Disusun Oleh :
Muhmammad Hafidz Abdussalam
21102241062
Dosen Pengampu :
Dr. Entoh Tohani S.Pd., M.Pd.
Dr. Neng Desi Aryani S.Pd., M.Pd.
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
saya selaku penulis dapat menyusun makalah ini sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
dari mata kuliah perencanaan program PNF. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana merencanakan program pendidikan nonformal
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih terhadap Dr Entoh Tohani S.Pd., M.Pd dan Dr
Neng Desi Aryani S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Bagi saya selaku penulis dan penyusun makalah ini merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI ....................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 4
A. Latar Belakang .........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................5
C. Tujuan Kegiatan .......................................................................................................5
D. Manfaat Kegiatan .....................................................................................................6
BAB 2 ................................................................................................................................... 7
KAJIAN TEORI ................................................................................................................... 7
Pariwisata ..........................................................................................................................7
Ekonomi Kreatif ...............................................................................................................8
Desa Wisata Kasongan .....................................................................................................9
KERANGKA KONSEPTUAL PEMECAHAN MASALAH......................................... 10
BAB 3 ............................................................................................................................. 11
PERENCANAAN PROGRAM .......................................................................................... 11
A. Kelompok Sasaran ..................................................................................................... 11
B. Lokasi pelaksanaan .................................................................................................... 11
C. Desain Pembelajaran .................................................................................................. 11
BAB 4 ................................................................................................................................. 13
RANCANGAN DAN WAKTU KEGIATAN .................................................................... 13
RANCANGAN KEGIATAN ......................................................................................... 13
Work Flow ...................................................................................................................... 13
WAKTU KEGIATAN .................................................................................................... 14
BAB 5 ................................................................................................................................. 16
ANGGARAN DAN KEMITRAAN ................................................................................... 16
A. RANCANGAN ANGGARAN .............................................................................. 16
B. KEMITRAAN ........................................................................................................ 18
BAB 6 ................................................................................................................................. 19
RENCANA EVALUASI .................................................................................................... 19
A. ASPEK EVALUASI .................................................................................................. 19
B. INSTRUMEN EVALUASI ................................................................................... 20
REFERENSI ....................................................................................................................... 21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desa wisata Kasongan berasal dari Industri kerajinan rumah tangga yang
sederhana, kemudian berkembang secara produk maupun system pemasaran. Mayoritas
penduduk di Kasongan bekerja sebagai pengrajin. Menyatunya suasana pedesaan dan
aktifitas pengrajin dalam proses pembuatan gerabah merupakan daya tarik tersendiri yang
mengangkat nama Kasongan menjadi desa kerajinan gerabah.
Data pada tahun 2007 menunjukkan bahwa Sentra gerabah yang berlokasi di Desa
Bangunjiwo Kecamatan Kasihan mempunyai jumlah unit usaha 336, dengan penyerapan
tenaga kerja sebanyak 1.662, dan jumlah produksi mencapai 831.200 (sumber kantor
Deperindag Kabupaten Bantul). Selain di Kasongan, kerajinan gerabah juga terdapat di
Dusun Jetis, Desa Panjangrejo, Pundong. Berlokasi di Jl. Parangtritis Km.20-perempatan
Paker-ke timur kira-kira 2 km. industri kerajinan gerabah di Pundong tergolong industri
rumah tangga dan belum ada investor atau produsen yang lebih besar untuk memasarkan
kerajinan gerabah dibanding industri kerajinan gerabah di kasongan.
4
pengembangan Desa Wisata Kasongan sebagai tujuan wisata pariwisata kreatif diharapkan
dapat memaksimalkan potensi wisata budaya melalui kekhasan kerajinan yang dimiliki.
Sayangnya, Desa Wisata Kasongan saat ini dominan pada upaya memenuhi pasokan
industri gerabah sebagai komoditas perdagangan daripada tujuan pengembangan
pariwisata.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja aspek yang perlu dipersiapkan untuk mengembangkan pariwisata kreatif di
desa wisata Kasongan ?
C. Tujuan Kegiatan
1. Untuk mempersiapkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata kreatif di desa
wisata Kasongan.
5
D. Manfaat Kegiatan
6
BAB 2
KAJIAN TEORI
Pariwisata
Pariwisata berasal dari bahasa sansekerta, sesungguhnya bukanlah berarti
“tourisme” (bahasa belanda) atau “tourism” (bahasa inggris). Kata pariwisata menurut
pengertian ini, sinonim dengan pengertian “tour”. Pendapat ini berdasarkan pemikiran
bahwa kata pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu pari dan wisata. Pari berarti banyak,
berkali-kali, berputar-putar, lengkap. Wisata berarti perjalanan, berpergian yang dalam hal
ini sinonim dengan kata trave. Maka dari itu pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan
yang dilakukan berkali-kali atau berputat-putar, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam
arti luas pariwista adalah kegiatan rekreasi diluar domisili untuk melepaskan diri dari
pekerjaan rutin atau mencari suasana lain. Sebagai suatu aktifitas, pariwisata telah menjadi
bagian penting dari kebutuhan dasar masyarakat maju dan sebagian kecil masyarakat
negara berkembang. Pada hakikatnya berpariwisata adalah proses kepergian sementara dari
seseorang atau lebih menuju tempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya
adalah karena berbagai kepentingan, baik karena kepentingan ekonomi, sosial kebudayaan,
politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu,
menambah pegalaman ataupun untuk belajar.
Pariwisata yang berasal dari kata wisata menurut Republik Indonesia No. 9 tahun
1990 tentang kepariwisataan mendefinisikan wisata sebagai kegiatan perjalanan yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang mengunjungi tempat tertentu dengan
tujuan rekreasi, mengembangkan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang
dikunjungi. Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang mampu menghasilkan
perubahan ekonomi yang cepat dalam menyediakan lapangan kerja, meningkatkan
pendapatan penghasilan pemerintah dan masyarakat. Standar hidup serta meningkatkan
sektor-sektor produktifitas lainnya, untuk itu pariwisata harus disimpulkan dari cara
penggunaan istilah tersebut. Menurut Mill and Morrison, pariwisata merupakan sistem dari
7
berbagai elemen yang tersusun seperti sasrang laba-laba: “like a spider’s web-touch one
part of it and reverberations will be felt throughout”. Fannel, menjelaskan bahwa
pariwisata merupakan suatu sistem yang dapat dipandang sebagai : “... the interrelated
system that includes tourists and the associated servise that are provided and utilised
(facilities, attractions, transportation, and accommodation) toaid in their movement”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah
suatu perjalanan dari suatu tempat yang lain yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok yang bersifat sementara atau tidak untuk tinggal ditempat yang dikunjungi.
Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep ekonomi baru yang memadukan informasi
dan kreatifitas yang mengandalkan ide, gagasan dan pengetahuan yang berasal dari
sumberdaya manusia sebagai faktor produksi.
8
tersebut.” Sedangkan Ekonomi kreatif menurut Simatupang (2007), industri kreatif yang
mengandalkan talenta, ketrampilan, dan kreatifitas yang merupakan elemen dasar setiap
individu. Unsur utama indudtri kreatif adalah kreativitas, keahlian, dan talenta yang
berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui penawaran kreasi intelektual.
Desa wisata adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas
pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yan menyatu
dengan tata cara dan tradisi yang berlaku. Desa wisata (rural tourism) merupakan
pariwisata yang terdiri dari keseluruhan pengalaman pedesaan, atraksi alam, tradisi, unsur-
unsur unik yang secara keseluruhan dapat menarik minat wisatawan.
Desa wisata Kasongan merupakan daerah pemukiman para kundi, atau buyung atau
gundi, yang artinya orang yang membuat sejenis buyung, gendi, kuali, dan lainnya yang
tergolong peralatan dapur, juga barang hiasan yang terbuat dari tembikar atau tanah liat.
Hingga saat ini Desa Kasongan menjadi salah satu tujuan desa wisata di Yogyakarta yang
banyak diminati oleh wisatawan. Deretan show room atau rumah-rumah galeri di desa
wisata Kasongan ini menawarkan barang-barang kerajinan dari gerabah serta dari bahan
lainnya seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi (becak, sepeda,
mobil), aneka tas, patung, souvenir untuk pengantin, serta hiasan lainnya yang menarik
untuk dipajang di rumah. Salah satu patung yang legendaris di Desa Kasongan adalah
patung Loro Blonyo. Loro Blonyo adalah patung sepasang pengantin yang dipercaya akan
memberikan keberuntungan jika ditaruh di dalam rumah. Kita bisa menjumpai patung ini
dalam berbagai pose. Patung ini pertama kali dikenalkan oleh Galeri Loro Blonyo yang
diadopsi dari patung pengantin milik Kraton Yogyakarta.
9
KERANGKA KONSEPTUAL PEMECAHAN MASALAH
Permasalahan :
- Pengembangan pariwisata Potensi :
kreatif - Desa wisata kasongan sudah
- peningkatan pemasaran terkenal
kerajinan gerabah Identifikasi masalah - mayoritas penduduk sebagai
dimasyarakat
- kurangnya tempat pendukung pengrajin gerabah
desa wisata seperti homestay, - lokasi desa wisata kasongan
rumah makan,dll strategis
- perubahan wisatawan dari
buying produk menjadi buying
experience.
Solusi :
Mengadakan seminar dan
workshop tentang bagaimana
mengembangkan pariwisata
kreatif
Luaran :
- mempersiapkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata kreatif
di desa wisata Kasongan.
- memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang model
pengembangan pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan.
- mengembangkan strategi pemasaran produk kerajinan gerabah di
desa wisata Kasongan.
10
BAB 3
PERENCANAAN PROGRAM
A. Kelompok Sasaran
Kelompok utama yang dituju dalam pembahasan makalah ini yaitu masyarakat
Desa Wisata Kasongan yang berprofesi sebagai pengrajin gerabah dan masyarakat
B. Lokasi pelaksanaan
Lokasi pelaksanaan program ini di Desa Bangunjiwo, Kec. Kasihan, Kabupaten Bantul
C. Desain Pembelajaran
11
di desa wisata
Kasongan.
• Merubah
pemikiran
masyarakat bahwa
wisatawan bukan
hanya buying
product tetapi
buying experience.
12
BAB 4
RANCANGAN DAN WAKTU KEGIATAN
RANCANGAN KEGIATAN
Work Flow
C H
A B F G J
D I
13
WAKTU KEGIATAN
Program akan dilaksanakan selama 4 bulan mulai dari bulan Januari - April 2023
TAHUN 2023
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL
KEGIATAN
1 2 3 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pertemuan awal ✓
Pengumpulan data ✓ ✓
Analisis data ✓ ✓
Analisis peserta ✓
✓
Koordinasi dengan
tutor
✓
Koordinasi mitra
bisnis
Penentuan ✓ ✓
konsum,
pembahasan
kegiatan dengan
pengurus program,
tutor, dan mitra.
Pelaksanaan ✓ ✓ ✓ ✓
program
Evaluasi program ✓
14
Pelaporan hasil ✓
program
15
BAB 5
1. Honor Mentor
Rp 1.500.000,00
2. Operasional
Justifikasi
Material Kuantitas HS (Rp) Jumlah
Pembelian
Kertas HVS Pengelolaan
2 rim 50.000 100.000
A4
data dan
pembelajaran
Pena Pembelajaran 60 pcs 2.000 120.000
Modul Pembelajaran 50 pcs 5.000 250.000
Map plastik Pembelajaran 50 pcs 4.000 200.000
Konsumsi 60 orang
Konsumsi 10.000 2.400.000
Panitia, mentor, (4 hari)
dan peserta
16
Transport
Pembelajaran 4 hari 250.000 1.000.000
narasumber
Subtotal (Rp) Rp. 1.500.000
4. Pelaporan
Justifikasi
Material Kuantitas HS (Rp) Jumlah
Pembelian
Penyusunan
Pelaporan
laporan - 200.000 1.000.000
hasil program
17
B. KEMITRAAN
Kemitraan pada esensinya adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau
kerjasama dari berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok.
Kemitraan adalah suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi
untuk bekerjasama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi
tugas, menanggung bersama baik yang berupa resiko maupun keuntungan,
meninjau ulang hubungan masing-masing secara teratur dan memperbaiki Kembali
kesepakatan bila diperlukan (Porter M. E, 2008). Jadi kemitraan ini adalah jaringan
kerjasama dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan mencapai tujuan yang
telah disepakati.
Dalam program ini panitia penyelenggara bekerjasama dengan berbagai
mitra sebagai berikut :
18
BAB 6
RENCANA EVALUASI
A. ASPEK EVALUASI
Evaluasi pelaksanaan program pengembangan pariwisata kreatif di Desa wisata
Kasongan dilaksanakan sebagai upaya untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi
keberlangsungan penyelenggaraan program yang mencakup beberapa aspek seperti:
a. Ketercapaian tujuan.
b. Pengoptimalan kewirausahaan
Proses evaluasi ini, akan melibatkan kelompok sasaran yaitu pengrajin gerabah,
tokoh masyarakat, perangkat Desa, mitar program, dan tutor wirausaha. Sumber laporan
evaluasi akan di teliti dengan analisis interaksi antar tokoh terkait program, wawancara
dengan tokoh terkait, hingga observasi lapangan dalam kegiatan keberlangsungan hasil
program pengembangan pariwisata kreatif di desa wisata Kasongan
19
B. INSTRUMEN EVALUASI
Peserta program
• Wawancara :
a) Bagaimana program model pengembangan pariwisata kreatif menurut anda ?
b) Apa tujuan anda mengikuti program ini ?
c) Menurut anda seberapa penting kita harus belajar berwirausaha kerajinan gerabah ?
d) Menurut anda mengapa kita harus mengembangkan konsep pariwisata dan ekonomi
kreatif ?
e) Bagaimana keberlangsungan program yang sudah anda ikuti ?
20
REFERENSI
Diana Setiati, Dampak keberadaan Objek Wisata Lava Tour terhadap keadaan sosial
Ekonomi Masyarakat Desa Umbulharjo Cangkringan Sleman, (Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, fakultar Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2015), hlm. 10.
Felipe Buitrago Restrepo & Ivan Duque Marquez, Orange Economy, terj. Hedwigis
Hapsari (Jakarta: Mizan, 2015), 37
Made Antara dan I Nyoman Sukma Arida, Panduan Pengelolaan Desa Wisata Berbasis
Lokal (Denpasar: Pustaka Larasan, 2015), 7.
21