Anda di halaman 1dari 4

1.

Salah satu aspek kunci dalam manajemen adalah kapabilitas manajer untuk dapat
mengenali peran dan pentingnya para pihak yang akan menunjang pencapaian tujuan
perusahaan. Para manajer harus mengetahui dan mengakui bahwa mereka sebagai satu
individual tidak akan dapat mencapai suatu tujuan perusahaan, tetapi harus melalui
kerja sama dengan orang lain. Dalam arti kata lain, setiap individual dalam manajemen
mempunyai tugas yang penting dan memiliki masing – masing fungsi yang berbeda,
dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan secara bersama – sama. Pada
Pertengahan tahun 1950-an, Koontz mempopulerkan konsep fungsi – fungsi manajemen
dengan mengelompokkan tugas – tugas yang dilakukan oleh manajemen ke dalam 5
(lima) fungsi manajemen, yang mencakup: planning, organizing, staffing, leading,
controlling. Berdasarkan pengertian diatas, apakah pembagian fungsi manajemen
menurut Koontz masih relevan saat ini? Jelaskan pendapat anda!
Jawab : Menurut saya masih, pembagian fungsi manajemen menurut Koontz masih
relevan hingga saat ini. karena fungsi-fungsi yang ia kemukakan masih sangat vital dan
menjadi dasar dari fungsi manajemen. Di dalam suatu perusahaan sangat amat
dipentingkan adanya fungsi planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian),
staffing (penyusunan), leading(kepemimpinan), controlling (pengawasan). Sebab tanpa
hal itu belum tentu suatu perusahaan akan berjalan semesti yang kita inginkan.

2. Perusahaan merupakan organisasi terdiri dari berbagai sumber daya organisasi dan
dikelola untuk mencapai tujuan. Kegiatan manajemen sangat diperlukan untuk
mengoordinasikan pengelolaan berbagai sumber daya organisasi suatu perusahaan agar
dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien (Stoner
et.al.,1995). Suatu kegiatan manajemen dapat dikatakan efektif apabila kegiatan
manajemen tersebut dapat mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Sedangkan pencapaian tujuan dapat dikategorikan efisien jika dalam aktivitas
pencapaian tujuan tersebut, perusahaan mengeluarkan sumber daya organisasinya
seminimal mungkin. Dalam konteks ini, mengapa sebuah konsep efektivitas harus
dijalankan secara simultan bersamaan dengan konsep efisiensi dalam mengejar tujuan
perusahaan? Jelaskan pendapat pribadi anda mengenai hal ini!
Jawab : Efektifitas dan efisien tidak dapat dipisahkan Konsep efektivitas dan efisiensi
harus dijalankan secara stimulan dalam mengejar tujuan perusahaan karena kalau tidak
dijalankan secara stimulan tidak menimbulkan efektivitas pencapaian tujuan. Walaupun
perusahaan harus efisiensi dalam memakai sumber daya organisasi namun perusahaan
harus jeli melihat mana yang harus efisien dan yang tidak karena ada hal-hal yang
apabila penggunaan terlalu minimum akan mengurangi hasil/tujuan yang akan dicapai
perusahaan. Contoh pengurangan gaji karyawan, hal ini akan menimbulkan penurunan
semangat kerja karyawan sehingga akan memengaruhi kinerja dan akhirnya
menurunkan kuantitas/kualitas pada output. kemudian pengurangan takaran bahan
baku suatu produk hal ini akan menimbulkan perbedaan hasil dari produk sebelumnya,
yang awalnya produk ini diminati konsumen karena kelebihannya maka akan kehilangan
eksistensinya apabila konsistensi produk tersebut tidak bertahan, dengan kata lain akan
menyebabkan kerugian untuk perusahaan
3. Praktik manajemen di Indonesia diperkirakan sudah berlangsung selama ratusan tahun,
bahkan jauh sebelum Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Kendati demikian,
berbagai peradaban masa lalu tersebut belum berhasil mensistematisasi manajemen
menjadi sebuah kumpulan pengetahuan sistematis yang akan melahirkan ilmu
manajemen (Lawrence, 1984). Studi manajemen secara sistematis itu sendiri merupakan
sesuatu hal yang baru dan dapat dikatakan bahwa kajian akademik terhadap ilmu
manajemen merupakan produk abad ke-20. Menurut pemikiran anda, sejak kapan
manusia diperkirakan sudah menerapkan manajemen? Jelaskan berbagai contoh yang
dapat mendukung pemikiran anda tersebut!
Jawab : Manajemen sebenarnya sudah ada sejak manusia ada. Hal ini dibuktikan
dengan keberhasilan arsitek Mesir Kuno mewujudkan karyanya berupa piramid Cheops.
Pembangunan piramid yang melibatkan ratusan ribu tenaga kerja tidak akan terwujud
tanpa adanya manajemen yang baik. Sejarah Perkembangan manajemen tidak jauh
berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, dalam manajemen telah
berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan
tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman pura atau zaman
batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membuat alat-
alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajeman kemudian berkembang
sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh oleh manusia itu. Selain Piramida di Mesir, ada juga benteng raksasa yang
berdiri sepanjang ribuan kilometer di Cina. Benteng ini juga menunjukkan betapa orang-
orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan manajemen (dalam bentuk apapun
kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan benteng yang kokoh dapat tetap
bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi Borobudur di Indonesia, dan masih banyak
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang
kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah
menerapkan manajemen.

4. Disiplin ilmu manajemen telah berhasil mengadopsi beberapa pendekatan dari disiplin
ilmu lain yang lebih mapan seperti fisika. Melalui adopsi pendekatan sistem yang berasal
dari ilmu fisika ke dalam teori manajemen, maka lahirlah pendekatan sistem.
Pendekatan ini telah mengubah cara pandang terhadap organisasi dengan menganggap
organisasi sebagai suatu sistem terbuka yang akan memperoleh pengaruh dari
lingkungannya seperti halnya sistem terbuka yang lain. Adopsi pendekatan sistem ke
dalam teori manajemen telah melahirkan konsep baru yang kemudian dikenal dengan
nama konsep Lingkungan Perusahaan yang terdiri dari Lingkungan Internal dan
Eksternal. Secara Internal, berbagai faktor yang terdapat di dalam perusahaan
mencakup resources dan capabilities. Jika berbicara lingkup Eksternal, terdapat sejumlah
peluang dan ancaman bagi perusahaan. Dapatkah anda menjelaskan mengapa resources
dan capabilities bisa mempengaruhi perusahaan dari dalam? Dan apa pula yang
dimaksud dengan peluang dan ancaman yang berasal dari luar perusahaan? Jelaskan!
Jawab : Sumber daya (resource) adalah sesuatu yang kita gunakan untuk berfungsi dan
beroperasi secara efektif.
Sumber daya perusahaan mencakup dua jenis kategori:
1. Aset berwujud atau fisik seperti tanah, bangunan, pabrik, peralatan, dan inventaris.
2. Aset tidak berwujud terdiri dari berbagai elemen non-fisik, seperti nama merek dan
reputasi perusahaan.
Capability (kapabilitas) mengacu pada keterampilan perusahaan dalam mengatur dan
memanfaatkan sumber dayanya.
Jelas sudah, kedua hal tersebut sangat mempengaruhi perusahaan dari dalam. Karena
resource dan capability merupakan komponen inti atau komponen internal perusahaan,
yang tentunya akan sangat mempengaruhi dari dalam. Bersama dengan kapabilitas,
sumber daya adalah faktor penentu daya saing strategis.
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki talenta-talenta unggul. Namun, jika kapabilitas
perusahaan dalam memberdayakan mereka rendah, itu hanya akan sia-sia. Pesaing
kemungkinan akan melampauinya. Meski memiliki talenta yang rata-rata, namun
pesaing tahu bagaimana memaksimalkan mereka.
Perusahaan memerlukan kapabilitas dan sumber daya untuk menciptakan nilai yang
lebih dari yang lain. Mereka menggunakannya untuk mengembangkan strategi
diferensiasi dan kepemimpinan biaya. Dan, keduanya akan membentuk kompetensi inti
jika berkontribusi pada keunggulan kompetitif dan pesaing tidak memiliki atau tidak
dapat menirunya.

Peluang perusahaan adalah kondisi lingkungan eksternal perusahaan yang dapat


mendukung produksi dan keunggulan perusahaan seperti letak yang srategis, hibah,
kebijakan selaras dengan pusat, subsidi pemerintah, kerja sama dengan Lembaga lain.
Manjajer haruslah jeli melihat peluang yang ada, memaksimalkannya, agar perusahaan
bisa unggul daripada para pesaingnya. Sedangkan ancaman perusahaan adalah kondisi
lingkungan eksternal perusahaan yang dapat menghambat produksi atau perkembangan
perusahaan. Ancaman harus di analisis dan diperhatikan, karena jika tidak perusahaan
akan sulit untuk berkembang. Contoh ancaman adalah para pesaing yang mumpuni dan
kondisi covid19 yang sekarang kita rasakan ini.

5. Perencanaan (planning) pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan


berbagai hasil akhir (end result) yang ingin dicapai oleh perusahaan di awal proses
pembuatannya. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
diasumsikan terdapat jeda waktu (time lag), dimana semakin panjang rencana yang
dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir yang ingin dicapai
semakin besar dan derajat ketidakpastian pencapaian hasil tersebut juga semakin
meningkat. Begitupun sebaliknya, semakin pendek jeda waktu antara perencanaan
yang dibuat dengan target hasil yang ingin dicapai maka derajat ketidakpastian
pencapaian hasil akan menurun. Jangka waktu perencanaan ini juga sangat
dipengaruhi oleh jenis indusutri dimana perusahaan terkait beroperasi. Jelaskan
menurut pendapat anda mengapa karakteristik industri berpengaruh terhadap
periode waktu jangka panjang yang relevan dalam penyusunan strategi! Berikan 1
(satu) contoh industri yang mempunyai karakteristik pertumbuhan dan daya tarik
industri yang berbeda! Bagaimana pengaruh perbedaan karakteristik tersebut
terhadap jangka waktu perencanaan perusahaan!
Jawab :
Perencanaan sendiri dalam jangka waktunya dapat dibedakan menjadi :
• Rencana jangka panjang (long term planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan
berlaku untuk jangka waktu 10 – 25 ttahun
• Rencana jangka menengah (medium range planning), yaitu perencanaan yang
dibuat dan berlaku untuk jangka waktu 5 – 7 tahun.
•Rencana jangka pendek (short range planning), yaitu perencanaan yang dibuat dan
hanya berlaku selama kurang lebih 1 tahun.

Karakteristik industri memiliki pengaruh terhadap periode waktu jangka panjang


dengan relevansi penyusunan strategi. Karena dalam periode jangka panjang
dibutuhkan komitmen serta konsistensi yang kuat dari industri perusahaan. Strategi
jangka panjang akan mudah diterapkan jika perusahaan sudah matang, akan tetapi
jika perusahaan masih rendah atau belum matang maka akan rentan untuk
menerapkan strategi jangka panjang, sehingga harus lebih berhati-hati dalam
menerapkan strategi.
Contoh :
Industri kebutuhan bahan pokok
Industri kebutuhan bahan pokok memiliki karakteristik elastisitas permintaan yang
rendah, artinya sebanyak apapun memproduksi tetap akan terserap. Maka dalam hal
ini, merancang strategi/rencana jangka panjang akan aman. Oleh karena itu
karakteristik industri jelas berpengaruh terhadap perencanaan jangka waktu yang
akan diterapkan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai