Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi yang semakin berkembang membawa dampak semakin ketatnya
persaingan dalam berbagai industri, baik itu industri sosial, ekonomi, maupun
budaya. Globalisasi juga mempengaruhi industry pariwisata yang telah menjadi
salah satu industri terbesar dan merupakan andalan utama dalam menghasilkan
devisa di berbagai negara. Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan
tercepat di dunia (World Tourism Organization, 2000).
Bagi Indonesia, peranan industri pariwisata semakin terasa dengan
banyaknya potensi pariwisata yang ada. Hal itu memungkinkan bagi kemajuan
industri pariwisata Indonesia dikelola dengan baik. Sebagai negara yang
berkembang, Indonesia harus bias membuat strategi yang tepat untuk
mengembangkan industri pariwisata daerah yang memiliki potensi pariwisata.
Jawa barat sebagai salah satu provinsi yang ada di Indonesia mempunyai
potensi pariwisata yang sangat besar, baik dilihat dari kekayaan alam, sosial
maupun budaya. Hal ini membuktikan bahwa Jawa Barat memiliki objek dan daya
tarik wisata yang berpotensi, sehingga dapat membangun citra pariwisatanya.
Bandung sebagai ibu Provinsi Jawa Barat telah banyak dikunjungi
wisatawan luar dan dalam negeri. Beragam keelokan wisata yang ditawarkan bagi
para wisatawan, mulai dari wisata alam, buatan, belanja, bahkan rohani. Indikator
lain ialah kreativitas warga Bandung yang besar sehingga Kota Bandung
Berkembangnya industri kreatif, telah menjadi sala satu magnet bagi
wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan Kota Bandung sebagai daerah tujuan
wisata favorit sehingga hampir setiap akhir pekan atau liburan selalu dipadati
wisatawan.
1.2 Identifikasi Masalah
Agar tugas ini terarah maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan bidang pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bandung dalam mempromosikan program yang ada pada tahun
2017.
2

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kelancaran proses pemasaran


pariwisata di Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung dalam mempromosikan Kota Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Magang
Penulisan laporan magang ini bertujuan untuk mengetahui suatu strategi
pemasran yang berada dalam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dan
untuk memenuhi salah satu syarat dalam mata kuliah kerja parktik lapangan di
jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Nusantara.
Selain itu pelaksanaan kegiatan praktik pada dasarnya memiliki maksud sebagai
berikut :
a. Dengan kerja praktik mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan dan
mengaplikasikan teori yang diperoleh di kelas.
b. Untuk menambah ilmu dan pengalaman mahasiswa.
c. Membuka pola pikir mahasiswa bagaimana cara menghadapi suatu
pekerjaan dan dapat mendorong semangat berprestasi.
d. Sebagai alat perbandingan antara teori (hard skil) dan praktik nyata di
lapangan (soft skil) atau dalam penerapan dunia kerja sesungguhnya.
e. Untuk mengetahui dan memahami lingkungan kerja secara keseluruhan
sehingga apabila penulis terjun langsung ke dunia kerja nanti dapat
beradaptasi dengan mudah karena sudah mendapatkan pembekalan melalui
kerja praktik yang dilaksankan.
f. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penulisan laporan
hasil dari kerja praktik.
Adapun tujuan magang adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan program
studi S1.
b. Menambah wawasan dan informasi tentang Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung (Disbudpar).
c. Belajar tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan atasan pada saat
magang berlangsung.
d. Memperluas pengetahuan mahasiswa dalam mengetahui situasi, kondisi,
dalam lingkungan kerja.
3

1.4 Manfaat Pelaksanaan


Adapun manfaat dari kuliah praktik yang dilaksanakan yaitu :
1. Memperkaya pengetahuan dan mendapatkan pengalaman praktis melalui
keterlibatan dengan dunia kerja.
2. Menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dari apa yang di
dapat selama perkuliahan serta memberikan kontribusi untuk instasi dan
masyarakat.
3. Melatih diri untuk dapat berkerja secara disiplin, benar, dan santun serta
melatih cara beradaptasi secara cepat dan tepat.
1.5 Latar Belakang Memilih Tempat Magang
Penulis memilih tempat magang di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung karena penulis ingin mengetahui apa dan fungsi pokok Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandung, kegiatan apa saja yang ada di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung, yang nantinya informasi yang diketahui dapat menjadi
pembelajaran dan pengetahuan yang baru sehingga dapat di aplikasikan setelah
selesai perkuliahan nanti.
1.6 Lokasi dan Waktu
Tempat pelaksanaan kerja praktik bertempat di Kantor Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandung, yang beralamat di Jalan Ahmad Yani No.227
Bandung.
Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 07 Juli sampai dengan 22 Agustus 2017,
setiap hari kerja yaitu hari senin sampai jumat dari pukul 08:00 WIB -17:00 WIB.
4

BAB II
ORGANISASI DAN MANAJEMEN INSTANSI
2.1 Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jabatan segala sesuatu yang
berhubungan dengan turisem atau wisatawan.
Pemerintah pusat dalam mengantur kepariwisataan di seluruh Indonesia
mengeluarkan keputusan Presiden No. 30 Tahun 1986 yang berisi tentang
pembentukan dewan Pertimbangan Kepariwisataan Nasional tersebut mempunyai
tugas utama yaitu membantu Presiden dalam memetapkan kebijaksanaan umum
dibidang kepariwisataan nasional. Di dalam keputusan ini dicantumkan pula
tentang pembentukkan Direktorat Jendral Pariwisata dalam suatu Struktur
Organisasi Departement Perhubungan.
Masih pada tahun 1969, pemerintah mengeluarkan intruksi Presiden No.
9/1969 yang berisi tentang pembentukan Badan Pariwisata Nasional
(BAPAPARNAS) dalam rangka untuk menjamin pembinaan dan pembangunan
yang efektif dan berlanjut dalam pelaksanaan yang diusahakan oleh pihak
pemerintah dan swasta. BAPAPARNAS bertugas untuk membantu Menteri
Perhubungan dan Dirjen Pariwisata. Kemudian berdasarkan surat keputusan
Menteri Perhubungan No. SK. 71/ 11/ 1969, dibentuklah Dinas Pariwisata di
tingkat daerah (Dinas Pariwisata Daerah/ DISPARDA).
Kemudian Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat membentuk Dinas
Pariwisata Tingkat I Jawa Barat, setelah itu dibentuklah Dinas Pariwisata
Kotamadya Tingkat II Bandung berdasarkan peraturan daerah No. II/ 1969, pada
tahun 1971 sampai dengan 1987 tercatat dengan nama Kantor Dinas Pariwisata
(KAPARDA).
Sejak keluarnya peraturan daerah No. II/ 1985 tentang pembentukan Dinas
Pariwisata Kotamaya Daerah Tingakat II Bandung, maka sejak tahun 1987
KAPARDA diganti menjadi Dinas Pariwisata Kotamadya Daerah Tingakat II
Bandung.
Sejalan dengan adanya otonomi daerah Indonesia, seluruh tingkat
Pemerintahan di Indonesia baik di pusat, propinsi, maupun kota dan kabupaten
5

mengalami beberapa perubahan. Bersarkan UU No. 22/ 1999, Dinas Pariwisata


daerah Tingkat II Kotamadya mengalami perubahan di antaranya yaitu :
1. Dinas Pariwisata daerah Tingkat II Kotamadya berubah namanya menjadi
Dinas Pariwisata Kota Bandung.
2. Dinas Kota Bandung mendapatkan penambahan kewenangan yang lebih
luas dalam urusan kepariwisataan di Kota Bandung, terhadap urusan Biro
Perjalanan dan Hotel Berbintang.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam upaya memenuhi
kewenangan yang iberikan berdasarkan UU No. 22/ 1999 struktur organisasi dan
tata kerja Dinas Pariwisata Kota Bandung pun mengalami beberapa Perubahan
yang diatur dalm Peraturan Daerah No. 5 tanggal 7 maret 2001 mengenai struktur
organisasi Dinas Pariwisata Kota Bandung.

2.2 Kinerja pelayanan SKPD Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota


Bandung meliputi 2 garapan urusan Pemerintahan :
URUSAN WAJIB (KEBUDAYAAN), melaksanakan pelayanan yang
berkaitan dengan Kesenian dan Kebudayaan melalui fasilitasi kegiatan
kesenian kebudayaan yang dilaksanakan oleh masyarakat, pemberian
anugrah kepada para seniman dan budayawan, melindungi keberadaan
bangunan cagar budaya, pelestarian kesenian tradisional, pelaksanaan
pagelaran/festival Seni Budaya, pemberian Tanda Daftar Legalisasi
Sanggar/Lingkung Seni, fasilitasi keberadaan ruang untuk pagelaran seni
budaya masyarakat, promosi seni budaya di luar daerah serta memfasilitasi
kegiatan-kegiatan yang mendorong motivasi masyarakat untuk
memberdayakan kesenian dan kebudayaan tradisional melalui regulasi
kesenian tradisional.
URUSAN PILIHAN (KEPARIWISATAAN), melaksanakan pelayanan
yang berkaitan dengan kepariwisataan melalui fasilitasi investasi dan
promosi pariwisata, kerjasama dengan mitra pariwisata, fasilitasi
kegiatan/event kepariwisataan, pembinaan pengelolaan sarana wisata dan
obyek wisata.
6

2.3 Tugas dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung mempunyai tugas pokok
dan fungsi untuk merencanakan, menimba, mengkoordinasikan, mengevaluasikan,
dan mengendalikan kegiatan pariwisata dan kebudayaan dalam bidang : sarana
wisata, obyek wisata, pemasaran pariwisata, kebudayaan, kesenian, ekonomi
kreatif, dan ketatausahaan dinas.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah unsur pelaksana
Pemerintah Daerah di bidang pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota
Bandung dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab langsung
kepada Walikota Bandung. Sumber daya organisasi atau unsur-unsur Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sebagai mana tercantum dalam pasal 6
Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2001 terdiri dari : Kepala Dinas, Sub. Dinas
Sarana Pariwisata, Sub. Dinas Promosi Pariwisata, Sub. Dinas Seni dan Budaya,
Sub. Dinas Obyek Wisata, Sub. Dinas Ekonomi Kreatif.

2.4 Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
Visi
Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2017 2021 adalah:
MEMANTAPKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA SENI
BUDAYA DAN TUJUAN WISATA TAHUN 2017
Visi di atas mengandung pengertian bahwa Kota Bandung sebagai Kota Seni
Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata saat ini merupakan upaya yang
secara intens di lakukan pada periode 2013 2017 akan dan perlu dimantapkan
keberadaannya pada periode 2017 2021.
Sehingga Kota Bandung ke depan benar-benar menjadi Kota Seni Budaya dan
Tujuan Wisata yang berdaya saing tinggi sejajar dengan kota-kota lain di dalam dan
luar negeri yang selama ini telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan
Pariwisata.
Misi
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Kepariwisataan yang
Profesional, Berkarakteristik Sunda Dan Berwawasan Global;
7

2. Meningkatkan pelestarian, pemberdayaan, pengembangan dan pemanfaatan


kebudayaan dan kesenian;
3. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan memperhatikan
terlaksananya sapta pesona;
4. Meningkatkan destinasi pariwisata kota yang berdaya saing tinggi baik pada tingkat
regional, nasional maupun internasional;
5. Meningkatkan pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata
dengan pemangku kepentingan dan/atau Kab/kota/negara lain.
2.5 Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah, Struktur Organisasi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut:
8

UPT PADEPOKAN MAYANG SUNDA

UPT PASANGGRAHAN

UPT PASIR KUNCI

UPT MESEUM KOTA BANDUNG

BANDUNG CREATIVE HUB

UPT TIC (TOURIST INFORMASI CENTER)


9

2.6 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

2.7 Deskripsi Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung


Berdasarkan Perda 13 Tahun 2009, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung adalah sebagai berikut:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
urusan Daerah di bidang kebudayaan dan Pariwisata.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas, Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis bidang kebudayaan dan pariwisata;
2. Penyelenggaraan sebagian urusan pemerintah dan pelayanan umum di
bidang kebudayaan dan pariwisata;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan pariwista yang
meliputi kebudayaan dan kesenian, srana wisata, objek wisata dan
pemasaran wisata;
4. Pelaksanaan pelayanan teknis ketatausahaan Dinas;
5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
Sedangkan berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor: 475 Tahun
2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi pada Dinas
10

Daerah Kota Bandung (Dalam hal ini DISBUDPAR Kota Bandung) adalah sebagai
berikut:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kepala Dinas
(1) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata
berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijkana teknis lingkup kebudayaan dan kesenian, sarana
wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum di bidang
kebudayaan dan kesenian, sarana wisata, objek wisata dan pemasaran
pariwisata;
c. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kebudayaan dan kesenian, sarana
wisata, objek wisata dan pemasaran pariwisata; dan
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan
Dinas.
Sekretariat
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata lingkup kesekretariatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
sekretariat mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan dan penyusunan rencana kesekretariatan;
b. Pelaksanaan pelayanan administratif kesekretariatan Dinas yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian serta keuangan dan program Dinas;
c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian kegiatan
kesekretariatan Dinas.
11

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi umum dan
administrasi kepegawaian;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan
naskah dinas, penataan kearsipan dinas, penyelenggaraan
kerumahtanggaan dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi
perjalanan Dinas;
c. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi penyusunan
rencana, penyusunan bahan, pemprosesan, pengusulan dan pengelolaan
data mutas, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan
pegawai; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan administrasi umum dan
administrasi kepegawaian.
Sub Bagian Keuangan dan Program
(1) Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanan
sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub
Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan
program Dinas;
b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan
vahan dan koordinasi penyusunan rencana anggaran Dinas, koordinasi
pengelolaan dan pengendalian keuangan;
c. Pelaksanaan pengelolaan program Dinas meliputi penyusunan vahan dan
koordinasi penyusunan rencana dan prgoram kegiatan Dinas serta
fasilitasi pengkoordinasian penyusunan laporan; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup administrasi keuangan dan
program Dinas.
12

Bidang Kebudayaan dan Kesenian


(1) Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup kebudayaan dan kesenian.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Kebudayaan dan Kesenian mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program lingkup kebudayaan dan kesenian;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup kebudayaan dan kesenian;
c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan dan kesenian;
d. Pengkajian rekomendasi, pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
perfilman serta pengiriman dan penerimaan misi kesenian; dan
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup kebudayaan dan
kesenian.
Seksi Kebudayaan
(1) Seksi Kebudayaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Kebudayaan dan Kesenian lingkup kebudayaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kebudayaan mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kebudayaan;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kebudayaan;
c. Pelaksanaan lingkup kebudayaan yang meliputi kegiatan pelesatarian,
pengelolaan dan pemeliharaan sejarah, museum, kepurbakalaan, bahasa,
sastra dan penanaman nilai tradisi, pembinaan karakter dan pekerti
bangsa, fasilitasi kerjasama dan kemitraan bidang kebudayaan, serta
pengembangan jaringan informasi kebudayaan;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan perfilman;
dan
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kebudayaan.

Seksi Kesenian
(1) Seksi Kesenian mempunya tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang
Kebudayaan dan Kesenian lingkup kesenian.
13

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kesenian mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kesenian;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kesenian;
c. Pelaksanaan lingkup kesenian yang meliputi pembinaan, peningkatan dan
pengembangan apresiasi seni tradisional dan modern. Revitalisasi dan
kajian seni, pembinaan, fasilitasi kerja sama dan pengembangan kesenian
serta fasilitasi pemberian penghargaan dibidang kesenian;
d. Pembinaan, pengewasan dan penyiapan bahan rekomendasi
penyelenggaraan pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang
kesenian; dan
e. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kesenian.
Bidang Sarana Wisata
(1) Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Bidang Pengendalian lingkup Sarana Wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Sarana Wisata mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan sarana wisata dan
pengembangan sarana wisata;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata dan
pengembangan sarana wisata;
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata dan pengembangan sarana
wisata; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan
sarana wisata dan pengembangan sarana wisata.
Seksi Pembinaan Sarana Wisata
(1) Seksi Pembinaan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup Pembinaan Sarana Wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembinaan Sarana Wisata mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan sarana wisata;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan sarana wisata;
14

c. Pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata yang meliputi inventarisasi


potensi sarana wisata, dan pembinaan pengelolaan sarana wisata; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan sarana wisata.
Seksi Pengembangan Sarana Wisata
(1) Seksi Pengembangan Sarana Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Sarana Wisata lingkup pengembangan sarana wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan Sarana Wisata mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan sarana
wisata;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan sarana wsiata;
c. Pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wisata yang meliputi
pembinaan pengembangan sarana wisata; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan sarana wiata.
Bidang Objek Wisata
(1) Bidang Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas lingkup Objek Wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Objek Wisata mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program lingkup pembinaan objek wisata dan
pengembangan objek wisata;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata dan
pengembangan objek wisata;
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata dan pengembangan objek
wisata; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup pembinaan objek
wista dan pengembangan objek wisata.
Seksi Pembinaan Objek Wisata
(1) Seksi Pembinaan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup pembinaan objek wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pembinaan Objek Wisata mempunyai fungsi:
15

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pembinaan objek wisata;


b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pembinaan objek wisata;
c. Pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata yang meliputi inventarisasi
objek wisata, pembinaan dan pengelolaan objek wista; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pembinaan objek wisata.
Seksi Pengembangan Objek Wisata
(1) Seksi Pengembangan Objek Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Bidang Objek Wisata lingkup Pengembangan Objek Wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Pengembangan Objek Wista mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan objek
wisata;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan objek wista;
c. Pelaksanaan lingkup pengembangan objek wisata yang meliputi
melaksanakan kajian dan pengembangan objek wisata; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan objek wista.
Bidang Pemasaran Pariwisata
(1) Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas lingkup pengwasan dan yustisi pemasaran pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana dan program lingkup promosi pariwista dan
kerjasama wisata;
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup promosi pariwisata dan kerjasama
wisata;
c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata dan kerjasama wisata; dan
d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup promosi
pariwisata dan kerjasama wisata.
Seksi Promosi Pariwisata
(1) Seksi Promosi Pariwisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup promosi pariwisata.
16

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Promosi Pariwisata mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup promosi pariwista;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup promosi pariwista;
c. Pelaksanaan lingkup promosi pariwisata yang meliputi fasilitasi
penyelenggaraan pameran/event dan sarana pemasaran wisata, dan
penyediaan informasi pariwisata; dan
d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup promosi pariwisata.
Seksi Kerjasama Wisata
(1) Seksi Kerjasama Wisata mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Bidang Pemasaran Pariwisata lingkup kerjasama wisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi
Kerjasama Wisata mempunyai fungsi:
a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup kerjasama wisata;
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup kerjasama wisata;
c. Pelaksanaan lingkup kerjasama wisata yang meliputi fasilitasi kerjasama
dan kemitraan dalam melaksanakan pengembangan dan promosi
pariwisata; dan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kerjasama
wisata.
Seksi Analisa Pemasaran
(1) Kepala Seksi Analisa Pemasaran mempunyai tugas melaksanakan sebagian
Tugas Kepala Bidang Pemasaran Lingkup Analisa Pemasaran.
(2) Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kelapa
Seksi Analisa Pemasaran mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program lingkup Analisa Pemasaran;
b. Penyususnan petunjuk Teknis Lingkup Analisa Pemasaran;
c. Pelaksanaan kegiatan lingkup Analisa Pemasaran; dan
d. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan lingkup Analisa
Pemasaran.
17

2.8 Strategi dan Kebijakan Dinas Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota


Bandung
Strategi Pembangunan Kebudayaan Dan Kepariwisataan Berfungsi
Sebagai Dasar Dalam Perumusan Rencana Dan Program Pembangunan
Kebudayaan Dan Kepariwisataan Daerah.
1. Strategi Pembangunan Kebudayaan Dan Kepariwisataan, Meliputi:
a. Meningkatkan Sinergitas Dengan Pemangku Kepentingan Seni Dan Budaya
Dan Mendorong Tersedianya/Terbangunnya Sarana Prasarana
Kebudayaan;
b. Mengembangkan Kawasan Ekowisata Alam, Kawasan Pariwisata
Pendidikan Dan Sejarah, Kawasan Pariwisata Belanja Dan Kuliner Kreatif,
Kawasan Pariwisata Warisan Budaya, Kawasan Pariwisata Budaya
Tradisional, Kawasan Pariwisata Konvensi Dan Olahraga;
c. Mengembangkan Jalur Wisata Tematik Yang Menghubungkan Kawasan
Pariwisata Daerah Dengan Kawasan Pariwisata Di Sekitarnya;
d. Mengembangkan Program Wisata Kreatif, Edukatif Dan Berwawasan
Lingkungan Untuk Meningkatkan Lama Tinggal, Pengeluaran Wisatawan
Dan Jumlah Kunjungan Di Masa Rendah Kunjungan;
e. Mengembangkan Program Wisata Kreatif Pada Daya Tarik Wisata Seni
Dan Budaya Tradisional, Industri Kreatif Dan Ilmu Pengetahuan Dan
Teknologi;
f. Mengembangkan Program Wisata Edukatif Pada Daya Tarik Wisata Alam
Perkotaan Yang Mampu Meningkatkan Kontribusi Wisatawan Dan
Penduduk Daerah Terhadap Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup Kota
Bandung;
g. Mengembangkan Program Wisata Kreatif Dan Edukatif Pada Daya Tarik
Wisata Warisan Budaya Yang Mampu Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air
Dan Bangsa Serta Berkontribusi Pada Pelestarian Bangunan Warisan
Budaya;
h. Mengembangkan Fasilitas Akomodasi Kelas Bintang, Daya Tarik
Wisatawan Fasilitas Rekreasi;
18

i. Mengembangkan Identitas Usaha Pariwisata Daerah Yang Kreatif Melalui


Penciptaan Suasana Khas Daerah Dan Pelayanan Kreatif Kepada
Konsumen;
j. Meningkatkan Daya Saing Usaha Pariwisata Melalui Pengembangan
Produk Berwawasan Lingkungan Dan Berbasis Masyarakat;
k. Mengembangkan Program Kemitraan Berkinerja Tinggi Antara Industri
Kreatif Masyarakat Dengan Usaha Pariwisata Daerah;
l. Menerapkan Konsep Pemasaran Bertanggung Jawab Dan Diarahkan Oleh
Masyarakat Pada Setiap Program Pemasaran Yang Dilakukan Oleh
Pemerintah Maupun Usaha Pariwisata;
m. Mengembangkan Pasar Pariwisata daerah Diarahkan Pada Pasar Pariwisata
Berkualitas, Yaitu Pasar Pariwisata Dengan Lama Tinggal Yang Panjang,
Pengeluaran Berwisata Yang Besar, Serta Kesadaran Terhadap Kelestarian
Alam Dan Budaya Yang Tinggi;
n. Menetapkan Target Jumlah Wisatawan Berdasarkan Pertimbangan Rata-
rata Jumlah Kunjungan Wisatawan Daerah Selama 5 (Lima) Tahun;
o. Mengembangkan Pemasaran Terpadu Dengan Sektor Lain, Khususnya
Perdagangan Dan Investasi;
p. Mengembangkan Pemasaran Terpadu Dengan Kabupaten Bandung,
Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Provinsi Jawa
Barat Dan Nasional Untuk Dapat Menjaring Pasar Yang Lebih Luas;
q. Mengembangan Kerjasama Dengan Komunitas Kreatif, Seni, Budaya,
Sejarah Serta Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Dalam Pelaksanaan
Program Pemasaran;
r. Menggiatkan Kelompok Penggerak Pariwisata Pada Kawasan Strategis Dan
Kawasan Pengembangan Pariwisata.
2. Kebijakan Pembangunan Kepariwisataan Daerah Meliputi:
a. Pengembangan Nilai-nilai Budaya Lokal Melalui Upaya Perlindungan,
Pengembangan Dan Pemanfaatan Budaya Daerah;
b. Pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Untuk Memperkuat Potensi
Alam Perkotaan, Budaya Dan Seni Sebagai Produk Pariwisata;
19

c. Pengembangan Daya Tarik Wisata Alam Perkotaan Yang Edukatif, Seni


Dan Budaya Tradisional Yang Kreatif, Industri Kreatif Yang Berwawasan
Lingkungan, Serta Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Yang Kreatif, Baik
Bagi Wisatawan Maupun Penduduk Daerah;
d. Pengembangan Sistem Pengelolaan Dan Pelestarian Yang Kreatif Terhadap
Warisan Budaya Daerah Untuk Meningkatkan Apresiasi Masyarakat Dan
Wisatawan;
e. Pengembangan Pemasaran Melalui Komunitas Dalam Pemasaran
Pariwisata Perkotaan Yang Kreatif;
f. Pengembangan Pemasaran Terpadu Dengan Pemasaran Pariwisata Provinsi
Jawa Barat Dan Nasional;
g. Pengembangan Kebijakan Dan Regulasi Yang Handal Dan Sesuai Dengan
Norma Agama Dan Budaya Masyarakat Daerah Dalam Pengendalian
Pembangunan Kepariwisataan Dan Mendorong Minat Investasi Dalam
Pengembangan Pariwisata Kreatif Dan Berwawasan Lingkungan;
h. Peningkatan Kapasitas Dan Kompensasi Sumber Daya Manusia
Pemerintahan, Industri Pariwisata Dan Masyarakat Dalam Perencanaan,
Pengelolaan Dan Pengendalian Pariwisata Perkotaan Kreatif Dan
Berwawasan Lingkungan;
i. Pendistribusian Kegiatan Wisata Baik Secara Keruangan (Spasial) Ke
Wawasan Pariwisata Potensial Lain Untuk Mengurangi kepadatan, Maupun
Penyebaran Waktu Kunjungan Untuk Mengisi Waktu Dengan Tingkat
Kunjungan Rendah.
20

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Kuliah Praktik
Selama melaksanakan Kuliah Praktik, penulis diharuskan melaksanakan
aktivitas rutin mencakup tugas dan kewajiban pelaksanaan Promosi Wisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. Secara umum, kegiatan
rutuin/ harian adalah sebagai berikut :
1. Mendata dan me recap data event-event yang ada di Kota Bandung pada
bulan Agustus, September, dan Oktober 2017. Dalam mendata event ini
penulis bisa mendapatkannya dari surat edaran, proposal, e-mail, dan surat
perintah Wali Kota kemudain dicatat dalam buku event.
2. Membuat surat rekomendasi acara/ surat edaran acara dan proposal acara.
3. Mempersiapkan brosur promosi wisata, ini dilakukan apabila ada pameran
yang digunakan sebagai alat komunikasi promosi.
4. Menjadi pemberi informasi pada saat di tempatkan di Tourist Information
Center (TIC) Jl. Asia Afrika samping Masjid Agung Alun-alun Bandung.
5. Membantu mengisi data BIRMS yang ada di website birms.go.id sebagai
alat pelaporan data pengeluaran dalam penggunaan anggaran untuk suatu
kegiatan.
6. Mencatat data wisatawan asing ke dalam buku wisatawan.
7. Membantu Administrasi perkantoran seperti ; merapihkan surat, mengantar
surat, membuat berita acara rapat, menge print, photo copy, mengelolah
jaringan computer kantor yang rusak atau rehabilitas softwere komputer
kantor.
8. Membantu di event Bandung Run sebagai salah satu kegiatan perayaan Hut
Kemerdekaan RI yang ke-72 dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 20
Agustus dengan beberapa rangkaian acara lainnya. Event Karnaval
Kemerdekaan yang diadakan di Kota Bandung yang dihadiri oleh Presiden
RI Joko Widodo dan jajarannya.
9. Membantu persiapan administrasi dan produk untuk keberangkatan
pameran di dalam Negeri yakni PekanBaru Riau dan keberangkatan
pameran di luar Negeri yakni Seoul Korea Selatan.
21

3.2 Peranan Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan


Pariwisata Kota Bandung
Peranan Bidang Pemasaran DISBUDPAR Kota Bandung dalam program
Pariwisata kota Bandung ialah sebagai fasilitator. Artinya mendukung
kreativitas semua lapisan masyarakat kota Bandung karena ini merupakan
potensi yang bisa dikembangkan. Bandung juga disebut sebagai kota kreatif
karena lebih dari 40 % pemuda dan pemudi di kota Bandung yang kreatif dalam
banyak hal sehingga ini akan menjadi sebagai tulang punggung sector
perekonomian, dengan kreatif juga dapat meningkatkan kualitas hidup.
Kreativitas ini harus ditingkatkan dan dikembangkan agar dapat menarik
bisnis internasional, dan semakin banyak yang dilirik dari kota Bandung oleh
beberapa daerah yang berada di Indonesia dan mancanegara menjadi nilai jual
tersendiri bagi kota ini. Kota Bandung diharapkan memiliki jaringan bisnis
ekonomi kreatif dengan berbagai kota-kota penghasil industri kreatif di dunia.
3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelancaran dan Hambatan Proses
Pemasaran dalam Mempromosikan Program-program di Bidang
Pemasaran DISBUDPAR Kota Bandung
Kegiatan-kegiatan yang akan digelar dari bulan Juli- Desember 2017
mendatang menjadi ajang senergi puluhan komunitas dan pelaku industri kreatif
dengan tujuan yang sama yaitu mengangkat Bandung ke pentas internasional.
Meski begitu masih ada beberapa kelemahan seperti minimnya pengetahuan
masyarakat mengenai program-program karena kurangnya akses dan cipta
kreatif, kurang akses pada teknologi, finansial, dan yang paling penting adalah
kelemahan pada infrastruktur ekonomi yang dapat membantu produksi dan
distribusi. Selain itu kurangnya perhatian infrastruktur fisik maupun fasilitas dari
pemerintah.
3.4 Pengamatan Penulis Terhadap Kinerja yang Dilaksakan
Dalam keseharian penulis pada saat kuliah praktik di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung menganalisa dan menyesuaikan apa yang dikerjakan
dan apa yang dikatakan oleh teori pada saat perkuliahan khususnya di Mata
Kuliah Manajemen Pemasaran. Dalam penyampaian informasi suatu objek yang
pasarkan atau yang ingin diberitakan kepada semua orang maka kita dapat
22

menyampaikan dengan upaya promosi. Promosi ini adalah suatu komunikasi


antara produsen dan konsumen dimana produsen menyampaikan informasi atau
spesifikasi sautu objek yang dipasarkan kepada calon konsumen dengan
penjelasan yang sejelas-jelasnya. Maka dari itu proses penyampaian yang
dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dalam
penyampaian informasi tentang objek wisata yang terdapat di Kota Bandung
khususnya berupa menggelar event-event, pameran ke kota-kota di nusantara
maupun kota mancanegara dan melalui media baik media cetak, visual, serta
media social bahkan yang berbasis website yang dapat dikunjungi oleh siapa saja
yang terhubung ke internet.
Sebelum menggelar event Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung
melakukan rapat Bidang Pemasaran, rapat keseluruhan DISBUDPAR, dan rapat
dengan Walikota untuk memutuskan bahwa event tersebut layak atau tidak untuk
dilaksanakan. Surat edaran akan dikeluarkan oleh DISBUDPAR khususnya
Bidang Pemasaran sebagai alat komunikasi promosi dalam mempromosikan
Kota Bandung melalui event yang akan diselenggarakan. Penulis mengerti
kenapa harus ada prososal, surat pengajuan, surat edaran, rapat-rapat, dan
penginputan data ke website adalah sebagai alat komunikasi bisnis sama seperti
yang dijelaskan di teori pada saat perkuliahan.

3.5 Flow Chart Hasil Magang


Penulis membuat flowchart tentang Bandung Run 5K dan Braga Culinary
Night Tempo Duloe tahun 2017. Pelaksanaan event ini adalah salah satu bentuk
promosi yang dilakukan oleh DISBUDPAR Kota Bandung melalui Bidang
Pemasaran Pariwisata. Maka dari itu penulis membuat flowchartnya sebagai salah
satu syarat dari penulisan laporan ini, flowchart ini dibuat sesuai dengan tujuan
magang yakni memahami bagaimana proses promosi di manajemen pemasaran.
23

Mulai Bekerja

Membuat Program

ACC Walikota Bandung Mengajukan Surat Pelaksanaan

Mengajukan Surat Pelaksanaan

Membuat Surat Edaran Pelaksanaan

Merencanakan Susunan Acara

Merencanakan Teknis Pelaksanaan

Hari Pelaksanaan dan Pembukaan

Bandung Run 5K dan Braga


Culinary Night Tempo Dulu
20 Agustus 2017
Penutupan Semua Rangkaian Acara

Pengevaluasian Usai Event

Penyerahan SPJ Pelaksanaan Event

SELESAI
24

Bandung Run 5K dan Braga Culinary Night adalah sebagai ajang promosi yang
dilaksanakan oleh DISBUDPAR Bidang Pemasaran Pariwisata Kota Bandung.
Penulis terlibat dalam event ini maka penulis membuat laporan magang tentang
promosi Kota Bandung. Dalam pelaksanaan event ini telah sukses dibuktikan
dengan peserta yang mengikuti event Bandung Run maupun Braga Culinary Night
Tempo Dulu yang mana peserta Bandung Run 5K melebihi 2000 orang lebih dari
target yang direncanakan. Sebelum pelaksanaan semua tim panitia dan relawan
telah menyebarkan informasi tentang event ini maka dari itu peserta yang hadirpun
bisa mengisi target, informasi yang disebarkan dari berbagai macam media
termasuk menggunakan media sosial internet.
Segmentasi yang diharapkan yakni seluruh Nusantara dan Mancanegara agar
dapat berkunjung ke Kota Bandung. Bandung Run 5K ini adalah alatnya promosi
karena jalur yang dilintasi pada saat marathon yakni destinasi wisata seperti
bangungan bersejarah, meseum, dll. Braga Culinary Night Tempo Dulu yakni untuk
memperkenalkan kuliner yang ada di Kota Bandung yang sudah jarang dihidangkan
pada saat ini. Penulis mengamati peserta yang hadirpun bukan hanya dari Kota
Bandung tapi ada juga yang dari luar Kota Bandung yang sengaja ingin mengikuti
Bandung Run dan ingin mencicipi kuliner Kota Bandung.
25

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Semua event yang digelar mulai pada bulan Juli-Desember nanti adalah
sebagai media promosi yang digunakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kota Bandung dalam mempromosikan Kota Bandung menjadi salah satu tempat
wisata yang wajib di kunjungi oleh wisatawan local maupun mancanegara atau
sampai tarap internasional. Pemerintah Kota Bandung juga selalu mempersiapkan
semua sarana dan prasarana guna untuk memperlancar keberlangsungan event yang
diselenggarakan di semester II tahun 2017 ini, tidak lain hanya untuk
memperkenalkan budaya dan wisata yang terdapat di Kota Bandung.
Upaya pameran yang diselenggarakan di Kota-kota lain di Indonesia dan luar
negeri, adalah salah satu kegiatan promosi yang diwakilkan oleh Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandung. Pameran yang diikuti bisa berupa tentang
kebudayaan, destinasi wisata, kuliner, dan sebagainya sesuai tema pameran yang
diikuti. Dalam penyelanggaraan event ini juga tentunya di bantu oleh para relawan
Kota Bandung yang telah bekerjasama dengan pemerintahan Kota Bandung dalam
menyukseskan event-event yang diselenggarakan. Banyak kerjasama dari pihak
swasta juga menguntungkan bagi pihak pemerintah seperti hotel, transportasi,
restoran, dan lembaga/perusahaan lainnya yang ingin memperkenalkan produk
mereka baik barang ataupun jasa.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung berkordinasi dengan
pemerintah Kota Bandung dalam pelaksanaan event atau mengikuti pameran
melalui surat dan proposal sebagai pengajuan dan permintaan anggaran (APBD)
Kota Bandung. Selain anggaran dari pemerintah Kota Bandung, Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Bandung tidak menutup kemungkinan mencari sponsor untuk
memenuhi kebutuhan pada saat penyelanggaraan event ataupun mendatangi
Pameran.
Data BIRMS adalah suatu pelaporan dan pengajuan suatu biaya untuk jenis-
jenis pengadaan yang di entry ke dalam website http://birms.bandung.go.id/ dalam
penggunaan website ini tentunya ada akun-akun yang digunakan untuk mengakses
26

data yang dikelolah pada masing-masing instasi/lembaga dinas di Kota Bandung


termasuk juga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung.
4.2 Rekomendasi
Dalam masalah kurang terarah terutama dalam ketentuan SOP yang terbaru
yang ada di Dinas disebabkan karena seringnya ada perubahan dari peraturan daerah
sehingga terjadi pengembalian surat karena tidak sesuai dengan SOP saat itu. Penulis
mengalami hal tersebut dikarenakan perubahan SOP yang menjadi pedoman dalam
penulisan surat dan kurangnya arahan serta bimbingan dari yang mempunyai
tanggung jawab karena pada saat itu keadaan sangatlah sibuk dengan event yang akan
segera diselenggarakan jadi penulis hanya diberikan tugas membuat surat dengan
mencontoh dan melihat SOP yang ada sebelum perubahan. Pemberian tanggung
jawab terhadap penulis juga dapat meringankan tugas dari yang punya tanggung
jawab tersebut karena dibantu dengan penulis di saat Praktik Kerja Lapangan/
Magang.
Permasalahan selanjutnya yakni pengarsipan surat keluar dan surat masuk
terkadang tidak teratur sehingga penulis sulit menemukan surat untuk menjadi contoh
dan pedoman saat penulisan surat yang diperlukan.
27

DAFTAR PUSTAKA

http://www.sindo.com/journal/html

http://www.bandungturism.com/html

http://birmsbandung.com/html

http://kompas.com/journal/html

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Bidang pemasaran


DISBUDPAR Kota Bandung

Kotler, Philip. dan Lane Keller, Kevin. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Ke-
13. Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai