Anda di halaman 1dari 19

Computer Based Information System (CBIS) dan Chief

Information Officer (CIO)


Tahapan peran sebuah organisasi TI dalam perusahaan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1.Supporting, merupakan peran TI paling umum yang ada dalam tiap perusahaan.
Sebagai supporting, maka TI berfungsi untuk membantu pada masalah-masalah
keseharian (trouble shooting)
2.System Developer, pada posisi ini TI sudah diharap untuk mampu menghasilkan
solusi sistem informasi sesuai kebutuhan user
3.Business Partner, manajemen telah memandang TI sebagai partner setara yang
dapat diajak duduk bersama dalam mencari solusi bisnis
4.Business Opportunity, TI telah dipandang sebagai pembuka peluang-peluang bagi
organisasi dalam mengembangkan bisnis
5.Business Development, pada tahapan ini TI telah dipandang bukan lagi pembuka
peluang tetapi juga membangun dan mengelola bisnis
Fungsi-fungsi dalam organisasi TI secara umum adalah sebagai berikut:
1. Application Development
Ini adalah unit organisasi TI tempat berkumpulnya para system analyst dan
programmer yang berfungsi menganalisis kebutuhan, merekomendasikan, serta
menghasilkan software bagi perusahaan
2. Data Center
Dalam skala kecil fungsi pusat data sering dimasukkan dalam unit application
development. Namun ketika organisasi terus berkembang dan diikuti dengan
bertambahnya data yang harus dikelola, maka unit pengelola database perlu dipisah
dalam unit tersendiri. Seorang database administrator pada dasarnya terpisah
kegiatannya dari para programmer dan lebih bersifat melayani permintaan
programmer serta bertanggung jawab pada pengelolaan database dalam organisasi.
3. Technical Support (HelpDesk)
Dari sekian fungsi TI dalam perusahaan, maka fungsi Technical Support adalah
fungsi dasar yang sangat mudah diterima dan diperlukan oleh user. Dalam sebuah
organisasi bisnis yang dukungan TI-nya masih minim, maka peran yang tetap ada
adalah Technical Support.
4. Network & Communication
Unit Network & Communication adalah tulang punggung dalam organisasi TI.
Mereka adalah penyedia infrastruktur yang membuat unit-unit lain dalam organisasi
TI dapat mengembangkan dukungannya pada organisasi bisnis dengan lebih baik.
Hal yang amat mendasar bagi unit Network & Communication adalah membangun
jaringan yang kuat. Teknologi network yang terus berkembang harus terus dipantau
untuk bahan melakukan improvement.

CIO (Chief Information Officer) adalah suatu jabatan dalam organisasi (bisnis,
pemerintahan ataupun nirlaba) yangjunyai peran sebagai pemimpin dalam
penyediaan informasi bagi kelangsungan hidup organisasi dalam rangkaapai
tujuannya. CIO menjadi semakin vital di era informasi dimana eksistensi organisasi
sangat ditentukan olehmpuan dalam memberdayakan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).

Computer Based Information System (CBIS) atau Sistem Informasi Berbasis
Komputer merupakan suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang
berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan.
Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa komputer
memainkan peranan penting dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan
integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu
menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan
manajemen yang membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem
Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi
pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat
berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat
dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-
based atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer.

Untuk perusahaan berskala besar, seorang CIO (Chief Information Officer) akan
ditunjuk sebagai pemimpin utama departemen ini, yang langsung bertanggung
jawab kepada Presiden Direktur atau CEO (Chief Executive Officer).

CIO sendiri secara fungsional membawahi tiga divisi: Sistem Informasi, Teknologi
Informasi, dan Manajemen Informasi. Divisi Sistem Informasi berfungsi untuk
menganalisa kebutuhan informasi dari sebuah perusahaan baik saat ini maupun di
kemudian hari nanti (aspek dem and dari informasi). Secara prinsip ada dua jenis
aktivitas yang harus dilakukan oleh divisi ini:
Business Supports - merupakan fungsi untuk selalu memonitor kebutuhan
manajemen perusahaan akan informasi sebagai penunjang dalam menjalankan
aktivitas bisnis sehari-hari, mengevaluasi tingkat efektivitas penggunaan aplikasi
bisnis yang ada, dan mengusulkan aplikasi-aplikasi tambahan maupun perbaikan
terhadap yang telah dimiliki, dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan baru.
Information System Studies - meru-pakan suatu forum penelitian dan
pengembangan yang bertanggung jawab untuk selalu memantau perkembangan
teknologi di industri dimana perusahaan tersebut beroperasi, terutama bagaimana
para kompetitor memanfaatkannya atau merencanakan strategi untuk
memanfaatkannya. Secara berkala, forum ini akan mempresentasikan kepada
manajemen puncak kesempatan-kesempatan bisnis yang mungkin dilakukan di
kemudian hari melalui implementasi perangkat teknologi informasi yang baru. Tim
ini pula yang akan menjadi penasehat utama CIO dalam usaha mengembangkan
sistem informasi perusahaan.
Bagian kedua adalah Divisi Teknologi Informasi yang merupakan fungsi organisasi
yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan informasi dari manajemen
(aspek supply dari informasi) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Paling
tidak harus ada tiga ahli di bidang ini:
1. Spesialisasi pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi beserta
integrasi sistem (LAN, WAN, Intranet, Internet.
2. Spesialisasi pada pengembangan perangkat lunak, termasuk di dalamnya
pembuatan aplikasi sendiri (software in-house and custom development),
perencanaan sistem basis data (database), aplikasi analisa (analyzer tools), dsb.
3. Spesialisasi pada implementasi paket-paket yang sudah jadi, seperti Oracle, SAP,
BAAN, Peoplesoft, dan lain sebagainya.
Bagian ketiga yang bertanggung jawab kepada CIO adalah Divisi Manajemen
Informasi yang memiliki tugas utama untuk mengelola dan menjamin agar informasi
yang dibutuhkan users dapat dihasilkan oleh para supplier teknologi informasi dan
sebaliknya (para supplier menghasilkan informasi yang relevan dengan kebutuhan
users).
Berdasarkan tugas utama tersebut, paling tidak harus ada tiga bagian dalam divisi
tersebut:
Sebuah fungsi yang akan mengelola hubungan perusahaan dengan para vendor
atau perusahaan lain sehubungan dengan teknologi yang di-outsource, termasuk di
dalamnya membuat kontrak kerja dan memantaunya. Hal ini perlu dilakukan
mengingat merekalah yang paling mengetahui komponen-komponen teknologi
informasi yang dibangun di dalam perusahaan.
Support dan services merupakan suatu fungsi yang akan menjawab dan mengatasi
semua permasalahan teknis maupun manajemen yang dialami selama menjalankan
aktivitas sehari-hari.
Bagian terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi pelatihan dan
pengembangan untuk selalu meningkatkan kinerja SDM dengan cara memperbaiki
tingkat keahlian dan kompetensi mereka.
Agar seluruh aktivitas yang dilakukan memiliki kualitas yang baik, CIO akan dibantu
oleh seorang atau sebuah tim quality control and assurance. Dimanakah letaknya
ITC? ITC adalah kumpulan dari perwakilan stakeholders (users sistem informasi,
termasuk staf, manajer, direktur, komisaris, rekanan bisnis, pelanggan, dsb.) yang
memiliki jadwal berkala untuk bertemu dan melakukan diskusi bersama, persis
seperti fungsi MPR di Indonesia. MPR merupakan sebuah forum yang terdiri dari
CIO, Divisi Teknologi Informasi (DPR), dan perwakilan users. Dalam forum berkala
ini, tugas utamanya adalah mengavaluasi kinerja sistem informasi yang ada,
disamping membahas perkembangannya di masa mendatang. Forum ini juga
memiliki hak untuk meminta pertangungjawaban CIO sehubungan dengan tugasnya
membangun sistem informasi yang mereka butuhkan. Walaupun tidak memiliki
hubungan struktural secara formal, secara psikologis pertemuan ini efektif
berpengaruh kepada CIO dan timnya (DPR).

Chief Information Officer (CIO)


Asalamualaikum wr.wb
Disin saya memosting artikel CIO sebagai tugas dari mata kulia Sosio teknologi.



Penggunaan IT (Information Technology) yang semakin aktif dalam seluruh bagian/
proses bisnis perusahaan saat ini mengha-ruskan pengelolaan yang tepat dan
terarah. Hal ini karena peranan IT sebagai pemberi solusi bagi bisnis dan value
center haruslah tetap selaras dengan strategi bisnis dari perusahaan dan bukan
hanya untuk kepen-tingan IT semata.


Peranan ini dalam perusahaan/pemerinta-han dipegang oleh seorang Chief
Information Officer (CIO). CIO sebagai pimpinan tertinggi dalam pengelolaan IT
memiliki tan-tangan yang sangat besar terutama dalam menerjemahkan dunia IT
yang kompleks menjadi ide-ide dan solusi yang mudah di-pahami oleh kalangan
bisnis. Kemampuan mengkomunikasikan IT dalam bahasa yang dimengerti oleh
kalangan bisnis/pemerinta-han sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari IT
bagi kemajuan perusahaan menjadi salah satu peran penting dari seorang CIO.




Dalam dunia perbankan, yang kini juga banyak menyediakan layanan elektronik
berbasis internet, tanggung jawab CIO amat besar. Ia harus menjamin keamanan
transaksi, juga keamanan sistem informasi perusahaan yang amat sensitif. Maklum
saja, upaya pembobolan rahasia bank, juga pembajakan transaksi, tak pernah surut.

Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya
peran tersebut. CIO harus mengenali pengaruh TIK terhadap organisasi,
menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi
bisnis dan strategi TIK
Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi
perusahaaan.
CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologi, Mendistribusikan teknik baru
hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang dilakukan


Selama ini, kejar-mengejar antara pihak yang mengamankan dan pihak yang ingin
menjebol bisa diibaratkan permainan komedi putar, selain terus terjadi, sulit
dikatakan mana sebenarnya yang ada di depan (atau yang lebih unggul).


Dalam lingkup perusahaan, selain tugas pokok mengamankan informasi, untuk CIO
kini muncul tugas baru. Didorong oleh munculnya perkembangan baru, CIO kini tidak
saja berdimensi information, tetapi juga innovation, sehingga CIO adalah chief
innovation officer.




Etika seorang CIO (Chief Information Officer) :


a. Formulasikan suatu kode perilaku.
b. Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-maslah seperti
penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak milik atas program dan data
komputer.
c. Jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggar, seperti teguuran,
penghentian, dan tuntutan.
d. Kenali perilaku etis.
e. Fokuskan perhatian pada etika secara terprogram seperti pelatihan dan bacaan
yang disyaratkan.
f. Promosikan undang-undang kejahatan komputer pada karyawan. Simpan suatu
catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk
semua tindakan, dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program
seperti audit etika.
g. Mendorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan
pelanggar etika dengan cara yang sama seperti perusahaan mempedulikan
pemulihan bagi alkoholik atau penyalahgunaan obat bius.
h. Dorong partisipasi dalam perkumpulan profesional.


Mengapa posisi seorang CIO menjadi sangat penting?


Sebagai pejabat dalam jajaran dewan direksi atau top level management maka
sebagaimana layaknya fungsi utama mereka dalam hierarki manajemen, seorang
CIO menjadi seorang komandan tertinggi dalam masalah tata kelola teknologi
informasi organisasinya.
Dan sebagai seorang komandan tertinggi maka tugas utamanya adalah menyusun
rancangan strategis dari obyektif yang ingin dicapai oleh organisasi secara
menyeluruh.
Dengan posisinya yang sekelas dengan direksi lainnya maka seorang CIO dapat
memberikan semacam garis koordinasi dan garis komando di dalam organisasi yang
terkait dengan tata kelola teknologi informasi.
Tentu saja hal tersebut berdampak kepada daya tekan terhadap seluruh
staf/karyawan di dalam organisasi tersebut.
Hal tersebut akan mempermudah dalam proses sosialisasi serta pengembangan
sumber daya teknologi informasi organisasi tersebut.


Peran CIO
Disinilah CIO dituntut perannya. CIO harus bisa membuat suatu perusahaan
mendapat profit margin yang besar akibat adanya perubaha-perubahan teknologi,
pasar dan regulasi yang membawa dampak perubahan perilaku bisnis.
Menurut Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi/CIO PT Telkom Tbk, CIO memiliki
peran dalam mengeliminasi kompleksitas dengan memilih teknologi yang bisa
mendukung sasaran kegiatan bisnis. Dan hal itu dimulai dari praktek-praktek
manajemen, bukan dari teknologinya.
Menurut Presiden Direktur IBM Indonesia Betti Alisjahbana, peran CIO sekarang
adalah menjadi TI pemberdaya dan katalis inovasi. Tujuannya adalah untuk
menentukan arah bisnis strategis dan menawarkan ide-ide baru serta menyejajarkan
TI sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bisnis. Jadi, peran CIO berubah
dari business support menjadi business enabler3)
Tugas CIO :
Kemampuan mengenali perkembangan, potensi teknologi dan bisnis TIK dalam
konteks pemanfaatan peluang bagi organisasi dan transformasi organisasi dan perlu
menekankan kepada pelaku organisasi tentang pentingnya era web-based services
dibandingkan kemajuan teknologinya sendiri
Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasi
sehingga dinamika organisasi selalu menuju pada tujuannya.
Merumuskan visi dan misi; menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian
menjalankan dan memimpin organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi,
misi dan tujuan organisasi
Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif
mengatur performansi berdasarkan hasil yang didapatkan.

Chief Information Officer CIO, Apa, Siapa dan Bagaimana ?
Posted: November 20, 2012 in SOSIO TEKNOLOGI INFORMASI
0
Chief Information Officer CIO, Apa, Siapa dan Bagaimana ?
Abstrak :
Pesatnya perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan broadcasting memberikan dampak yang besar bagi
enterprise yaitu organisasi profit maupun non profit. Perubahan dunia menuju digital economy tersebut membawa dampak
yang besar terhadap kelangsungan suatu enterprise. Berlebihnya informasi, munculnya teknologi baru dan usangnya
teknologi lama dan tekanan-tekanan dari competitor untuk menguasai market, membuat suatu enterprise perlu melakukan
perubahan-perubahan secara cepat dan efisien berbasis yang teknologi dan informasi. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan mengelola informasi dan teknologi, manajemen risiko, manajemen pengetahuan, dan investasi. Keempat hal
tersebut yang harus dilakukan oleh Chief Information Officer ( CIO ).
Pembahasan tentang CIO diawali dengan kondisi realita di dunia enterprise dan kemudian pendapat-pendapat tentang CIO
yang berdasarkan hasil survey. Dilanjutkan kemudian dengan Peranan dan Persyaratan CIO, Peranan CIO di BUMN Industri
Startegis PT YYYY Indonesia dan diakhiri dengan kesimpulan tentang CIO.
Kata Kunci : Gaj CIOi, Survey, Teori Keagenan, Kapanpun-Dimanapun-Layanan Apapun,
CIO, Business enabler
Masalah : Apa dan siapa CIO
Metode : Melakukan studi literatur dengan cara mengumpulkan informasi dari seminar, konferensi dan Internet.
Pembahasan
Gaji CIO
Gaji CIO bisa menembus ratusan juta rupiah per bulan. Seorang narasumber membisikkan, gaji CIO di grup perusahaan
besar bisa Rp6090 juta per bulan. Sementara itu, di perusahaan dengan skala menengah gajinya Rp4060 juta. Sedangkan
perusahaan beromzet kurang dari Rp100 miliar per tahun mampu menggaji CIO paling tinggi antara Rp2030 juta per
bulan1)
Hasil Survei tentang CIO
Menurut Price Waterhouse Coopers2) tentang peran CIO pada tahun 1990-an, hubungan CIO dengan teknologi adalah
sebesar 76%, sedangkang tahun 2000-an menjadi 20% dan bahkan berubah menjadi mitra strategis CEO dalam memberi
dukungan solusi strategis organisasi.
Survei global IBM yang melibatkan lebih dari 170 CIO perusahaan-perusahaan terkemuka di dunia lewat suatu survey yang
berjudul IBM CIO Leadership Forum Survey menunjukkan bahwa :
Kurang lebih sekitar 84% CIO percaya bahwa TI secara signifikan akan mengubah industri
Kurang lebih 16% dari CIO yang mengakui bahwa perusahaan mereka sudah sepenuhnya memanfaatkan TI.
Dalam studi IBM yang lain, IBM Global CEO Study, telah dilakukan riset komprehensif terhadap 750 Chief Executive
Officers (CEO) dengan hasil :
80% di antara CEO memandang Integrasi bisnis dan teknologi sebagai hal yang sangat penting.
o 45% dari para CEO dari angka di atas sudah mengintegrasikan kedua unsur tersebut secara luas di dalam perusahaan
mereka.
Menurut para CEO yang telah mengintegrasikan bisnis dan teknologi, mengatakan bahwa perusahaan mereka telah
mengalami peningkatan pendapatan 3 kali lipat lebih sering dari perusahaan-perusahaan yang kurang terintegrasi. Kelompok
CEO ini juga mengaku dapat meraih pendapatan 5% lebih cepat dari pesaing-pesaingnya
Menurut Julianto Sudarto, Country Managing Director Accenture, penelitian terhadap CIO atau CTO tentang peran mereka
dalam pengembangan teknologi informasi (TI), termasuk urusan belanja dan pengelolaannya menunjukkan 60% dari mereka
telah diberi tanggung jawab menentukan kepentingan bisnis perusahaan.
Lembaga Riset Accenture telah melakukan penelitian terhadap 48 CIO dan CTO di Malaysia, Singapura dan Indonesia
yang merupakan bagian dari penelitian global Accenture terhadap 500 CIO dari perusahaan publik maupun swasta di 22
negara.
Menurut Julianto Sudarto, Country Managing Director Accenture, hasil penelitian terhadap CIO atau CTO tentang peran
mereka dalam pengembangan teknologi informasi (TI), termasuk urusan belanja dan pengelolaannya menunjukkan :
60% dari mereka telah diberi tanggung jawab menentukan kepentingan bisnis perusahaan.
Belanja TI di Indonesia mayoritas ditentukan divisi TI (50%), Singapura 12% dan Malaysia 27%. Sementara itu, arahan
kantor pusat hanya 21% ini pun bila ada penyelarasan program yang bersifat global.
Untuk perubahan infrastruktur yang dominan dan alih daya infrastruktur, CIO di Singapura lebih berperan ketimbang CEO-
nya (masing-masing 94%), sementara di Malaysia 80% dan Indonesia Hanya 77% dan 71%.
Untuk keputusan aplikasi (upgrade, perubahan atau alih daya), Persentase keterlibatan CIO Indonesia berkisar 31%-57%,
sedangkan di Singapura 50%-94%.
Hasil survei Lynda Applegate, Profesor di Harvard Business School tentang aktivitas kerja yang dilakukan seorang CIO
dalam bekerja, menunjukkan bahwa kegiatan utama CIO adalah Strategi perusahaan, SDM dan Operasi. Hasil survei
tersebut adalah sebagai berikut :
Gambar 1 Aktifitas CIO4)
Bila dilihat pada gambar 1-Aktifitas CIO, faktor teknis TI hanya 19% dari total 100%. Hal ini menunjukkan faktor teknis
tidak memberikan kontribusi yang sangat berarti, karena faktor strategi (27%), SDM (17%), Operasi (13%) dan sebagainya
justru lebih diutamakan. Dari hasil survei di atas dapat terlihat alasan utama mengapa CEO cenderung menyukai CIO
berlatar belakang non TI. CEO akan lebih mudah berkomunikasi dengan CIO yang bersifat business managers daripada
technical managers. Sehingga, pengetahuan bisnis dan manajemen yang memadailah yang lebih diperlukan dalam kriteria
pemilihan CIO.
Latar Belakang pentingnya Informasi, Teknologi dan Komunikasi
Kasus fraud yang menimpa Enron, WorldCom, Philadelphia, Tyco menyadarkan kalangan bisnis di AS tentang pentingnya
IT Governance. Bahkan dibuatlah the Sarbanes-Oxley Act di tahun 2002 untuk mengembalikan keyakinan para stakeholder.
SOA mewajibkan eksekutif perusahaan menyatakan pertanggung-jawaban mereka dalam membangun, mengevaluasi dan
memonitor keefektifan sistem pengendalian intern dimana fungsi IT menjadi sangat krusial untuk memenuhi persyaratan
tersebut. Akibat dari SOA tersebut :
Belanja IT di seluruh dunia naik dengan pertumbuhan 5% atau US$916 milyar di tahun 2004 (IDC, 2005), Lebih dari US$
3,1 triliun pada 2006 dan diperkirakan meningkat di tahun 2007.
Khusus belanja IT di Asia Pasifik, ternyata pembelanjaan TI (11%/tahun) melampaui kawasan lain di dunia.
o India dan Cina berada di jajaran terdepan dari pembelanjaan ini (tumbuh 40% dan 20% per tahun).
o Kawasan Asia Tenggara tumbuh dua digit.
Kasus Enron tersebut diatasi dengan IT Governance, salah satunya dengan GCG Good Corporate Governance. GCG dapat
mengatasi teori keagenan di dalam bisnis dengan cara penggunaan perangkat-perangkat IT.
Teori keagenan di dasarkan pada 3 asumsi yaitu :
Asumsi sifat manusia :
Asumsi sifat manusia menekankan bahwa manusia mempunyai sifat mementingkan diri sendiri, mempunyai keterbatasan
rasional dan tidak menyukai resiko.
Asumsi keorganisasian
Asumsi keorganisasian menekankan adanya konflik antar organisasi, efisiensi sebagai kriteria efektifitas dan adanya asimetri
informasi antara principal dan agen.
Asumsi informasi
Asumsi Informsai menekankan bahwa informasi sebagai barang komoditi yang dapat diperjual belikan.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan membanjirnya informasi, maka kegiatan bisnis menjadi semakin kompleks.
Hal ini disebabkan semakin dekatnya jarak antara pelaku bisnis, boleh dikata dalam hitungan detik para pelaku bisnis
dapat saling berhubungan dalam bentuk apapun. Ada 3 faktor utama yang menyebabkan perubahan-perubahan mendasar
pada kegiatan ekonomi :
Teknologi
Kemajuan-kemajuan Hardware di dunia komputer, di dunia telekomunikasi, dan trend bergabungnya teknologi-teknologi
tersebut dan teknologi lainnya dengan tujuan menyediakan Layanan Universal, Personal dan dengan kemampuan mobilitas.
Kapan pun, di mananpun, layanan apapun. Hal ini tidak lepas dari teori keagenan di atas.
Pasar
Akibat dari kemajuan teknologi, terjadi juga perubahan-perubahan di sisi Market. Perubahan dari Kekuatan kustomer yang
ingin Layanan apapun, Kapan pun, dan di manapun membawa perubahan pula di sisi Vendor. Munculnya real time
operation, JIT, TQM, CRM semuanya tidak lepas dari persaingan vendor untuk menyediakan Layanan bagi kustomer. Bakan
vendor bisa jadi harus merubah strategi perusahaannya, proses bisnis dan manajemennya.
Regulasi
Perubahan teknologi dan pasar, membuat pemerintah perlu membuat aturan-aturan baru. Perubahan teknologi yang
menyebabkan perubahan perilaku bisnis, harus di atur dengan aturan-aturan baru.
Dampak langsung yang timbul dari sebab-sebab di atas dapat kita rasakan secara langsung, antara lain :
Interaksi yang intens dengan vendor dan konsumer
Perubahan Managemen dan Teknologi
Perubahan Atitude para eksekutif dan stakeholder
Peran CIO
Disinilah CIO dituntut perannya. CIO harus bisa membuat suatu perusahaan mendapat profit margin yang besar akibat
adanya perubaha-perubahan teknologi, pasar dan regulasi yang membawa dampak perubahan perilaku bisnis.
Menurut Indra Utoyo, Direktur Teknologi Informasi/CIO PT Telkom Tbk, CIO memiliki peran dalam mengeliminasi
kompleksitas dengan memilih teknologi yang bisa mendukung sasaran kegiatan bisnis. Dan hal itu dimulai dari praktek-
praktek manajemen, bukan dari teknologinya.
Menurut Presiden Direktur IBM Indonesia Betti Alisjahbana, peran CIO sekarang adalah menjadi TI pemberdaya dan katalis
inovasi. Tujuannya adalah untuk menentukan arah bisnis strategis dan menawarkan ide-ide baru serta menyejajarkan TI
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bisnis. Jadi, peran CIO berubah dari business support menjadi business
enabler3)
Tugas CIO :
Munculnya tugas dan wewenang CIO di bidang strategis dan semakin meningkatnya peran tersebut. CIO harus mengenali
pengaruh TIK terhadap organisasi, menentukan arah / strategi TIK yang menjamin adanya keselarasan antara strategi bisnis
dan strategi TIK
Antisipasi perubahan teknologi, market dan regulasi.
Kemampuan mengenali perkembangan, potensi teknologi dan bisnis TIK dalam konteks pemanfaatan peluang bagi
organisasi dan transformasi organisasi dan perlu menekankan kepada pelaku organisasi tentang pentingnya era web-based
services dibandingkan kemajuan teknologinya sendiri
CIO bertugas mengorganisasikan dan melindungi asset-aset TI perusahaan
Menentukan dan menjamin tatakelola TIK yang benar dan baik dalam organisasi sehingga dinamika organisasi selalu
menuju pada tujuannya.
CIO bertugas sebagai visioner yang memimpin dan mengendalikan strategi perusahaaan.
Merumuskan visi dan misi; menterjemahkannya menjadi tujuan organisasi; kemudian menjalankan dan memimpin
organisasi TIK untuk mencapai hasil-hasil sesuai visi, misi dan tujuan organisasi
CIO menjadi leader dalam pengukuran dan pengembangan new computing.
Mendemonstrasikan dan melakukan pengukuran nilai dari TIK, secara proaktif mengatur performansi berdasarkan hasil yang
didapatkan.
CIO bertugas untuk menjembatani Gagap teknologi
Mendistribusikan teknik baru hasil pengembangan, alat dan pendekatan yang dilakukan
Persyaratan CIO
Untuk menjadi CIO, orang harus memenuhi persyaratan CIO, antara lain:
Figur CIO adalah yang memiliki kemampuan bisnis
Kebutuhan perusahaan terhadap figur CIO mengalami pergeseran. Rata-rata figur CIO yang dicari adalah yang memenuhi
persyaratan dan kompetensi yang lebih tinggi, serta memenuhi kriteria business people, bukan techno people. Bahkan
banyak perusahaan saat ini yang mencari CIO yang memiliki latar belakang keuangan. Oleh karena itu CIO harus
mempunyai kompetensi
kepemimpinan bisnis seperti negosiasi, hubungan dengan pelanggan, kontrak,
kemampuan tentang manajemen perubahan karena perubahan yang cepat di bidang teknologi, market dan regulasi.
Mempunyai kemampuan komunikasi yang baik.
Pada ummumnya Profesional TI suka akan informasi terbaru dari teknologi terbaru. Sehingga lebih banyak berinteraksi
dengan mesin daripada dengan manusia lain. Atau biasa disebut technologist yang pendiam dan tertutup dalam hubungan
sosial tetapi cenderung kompleks, detil dan komplit saat bicara tentang bidang yang memang disukainya.
Berbeda dengan pola komunikasi seorang businessman yang lebih generalis dan menyukai solusi yang sederhana, sering
bermetafora dalam negosiasi dan lobi.
Pengetahuan manajemen yang bagus
CIO juga harus mengerti seluk beluk bisnis dan manajemen, mengerti arti investasi dan menerjemahkannya dalam bentuk
hitungan finansial bisnis (misalnya ROI, Cashflow, NPV), dapat menjalankan fungsi manajemen lintas departemen, dan
menciptakan value bagi peningkatan revenue perusahaan melalui TI dengan strategi bisnis yang tepat. Dengan demikian CIO
harus memiliki kompetensi di bidang manajemen teknologi informasi, perencanaan strategis teknologi informasi,
manajemen proyek teknologi informasi
MempunyaiSoft-skills dan Hard-skill yang bagus
CIO harus mempunyai kompetensi di bidang teknis yaitu kompetensi penguasaan teknologi informasi. Sepuluh hal-hal dasar
yang diinginkan dari seorang CIO di Indonesia adalah kemampuan soft-skill dan hard-skill.
Soft skill :
Kemauan belajar hal baru, Jujur, Kreatif/inovatif, Bahasa Inggris, Disiplin, Kemampuan analisis, Kemampuan bekerja dalam
tim, Ketrampilan interpersonal, Komunikasi lisan, Problem solving skills
Hard-skills
Keamanan jaringan (networking security), Algoritma, Perancangan basisdata, Struktur data, Administrasi jaringan,
Ketrampilan terkait dengan hardware, Metode pengembangan system informasi, Object oriented analysis/ design/
programming, SQL, TCP/IP
Problematika yang dihadapi CIO
Dalam pekerjaanny, seorang CIO akan menghadapi banyak masalah. Masalah-maslah yang sering dihadapi8) antara lain :
Rank Issue
1 IT and Business Aligment
2 Attracting, developing, retaining IT Professional
3 Security and Privay
4 IT Strategic Planning
5 Speed and Agility
6 Government Regulation
7 Complexity reduction
8 Measuring the performance of the IT Organization
9 Creating an information Architecture
10 IT Governance
Peranan CIO di PT.xxx
Berdasarkan 3 kelompok perubahan yaitu teknologi, market dan regulasi, maka CIO-nya dituntut untuk :
Menguasi kemajuan di bidang teknologi.
Perubahan yang sangat cepat di bidang teknologi dengan munculnya teknologi-teknologi seperti GPRS, CDMA-200, cdma-
2000 EV-DO, 3G, WiMax, dll sangat perlu di antisipasi dan katalog-kan. Saat ini bisnis yang diterjuni adalah :
Teknolgi Akses Radio GSM, 2.5G, 3G dan 3,5G
Teknologi Akses Radio cdma2000, cdma2000 EV-DV dan cdma 2000 EV-DO
Teknologi Akses OAN, MS-OAN
Teknologi Transport SDH Optik, NGN SDH
Teknologi Transport SDH dan PDH Radio
Teknologi Next Generation Network
Teknologi Civil, Mechanical, Electrical seperti Tower, Shelter dan Gedung, Genset
Teknologi Akses berbasis IP Pre-Wimax, Wimax
Menguasai pemahamam tentang Market
Perubahan teknologi dan kemajuan industri menyebabkan globlasisasi sehingga terbuka peluang bagi vendor-vendor di luar
masuk ke Indonesia beserta teknologinya. Hal ini memang tidak bisa dibendung. Sehingga perusahaan harus mengubah
strategi-nya.
Salah satu contoh perubahan strategi ini sudah dialami oleh perusahaan telekomunikasi asal Amerika, yaitu Motorola.
Motorola melakukan produksi di China agar memperoleh harga produk yang murah dan dekat dengan pasar Asia.
Sebagai contoh persaingan adalah :
Produk dari China ZTE untuk CDMA, OAN, MS-OAN dan Aksesories
Produk dari China Huawei untuk CDMA, OAN, MS-OAN dan Aksesories
Produk dari Taiwan Repeater seperti Comba
Produk dari Korea untuk CDMA, Transmisi dan Aksesories
Produk-produk dari Eropa Untuk GSM seperti Nokia, Siemen, Ericsson, Motorola
Perubahan Strategi ini harus di dukung dengan informasi-informasi bisnis dan juga teknologi yang tepat.
Selain munculnya producen-produsen dari asia, munculnya operator-operator baru memunculkan pula pola bisnis baru.
Operador Baru dengan dana yang tidak terlalu besar, harus bersaing dengan operador-operator lama yang sudah melampui
Break Event Point. Dengan coverage yang sangat luas tentunya dibutuhkan dana yang sangat besar. Untuk memenuhi
kebutuhan dana tersebut, maka muncul pola baru :
- Pola Build, Operate and Transfer ( BOT )
- Pola Build, Operate Leased ( BOL )
- Pola Sharing Infrastruktur
Menguasai pengetahuan tentang Regulasi
Munculnya perubahan teknologi menjadikan munculnya aturan-aturan baru.
Kewajiban bagi operator untuk menyediakan Layanan Universal USO
Seperti aturan frekuensi 3 G dan telah dilakukannya lelang frekuensi 3 G,
frekuensi WiMAx yang belum ditentukan,
aturan VoIp, Multimedia dan mungkin juga aturan tentang Unified License.
Disinilah PT.xxx dituntut untuk memperjuangkan kepentingannya di bidang regulasi.
Dengan mencermati perkembangan-perkembangan teknologi, market dan regulasi, maka CIO dituntut untuk mengikuti
perubahan dengan memperhatikan kondisi perusahaan. Kondisi perusahaan saat ini adalah :
Strategi
Menjadi penyedia jasa bagi pelanggan. Saat ini PT.xxx menjadi penyedia jasa di operator-operator telekomunikasi seperti
TELKOM, INDOSAT GROUP, TELKOMSEL, MOBILE 8, XL, ESIA. Di bidang teknologi, xxx tidak mempunyai core
produk. Strategi bisnis yang sudah berhasil dilakukan selama ini adalah sebagai main kontraktor dengan pembiayaan sendiri
atau dengan pola Konsorsium. Di bidang regulasi, xxx tidak dapat mempengaruhi regulasi.
Dengan perubahan-perubahan tersebut maka seorang CIO bertugas untuk membantu :
Menyediakan infrastruktur untuk Decision Making
Koordinasi dengan berbagai divisi bisnis untuk melakukan pemilihan partner, produk, dan pelanggan
Arsitektur IT
Seorang CIO harus bisa memotret keadaan IT di perusahaan dan kemudian melakukan analisa apakah sistem informasi
tersebut sudah efektif. Pada umumnya sistem yang digunakan adalah de-sentralisasi di berbagai Divisi, bahkan seperti
PT.xxx tidak mempunyai Divisi khusus yang menangani IT. Sehingga jika terjadi gangguan, tidak ada kejelasan tanggung
jawab. Biasanya di departemen-departemen tersedia aplikasi-aplikasi yang berbeda. Demikian juga data-data. Data-data
lebih banyak tersimpan di pengguna, sehingga tidak ada sharing data. Masing-masing divisi mempunyai kebijakan-kebijakan
sendiri. Produk kadang-kadang ditangani oleh banyak divisi sehingga terjadi double investasi, double SDM dan terjadi
perbedaan-perbedaan harga untuk produk yang sama.
Sumber Daya Manusia
Dengan perkembangan teknologi dunia yang pesat, maka dibutuhkan tenaga terdidik dan tenaga ahli dengan kemampuan
yang harus berubah secara cepat pula. Di PT.xxx sebagian besar berpendidikan bukan sarjana dan menjadi pejabat strategis,
sehingga lebih banyak berhubungan dengan sistem informasi Transaction Processing System. Knowledge worker jumlahnya
sangat sedikit dan kebanyakan fungsional. Dengan gaji yang rendah dan tanpa posisi, sudah banyak Knowledge worker yang
pindah perusahaan. Perpindahan knowledge worker tersebut disertai pula perpindahan kemampuan yang melekat.
Operasi
Di bidang operasional sehari hari, sudah berjalan Sistem Informasi Pelaporan yang terintegrasi. Tetapi masih banyak
perbedaan harga beli dan harga jual dari divisi-divisi dan belum terjadi sinkronisasi. Di samping itu, masih banyak divisi
yang belum mendasarkan layanannya pada web-service. Kegiatan operasional yang meliputi Instalasi, test commissioning
dan integrasi, Manajemen Proyek serta Maintenance belum terkontrol secara on-line.
Dengan kondisi-kondisi tersebut di atas, maka CIO mempunyai fungsi-fungsi antara lain :
Di bidang Strategis :
Membantu merumuskan kebijakan strategis
Membantu transformasi bisnis tradisional menjadi e-bisnis
Menyelaraskan kemajuan bisnis dengan teknologi, informasi dan telekomunikasi
Melakukan inovasi di bidang produk-produk pengembangan sendiri
Di bidang Operasional, Maintenance dan Services
Menyediakan Layanan terhadap pelanggan, terhadap pemasok dan terhadap internal perusahaan yang berbasiskan web-
service
Membantu Perubahan bisnis secara cepat
Membantu pemilihan supplier
Mengadakan e-auction dan e -procurement
Penguasaan dan Pemerataan Kemampuan Teknologi
Penyelarasan data-data di seluruh divisi bisnis
Penyelarasan sistem informasi
Mereduksi Biaya Produksi dan Meningkatkan Profit Margin
Mendekatkan PT.xxx dengan perusahaan rekanan melalui Web Service dengan layanan-layanan seperti Maintenance,
Monitoring kemajuan proyek
Di bidang korporasi
Mengurangi korupsi dengan implementasi TI sebagai wahana GCG
Meningkatkan kualitas dan kemampuan SDM dan memperbanyak knowledge worker
Meningkatkan Penerapan Sistem Informasi
Kesimpulan
Chief Information Officer adalah Pejabat yang mempunyai kompetensi bisnis-manajerial, kompetensi teknologi informasi
untuk menentukan strategi dan operasional perusahaan berdasarkan data, informasi, knowledge yang terintegrasi dan akurat.
Peran Chief Information Officer (CIO) merupakan bagian dari manajemen yang bertugas menyelaraskan perubahan dan
kemajuan Teknologi, Bisnis dan Regulasi dengan kepentingan bisnis perusahaan.
Daftar Pustaka
1) http://www.warta-ekonomi.com, Rabu- 24 Oktober 2007
2) http://www.warta-ekonomi.com, Majalah Warta Ekonomi No. 22,
3) http://www.detik.com, detikINET, Senin-30 Juli 2007.)
4) Lynda Applegate, Profesor di Harvard Business School
5) http://Hannysanjs.multiply.com
6) http://fathulwahid.wordpress.com
7) Peran CIO Indonesia dalam Investasi TI, Julianto Sidarto, Senin-04 Juni 2007, Majalah SWA,
8) IT for Management 6th, Turban Leidner, 2007, John Wiley & Sons Inc.
kutip dari : http://kuliah.wikidot.com/cio
Kristanta Riyadi, 23207056
Chief Information Officer -CIO
Apa, Siapa dan Bagaimana ?

CIO(Chief Information Officer)
Posted on January 1, 2013
Istilah CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dalam kosakata bisnis; setiap orang tau
bahwa CEO adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam operasi perusahaan, dan
umumnya memiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan direksi. Istilah seperti CFO, yaitu
chief financial officer, dan COO, yaitu chief operating officer, juga telah dikenal. Pada tahun
1980-an diciptakan istilah yang serupa untuk manajer jasa informasi. Istilah itu adalah CIO, yaitu
chief information officer.
Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ini memiliki pengertian
suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer jasa informasi tingkat puncak. Seperti
dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief information officer (CIO), adalah manajer jasa
informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi
perusahaan.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan
mengikuti saran-saran berikut :
- Sediakan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajati bisnisnya , bukan hanya
teknologinya.
- Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini; jangan menunggu hingga diundang.
- Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
- Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
- Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
- Jangan bersifat defensive.
Untuk perusahaan berskala besar, seorang CIO (Chief Information Officer) akan ditunjuk sebagai
pemimpin utama departemen ini, yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden Direktur
atau CEO (Chief Executive Officer).
CIO sendiri secara fungsional membawahi tiga divisi: Sistem Informasi, Teknologi Informasi,
dan Manajemen Informasi. Divisi Sistem Informasi berfungsi untuk menganalisa kebutuhan
informasi dari sebuah perusahaan baik saat ini maupun di kemudian hari nanti (aspek dem and
dari informasi). Secara prinsip ada dua jenis aktivitas yang harus dilakukan oleh divisi ini:
Business Supports merupakan fungsi untuk selalu memonitor kebutuhan manajemen
perusahaan akan informasi sebagai penunjang dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-hari,
mengevaluasi tingkat efektivitas penggunaan aplikasi bisnis yang ada, dan mengusulkan aplikasi-
aplikasi tambahan maupun perbaikan terhadap yang telah dimiliki, dan mendefinisikan
kebutuhan-kebutuhan baru.
Information System Studies meru-pakan suatu forum penelitian dan pengembangan yang
bertanggung jawab untuk selalu memantau perkembangan teknologi di industri dimana
perusahaan tersebut beroperasi, terutama bagaimana para kompetitor memanfaatkannya atau
merencanakan strategi untuk memanfaatkannya. Secara berkala, forum ini akan
mempresentasikan kepada manajemen puncak kesempatan-kesempatan bisnis yang mungkin
dilakukan di kemudian hari melalui implementasi perangkat teknologi informasi yang baru. Tim
ini pula yang akan menjadi penasehat utama CIO dalam usaha mengembangkan sistem informasi
perusahaan.
Bagian kedua adalah Divisi Teknologi Informasi yang merupakan fungsi organisasi yang
bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan informasi dari manajemen (aspek supply dari
informasi) dengan memanfaatkan teknologi informasi. Paling tidak harus ada tiga ahli di bidang
ini:
1. Spesialisasi pada pengembangan infrastruktur teknologi informasi beserta integrasi sistem
(LAN, WAN, Intranet, Internet.
2. Spesialisasi pada pengembangan perangkat lunak, termasuk di dalamnya pembuatan aplikasi
sendiri (software in-house and custom development), perencanaan sistem basis data (database),
aplikasi analisa (analyzer tools), dsb.
3. Spesialisasi pada implementasi paket-paket yang sudah jadi, seperti Oracle, SAP, BAAN,
Peoplesoft, dan lain sebagainya.
Bagian ketiga yang bertanggung jawab kepada CIO adalah Divisi Manajemen Informasi yang
memiliki tugas utama untuk mengelola dan menjamin agar informasi yang dibutuhkan users
dapat dihasilkan oleh para supplier teknologi informasi dan sebaliknya (para supplier
menghasilkan informasi yang relevan dengan kebutuhan users).
Berdasarkan tugas utama tersebut, paling tidak harus ada tiga bagian dalam divisi tersebut:
Sebuah fungsi yang akan mengelola hubungan perusahaan dengan para vendor atau perusahaan
lain sehubungan dengan teknologi yang di-outsource, termasuk di dalamnya membuat kontrak
kerja dan memantaunya. Hal ini perlu dilakukan mengingat merekalah yang paling mengetahui
komponen-komponen teknologi informasi yang dibangun di dalam perusahaan.
Support dan services merupakan suatu fungsi yang akan menjawab dan mengatasi semua
permasalahan teknis maupun manajemen yang dialami selama menjalankan aktivitas sehari-hari.
Bagian terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah fungsi pelatihan dan pengembangan untuk
selalu meningkatkan kinerja SDM dengan cara memperbaiki tingkat keahlian dan kompetensi
mereka.
Agar seluruh aktivitas yang dilakukan memiliki kualitas yang baik, CIO akan dibantu oleh
seorang atau sebuah tim quality control and assurance. Dimanakah letaknya ITC? ITC adalah
kumpulan dari perwakilan stakeholders (users sistem informasi, termasuk staf, manajer, direktur,
komisaris, rekanan bisnis, pelanggan, dsb.) yang memiliki jadwal berkala untuk bertemu dan
melakukan diskusi bersama, persis seperti fungsi MPR di Indonesia. MPR merupakan sebuah
forum yang terdiri dari CIO, Divisi Teknologi Informasi (DPR), dan perwakilan users. Dalam
forum berkala ini, tugas utamanya adalah mengavaluasi kinerja sistem informasi yang ada,
disamping membahas perkembangannya di masa mendatang. Forum ini juga memiliki hak untuk
meminta pertangungjawaban CIO sehubungan dengan tugasnya membangun sistem informasi
yang mereka butuhkan. Walaupun tidak memiliki hubungan struktural secara formal, secara
psikologis pertemuan ini efektif berpengaruh kepada CIO dan timnya (DPR).
Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ini memiliki pengertian
suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer jasa informasi tingkat puncak. Seperti
dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief information officer (CIO), adalah manajer jasa
informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah
yang berkaitan dengan sumber daya informasi tetapi juga berbagai area lain dari operasi
perusahaan.
Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer dengan
mengikuti saran-saran berikut :
- Sediakan waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajati bisnisnya , bukan hanya
teknologinya.
- Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen lini; jangan menunggu hingga diundang.
- Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
- Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah-istilah bisnis.
- Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.
- Jangan bersifat defensive.
Dengan semakin pentingnya peranan teknologi informasi dalam suatu perusahaan maka
dibutuhkan seseorang yang bertanggungjawab terhadap kelancaran teknologi informasi
perusahaan. Dalam suatu perusahaan tanggungjawab teknologi informasi diberikan kepada
seseorang yang disebut sebagai Chief Information Officer (CIO).
Selanjutnya yang menjadi pertanyaan, karateristik/kemampuan apa saja yang harus dimiliki para
profesional TI untuk dapat atau terus berkarir mencapai posisi CIO? Untuk menjawab pertanyaan
ini diperlukan penelitian tentang kondisi kompetensi dari seorang CIO. Adapun tahapan-tahapan
yang dilakukan dalam penelitian ini: (1) Studi literatur/hasil penelitian yang telah dilakukan, (2)
Melakukan wawancara dengan CIO untuk memahami keadaan yang sebenarnya terdapat
dilapangan, (3) Melakukan survei sederhana, (4) Analisis dan interpretasi hasil survei dengan
menggunakan analisis multivariate. Chief information officer pada level manajer teknologi
informasi menjadi obyek (responden) dalam penelitian ini. Manajer Teknologi Informasi (TI)
merupakan seorang yang bertanggungjawab terhadap instalasi dan pemeliharaan komputer
meliputi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan jaringan antarkomputer
(networks).
Definisi kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompetensi yang dikemukakan
oleh Spencer & Spencer (1993). Kompetensi mengindikasikan kemampuan berperilaku seseorang
dalam berbagai situasi yang cukup konsisten untuk suatu perioda waktu yang cukup panjang dan
bukan hal sesaat yang kebetulan semata. Sehingga kompetensi dapat digunakan untuk menduga
atau terbukti secara empiris merupakan penyebab suatu keberhasilan.
assalamualakum wr.wb.
dalam post kali ini saya akan menjelaskan tentang apa itu CIO(Chief Information Officer)
CIO
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada 11 orang
manajer teknologi informasi dan penyebaran kuesioner ke 40 orang manajer teknologi informasi.
Adapun data hasil kuesioner yang siap diolah yaitu sebanyak 34 data responden. Pengolahan data
meliputi 2 bagian besar yaitu pengelompokkan responden ke dalam 2 kelompok berdasarkan efek
kinerja yang ditimbulkan yaitu kelompok unggul dan kelompok minimum dengan menggunakan
analisis cluster, dan dilanjutkan dengan mencari variabel yang mampu membedakan antara 2
kelompok dengan menggunakan analisis diskriminan. Variabel-variabel yang mampu
membedakan antara 2 kelompok ini yang akan digunakan sebagai standar atau kompetensi
minimum yang harus dimiliki oleh manajer teknologi informasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik standar kompetensi atau kompetensi
minimum yang harus dimiliki oleh manajer teknologi informasi yaitu (1) Berorientasi Strategis,
(2) Membangun Hubungan, (3) Mengembangkan Orang Lain, (4) Memimpin Kelompok, (5)
Percaya Diri, (6) Mendesain jaringan komputer, (7) Memelihara pelayanan Website, (8)
Menggunakan dan Menginstalasi Database, (9) Memecahkan masalah hardware dan software.

Chief Information Officer (CIO)
Siapa CIO itu?
CIO adalah seorang manajer eksekutif di bidang sistem informasi yang langsung bertanggung jawab
kepada CEO (Chief Executive Officer). Kalau di dalam format PT (Perusahaan Terbatas) di Indonesia, CIO
kurang lebih setara dengan Direktur (dalam jajaran direksi perusahaan) yang langsung bertanggung jawab
kepada Presiden Direktur. Pada kenyataannya saat ini, dapat dihitung dengan jari ada berapa perusahaan di
Indonesia yang memiliki CIO di jajaran direksinya. Mengapa? Karena mungkin peranan sistem informasi
belum begitu besar atau diperlukan oleh perusahaan yang bersangkutan sehingga mengharuskan
memerka memiliki seorang personal eksekutif yang harus secara khusus memikirkannya.

Apa fungsi CIO?
Di dalam buku Information Systems Management in Practice, Ralph Sprague beserta rekannya Barbara
McNurlin menjabarkan bahwa setidaknya ada lima fungsi utama CIO di sebuah perusahaan:

MEMAHAMI BISNIS
Tugas pertama dan utama yang merupakan tanggung jawab eksekutif lain dalam jajaran direksi adalah
mempelajari dan memahami secara menyeluruh dan mendetail bisnis yang digeluti perusahaan.
Setidaknya untuk dewasa ini ada tujuh cara yang terbukti efektif untuk mempelajari hal internal dan
eksternal perusahaan. Ketujuh cara tersebut adalah:
1. Memiliki armada SDM yang secara berkala mempelajari keadaan pasar dan komponen eksternal lainnya;
2. Mempelajari secara mendalam proses-proses penciptaan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan;
3. Mengundang bagian-bagian lain dalam perusahaan untuk berdiskusi secara berkala;
4. Menghadiri seminar-seminar yang berhubungan dengan industri terkait;
5. Membaca secara aktif publikasi-publikasi yang berkaitan dengan produk, jasa, dan
industri dimana perusahaan yang bersangkutan berada;
6. Menjadi anggota forum-forum bisnis maupun akademis terkait; dan
7. Menjalin komunikasi aktif dan konsisten dengan para manajer lini perusahaan.

MEMBANGUN CITRA DIVISI
Tugas kedua yang menjadi tanggung jawab seorang CIO adalah membangun kredibitilitas direktorat sistem
informasi yang dipimpinnya. Hal ini sangat penting mengingat banyak sekali karyawan yang menilai bahwa
penggunaan sistem informasi secara strategis merupakan ciri perusahaan di masa mendatang, bukan saat
ini.

MENINGKATKAN MUTU PENGGUNAAN TEKNOLOGI
seorang CIO memiliki tugas untuk memasyarakatkan teknologi informasi agar dipergunakan secara aktif
untuk para karyawan perusahaan. Selain pemberian program-program pelatihan (training) yang bersifat
edukatif, diperlukan suatu strategi untuk membuat karyawan tertarik belajar lebih jauh dan memanfaatkan
teknologi informasi yang ada.

MENCANANGKAN VISI TEKNOLOGI INFORMASI
Seorang eksekutif senior yang baik, adalah yang selalu bersifat proaktif.
Membantu perusahaan mencanangkan visinya di masa mendatang adalah salah satu contoh sikap proaktif
yang harus dimasyarakatkan di kalangan perusahaan. Visi pemanfaatan sistem informasi merupakan bagian
integral yang tak terpisahkan dari visi perusahaan secara umum.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Suatu kali seorang praktisi manajemen mengatakan bahwa seorang CIO yang baik akan dapat
memanusiakan karyawannya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi untuk membantunya
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai