Anda di halaman 1dari 26

Materi-2

Lecturer : Mashur Razak


Aliran manajemen
 Aliran Klasik (Manajemen Ilmiah &
teori Organisasi Klalsik)
 Aliran Prilaku (Hubungan
Manusiawi)
 Aliran Ilmu Manajemen
 Pendekatan Sistem Manajemen
 Pendekatan Kontingensi
Aliran Klasik
• Perkembangan teori manajemen klasik dimulai
pada waktu terjadinya revolusi industri (Awal
abad 19).
• Aliran klasik menekankan pendekatan rasional
dan ilmiah terhadap studi manajemen dan
berupaya untuk membuat organisasi
mengoperasikan mesin-masin secara efisien.
• Aliran klasik terdiri dari 3 sub-bagian :
Manajemen Imiah, Organisasi Birokrasi dan
Prinsif Adminstrasi.
Manajemen Ilmiah
• Aliran manajen ilmiah (scientifik
management) merupakan cabang dari teori
manajemen klasik.
• Timbulnya manajemen ilmiah didorong oleh
adanya kebutuhan untuk meningkatkan
produktivitas.
• Beberapa ahli yang dianggap sebagai
pelopor manajemen ilmiah, yaitu Frederick
W. Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L.
Gantt, dan Harrington Emerson.
Frederik W. Taylor (1856 – 1915).
• Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan
oleh Frederick Winslow Taylor sekitar tahun
1900-an.
• Karena karyanya tersebut, Taylor kemudian
disebut sebagai “bapak manajemen ilmiah”.
• Manajemen ilmiah merupakan penerapan
metode ilmiah pada studi, analisa, dan
pemecahan masalah-masalah organisasi.
Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah
adalah seperangkat mekanisme-mekanisme
atau teknik-teknik “a bag of tricks” –untuk
meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Frank dan Lilian Gilberth
(1868 – 1924 dan 1878 – 1972)
• Frank Bunker Gilberth dan Lilian Gilberth,
pelopor pengembangan studi gerak dan
waktu, menciptakan berbagai teknik
manajemen yang diilhami Taylor.
• Frank Bunker Gilberth sangat tertarik terhadap
masalah efisiensi, terutama untuk menemukan
“cara terbaik pengerjaan suatu tugas”.
• Sedangkan Lilian Gilbreth lebih tertarik pada
aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi,
penempatan dan latihan personalia.
• Manajemen ilmiah mempunyai tujuan akhir
membantu para karyawan mencapai seluruh
potensinya sebagai mahluk hidup.
Henry L. Gantt (1861 – 1919)
• Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-
gagasan (1) kerja sama yang saling
menguntungkan antara tenaga kerja dan
manajemen, (2) seleksi ilmiah tenaga
kerja, (3) sistem insentif (bonus) untuk
merangsang produktifitas, dan (4)
penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
• Hennry L. Gantt menolak sistem upah
differensial, karena hanya berdampak kecil
terhadap motivasi kerja.
Harrington Emerson (1853 – 1931).
• Menurut Emerson pemborosan dan ketidak-efisienan
adalah masalah-masalah yang menjadi penyakit
sistem industri.
• Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 (dua
belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal,
yang secara ringkas adalah sebagai berikut : 1)
Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas, 2) Kegiatan
yang dilakukan masuk akal, 3) Adanya staf yang
cakap, 4) Disiplin, 5) Balas jasa yang adil, 6) Laporan-
laporan yang terpercaya, 7) Pemberian perintah –
perencanaan dan pengurutan kerja, 8) Adanya
standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan
waktu setiap kegiatan, 9) Kondisi yang distandarisasi,
10) Operasi yang distandarisasi, 11) Instruksi-instruksi
praktis tertulis yang standar dan 12) Balas jasa
efisiensi – rencana insentif.
TEORI ORGANISASI KLASIK
HENRY FAYOL (1841-1925) (1)

 Teori organisasi klasik mengklasifikasikan


tugas manajemen yang terdiri atas :
   1. Technical ; kegiatan memproduksi
produk dan mengorganisirnya.
   2. Commercial ; kegiatan membeli bahan
dan menjual produk.
   3. Financial ; kegiatan pembelanjaan.
   4. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
   5. Accountancy ; kegiatan akuntansi
    
TEORI ORGANISASI KLASIK
HENRY FAYOL (1841-1925) (2)

Fungsi manajemen menurut Henry Fayol yang


terdiri atas :
 Planning ( kegiatan perencanaan),
Organizing (kegiatan mengorganisasikan),
Coordinating (kegiatan pengkoordinasian),
Commanding (kegiatan pengarahan ) dan
 Controlling (kegiatan pengawasan)
AZAS-AZAS UMUM
HENRY FAYOL (1841-1925)
- Pembagian kerja - Pemusatan
- Asas wewenang wewenang
dan - Rantai Skalar
tanggungjawab
- Asas keteraturan
- Disiplin
- Kesatuan perintah - Asas keadilan
- Kesatuan arah - Kestabilan masa
- Asas kepentingan jabatan
umum - Inisiatif
- Pemberian janji - Asas kesatuan
yang wajar (semangat korps)
Teori Hubungan Antar Manusia
(1930 - 1950)
 Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan
psikologis terhadap bawahan, yaitu dengan   
mengetahui kebiasaan, kebutuhan dan perilaku
individu di tempat kerja serta interaksi sosial dan
proses dalam kelmpok.
 Tokoh hubungan manusiawi antara lain : Mary
Parker Follet dan Chester Barnard.
 Terdapat 3 pendekatan dalam teori hubungan
manusia, yaitu : pendekatan hubungan manusia,
pendekatan sumberdaya manusia dan
pendekatan perilaku.
Gerakan hubungan manusia
 Sebuah gerakan dalam pemikiran dan praktik
manajemen yang menekankan kepuasan
kebutuhan dasar para karyawan sebagai kunci
untuk meningkatkan produktivitas kerja.
 Studi Hawthorne, merupakan sebuah
experimen terhadap produktivitas pekerja di
Pabrik Western Electric, menemukan bahwa
produktivitas kerja dipengaruhi oleh hubungan
manusiawi, yaitu karyawan bekerja dengan baik
karena manajer memperlakukan pekerja
secara positif.
Pendekatan sumberdaya manusia
 Perspektif manajemen yang menyatakan
bahwa pekerjaan seharusnya dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dengan
memperbolehkan para pekerja untuk
menggunakan potensinya secara penuh.
 Perspektif SDM menggabungkan resep
perancangan kerja dengan teori motivasi.
 Kontributor utama dalam pendekatan SDM
dalah Abraham Maslow dan Douglas
Mc.Gregor.
Pendekatan Perilaku
(Behavioral Science)

Pendekatan yang menerapkan ilmu


sosial di dalam konteks organisasi
yang diambil dari ekonomi ,
psikologi, sosiologi dan disiplin ilmu
lainnya untuk memahami perilaku
dan ineraksi karyawan dalam
lingkungan organisasi.
Pelopor Hubungan Manusiawi
1. Abraham maslow : Mengembangkan
adanya hirarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika proses motivasi.
 2. Douglas Mc Gregor : Dengan teori X dan
teori Y.
 3. Frederich Herzberg : Menguraikan teori
motivasi higienis atau teori dua faktor.
 4. Robert Blake dan Jane Mouton :  
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan
kondisi manajerial.
 5. Rensis Likert : Mengidentifikasikan dan
melakukan penelitian secara intensif
mengenai empat sistem manajemen.
 6. Fred Fiedler
           Menyarankan pendekatan contingency pada
studi kepemimpinan.
 7. Chris Argyris
           Memandang organisasi sebagai sistem sosial
atau
sistem antar hubungan budaya.
 8. Edgar Schein
           Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.
    Teori behavioral science ditandai dengan
pandangan baru mengenai perilaku orang per
orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku
organisasi.
Aliran Ilmu Pengetahuan Manajemen
(Management Science)

 Pendekatan sains manajemen menerapkan


llmu matematika, statistik dan teknik
kuantitatif lainnya termasuk komputasi untuk
mengambil keputusan dan menyelesaikan
masalah manajemen.
 Contoh : Peramalan, Linier Programming,
teori antrian, penjadwalan, simulasi dan
analisis titik impas.
Langkah-langkah pendekatan
management science
 Perumusan masalah
 Penyusunan suatu model matematis
 Mendapatkan penyelesaian dari model
 Pengujian model dan hasil yang
didapatkan dari model
 Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
 Pelaksanaan hasil dalam kegiatan
implementasi
Teori Sistem
 Pendekatan sistem pada manajemen
bermaksud untuk memandang organisasi
sebagai suatu kesatuan , yang terdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan.
 Pendekatan sistem memberi manajer cara
memeandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari
lingkungan eksternal yang lebih luas.
Pandangan Sistem
Lingkungan

Masukan Keluaran

Proses Produk &


SD SD
Material Keuangan Transformasi Jasa
Kepuasan
Karyawan
Manajemen/
SD SD Kkeuntung
Manusia Informasi
Teknologi an
Produksi

Umpan Balik

Lingkungan
PENDEKATAN
KONTINGENSI
 Pendekatan kontingensi ( Contingency
Aproach) dikembangkan oleh para manajer,
konsultan dan peneliti yang mencoba untuk
menerapkan konsep – konsep dari berbagai aliran
manajemen dalam situasi kehidupan nyata.
 Sering ditemukan metode – metode yang sangat
efektif dalam suatu situasi tetapi tidak akan berjalan
dengan baik dalam situasi–situasi lainnya.
 Menurut pendekatan ini tugas manajer adalah
mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi
tertentu, dibawah keadaan tertentu, dan pada
waktu tertentu, akan membantu pencapaian tujuan
manajemen.
Total Quality Managemen
 Konsep yang menfokuskan pada
pengelolaan organisasi secara
keseluruhan untuk memberikan
kualitas kepada pelanggan.
 Empat elemen penting dari TQM
adalah keterlibatan karyawan, fokus
pada pelanggan, penentuan acuan
dan perbaikan terus menerus
Aliran Manajemen Terkini
 Organisasi Pembelajar (learning
organisation) : sebuah organisasi
dimana setiap orang terlibat dalam
proses pengidentifikasian dan
penyelesaian masalah, sehingga
memungkinkan organisasi untuk
melakukan eksperimen, melakukan
perbaikan dan meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus.
Elemen Learning Organization
Struktur berbasis TIM

Learning
Organization

Karyawan yang diberdayakan Informasi Terbuka

Anda mungkin juga menyukai