Anda di halaman 1dari 21

TUGAS AKHIR PERENCANAAN PROGRAM PNF

“Program Pengembangan Pariwisata Kreatif di Desa Wisata Kasongan”

Disusun Oleh :
Muhmammad Hafidz Abdussalam
21102241062

Dosen Pengampu :
Dr. Entoh Tohani S.Pd., M.Pd.
Dr. Neng Desi Aryani S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
saya selaku penulis dapat menyusun makalah ini sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
dari mata kuliah perencanaan program PNF. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana merencanakan program pendidikan nonformal
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih terhadap Dr Entoh Tohani S.Pd., M.Pd dan Dr
Neng Desi Aryani S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Makalah ini berisikan mengenai perencanaan rancangan program pengembangan


pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan.

Bagi saya selaku penulis dan penyusun makalah ini merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bantul, 19 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................5
C. Tujuan Kegiatan .......................................................................................................5
D. Manfaat Kegiatan .....................................................................................................6
BAB 2 ................................................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI ................................................................................................................... 7
Pariwisata ..........................................................................................................................7
Ekonomi Kreatif ...............................................................................................................8
Desa Wisata Kasongan .....................................................................................................9
KERANGKA KONSEPTUAL PEMECAHAN MASALAH......................................... 10
BAB 3 ............................................................................................................................. 11
PERENCANAAN PROGRAM .......................................................................................... 11
A. Kelompok Sasaran ..................................................................................................... 11
B. Lokasi pelaksanaan .................................................................................................... 11
C. Desain Pembelajaran .................................................................................................. 11
BAB 4 ................................................................................................................................. 13
RANCANGAN DAN WAKTU KEGIATAN .................................................................... 13
RANCANGAN KEGIATAN ......................................................................................... 13
Work Flow ...................................................................................................................... 13
WAKTU KEGIATAN .................................................................................................... 14
BAB 5 ................................................................................................................................. 16
ANGGARAN DAN KEMITRAAN ................................................................................... 16
A. RANCANGAN ANGGARAN .............................................................................. 16
B. KEMITRAAN ........................................................................................................ 18
BAB 6 ................................................................................................................................. 19
RENCANA EVALUASI .................................................................................................... 19
A. ASPEK EVALUASI .................................................................................................. 19
B. INSTRUMEN EVALUASI ................................................................................... 20
REFERENSI ....................................................................................................................... 21

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kabupaten Bantul memiliki banyak industri kerajinan yang dapat ditawarkan


menjadi objek wisata kreatif meliputi bermacam wisata alam, budaya, pendidikan dan
lainnya. Kerajinan Gerabah di Kasongan merupakan salah satu objek wisata unggulan di
Kabupaten Bantul yang menawarkan keindahan bentuk kerajinan yang terbuat dari tanah
liat. Kasongan adalah nama daerah tujuan wisata di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terkenal dengan hasil kerajinan gerabahnya (tanah liat). Tempat
ini tepatnya terletak di daerah Padukuhan Kajen, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan,
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 6 km dari Alun-alun Utara Yogyakarta ke
arah Selatan.

Desa wisata Kasongan berasal dari Industri kerajinan rumah tangga yang
sederhana, kemudian berkembang secara produk maupun system pemasaran. Mayoritas
penduduk di Kasongan bekerja sebagai pengrajin. Menyatunya suasana pedesaan dan
aktifitas pengrajin dalam proses pembuatan gerabah merupakan daya tarik tersendiri yang
mengangkat nama Kasongan menjadi desa kerajinan gerabah.

Data pada tahun 2007 menunjukkan bahwa Sentra gerabah yang berlokasi di Desa
Bangunjiwo Kecamatan Kasihan mempunyai jumlah unit usaha 336, dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 1.662, dan jumlah produksi mencapai 831.200 (sumber kantor
Deperindag Kabupaten Bantul). Selain di Kasongan, kerajinan gerabah juga terdapat di
Dusun Jetis, Desa Panjangrejo, Pundong. Berlokasi di Jl. Parangtritis Km.20-perempatan
Paker-ke timur kira-kira 2 km. industri kerajinan gerabah di Pundong tergolong industri
rumah tangga dan belum ada investor atau produsen yang lebih besar untuk memasarkan
kerajinan gerabah dibanding industri kerajinan gerabah di kasongan.

Seiring dengan perkembangan pariwisata khususnya pariwisata budaya yang tidak


hanya menempatkan wisatawan sebagai “penonton” atau penikmat saja, maka

4
pengembangan Desa Wisata Kasongan sebagai tujuan wisata pariwisata kreatif diharapkan
dapat memaksimalkan potensi wisata budaya melalui kekhasan kerajinan yang dimiliki.
Sayangnya, Desa Wisata Kasongan saat ini dominan pada upaya memenuhi pasokan
industri gerabah sebagai komoditas perdagangan daripada tujuan pengembangan
pariwisata.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek yang perlu dipersiapkan untuk mengembangkan pariwisata kreatif di
desa wisata Kasongan ?

2. Bagaimana model pengembangan pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan ?

3. Bagaimana pengembangan strategi pemasaran produk kerajinan gerabah di Desa Wisata


Kasongan ?

C. Tujuan Kegiatan
1. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata kreatif di desa
wisata Kasongan.

2. Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang model pengembangan


pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan.

3. Untuk mengembangkan strategi pemasaran produk kerajinan gerabah di desa wisata


Kasongan.

5
D. Manfaat Kegiatan

1. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan pariwisata kreatif.

2. Meningkatakan perekonomian masyarakat lokal.

3. Menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan dampak lingkungan,


ekonomi, dan sosial budaya masyarakat.

6
BAB 2
KAJIAN TEORI

Pariwisata
Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti
“tourisme” (bahasa belanda) atau “tourism” (bahasa inggris). Kata pariwisata menurut
pengertian ini, sinonim dengan pengertian “tour”. Pendapat ini berdasarkan pemikiran
bahwa kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak,
berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Wisata berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal
ini sinonim dengan kata trave. Maka dari itu pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkali-kali atau berputat-putar, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam
arti luas pariwista adalah kegiatan rekreasi diluar domisili untuk melepaskan diri dari
pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu aktifitas, pariwisata telah menjadi
bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju dan sebagian kecil masyarakat
negara berkembang. Pada hakikatnya berpariwisata adalah proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya
adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu,
menambah pegalaman ataupun untuk belajar.

Pariwisata yang berasal dari kata wisata menurut Republik Indonesia No. 9 tahun
1990 tentang kepariwisataan mendefinisikan wisata sebagai kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang mengunjungi tempat tertentu dengan
tujuan rekreasi, mengembangkan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang
dikunjungi. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang mampu menghasilkan
perubahan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan penghasilan pemerintah dan masyarakat. Standar hidup serta meningkatkan
sektor-sektor produktifitas lainnya, untuk itu pariwisata harus disimpulkan dari cara
penggunaan istilah tersebut. Menurut Mill and Morrison, pariwisata merupakan sistem dari

7
berbagai elemen yang tersusun seperti sasrang laba-laba: “like a spider’s web-touch one
part of it and reverberations will be felt throughout”. Fannel, menjelaskan bahwa
pariwisata merupakan suatu sistem yang dapat dipandang sebagai : “... the interrelated
system that includes tourists and the associated servise that are provided and utilised
(facilities, attractions, transportation, and accommodation) toaid in their movement”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah
suatu perjalanan dari suatu tempat yang lain yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok yang bersifat sementara atau tidak untuk tinggal ditempat yang dikunjungi.

Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep ekonomi baru yang memadukan informasi
dan kreatifitas yang mengandalkan ide, gagasan dan pengetahuan yang berasal dari
sumberdaya manusia sebagai faktor produksi.

Menurut Kementerian Perdagangan Indonesia (2009), Ekonomi kreatif


didefinisikan sebagai wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui
kratifitas, yang mana pembangunan berkelanjutan adalah suatu iklim perekonomian yang
berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Ekonomi Kreatif
Menurut United Nations Conference On Trade and Development (UNCTAD)
didefinisikan sebagai siklus produksi barang dan jasa yang menggunakan kreativitas dan
modal intelektual sebagai masukan utamanya. Definisi Industri Kreatif berdasarkan UK
DCMS Task Force (1988): Industri kreatif merupakan industri yang berasal dari kreatiftas
individu, keterampilam, dan bakat yang secara potensial menciptakan kekayaan,dan
lapangan pekerjaan melalui eksploitasi dan pembangkitan kekayaan intelektual dan daya
cipta individu).

Adapun Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (2007) menggunakan


definisi industri kreatif sebagai berikut: “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas
keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan
pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu

8
tersebut.” Sedangkan Ekonomi kreatif menurut Simatupang (2007), industri kreatif yang
mengandalkan talenta, ketrampilan, dan kreatifitas yang merupakan elemen dasar setiap
individu. Unsur utama indudtri kreatif adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang
berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.

Desa Wisata Kasongan

Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas
pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yan menyatu
dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa wisata (rural tourism) merupakan
pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur-
unsur unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan.

Desa wisata Kasongan merupakan daerah pemukiman para kundi, atau buyung atau
gundi, yang artinya orang yang membuat sejenis buyung, gendi, kuali, dan lainnya yang
tergolong peralatan dapur, juga barang hiasan yang terbuat dari tembikar atau tanah liat.
Hingga saat ini Desa Kasongan menjadi salah satu tujuan desa wisata di Yogyakarta yang
banyak diminati oleh wisatawan. Deretan show room atau rumah-rumah galeri di desa
wisata Kasongan ini menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta dari bahan
lainnya seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda,
mobil), aneka tas, patung, souvenir untuk pengantin, serta hiasan lainnya yang menarik
untuk dipajang di rumah. Salah satu patung yang legendaris di Desa Kasongan adalah
patung Loro Blonyo. Loro Blonyo adalah patung sepasang pengantin yang dipercaya akan
memberikan keberuntungan jika ditaruh di dalam rumah. Kita bisa menjumpai patung ini
dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan oleh Galeri Loro Blonyo yang
diadopsi dari patung pengantin milik Kraton Yogyakarta.

9
KERANGKA KONSEPTUAL PEMECAHAN MASALAH

Permasalahan :
- Pengembangan pariwisata Potensi :
kreatif - Desa wisata kasongan sudah
- peningkatan pemasaran terkenal
kerajinan gerabah Identifikasi masalah - mayoritas penduduk sebagai
dimasyarakat
- kurangnya tempat pendukung pengrajin gerabah
desa wisata seperti homestay, - lokasi desa wisata kasongan
rumah makan,dll strategis
- perubahan wisatawan dari
buying produk menjadi buying
experience.

Solusi :
Mengadakan seminar dan
workshop tentang bagaimana
mengembangkan pariwisata
kreatif

Pengrajin gerabah dan


masyarakat umum

Luaran :
- mempersiapkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata kreatif
di desa wisata Kasongan.
- memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang model
pengembangan pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan.
- mengembangkan strategi pemasaran produk kerajinan gerabah di
desa wisata Kasongan.

10
BAB 3
PERENCANAAN PROGRAM

A. Kelompok Sasaran
Kelompok utama yang dituju dalam pembahasan makalah ini yaitu masyarakat
Desa Wisata Kasongan yang berprofesi sebagai pengrajin gerabah dan masyarakat

B. Lokasi pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan program ini di Desa Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul

C. Desain Pembelajaran

Kompetensi Tujuan Indikator Aktivitas Materi Metode Evaluasi


◦ Pengembangan • Mengembangkan • Memahami 1. Penjelasan Cara Penjela Wawancar
pariwisata pariwisata kreatif model model pengemba san a
kreatif melalui di desa wisata pengembangan pengembangan ngan Angket
kerajinan Kasongan. pariwisata pariwisata pariwisata Semina
gerabah. • Memberikan kreatif. kreatif kreatif r
◦ Pengembangan pengetahuan dan • Peningkatan 2. Penjelesan
strategi pemahaman kunjungan strategi Cara Diskusi
pemasaran tentang model wisata di Desa pemasaran meningkat
kerajinan pengembangan Wisata kerajinan kan Tanya
gerabah. pariwisata kreatif Kasongan gerabah. pemasaran jawab
di desa wisata • Peningkatan produk
Kasongan. penjualan kerajinan Cerama
• Meningkatkan gerabah di gerabah. h
pemasaran produk desa wisata
kerajinan gerabah kasongan.

11
di desa wisata
Kasongan.
• Merubah
pemikiran
masyarakat bahwa
wisatawan bukan
hanya buying
product tetapi
buying experience.

12
BAB 4
RANCANGAN DAN WAKTU KEGIATAN

RANCANGAN KEGIATAN

Aktivitas Aktivitas Pendahulu Waktu (minggu)


A. Pertemuan awal - 1
B. Pengumpulan data A 2
C. Analisis data B 2
D. Analisis peserta B 1
E. Koordinasi dengan tutor C 1
F. Koordinasi mitra bisnis C 1
G. Penentuan konsum, pembahasan kegiatan C,D,E,F 2
dengan pengurus program, tutor ,dan mitra
H. Pelaksanaan program G 4
I. Evaluasi H 1
J. Pelaporan hasil pelatihan G,H 1

Work Flow

C H

A B F G J

D I

13
WAKTU KEGIATAN

Program akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Januari - April 2023

TAHUN 2023
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
KEGIATAN
1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pertemuan awal ✓
Pengumpulan data ✓ ✓
Analisis data ✓ ✓
Analisis peserta ✓

Koordinasi dengan
tutor

Koordinasi mitra
bisnis
Penentuan ✓ ✓
konsum,
pembahasan
kegiatan dengan
pengurus program,
tutor, dan mitra.
Pelaksanaan ✓ ✓ ✓ ✓
program

Evaluasi program ✓

14
Pelaporan hasil ✓
program

15
BAB 5

ANGGARAN DAN KEMITRAAN


A. RANCANGAN ANGGARAN

1. Honor Mentor
Rp 1.500.000,00
2. Operasional
Justifikasi
Material Kuantitas HS (Rp) Jumlah
Pembelian
Kertas HVS Pengelolaan
2 rim 50.000 100.000
A4
data dan
pembelajaran
Pena Pembelajaran 60 pcs 2.000 120.000
Modul Pembelajaran 50 pcs 5.000 250.000
Map plastik Pembelajaran 50 pcs 4.000 200.000
Konsumsi 60 orang
Konsumsi 10.000 2.400.000
Panitia, mentor, (4 hari)
dan peserta

Subtotal (Rp) Rp. 3.070.000


3. Transport
Justifikasi
Material Kuantitas HS (Rp) Jumlah
Pembelian
Kegiatan Koordinasi, - 500.000 500.000
Perizinan,
Pembelajaran

16
Transport
Pembelajaran 4 hari 250.000 1.000.000
narasumber
Subtotal (Rp) Rp. 1.500.000
4. Pelaporan
Justifikasi
Material Kuantitas HS (Rp) Jumlah
Pembelian
Penyusunan
Pelaporan
laporan - 200.000 1.000.000
hasil program

Subtotal (Rp) Rp. 1.000.000


5. Lain-lain
Sewa tempat Kegiatan 800.000 800.000
pembelajaran
Sewa sound Kegiatan 1.500.000 1.500.000
sistem pembelajaran
Subtotal (Rp) 2.300.000
Total anggaran yang dibutuhkan (Rp) 9.370.000

17
B. KEMITRAAN

Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok.
Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi
untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi
tugas, menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan,
meninjau ulang hubungan masing-masing secara teratur dan memperbaiki Kembali
kesepakatan bila diperlukan (Porter M. E, 2008). Jadi kemitraan ini adalah jaringan
kerjasama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan mencapai tujuan yang
telah disepakati.
Dalam program ini panitia penyelenggara bekerjasama dengan berbagai
mitra sebagai berikut :

Gudang handycraft selaku showroom terbesar di desa wisata


kasongan.
Karang taruna Desa Bangunjiwo sebagai mitra dan penyedia tempat
seminar.
Pusat kerajinan gerabah dan sebagai tempat pemasaran kerajinan
keramik kasongan gerabah

18
BAB 6

RENCANA EVALUASI
A. ASPEK EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan program pengembangan pariwisata kreatif di Desa wisata
Kasongan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
keberlangsungan penyelenggaraan program yang mencakup beberapa aspek seperti:

a. Ketercapaian tujuan.

b. Pengoptimalan kewirausahaan

c. Peningkatan pemasaran gerabah

d. Keberlangsungan hubungan dengan mitra.

e. Pengembangan program berkelanjutan

f. Kendala dan hambatan program

Proses evaluasi ini, akan melibatkan kelompok sasaran yaitu pengrajin gerabah,
tokoh masyarakat, perangkat Desa, mitar program, dan tutor wirausaha. Sumber laporan
evaluasi akan di teliti dengan analisis interaksi antar tokoh terkait program, wawancara
dengan tokoh terkait, hingga observasi lapangan dalam kegiatan keberlangsungan hasil
program pengembangan pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan

19
B. INSTRUMEN EVALUASI

Peserta program

• Wawancara :
a) Bagaimana program model pengembangan pariwisata kreatif menurut anda ?
b) Apa tujuan anda mengikuti program ini ?
c) Menurut anda seberapa penting kita harus belajar berwirausaha kerajinan gerabah ?
d) Menurut anda mengapa kita harus mengembangkan konsep pariwisata dan ekonomi
kreatif ?
e) Bagaimana keberlangsungan program yang sudah anda ikuti ?

20
REFERENSI

Oka A. Yoeti, Pengantar Ilmu Pariwisata, ( bandung : Angkasa, 1996), hlm.112.

Gamal Suwantoro, Dasar-dasar Pariwisata, (Yogyakarta: Andi, 2002), hlm. 3.

Ismayanti, Pengantar Pariwisata, ( Jakarta: PT Gramedia Widisarana, 2010), hlm. 1.

Unggul Priyadi, Pariwisata Syariah Prospek dan Perkembangan, (Yogyakarta : UPP

STIM YKPN, 2016), hlm 29.

Diana Setiati, Dampak keberadaan Objek Wisata Lava Tour terhadap keadaan sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Umbulharjo Cangkringan Sleman, (Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, fakultar Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2015), hlm. 10.

Felipe Buitrago Restrepo & Ivan Duque Marquez, Orange Economy, terj. Hedwigis
Hapsari (Jakarta: Mizan, 2015), 37

Mauled Mulyono, Menggerakkan Ekonomi Kreatif Antara Tuntutan dan Kebutuhan


(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), 231.

Carunia Mulya Firdausy, Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia (Jakarta:


Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017), 135.

Made Antara dan I Nyoman Sukma Arida, Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis
Lokal (Denpasar: Pustaka Larasan, 2015), 7.

21

Anda mungkin juga menyukai