Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi adalah suatu teknlogi yang digunakan untuk mengelolah

data, memproses data, mendapatkan data, menyusun data, menyimpan data,

memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang

berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu yang digunakan

untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang

strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat

komputer untuk mengelolah data,system jaringan untuk menghubungkan satu

komputer dengan yang lainnya sesuai dengan kebutuhan dan teknologi

telekomonikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Teknologi yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah

mendapatkan informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi

seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk

profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi.

Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau

kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas

ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukaran pikiran.
2

1.2 Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dan lingkungnya dalam keunggulan

kompetitif ?

2. Bagaimana menentukan perencanaan strategis sumber daya informasi ?

3. Apa dampak dari sumber daya strategis informasi bagi perusahaan ?

4. Bagaimana konsep dari sumber daya strategis informasi ?

1.3 Tujuan

1. Memberikan kemudahan bagi mahasiswa untuk memahami materi teknologi.

informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif.

2. Mengetahui apa saja langkah dalam perencanaan strategis sumber daya

informasi dalam keunggulan kompetitif.

3. Mengetahui dampak dari sumber daya informasi strategis.

4. Mengetahui cara mengonsep dan melaksanakan informasi sebagai keunggulan

kompetitif.
3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perusahaan dan Lingkungannya

Sistem fisik perusahaan adalah sistem lingkaran tertutup, yang dikendalikan oleh

manajemen, menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan-

tujuannya tercapai. Perusahaan juga merupakan sistem terbuka, artinya berhubungan

dengan lingkungannya, mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa, dan

mengembalikan sumber daya yang telah diubah itu kepada lingkungannya.

Lingkungan sangat berarti bagi perusahaan, karena lingkungan itulah alasan utama

keberadaan perusahaan. Pemilik perusahaan terlihat perlunya penyediaan barang dan

jasa untuk memenuhi kebutuhan lingkungan, dan menanamkan modal sehingga

perusahaan dapat beraktifitas. Lingkungan kemudian menyediakan sumber daya yang

diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa.

Perusahaan berda dalam suatu lingkungan yang terdiri dari elemen-elemen yang

berupa orang-orang atau organisasi-organisasi. Lingkungan suatu perusahaan tidak

sama persis dengan lingkungan perusahaan lain. Elemen lingkungan adalah

organisasi atau individu yang berada diluar perusahaan dan memiliki pengaruh

langsung atau tidak langsung pada perusahaan.

Elemen lingkungan perusahaan secara umum adalah terdiri dari :


4

1. Pemasok, menyediakan material, mesin, jasa dan informasi yang dibutuhkan

perusahaan.

2. Pelanggan, adalah orang-orang atau organisasi yang menjadi tujuan

pemasaran produk barang dan jasa, terdiri dari pelanmggan saat ini dan calon

pemakai.

3. Serikat buruh, adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tidak

terampil.

4. Masyarakat keuangan , adalah lembaga-lembaga yang mempengaruhi sumber

daya keuangan yang tersedia bagi perusahaan ( misalnya bank, perusahaan

investasi).

5. Pemegang saham atau pemilik, adalah orang-orang yang menanamkan

modalnya di perusahaan dan mewakili tingkat manajemen tertinggi.

6. Pesaing, mencakup semua organisasi yang menjadi pesaing di pasaran.

7. Pemerintah, pada tingkat pusat, daerah, dan local memberikan kendala-

kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi memberikan

bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana.

8. Masyarakat global, adalah wilayah geografis tempat perusahaan

melaksanakan operasinya.

Arus sumber daya menghubungkan perusahaan dengan elemen-elemen

lingkungan. Sumber daya ( orang, material, mesin, uang dan informasi ) mangalir

kepada perusahaan dari elemen-elemen lingkungan, melewati perusahaan, dan


5

kembali kepada elemen-elemen. Semua sumber daya dari lingkungan perusahaan

akhirnya kembali kepada lingkungan.

Sebagian sumber daya yang dapat mengalir lebih sering dari pada yang lain. Arus

yang sangat sering mencakup arus informasi dari pelanggan, arus material, kepada

pelanggan, arus uang kepada pemegang saham, arus mesin dari pemasok, dan arus

pekerja dari serikat buruh. Arus sumber daya yang sangat jarang terjadi antara lain

uang dari pemerintah, arus material kapada pemasok, dan arus pekerja kapada

perusahaan pesaing ( pembajakan tenaga kerja)

Tidak semua sumber daya mengalir antara perusahaan dan elemen semua

lingkungan. Misal, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada pemegang

saham, uang tidak mengalir kepada pesaing, dan material tidak mengalir kepaa serikat

buruh.

Informasi merupakan satu-satunya sumber daya yang mengalir dari perusahaan

ke semua elemen lingkungan atau dari elemen-elemen lingkungan ke perusahaan.

2.2 Keunggulan Kompetitif

Secara umum keunggulan kompetitif ( competitive advan-tage ) dapat dicapai

melalui berbagai cara, misal menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah,

menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari para pesaing, memenuhi kebutuhan

khusus untuuk suatu segmen tertentu.


6

Pada bidang computer, keunggulan kompetitif diartikan sebagai pemanfaatan

informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran. Dasar pemikirannya, perusahaan

tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih unggul saat

terlibat dalam persaingan. Sumber daya konseptual yang unggul ( data dan informasi

) dapat digunakan sama baiknya dengan sumber daya fisik lainnya. Manajer

perusahaan menggunakan sumber daya fisik dan konseptual untuk mecapai tujuan

perusahaan.

Banyak contoh perusahaan yang berhasil dan mendapatkan publikasi yang luas

setelah memanfaatkan informasi sebagai keunggulan kompetitif, misal dengan sistem

reservasi penerbangan, sistem distribusi, elemen perusahaan tiket, dll. Berdasarkan

pengalaman, terdapat tiga hal penting untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam

bidang computer, yaitu :

1. Tidak ada perusahaan yang sukses tersebut yang hanya mengandalkan sumber

daya fisik.

2. Tidak ada aplikasi komputer inovatif yang memberikan keunggulan

kompetitif yang terus menerus bagi perusahaan pemakainya. Setiap kali para

pesaing akan menerapkan sistem serupa, sehingga mengurangi atau bahkan

menghilangkan keunggulan kompetitif yang telah dimiliki. Umur yang

singkat dari sistem informasi menuntut para pembuat sistem untuk selalu siap

meraih peluang sistem baru yang lebih baik.


7

3. Perhatian utama perusahaan adalah memusatkan sumber daya informasi pada

para pelanggan mereka.

Pandangan luas tentang keunggulan kompetitif adalah suatu cara memanfaatkan

sumber daya data dan informasi untuk mencapai nilai yang maksimum. Hal ini dapat

dicapai dengan cara membangun sistem informasi antar organisasi (In

terorganizational information system/IOS ). IOS menyediakan hubungan informasi

dua arah ke seluruh elemen lingkungan, kecuali pesaing dimana manajemen akan

berusaha menciptakan arus informasi keluar kepada pesaing. Beberapa elemen

lingkungan memungkinkan terbentuknya sistem komunikasi elektronik dua arah,

yaitu pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat keuangan. Sedangkan elemen

lain dapat menggunakan media komunikasi non komputer. Berbagai bentuk sistem

komunikasi data dapat dipilih untuk memebentuk IOS.

Jenis-jenis sumber daya informasi dapat terdiri atas :

1. Perangkat keras komputer

2. Perangkat lunak komputer

3. Para spesialis informasi

4. Pemakai

5. Fasilitas

6. Basis data

7. Informasi
8

Pengelolaan sumber daya informasi adalah menjadi semua tanggung jawab elemen

dalam perusahaan yang mengunakan sumber daya informasi untuk mencapai

keunggulan kompetitif. Sebutan chief information officer / CIO memiliki pengertian

lebih dari sekedar gelar, yaitu manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian

manjerialnya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber daya

informasi pada semua area operasi perusahaan, bukan hanya pada bidang tertentu

saja. CIO menggambarkan seorang manajer tingkat tertinggi dari jasa informasi. Saat

manajemen informasi menjadi semakin kompleks, maka manajemen informasi akan

menjadi tanggung jawab semua manajer.

2.3 Perencanaan Strategis Sumber Daya informasi

Perencanaan strategis merupakan perencanaan jangka panajang yang

mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang akan memberikan posisi yang paling

menguntungkan bagi perusahaan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi

pada manajemen tingkat atas untuk mancapai tujuan-tujuan tersebut.

Suatu perencanaan strategis area fungsional menjadi tanggung jawab setiap area

fungsional secara independen. Rencana fungsional ini merinci tentang bagaimana

area-area tersebut akanmendukung perusahaan saat perusahaan bekerja menuju tujuan

strategisnya. Oleh karena itu, semua area fungsional harus bekerja sama dalam proses

perencanaan strategis mereka.


9

Perencanaan strategis sumber daya informasi pada dasarnya merupakan

kumpulan rencana strategis SIM ( MIS strategy set ) jasa informasi yang terdiri dari

sejumlah tujuan, kendala dan strategi. Pendekeatan ini dinamakan sebagai

transformasi kumpulan strategi ( Srategy set transformation). Kekurangan dalam

pemdekatan ini adalah kenyataan bahwa tidak semua area fungsional memiliki

sumber daya yang menjamin tercaoainya rencana strategis perusahaan. Hal ini dapat

diperbaiki dengan pendekatan perencanaan strategis sumber dya informasi ( Strategic

planning for information resources/SPIR. Dalam SPIR rencana strategis untuk jasa

informasi dan rencana strategis untuk perusahaan dikembangkan secra bersama-sama.

Rencana strategis perusahaan mencerminkan dukungan yang dapat disediakan oleh

jasa informasi, dan rencana strategis jasa informasi mencerminkan kebutuhan

dukungan sistem di masa depan.

Isi rencana strategis sumber daya informasi secara umum memuat topic utama

mengenali dua hal, yaitu :

1. Tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh tiap subsistem CBIS selama periode

tertentu jangka waktu perencanaan.

2. Rincian keterangan mengenai sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Perhatian seksama perlu diberikan pada para pemakai yang diharapkan dapat

berperan dalam mengembangkan sebagian atau keseluruhan bagian pekerjaan

pengembangan sistem informasi ( end user computing ). Oleh karena itu pemakai
10

akhir merupakan masalah strategis. Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang

komputer, para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :

1. Pemakai akhir tingkat menu ( menu level and users ), yaitu para pemakai yang

tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat

berkomunikasi dengan paket perangkat lunak jadi ( prewritten software),

misal lotus,dbase,Wordperfect,dll.

2. Pemakai akhir tingkat perintah ( command level and users ), yaitu para

pemakai akhir yang mampu menggunakan bahasa perintah dari paket

perangkat lunak jadi untuk operasi aritmatika dan logika pada data yang tidak

mungkin dilakukan melalui menu.

3. Pemrogram pemakai akhir ( end use programmers ), yaitu pemakai akhir yang

mampu mengembangkan program-program aplikasi mereka sendiri sesuai

dengan kebutuhannya.

4. Personil pendukung keputusan ( functional support personnel ), yaitu para

spesialis informasi dalam arti sesungguhnya yang mempunyai dedikasi pada

area pemakai tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.

Dua ciri utama pada tingkatan pemakaian akhir di atas adalah :

1. Semua tingkat memiliki kemampuan untuk mengembangkan berbagai

aplikasi.

2. Pemakai akhir di atas bukan merupakan anggota pada organisasi jasa

informasi.
11

Jenis-jenis aplikasi yang dikembangkan pemakai akhir sangat beragam dan

mempunyai dampak pada subsistem utama dalam CBIS. Sebagian besar

pemakai akhir berperan dalam mengembangkan :

1 Sistem pendukung keputusan / DSS yang relatif mudah

2 Aplikasi otomasi perkantoran/OA yang memenuhi kebutuhan perseorangan

Selebihnya itu merupakan tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama

dengan pemakai akhir dalam mengembangkan :

1 Aplikasi SIM dan SIA

2 Aplikasi DSS yang kompleks

3 Aplikasi OA kantor yang memenuhi kebutuhan organisasional

4 Sistem pakar/ES

Beberapa manfaat dapat diperoleh dari peran EUC, antara lain :

1 Pemindahan beban kerja spesialis informasi, sehingga dapat berkonsentrasi

pada sistem yang kompleks dalam lingkup organisasi

2 Mengurangi kesenjangan komunikasi, hal ini terjadi karena pemakai akhir

tahu persis area permasalahan yang dihadapi tetapi tidak paham teknologi

komputer, sebaliknya spesialis komputer adalah pakar dalam teknologi tetapi

kurang menguasai area permasalahan. Dengan membiarkan pemakai

mengembangkan sendiri aplikasinya, maka tidak perlu komunikasi.

Di sisi lain, EUC akan mempunyai resiko, antara lain :


12

1 Sasaran yang buruk

2 Desain dan dokumentasi yang buruk

3 Penggunaan sumber daya yang tidak efisien

4 Hilangnya integritas data

5 Hilangnya keamanan data

Dari semuanya itu, maka EUC harus ditempatkan pada suatu perspektif dimana

rencana strategis memungkinkan semakin tumbuh berkembangnya EUC sekaligus

menerapkan suatu sistem pengendalian yang baik.

2.4 Konsep Pengelolaan Sumber Daya Informasi

Pengelolaan sumber daya informasi ( Information Resources Manajemen/IRM )

adalah aktivitas yang dilakukan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan

dengan tujuan untuk :

1 Mengidentifikasi sumber daya informasi yang diperlukan pemakai

2 Memperoleh sumber daya informasi yang diperlukan pemakai

3 Mengelola sumber daya informasi yang diperlukan pemakai

Sebuah pendekatan yang efektif bagi perusahaan dalam mencapai IRM adalah

mengembangkan suatu rencana formal yang harus diikutioleh setiap orang.

Untuk mencapai IRM secara penuh, maka perlu adanya set kondisi meliputi :

1. Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya

informasi yang unggul


13

2. Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama

3. Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak

4. Perhatian sumber daya informasi saat membuat perencanaan strategis

5. Rencana strategis untuk umber daya informasi

6. Rencana strategis untuk mendorong dan mengelola EUC


14

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkunganperusahaan

terdiri dari delapan elemen yang terdiri dari serikat buruh, masyarakatkeuangan,

pemegang saham atau pemilik, pesaing, pemerintah, masyarakatglobal,pemasok, dan

pelanggan. Elemen terrsebut membentuk supersistem yanglebih besar yang disebut

masyarakat. Sumber daya menaglir antara perusahaan dan elemen-elemen

lingkungan.Usaha awal perusahaan menggunakan informasi sebagai cara

mencapaikeunggulan kompetitif diawali dengan membuat hubungan komputer

dengan parapelanggan. EDI memberi dasar teknologi bagi perusahaan perusahaan

untuk membentuk interorganizational system.

IR mencakup perangkat keras, fasilitas, database, perangkat lunak,spesialis

informasi, dan pemakai. CIO adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan

keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan

dengan sumber daya informasi tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.Seorang

CIO adalah eksekutif. Semua manajer membuat rencana dan eksekutif terlibat dalam

perencanaan strategis jangka panjang. Usaha awal mengembangkan suatu rencana

strategis untuk jasa informasi disebut Transformasi Kumpulan Strategi. Solusi untuk

masalah tidak memadainya sumber daya informasi adalah perencanaan strategis

sumber daya informasi (Strategic Planning for Information Resources) atau SPIR.
15

EUC member dua manfaat, yakni memindahka sebagian beban kerja pengembangan

sistem kepada pemakai dan menghilangkan kesenjangan komunikasi. Adapun

resikonya anatara lain system yang buruk sasarannya, system yang buruk rancangan

dan dokumentasinya, penggunaansumber daya perangkat lunak dank eras yang tidak

efisien, hilangnya integritas data dan hilangnya keamanan. Resiko ini dapat dikurangi

dengan pengendalian manajemen.


16

DAFTAR PUSTAKA

Sutarbi Tata. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai