Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Analisa Sistem Absensi dengan Sensor Wajah”

Disusun Oleh :
Kelompok 2

Nama Kelompok :
 Hizkia Raja Gultom ( 218510064 )
 Emisura Ginting ( 218510054 )
 Cornelius Tarigan ( 218510056 )
 Herbert Perangin Angin ( 218510072 )
 Willy Armando Simbolon ( 218510057 )
 Togar H Simanjuntak ( 218510079 )
 David Berutu ( 218510083 )

Jurusan : Teknik Informatika

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
MEDAN
2020
Sistem Absensi dengan Sensor Wajah

Kelemahan Sistem Sebelumnya :


 Sistem sebelumnya, absensi masih menggunakan sistem kertas dan membuat
banyak mahasiswa/i yang bisa menyalahgunakan absensi tersebut dengan titip
absen.
 Sistem sebelumnya ada juga absensi menggunakan fingerprint, sehingga
kelemahan yang ada pada sistem tersebut adalah ketika tangan mahasiswa/i
tersebut basah membuat sulitnya dalam absensi, mereka harus mengeringkan
tangan agar bisa absensi.

Kelebihan Sistem yang ingin kami buat :


 Sistem ini akan kami daftarkan seluruh nama mahasiswa/i dan data kedua orang
tua beserta nomor handphone, sehingga sensor tersebut akan terhubung dengan
nomor handphone orang tua mereka dan akan ada notifikasi masuk melalui pesan
ketika mahasiswa/i tersebut tidak hadir dan orang tua mereka akan
mengetahuinya.
 Ketika ada mahasiswa/i yang terlambat datang, lalu lewat dari jam toleransi
keterlambatan yang sudah ditentukan, maka akan muncul pesan tidak di izinkan
masuk, dan saat mau pulang mahasiswa/i diwajibkan mengabsen lagi agar tidak
ada mahasiswa/i yang cabut.
 Dengan sistem ini mahasiswa/i tidak dapat lagi titip absen karena akurasi sensor
wajah akan kami buat semaksimal mungkin, sehingga tidak ada
penyalahgunaannya.
 Sistem ini sangat bermanfaat dan akan membuat efek jera bagi mahasiswa/i yang
sering absen ataupun titip absen.
 Jika seorang mahasiswa/i tersebut sudah absen lebih dari ketentuan yang telah di
buat, maka saat mengabsen siswa tersebut akan keluar pesan bahwa mahasiswa/i
tersebut tidak dapat mengikuti uas.
Perancangan Input dan Output

A. Perancangan Input
Merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi
adalah data yang terjadi dari transaksi transaksi yang dilakukan oleh organisasi.
Formulir adalah perangkat penting untuk mengendalikan aliran kerja dan digunakan
untuk menangkap (capture) data yang terjadi sering juga disebut Dokumen Dasar.

Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem saat merancang output :


1. Merancang ouput untuk tujuan tertentu
2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna
3. Mengirimi jumlah output yang tepat

B. Perancangan Output
Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui sistem
informasi dapat berupa hardcopy atau softcopy, melalui intranet, ekstranet, atau
world wide web.

Tujuan yang harus dicapai penganalis sistem saat merancang output:


1. Merancang ouput untuk tujuan tertentu
2. Membuat output bermanfaat bagi para pengguna
3. Mengirimi jumlah output yang tepat

Perancangan Output
1. Menyediakan distribusi output yang tepat
2. Menyediakan output yang tepat waktu
3. Memilih metode output yang paling efektif.

Berikut Perancangan Input dan Output Sistem yang telah kami buat :

1. Mendaftarkan Wajah
2. Input dan Output Data Mahasiswa

3. Input dan Output Data Matakuliah


4. Input dan Output Absensi Matakuliah Bahasa Inggris
5. Input dan Output Absensi Matakuliah Analisa Perancangan Sistem
6. Input dan Output Absensi Matakuliah Desain Web

Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk
memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam
menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
1. DFD Level 0

2. DFD Level 1
3. DFD 2 Proses 1

4. DFD 2 Proses 2

5. DFD level 2 Proses 3


6. DFD level 3 Proses 1

7. DFD level 3Proses 2


8. DFD level 3 Proses 3

ERD ( Entity Relationship Diagram )


ERD adalah salah satu model yang digunakan untuk mendesain database dengan
tujuan menggambarkan data yang berelasi pada sebuah database. Umumnya setelah
perancangan ERD selesai berikutnya adalah mendesain database secara fisik yaitu
pembuatan tabel, index dengan tetap mempertimbangkan performance. Komponen
penyusun ERD adalah sebagai berikut :
Berikut ERD Sistem yang kami buat :

Use Case Diagram


Sequence Diagram Mendaftarkan Wajah

Sequence Diagram Melakukan Absensi


Sequence Diagram Input Data Mahasiswa

Sequence Diagram Input Data Absensi


Sequence Diagram Cetak Laporan Absensi

Activity Diagram
1. Mendaftarkan Wajah
2. Melakukan Absensi

3. Input Data Mahasiswa


4. Ubah Data Mahasiswa

5. Ceta Laporan Data Absensi


Class Diagram
Lap. Data Absensi
(+) NPM Mahasiswa : String
(+) Nama Mahasiswa : String
(+) NPM Mahasiswa : String
(+) Keterangan : String

(+) InputData()
(+) TampilData()
Admin (+) HapusData()

ShowMenu()

Data Orang Tua


(+) No. Handphone : String
(+) Nama Orangtua : String

(+) InputData()
(+) TampilData()
(+) HapusData()

Data Dosen
(+) Kode Dosen : String
(+) Nama Dosen: Char Data Mahasiswa
(+) Nama Matakuliah : String
(+) Alamat : String (+) NPM Mahasiswa : String
(+) No. Handphone : String (+) Nama Mahasiswa : Char
(+) Alamat : String
(+) No. Handphone : String
(+) InputData()
(+) TampilData() (+) InputData()
(+) HapusData() (+) TampilData()
(+) HapusData()

Data Matakuliah
(+) Kode Matakuliah : String
(+) Nama Matkuliah : Char
(+) Nama Dosen : String

(+) InputData()
(+) TampilData()
(+) HapusData()

Anda mungkin juga menyukai