Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tujuan penulisan karya tulis ini untuk mengetahui masalah-masalah ekonomi yang sering
kita hadapi. Dalam ilmu ekonomi dari mikro sampai makro, tetapi disini penulis akan membahas
masalah-masalah yang terjadi pada ekonomi mikro dan membahas pelaku-pelaku ekonomi mikro
pada rumah tangga keluarga, perusahaan dan pemerintah. Para pelaku ekonomi sering meng-
alami masalah yang tentunya tugas pemerintah harus mendukung kegiatan ekonomi mikro
karena ekonomi mikro menyakup lebih luas kepada masyarakat karena bila suatu masalah
muncul maka akan berdampak kepada kebutuhan lainnya.

Pada umumnya perekonomian mikro para pelakunya yaitu RTK dan RTP dimana kedua
belah pihak tersebut sangat berpengaruh terhadap perekonomian makro. Pihak RTK yaitu
menyalurkan sumber daya ( SDM, SDA, MODAL, SKILL/ENTERPRENEUR) kepada RTP
untuk keperluan produksi. RTK membeli barang/jasa yang dihasilkan dari RTP, dan RTK
menyalurkan uang senilai barang/jasa yang di beli dari RTP. Arus lingkar (CIRCULAR FLOW)
ini tidak di pengaruhi oleh pemerintah.

Pengaruh terhadap penentuan suku bunga akan menjamin terciptanya kesamaan antara
jumlah tabungan yang akan disediakan rumah tangga dan jumlah investasi yang akan dilakukan
oleh pengusaha. Oleh karena itu jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian
mencapai penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dengan jumlah seluruh investasi yang akan
dilakukan oleh para pengusaha. Maka dalam perekonomian agregat dengan penawaran agregat
pada tenaga kerja penuh mencapai tingkat yang sama.

B. Rumusan Masalah

Mengacu dengan latar belakang tersebut, bagaimana bila suatu kebutuhan pokok
meningkat dan bagaimana dampak yang lainnya juga ikut meningkat. dan apa yang akan
dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi itu. Pada
hakikatnya bahwa semua tabungan sector rumah tangga yang tercipta pada tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh akan digunakan oleh para pengusaha untuk investasi.

C. Batasan Masalah

Pada penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis akan membatasi permasalan pada ruang
lingkup perekonomian Indonesia, agar materi yang dibahas tidak terlalu meluas.

D. Tujuan Penulisan

1
Tujuan penulis menulis karya tulis ilmiah ini untuk dapat melihat perekonomian
Indonesia seperti :

untuk mengetahui dampak yang dirasakan oleh rakyat atas kenaikan kebutuhan pokok
atau kebutuhan lainnya
untuk mengetahui solusi yang diberikan pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut

E. Manfaat Penulisan

Karya tulis ilmiah diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :

penulis
Karena dengan tulisan ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis mengenai
masalah perekonomian Indonesia setiap tahunnya berubah.

Masyarakat
Masyarakat dapat mengetahui mengapa perekonomian di Indonesia tidak stabil dan
banyak masalah-masalah yang membuat pertumbuhan ekonomi sulit dicapai.

Mahasiswa
Terkhusus untuk mahasiswa-mahasiswi fakultas ekonomi ini bisa jadi penambah
wawasan pengetahuan sebagai bahan kajian untuk kedepannya tentang perekonomian
Indonesia yang saat ini sedang kita pelajari, dan untuk mahasiswa-mahasiswi fakultas
lain sebagai informasi dan pengetahuan.

F. Medote Analis

Sumber yang didapat untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penulisan makalah
ini, penulis mengunakan dua sumber, yaitu:

studi pustaka, penulis mempelajari bahan-bahan teori pada beberapa buku yang mem-
bahas tentang ekonomi mikro dan masalah yang terjadi bila suatu barang pokok atau kebutuhan
pokok naik.

studi browsing, penulis mempelajari bahan-bahan teori pada beberapa situs web maupun tulisan
blog masyarakat luas tentang masalah yang terjadi bila kebutuhan pokok naik dan dampak yang
terjadi pada masyarakat.

G. Metode Penulisan

Seperti pada judulnya disini penulis akan membahas masalah-masalah bila suatu kebutuhan
pokok dengan metodologi, sebagai berikut:
1. pragmatis
2. sistematis
3. korensponden sesuai dengan kehidupan nyata

2
BAB II
PEMBAHASAN
RINGKASAN MATERI
Kenaikan harga kebutuan pokok atau juga kebutuhan sehari-hari memang sangat
meresakan masyarakat khususnya kalangan menengah kebawah. Contohnya kenaikan bahan
bakar minyak yang beberapa bulan atau tahun yang lalu membuat semua bahan kebutuhan pokok
pun ikut naik ini dikarenakan para distributor atau para produsen ikut terkena imbasnya yang
berdampak naiknya ongkos produksi yang menyebabkan barang kebutuhaan lainnya pun ikut
naik bersamaan dengan naiknya harga BBM. Masalah yang timbul bila barang kebutuhan sehari-
hari naik maka pengeluaran ekonomi rumah tangga pun ikut meningkat yang menyebabkan
kurangnya daya beli masyarakat yang menyebabkan permintaan suatu barang menurun.
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa hukum permintaan, bila suatu barang naik maka
permintaan barang tersebut pun ikut naik dan juga sebaliknya bila suatu barang turun maka
permintaan pun terus bertambah ini disebut the law of demand.
Kita juga dapat mengetahui bahwa jika suatu harga barang naik maka permintaan suatu
barang pun akan menurun itu disebabkan oleh daya beli konsumen berkurang karena pendapatan
riil konsumen pun ikut menurun. Maka sebaliknya bila barang tersebut turun maka permintaan
suatu barang pun naik, tapi bila suatu barang naik maka konsumen harus cermat mencari barang
pengganti selanjutnya, misalkan minyak tanah naik karena sudah tidak di subsidi lagi oleh
pemerintah maka konsumen harus berganti menjadi memakai gas karena lebih murah dan
disubsidi oleh pemerintah karena ada program konversi minyak tanah ke gas.
A. MASALAH DALAM PERTANIAN
Masalah selanjutnya jika musim panen padi melimpah atau banyak di pasaran maka akan
berakibatkan harga beras ikut turun dan menyebabkan para petani merugi disini pemerintah
mengatasi dengan menentukan harga dasar Floor price untuk membantu para petani tapi bila padi
para petai gagal panen dan menyebabkan pasokan beras dalam negeri akan tergangu dan
menyebabkan harga beras mahal di pasaran, disini peran pemerintah melakukan impor beras
untuk mengendalikan pasokan beras di dalam negeri supaya tidak naik dan tidak membuat rakyat
banyak sulit membeli beras untuk kelangsungan hidupnya.
B. MASALAH DALAM KENAIKAN BBM (BAHAN BAKAR MINYAK)

Kembali lagi kedalam Kenaikan harga BBM yang menyebabkan angkutan umum dan
taksi menaikan tarif secara sepihak yang membuat sulit bagi penguna angkutan umum. Bukan
hanya masyarakat tapi para supir dan pengusaha yang semakin menurun pendapatan laba ruginya
disini peran pemerintah bersama asosiasi angkutan umum atau taksi membuat batasan tarif untuk
angkutan umum dari yang besar sampai yang kecil hal ini di lakukan supaya para pengusaha dan
supir tidak mengalami kerugian dan masyarakat pun tak berat mengunakan jasa angkutan umum.
C. MASALAH MONOPOLI

3
Praktik monopoli akan terjadi penguasaan pasar terhadap barang dan jasa tertentu yang
dapat merugikan konsumen, praktik monopoli ini menjadikan sempitnya peluang usaha dan
dapat menentukan harga tanpa berpikir kemampuan masyarakat, disini peran pemerintah
membuat UU No. 5 tahun 1995 tentang praktik monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat.
Dimana pemerintah dapat menstabilkan harga di pasaran sesuai dengan daya beli masyarakat,
dan para pengusaha tidak dirugikan.
D. PROGRAM PEMERINTAH MENGENTAS KEMISKINAN
Pemerintah melakukan kompensansi perbaikan infrastruktur untuk mempercepat
pendistribusian hasil desa dan sekarang hadir program PNPM mandiri yang digagas oleh
pemerintah untuk memberikan kredit kepada masyarakat untuk membuat usaha dengan prospek
yang bagus. Sehinggah bisa membuat perekonomian di masyarakat desa tersebut bisa terbantu
dan membaik. Program PNPM mandiri ini yang didanai oleh pemerintah dapat digunakan oleh
masyarakat untuk membuat infrastruktur yang dibutuhkan seperti jalan untuk mempermudah
akses di daerah perkebunan dan membuat bendungan untuk pengairan di persawahan. Anggaran
pemerintah untuk PNPM mandiri ini sejumlah Rp. 14, 9 Triliun untuk tahun 2014.
E. SUBSIDI
Disini pemerintah sering berupaya melakukan subsidi seperti subsidi beras, BBM dan
masih banyak lagi subsidi ini dilakukan untuk mengatasi keluarga yang tidak mampu untuk
membeli kebutuhan pokok antaranya dana bantuan langsung tunai. Anggaran pemerintah untuk
beras miskin sejumlah Rp. 23, 1 Triliun (20kg/rumah tangga) harga per kg Rp. 1.600, untuk bea
siswa miskin (BSM) sejumlah Rp. 9,2 Triliun dan program keluarga harapan (PKH) sejumlah
Rp. 5,5 Triliun pada tahun 2014.
F. INFRASTRUKTUR
Pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur ini di lakukan agar distribusi bahan pokok
atau kebutuhan tidak tergangu dan bisa lebih menghemat biaya dalam hal distribusi. Dalam hal
ini telah kita lewati dan kita rasakan sekarang yaitu kebijakan pengalihan biaya subsidi bahan
bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga bahan bakar minyak dari Rp. 6.500 menjadi Rp. 8.500
sekarang ini. Kebijakan ini diambil pemerintah yaitu untuk membangun infrastuktur dan
pembangunan-pembangunan nasional seperti jalan tol yang direncanakan oleh perintah di
Lampung dan masih banyak yang lainnya. Dengan adanya pengalihan subsidi BBM ini dapat
mengiritkan APBN kurang lebih Rp. 100 Triliun. Dana ini dapat digunakan oleh pemerintah
untuk memenuhi kebutuhan Negara, untuk menjadikan perekonomian Indonesia menjadi cepat
membaik dan bisa bersaing dengan Negara maju lainnya.

Walaupun ini sulit bagi kita masyarakat menengah kebawah tapi inilah kebijakan
pemerintah yang bisa merubah perekonomian Indonesia agar lebih baik. Memang akan banyak
dampak yang kita rasakan karena kebijakan ini, dampak negatif maupun dampak positif.
Dampak negatif dari kenaikan BBM semua bahan pangan juga ikut naik dan inflasi juga ikut
naik, tapi kebijakan ini telah dipikirkan oleh pemerintah untuk ke depannya. Dampak positif
yaitu adanya pembangunan nasional infrastruktur jalan, bantuan uang tunai, adanya anggaran
pendidikan, subsidi beras miskin ditingkatkan, dan lain sebagainya.

4
BAB II
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bahwa jika harga naik maka permintaan pun ikut menurun dan sebaliknya bila harga
turun maka permintaan pun naik. Kita lihat disini bahwa pemerintah telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memajukan ekonomi mikro di Indonesia ini bahwa setiap pelaku-pelaku ekonomi
mikro rumah tangga keluarga dan perusahaan bila terjadi masalah maka peran pemerintah yang
mencari solusinya dan disini saya bisa memahami bahwa pemerintah adalah menjaga stabilitas
ekonomi dan mengatur agar balance.

Setiap hal yang dilakukan oleh pemerintah pasti ada yang telah direncanakan untuk ke-
depannya, maka kita sebagai masyarakat harus melihat dan mengikuti serta memberi dukungan
terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Sebab pemerintah selalu berupaya
menjadikan perekonomian Indonesia bisa jadi lebih baik dan semakin membaik lagi.

B. SARAN

Sesuai kesimpulan diatas penulis merumuskan saran sebagai berikut.

Pemerintah seharusnya lebih tegas lagi dalam berupaya untuk menstabilkan per-
ekonomian penulis mengambil contoh, mengenai subsidi BBM yang tidak diatur siapa yang
paling berhak menerimanya, karena yang berhak menurut penulis yaitu masyarakat kalangan me-
nengah kebawah. Tapi kenyataannya tidak, dilihat di SPBU, yang membeli atau menikmati sub-
sidi BBM itu kebanyakan orang-orang berada, karena menurut penulis yang paling berhak yaitu
pengendara sepeda motor dan angkutan umum. Kalau saja pemerintah menegaskan dan
memberikan denda atau sanksi kepada pengendara mobil plat hitam/pribadi yang membeli BBM
bersubsidi yang berlebihan dengan kata lain ada batasan tertentu.

5
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. (2006). Makroekonomi Edisi ke-3. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

www.bisniskeuangan.kompas.com

www.ssssona.wordpress.com

www.suarapublik.com

www.yuskos.file.wordpress.com

Wahyuningsih, Endang. (2012). Dampak Kenaikan Harga Minyak Terhadap


Kondisi Ekonomi Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.wealthindonesia.com/wealth-
growth-and-accumulation/dampak-kenaikan-harga-minyak-terhadap-kondisi-ekonomi-indo.html.

Anda mungkin juga menyukai