Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


“PENERAPAN CBIS PADA PERUSAHAAN BEETECHNO”
Dosen : Dina Maulina, M.Kom.

Nama : Biva Candra Lutfi Adiatma

NIM : 16.12.9569

Kelas : 16-S1SI-09

PROGRAM STUDI STRATA SATU SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS AMIKOM

YOGYAKARTA

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Penerapan
CBIS pada Perusahaan BeeTechno” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Dina Maulina selaku Dosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini
dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai manfaat
Penerapan CBIS pada Perusahaan BeeTechno, dan juga bagaimana menggunakan CBIS dengan
baik. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, 7 November 2017

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jauh sebelum adanya teknologi computer, Sistem Informasi Manajemen (SIM) telah
digunakan oleh para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam upaya pengambilan
keputusan. Namun demikian proses pengambilan keputusan yang dilakukan saat itu sangat
sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara manual karena semua data masih tersimpan
dalam lembaran-lembaran arsip yang bermacam-macam. Dimana apabila pemimpin
membutuhkan berbagai informasi pada arsip-arsip tersebut untuk digunakan sebagai
pengambilan keputusan maka sangatlah sulit untuk mencarinya. Penyimpanan arsip-arsip
tersebut sangat tidak efektif maka untuk mencarinya pun membutuhkan waktu yang lama.
Selain itu kemungkinan dari keefektifan cara penyimpanan tersebut membuat beberapa arsip-
arsip yang telah disimpan rusak atau tidak terawat. Dengan hadirnya computer pada zaman
sekarang ini telah merubah segalanya. Berbagai arsip dan dokumen-dokumen yang tadinya
disimpan secara manual, sekarang semuanya disimpan secara digital. Semua dokumen yang
disimpan secara digital merupakan penyimpanan yang efektif dan efisien. Yang sekarang biasa
disebut Computer Based Informastion System (CBIS).
Penerapan CBIS pada perusahaan BeeTecno yang bergerak dibidang Elektronik
khususnya produk Smartphone akan mempermudah dalam segala aspek, seperti penggunaan
SIA, MIS, DSS, OA dan ES, dimana perusahaan akan dipermudah dalam hal pengaksesan
data, informasi serta penggunaan sistem yang terstruktur mempermudah dalam pengelolaan
dan pengembangannya sistem perusahaan itu sendiri.
1.2 Rumusan Permasalah
 Apa itu perusahaan BeeTechno?
 Bagaimana penerapan CBIS di dalam perusahaan BeeTechno?
1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui tentang perusahaan BeeTechno.
 Untuk mengetahui konsep dasar dari CBIS.
 Untuk mengetahui dan memahami tentang penerapan CBIS dalam suatu perusahaan.
 Untuk memenuhi salah satu tugas UTS dalam mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan


Perusahaan BeeTechno merupakan perusahaan yang bergerak dibidang Elektronik
khususnya SmartPhone. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2017 tepatnya bulan November oleh
mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang bernama Biva Candra Lutfi Adiatma.
Awalnya perusahaan ini didirikan berdasarkan hobi karena kesukaannya berjualan smartphone
secara online. Secara perlahan dengan bertambahnya pelanggan yang menitipkan kepercayaan
untuk meminta barang maka dibukalah konter disalah satu wilayah di Yogyakarta untuk
menampung banyaknya pelanggan dan untuk memudahkan dalam hal transaksi. Semakin pesat
perkembangan smartphone di Yogyakarta sehingga BeeTechno semakin membentangkan jala
dan membuka banyak cabang di berbagai kota-kota besar di Indonesia khususnya pulau Jawa,
seperti Surabaya, Solo, Bandung dan Jakarta. Transaksi juga bisa dilakukan via online dan via
antar dengan bantuan Go-Jek demi kenyamanan dan kemudahan kepada pelanggan.

2.2 Sub-Sistem CBIS


Computer Based Information System (SBIS) atau Sistem Informasi Berbasis Komputer
merupakan suatu system pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan
peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki
antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas,
tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya. Secara teori,
penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam
kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks
itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan
efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Sub Sistem dari Sistem Informasi Berbasis Komputer :

1. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)


2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
3. Sistem Pendukung Keputusan (DSS)
4. Automasi Kantor (Virtual Office)
5. Sistem Pakar (ES)

Berikut penjelasan sub-sistem dari Computer Based Information System (CBIS) atau
Sistem Informasi Berbasis Komputer
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (SIA)

SIA adalah sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu
sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA
atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan
prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi,
walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sisten
informasi lain.

SIA adalah satu-satunya sistem informasi yang bertanggung jawab memenuhi


kebutuhan informasi di luar perusahaan, meyediakan informasi untuk seluruh lingkungan
kecuali pesaing.

Tugas utama sistem informasi ini adalah:

 Pengumpulan data
 Manipulasi data
 Penyimpanan data
 Menyediakan dokumen

Peran SIA Dalam CBIS

 SIA menghasilkan beberapa output informasi dalam bentuk laporan akuntansi


standar.
 SIA menyediakan database yang lengkap untuk digunakan dalam pemecahan
masalah.

2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

Adalah suatu sistem berbasis database komputer yang menyediakan informasi bagi
beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk suatu
entitas formal perusahaan atau subunit dibawahnya, Sumber daya SIM

Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem perusahaan tentang apa yang
telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang, dan apa yang mungkin terjadi di
masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia didalam laporan periodik, laporan khusus,
dan hasil simulasi matematika, output informasi tersebut digunakan manajer saat mereka
membuat keputusan untuk pemecahan masalah.

Semua informasi tersebut memiliki karakteristik yang sama untuk bidang area
fungsional (marketing, manufaktur, sdm, dan keuangan), level manajemen (operational,
manajerial, dan strategis), dan user (manajer atau non manajer) SIM informasi memperoleh
data dari database, dimana database tersebut berisi data dan informasi dari SIA dan dari
lingkungan.

Suatu SIM bisa juga merupakan suatu sistem informasi antar organisasi (IOS) jika SIM
terkoneksi dengan SIM pada perusahaan lain misalnya dengan Suplier.

SIM dan SIA

SIM menggunakan data yang disediakan SIA dalam database, dan informasi lain yang
berasal dari lingkungan. Isi dari database tersebut digunakan oleh software untuk membuat
laporan periodik dan laporan khusus, serta model matematika untuk mensimulasikan aspek
operasi perusahan, Berbeda dengan SIA, SIM tidak berkewajiban menyediakan informasi bagi
lingkungan.

SIM & EntIS

SIM akan terbentuk secara utuh jika semua sistem informasi organisasi telah terbentuk
dan terkoneksi satu sama lain. Data dan informasi disimpan dalam satu database yang sama
dan dapat dipergunakan pada area fungsional yang lain. SIM merupakan dasar terbentuknya
sistem informasi yang lebih canggih dan kompleks yang baru berkembang dalam beberapa
tahun terakhir, yaitu Sistem Informasi Perusahaan dikenal juga dengan nama Enterprise
Information System (EntIS)

Software Pembuat Laporan

Software pembuat laporan adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menghasilkan
laporan periodik dan laporan khusus. Dari bentuknya laporan periodik dan laporan khusus
mungkin terlihat sama. Perbedaan terdapat dari timeliness dan time horizon.Laporan periodik
disiapkan sesuai jadwal tertentu, SIM periode awal terbatas pada penyediaan laporan periodik
saja, tetapi hal ini menjadi sukar diterima ketika SIM telah menerapkan HRIS dan EIS.

Laporan khusus disediakan jika terjadi sesuatu yang luar biasa, sepertl laporan
kecelakaan di manufaktur, atau laporan tertentu yang diperoleh dari query database. Laporan
khusus biasanya mengambarkan sesuatu yang sedang terjadi atau baru saja terjadi, berbeda
dengan laporan periodik yang lebih berorientasi pada masa lalu atau apa yang telah
terjadi.Laporan bisa juga merupakan gabungan dari laporan periodik dan laporan khusus,
misalnya untuk membandingkan pendapatan pada saat ini dengan laporan pada periode yang
sama tahun sebelumnya. Laporan seperti ini disebut dengan Management by exception.

3. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (Decision Support System)


Dalam upaya memecahkan masalah seorang problem solver akan banyak membuat
keputusan. Keputusan harus diambil untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif atau
untuk memanfaatkan peluang.

Keputusan terbagi menjadi:

 Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin.


 Keputusan tak terprogram, bersifat baru dan tidak terstruktur, tidak ada metode pasti
untuk menanganinya karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Manajer melakukan empat tahap pengambilan keputusan, yaitu:

 Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan untukmencari kondisi yang perlu


diperbaiki.
 Kegiatan Merancang, menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai
alternatif tindakan yang mungkin.
 Kegiatan Memilih, memilih salah satu rangkaian tindakan diantara alternatif.
 Kegiatan Review, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

4. AUTOMASI KANTOR (OA)


Automasi kantor kini disebut dengan istilah kantor virtual, mencakup semua sistem
elektronik formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari
orang –orang didalam maupun diluar perusahaan. Pengguna OA dibagi menjadi empat kategori
yaitu:
 Manajer, yang bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya perusahaan.
 Profesional, tidak mengelola tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang
membedakan mereka dengan sekretaris dan pegawai administrasi.
 Sekretaris, ditugaskan untuk membantu pekerja terdidik (Manajer & Profesional) untuk
melaksanakan berbagai tugas korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal
pertemuan.
 Pegawai Administrasi, melaksanakan tugas-tugas untuk sekretaris, seperti
mengioperasikan mesin fotokopi, menyususn dokumen, menyimpan dokumen, dan
mengirim surat.

Tujuan OA

 Menghindari Biaya, komputer tidak dapat menggantikan pegawai saat ini, tetapi
setidaknya menunda penambahan poegawai yang diperlukan untuk menangani
penambahan beban kerja,
 Pemecahan Masalah kelompok, memberikan kontribusi untuk komunikasi antar
manajer.
 Pelengkap, OA tidak dapat menggantikan komunikasi interpersonal tradisional seperti
tatap muka, percakapan telepon, tulisan memo, dan sejenisnya, tetapi OA bersifat
melengkapi sehingga jika dikombinasikan dengan media tradisional akan memberikan
sinergi.

Aplikasi OA

 Word Processing
 E-Mail
 Voice Mail
 Electronic Calendaring
 Audio Conferencing
 Video Conferencing
 Computer Conferencing
 Facsimile
 Videotex
 Imaging
 Desktop Publishing

5. SISTEM PAKAR (ES)


Sistem pakar (Expert System) adalah sebuah sistem informasi yang memiliki
intelegensia buatan (Artificial Intelegent) yang menyerupai intelegensia manusia. Sistem pakar
mirip dengan DSS yaitu bertujuan menyediakan dukungan pemecahan masalah tingkat tinggi
untuk pemakai. Perbedaan ES dan DSS adalah kemampuan ES untuk menjelaskan alur
penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Sangat sering terjadi penjelasan cara
pemecahan masalah ternyata lebih berharga dari pemecahannya itu sendiri.

Karakteristik Sistem Pakar

 Memiliki kemampuan belajar atau memahami masalah dari pengalaman.


 Memberikan tanggapan yang cepat dan memuaskan terhadap situasi baru.
 Mampu menangani masalah yang kompleks (semi terstruktur).
 Memecahkan masalah dengan penalaran.
 Menggunakan pengetahuan untuk menyelasaikan masalah.

Bagian Sistem Pakar

User Interface, adalah bagian yang memungkinkan manajer mamasukan instruksi dan
informasi kedalam dan menerima informasi dari sistem pakar.

Contoh Sistem Pakar


 XSEL, Sistem pakar yang bertindak sebagai asisten penjual di agen penjualan
komputer DEC, yang membantu pelanggan memilih komputer yang sesuai dengan
kebutuhannya.
 MYCIN, Sistem pakar yang dikembangkan di Stanford University tahun 19870-an
dengan tujuan membantu petugas medis dalam mendiagnosa penyakit yang disebabkan
bakteri.
 PROSPECTOR, Sistem yang diciptakan Richard Duda, Peter Hard, dan Rene Reboh
tahun 1978 yang menyediakan kemampuan seorang ahli geologi.

2.3 Penerapan CBIS

1. Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pada perusahaan BeeTechno


Penerapan sistem informasi akuntansi yang ada pada BeeTechno. BeeTechno telah
cukup memadai karena sudah didukung oleh unsur-unsur dari sistem informasi akuntansi
itu sendiri yang terdiri dari formulir, catatan, laporan yang terintegrasi dalam suatu
kerangka yang tersusun, terstruktur dan saling berhubungan satu sama lain sehingga
menciptakan suatu informasi yang andal dan dapat di percaya.
Maka dapat dikatakan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi persediaan
dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan pada
BeeTechno telah memenuhi tujuan sistem informasi akuntansi antara lain :
a. Meningkatkan Pengendalian Internal. Pengendalian internal dapat tercapai bila
unsur-unsur pengendalian itu dapat diterapkan dengan baik. Pengendalian internal
diperlukan guna menamankan kekayaan perusahaan, ini berarti sistem informasi
akuntansi yang disusun harus juga mengandung kegiatan pengendalian internal.
b. Menekan Biaya Tata Usaha. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang
diterapkan di BeeTechno, maka akan memperlancar proses kegiatan yang ada
dalam perusahaan, khususnya dalam persediaan barang dagangan melalui
penyediaan informasi tepat guna, tepat waktu dan lengkap akan mengamankan
harta perusahaan, dengan demikian akan menunjang efektivitas pengendalian
internal persediaan barang dagangan pada BeeTechno sehingga dengan penciptaan
sistem informasi akuntansi persediaan tersebut akan menekan biaya-biaya tata
usaha dan memberikan manfaat yang lebih besar daripada biaya yang dikorbankan.
c. Meningkatkan Informasi Dengan adanya sistem informasi akuntansi akan
mengurangi ketidakpastian serta memberikan gambaran peluang yang ada dan
membatu fungsi pengendalian sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh
BeeTechno telah memenuhi tujuan kualitatif dari informasi keuangan yang
menunjang pengendalian internal persediaan barang dagangan, antara lain :
 Relevan, informasi yang dihasilkan adalah informasi yang relevan dengan
informasi yang diwakilinya.
 Keandalan, informasi yang dihasilkan bebas dari kesalahan.
 Dapat dimengerti, informasi yang dihasilkan mudah dimengerti untuk pengolahan
lebih lanjut.
 Tepat waktu, informasi yang dihasilkan dapat diperoleh pada waktu yng diperlukan
dan pada waktu yang tepat guna untuk pengolahan lebih lanjut.
 Daya banding, informasi yang dihasilkan dapat diperbandingkan dengan periode-
periode sebelumnya atau dapat diperbandingkan dengan perusahaan sejenis untuk
melakukan perbaikan.
 Lengkap, informasi yang dihasilkan lengkap meliputi : semua data akuntansi
keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.

Dengan demikian maka penerapan sistem informasi akuntansi persediaan yang


dihasilkan akan menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagangan
dari segi pengendalian informasi. Begitu pula dengan pengendalian internal persediaan
barang dagangan yang diterapkan telah memenuhi tujuan dari pengendalian itu sendiri
yaitu :
a. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Sistem informasi akuntansi yang diterapkan pada
BeeTechno berupa prosedur dalam transaksi persediaan barang dagangan terdiri
dari : prosedur pencatatan harga poko persediaan yang dibeli, prosedur permintaan
dan pengeluaran barang gudang, dan penghitungan fisik persediaan barang akan
memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi yang diotorisasikan telah
dicatat dan dinilai dengan wajar.
b. Keandalan Pelaporan Keuangan
Keandalan pelaporan keuangan dapat ditelusuri melalui dokumen dan catatan yang
BeeTechno mulai dari pemesanan barang, peosedur pencatatan harga poko
persediaan yang dibeli, prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang dan
penghitungan fisik persediaan. Dengan bukti-bukti tersebut akan memberikan
jaminan proses pengolahan data akuntansi akan menghasilkan laporan keuangan
yang handal seperti pembuatan laporan yang ada (buku gudang, buku persediaan
dan buku jurnal).
c. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Yang Berlaku
Dengan adanya sistem informasi akuntansi persediaan pada BeeTechno maka
karyawan akan berhubungan dengan aktivitas persediaan barang dagangan
sehingga dapat melaksanakan tugas dan wewenang sesuai dengan peraturan dan
prosedur standar operasi yang telah ditetapkan dan dapat menunjang pengendalian
internal yang efektif atas persediaan barang dagangan.

Dari seluruh uraian yang dikemukakan maka terlihat setiap aktiva menyangkut
persediaan barang dagangan BeeTechno selalu melalui beberapa prosedur diantaranya
menggunakan pemisahan tugas, penghitungan fisik persediaan, penggunaan dokumen yang
digunakan dikoordinasikan sehingga menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan.

2. Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada perusahaan BeeTechno


Sistem Informasi ini menyediakan informasi dalam bentuk laporan dan tampilan
kepada para manajer dan professional bisnis. Contohnya kepada manajer penjualan yang
dapat menggunakan informasi melalui jaringan komputer, dan mengakses tampilan tentang
keadaan hasil penjualan SmartPhone dan dapat mengakses intranet perusahaan mengenai
laporan analisis penjualan harian, dan sekaligus mengevaluasi hasil penjualan yang dibuat
oleh masing-masing staf penjualan.
Sistem Informasi Manajemen yang digunakan pada BeeTechno adalah
BeeTechno’s Field Management System yang menyediakan aplikasi yang dapat membantu
store manager dalam business forecasting, inventory management dan human resources
management. Dari implementasi system, disimpulkan Aplikasi ini akan berupa suatu
bentuk pelaporan yang selanjutnya digunakan oleh perusahaan dalam penentuan atau
pengambilan keputusan pada sistem penunjang keputusan (DSS).

3. Penerapan Sistem Penunjang Keputusan (DSS) pada perusahaan BeeTechno


Sistem Pendukung keputusan untuk proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir
pada prusahaan BeeTechno. Salah satu contoh yang akan disorot dalam hal ini adalah cara
pemilihan karyawan yang sesuai dengan kriteria yang ada pada suatu jabatan tertentu. Oleh
karena itu diperlukan suatu sistem pendukung keputusan untuk proses profile matching dan
analisis gap yang dibuat berdasarkan data dan norma-norma SDM yang terdapat di
perusahaan BeeTechno.
Proses Profile Matching dilakukan untuk menentukan rekomendasi karyawan
dalam Sistem Kenaikan Jabatan dan Perencanaan Karir berdasar pada 3 aspek yaitu
Kapasitas Intelektual, Sikap Kerja dan Perilaku. Hasil dari proses ini berupa ranking
karyawan sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk memilih karyawan yang
cocok pada jabatan yang kosong tersebut. Dari hasil implementasi sistem, disimpulkan
bahwa dengan penggunaan software ini dapat membantu proses pengambilan keputusan
terhadap profile matching proses kenaikan jabatan dan perencanaan karir di BeeTechno.

4. Penerapan Sistem Automasi Kantor (OA) pada perusahaan BeeTechno.

Sebagai contoh BeeTechno menerapkan Sistem Absensi Digital untuk


mempersingkat dan mempermudah pendataan kepada semua karyawan yang selanjutnya
data akan digunakan untuk menentukan gaji setiap karyawan hal ini dilakukan untuk
memangkas biaya jika dibandingkan dengan absensi yang masih menggunakan tanda
tangan pada kertas.
Perusahaan dalam hal komunikasi antar cabang yang saling berjauhan maka
perusahaan selalu dan tak lupa untuk menggunakan E-mail untuk pengiriman laporan
persediaan, penjualan, serta penggajian. Dari hasil implementasi, disimpulkan bahwa data
dalam bentuk digital akan lebih mudah untuk diolah dan lebih fleksibel sekaligus hemat
biaya.

5. Penerapan Sistem Sistem Pakar (ES) pada perusahaan BeeTechno.

Dalam BeeTechno juga ada Sistem Pakar dimana sistem pakar ini sangat berguna
di bidang ekonomi sejalan dengan perusahaan BeeTechno yang ingin terus melebarkan
sayapnya yaitu untuk mendapatkan investor dan untuk menunjang jalannya perusahaan
terutama dalam hal pengambilan keputusan untuk datangnya investor. Apalagi pada saat
sekarang orang awam banyak yang kurang memahami pasar modal sehingga mereka
cenderung menggunakan intuisi dari pada analisa dalam berinvestasi. Kondisi ini
mengakibatkan mereka harus menghadapi resiko yang tinggi dalam berinvestasi dan ini
menjadi tantangan bagi perusahaan BeeTechno untuk menggaet seluruh investor yang
berminat dengan perusahaan kami. Untuk meminimumkan resiko tersebut diperlukan suatu
alat seperti system pakar yang mampu menganalisa sesuai dengan keadaan yang terjadi di
pasar modal, sehingga investor menjadi lebih yakin dalam berinvestasi ke perusahaan
BeeTechno. Dapat disimpulkan system pakar mampu mengambil keputusan, ada langkah
pengambilan keputusan, mudah dikembangkan lebih lanjut, dan memberikan solusi tepat
waktu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian
manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk
membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-subunit dari perusahaan dan
mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi
perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua
proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan
secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai seperti halnya penerapan CBIS pada
perusahaan BeeTechno.
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen
adalah :
 Penghematan waktu (time saving)
 Penghematan biaya (cost saving)
 Efektivitas (effectiveness)
 Pengembangan teknologi (technology development)
 Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).
3.2 Saran
 Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap
perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.
 Pengembangan sumber daya manusia sangatlah perlu dilaksanakan dalam
menunjang perkejaan yang melibatkan CBIS.
DAFTAR PUSTAKA

(http://nuruldiniindriyani.blogspot.co.id/2013/07/penerapan-computer-based-
information.html)
(http://sim-septialutfi-11140273-esty.blogspot.co.id/2015/10/penerapan-sim-pada-
perusahaan-fast-food.html)
(https://naynaimah.wordpress.com/2013/12/29/contoh-sistem-pakar-dan-penerapannya/)
(https://4jipurnomo.wordpress.com/computer-based-information-system-cbis/)
(http://admininistrasiperkantoran.blogspot.co.id/2017/05/bab-4-penerapan-otomatisasi-
dalam.html)
(https://arsy22.blogspot.co.id/2016/09/peranan-cbis-dalam-sebuah-organisasi.html)

Anda mungkin juga menyukai