Penulis:
Ni Ketut Suardani
Made Novita Dwi Lestari
Luh Kartika Sutra Dewi
Ni Putu Ayu Wikantini
Anak Agung Gede Rai Astawa
Putu Sabda Jayendra
Ni Ketut Erawati
Anak Agung Any Sutraningrum
Putu Agita Hary Devianti
Anak Agung Ari Sutraningsih
Ni Putu Nita Purwasih
I Nyoman Suarma
Editor:
I Made Arsa Wiguna
I Wayan Wiwin
Penerbit:
UHN Sugriwa Press
Jl. Ratna No. 51 Denpasar
Email: uhnpress@uhnsugriwa.ac.id
Edisi Pertama
Januari 2023
vii + 189 pages; 14, 8 x 21 cm
© masing-masing penulis, 2023
ISBN: 978-623-7294-42-9
Om Swastyastu,
Salam pariwisata!
A. PENDAHULUAN
Branding baru pariwisata Wonderful Indonesia
mengacu pada lima kriteria yaitu; nature, culture,
people, food, and money. Berdasarkan branding tersebut
salah satu unsur penting pariwisata adalah kuliner, hal
ini sejalan dengan informasi yang disampaikan oleh Ir.
Jero Wacik, SE Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
(Kemenbudpar). Kuliner dalam bahasa Inggris yaitu
‘culinary’ yang berarti dapur tempat membuat
makanan. Membuat sebuah makanan memiliki makna
yang luas, yaitu peralihan dari alam menuju ke
budaya. Makanan daerah dan tradisional dapat
digolongkan sebagai produk budaya yang bernilai
ekonomis. Dalam hal ini, makanan yang selama ini
diolah secara tradisional oleh masyarakat tidak lagi
digunakan hanya untuk konsumsi sehari-hari,
melainkan dikemas sedemikian rupa sehingga
memberikan nilai tambah berupa pendapatan.
Bali sangat terkenal dengan olahan kuliner yang
dapat membangkitkan selera wisatawan untuk datang
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Warung Nasi Tékor
Gambar 1.1
Tampak depan Warung Nasi Tékor
C. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis metode SWOT diatas
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa Peluang dan
Tantangan Pemasaran Warung Nasi Tékor dalam
Mempertahankan Daya Tarik Wisata Kuliner
Tradisional meliputi :
Bisnis Kuliner Warung Nasi Tékor memiliki
kekuatan yang cukup dalam mempertahankan Daya
tarik wisata kuliner tradisional. Konsep jadul yang
dimiliki Warung Nasi Tékor Akan mampu
meningkatkan brandingnya dengan memberikan kesan
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 15
rasa yang abadi. Tampilan visualnya yang menarik,
mampu memuaskan panca indera dari pelanggan lokal
maupun asing. Peluang dalam mempertahankan
eksistensi Warung Nasi Tékor juga sangat berpengaruh
terhadap harga yang ditawarkan. Sebanding dengan
peluang yang dimiliki oleh Warung Nasi Tékor,
ancaman atau tantangan yang dihadapi pun cukup
berpengaruh. Dalam menghadapi tantangan, Warung
Nasi Tékor perlu meningkatkan pemasaran nya
sehingga tantangan yang lebih banyak ditemukan
karena era digitalisasi dapat diminimalisir. Walaupun
pertumbuhan bidang kuliner yang begitu pesat
mengakibatkan persaingan bisnis yang ketat, Warung
Nasi Tékor memiliki peluang dalam mempertahankan
eksistensi nya sampai saat ini. Dengan harga yang
terjangkau, tempat yang nyaman, suasana yang otentik
ditambah dengan promosi yang tepat, serta proses
memasak yang sehat dengan sistem tradisional akan
mempertahankan eksistensi Warung Nasi Tékor dalam
Mempertahankan Wisata Kuliner Tradisional.
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di
tahun 1973 berdiri Desa Panji Anom yang terletak di
Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Dahulunya
Desa Panji Anom hanyalah desa dengan hamparan
perkebunan dan persawahan dan hanya ada sedikit
penduduk yang tinggal. Desa Panji Anom dulunya masih
satu desa dengan Desa Panji dan merupakan
pemekaranpemekeran dari Desa Panji itu sendiri.
Seiring berjalannya waktu, karena adanya
pembangunan dan makin banyaknya masyarakat yang
tinggal di sanadsana maka pada tanggal 15 Agustus
1973 berdirilah Desa Panji Anom yang diprakarsai oleh
Pemerintah Buleleng dan tokoh masyarakat di desa
tersebut dengan wilayah yang berbatasan dengan
beberapa Desa yaitu : Desa Pemaron, Kecamatan
Buleleng disebelah utara,, Desa Panji Kecamatan
Sukasada disebelah timur, Desa Wanagiri Kecamatan
Sukasada disebelah selatan dan Desa Tegallinggah
Kecamatan Sukasada disebelah barat. (website panji
anom)
B. PEMBAHASAN
Persaingan yang begitu ketat dan banyak di
industri pariwisata maka promosi adalah salah satu
strategi pemasaran yang dapat dilakukan dan dinilai
ampuh untuk menaikkan pangsa pasar. Pemasangan
iklan dan promosi penjualan adalah cara yang
dilakukan untuk menaikkan kunjungan wisatawan ke
suatu daerah.
Agar wisatawan tahu bahwa ada destinasi
wisata baru dan sedang populer maka perlu adanya
strategi pemasaran, sehingga wisatawan mengetahui
informasi secara detail tempat wisata yang baru
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 20
tersebut. Dengan adanya strategi pemasaran yang baik
maka tempat wisata yang dipromosikan akan
berkembang lebih baik dan lebih ramai lagi.
Keefektifan dari pengawasan suatu tempat
wisata merupakan salah satu strategi pemasaran
pariwisata selain yang disebutkan diatas. Sehingga
untuk menciptakan tempat wisata yang aman dan
nyaman, pengelola destinasi wisata perlu untuk
meningkatkan pelayanan dan pengamanan di daerah
tersebut. Strategi pemasaran ini membuat target serta
tujuan tempat wisata menjadi lebih terarah. Terdapat
beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyusun
strategi pemasaran suatu produk atau jasa. Tempat
wisata yang memiliki keamanan dan kenyamanan akan
banyak dikunjungi oleh wisatawan sehingga akan
berdampak pada tingginya tingkat kunjungan sehingga
akan membuat keuntungan tersendiri bagi pengelola
tempat wisata tersebut. Berikut adalah strategi
pemasaran dalam bidang pariwisata untuk membuat
tempat wisata menjadi ramai dikunjungi wisatawan
seperti yang dilakukan Desa Panji Anom, Kecamatan
Sukasada. Kabupaten Buleleng.
Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada.
Kabupaten Buleleng memiliki kekayaan alam yang
sangat luar biasa dan untuk pengembangan wisata di
daerah ini sangat dibutuhkan kerjasama antara
perangkat desa, pokdarwis, masyarakat sekitar,
pemerintah daerah maupun pusat dan para stakeholder
lainnya. Sehingga dari Kerjasama ini akan
meningkatkan kunjungan wisatawan dalam maupun
luar negeri dan mensejahterakan masyarakat di Desa
Panji Anom dan sekitarnya.
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 21
1. Membangun Identitas Tempat Wisata
Hal pertama yang perlu dipersiapkan dalam
membangun identitas tempat wisata dalam
membangun identitasi tempat wisata. Desa Panji Anom
sudah membangun identitas desanya dengan
mengumpulkan informasi mengenai hal-hal apa saja
yang akan ditawarkan kepada wisatawan. Pengelola
wisata seperti pokdarwis berusaha menggali informasi
mengenai hal yang membuat tempat wisatanya berbeda
dengan tempat wisata lain. Dengan mengaktifkan
website Desa Panji Anom yang didalamnya terdapat
berbagai informasi tentang Desa Panji Anom dari profil
desa, luas wilayah, letak dan batas-batas desa, jarak
pemerintah desa, banjar dinas, jumlah penduduk,
organisasi subak, potensi desa, sarana Pendidikan,
sarana Kesehatan, dan sarana dan prasarana media
informasi. Informasi yang mendetail mengenai sejarah
dan alasan mengapa tempat wisata itu ada adalah salah
satu cara membangun identitas tempat wisata. Dengan
membangun identitas tempat wisata maka daerah
wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan akan
memiliki cerita dan keunikannya sendiri sehingga
wisatawan penasaran dengan daerah tersebut dan
ingin mengunjunginya supaya tahu cerita dibalik
tempat wisata tersebut memiliki identitas yang pasti
dan terarah. Tempat wisata yang unik dan berbeda
selalu menjadi incaran para wisatawan.
3. Menetapkan Harga
Penetapan harga merupakan salah satu strategi
pemasaran yang penting untuk dilakukan. Penetapan
harga pada suatu tempat wisata biasanya harus
dibarengi dengan fasilitas yang ada di sekitar tempat
wisata tersebut dan pendukungnya karena semakin
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 23
lengkap fasilitas yang ada maka penetapan harga pun
semakin mudah. Penetapan harga inipun mengacu pada
siapa yang akan mengunjungi tempat wisata tersebut
karena tidak semua orang yang akan mengunjungi
tempat wisata memilikimemilki tingkat sosial yang
sama. Seperti contohnya yang dilakukan Desa Panji
Anom, setiap objek wisata yang terdapat di desa
tersebut memiliki harga yang berbeda sesuai dengan
fasilitas pendukung yang terdapat di objek wisata
tersebut, dan juga penetapan harga ditentukan oleh
pengunjung itu sendiri apakah berasal dari wisatawan
lokallocal atau wisatawan mancanegara. Penetapan
harga inilah yang menjadi hal penting dalam
pengelolaan pariwisata. Selain itu yang perlu dicermati
pengelola tempat wisata adalah fasilitas yang terdapat
pada tempat wisata karena jika harga yang diberikan
untuk mengunjungi tempat wisata itu tinggi dengan
fasilitas yang ditawarkan tidak memadai maka
pengunjung akan merasa kecewa dan tidak ingin
berkunjung ke tempat tersebut. Oleh karena itu, dalam
penentuan harga sebaiknya memperhatikan target
pasar atau target pengunjung yang akan mengunjungi
tempat wisata. Harga yang sudah ditetapkan sebaiknya
mudah dijangkau dan bisa menutupi biaya
pemeliharaan dari fasilitas penunjang yang ada. Dan
untuk itu adakanlah harga promosi sesekali untuk
menarik wisatawan berkunjung.
5. Melakukan Pemasaran
Strategi pemasaran yang kelima adalah melakukan
pemasaran itu sendiri, dengan menentukan target
pasar yang benar dan penentuan harga yang relevan
maka tempat wisata akan ramai dikunjungi. Suatu
tempat wisata bisa dikatakan ramai atau tidak
tergantung dari adanya proses pemasaran yang tepat
dan jelas dan itu bisa dilakukan tidak hanya membuat
papan reklame di jalan ataupun brosur yang disebarkan
tetapi di era digital ini, pemasaran bisa dilakukan di
social media seperti facebook, Instagram, twitter dan
lain-lain . Dalam melakukan pemasaran sebaiknya
tunjukkan kelebihan dan keunikan yang terdapat pada
tempat wisata tersebut. Target pasar sangat berkaitan
dengan proses pemasaran itu sendiri sehingga
C. SIMPULAN
Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng
mempunyai potensi wisata yang luar biasa. Untuk
mengembangkannya, diperlukan pembinaan terutama
Pokdarwis, bagaimana potensi tersebut dapat digarap
maksimal sehingga bisa mendatangkan wisatawan, dan
memberi kesejahteraan masyarakat kepada
masyarakat. Sehingga diperlukan strategi pemasaran
pariwisata yang kuat dan bersinergi yang dilakukan
oleh seluruh komponen masyarakat, pemerintah
daerah dan para stakeholder sehingga minat wisatawan
untuk berkunjung ke Desa Panji Anom semakin
meningkat dan alhasil kesejahteraan
masyarakatnyamasayarakatnya juga akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Pulau Bali merupakan bagian dari Kepulauan Sunda
Kecil sepanjang 153 kmkm dan lebar 112 km sekitar
3,2 km dari Pulau Jawa. Secara geografis, Bali terletak di
8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur
yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian
Indonesia yang lain. Batas wilayah Bali adalah Laut Bali
di bagiandibagian utara, Samudera Hindia
bagiandibagian selatan, Selat Bali di bagian barat dan
Selat Lombok di bagian timur. Bentang alam yang indah
Bali yang dikenal sebagai Pulau Dewata, Pulau Seribu
Pura dengan suguhan banyak destinasi pariwisata dan
sarana prasarana penunjang pariwisata, membuat Bali
menjadi tujuan yang memiliki daya pikat yang kuat dan
mampu mendatangkan kunjungan wisatawan. Bali yang
memiliki ciri khas dan kental akan budaya serta seni -
seni yang yang terlahir oleh seniman Bali menjadi nilai
tambah terhadap kemajuan pariwisata Bali. Bali
memiliki 8 Kabupaten dan 1 Kotamadya diantaranya
adalah Kabupaten Badung, Kabupaten Bangli,
KabupatenKabupatan Gianyar, Kabupaten Buleleng,
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 27
Kabupaten Jembrana, Kabupaten Karangasem,
Kabupaten Klungkung, Kabupaten Tabanan dan
Kotamadya Denpasar. Salah satu kabupaten di Bali yang
terkenal dengan kebudayaan serta kesenian kerajinan
tangan yakni Kabupaten Gianyar.
Gianyar juga memiliki potensi seni budaya
diantaranya seni tari, seni musik/tabuh, seni lukis, seni
suara maupun seni karya. Potensi selanjutnya yang
dimiliki Kabupaten Gianyar adalah sebagai daerah
pusat budaya di Bali seperti kerajinan ukir - ukiran asli
Bali, patung Garuda Wisnu, serta berbagai cinderamata
yang merupakan salah satu kekuatan utama pariwisata
yang selalu dicari wisatawan. Wisatawan cenderung
lebih mementingkan kualitas dan keunikan produk.
Keberhasilan penjualan cinderamata memerlukan
strategi pemasaran yang tepat untuk dapat selalu
menciptakan kepuasan dan mendapatkan loyalitas
wisatawan. Pengembangan pariwisata di Kabupaten
Gianyar dilakukan dengan mengembangkan daya tarik
wisata, kesenian budaya sebagai ciri khas Bali dan juga
mempromosikan kerajinan - kerajinan asli Kabupaten
Gianyar yang salah satunya adalah cinderamata melalui
pasar seni tradisional yang dimana pasar seni
tradisional menjadi tujuan wisatawan untuk membeli
cinderamata atau sekedar berkunjung menikmati hasil
karya seni Bali. Di Kabupaten Gianyar terdapat 8 Pasar
Seni Tradisional pada Tabel 1.1, sebagai berikut :
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum
Desa Guwang adalah salah satu desa yang
bertempat di Kecamatan Sukawati, Kabupaten
Gianyar. Desa Guwang adalah lokasi dari Pasar Seni
Guwang. Desa Pakraman Guwang masuk dalam
C. SIMPULAN
Berdasarkan latar belakang dan
pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
A. Pendahuluan
Pemasaran adalah rangkaian kegiatan yang
menciptakan, mengkomunikasikan, dan menaruh
nilai kepada pelanggan atau target pasar, ataupun
untuk mengelola interaksi dengan cara tertentu
sehingga dapat menguntungkan organisasi atau
pemangku kepentingan. (Weaver, 2014)
menambahkan sebetulnya pemasaran bersifat
interaksi saling timbal balik yang saling
menguntungkan. Ketika ide, produk, jasa, dan nilai
yang diciptakan kemudian dipertukarkan kepada
kedua pihak, untuk mencapai keuntungan dan
solusi atas permasalahan bersama. Orientasi dari
sebuah konsep pemasaran ialah konsumen atau
pelanggan, dimana organisasi yang dalam hal ini
merujuk kepada organisasi pariwisata mengetahui
apa yang diinginkan konsumen kemudian
menghasilkan suatu produk atau jasa yang dapat
membantu konsumen tersebut mendapatkan
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 43
keinginannya dan memuaskan permintaan yang
ada untuk mendapatkan sebuah keuntungan
(Goeldner anddan Ritchie, 2012). Damanik dalam
Manafe, J. (2016) menyampaikan bahwa
pemasaran pariwisata sebaiknya berkenaan
tentang bagaimana menekan segmen pasar yang
sebenarnya dan mengidentifikasi bagaimana pola
perilakunya, serta mengomunikasikan ke segmen
pasar bahwa produk (destinasi) yang ditawarkan
tersebut lebih unggul dan berbeda dari produk
lainnya.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya
akan potensi dan daya tarik wisatanya. Hal ini
menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara
untuk berkunjung ke Indonesia, baik untuk sekedar
menghabiskan liburan maupun mempelajari dan
mengenal keunikan Indonesia. Selain itu,
keramahtamahan penduduk lokal menjadi faktor
pendukung para wisatawan betah dan nyaman
melakukan aktivitas wisata. Potensi dan daya tarik
tersebut tentu harus disikapi dan dikembangkan
dengan maksimal. Seturut dengan UU No. 10 Tahun
2009 tentang Kepariwisataan, tertuang bahwa
pembangunan kepariwisataan diwujudkan melalui
pelaksanaan rencana pengembangan pariwisata
yang menekankan pada pembangunan
kepariwisataan, keunikan budaya dan alam, serta
pemenuhan kebutuhan manusia selama melakukan
perjalanan pariwisata. Pariwisata termasuk
pemasaran pariwisata dan organisasi pariwisata.
Dalam Setiadarma, D., & Wijaya, K. D. P. (2020),
WTO (World Trade Organization) atau Badan
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 44
Pariwisata Dunia menyampaikan bahwa pariwisata
akan menjadi industri besar dan perkembangannya
beriringan dengan bidang telekomunikasi dan
teknologi informasi. Sejauh ini, pemasukan devisa
terbesar negara dari sektor pariwisata bersumber
dari pulau Bali yang tidak dipungkiri lagi
pamornya. Hal ini menandakan kekayaan
kebudayaan dan tempat wisata eksotis yang ada di
Bali masuk ke dalam jejeran pilihan destinasi
wisata favorit mancanegara.
Pesona bali yang kuat dan menakjubkan
tersebut berhasil menarik kunjungan wisatawan.
Dilansir dari Bali Management Villas, tersaji data
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Bali yang
menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali
pada bulan September 2022 mencapai 305.244
kunjungan. Hal ini menunjukkan adanya tren
positif sejak awal tahun ini pasca pandemi. Jumlah
ini kian mengalami kenaikan bila dibandingkan
dengan bulan sebelumnya. Data jumlah kunjungan
wisatawan pada bulan Oktober mengalami
kenaikan sebesar 4,84%.
C. SIMPULAN
Berdasarkan paparan analisis peluang dan
tantangan pemasaran atraksi wisata Teater
Calonarang TektekanTetekan di Puri Agung
Kerambitan dapat disimpulkan bahwa berikut.
Pertama, Puri Agung Wisata selaku pengelola
atraksi wisata di Puri Agung Kerambitan harus
menerapkan strategi pemasaran yang bersifat
agresif (growth oriented strategy). Puri Agung
dapat menunjukkan posisinya sebagai puri yang
unggul dan bersaing pada wilayah Kerambitan
meskipun terdapat pesaing yaitu Puri Anyar
Kerambitan yang relatif lebih mahal.
Promosi strategis yang dapat dilakukan yaitu
dengan menggaungkanmenggaungkan wisata
Teater Calonarang TektekanTetekan menjadi
wisata edukatif yang menarik dan menambah
wawasan berbudaya. Tantangan yang harus
dihadapi oleh pengelola Puri Agung Kerambitan
yaitu mengutamakan media digital dan mulai
meninggalkan media yang dipakai oleh agen
perjalanan karena dirasa sudah tidak optimal dan
metode cukup tertinggal. Hingga nantinya,
pengelola Puri Agung Kerambitan tidak lagi
bergantung kepada salah satu pihak, seperti travel
agen dan biro perjalanan. Namun, menunjukkan
keberhasilan Puri Agung Kerambitan dalam
melatih kemandirian dan menunjukkan
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 57
keberhasilan Puri Agung Kerambitan dalam
mengelola SDA dan SDM-nya.
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum The FirefliesFire Flies
Garden
I Nyoman Sudaryana yang akrab dipanggil
Komang Petak, berasal dari Banjar Petak, Desa Taro
merupakan saudagar olahan kerajinan paras taro
berupa sedan, candi, angkul-angkul dan tembok
penyengker melalui UD. Komang Petak yang sukses
sampai saat ini dan menjalankan hobinya dengan
berkebun dan berternak di belakang rumahnya. Pada
Gambar 2.3
Dokumentasi foto Ibu Sri Mulyani Bersama I
Nyoman Sudaryana
Gambar 2.4
Study Tour Mahasiswa
C. SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Tradisi membuat gula aren merupakan tradisi yang
sudah sangat terkenal di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar,
Kabupaten Buleleng. Tradisi ini bukan hanya sekedar untuk
menghasilkan produk, namun juga memiliki nilai-nilai
kesakralan, religius magis, dan nilai historis. Oleh sebab itu,
tradisi ini sudah menjadi identitas sosio-kultural
masyarakatnya dan telah berlangsung turun-temurun.
Tradisi membuat gula aren di Desa Pedawa adalah
tradisi yang unik. Tradisi ini wajib dilakukan oleh sepasang
laki dan perempuan dalam satu rumah tangga. Laki-laki
bertugas menyadap tuak (air nira), sedangkan wanita
bertugas memasak gulanya hingga siap pakai. Dalam
melaksanakan kegiatan ini, baik laki-laki maupun wanitanya
dilarang berbicara atau bergunjing, karena tradisi ini adalah
tradisi yang disakralkan (Jayendra & Supriyandana, 2021).
Gula aren Pedawa bukan hanya menjadi produk
konsumsi biasa, namun juga salah satu sarana untuk ritual
B. PEMBAHASAN
Gula aren merupakan salah satu jenis palm sugar
yang diperoleh dari hasil perebusan nira yang disadap dari
tandan bunga jantan pohon aren (Arenga pinnata). Bentuk
fisiknya serupa dengan gula yang dihasilkan dari kelapa
ataupun pohon lontar (ental) namun memiliki rasa cita
manis yang berbeda. Dari segi fisiknya gula aren mempunyai
ciri khas tersendiri yaitu mudah larut. Maka dari itu gula
aren sekarang banyak digunakan dalam pembuatan
makanan dan minuman baik, seperti pembuatan kue, kecap,
kopi, dan juga lainnya (Pratama et al., 2021).
Secara tradisional, varian produk yang dihasilkan
oleh para petani aren lokal di Desa Pedawa ada tiga jenis
yaitu Gula Gede (Gula Batok), Gula Kicak, dan Gula Inceh.
Gula Gede merupakan gula yang dicetak dengan
menggunakan batok atau tempurung kelapa. Bentuk Gula
Gede merupakan varian yang paling umum ditemui
dipasaran. Gula Kicak adalah versi mini dari Gula Gede. Kicak
adalah bahasa asli masyarakat pedawa yang artinya kecil
atau mini. Sedangkan Gula Inceh adalah gula cair yang
diperoleh dari proses awal menjadi gula merah (Jayendra &
Supriyandana, 2021). Inceh merupakan bahasa asli
masyarakat pedawa yang artinya cair.
Melalui penerapan prinsip-prinsip bauran
pemasaran, maka para petani yang tergabung dalam
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 79
Kelompok Tani Bima Dewa memiliki peluang dan tantangan,
baik dalam mengembangkan inovasi produk maupun
memperluas akses pemasaran.Lovelock (dalam Pasaribu,
2017) menyatakan bahwa bauran pemasaran dikenal
dengan prinsip 4P yaitu Product (produk), Price (harga),
Place (distribusi atau tempat), dan Promotion (promosi).
Terkait dengan hal tersebut, prinsip-prinsip bauran
pemasaran yang telah sejauh ini telah diimplementasikan
dalam produk gula aren Pedawa dapat dirinci sebagai
berikut.
1. Product (Produk)
Produk merupakan sesuatu yang ditawarkan
sebagai usaha mencapai tujuan perusahaan itu sendiri,
melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan dari
konsumen itu sendiri (Dwijayanto & Widodo, 2020).
Merujuk pengertian tersebut, definisi produk yang
ditawarkan bisa berupa barang atau jasa. Dalam hal ini
gula aren Pedawa merupakan produk yang berupa
barang. Inovasi produk yang dilakukan oleh kelompok
tani di Desa Pedawa memunculkan berbagai varian
produk yang tidak lagi terbatas pada varian bentuk
tradisional (Gula Gede, Gula Kicak, dan Gula Inceh),
namun memunculkan varian baru yaitu Gula Semut,
Gula Juruh, dan Gula Permen.
Gula Semut merupakan gula aren yang
berbentuk serbuk halus. Bentuk ini diperoleh dengan
penghancuran dan penghalusan gula batok yang telah
jadi. Gula Juruh merupakan salah satu jenis varian gula
cair. Berbeda dengan Gula Inceh diperoleh dari nira
yang sudah mengental saat proses pemasakan, Gula
Juruh dihasilkan dari gula aren yang sudah jadi namun
dicairkan kembali. Perbedaan lainnya ada pada tingkat
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 80
kekentalannya. Gula Inceh merupakan belum bisa
dicetak karena masih mengandung kadar air sebanyak
40% - 50%, Gula Juruh jauh lebih kental, bahkan
menyamai madu. Dalam labeling-nya, Gula Juruh
disebut juga sebagai nectar aren (Jayendra &
Supriyandana, 2021). Sedangkan varian terakhir yang
dikembangkan adalah Gula Permen yang bentuknya
menyerupai gula batangan mini. Merupakan gula yang
berukuran kecil, berbentuk batangan persegi panjang
yang ukurannya hanya berkisar 5 cm. Karena
ukurannya yang kecil, dapat dimasukkan ke dalam saku
dan praktis untuk dibawa kemana-mana. Beberapa
varian inovatif tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut.
Gambar 1
Berbagai Varian Produk Gula Aren Pedawa
Sumber: Dok. Jayendra, 2021.
Gambar 2
2. Price (Harga)
4. Promotion (Promosi)
Promosi merupakan salah satu cara yang
dilakukan untuk memperkenalkan produk dan juga
untuk menarik calon konsumen agar tertarik dan
membeli produk yang ditawarkan, baik berupa barang
atau jasa. Promosi juga bertujuan untuk menawarkan
serta menginformasikan produk yang dijual
C. SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada sub sebelumnya
dapat diambil simpulansimpulan bahwa implementasi
bauran pemasaran yang terkonsep dalam 4P memiliki
implikasi yang sangat besar, tidak saja
memperkenalkan produk gula aren Pedawa, namun
menjaga tatanan tradisi sebagai bagian dari identitas
kultural masyarakatnya. Tradisi membuat gula aren
yang dipandang sebagai mata pencaharian yang tidak
begitu menguntungkan bahkan kurang bergengsi di
kalangan generasi mudanya kini dianggap sebagai
sektor yang cukup menjanjikan. Selain itu, adanya
implementasi prinsip bauran pemasaran mampu
memacu semangat dan kreativitas masyarakat lokal
dalam berinovasi menciptakan varian produk dan
desain kemasan yang inovatif agar mampu menembus
jaringan pemasaran yang lebih luas. Peluang dan
tantangan kedepannya yang dihadapi tidak sebatas
memperluasmemperlebar jaringan pemasaran, namun
juga perlu dipikirkan untuk bermitra atau berpartner
(partnership) dengan badan usaha lainnya yang mampu
mengakomodir produk gula aren Pedawa ini agar
mampu eksis secara berkelanjutan.
A. PENDAHULUAN
Bali merupakan destinasi wisata yang tidak
asing bagi wisatawan baik dalam negeri maupun luar
negeri. Pesona alam yang eksotik dan masih alami
adalah daya tarik yang menjadi ikonik dan mengundang
rasa ingin tahu wisatawan untuk datang. Sejalan
dengan itu berbagai persoalan yang harus dituntaskan
oleh pengelola destinasi pariwisata yang kian hari kian
banyak bermunculan. Terlebih lagi di Era pandemi
Covid-19, memberi goncangan dahsyat bagi dunia
pariwisata bukan hanya di Bali namun di seluruh dunia.
Laporan dari Dinas Pariwisata Bali, mencatat
penurunan kunjungan wisatawan mancanegara
(wisman) dari bulan Januari hingga Juni 2021 hingga
99,99% lebih dibanding tahun sebelumnya. Namun
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 90
demikian kita semua harus bangkit dengan semangat
dan inovasi yang kreatif untuk bisa menghidupkan
kembali pariwisata Bali. Dalam persaingan di industri
pariwisata maka kita memerlukan strategi pemasaran
yang tepat untuk bisa tetap bersaing dan menarik
pengunjung datang di kawasan wisata yang kita Kelola.
Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran
dimana produk pemasaran diharapkan dapat mencapai
sasaran pemasaran yang diinginkan
(Kurniawan:2020). Berdasarkan penelitian terdahulu
yang berjudul “Strategi Marketing Desa Wisata berbasis
Teknologi Informasi” pariwisata di Indonesia
membutuhkan strategi dalam membangun kembali
pariwisata yang terpuruk setelah Covid- 19.
Perkembangan teknologi komunikasi menjadi media
yang tepat dalam meningkatkan geliat industri
pariwisata. Sehingga strategi marketing ini sangat
berguna pada desa wisata Kampung Eduwisata
Bhinneka Kemayoran, Perkampungan Betawi dan
Pulau Untung Jawa di DKI Jakarta.
Destinasi wisata Bali Swing Bongkasa Pertiwi di
Kecamatan Abiansemal Kabupaten Badung, memiliki
potensi alam yang luar biasa untuk dikembangkan. Ini
adalah modal utama dari pemasaran destinasi wisata
ini. Pemerintah indonesia dalam konsideran Undang -
undang Pariwisata Indonesia (UU No. 9 Tahun 1990),
menyatakan “keadaan alam, flora dan fauna, arkeologi,
serta heritage yang dimiliki bangsa Indonesia, aset
penting artinya potensi kepariwisataan”. Hal ini
menunjukkan bahwa keadaan alam merupakan sumber
daya yang besar bagi usaha kepariwisataan. Persaingan
yang ketat menjadi motivasi bagi pengelola destinasi
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 91
wisata untuk mengemas strategi pemasaran yang
mampu menjawab tantangan di era digital dan generasi
milenial seperti saat ini. Sejalan dengan pendapat
(Heliany, I, 2019) jaringan, media sosial dan
softwaresoft ware merupakan perangkat yang
menopang revolusi industri 4.0.
Strategi pemasaran yang tepat dengan
pemanfaatan teknologi informasi berpotensi
mengembangkan destinasi wisata dan mampu bersaing
dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Bali Swing
Bongkasa Pertiwi adalah destinasi wisata yang
menyuguhkan keindahan alam dan petualangan baru
yang menguji adrenalin. Banyak atraksi-atraksi wisata
yang disuguhkan disana. Teknologi informasi sangat
membantu bagi pengembangan destinasi wisata baru
ini sehingga dapat menjangkau wisatawan dalam skala
yang lebih luas dan beragam segmentasi pasar.
Menurut (costa, et al.,2020) marketing teknologi yakni
penggunaan teknologi informasi untuk
mempromosikan produk, mendapatkan pelanggan
serta meningkatkan strategi komunikasi antara
pemangku kepentingan tanpa memandang jarak dan
waktu.
B. PEMBAHASAN
1. Potensi Destinasi Wisata Bali Swing
Bongkasa Pertiwi
Badung adalah salah satu kabupaten di
Bali yang menyimpan banyak destinasi wisata
yang potensial, salah satunya adalah Bali Swing
Bongkasa Pertiwi yang terletak di kecamatan
Abiansemal. Dikutip dari situs
https://www.pinhome.id/info-area/bali-
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 92
swing-bongkasa-pertiwi/. Destinasi ini
menawarkan fantasi yang berbeda bagi
pengunjung yang dalam hal ini adalah
wisatawan yang datang. Panorama alam yang
indah dan alami menjadi nilai tersendiri bagi
wisatawan. Hal yang sangat menarik dari Bali
Swing Bongkasa Pertiwi ini adalah atraksi
wisata ayunan dengan ketinggian yang tak
biasa. Ada 15 ayunan dengan beragam
ketinggian kisaran 10 meter hingga 78 meter
dari daratan yang berhadapan dengan
hamparan pohon kelapa yang hijau, sungai,
lembah, ngarai, bukit Ini benar-benar
menantang dan menguji adrenalin seperti
gambar berikut
Gambar 1.
Atraksi Ayunan yang Menguji Adrenalin
1. Product
(Produk): segala sesuatunya yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen (Kotler
dan Keller, 2009),
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 94
Total tourist product adalah“serangkaian
atau sepaket produk yang nyata dan tidak,
yang berinti pada aktivitas berwisata di
suatu destinasi. ‘Paket’ produk ini dianggap
sebagai pengalaman, yang tersedia dengan
harga tertentu (Middleton, 1989)”. Dalam
hal ini produk pada destinasi wisata Bali
Swing adalah sumber daya alam dan atraksi
wisata yang ada antara lain lembah, sungai,
hutan hijau, terasering, air terjun, ayunan,
spot foto dengan background: sarang
burung, helicopter, romantic bed,
dan perahu hutan.
Gambar 2
3. Place
Elemen lokasi dalam hal ini meliputi
berbagai aktivitas yang membuat jasa yang
ditawarkan bisa dengan mudah diperoleh
atau diakses oleh konsumen. Menurut Gusri
(2019), lokasi yang strategis dan
kemudahan aksesibilitas dari tempat wisata
merupakan salah satu hal yang penting agar
suatu destinasi wisata banyak dikunjungi
oleh wisatawan. Bali Swing Bongkasa
Pertiwi lokasinya terletak di Jalan Dewi
Saraswati 7, Banjar Tegal Kuning, Desa
Bongkasa Pertiwi, Kecamatan. Abiansemal,
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 96
Kabupaten. Badung, Bali. Bali Swing
Bongkasa buka dari jam 08:00 – 17:00.
Alamat Bali Swing Bongkasa Pertiwi, bisa
diakses di googlegooggle
map. Pendistribusian produk secara online
dengan teknologi dapat diakses dimana saja
dengan mudah.
4. Promotion
Promotion juga dapat dikatakan sebagai
komunikasi pemasaran (marketing
communications) adalah berbagai cara
untuk menginformasikan, membujuk, &
mengingatkan konsumen spontan dan
verbal tentang suatu barang yang
dipasarkan (Kotler dan Keller, 2009: 510).
Pada hakekatnya mempromosikan barang
bukan hanya melalui sponsor atau
advertising saja. Pemasaran bisa
menggunakan strategi berbeda dan variatif
kepada wisatawan. Bali Swing Bongkasa
Pertiwi menggunakan teknologi informasi
sebagai bahan promosi seperti
platformflatform digital yakni : Instagram,
website, facebook dan aplikasi media sosial
lainnya. Sehingga destinasi ini bisa
dijangkau dalam jarak dan waktu yang tak
terbatas.
5. People
Dalam strategi pemasaran pariwisata
sumber daya manusia atau people
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 97
memegang peranan sebagai penggerak.
Destinasi wisata Bali Swing Bongkasa
Pertiwi menerapkan strategi Community
based Tourism. Menurut Syafi'i (2015)
community based tourism
adalah pariwisata yang menitik beratkan
pada lingkungan, sosial, dan budaya yang
berkelanjutan. Dalam pariwisata berbasis
masyarakat menyatakan yakni pengelolaan
tempat wisata harus ada peran serta
masyarakat lokal, baik terlibat langsung
maupun tidak terlibat langsung dalam
industri pariwisata (Purnamasari, 2011).
Bali Swing Bongkasa Pertiwi melibatkan
masyarakat lokal untuk menjalankan
promosi baik langsung maupun tidak
langsung. Mereka lebih banyak dari
kalangan milenial yang memahami
teknologi informasi dan mampu bekerja
secara online.
6. Packaging
Kotler dan Amstrong (2012)
mendefinisikan “packaging involves
designing and producing the container or
wrapper for a product” yaitu pemberian
label atau bungkus serta bagaimana
menghasilkan barang dengan tujuan tetap
terjaga kualitasnya. Bali Swing Bongkasa
Pertiwi memiliki 2 paket wisata menarik
dengan sensasi yang berbeda. Paket 1
adalah Bali Swing Active Package dengan
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 98
harga 500.000/person dengan fasilitas yang
diperoleh diantaranya semua aktivitas yang
tersedia di Bali swing Bongkasa Pertiwi.
Anda bisa bergantian dengan pelanggan lain
untuk mencoba semua wahana. Selain itu,
paket Bali Swing Active termasuk makan
siang buffet dan termasuk minuman (kopi,
teh, dan air minum). Ada menu vegetarian
dan nusantara disiapkan sesuai waktunya
dan dipastikan adalah makanan halal. Paket
2 adalah Bali Swing Entrance
Package dengan harga 150.000/person
dengan fasilitas yang diperoleh tidak sama
dengan paket 1, Namun pengunjung tidak
bisa menikmati atraksi yang sama dengan
paket 2 tadi. Semua ini bisa dilihat pada web
atau situs https://www.water-sport-
bali.com/bali-swing/
7. Programming
Programming dalam bauran pemasaran
tourism merupakan program atau layanan
tambahan diluar paket yang sudah dibeli
wisatawan, dan bersifat gratis semata-mata
agar memberikan kesenangan bagi
pelanggan (Diarta, 2015). Menurut
Morrison (2013), programming dalam
suatu tempat wisata bertujuan sebagai
hiburan, menambah pengalaman,
dan meningkatkan kepuasan wisatawan.
Pada destinasi wisata Bali Swing Bongkasa
Pertiwi juga memberikan asuransi kepada
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 99
wisatawan untuk memberi jaminan
keamanan kepada wisatawan, yang jarang
ditemui di destinasi wisata lain. Selain itu
ada juga atraksi trekking bagi wisatawan.
Bali Swing Bongkasa Pertiwi juga memiliki
aturan khusus bagi pengunjung demi
menjaga keselamatan wisatawan seperti
usia, tinggi badan dan jika memiliki
penyakit khusus akan mendapat perhatian
khusus untuk masing-masing atraksi
wisata. Semua dikerjakan dengan teknologi
terkini untuk mempermudah akses.
8. Partnership
Dalam pariwisata, kemitraan/partnership
merupakan bentuk kerjasama dengan
pemerintah, hotel, restaurant, perusahaan
media, travel agent, dan pelaku usaha lain
yang menjual produk-produk wisata
(Diarta, 2015). Hal ini dimaksudkan untuk
membangun kredibilitas dari tempat
wisata, dan juga untuk mengurangi beban
biaya (Martaleni, 2016). Bali Swing
Bongkasa Pertiwi membangun partnership
dengan masyarakat setempat dengan
organisasi POKDARWIS, BUM Desa, Dinas
pariwisata, Asita Bali dan travel agent
maupun media sosial online untuk
mempermudah promosi.
C. SIMPULAN
Destinasi wisata Bali Swing Bongkasa Pertiwi
memiliki keunikan sebagai sport wisata petualangan
yang menguji adrenalin. Banyak produk dan atraksi
wisata yang ditawarkan bagi wisatawan. Untuk
mempermudah wisatawan memperoleh informasi
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 103
mengenai Bali Swing Bongkasa Pertiwi, pihak pengelola
telah mengemas strategi pemasaran dengan pola
bauran pasar yang dikombinasikan dengan TIK
kekinian yang sangat mudah untuk diakses. Melalui
media sosial seperti facebook, Instagram, youtube,
tiktok, dan lain-lain, juga website, smartphone dan situs
tourism diharapkan mampu mengundang wisatawan
untuk datang. Dengan lebih mudahnya penyebarluasan
informasi destinasi wisata yang berbasis teknologi akan
meningkatkan kunjungan wisatawan untuk datang ke
destinasi wisata Bali Swing Bongkasa Pertiwi
kecamatan Abiansemal kabupaten Badung.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia, A. R. R., Wadud, M., & Kurniawan, M. (2020).
Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Konsumen Sepeda Motor NMAX pada PT Yamaha A.
Rivai Palembang. Jurnal Nasional Manajemen
Pemasaran & SDM, 1(1), 23-37.
Buhalis, D. 1998. Strategic Use of Information Technologies
in the Tourism Industry. Tourism Management 19(3):
409-423. Buhalis, D. 2003. E-Tourism: Information
Technology for Strategic Tourism Management.
Cambridge. Pearson.
Deny Kurniawan. (2015). Penerapan teknologi web service
untuk integrasi layanan e – ticketingtiketing
pemesanan tiket travel dan biro perjalanan pada cv
Trans Sukses. Information Technology and Telematics,
5(1). Retrieved from
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti3/articl
e/view/3062
https://www.water-sport-bali.com/bali-swing/
A. Pendahuluan
Industri pariwisata merupakan salah satu sektor
yang mampu menggerakkan pembangunan daerah.
Sektor pariwisata dikembangkan oleh daerah –
daerah dengan potensi daerahnya masing – masing
seperti potensi alam yang dimiliki, keragaman
budaya serta tatanan kehidupan masyarakatnya
sehingga memberikan kontribusi penting bagi
perekonomian daerah. Sejalan dengan yang
disampaikan oleh Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata (Kemenbudpar) Ir.Jero Wacik, SE
menegaskan branding baru pariwisata Wonderful
Indonesia mengacu pada lima kriteria yakni: nature,
culture, people, food and money.
Pariwisata Bali dikenal sebagai tempat wisata
yang menawarkan berbagai objek wisata kepada
para wisatawan, seperti wisata budaya, wisata
alam,maupun wisata kuliner serta pulau Bali juga
terkenal akan keramah tamahan masyarakat serta
adat istiadatnya. Peraturan Daerah Provinsi Bali
Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 106
Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali
disebutkan bahwa “ Daya Tarik Wisata yang
selanjutnya disingkat DTW adalah segala sesuatu
yang memiliki keunikan,keindahan,dan nilai yang
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya,
spiritual dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan
wisatawan”.(PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI
NOMOR 5 TAHUN 2020 TENTANG STANDAR
PENYELENGGARAAN KEPARIWISATAAN BUDAYA
BALI, 2020)
Pariwisata yang aktivitasnya lebih pada ingin
mengenal Budaya Bali banyak diminati oleh
wisatawan mancanegara maupun domestic. Budaya
Bali dikatakan adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki oleh masyarakat Bali dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan
Bali pada hakikatnya dilandasi oleh nilai – nilai yang
bersumber pada ajaran agama Hindu.Kebudayaan
Bali bersifat fleksibel dan selektif dalam menerima
dan mengadopsi pengaruh kebudayaan
luar.(Suweta, 2020)
Daya tarik wisata yang bisa memberikan
wisatawan mancanegara maupun domestic
mengenalkan budaya Bali adalah Taman Anyar.
Taman Anyar terletak di Desa Penarungan,
Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Bali. Taman
Anyar merupakan salah satu potensi wisata yang
dimiliki oleh desa wisata Penarungan. Taman Anyar
dimanfaatkan oleh pemilik rumah menjadi sarana
akomodasi, menyuguhkan atraksi budaya setempat
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 107
seperti tari barong dan tari joged. Disamping itu juga
memberikan pengalaman baru kepada wisatawan
tentang cara memasak makanan khas Bali seperti
sate, jajanan Bali seperti klepon, membuat canang
dan gebogan. Pengalaman yang lain juga diberikan
seperti membuat klangsah, membuat minyak
tanusan, proses pembuatan kopi, mengenalkan
matekap (membajak sawah dengan kerbau),
menanam padi, dan mengenalkan sistem perairan di
Bali untuk subak. Di Taman Anyar ini wisatawan
diberikan pengalaman menjadi orang Bali beberapa
jam dan berinteraksi dengan orang Bali.
Dilihat dari minat wisatawan mancanegara
maupun domestik yang berwisata ke Bali karena
ingin mendapatkan pengalaman atau informasi
mengenai budaya Bali, sehingga perlu adanya
analisis strategi pemasaran Taman Anyar sebagai
daya tarik wisata edukasi budaya Bali. Keberhasilan
suatu daya tarik wisata harus diikuti dengan
pengelolaan yang baik serta diikuti dengan
pemasaran yang baik pula.
B. Pembahasan
1. Gambaran Umum Taman Anyar, Desa
Penarungan
Desa Penarungan menghadirkan wisata alam
pedesaan yang tenang dengan suasana khas
pertanian di Bali yang dilewati aliran sungai dan
budaya agraris dan religi yang dijaga dengan baik
secara turun temurun. Berada di persimpangan
jalur utama Bali menuju Pura Taman Ayun,
Opportunities (O) SO WO
1. Berkembangn Menciptakan Mempromosik
ya tren branding daya an daya tarik
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 122
pariwisata tarik wisata wisata Taman
kembali ke Taman Anyar Anyar sebagai
alam sebagai daya daya tarik
2. Harga paket tarik wisata wisata yang
sudah yang memberikan
termasuk memberikan edukasi budaya
dengan edukasi Bali yang
penjemputan budaya Bali berkualitas
ke villa atau dan selalu bisa
hotel tempat berinovasi
tamu
menginap
3. Aktivitas
budaya
banyak di
perkenalkan
kepada
wisatawan
dan
wisatawan
bisa langsung
mempraktekk
an
Threats (T) ST WT
1. Daya tarik Memperhatik 1. Strategi
wisata yang an kebersihan peningkata
sejenis yang daya tarik n promosi
berdekatan wisata Taman daya tarik
dengan daya Anyar serta wisata
tarik wisata memberikan Taman
Taman Anyar. edukasi yang Anyar
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Bali merupakan satu di antara banyaknya pulau
yang berada di Negara Indonesia. Dari segi pariwisata,
Bali sangat terkenal hingga ke mancanegara. Berbagai
wisatawan banyak yang melakukan kunjungan ke Pulau
Bali baik untuk berlibur atau melakukan kegiatan
berwisata lainnya. Pulau Bali banyak dikunjungi para
wisatawan karena Pulau Bali adalah tempat wisata
yang terkenal menawarkan berbagai objek wisata
seperti wisata budaya, wisata alam dan wisata kuliner.
Pulau Bali mempunyai sembilan kabupaten.
Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten
yang berada di Provinsi Bali. Kabupaten Buleleng yang
merupakan salah satu kabupaten di bagian utara Pulau
Bali memiliki kekayaan objek wisata dengan luas
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Fenomena saat ini di dunia pariwisata setelah
pandemi banyak muncul potensi - potensi wisata yang
bisa digunakan sebagai destinasi tujuan wisata. Namun
terkadang kendalanya kurang memanfaatkan peluang
yang ada saat ini. Disini yang terpenting adalah ketika
potensi daerah tersebut bisa digunakan untuk daerah
wisata adalah ke model pengembangan pariwisata
tersebut yaitu diperlukannya strategi pemasaran disini
kegunaannya adalah sebagai upaya pencitraan
memperkenalkan destinasi yang baru itu. Sosial media
di era 4.0 disebutkan sebagai fenomena paling baru
yang memainkan peran penting dalam memasarkan
dan mempromosikan suatu produk termasuk industri
jasa pariwisata. EfektivitasEfektifitas sosial media
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 143
sebagai strategi promosi saat ini berperan penting.
Intensitas dan keefektifan penggunaan sosial media
dari sudut pandang calon wisatawan baik domestik,
lokal maupunataupun mancanegara terhadap
keputusan berkunjung.
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Pengembangan Destinasi
Wisata Baru
Industri pariwisata sangat berkembang pesat
baik pada era sebelum pandemi dan proses setelah
pandemi. Ketika Indonesia mencanangkan untuk
menggalakkan pariwisata sebagai satu diantara sumber
Gambar 1
Bali Glass Bridge
3. Strategi Promosi Destinasi Baru Jembatan Kaca
Bali
Berbicara mengenai strategi pemasaran dikatakan
oleh Kurz(2008)yang mana keseluruhan program dari
suatu usaha baik usaha barang atau jasa dalam
menargetkan pangsa pasar dan memberikan kepuasan
1. Facebook
2. Instagram
3. Tiktok
4. Google Traveling
5. Twitter
1. Facebook
Peluncuran media sosial ini pada tahun
2004 yang mana merupakan sebuah layanan
jejaring sosial, pengoperasiannya oleh
Facebook, Inc. Pada bulan September 2012,
Facebook ini sudah banyak memperoleh lebih
dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari
setengah orang di dunia yang menggunakan
telepon genggam. Ketika media ini digunakan
untuk promosi destinasi wisata “Jembatan Kaca”
sangat bermanfaat karena ketika tim pengelola
atau bagian marketing memberikan informasi
tentang wahana tersebut cepat bisa sampai ke
semua pihak yang aktif menggunakan
gadgetgedget. Ketekunan dan kreativitas disini
sangatlah diperlukan untuk jangka panjang
dalam kegiatan promosi. Kelemahan media
sosial ini biasanya digunakan atau diakses oleh
orang - orang yang tidak bertanggung jawab
seperti tindakan kejahatan, atau menyebarkan
hoaxhoaks.
2. Instagram
Untuk media sosial instagram yang
digunakan sekarang merupakan sosial media
3. Tiktok
Platform atau media sosial ini berhasil
menggeserkan posisi media sosial yang lain yang
lebih dahulu muncul. Dilansir
dari travelandtravel.org, platform sosial media
4. Google Traveling
Pemanfaatan media sosial ini dalam
kegiatan promosi juga mendukung, walau media
google traveling masih kalah dengan media
sosial yang sedang berkembang saat ini, namun
google traveling sangat membantu kegiatan
promosi yang dilakukan. Platform ini khusus
untuk yang memang mencari informasi terkait
5. Twitter
Platform ini paling awal di luncurkan dari
platform yang lainnya, kita tidak bisa
memungkiri jika saat ini banyak sekali usaha -
usaha yang menggunakan sosial media sebagai
media untuk menjalankan dan mengembangkan
bisnis serta menerapkan digital marketing. Satu
diantara sekian banyak sosial media yang ada
yang sering digunakan sebagai media promosi
adalah platform Twitter. Twitter sudah ada sejak
tahun 2006, namun sampai saat ini masih eksis
bahkan bisa diandalkan untuk menjalankan
strategi digital marketing. Media sosial ini dapat
6. Traveloka Eksplore
Akses informasi terkait dengan
pariwisata media sosial ini sangat berperan di
era seperti sekarang, dengan kecanggihan
teknologi wisatawan dapat mencari informasi
apapun sesuai dengan yang diinginkannya.
Traveloka sendiri disini ketika platform ini
digunakan untuk media promosi destinasi
wisata, disarankandi sarankan untuk mengakses
ke traveloka eksplore dimana di fitur ini orang
akan bisa mendapatkan informasi yang
7. Youtube
Sosial media ini lebih menggunakan
video pada konten Youtube sebenarnya tidak
berbeda jauh dengan mempromosikan suatu
produk. Dimana sosial media ini berusaha
membuat konten yang kreatif dan inovatif untuk
pengguna agar mau melihat video yang telah tim
marketing buat. Informasi seperti ini akan
sangat membantu dalam merancang strategi
promosi destinasi wisata pada platform Youtube
yang paling tepat. Semakin mengenal target
pasar, semakin mudah untuk merancang
strategi promosi yang tepat sasaran
menggunakan sosial media youtube, disini video
- video yang memuat konten jembatan kaca
dibuatdi buat sekreatifse kreatif dan se inovatif
mungkin dan bisa bekerja sama dengan
youtuber yang aktif membuatmembuatn konten
- konten wisata.
C. SIMPULAN
Pada hakikatnya pemanfaatan sosial media
dalam promosi di sebuahdisebuah destinasi wisata
baru sangatlah berperan seperti wahana jembatan kaca
yang ada di desa Blangsinga Kemenuh Gianyar Bali
dimana kesimpulanya adalah :
1. Konsep bauran pemasaran (marketing mix)
sangatlah tepat digunakan strategi pemasaran
wahana tersebut.
2. Promosi yang digunakan tidak monoton seperti era
sebelum adanya teknologi, tim marketing sudah
dapat melihat peluang dengan memanfaatkan sosial
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
B. PEMBAHASAN
a. Product (Produk)
Produk yang dimiliki oleh Serayupot and
Terracotta berupa barang dan jasa. Barang
terdiri dari keramik dan terracotta. Sedangkan
jasa terdiri dari Pottery class dan drawing class.
Selain itu juga menyediakan spot foto yang
sangat menarik wisatawan.
b. Price (Harga)
Harga dari barang yang dijual di Serayupot and
Terracotta sangat terjangkau. Untuk terracotta
yang polos dari ukuran kecil sampai besar, mulai
harga Rp. 15.000 sampai dengan Rp. 65.000.
Sedangkan yang dengan karakter atau emoji
a. Strengths (kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki dari produk yang berupa
barang dan jasa mampu memberikan kepuasan
konsumen. Pelayanan yang ramah, tempat yang
strategis, dan produk yang lebih colorful dan
unique serta pemasaran melalui media sosial
merupakan kekuatan yang mampu menopang
pertumbuhan dan perkembangan dari wisata
edukasi Serayupot and Terracotta.
b. Weaknesses (kelemahan)
DAFTAR PUSTAKA
A. PENDAHULUAN
Dipuji sebagai sebuah pulau yang dianggap
pulau surgasorga terakhir, Pulau Bali dikenal sebagai
episentrum pariwisata Indonesia mempunyai
kekayaan daerah berupa tujuan wisata di hampir
setiap sudut pulau. Pulau yang hanya berukuran 0.3
persen dari seluruh luas daratan Republik Indonesia,
dengan bentangan 140 km x 90 km dan hampir tidak
terlihat di dalam peta Nusantara. Namun tidak
disangsikan pulau Bali sangat menarik wisatawan
manca negara maupun domestic untuk berbondong
bondong datang dan mengabadikan eksistensi
mereka dengan keindahan pulau Bali.
Pada Tahun 2019 ( sebelum pendemi Covid 19)
Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke
Bali mencapaimencpai 6.27 juta jiwa dan wisatawan
domestik lebih dari 10,5 juta jiwa. Ditahun yang
sama total devisa dari pariwisata Bali mencapai
USD9,346 juta atau setara dengan 53,65% PDRB Bali
dan menyumbang 55,26% terhadap devisa
perjalanan nasional. (Bank Indonesia, 2020).
B. PEMBAHASAN
Misi pengelolaan pariwisata di Desa Sulangai
diwujudkan dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata
Air Terjun Goa Gong sangat linier dengan misi dari
desa Sulangai yakni Mewujudkan pariwisata
terintegrasi berbasis kerakyatan sesuai dengan
potensi desa,kekayaan pertanian dan industri
kreatif.
Misi pembangunan desa Sulangai ini ini jelas
mengharapkan pengelolaan daya tarik wisata Air
Terjun Goa Gong dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi lingkungan yang
berkelanjutan, masyarakat desa serta wisatawan
sehingga kelestarian Daya Tarik Wisata Air Terjun
Goa Gong selalu tetap terjaga.
Perencanaan daya tarik wisata di Air Terjun Goa
Gong direncanakan para penggiat wisata yang
berasal dari desa Sulangai dan oleh pengelola daya
tarik wisata di bawah koordinasi Kelompok Sadar
Wisata (Pokdarwis ) Giri Amertha Sulangai dan
BUMdes Sulangai Tranggana Sari serta berada di
bawah pembinaan Kantor dinas Pariwisata Badung
serta dengan penasehat Kepala Desa Sulangai.
Penggerakan yang dilakukan oleh pengelola yang
banyak mempunyai latar belakang di Pariwisata
maka menjalankan jobdesk- para pengelola sebagai
penjaga parkir, penjaga loket di pos jaga, penjaga
C. SIMPULAN
Dalam Memanfaatkan segala potensi yang dimiliki dan
menjaga kelestarian alam yang tentunya akan
bermanfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat
lokal maupun pendapatan daerah”. Untuk mencapai
tujuan dari pengelolaan Daya Tarik Wisata Air Terjun
Goa Gong , maka dipilih lima sasaran pengelolaan yaitu
memperbaiki pengelolaan Air Terjun Goa Gong sebagai
daya tarik wisata alam, menjaga kelestarian alam,
mempersiapkan dan meningkatkan kualitas Sumber
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 186
Daya Manusia untuk mengelola Daya Tarik Wisata Air
Terjun Goa Gong secara professional, menyediakan
media informasi yang lengkap, serta membangun dan
memelihara sarana pariwisata. Dari hasil analisis SWOT
tersebut, secara umum dapat diuraikan strategi
pengelolaan Air Terjun Goa Gong sebagai daya tarik
wisata alam diantaranya adalah: mengadakan
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas
SDM dan pengetahuan masyarakat tentang arti
pentingnya pariwisata, meningkatkan promosi
pariwisata baik melalui media elektronik maupun
media cetak serta kerjasama dengan biro perjalanan
wisata, memperbaiki menambah dan memelihara
sarana dan prasarana untuk meningkatkan kunjungan
wisatawan, memanfaatkan kesenian tradisional sebagai
bentuk atraksi wisata, memanfaatkan dan tetap
melakukan pelestarian lingkungan alam oleh
masyarakat lokal, mengelola Daya Tarik Wisata Air
Terjun Goa Gong secara profesional. Berdasarkan
pendekatan SWOT dan hasil persepsi masyarakat dan
wisatawan, dapat ditarik beberapa pokok
permasalahan dalam pengelolaan Daya Tarik Wisata
Air Terjun Goa Gong yaitu: masalah pengelolaan daya
tarik wisata, masalah pelestarian terhadap lingkungan
alam, masalah Sumber Daya Manusia, terbatasnya
media informasi bagi wisatawan, ketersediaan sarana
penunjang pariwisata di daya tarik wisata. Beberapa
permasalahan tersebut akan dapat diatasi melalui
program-program pengelolaan dengan tetap
memperhatikan berbagai aspek kepentingan sehingga
hasil yang nantinya dicapai dapat menguntungkan
semua pihak.
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 187
DAFTAR PUSTAKA
Astina, Ida Bagus. 1997. Kepariwisataan, Lingkungan Hidup
dan Konservasi Budaya di Indonesia ( Artikel Dalam
Majalah Ilmiah Analisis Pariwisata No. 1 ). Denpasar :
Program Studi Diploma 4 Pariwisata Universitas
Udayana. (hal. 1-2)
Choy, Darryl Low. 1999. Perencanaan Ekowisata Belajar Dari
Pengalaman South East Queensland Dalam Prosiding
Seminar dan Lokakarya Perencanaan Pariwisata
Berkelanjutan. Bandung : ITB (hal. 16-17)
Kusmayadi, Endar sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian
Dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama. (hal.22)
Pitana,I Gde 2005.Sosiologi Pariwisata,Kajian sosiologis
terhadap struktur,sistem dan dampak dampak
pariwisata.ANDI
Pusat Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional.
2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga.
Jakarta : Balai Pustaka (hal. 10 & 18)
Rangkuti, Freddy. 2003. Analisis SWOT Teknik Membedah
Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia pustaka utama. (hal.
10 & 30-34)
Suryawan, Ida Bagus. 2013. Pengelolaan Potensi Ekowisata
Di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten
Tabanan (Analisis Pariwisata Dalam Kajian Kritis
Kepariwisataan). Denpasar : Fakultas Pariwisata
Swadarma Agus I Nyoman. 2003. Pengembangan Potensi Air
Terjun Les Sebagai Wisata Alam di Desa Les Kecamatan
Tejakula Kabupaten Buleleng (Laporan Akhir).
Denpasar : Program Studi Diploma 4 Pariwisata
Universitas Udayana. (hal. 8)
Strategi Pemasaran Pariwisata Alternatif di Bali 188
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Kepariwisataan. Bandung
: Angkasa. (hal. 15)