mix.html diakses
pada tanggal 5 Januari 2020 19.29 WIB
44

kali telah melihat pesan, apakah pesan yang telah disampaikan bisa diingat,

informasi apa yang pertama kali diingat, bagaimana tanggapan mereka

terhadap pesan tersebut serta bagaimana sikap mereka setelah melihat

pesan tersebut pada suatu perusahaan.

Komunikator juga akan mengukur perilaku khalayak yang

diakibatkan oleh pesan yang telah disampaikan tersebut. Berapa banyak

orang yang membeli produk, merekomendasikan produk kepada orang lain

atau mengunjungi toko.


45

BAB III

PAPARAN DATA

A. Profil Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun

1. Deskripsi Desa Wisata Gunungsari Kabupaten Madiun

Desa Wisata Gunungsari berlokasi di dataran rendah yang berada di

Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur. Berbeda

dengan Desa Wisata lainnya di Kabupaten Madiun yang lebih banyak berada

di lereng Gunung Wilis dan mengambil tema wisata alam, Desa Wisata

Gunungsari menjadi satu-satunya Desa Wisata yang mengangkat tema budaya

Jawa yang dibentuk sejak tahun 2017. 1 Letaknya yang berada tepat di sisi

Timur Bengawan Madiun menjadikan Desa Wisata Gunungsari menjadi desa

pertanian sawah dan perladangan tebu, sehingga sebagian besar mata

pencaharian masyarakatnya adalah petani. Begitu kuatnya pengaruh agraris

membentuk sebuah karakter budaya yang bersumber pada kegiatan pertanian

itu sendiri. Di Desa Wisata Gunungsari memiliki 2 destinasi wisata, yaitu

Pasar Destinasi Digital Pundensari dan Museum Puroboyo.Museum Puroboyo

merupakan museum pertama di Kabupaten Madiun yang bertema museum

tematik periodik. Pada periode Januari-Desember 2019 pengunjung Desa

Wisata Gunungsari mencapai 9.494 orang dengan kategori pengunjung untuk

1
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV2020.
45
46

destinasi wisata atraksi kebudayaan serta Pasar Pundensari. Sedangkan untuk

pengunjung di periode Januari-Maret 2020 dan Juli-September 2020 sudah

mencapai 8.973 orang dengan kategori pengunjung untuk event wisata 2020

dan juga Pasar Pundensari saja, dapat dikatakan signifikan kenaikannya

karena adanya pandemi Covid-19 yang mengharuskan untuk mengkosongkan

gelaran kegiatan di bulan Maret-Juli 2020.2

Pembentukan Desa Wisata Gunungsari ini merupakan ide dari salah satu

masyarakat yang tinggal di RT 08 Desa Gunungsari yakni Bernadi Sabit

Dangin yang kemudian dikembangkan bersama dengan warga yang lain.

Perkumpulan penggerak Desa Wisata Gunungsari ini kemudian diberi nama

Pokdarwis Setopuro.

2. Struktur Organisasi Pokdarwis Setopuro Desa Wisata Gunungsari

No Nama Jabatan
1. Soetopo Penanggung Jawab
2. Gumun Penasehat
3. Bernadi Sabit Dangin Ketua
4. Istiyar Wakil Ketua
5. Jarwati Sekretaris
6. Dina Puspa Dewi Bendahara
7. Yaminto Sie. Pengembangan SDM
8. Suparjo SIe. Pertanian dan Peternakan
9. Jarwati Y Sie. Kuliner dan Oleh-Oleh
10. Darwanto Sie. Promosi dan Pemasaran
11. Jumari Sie. Kriya dan Souvenir
12. Andriawan Eko Sie. Atraksi dan Event
3.1 Tabel Struktur Organisasi Pokdarwis Setopuro3

2
Lihat transkip dokumentasi 14/D/I dan X/2020.
3
Lihat transkip dokumentasi 01/D/III/2020.
47

3. Objek Wisata Pasar Pundensari

Berawal dari paket wisata atraksi kebudayaan saja yang hanya

disediakan oleh pihak Pokdarwis sekaligus paket wisata atraksi tersebut

bersifat rombongan minimal 20 orang, maka dari itu Pihak Pokdarwis

memikirkan bagaimana kegiatan pengembangan desa tersebut harus berjalan

sekaligus menghanghasilkan.. Munculah ide mengenai Destinasi Pasar Digital

yang memanfaatkan areal punden yang terkenal dengan mitos ke-

angkerannya disekitar masyarakat Desa Gunungsari setempar. Pasar Destinasi

Digital Pundensari adalah sebuah pasar yang mengusung konsep pasar tempo

dulu yang menjual aneka makanan dan minuman khas pedesaan tempo dulu

dengan strategi promosi digital melalui sosial media yang dilengkapi dengan

spot selfie, wahana permainan tradisional dan hiburan kesenian rakyat

setempat.4 Selain itu, juga merupakan tempat untuk kampanye pengurangan

sampah plastik sekali pakai. Pasar Pundensari didirikan pertama kali pada

tahun 2019 yang diawali dengan kegiatan pasar jajanan pada bulan Ramadhan.

Dengan konsep pasar tempo dulu yang diawali hanya dengan beberapa

pedagang kini Pasar Pundensari sudah berkembang dengan pesat.

Tidak hanya digunakan sebagai pasar jajanan tradisional saja namun

Pasar Pundensari juga digunakan sebagai lokasi untuk menyambut tamu

ketika ada kegiatan desa, karena yang biasanyaa dilaksanakan di Kantor Desa

setempat, justru para tamu memilih untuk mengadakan kegiatan di Pasar

4
Lihat transkip dokumentasi 12/D/III/2020.
48

Pundensari. Diawali dengan “kenduren jajanan pasar” 5 yang menjadi ikon

penyambutan tamu ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di Desa

Wisata Gunungsari, dengan harapan segala hal baik bisa ikut serta dari

pertama masuk hingga selesai acara yang sedang dilaksanakan.

Seperti masa pandemi Covid-19 ini yang mengharuskan desa wisata

juga siap untuk melakukan kegiatan kembali, Desa Wisata Gunungsari

melalui Pasar Pundensari juga turut menyiapkan segala bentuk protokol

kesehatan pencegahan Covid-19 guna menciptakan mematuhi Peraturan

Bupati mengenai pengadaan kegiatan di destinasi wisata di tengah adanya

pandemi. Gelaran Pasar Pundensari dilakukan setiap hari Minggu pagi pukul

06.00-10.00 WIB, diawali dengan kegiatan senam pagi bersama ibu-ibu

masyarakat desa setempat 6 dan pengunjung juga bisa ikut serta untuk

melakukan senam pagi. Selepas senam pagi para masyarakat setempat serta

pengunjung baru bisa menikmati jajanan ringan hingga berat khas dari Pasar

Pundensari Desa Wisata Gunungsari.

4. Deskripsi Kalender Event Wisata Desa Gunungsari Tahun 2020

Kalender Event Wisata Desa Gunungsari Tahun 2020 merupakan

program kerja kelompok Desa Wisata yang dikelola oleh Kelompok Desa

Wisata Gunungsari dengan pengawasan langsung dari Kepala Desa

Gunungsari. Latar belakang dari dibentuknya Kalender Event Wisata Tahun

5
Lihat transkip dokumentasi 11/D/III/2020.
6
Lihat transkip dokumentasi 12/D/III/2020.
49

2020 ini adalah sebagai jawaban atas keterbatasan potensi alam yang dimiliki

oleh Desa Gunungsari, dimana kekuatan potensi budaya justru menjadi poin

utama dan terus menerus digali, diolah dan disuguhkan menjadi atraksi dan

event wisata. Desa Wisata Gunungsari menjadi satu-satunya desa di Indonesia

yang memiliki Kalender Event Wisata dimana setiap bulan dalam sepanjang

tahun akan digelar berbagai festival bertemakan kuliner, dikombinasi dengan

pagelaran seni budaya, seminar, pameran dan workshop.

Berdasarkan paparan singkat mengenai Kalender Event Wisata Tahun

2020 tersebut memiliki tujuan yakni dapat menjadi panduan kunjungan

wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung dan menikmati

sajian kuliner, budaya, kearifan lokal, serta gelaran event wisata di Desa

Wisata Gunungsari.

Event-event yang ada dalam Kalender Event Wisata 2020 ini merupakan

event yang diselenggarakan mulai tanggal 31 Desember 2019 hingga 1

Januari 2021 mendatang dengan total jumlah dalam setahunnya yakni empat

belas event dengan masing-masing tema yang berbeda

5. Pemaparan Isi Kalender Event Wisata Gunungsari Tahun 2020

Kalender Event Wisata Gunungsari 2020 dibuat dalam beberapa jenis

media, yakni media digital, media luar ruang, serta bentuk kalender seperti

pada umumnya. Sementara itu, kalender seperti pada umumnya dicetak

sejumlah 2000 examplar dan diperjual belikan kepada warga Desa Gunungsari

setempat dan seluruh wisatawan yang datang di Desa Wisata Gunungsari pada
50

event mingguan seperti Gelaran Pasar Pundensari. Sedangkan banner dicetak

sejumlah satu lembar serta dipasang H-1 bulan sebelum pagelaran event

dimulai. Benner ini letaknya berada di pinggir Jalan Raya Madiun-Surabaya

dekat dengan pintu masuk menuju Pasar Pundensari, Desa Wisata Gunungsari.

Berikut ini deskripsi singkat mengenai event yang termuat dalam

Kalender Event Wisata Gunungsari 20207 :

Nama
No Jadwal Keterangan
Festival
Acara bertaraf lokal, dengan
target pengunjung 1000
orang. Dilengkapi dengan
Buka Tutup 31 Desember 2019 – 1
1. penampilan seni tari
Tahun 2020 Januari 2020
tradisional, live music
acoustic, jaranan, bazzar
kuliner tradisional.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan pisang.
Acara bertaraf lokal, dengan
Gedang target pengunjung 2000
2. 11-12 Januari 2020
Slirang orang selama 2 hari.
Mengangkat pisang sebagai
salah satu produk unggulan
Desa Gunungsari.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan tahu dan
nuansa Cap Go Meh atau
perayaan Padang Bulan di
Tahu Cap
3. 8-9 Pebruari 2020 awal tahun Kalender
Go Meh
Tionghoa . Acara bertaraf
lokal, dengan target
pengunjung 3000 orang
selama 2 hari.
Ketang Sebuah acara dengan tema
4. 14-15 Maret 2020
Ireng Putih kurangi konsumsi tepung

7
Bernadi Sabit Dangin, Wonderful Event Gunungsari Village, 2019.
51

gandum, Acara bertaraf


lokal, dengan target
pengunjung 2000 orang
selama 2 hari. Mengusung
ketan sebagai sentral bahan
olahan.
Event bertaraf nasional.
Aksara Target kunjungan orang
5. 10-12 April 2020
Jawa Lontar sebanyak 3000 selama 3
hari.
Event bertaraf regional dan
Festival
dengan target kunjungan
6. Ramadhan 7-10 Mei 2020
wisatawan sebanyak 3000
Akbar
orang selama 4 hari.
Sebuah acara bertema
kuliner dari singkong. Acara
Tela Telo
7. 13-14 Juni 2020 bertaraf lokal, dengan target
Telu
pengunjung 2000 orang
selama 2 hari.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan tempe.
Tempe Acara bertaraf nasional,
8. 10-12 Juli 2020
Nusantara dengan target pengunjung
3000 orang selama 3 hari.
Gunungsari.
Sebuah acara bertema
Agustusan yang identik
Olimpiade dengan lomba-lomba
9. 19-23 Agustus 2020
Agustusan tradisional. Acara bertaraf
internasioal, dengan target
pengunjung 4000 orang.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan jagung.
Acara bertaraf lokal, dengan
Jagung
10. 19-20 September 2020 target pengunjung 2000
Tuwuk
orang selama 2 hari. Juga
akan digelar lomba produk
unggulan Kec. Madiun.
Sebuah acara bertema
Pelem
11. 17-18 Oktober 2020 kuliner dari olahan buah
Gunung
mangga. Acara bertaraf
52

lokal, dengan target


pengunjung 2000 orang
selama 2 hari.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan dari
Polo bahan umbi-umbian. Acara
12. 13-15 Nopember 2020
Pendem bertaraf lokal, dengan target
pengunjung 3000 orang
selama 2 hari.
Sebuah acara bertema
kuliner dari olahan kacang-
Kacang kacangan. Acara bertaraf
13. 11-13 Desember 2020
Mayang lokal, dengan target
pengunjung 3000 orang
selama 3 hari.
Akan digelar acara music
bertaraf nasional dan
Tutup Buka 31 Desember 2020 - 1 ditargetkan akan mampu
14.
Tahun 2021 Januari 2021 dikunjungi sebanyak 3000
orang dalam 3 hari
pelaksanaan.
3.2 Tabel Diskripsi Event pada Kalender Event Wisata Gunungsari 2020

B. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata Gunungsari

Strategi Komunikasi Pemasaran adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan

oleh pihak Pokdarwis selaku pelaku dari Desa Wisata Gunungsari. Hal tersebut

memang sangat dibutuhkan terlebih dalam memasarkan produk yang dimiliki.

Maka dari itu setiap kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan,

elemen yang sangat penting untuk diperhatikan yaitu adalah komunikasi. Dalam

melakukan kegiatan pemasaran harus dilakukan kegiatan komunikasi untuk

menyampaikan pesan berupa produk dan jasa yang disampaikan oleh perusahaan

kepada publik melalui serangkaian kegiatan promosi melalui berbagai jenis

saluran yang tersedia. Saluran yang tersedia tersebut biasa disebut bauran
53

pemasaran atau marketing mix, yang terdiri dari iklan (advertising), penjualan

tetap (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan

masyarakat dan publisitas (public relation and publicity), serta pemasaran

langsung (direct marketing). Berikut gambaran dari komunikasi pemasaran

terpadu yang telah dilakukan oleh Pokdarwis.

Pokdarwis melakukan kegiatan pemasaran dengan enam marketing mix


yang ada di komunikasi pemasaran terpadu. Pokdarwis melakukan
periklanan melalui media online, media televisi, media sosial, dan media
luar ruangan; penjualan perseorangan dilakukan dengan interaksi langsung
dengan pengunjung; promosi penjualan dilakukan dengan pengaadaan
doorprize, souvenir, serta paket wisata dan live in; hubungan masyarakat
dilakukan dengan mengadakan pendekatan dengan berbagai pihak-pihak
seperti masyarakat hingga media; pemasaran langsung dilakukan dengan
mengirimkan proposal serta e-book kepada dinas terkait serta penjualan
kalender; pemasaran interaktif dilakukan dengan melakukan komunikasi
yang bersifat dua arah melalui streaming youtube dan pemanfaatan media
sosial lain sebagai bentuk pengenalan kepada wisatawan.8

Hasil observasi dari penelitipun juga didukung oleh penuturan yang

disampaikan oleh Bernadi Sabit Dangin selaku Ketua Pokdarwis Desa Wisata

Gunungsari, berikut penuturannya.

Iya ke enam jenis promosi tersebut sudah kami lakukan semua meskipun
disetiap jenis promosi itu belum dilakukan secara maksimal. Tapi tidak
semua belum maksimal hanya dibeberapa saja.9

Hal tersebut dibenarkan oleh informan kedua yakni Agus Silontar yang

merupakan Ketua Event Desa Wisata Gunungsari, berikut penuturannya:

Sebenarnya hanya di beberapa jenis saja yang mungkin belum begitu


maksimal. Tapi selebihnya sudah terlaksana dengan baik namun kita harus

8
Lihat transkip observasi 01/O-1/II/2020.
9
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
54

lebih berusaha untuk memaksimalkannya mbak agar wisata ini bisa


dikenal banyak orang.10
Mengenai marketing mix apa saja yang digunakan oleh Pokdarwis, Roki

Piantoro sebagai anggota Pokdarwis pun juga menuturkan hal yang sama jika

semua elemen digunakan meskipun belum begitu maksimal, berikut

penuturannya:

Semua promosi tersebut sudah dilaksanakan, tapi di beberapa elemennya


ada yang belum begitu maksimal pelaksanaannya. Jadi, harus ada
perbaikan serta yang sudah maksimal harus konsisten.11
Jadi, dari hasil interview yang telah penulis lakukan dengan para informan,

dapat diketahui bahwa strategi komunikasi pemasaran terpadu yang mencangkup

enam elemen marketing mix yakni periklanan, penjualan personal, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung, pemasaran interaktif telah

dilakukan semua dengan baik, hanya saja dalam pelaksanaannya belum begitu

maksimal. Di sub bab selanjutnya penulis akan menjelaskan mengenai strategi

komunikasi pemasaran terpadu dari mulai perencanaan, penerapan, serta evaluasi

yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari.

C. Perencanaan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata

Gunungsari

Sektor pariwisata baru yang ada di Kabupaten Madiun yang berbasis

kebudayaan seperti di Desa Wisata Gunungsari mampu mendongkrak

perekonomian masyarakat jika memang dilaksanakan dengan baik dari mulai

10
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
11
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
55

perencanaan, pelaksanaan serta evaluasinya. Terdapat beberapa objek wisata yang

dapat dinikmati oleh pengunjung dan menjadi kekayaan tersendiri bagi Desa

Gunungsari.

Dengan adanya strategi komunikasi pemasaran terpadu yang baik dalam

melakukan pemasaran maka hasilnya juga akan baik. Hal ini juga akan

meningkatkan kunjungan para wisatawan dan tentunya juga akan membantu

mendongkrak perekonomian para pedagang yang ada didalamnya ketika ada

gelaran Pasar Pundensari.

Sebelum melaksanakan pemasaran pihak Pokdarwis selalu mengadakan


rapat anggota untuk menyamakan presepsi dan tujuan bersama guna
kemajuan Desa Wisata Gunungsari. Rapat diadakan setiap minggu setelah
adanya gelaran Pasar Pundensari sekaligus menjadi bahan evaluasi ditiap
minggunya mengenai berbagai hal yang harus dipertahankan ataupun
diperbaiki. Menyiapkan rincian anggaran perencanaan selama kegiatan.
Tidak hanya itu menyiapkan SDM (sumber daya manusia) agar bisa
melayani pengunjung mengenai produk jasa yang ada di Desa Wisata
Gunungsari.12
Hasil observasi dari peneliti juga dibenarkan oleh informan utama yakni

Bernadi Sabit Dangin, berikut penuturannya:

Kita lakukan rapat kegiatan sekaligus evaluasi di tiap minggunya, biar kita
tau dimana kurang kita biar bisa diperbaiki oleh anggota Pokdarwis
sehingga bisa memajukan Desa Wisata Gunungsari agar lebih baik
kedepannya.13
Mengenai perencanaan secara umum yang dilakukan oleh pihak

Pokdarwis, peneliti juga melakukan interview mengenai dasar pertimbangan dari

12
Lihat transkip observasi 08/O-8/IV/2020.
13
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
56

Bernadi Sabit Dangin sebagai Ketua dari Pokdarwis yang melakukan ke-enam

promotion mix pada promosi Desa Wisata Gunungsari, berikut penuturannya:

Itu semua saya dapat ilmu dari Pak Hermawan Kertajaya sebagai salah
satu pemikir ekonomi dunia yang berasal dari Indonesia. Ketika saya
belajar dengan beliau, saya mendapatkan informasi jika marketing itu
harus memiliki tiga unsure yakni positioning, different, branding. Jadi,
kita itu harus tau mengenai posisi kita seperti apa terhadap kompetitor dan
juga konsumen, lalu perbedaan kita dengan kompetitor itu seperti apa, dan
juga branding yang akan kita gunakan itu yang bagaimana. Karena, yang
terpenting saat ini adalah branding ya mbak.14
Tidak hanya menggenai dasar pertimbangan dari pihak Pokdarwis

mengenai pemakaian promotion mix pada promosi desa wisata, penulis juga

menggali informasi melalui observasi mengenai target sasaran Pokdarwis untuk

Desa Wisata Gunungsari ini.

Setiap yang melakukan kunjungan wisata ke Desa Wisata Gunungsari


selalu dikisaran umur 30 ke-atas apalagi yang berkunjung ke Pasar
Pundensari dengan konsep yang telah ditetapkan oleh Pokdarwis dengan
alasan untuk menjual meemori masa kecil dan bernostalgia ke kampung
halaman. Lalu untuk segmen generalnya Pokdarwis menfokuskan pada
keluarga.15

Dengan bentuk segmen pengunjung yang telah ditentukan oleh Pokdarwis

sebelum melakukan promosi, tentunya Pokdarwis dalam proses perencanaan

strategi komunikasi pemasaran terpadu juga harus mengetahui siapa yang menjadi

kompetitor atau pesaing yang justru siapa tau akan merugikan Desa Wisata

Gunungsari, namun menurut penuturan dari Bernadi Sabit Daangin ketika penulis

14
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
15
Lihat transkip observasi 09/O-9/II-III/2020.
57

menyinggung hal tersebut justru informan tidak menyetujui mengenai kata

pesaing, berikut penuturannya:

Justru wisata baru lainnya yang ada di Kabupaten Madiun bukan menjadi
pesaing kita mbak. Karena justru kita ini harus bersanding untuk
mempromosikan destinasi wisata kita. Pada intinya kita dengan
pengunjung juga mempromosikan destinasi wisata mereka, dengan
harapan mereka juga bisa mempromosikan destinasin wisata kita. Itu
feedbacknya agar kita lebih banyak dikenal orang lagi mbak. 16

Selain sudah mengetahui bagaimana perencanaan secara umum setiap

kegiatan yang dilakukan oleh Pokdarwis, dan juga telah mengetahui siapa saja

yang menjadi target sasaran oleh Pokdarwis serta destinasi wisata lain yang

harusnya bukan menjadi pesaing, tentunya setiap elemen promotion mix harus

melalui serangkaian perencanaan agar bisa diterapkan dengan baik dalam rangka

mempromosikan Desa Wisata Gunungsari, dari masing-masing elemen yang ada

di promotion mix melalui interview dengan Bernadi Sabit Dangin penulis ketahui

apa saja perencanaan yang dilakukan. Berikut penuturannya:

Kalau untuk perencanaan sebelum beriklan ya kita harus tau dulu pola
konsumen, kita juga harus tau mengenai prime time nya media massa.
Kalau pagi waktunya untuk informasi yang seperti apa dan lain
sebagainya. Kalau dulu saya telfon media ya mbak untuk memberitakan
kita, tapi kalau sekarang media datang sendiri untuk meliput.

Kalau perencanaan dari elemen hubungan masyarakat kita harus pintar-


pintar untuk membangun jejaring tidak hanya dengan masyarakat
setempat saja, namun juga dengan pelaku wisata lainnya dengan cara kita
ikut mempromosikan wisata mereka dengan harapan kita juga akan
dipromosikan oleh mereka.

Perencanaan yang kita lakukan sebelum melakukan elemen promosi


penjualan dengan cara menyiapkan anggaran apakah nantinya bisa

16
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
58

tertutup dari penjualan yang akan ditargetkan. Serta kita juga menentukan
harga untuk paket wisata kita yang akan tawarkan pada pengunjung
melalui biro wisata yang nantinya sebagai partner dari Pokdarwis.
Perencanaan penjualan perseorangan, pemasaran langsung dan pemasaran
interaktif hampir sama ya mbak menyiapkan SDM kita dulu, agar bisa
melayani pengunjung yang datang, agar bisa mempromosikan melalui
platform kita sendiri dengan baik dan informative, dan tentunya dengan
langsung eksekusi ke lapangan.17

Jadi, dari hasil interview yang dilakukan penulis dengan informan utama

yakni Bernadi Sabit Dangin, dapat diketahui bahwa perencanaan yang matang

menjadi kunci utama dari terlaksananya promosi destinasi wisata agar lebih

dikenal oleh khalayak. Pengembangan SDM harus terus dilakukan guna mampu

melayani dengan baik setiap pengunjung dengan baik serta penetapan anggaran

juga harus dilakukan dengan baik guna untuk mengetahui profit yang didapatkan

oleh Pokdarwis dari semua hasil penjualan jasanya. Dalam kata promosi destinasi

wisata juga seharusnya tidak mengenal kata pesaing sebab membangun jejaring

dirasa sangat penting dengan cara kita mempromosikan desa wisata lain

diharapkan mampu membentuk feedback yang baik yakni destinasi wisata kita

juga ikut dipromosikan.

D. Penerapan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata

Gunungsari

1. Periklanan (Advertising)

Desa Wisata Gunungsari selalu berupaya untuk mengembangkan

program-program unggulannya dengan berbagai bentuk kegiatan. Melalui

17
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
59

sebuah promosi dengan berbagai bentuk salah satunya yakni periklanan.

Periklanan dianggap menjadi sebuah metode yang akan memberikan

keuntungan yang dinilai cukup besar. Desa Wisata Gunungsari cukup

banyak termuat di media elektronik maupun media cetak seperti :

a. Media Online

Gambar 3.1 Pemberitaan di Media Online Tentang Desa Wisata Gunungsari18

Gambar di atas merupakan salah satu contoh dari bentuk

pemberitaan yang dilakukan oleh media yakni Radar Madiun dalam

acara launching pertama Pasar Pundensari sebagai ikon dari Desa

Wisata Gunungsari. Event yang dihadiri baik dari pihak Pemerintah

Desa seperti Kepala Desa hingga perwakilan setiap RT hingga seluruh

lapisan masyarakat baik lokal maupun dari luar desa cukup membuat

suasana pada acara launching tersebut terbilang ramai. Meskipun belum

ada banyak penjual yang tergabung pada acara pertama tersebut namun

18
https://www.google.co.id/amp/s/radarmadiun.co.id/bernardi-s-dangin-memperjuangkan-
gunungsari-sebagai-desa-wisata/amp/. Diakses 2 April 2020.
60

antusias masyarakat begitu sangat baik. Didukung dengan suasana khas

pedesaan yang identik dengan persawahan sekaligus menjadi daya tarik

utama yang disuguhkan oleh Desa Wisata Gunungsari ini sehingga

banyak dari media lokal Madiun yang turut meliput kegiatan tersebut.

Pemberitaan mengenai Desa Wisata Gunungsari tidak hanya

dimuat di satu media online saja. Namun, beberapa media seperti

TimesIndonesia, Solopos.com, Suryamalang.com, Pojokpitu.com,

Surya.co.id, hingga Tempo.co juga ikut serta dalam memuat informasi

terkait dengan Desa Wisata Gunungsari tentunya dengan angle

pemberitaan yang berbeda-beda.

b. Media Televisi

Tidak hanya melalui media online saja namun stasiun televisi lokal

pun juga turut serta meliput beberapa kegiatan yang ada di Desa Wisata

Gunungsari, seperti JTV Madiun, BBS Tv Madiun, serta televisi online

milik Radar Madiun.


61

Gambar 3.2 Pemberitaan di Media Televisi Tentang Desa Wisata Gunungsari19


Gambar diatas merupakan salah satu contoh dari hasil liputan

yang dilakukan oleh media televisi BBS Tv Madiun ketika ada event

Pasar Pundensari pada Ramadhan tahun 2019 yang lalu. Dimana itu

merupakan event besar di bulan Ramadhan yang pertama, dipenuhi

dengan wisatawan baik dari lokal Desa Gunungsari maupun dari luar

Desa Gunungsari. Event tersebut merupakan event yang dapat dijadikan

sebagai tolak ukur keberhasilan dari pihak Pokdarwis dalam mengemas

acara, sebab tidak hanya ada gelaran pasar ramadhan yang notabene

terfokus pada orang dewasa saja namun terdapat juga kegiatan lainnya

bagi anak-anak kecil sebagai pengisi waktu menjelang buka puasa

seperti game-game tradisional yang telah disediakan oleh pihak

Pokdarwis selaku pelaku dari Desa Wisata Gunungsari.

c. Media Sosial

Tidak hanya dimuat oleh beberapa media online saja, penyebaran

informasi terkait Desa Wisata Gunungsari juga terus diupayakan oleh

para anggota dari Pokdarwis Setopuro Gunungsari sendiri. Kegiatan

tersebut dilakukan guna mengoptimalkan tugas dan peran masing-

masing anggota, sebab didalam keanggotan Pokdarwis juga terdapat

anak-anak muda. Dimana anak-anak muda justru memiliki waktu yang

banyak dalam penggunaan sosial media.

19
https://youtu.be/RmTOqPzWaPg. Diakses 2 April 2020.
62

Gambar 3.3 Official Instagram Desa Wisata Gunungsari20

Akun instagram yang dimiliki oleh Desa Wisata Gunungsari

dipegang langsung dan dikendalikan oleh para anak-anak muda yang

tergabung di dua lembaga desa sekaligus yakni Karang Taruna dan

Pokdarwis. Oleh karena itu informasi-informasi yang ada akan selalu

diupdaate sesuai dengan format penyampaian yang telah disepakati.

Setiap kegiatan atau event yang akan berlangsung selalu di bagikan

sekitar H-1 bulan pelaksanaan event atau kegiatan tersebut. Hal tersebut

di lakukan dengan maksud agar masyarakat luas mengetahuo dan dapat

mempersiapkan diri sehingga pengunjung yang akan datang pun akan

semakin banyak karena informasi yang disampaikan sudah jauh-jauh

hari.

20
https://instagram.com/dewi.gunungsari?igshid=5fj6bw9bxmdo. Diakses pada 2 April 2020.
63

Akun sosial media milik Pokdarwis sendiri sebenarnya berjumlah

lebih dari lima akun yang dikelola oleh beberapa orang yang termasuk

anggota Pokdarwis. Hal tersebut dimaksudkan agar setiap akun dapat

mengunggah informasi terkait Desa Wisata Gunungsari dengan disertai

hastag yang beragam dan luas sehingga semua orang dapat dengan

mudah mendapatkan informasi dari semua akun tersebut. Namun, akun

instagram yang resmi hanya ada satu yakni @dewi.gunungsari saja.

Gambar 3.4 Instagram Partner21

Terkait media sosial yang menjadi platform mudah untuk mencari

informasi dan juga lebih kekinian ini menyebabkan anggota Pokdarwis

juga menggandeng influencer atau beberapa akun foodvloger yang ada

di wilayah Madiun. Seperti halnya @madhioen.ae sebagai influncer

yang turut serta dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari

21
https://instagram.com/medhioen.ae?igshid=1rcyomcgbuh8w . Diakses pada 2 April 2020.
64

tentunya dibarengi dengan banyaknya hastag yang digunakan dalam

melengkapi postingan foto.

d. Media Luar Ruangan

Media luar ruangan yang dimanfaatkan oleh para anggota

Pokdarwis yakni pemasangan benner yang cukup besar. Pemasangan

benner tersebut dilakukan guna mempromosikan event yang akan

diselenggarakan oleh Desa Wisata Gunungsari. Benner tersebut pun juga

akan diganti sesuai dengan tema event yang ada di Kalender Event

Wisata 2020 setiap bulannya.

Gambar 3.5 Benner Event di Pinggir Jalan Madiun-Surabaya22

Benner yang ada di pinggir jalan tersebut dipasang guna

menginformasikan kepada seluruh orang yang sedang melewati jalan

utama Madiun-Surabaya. Terbukti dengan benner besar yang terpasang

tersebut sangat mampu mendatangkan wisatawan dari luar daerah yang

22
https://www.instagram.com/p/B7A5livDk4v/?igshid=1h3o12k08we9a. DIakses pada 2
April 2020.
65

sekedar ingin mampir sebentar di Desa Wisata Gunungsari setiap hari

Minggu sebelum menuju ke terminal atau stasiun Kota Madiun.

Dari uraian tersebut, akan peneliti paparkan dengan mendeskripsikan

hasil data dari observasi selama di lapangan dan interview dengan informan

yang memiliki peran penting dalam penelitian ini. Berikut adalah

pendeskripsian peneliti dari data-data yang telah peneliti peroleh:

Periklanan atau advertising merupakan salah satu dari enam promotion

mix yang dijadikan sebagai bentuk promosi atau pengenalan tentang suatu

produk maupun jasa. Promosi dalam bentuk ini dirasa merupakan cara yang

paling ampuh dan lebih efektif serta tidak membutuhkan biaya yang besar.

Ketika peneliti mengamati berbagai platform media yang beraneka


ragam dalam memberitakan Desa Wisata Gunungsari ini membuat
masyarakat lebih banyak mendapatkan informasi terkait Desa Wisata
tersebut. Media sosial menjadi media yang paling efektif dalam
mempromosikan Desa Wisata Gunungsari terhadap khalayak luas.23

Periklanan dengan berbagai macam media adalah merupakan cara

yang paling efektif digunakan dalam menyampaikan informasi dibenarkan

oleh anggota Pokdarwis serta influencer dan foodvloger yang ada. Berikut

penuturan dari Bernadi Sabit Dangin selaku Ketua Pokdarwis Setopuro.

Media yang meliput Desa Gunungsari ini sangat banyak ya mbak,


apalagi di awal-awal kita merintis kemarin. Itu sangat membantu
sekali rekan-rekan media yang mau menulis berita tentang kita.
Apalagi banyak sekali teman-teman muda yang memiliki teman
influencer sehingga bisa dimintai tolong untuk ikut mempromosikan.

23
Hasil Observasi pada Desember 2019 hingga Maret 2020.
66

Ini sangat efektif dan dampaknya luar biasa bagi kita sendiri. Selain
instagram juga ada facebook, youtube, dan twitter.24

Kemudian peneliti melanjutkan dengan mewawancarai anggota

Pokdarwis yang juga menjadi salah satu anggota dari Karang Taruna yakni

Roki, berikut penuturannya:

Saya dan teman-teman yang lain alhamdulillahnya memiliki teman


yang jadi foodvloger yang followernya juga sangat banyak. Kita suruh
aja untuk posting tentang kegiatan di Gunungsari ini, itupun juga
gratis. Pokoknya yang paling ampuh untuk promosi itu ya di benner
sama di instagram mbak. Rata-rata orang yang datang itu kalau ditanya
emang taunya dari instagram, facebook atau benner besar yang
dipasang dipinggir jalan itu.25

Hampir sama dengan penuturan yang dijelaskan oleh anggota

Pokdarwis yang lain jika media sosial dan benner menjadi media yang

paling efektif dalam menyebarkan informasi. Seperti penuturan yang

diberikan oleh Agus Silontar sebagai Ketua Event yang ada di Desa Wisata

Gunungsari, berikut penuturannya.

Iya mbak benar-benar sangat berpengaruh ya. Saya saja sampai bikin
instagram ya biar paham dan juga bisa ikut mempromosikan di akun
saya sendiri dengan berbagai tanda pagar. Tidak hanya itu sih mbak
ada juga facebook, twitter, dan juga youtube. Kalau bisa ya semua
media itu harus aktif. Benner juga kita pasang h-sebulan biar semua
orang yang lewat depan sana tau kalau ada event di Desa Wisata
Gunungsari.26

24
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
25
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
26
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
67

Selanjutnya peneliti melakukan Crosscheck terkait media periklanan

dirasa paling efektif dan memberikan dampak yang besar terhadap

penyebaran informasi. Berikut penuturan dari salah satu influencer yaitu

Nowari Adi Pangestu dengan akun instagramnya yaitu @ariemadione.

Berikut penuturannya:

Iya saya tau Desa Wisata Gunungsari ini dari instagram juga
sebenarnya ya mbak. Lalu saya cari-cari tau ternyata itu tempat tinggal
salah satu teman saya juga. Tidak lama dari situ temen saya ini
menghubungi saya dan meminta tolong untuk ikut mempromosikan
desanya ya. Saya pikir kenapa tidak. Akhirnya saya posting terkait
Desa Wisata Gunungsari dan dengan jumlah followes saya yang
mencapai 15.000 ya cukup banyak sekali yang menanyakan terkait
desa tersebut dan acara apa aja yang ada disana.27
Peneliti juga turut mewawancarai salah satu pengunjung yang

beberapa kali datang ke Desa Wisata Gunungsari yaitu Sari. Berikut

penuturannya:

Iya pertama saya tau itu ya dari instagram yang keluar di pencarian ya
mbak saya buka deh dan ternyata itu juga ada di Kabupaten Madiun.
Saya tertarik karena lihat beberapa foto yang ada juga bagus sekali
pemandangannya sawah-sawah gitu. Saya setiap Minggu selalu datang
mbak.28

Peneliti juga mewawancarai pengunjung lainnya yang rutin

berkunjung ke Pasar Pundensari yakni Valen Febianto Berikut

penuturannya:

27
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
28
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
68

Pada tahun 2018 itu saya ikut pelatihan IT yang diselenggarakan oleh
Kabupaten Madiun, salah satu kegiatannya adalah mengunjungi Desa
Wisata Gunungsari.29

Peneliti juga mewawancarai pengunjung lain yaitu Ibu Ir. Andri

Sulistyowati sebagai Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Parpora

Kabupaten Madiun terkait informasi mengenai Desa Wisata Gunungsari.

Berikut penuturannya:

Kalau mengenai Desa Wisata Gunungsari ini saya taunya dari pihak
Pokdarwis sendiri ya mbak. Karena kan dulu Pak Bernad dan teman-
teman Pokdarwis datang ke Disparpora Kabupaten Madiun
mengirimkan proposal kegiatan. Jadi awalnya saya tau dari situ sih
mbak.30

Tidak hanya itu peneliti juga mewawancarai Ibu Priska selaku dosen

dari Universitas Widya Mandala Madiun yang juga menjadi pengunjung

sekaligus partner kerja sama dari Pokdarwis Setopuro. Berikut

penuturannya:

Kalau saya sendiri ya mbak ketemunya itu langsung dengan Pak


Bernad juga pas sama-sama jadi juri di pemilihan Kangmas dan Nimas
Kabupaten. Terus kenalan gitu ngobrol, kebetulan juga pas itu Pak
Bernad bawa turis ya yang juga meninap di homestay nya Desa Wisata
Gunungsari. Setelah saya berkunjung akhirnya saya langsung
memutuskan untuk mengajak pihak Pokdarwis untuk bekerja sama
dengan mengadakan pelatihan kemarin itu.31

29
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
30
Lihat transkip wawancara 08/W-2/IV/2020.
31
Lihat transkip wawancara 07/W-2/IV/2020.
69

Dari penuturan informan utama (Ketua Pokdarwis) dan chrosscheck

kepada beberapa pihak yang dilakukan oleh peneliti di atas dapat diketahui

dua hal. Pertama, promosi dengan menggunakan beberapa media yang

tersedia baik itu media elektronik, media sosial, media cetak, hingga media

luar ruangan memberikan dampak masing-masing terhadap tersebarnya

infomasi terkait Desa Wisata Gunungsari. Kedua, media sosial dan media

luar ruangan yang paling efektif dalam penyebaran informasinya.

Periklanan atau advertising dengan menggunakan media elektronik

juga memiliki dampak yang baik dalam penyebaran informasi mengenai

Desa Wisata Gunungsari. Hal tersebut dirasa sangat memiliki pengaruh

jangka panjang terhadap perkembangan Desa Wisata Gunungsari. Karena

informasi-informasi yang termuat di kanal-kanal berita milik lokal maupun

nasional akan tetap ada di mesin pencarian internet hingga kapanpun.

Media Sosial dan Media Luar Ruangan menjadi media yang paling

efektif dalam menarik minat wisatawan. Media sosial merupakan media

baru yang cukup besar pengaruhnya terhadap tersebarnya segala informasi.

Serta media luar ruangan juga dianggap efektif dalam penyebaran informasi

terkait event yang akan digelar. Jangkauannya juga luas seluruh pengguna

jalan Madiun-Surabaya bisa melihat benner besar dengan segala informasi

yang tercatar didalamnya.


70

2. Penjualan Perseorangan (Personal Selling)

Personal Selling yang dilakukan oleh Pokdarwis Desa Wisata

Gunungsari yaitu dengan cara memfokuskan kepada para penjual yang ada

disetiap event ataupun gelaran Pasar Pundensari. Termasuk juga para

anggota Pokdarwis yang akan turut serta dalam menginformasikan segala

bentuk informasi terkait Desa Wisata Gunungsari hingga event apa yang

akan terselanggarakan di bulan depan. Berikut gambaran dari proses

penjualan perseorangan (personal selling) yang ada di Desa Wisata

Gunungsari:

Ketika peneliti mengamati pada gelaran Event Ketan Ireng Putih pada
15 Maret 2020 nampak terlihat disitu anggota Pokdarwis sangat aktif
dalam mengajak pengunjung berinteraksi. Bahkan setiap anggota
Pokdarwis tidak hanya sibuk mengurus venue, tapi juga berinteraksi
dengan pengunjung yang mungkin terlihat dari luar daerah. Para
penjual pun juga terlihat aktif mengobrol sambil memperkenalkan
menu andalan masing-masing hingga mengedukasi pengunjung
mengenai program kalender event yang mendatang.32

Penjualan Perseorangan yang terjadi di Desa Wisata Gunungsari

dengan cara seperti yang telah peneliti gambarkan diatas dibenarkan oleh

Bernadi Sabit Dangin. Berikut penuturannya:

Kalo di toko atau swalayan kan ada sales promotion girl atau sales
promotion boy. Nah, kalau di kita ya para penjual-penjual itu
merangkap jadi SPG atau SPB. Bahkan juga para kru Pokdarwis
dibagian penukaran uang ataupun parkir juga pasti akan sedikit telling

32
Hasil Observasi pada 15 Maret 2020
71

story atau basi-basi sambil menyebarkan informasi-informasi terkait


event atau desa wisata kita.33

Hal yang sama diungkapkan oleh Roki Piantoro yang pada event

Ketan Ireng Putih yang lalu bertugas di bagian penukaran uang. Berikut

penuturannya:

Saya kalau ditugaskan di tempat parkir ya pasti tanya-tanya mbak ke


pengunjung asalnya dari mana dan bla bla bla. Kalau saya di
penukaran uang ya juga gitu bertanya dikit-dikit terus bilang kalau
bulan depan ada lagi event yang ga kalah ramenya. Gitu kurang
lebihnya bentuk kami mempromosikan.34

Seperti yang disampaikan oleh Bernadi Sabit Dangin serta Roki

Piantoro bahwa dengan membangun komunikasi dimanapun itu merupakan

bentuk penjualan perseorangan yang dilakukan oleh pihak Pokdarwis. Agus

Silontar juga memiliki pendapat yang sama. Berikut penuturannya:

Bener mbak. Ibaratkan kita ini SPG sama SPB nya Desa Wisata
Gunungsari ya dalam mempromosikan paket wisata sekaligus event
kita dibulan-bulan berikutnya. Bahkan kalau saya amati juga para
penjual ini juga aktif kok mbak dalam ikut sertanya mempromosikan
Desa Wisata kita ini.35

Dengan hal tersebut juga bisa menjadi sarana bagi para penjual untuk

ikut andil dalam kegiatan promosi kegiatan atau event yang ada di Desa

Wisata Gunungsari. Mereka para penjual juga dapat mempresentasikan

produk yang sedang dijual karena di setiap gelaran Pasar Pundensari atau

event bulananan tidak ada menu makanan yang sama sehingga hal tersebut

33
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
34
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
35
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
72

akan membuat para pembeli merasa ingin tau dengan produk yang sedang

dijual serta kegaiatan lainnya yang ada di Desa Wisata Gunungsari.

Selanjutnya peneliti juga melakukan crosscheck kepada pengunjung

dan partner Desa Wisata Gunungsari terkait data dari proses pemasaran

dengan melalui penjualan perseorangan tersebut kepada Sari sebagai

pengunjung. Berikut penuturannya:

Ya emang saya sukanya di Pasar Pundensari ini karena makananannya


juga bervariasi. Tidak hanya itu, para penjual di pasar tidak hanya
memperkenalkan produknya aja sih mbak. Mereka juga pasti akan
bilang kalo bulan depan ada event A, terus minggu depan juga Pasar
Pundensarinya ada kedatangan tamu dari B gitu. Maka dari itu saya
selalu tertarik untuk datang lagi di event selanjutnya. 36
Selain Sari peneliti selanjutnya peneliti juga melakukan crosscheck

kepada pengunjung Desa Wisata Gunungsari yang lain yakni Valen

Febianto. Berikut penuturannya:

Iya mbak anggota pokdarwisnya itu ramah-ramah dan juga para


pedagangnya itu tidak hanya memperkenalkan produknya aja sih mbak,
tapi juga pasti selalu menginformasikan kalo bulan depan ada event A
gitu terus ya komunikatif lah mbak orang-orangnya. Apalagi
penjualnya mengenakan baju lurik dan transaksinya pakai bambu itu
juga menjadi daya tarik mbak.. 37

Selain Sari dan Valen Febianto peneliti juga juga mengajukan

pertanyaan ke Nowari Adi Pangestu sebagai pengunjung juga di setiap event

Desa Wisata Gunungsari. Berikut penuturannya:

36
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
37
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
73

Iya mbak saya kalau datang itu selain disambut oleh teman-teman saya
yang ada di Pundensari ini saya juga disambut dengan Pokdarwis yang
lainnya. Selalu sedikit basa-basi yang asik juga sambil saya
memperoleh informasi buat conten saya. Pedagangnya juga ramah-
ramah sambil bilang kalau bulan depat ada event lagi dan saya suruh
mengajak orang banyak. Seru mbak saya selalu dapat informasi dan
edukasi juga setelah pulang dari Desa Wisata ini.38

Dari penuturan yang disampaikan oleh informan serta dilakukannya

crosscheck terhadap dua pengunjung ini menunjukkan bahwa peran

Pokdarwis dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari menggunakan

elemen penjualan perseorangan yakni dengan cara anggota Pokdarwis dan

pedagang lah yang berperan aktif dalam menginformasikan kepada

pengunjung terkait informasi-informasi mengenai Desa Wisata Gunungsari.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan yang dilakukan oleh Desa Wisata Gunungsari

memiliki tujuan untuk memicu atau membujuk pengunjung agar datang

kembali ke Desa Wisata Gunungsari. Berikut gambaran dari proses promosi

penjualan yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam menarik minat

pengunjung:

Dalam melakukan strategi komunikasi pemasarannya Pokdarwis


Setopuro melakukannya dengan memberikan doorprize pada saat
event berlangsung. Biasanya MC pada saat event akan memberikan
sebuah pertanyaan atau bahkan permainan yang nantinya para
pengunjung wisatawan harus mampu untuk menjawab. Doorprize
tersebut berupa uang bambu Pasar Pundensari senilai Rp. 25.000,-
yang dapat ditukarkan untuk membeli produk-produk di Pasar
Pundensari di minggu selanjutnya.

38
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
74

Tidak hanya itu para pengunjung pada saat event ataupun di Pasar
Pundensari melakukan transaksi pembelian mencapai Rp. 25.000
rupiah atau lebih akan mendapatkan souvenir sebagai hadiah, souvenir
tersebut berupa tas belacu atau tas kain dengan tag line Desa Wisata
Gunungsari ataupun Pasar Pundensari sendiri. Tas belacu tersebut
merupakan karya masyarakat setempat yang memiliki keahlian dalam
menjahit.

Selain dengan doorprize dan pemberian souvenir Pokdarwis juga


menyediakan paket wisata dan live in dengan penawaran menarik
didalamnya. Hal tersebut juga terbukti dari beberapa turis asing yang
hingga dua kali menginap di homestay yang telah disediakan oleh
Pokdarwis di Desa Wisata Gunungsari.39

Gambar 3.6 Bentuk tas belacu.40

Gambar di atas merupakan salah satu bentuk dari proses promosi

penjualan yang dilakukan oleh Pokdarwis sebagai upaya membujuk

pengunjung agar berkenan untuk berkunjung kembali ke Desa Wisata

39
Hasil Observasi pada 8-9 Februari 2020
40
https://www.instagram.com/p/B6Phyv5g-K8/?igshid=1vuuixej0bspv. Diakses pada 2 April
2020
75

Gunungsari. Gambaran dari observasi yang telah peneliti lakukan selama

beberapa hari kemarin tersebut juga dibenarkan oleh Bernadi Sabit Dangin.

Berikut penuturannya:

Kalo promosi penjualannya ya dengan ngasih dorprize ya mbak sama


bikin tas belacu sebagai souvenir kalo ada pelanggan yang belanja
banyak.41

Hal yang sama juga disampaikan oleh Roki Piantoro dalam

membenarkan bentuk promosi penjualan yang dilakukan oleh Pokdarwis

sebagai upaya untuk membujuk pengunjung agar datang kembali ke Desa

Wisata Gunungsari. Berikut penuturannya:

Iya mbak dengan kita beri doorprize serta juga souvenir tas belacu.
Kalo dulu itu tas plastic untuk buwuhan manten ya mbak tapi sekarang
bikin yang lebih enak dibawa kemana-mana aja deh. Ya kaya tas
belacu itu mbak.42

Pernyataan yang disampaikan oleh Bernadi Sabit Dangin serta Roki

Piantoro juga dibenarkan oleh Agus Silontar. Berikut penuturannya:

Iya mbak selain doorprize dan tas belacu yang ada di event bulanan
sama di Pasar Pundensari ya kita juga tidak boleh lupa kalau ada paket
wisata dan live in yang juga menarik ya mbak untuk wisatawan lokal
maupun mancanegara.43

Setelah melakukan wawancara dengan informan selanjutnya peneliti

juga melakukan crosscheck kepada para pengunjung untuk mendalami

apakah benar proses promosi penjualan yang dilakukan oleh Pokdarwis ini

41
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
42
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
43
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
76

berjalan dengan baik. Seperti yang diutarakan oleh Sari sebagai pengunjung.

Berikut penuturannya:

Kalo menurut saya pribadi dengan bentuk doorprize dan pemberian


souvenir yang kaya temen saya dapat itu menarik juga sih mbak. Bisa
bikin temen saya ingin datang lagi loh.44

Tidak hanya itu pengunjung lain pun juga berpendapat yang sama

yakni Valen Febianto yang juga rutin datang ke gelaran event ataupun

gelaran Pasar Pundensari. Berikut penuturannya:

Iya mbak cukup baik dilakukan yaa selalu ada doorprize ya saya
kemarin dapet voucher belanja Rp. 25.000,-. Mungkin kategori
doorprizenya bisa ditambah untuk baju terbaik atau status instagram
terbaik..45

Penuturan yang sama juga disampaikan oleh Nowari Adi Pangestu

yang juga kebetulan juga berkesempatan mendapatkan doorprize. Berikut

penuturannya:

Iya mbak ada souvenir dan juga doorprize kemarin juga saya dapat sih.
Hanya dengan menyebutkan yel-yel dari Salam Pesona Wisata kalo
ngga salah ya. Jadi asik kalau datang lagi semoga dapat doorprize.46

Hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh Valen Febianto, Sari

dan juga Nowari Adi Pangestu. Ibu Priska juga menambahkan kalau

menurutnya tidak hanya ada doorprize ataupun souvenir saja yang menjadi

bentuk promosi penjualan Desa Wisata Gunungsari. Berikut penuturannya:

44
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
45
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
46
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
77

Kalo menurut saya promosi penjualannya tidak hanya itu saja sih
mbak ya. Seingat saya waktu saya meeting dengan Pak Bernad juga
ada paket wisata dan juga paket live in yang terbilang cukup murah
bagi kalangan wisatawan mancanegara khususnya.47

Dari penuturan yang disampaikan oleh informan serta dilakukannya

crossback terhadap empat pengunjung ini menunjukkan bahwa peran

Pokdarwis dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari menggunakan

elemen promosi penjualan yakni dengan cara pemberian doorprize dan

souvenir bagi para pengunjung serta paket wisata maupun paket live in

terbukti mampu membuat pengunjung tertarik dan ingin berkunjung

kembali pastinya. Sedangkan untuk paket wisata kebudayaan serta paket live

in ini biasanya memang diambil oleh instansi-instansi yang ingin

berkunjung serta mempelajari Budaya Jawa serta para turis mancanegara

yang ingin mengenal Indonesia dan Budaya Jawa.

4. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Hubungan masyarakat yang dibangun oleh Pokdarwis adalah upaya

untuk membangun citra yang baik kepada khalayak pemasraan. Berikut

observasi yang telah peneliti lakukan untuk mengetahui bagaimana

Pokdarwis membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak.

Pokdarwis melakukan kegiatan public relation dengan cara


mengundang beberapa media lokal yang ada di Madiun. Hal tersebut
bertujuan untuk memberikan edukasi atau informasi kepada para
media sehingga media-media tersebut juga akan menulis atau meliput

47
Lihat transkip wawancara 07/W-2/IV/2020.
78

hal-hal yang telah didapat dari Desa Wisata Gunungsari melalui media
masing-masing.

Tidak hanya itu Desa Wisata Gunungsari juga menggandeng beberapa


influencer dan foodvloger seperti @medhion_ae, @streetfood,
@ariemadione, dsb mereka semua dijadikan media partner untuk ikut
mensosialisasikan atau bahkan membagikan ke linimasa masing-
masing terkait event yang akan diadakan Desa Wisata Gunungsari.

Dengan kegiatan bersih desa yang merupakan kegiatan atau event


tahunan milik Desa Gunungsari. Pokdarwis mencoba untuk
menghadirkan rangkaian kegiatan dengan lebih berinovasi. seperti
adanya beberapa kesenian daerah yang turut diundang dalam kegiatan
bersih desa ini. Event terselenggara dengan baik oleh pihak
Pemerintah Desa, pihak Pokdarwis, masyarakat setempat, tokoh
agama, serta instansi-instansi yang terkait seperti pihak Babinsa dan
Babinkamtibnas.

Selain dengan masyarakat setempat Pokdawis juga membangun public


relation dengan berbagai instansi terkait seperti Dinas Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Madiun, lalu dengan Universitas
Widya Mandala Madiun, tidak hanya itu beberapa komunitas juga
turut digandeng seperti komunitas satwa dan komunitas lari, bahkan
hingga kepada komunitas get plastic sebagai salah satu upaya
pengenalan Desa Wisata Gunungsari ke masyarakat luas melalui
instansi terkait tersebut. 48

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti turut dibenarkan oleh

beberapa informan yang ada seperti Bernadi Sabit Dangin. Berikut

penuturannya:

Ya kalau public relation kita sangat membangun itu dengan siapapun


ya mbak. Beberapa media, terus juga para influencer lokal kita ya kita
jalin hubungannya dengan baik. Terus instansi pemerintahan ya juga
seperti Disparpora, Universitas Widya Mandala dan ngga lupa juga

48
Hasil Observasi pada 8-9 Februaru 2020
79

mbak ada warga sekitar lingkungan Desa Gunungsari yang juga harus
tetap digandeng. 49

Sama halnya dengan Bernadi Sabit Dangin, selanjutnya peneliti

melakukan wawancara terhadap Roki Piantoro. Berikut penuturannya:

Iya mbak semua pihak harus kita jalin hubungan baiknya. Apalagi
media dan Dinas Pariwisata ya. Dari mereka kita juga bisa lebih
dikenal oleh masyarakat luas. Masyarakat setempat juga harus
dibangun kepercayaannya bahwa ini juga akan berdampak baik bagi
desa sendiri.50

Informan yang ketiga yakni Agus Silontar juga mengatakan hal yang

sama seperti yang disampaikan oleh Bernadi Sabit Dangin serta Roki

Piantoro. Bahwa dalam membentuk image baik agar Desa Wisata

Gunungsari dapat dikenal khalayak luas serta mampu menarik minat

pengunjung. Berikut penuturannya:

Kalau masalah public relation kami selaku Pokdarwis sangat menjaga


itu ya mbak. Hubungan baik dengan berbagai pihak sangat membantu
kita dalam penyebaran informasi dan juga mampu menarik minat
wisatawan. Jadi misalnya kita membangun hubungan baik dengan
media A otomatis media tersebut juga akan memberitakan tentang kita
yang baik-baik. Dari situ masyarakat bisa aja tertarik ya mbak.51

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan informasn utama yakni

para pelaku dari Pokdarwis, peneliti juga melakukan crosscheck kepada para

pengunjung. Yakni Sari, berikut pernyataannya:

49
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
50
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
51
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
80

Kalau masalah hubungan baik ya udah cukup ya mbak. Para anggota


Pokdarwis dan penjualnya juga ramah-ramah sih mbak.52

Tidak hanya itu peneliti juga melakukan wawancara terhadap Valen

Febianto selaku pengunjung juga terkait sudah cukupkah atau belum

Pokdarwis membangun hubungan yang baik dengan para pengunjung.

Berikut penuturannya:

Saya rasa juga sudah cukup ya mbak emang mereka ramah-ramah juga
para anggota ketika ada pengunjung yang datang.53

Setelah itu peneliti juga melakukan crosschek kepada influencer

sebagai partner media juga dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari.

Yakni Nowari Adi Pangestu, berikut penuturannya:

Kalau pulic relation yang mereka jalin dengan beberapa influencer


seperti dengan saya ini ya cukup sangat baik ya mbak.54

Tidak hanya terhadap para pengunjung biasa saja, namun peneliti juga

mewawancarai Ibu Andri Sulistyowati yang merupakan Kepala Bidang

Pemasaran Pariwisata Dinas Parpora Kabupaten Madiun terkait public

relation yang dibangun oleh Pokdarwis terhadap instansinya. Berikut

penuturannya:

Iya mbak sangat bagus sekali ya. Itu juga ditunjang semangat dari para
pelaku, terutama ini yaitu Pokdarwis.55

52
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
53
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
54
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
55
Lihat transkip wawancara 08/W-2/IV/2020.
81

Setelah itu penulis juga mewawancarai Ibu Priska selaku Dosen di

Universitas Widya Mandala Madiun yang juga sebagai partner kegiatan

yang akan dilakukan oleh pihak kampusnya dengan Pokdarwis dan seluruh

masyarakat Desa Gunungsari. Berikut penuturannya:

Saya sendiri merasakan ya mbak bahwa mereka Pokdarwis itu sangat


welcome sekali dengan kita. Disamping kita memang ada kegiatan
pelatihan kepada para masyarakatnya ini saya berharap hubungan ini
akan selalu berjalan dengan baik ya mbak. Walaupun KKN yang
dilakukan di desa ini bukan yang pertama kalinya.56

Dari penuturan yang disampaikan oleh informan serta dilakukannya

crossback terhadap pengunjung ini menunjukkan bahwa peran Pokdarwis

dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari menggunakan elemen

public relation sudah sangat cukup. Mengingat tidak hanya membangun

relasi dengan para pengunjung yang datang namun juga membentuk public

relation dengan infulencer atau foodvloger lokal Madiun sebagai langkah

memperkenalkan Desa Wisata Gunungsari melalui instagram milik mereka.

Tidak hanya itu saja public relation juga dibangun dengan para warga

setempat Desa Gunungsari, langkah ini diambil sebagai bentuk saling

menghargai serta saling mendukung kemajuan dari Desa Wisata Gunungsari

sendiri. Pihak Pokdarwis juga terus membentuk public relation tentunya di

instansi-intansi yang terkait, seperti Dinas Pariwisat Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Madiun juga beberapa instansi lainnya yang dengan hal ini

56
Lihat transkip wawancara 07/W-2/IV/2020.
82

tentunya dapat membantu Desa Wisata Gunungsari dikenal banyak orang

dan diakui sebagai Desa Wisata yang ada di Kabupaten Madiun.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)


Pemasaran langsung merupakan suatu tindakan komunikasi yang

dilakukan oleh pelaku jasa yakni disini Pokdarwis nnamun dengan sistem

pendekatan yang sangat personal kepada target pasarnya dengan tujuan

untuk mendapatkan respon atau kesepakatan. Tentunya prosen pemasaran

langsung ini juga tidak melalui perantara dalam memperkenalkan produk

atau jasanya. Berikut observasi yang telah peneliti lakukan untuk

mengetahui bagaimana Pokdarwis melakukan pemasaran langsung kepada

beberapa pihak.

Desa Wisata Gungsari dengan pelakunya yakni Pokdarwis Setopuro


melakukan pemasaran langsung dengan cara mengirimkan proposal
kegiatan kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun, Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Madiun. Kemudian
tidak hanya itu E-book Kalender Event Wisata 2020 juga turut disebar
melalui e-mail kepada instansi-instansi terkait. Kalender pun juga turut
di perjualkan beli kan kepada masyarakat setempat serta di pasang
dibeberapa warung sebagai bentuk promosi langsung kepada semua
orang.57

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti turut dibenarkan oleh

beberapa informan yang ada seperti Bernadi Sabit Dangin. Berikut

penuturannya:

Ke Disparpora ya mbak, kita itu rutin juga diundang kesana untuk


melakukan rapat koordinasi terkait pariwisata. Tentunya dengan
57
Hasil Observasi pada 8-9 Februari 2020.
83

adanya event kalender yang kita miliki ini akan menambah nilai plus
juga untuk Desa Wisata Gunungsari dibanding dengan Desa Wisata
yang lainnya. Kita selalu mengirim proposal kegiatan ya pada dinas-
dinas terkait di Kabupaten Madiun. E-book juga kita sebar di beberapa
khalayak dan tentunya dinas-dinas tersebut. Lalu kalau kalender ya
kita sebar juga di toko-toko yang ada di sekitar Desa Gunungsari
sendiri.58

Terkait beberapa langkah sebagai pemasaran langsung yang dilakukan

oleh pihak Pokdarwis menurut Bernadi Sabit Dangin, Roki Piantoro juga

menambahkan dari pendapat yang sebelumnya. Berikut penuturannya :

Ya kalau itu seperti kemarin saya ikut di acara Pemuda Pelopor ya


mbak. Tujuan dari acar itu ya untuk mencari pemuda yang merintis
dan melakukan penemuan di Kabupaten Madiun dengan teknis nya
yaitu mempresentasikan apa yang sedang saya geluti kepada dewan
juri. Ya dari situ bahan presentasi saya ya Desa Wisata Gunungsari.59

Mengenai bentuk pemasaran langsung yang dilakukan Pokdarwis

Agus Silontar juga mengutarakan hal yang sama jika pemasaran langsung

yang dilakukan selain pada saat event berlangsung yakni dengan melakukan

pertemuan dengan dinas terkait serta instansi lainnya.

Ya selain menjual kalender ke masyarakat umum, kita ya rajin


menghubungi Disparpora untuk mengabarkan tentang event kita ya
mbak. Malah kita juga dibikinkan video Kepala Disparpora yang
mengajak masyarakat Kabupaten Madiun untuk datang ke desa ini.60

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan informasn utama yakni

para pelaku dari Pokdarwis, peneliti juga melakukan crosscheck kepada Ibu

58
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
59
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
60
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
84

Ir. Andri Sulistyowati sebagai Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas

Parpora Kabupaten Madiun, berikut pernyataannya:

Iya mbak Pokdarwis itu dalam melakukan pemasaran secara langsung


ke kita cukup intens juga ya mbak. Saya rasa juga cukup selain di
media sosial mereka juga aktif dalam pertemuan yang diadakan oleh
Disparpora.61

Tidak hanya itu peneliti juga melakukan crosschek dengan Sari yang

juga sebagai pengunjung. Berikut penuturannya:

Kalau pemasaran langsungnya udah cukup sih mbak ya saya lihat juga
kalender dijual belikan juga di sini. Biar masyarakat tau ya event apa
di bulan selanjutnya gitu biar bisa meluangkan waktu istilahnya deh.62

Penuturan dari Sari juga didukung dan dikuatkan oleh Valen Febianto

dengan menambahkan jika media sosial lah yang menjadi bentuk promosi

yang dinilai cukup efektif dalam menyebarkan informasi. Namun juga ada

sedikit catatan mengenai penjualan langsung kalender event 2020 agar lebih

maksimal lagi Berikut penuturannya:

Iya mbak udah cukup sih mbak ya karena kalender juga udah dijual
belikan langsung disini ya jadi biar bisa dibeli masyarakat umum juga.
Tapi dari segi waktunya terlalu mepet ya mbak..63

Selain Sari dan Valen Febianto, Nowari Adi Pangestu juga

memberikan pendapaat yang sama. Berikut penuturannya:

61
Lihat transkip wawancara 08/W-2/IV/2020.
62
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
63
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
85

Menurutku sudah ya mbak. Dengan kalender yang diperjual belikan


secara online maupun langsung udah maksimal sih. Tapi lebih gencaar
harusnya di media sosial juga sih mbak.64

Sebagai partner kerja sama antara Pokdarwis dengan Universitas

Widya Mandala Madiun Ibu Priska selaku dosen ini menyebutkan bahwa

pemasaran langsung yang dilakukan oleh Pokdarwis juga dinilai sangat

detail dan baik terlebih kepada instansinya. Berikut penuturanya:

Menurutku udah cukup sih mbak kalau di instansi kami ya, karena
dengan hal tersebut justru sekarang malah bisa kerja sama ya tentunya
saya bangga sekali sih bisa melakukan kegiatan disini.65

Tidak hanya itu Ibu Ir. Andri Sulistyowati juga membenarkan jika

pemasaran langsung yang dilakukann oleh pihak Pokdarwis pada

instansinya yakni Dinas Parpora Kabupaten Madiun sangat detail baik itu

melalui pertemuan langsung maupun melalui media online. berikut

penuturannya:

Sudah baik banget ya mbak menurut saya karena setiap ada undangan
mereka juga selalu tidak lupa untuk mempresentasikan Desa Wisata
Gunungsari. Tidak hanya itu terkait proker-proker yang sudah mereka
buat juga tidak lupa selalu diajukan kepada kami pihak pariwisata
mbak.66

Dari penuturan yang disampaikan oleh informan serta dilakukannya

crossback terhadap pengunjung ini menunjukkan bahwa peran Pokdarwis

dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari menggunakan elemen

64
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
65
Lihat transkip wawancara 07/W-3/IV/2020.
66
Lihat transkip wawancara 08/W-3/IV/2020.
86

pemasaran langsung sudah sangat cukup. Dengan mengirimkan proposal

serta mendatangi langsung Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Madiun dalam rangka mempresentasikan serta memasarkan

langsung segala bentuk kegiatan yang ada di Desa Wisata Gunungsari.

Tidak hanya itu e-book Kalender Event Wisata 2020 juga turut di sebar

melalui e-mail kepada Dinas terkait. Selain itu kalender dinding juga

diproduksi sebanyak 2000 exemplar yang diperjual belikan kepada

masyarakat umum. Beberapa hal tersebut merupakan sebagai bentuk dari

proses pemasaran langsung secara personal ke target pasar. Pihak dari Dinas

Pariwisata Pemuda dan Olahraga serta masyarakat Kabupaten Madiun

merupakan target pasar dari Desa Wisata Gunungsari yang nantinya sekitar

75% akan menjadi pengunjung tetap Desa Wisata ini.

6. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)

Pemasaran Interaktif merupakan teknik pemasaran dimana konsumen

ini dapat melakukan interaksi didalamnya. Hal tersebutlah yang mendasari

penggunaan promosi interaktif yang akan mampu berinteraksi dengan

konsumen, maupun teknik promosi menggunakan internet yang memiliki

pasar yang begitu luas. Gambaran dari observasi yang telah peneliti lakukan

terkait media pemasaran interaktif yang dibuat oleh Pokdarwis yakni

sebagai berikut:

Mengingat semakin banyaknya media internet yang berkembang, Desa


Wisata Gunungsari juga membuat akun pada halaman situs jejaring
87

seperti di Instagram serta Facebook. Dimana situs ini lebih interaktif


karena kerap dijadikan pengunjung untuk menggali informasi terkait
kegiatan yang sedang di publish melalui kolom komentar dalam artian
bahwa admin dari akun tersebut dapat menjawab secara langsung
pertanyaan-pertanyaan dari para wisatawan. Hal tersebut juga
merupakan salah satu bentuk kedekatan yang dibentuk oleh tim sosial
media dengan netizen.67

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti turut dibenarkan oleh

beberapa informan yang ada seperti Bernadi Sabit Dangin. Namun beliau

menuturkan hal lain juga. Berikut penuturannya:

Lewat Instagaram dan Facebook ya kita semakin dekat ya mbak


dengan netizen yang notabene itu merupakan calon dari pengunjung
desa wisata ini. Kalau nggak dari komentar ya lewat direct massage
sih mbak. Kalau ngga gitu ya mbak grup whatsapp juga sangat
mendominasi ya saat ini dangan cara tersebut juga bisa mempercepat
penyebaran informasi mbak. Cuma yang kita usahakan saat ini web
nya sih mbak. Karena kalau SDM nya ada tapi objeknya yang untuk
digerakkan belum terealisasikan ya kita sabar dulu aja.68

Sama halnya dengan Bernadi Sabit Dangin, Roki Piantoro juga

mengtakan hal yang sama jika penyebaran informasi melalui website juga

sebenarnya sudah harus dilakukan. Berikut penuturannya:

Kalau untuk media sosial seperti facebook atau instagram rasanya


udah bisa ngecover ya mbak kita. Harusnya udah bikin dari dulu
pertama kali kita debut. Tapi kalau web kita nunggu dari pihak
Pemerintah Desa sih mbak karena kan kita kemarin pengajuan ke
sana.69

67
Hasil Observasi pada 2 April 2020.
68
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
69
Lihat transkip wawancara 02/W-1/IV/2020.
88

Sependapat dengan Bernadi Sabit Dangin dan Roki Piantoro, Agus

Silontar pun juga turut membenarkan pendapat informan sebelumnya.

Berikut penuturanya:

Iya mbak bahkan tau sendiri ya sampean akun medsos kitapun juga
udah banyak juga tapi yang populer emang instagram dan facebook
sih mbak. Yang belum ada itu website kita nunggu dari Pemdes
semoga juga bisa segera disetujui. Karena membuat website juga agak
mahal. Tapi sejauh ini grup whatsapp juga bisa ya mbak dikatakan
sebagai pemasaran interaktif.70

Sesuai dengan penuturan dari informan yang mengatakan jika

penyebaran infomasi melalui media interkatif dirasa sudah dilakukan oleh

pihak Pokdarwis. Peneliti juga akan mencoba crosscheck kepada

pengunjung terkait sudah cukup atau belumkah penyampaian informasi

yang dilakukan melalui media interaktif. Berikut penuturan dari Nowari Adi

Pangestu sebagai pengunjung serta media partner.

Iya mbak kalau menurutku udah cukup ya mbak karena mereka juga
aktif juga dalam mengoperasikan instagram. Karena yang kemarin
saya juga sempat memberikan workshop tentang media sosial ke
pemuda yang ada di Desa Wisata Gunungsari ini.71

Tidak hanya itu Sari selaku pengunjungpun juga mengaku demikian

ketika diberi pertanyaan oleh peneliti terkait sudah cukup atau belum

penyebaran informasi melalui media interaktif. Namun pihaknya

menambahkan juga jika alangkah baiknya memang diberi sentuhan kreatif

setiap gambar yang dipublish.

70
Lihat transkip wawancara 03/W-1/IV/2020.
71
Lihat transkip wawancara 06/W-2/IV/2020.
89

Kalau saya ya cukup sih mbak karena saya juga follow instagram dan
facebooknya juga jadi kalau untuk saya ya cukup ya mbak. Mungkin
bisa didesain lagi untuk feednya biar tidak terkesan monoton ya mbak
biar menarik juga.72

Valen Febianto juga mengatakan yang sama seperti informan-

informan lainnya. Berikut penuturannya:

Cukup banget mbak. Karena setiap orang yang mention ke akun


instagram Desa Wisata Gunungsari langsung di repost itu tandanya
Pokdarwis selalu ada interaksi ya sama pengunjung..73

Ibu Priska selaku partner juga menyampaikan hal demikian terkait

sudah cukup baik penyebaran informasi melalui pemasaran interaktif.

Berikut penuturannya:

Kalau melalui instagram dan facebook sih cukup ya mbak. Tapi ini
kan kita sebenarnya juga ada pelatihan yang diadakan oleh WIMA
dibidang IT ya mbak dan ini kita focusnya ke web juga. Semoga juga
bisa segera berjalan juga karena mengingat SDM muda juga banyak
disini mbak.74
Dari penuturan yang disampaikan oleh informan serta dilakukannya

crossback terhadap pengunjung ini menunjukkan bahwa peran Pokdarwis

dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari menggunakan elemen

media interaktif ini terbilang sudah sangat cukup baik. Hanya saja mungkin

dengan ditambah adanya Website aktif bisa memperluas lagi pencarian

mengenai Desa Wisata Gunungsari dengan tentunya diisi dengan konten-

konten artikel yang menarik para pembacanya. Namun, jika untuk

72
Lihat transkip wawancara 04/W-2/IV/2020.
73
Lihat transkip wawancara 05/W-2/IV/2020.
74
Lihat transkip wawancara 07/W-2/IV/2020.
90

instagram serta facebook masih menjadi media sosial yang mampu

mendongkrak penyebaran informasi mengenai Desa Wisata Gunungsari.

Sistem tanda pagar atau yang biasa disingkat dengan tagar juga sangat

membantu dimana hal tersebut bisa memperluas persebaran dari informasi

berupa gambar atau video yang telah diposting. Kini pihak Pokdarwis juga

mengembangkan sayapnya ke dunia Youtube dengan nama akun Gunungsari

Tourism, akun youtubr tersebut terbilang cukup baru karena di rilis pada

tanggal 20 Juli 2020. Youtube tersebut juga merupakan hasil kerjasama

antara pihak Pokdarwis dengan Universitas Widya Mandala dalam

mengembangkan pemasaran di Desa Wisata Gunungsari tersebut.

Gambar 3.7 Akun Yotube Desa Wisata Gunungsari75

75
https://youtu.be/6T-urbezWTA . Diakses pada 21 Juli 2020
91

E. Evaluasi Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata Gunungsari

Evaluasi komunikasi pemasaran terpadu dimana penanggung jawab dan

pengelola destinasi Desa Wisata Gunungsari harus meriset dampak promosi

pemasaran kepada khalayak sasaran apakah mereka mengingat pesan yang

disampaikan, berapa kali mereka melihat pesan tersebut, apa informasi yang

mereka ingat, bagaimana perasaan khalayak setelah mendapatkan pesan tersebut,

dan adakah perubahan sikap dari masa lalu ke masa sekarang. Seperti uraian

diatas tentunya juga melewati beberapa hambatan dalam pengelolaan Desa Wisata

Gunungsari, seperti informasi yang telah disampaikan Bernadi Sabit Dangin,

berikut penuturannya:

Seperti adanya wabah Covid-19 ini yang otomatis juga menghentikan


sementara waktu segala bentuk event yang harusnya terselenggara, SDM
yang sudah merasa jumawa (sudah merasa hebat) sehingga melupakan
jika harusnya lebih bisa meng-upgrade diri apalagi ditengah-tengah
kemajuan teknologi yang serba canggih ini, bahkan pengunjung juga
masih belum teredukasi dengan baik mengenai cara berwisata yang benar
ya mbak, dan tidak hanya itu kesibukan dari masing-masing anggota
Pokdarwis juga menjadi hambataan bagi pengelolaan Desa Wisata
Gunungsari ini.76

Adanya hambatan yang telah disampaikan oleh informan utama yakni

Bernadi Sabit Dangin tentunya juga pihak Pokdarwis selalu berupaya untuk

mengevaluasi segala bentuk hambatan yang ada agar tidak menyulitkan pihak

Pokdarwis dalam mengelola destinasi wisata dengan baik. Upaya-upaya yang

dilakukan oleh pihak Pokdarwis dilakukan dengan baik dan hampir dikatakan

76
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020
92

maksimal dibeberapa bidang. Seperti penuturan dari Bernadi Sabit Dangin,

berikut penuturannya:

Ya berarti kalau dari adanya pandemi Covid-19 ini ya kita harus


menyediakan fasilitas pencegahan Covid-19, para SDMnya juga harus di
upgrade dengan memiliki kesadaran kolektif untuk sama-sama
membangun desa wisata yang baik, tentunya juga bersedia diajak kerja
sama dengan beberapa pihak yang ingin mengadakan pelatihan bagi
anggota Pokdarwis, juga selalu mencari sumber dana baru untuk
pengembangan desa wisata jadi tidak hanya melalui dana internal saja, dan
tidak hanya itu pengunjung harus diberi announcement agar selalu
terdedukasi untuk menjadi pengunjung yang bijak.77

Jadi, dari hasil interview dengan infroman utama dapat diketahui bahwa

dengan adanya hambatan serta upaya yang harus dilakukan atau sudah dilakukan

oleh pelaku wisata atau Pokdarwis sangat berguna bagi kelangsungan

pengembangan Desa Wisata Gunungsari dalam kemajuannya. Apalagi ke-enam

promotion mix yang juga dilakukan dengan baik meskipun dibeberapa elemennya

masih penulis rasa kurang maksimal penerapannya.

77
Lihat transkip wawancara 01/W-1/IV/2020.
93

BAB IV

ANALISI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DALAM

MENINGKATKAN WISATAWAN DI DESA WISATA GUNUNGSARI

A. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata Gunungsari untuk

Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Pelaku Desa Wisata Gunungsari memanfaatkan ke enam marketing mix

tersebut dengan maksud untuk memaksimalkan promosi atau sosialisasi

mengenai wisata baru yang berbasis kebudayaan agar selalu tetap dikenang oleh

para wisatawan yang datang serta mampu menciptakan pengalaman baru bagi

para wisatawan yang berkunjung. Enam promotion mix yang ada secara

keseluruhan telah diterapkan oleh Pokdarwis meskipun disetiap tools nya belum

terlaksana secara maksimal.

Hal yang masih harus menjadi perhatian oleh Pokdarwis dalam

pelaksanaan komunikasi pemasaran terpadu untuk mempromosikan Desa

Wisata Gunungsari adalah menyangkut hubungan jangka panjang dengan para

wisatawan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis selama ini

terhadap Pokdarwis, selama ini hubungan yang tercipta dengan para wisatawan

merupakan hubungan jangka pendek saja. Pihak Pokdarwis harus menyediakan

bentuk promosi atau pemasaran dari segala lini jadi tidak hanya terpaku dengan

media massa juga. Namun, juga harus membangun jejaring tidak hanya dengan

Pemerintah Kabupaten saja tapi juga pihak Desa Wisata lainnya.

93
94

Maka dari itu penyampain produk pesan dan jasa yang disampaikan oleh

Pokdarwis harus melalui serangkaian kegiatan promosi yang terintegrasi dengan

berbagai jenis saluran yang tersedia dalam Komunikasi Pemasaran Terpadu atau

Integrated Marketing Communication. Semua elemen yang ada dalam

promotion mix sudah dilakukan dengan baik oleh Pihak Pokdarwis sesuai
1
dengan bentuk pemasarannya. Hanya saja masih ditemui beberapa elemen

yang kurang maksimal sehingga jika masih dibiarkan terbengkalai

pengelolaannya akan memperburuk promosi pemasarannya.

B. Penerapan Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Desa Wisata

Gunungsari untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan

Berdasarkan hasil wawancaara dan observasi selama penelitian, peneliti

menemukan bahwa Pokdarwis melakukan komunikasi pemasaran terpadu atau

Integrated Marketing Communication. Pokdarwis melakukan usaha untuk terus

menyebarkan informasi mengenai potensi wisata yang ada di Desa Wisata

Gunungsari. Komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Pokdarwis

yakni advertising, sales promotion, personal selling, public relation, direct

marketing serta interactive marketing. Ke-enam langkah tersebut biasa disebut

dengan 6 promotion mix

Periklanan atau advertising merupakan model komunikasi yang dapat

dijangkau oleh publik luas. Sebuah iklan dibentuk untuk digunakan sebagai

pembangun citra jangka panjang serta mampu mempercepat quick sales. Tidak

1
Lihat transkip observasi 01/O/II-III/2020
95

hanya itu iklan memiliki sifat yang baku serta dapat ditayangkan berulang-ulang

dan mampu memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan.

Aktivitas advertising yang dilakukan oleh Pokdarwis sebagai pelaku Desa

Wisata Gunungsari dalam memperkenalkan potensi pariwisata dengan

menggunakan media cetak yakni Koran, benner, stand benner; media online

seperti media sosial Whatsapp, Instagram, Twitter, Facebook; media eletronik

yakni televisi yang pernah diliput oleh JTv Madiun serta BBS.Tv Madiun.

Banyak dari pengunjung mengetahui tentang Desa Wisata Gunungsari

dari media online, yakni salah satunya adalah media sosial. Penyebaran

informasi terkait Desa Wisata Gunungsari sekaliguas Kalender Event 2020

melalui media sosial dinilai sangat efektif dimana iklan memiliki pengaruh yang

positif terhadap keputusan pengunjung dalam berkunjung.

Hal ini berarti bahwa iklan yang terus menerus di upload akan semakin

banyak pencarian di linimasa internet. Tidak hanya itu pemilihan media massa

yang bersifat nasional dimaksudkan agar pesan tersebut lebih cepat sampai ke

khalayak sasaran. Sehingga dengan pasti akan membuat banyak orang

mengunjungi laman masing-masing media tersebut. Konsep wisata berbasis

kebudayaan yang ada di Desa Wisata Gunungsari juga sangat berbeda, dengan

cara menampilkan sesuatu yang unik, sesuatu yang baru dan belum ada di desa

atau di kota lain terutama di Kabupaten/Kota Madiun.

Iklan yang semakin menarik dan sering ditayangkan dapat

meningkatkan keputusan pengunjung. Periklanan di media massa seperti


96

informasi dari rekan yang telah dulu mengunjungi Desa Wisata Gunungsari

maupun periklanan yang dilakukan oleh Pokdarwis kesemuanya akan

mendorong terciptanya keputusan pengunjung. Iklan juga merupakan tahapan

untuk membangun awareness pengunjung terhadap produk dan event yang akan

diadakan oleh pihak Pokdarwis.

Promosi penjualan atau sales promotion merupakan suatu kegiatan

pemasaran yang mengacu pada tujuan untuk membentuk rangsangan tindakan

dari pembeli pada penjualan secara langsung. Kegiatan promosi penjualan dapat

membantu dalam mencapai sejumlah sasaran, antara lain agar bisa mendorong

percobaan produk baru, dapat meningkatkan pembelian susulan, bisa membantu

membangun loyalitas pelanggan dengan menentukan pola pembelian merek

secara reguler, dan dapat memotivasi distributor dan tenaga penjualannya.

Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh Pokdarwis dalam hal

ini adalah dengan memberikan penawaran menarik pada wisatawan ketika

adanya gelaran Pasar Pundensari. Tidak hanya itu bentuk promosi penjualan

agar para wisatawan berniat untuk berkunjung kembali yaitu adalah dengan

adanya doorprize atau hadiah setiap datang ke Pasar Pundensari dengan tanpa

membawa tas belanjaan yang berbahan dari plastik atau membawa tumbler

minuman pribadi sebagai bentuk mendukung program Pasar Pundensari yang

bebas dari penggunaan bahan plastik. Hadiah atau souvenir yang diberikan

sebenarnya tidak seberapa yakni seperti tas belacu atau uang bambu yang dapat
97

ditukarkan di gelaran Pasar Pundensari mendatang, cukup terbilang ampuh

untuk mendatangkan kembali wisatawan dalam berkunjung.

Selain itu pilihan paket wisata yang telah disediakan oleh pihak

Pokdarwis juga turut serta ditawarkan kepada agen-ager tour atau travel bahkan

kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun. Efisiensi dan efektivitas promosi

sebuah produk atau event memang ditentukan oleh kejelasan dari pesan, desain

yang menarik dan distribusi pesan secara cepat.

Penjualan personal atau personal selling yakni adanya interaksi antar

individu, saling bertatap muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki,

menguasai, dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pihak lain. Berdasarkan data yang diperoleh oleh

peneliti, aktivitas personal selling terjadi pada saat Pokdarwis melakukan

interaksi secara langsung dengan pengunjung.

Personal selling memungkinkan timbulnya berbagi jenis hubungan

mulai dari hubungan penjualan sampai ke hubungan persahabatan. Tenaga

penjualan yang efektif harus terus berupaya mengutamakan kepentingan

pelanggan jika mereka ingin mempertahankan hubungan jangka panjang.

Dengan adanya personal selling para anggota Pokdarwis ini mampu mem-blow

up lebih gencar lagi informasi terkait Desa Wisata Gunungsari pada beberapa

pihak. Pengunjung pun juga akan merasa lebih mengenal Desa Wisata

Gunungsari dengan budaya serta kearifan lokal yang dimilikinya.


98

Pemasaran langsung atau direct marketing merupakan sebuh sistem

pemasaran interaktif dengan memanfaatkan satu atau beberapa media iklan

dimana hal itu bertujuan untuk menimbulkan respon yang terukur dan transaksi

di sembarang lokasi. Di dalam pemasaran langsung ini biasanya menggunakan

saluran langsung ke konsumen (Consumer Direct) untuk menjangkau dan

menyerahkan barang atau jasa kepada pelanggan atau konsumen tanpa

menggunakan perantara pemasaran.

Berdasarkan data yang diperoleh oleh peneliti, aktivitas direct marketing

yang digunakan oleh Pokdarwis yakni dengan cara mengirimkan kalender event

wisata 2020 ke instansi-instansi terkait sekaligus juga mempresentasikan event-

event tersebut seperti di Dinnas Pariwisata Kabupaten Madiun dan di

Kecamatan Madiun. Pokdarwis juga dengan gencar mengirimkan e-book

kalender event wisata 2020 melalui email kepada pihak-pihak instansi terkait

pariwisata dan pengembangan desa. Tidak hanya itu kalender tersebut pun juga

ditawarkan langsung ketika ada gelaran Pasar Pundensari setiap hari Minggu

kepada pengunjung yang datang dengan cara dipasang dekat dengan kasir

penukaran mata uang. Bahkan kalender tersebut pun juga distock di beberapa

toko sekitar wilayah Desa Gunungsari, hal ini bertujuan untuk bisa dilihat oleh

pembeli yang datang dan bukan penduduk asli Desa Gunungsari. Selain itu juga

dari pihak Pokdarwis sendiri mengiklankan langsung kepada pengunjung yang

datang dengan cara memberitahu secara langsung terkait event-event yang akan
99

diselenggarakan selama setahun dan itu telah tertuang di kalender event wisata

2020.

Hubungan masyarakat atau public relation merupakan sebuah program

yang memang dirancang untuk mempromosikan atau memperkenalkan dan

membangun sebuah citra atau nama baik sebuah produk atau jasa. Tidak hanya

itu PR justru lebih dikenal sebagai usaha untuk membangun hubungan yang

baik dengan khalayak pemasaran, hal tersebut juga berfungsi sebagai publisitas

serta dapat dijadikan sebagai pembangun citra baik ditengah-tengan masyarakat

yang ada.

Dari pihak Pokdarwis sendiri sudah menjalin kerjasama dengan instansi-

instansi terkait seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Madiun dengan feedbacknya

yakni Kepala Dinas Pariwisata membuat video singkat dalam rangka mengajak

masyarakat untuk dolan atau berkunjung di Desa Wisata Gunungsari. Selain

Dinas Pariwisata, Universitas Widya Mandala juga bekerja sama dengan pihak

Desa Wisata Gunungsari dalam program pengabdian masyarakat di Desa

Gunungsari. Pokdarwis juga membangun hubungan baik dengan masyarakat

setempat agar kegiatan yang tergelar dapat diterima oleh masyarakat lokal Desa

Gunungsari sendiri. Tidak hanya itu dukungan dari para media juga sangat

berpengaruh kepada kelangsungan Desa Wisata Gunungsari ini, dengan

semakin banyaknya media lokal yang memberikan konten-konten positif terkait

Desa Wisata Gunungsari maka akan semakin banyak pula masyarakat yang

mengenal Desa Wisata ini.


100

Pemasaran interaktif atau interactive marketing yakni suatau kegiatan

yang memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap suatu produk atau

jasa yang akan dipasarkan. Dengan perkembangan teknologi yang telah ada

membawa peran sebagai media baru guna menarik perhatian khalayak. Teknik

promosi internet ini memang memiliki pasar yang sangat luas karena memang

tidak terbatas pada satu tempat saja.

Dari pihak Pokdarwis sendiri melakukan pemasaran internet ini dengan

cara membuat akun sosial media sebagai sarana penyebaran informasi terkait

hal-hal yang berkaitan dengan Desa Wisata Gunungsari. Media sosial tersebut

yakni Facebook, Twitter, Youtube serta Instagram. Kesemua platform tersebut

di jalankan oleh para anggota Pokdarwis. Tidak hanya itu whatsaap menjadi

aplikasi yang mudah dalam penyebaran informasinya, sebab setiap orang dapat

menyebarkan forward pesan kesemua grup yang dimiliki. Dengan langkah

tersebut benar adanya bahwa promosi internet ini akan memberikan dampak

yang cepat bagi penyebaran informasi.

Secara keseluruhan hubungan pengaruh dari komunikasi pemasaran

terpadu terhadap kunjung para wisatawan di Desa Wisata Gunungsari

Kabupaten Madiun memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Bauran

komunikasi pemasaran yang mencakup advertising, sales promotion, personal

selling, public relations, direct marketing dan interactive marketing secara

parsial dan simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan para wisatawan

untuk berkunjung ke Desa Wisata Gunungsari.


102

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dipaparkan oleh penulis diatas, maka

dapat diambil kesimpulan yakni :

1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu sudah dilakukan oleh para pelaku

Desa Wisata Gunungsari dengan baik meskipun dibeberapa elemennya

masih belum begitu maksimal pemasarannya. Seperti yang ada pada pada

elemen interaktif marketing yang harus dimaksimalkan lagi oleh para

anggota Pokdarwis dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.

2. Perencanaan yang dilakukan oleh pihak Pokdarwis sebelum melakukan

promosi melalui strategi komunikasi pemasaran terpadu adalah selalui

rutin mengadakan rapat anggota untuk mengevaluasi kekurangan dari

masing-masing sehingga. Serta selalu mengupgrade SDM untuk lebih bisa

mahir dalam mempromosikan Desa Wisata Gunungsari.

3. Dalam pemasarannya Desa Wisata Gunungsari menggunakan 6 promotion

mix pada Komunikasi Pemasaran Terpadu yakni seperti advertising, sales

promotion, personal selling, public relation, direct marketing serta

interactive marketing. Dari ke-enam bentuk promosi tersebut juga telah

dilaksanakan oleh pihak Pokdarwis dengan secara baik. Media sosial

adalah langkah pemasaran yang justru banyak feedbacknya karena model

102
103

yang simple dan tidak memerlukan biaya yang banyak hal tersebut di

manfaatkan oleh pihak Pokdarwis dalam penyampaian informasi secara

aktif.

4. Setelah melakukan perencanaan serta pelaksanaan dari strategi

komunikasi pemasaran evaluasi atau hasil yang didapat adalah beberapa

hambatan yang ada juga sudah diupayakan solusinya untuk menekan

angka ketidak maksimalan pihak Pokdarwis dalam mempromosikan Desa

Wisata Gunungsari.

B. Saran

1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi tambahan bagi para

pembaca di bidang Ilmu Komunikasi khususnya bagi mahasiswa

Komunikasi Penyiaran Islam.

2. Tentunya hasil penelitian ini bisa menjadi penambah literasi bagi para

Pokdarwis sebagai bentuk bahan rujukan untuk bisa meningkatkan

kembali strategi pemasaran Desa Wisata Gunungsari agar lebih banyak

pengunjung yang datang di tiap tahunnya.


DAFTAR PUSTAKA

Alfiyandi, La Ode Syarfan. “Analisis Bauran Komunikasi (Promotion Mix) Produk

Multilinked Syariah Pada Asuransi Panin Daichi Life Cabang Pekanbaru”.

Jurnal Valuta, (online), Vol. 2 No 1, Tahun 2016.

Ami, Muhammad. Komunikasi Organisasi. Cet ke-4. Jakarta: Bumi Aksara , 2004.

Ardial, H. Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2015.

Ariza, Muhammad Khoirul. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Objek Wisata

Air Desa Ponggok sebagai Desa Wisata Mandiri di Klaten. Skripsi.

Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 2017.

Assauri, Sofjan. Strategic Marketing: Sustaining Lifetime Customer Value. Jakarta:

PT Rajagrafindo Persada, 2013.

Basrowi. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Budianto, Apri. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Ombak, 2015.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Komunikasi, Ekonomi, dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Edisi Kedua). Jakarta:

Kencana, 2017.

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Startegi Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta:

Rajawali Pers, 2018.

Effendi, Onong Uchjana. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung: Alumni. 1981.

Gobel, Veronica Sa`rtika Jelita, dkk. “Analisis Komunikasi Pemasaran Satuan

Penugasan Pariwisata Di Provinsi SulawesiUtara (Studi Pada Program


Kunjungan 10.000 Turis Tiongkok)”. E-Journal “Acta Diurna”, (online),

Vol. VI. No. 1, Tahun 2017.

Helaluddin dan Hengki Wijaya. Analisis Data Kualitatif (Sebuah Tinjauan Teori dan

Praktik). (Sekolah Tinggi Theologia Jaffray). 2019

Herlina, Eva Intan. Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Kampoeng Merdeka

dalam Meningkatkan Konsumen di Kota Makasar. Skripsi. Universitas

Islam Negeri Alauddin. Makassar. 2017.

Hermawan, Agus. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2012.

https:// www.ilmu-ekonomi-id.com / 2016/10/ bauran-promosi-promotion-mix.html,

diakses 5 Januari 2020. 19.29 WIB.

J. Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Terj. Tjun Sujarman. Bandung,

Remaja Rosdakarya, 2017.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. Principles of Marketing. (Edisi ke-12. Jilid ke-1).

Terj. Bob Sabran. Jakarta: Erlangga, 2014.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. (Edisi ke-12, Jilid ke-

1). Terj. Benyamin Molan. Jakarta: PT. Indeks, 2007.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Menejemen Pemasaran, (Edisi ke-13 Jilid ke-

2). Terj, Bob Sabran. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2008.

Liliwen, Alo. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011.

Maroon. Agro dan Desa Wisata (Profil Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta

dan Jawa Tengah). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2019.


Morrisan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Prenadamedia

Group, 2015.

Muaini. Buku Ajar Kebudayaan dan Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Garudhawaca,

2017.

Narbuka, Cholid dan H Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2010.

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press, 2007.

Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2017.

Prastianti, Novita. Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Tirta Senongko

oleh Pemerintah Desa Pokak, Ceper dalam Menarik Wisatawan. Skripsi.

Institut Agama Islam Negeri Surakarta. Surakarta. 2017.

Ruslan, Rosady. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada, 2010.

Setiadi dan Nugroho J. Perilaku Komsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2003.

Setianingrum, Ary dkk. Prinsip-Prinsip Pemasaran (Pengenalan Plus Tren Terkini

tentang Pemasaran Global, Pemasaran Jasa, Green Marketing,

Enterpreneurial Marketing dan E-Marketig). Yogyakarta: Penerbit Andi.

Soefijanto, Totok Amin. Integretad Marketing Communication : Marketing

Komunikasi di Indonesia. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2012.


Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, Tindakan). Bandung:

PT Refika Aditama, 2014.

Sulaksana, Uyung. Integrated Marketing Communications (Teks dan Kasus).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Supriadi, Bambang dan Nani Roedjinandari, Perencanaan dan Pengembangan

Destinasi Pariwisata. Malang: Universitas Negeri Malang, 2017.

Sutopo, Ariesto Hadi dan Adrianus Arief. Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan

NVIVO. Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Swasta dan Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty, 2003.

Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI, 2008.

Anda mungkin juga menyukai