Pada kasus ini perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan
harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya. Perusahaan tersebut
dapat bertindak sebagai price leadership. Untuk mempermudah analisis, perlu
ditetapkan asumsi sbb:
Dalam model ini perusahaan dominan yang mengambil inisiatif dalam penentuan
harga, bertujuan untuk meningkatkan laba dengan membentuk kolusi secara
implisit (implicit collusion). Dikatakan kolusi karena perusahaan lain mengikuti
langkah tersebut. Dikatakan implisit karena kolusi tidak berdasarkan perjanjian
formal. Produsen dominan memberikan sinyal harga (price signaling) dengan
menggunakan media massa. Produsen dominan memiliki posisi penentu harga
(price setter), perusahaan yang lain sebagai penerima harga (price taker). Di
Indonesia, Semen Tiga Roda (Indocement) dan film Fuji adalah contoh price
leader dalam pasar oligopolistik.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, strategi penetapan harga biaya plus
tidak bisa dilakukan begitu saja tanpa perhitungan yang baik. Berikut langkah-
langkah strategi penetapan harga biaya plus yang biasa dilakukan:
Pertama-tama, tentukan total biaya produk dan layanannya terlebih dulu.
Dalam menentukan biaya tersebut, Anda bisa menjumlah dari biaya tetap
dan variabel.
Selanjutnya, bagilah biaya total dengan jumlah unit agar Anda bisa
mendapatkan hasil untuk jumlah biaya unit.
Kalikan biaya unit dengan persentase markup agar bisa mendapatkan
biaya penjualan serta margin keuntungan produk.
Contohnya
Beberapa industri yang sering mengadopsi strategi diskriminasi harga
adalah industri farmasi, penerbit buku pelajaran, dan industri perjalanan.
Beberapa sektor strategis, seperti utilitas dan listrik – yang biasanya
dikendalikan oleh satu perusahaan – juga sering menerapkan strategi
diskriminasi.
Agar semakin jelas dan terbuka wawasan kita, perhatikan contoh soal
transfer pricing berikut ini:
Untuk lebih memahami mengenai limit pricing, berikut adalah salah satu
contoh dari limit pricing yang bisa terjadi di kehidupan sehari-hari.
6. predatory pricing
Tetapi harga yang ditetapkan di bawah biaya total rata-rata (ATC) tersebut
tetap masih dapat dikatakan sebagai reasonable price apabila berada di
atas biaya variable rata-rata ( Average Variable Cost ), karena pada kondisi
tersebut tetap masih ada gunanya bagi pelaku usaha untuk berproduksi,
meskipun tidak ada gunanya untuk mengganti peralatan modal yang
sudah rusak. Sedangkan apabila suatu pelaku usaha berproduksi pada
harga di bawah biaya variabel rata-rata (AVC), maka dapat dikatakan
bahwa harga tersebut sudah tidak wajar ( reasonable ) lagi, dan jual rugi
yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut dapat dicurigai mempunyai
maksud tertentu.
7. Integrasi horizontal
adalah akuisisi bisnis yang beroperasi pada tingkat rantai nilai yang
sama dalam industri yang serupa atau berbeda. Ini berbeda dengan
integrasi vertikal, di mana perusahaan berekspansi ke aktivitas hulu atau
hilir, yang berada pada tahap produksi yang berbeda.
8. Merger Vertikal
9. Merger Horizontal
Ini adalah proses yang menggabungkan dua perusahaan dengan bisnis yang
sama atau lebih. Contohnya, merger perusahaan antara perusahaan roti, merger
antara perusahaan jasa keuangan, dan lainnya. misalnya merger antara dua
perusahaan roti, perusahaan sepatu
10.Konglomerat
11.Brand
adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk
dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada
barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya.
Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat,
asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan
kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang
lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang
akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan
kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap
suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada
suatu merek.
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer,
windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan
lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda,
gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried
chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan
kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan
masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan
sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada
restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada
produk makanan gery, dan lain sebagainya.