Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ANALISIS RESIKO PT INDOFOOD

Disusun Oleh :
MAHFUJA (202010032)

PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
SEKOLAH TINGGI
ILMU PERTANIAN
(STIP)
YAYASAN SYEKH
HAMZAH FANSURY
(YASHAFA)
KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah,
rahmat, dan hidayah yang dilimpahkan-Nya, saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “ ANALISIS RESIKO PT INDOFOOD”.

Dengan segala keterbatasan, saya sepenuhnya menyadari bahwa dalam


penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam pembahasan
maupun tata bahasanya atau cara penulisannya. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati kiranya koreksi dan saran yang sifatnya membangun dari semua
pihak khususnya para pembaca sangat saya harapkan demi kesempurnaan
penulisan makalah ini.

Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
saya sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Singkil, November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan................................................................................ 2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.......................................... 3

2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk........... 3


2.2 Produk Perusahaan................................................................................ 6
2.3 Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan...................................................... 9
2.4 Fungsi-fungsi Manajemen.................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN............................................................................... 18

3.1 Identifikasi Risiko Perusahaan............................................................. 18


3.2 Analisis Risiko Perusahaan................................................................... 20
3.3 Respon Terhadap Resiko....................................................................... 22
BAB IV PENUTUP......................................................................................... 25

4.1 Kesimpulan........................................................................................... 25
4.2 Saran..................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai
perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Seperti halnya perusahaan lain, PT Indofood juga menghadapi berbagai
risiko yang mengancam keberlangsungan perusahaan. Semakin besar sebuah
perusahaan maka akan semakin banyak pula risiko yang akan dihadapinya. Risiko
yang mungkin dihadapi perusahaan dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi,
politik, kondisi industri, lingkungan usaha dan sosial, serta kondisi dalam negeri
tempat dimana Indofood melakukan kegiatan usaha utamanya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat saja menghadapi berbagai macam
risiko, misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian
persediaan. Sedangkan jenis risiko lainnya adalah risiko yang bersifat spekulatif,
dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, permintaan, kemudian
dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan mengembangkan
produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Meskipun ada berbagai macam risiko yang harus dihadapi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, pihak manajemen risiko telah menerapkan sistem
Enterprise Risk Management (ERM) dengan baik. Misalnya dengan menjalin
hubungan dengan pemasok dan petani dengan baik, melakukan simulasi dalam
menentukan harga jual sebelum produk tersebut dipasarkan, melakukan inovasi
produk agar dapat tetap unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Semua strategi
ERM yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk tetap memandang
kode etik yang berlaku. Sistem ERM ini sangat penting bagi perusahaan untuk
meminimalisir bahkan menghindari berbagai risiko yang mungkin akan muncul.

1
1.2  Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang muncul terkait latar belakang di atas adalah:
1. Risiko apa sajakah yang dihadapi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.?
2. Bagaimana analisis risiko perusahaan tersebut?
3. Respon apa sajakah yang dilakukan perusahaan untuk mencegah dan/atau
menghadapi risiko?
1.3  Tujuan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjabarkan analisis risiko PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Mengetahui sumber risiko perusahaan dan bagaimana cara perusahaan
merespon risiko yang dihadapi.
1.4  Manfaat Makalah
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai risiko yang dihadapi PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi.

2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk


PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen berbagai
jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood
Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya
hingga Australia, Asia, dan Eropa.

Dalam beberapa dekade ini Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah


perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup
seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang
eceran.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan


mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu
cabang perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
Sejarah PT Indofood Sukses Makmur dapat diringkas sebagai berikut:
Tahun Kejadian
1968 PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT
Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali memproduksi
Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia.
1970 PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru)
didirikan sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
1972 PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
1982 PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
1984 PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama
dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT
Indofood Interna Corporation.
1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan

3
Makmur.
1987 PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup
bermerek Pop Mie.
1989 PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang
memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
1990 PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo,
Inc yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994
bernama PT Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi
makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos dan Jetz yang
kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay's dan Qtela.
1990 Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma.
1992 PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil
alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
1993 PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk
perseroan dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
1994 PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1997 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
2005 PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan
sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan
dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia,
mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2006 Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.
Ltd.
2007 Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura
dan menempatkan saham baru.
2008 Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan
dairy terkemuka.
2009 Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran
kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan
penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk

4
Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
2010 Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP
dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan
melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan
pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7
Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd
sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
2011 Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung
sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama
(SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan,
melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9
Juni 2011.
2012 Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada
tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah
satu produk mi instan dari Indofood, Indomie, menyelenggarakan
program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus
2012 di Jakarta.
2013 Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages,
perusahaan yang memproduksi minuman ringan
bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan
oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood
Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49%
dimiliki oleh ICBP.
2014 Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi
Ocha dan Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club
dari PT Tirta Bahagia.

2.2 Produk Perusahaan

5
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok
usaha strategis (grup) yang saling melengkapi sebagai berikut:

A. Produk Konsumen Bermerek (CBP)


Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tanggal
7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan
terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam
kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek-merek yang terkemuka
dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Divisi-divisi yang
berada di bawah ICBP diantaranya:
1. Mie Instan
 Pop Mie
 Sarimi
 Supermi
 Indomie
 Sakura
 Mie Telur Cap 3 Ayam
 Pop Bihun

6
2. Diary
 Indomilk
 Cap Enaak
 Indoeskrim
 Orchid Butter
 Milkuat
3. Makanan Ringan
 Cheetos 
 Chiki
 Jet-Z
 Lay's 
 Chitato
 Qtela
 Trenz
4. Penyedap Makanan
 Bumbu Kaldu Indofood
 Maggi
 Bumbu Instan Indofood
 Bumbu Racik Indofood
 Piring Lombok
 Kecap Indofood
 Sambal Indofood
5. Nutrisi dan Makanan Khusus
 Promina
 SUN
6. Minuman & Sirup (Indofood Asahi & PepsiCo)
 Pepsi
 Pepsi Blue
 7 Up
 Mirinda
 Freiss
 Tehkita

7
 Fruitamin
 Tropicana Twister
 Ichi Ocha
 Caféla Latte
 Club

B. Bogasari
Memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.
Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Produknya
berupa:
 Cakra Kembar Emas
 Cakra Kembar
 Segitiga Biru
 Lencana Merah
 Kunci Biru
 La Fonte

C.    Agribisnis
Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd.
(IndoAgri), yang tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaannya
termasuk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang tercatat di BEI.
Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,
pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu,
kegiatan usaha grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu
serta tanaman lainnya. Produk yang dihasilkan :
 Bimoli
 Simas Palmia
 Royal Palmia
 Happy Salad Oil
 Amanda
 Delima

8
 Palmia

D.    Distribusi
Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Indofood juga melakukan
berbagai strategi dalam memasarkan produknya, diantaranya:
1. Tagline : Indomie Seleraku
2. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008
4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)

2.3 Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan


Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang menjadi landasan bagi
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Visi PT Indofood Tbk.:

Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.

Misi PT Indofood Tbk.:

 Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan


teknologi.
 Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga
terjangkau, yang merupakan pilihan pelanggan.
 Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun
internasional.
 Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa
Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi.
 Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.

9
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
menggunakan strategi:
Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan
kualitas produk, dan meningkatkan distribusi produk-produk.

2.4 Fungsi – Fungsi Manajemen


1)  Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut.
Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji dan
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini
adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan
kedepannya.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan :
 Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
 Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan
Beberapa manfaat dari adanya fungsi perencanaan, diantaranya :
 Bisa membuat pelaksanaan tugas jadi tepat dan kegiatan pada tiap-
tiap unit akan lebih terorganisir kearah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Menjadi pedoman dasar di dalam menjalankan kegiatan
 Planning (Perencanaan) PT Indofood

1. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis

a) Indoofod berupaya untuk menjadi perusahaan yang dapat memenuhi


kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas, aman untuk
dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.

10
b) Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, tingkat produksi, dan
teknologi, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan dan meningkatkan stakeholders’ values
secara berkesinambungan.

2. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut

a) Production Planning (PP) / Perencanaan Produksi menggunakan SAP


Indofood

b) Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya


membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting
dalam kesuksesan perusahaan.

c) Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans)


mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang
dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. 

d)  Harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. 

e)  Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan


dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi
ERP, SAP Advance Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi
Supply Chain Management (SCM) dan mySAP Business Intelligence
dengan SAP Business Information Warehouse (SAP BW).

f)   IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan.

g)  iSeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam


mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood memaksimalisasi
nilai dari solusi SAP.

3. Menetukan sumber daya yang dibutuhkan

Perusahaan Indofood akan mengoptimalkan sumber daya yang


unggul dengan pemberian pelatihan berdasarkan kebutuhan kompetensi di

11
setiap jabatan, mulai dari tingkat jabatan operatif yang bersifat teknis
hingga tingkat yang lebih tinggi dan bersifat kompetensi manajerial dan
leadership , membangun kemitraan yang saling mendukung dan
menguntungkan secara strategis dan sinergis.

4.  Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

a) Dalam mendukung kesuksesan dan kesinambungan perseroan perusahaan


indofood menempatkan manajamen sumber daya manusia sebagai salah
satu strategi dan kunci utama menuju kesuksesan kinerja.

b) Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan


kontribusi terbaik demi keberhasilan tidak hanya perusahaan tetapi juga
bangsa.

c) Seluruh bagian SDM sangat diperhitungkan pengembangannya,tujuannya


untuk menghasilkan tenaga kerja bertalenta yang merupakan tenaga ahli
yang mengerjakan pekerjaannya dengan baik dan bertanggung jawab.

2) Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya
manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-
rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan
menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah
dibagi-bagi.
Kegiatan Organizing :
 Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas
serta menetapkan prosedur yang diperlukan
 Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
 Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan
tenaga kerja
 Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

12
Fungsi Organizing :
 Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana.
 Adanya pembagian tugas yang jelas.
 Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan
semua kegiatan yang dilakukan

Ø  Organizing (Pengorganisasian) PT Indofood


a)   Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
 Tahap Mixing (Pencampuran)
 Tahap Pressing (Pengepresan)
 Tahap Slitting (Pembentukan untaian)
 Tahap Streaming (Pengukusan)
 Tahap Cutting dan Folder (Pemotongan dan pencetakan)
 Tahap Frying (Penggorengan)
 Tahap Cooling (Pendinginan)
 Tahap Packing (Pengemasan)
 Tahap Pemasaran Produk
b)   Menetapkan stuktur perusahaan dan tugas-tugas
1. Manajer Umum (General Manager) yang tugasnya memimpin mengatur,
membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan untuk mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas
dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara
konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manajer) terdiri dari : Supervisor Produksi,
Manajer Teknik, Manajer Gudang, Supervisor PPIC yang bertugas
merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan
sarana penunjang.
3.  Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process
Development and Quality Manager) terdiri dari : Supervisor Pengawasan
Mutu Proses, Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk

13
Jadi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku,
bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas.
4. Manajer Keuangan yang  bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang
harus dicapai. 
5. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager) yang bertugas
mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan
yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,
kehumasan, dan pelayanan umum
6. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager) yang bertugas
mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas
penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan
permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi,
serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
7. Purcashing Office yang bertugas untuk mengendalikan aktifitas
pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim
ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah
ditetapkan.
c)   Merekrut, Menyeleksi dan Melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga
kerja
Dengan membuka lowongan pekerjaan dibidang :
1.   SAP PP Logistics Functional Analyst
2.   Network Specialist Officer
3.   IT System Analyst
4.   Net Programmer
5.   Assistant to Corporate Secretary
6.   Secretary
7.   Procurement Supervisor (Fresh Agri Crop)
8.   Purchasing Supervisor (Project Management)
9.   Buyer Utility (Geological)
10. CSR Supervisor
11. Business Analyst Staff

14
12. Advertising & Promotion Staff
13. Internal Audit Staff
14. Productivity Manager
15. Marketing Manager

3)   Directing (Fungsi Pengarahan)
Pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis,
sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Kegiatan pada fungsi pengarahan :
 Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Ø   Directing (Pengarahan) PT Indofood
A.  Membimbing dan memberi  motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
 Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang
layak, dan tepat waktu kepada karyawan
 Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang,
keahlian/ketrampilan dan kemampuan karyawan
 Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan,
hadiah dan sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan
hasil kerjanya
 Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan karir,
melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya, yang
selanjutnya dilakukan promosi jabatan
B.  Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjalin hubungan baik dengan karyawan
 Menawarkan jenjang karir dan promosi jabatan sebagai stimulasi untuk
memicu kemampuan setiap karyawan mengembangkan diri demi
memajukan perusahaan. 
 Mengadakan training untuk karyawan setiap bulan atau dalam kurun
waktu tertentu. 

15
C.     Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
 PT Indofood  memberikan kesempatan cabang-cabangnya untuk
mengajukan anggaran setiap 4 bulan ke kantor pusat Jakarta untuk
selanjutnya dianalisa dan ditetapkan oleh perusahaan induk.
 PT Indofood mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi dengan mendirikan pabrik II
 Pihak manajemen telah menetapkan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan yang dilakukan oleh top manajement dan
organisasi P2K3

4)  Controlling (Fungsi Pengawasan/Pengendalian)
Pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
 Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
 Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
 Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.
Ø   Controlling (Pengawasan) PT Indofood
I. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. masih memiliki sejumlah
amunisi untuk menopang penguatan kinerja keuangan ke depan. Salah
satunya adalah ekspetasi membaiknya tingkat permintaan pasar dalam
negeri,seiring dukungan kebijakan pemerintah untuk masyarakat.
Sedangkan ruang penopang pertumbuhan penjualan susu olahan (dair y)
perseroan ditopang atas peningkatan populasi produktif  indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia yang bertumbuh dan besar bisa menjadi
faktor penguat permintaan susu olahan ke depan.Terkait tren penjualan
divisi produk makanan ringan, nutrisi, minuman dan bumbu olahan

16
tetap kuat ke depan. Pertumbuhan volume penjualan makanan ringan
diharapkan mencapai 18% tahun depan. Sedangkan kenaikan volume
penjualan minuman ringan bisa mencapai 2% pada 2018.
2. Melakukan Klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
 PT Indofood Suksen Makmur,Tbk pada produk indomie yang
diproduksi mengandung zat berbahaya dari bahan kosmetik yaitu
methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid(asam benzoat)
 Kasus suap dan korupsi yang dilakukan manajemen PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang berdomisili di Purwakarta,Jawa Barat
3. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi
 Kasus suap dan korupsi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.sedang
diusut oleh KPK

17
BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Identifikasi Risiko Perusahaan


Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni,
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. mungkin saja menanggung risiko tersebut
apabila misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian
persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko spekulatif. Risiko
spekulatif ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan
permintaan, kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan
mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap
dolar. Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:
1. Risiko keamanan pangan
Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki
konsumen dari segala usia, Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan
dengan keamanan produk barang jadi yang dipasarkan.
Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan
memastikan bahwa bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang
ditetapkan oleh instansi yang berwenang dan memenuhi persyaratan untuk
memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup kemungkinan bahwa produk
makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif lainnya. Apabila
terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha
dan operasional Perseroan.
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
Harga dan biaya produksi Perseroan dipengaruhi oleh harga bahan baku di
pasar internasional, terutama gandum yang digunakan untuk memproduksi tepung
terigu Grup Bogasari, dan bahan baku lainnya yang diimpor seperti SMP dan
resin (bahan baku untuk pembuatan kemasan).
Harga tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
 Tingkat produksi bahan baku dunia.
 Tingkat penawaran dan permintaan produk.

18
 Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan
 Perkembangan perekonomian dunia pada umumnya.
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif
terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun
Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak
dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari
perusahaan lokal maupun internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor
tidak akan mengoptimalkan upayanya dalam berkompetisi untuk meningkatkan
pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan pesaing domestik maupun
asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan kompetisi
tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau
menaikkan pendapatannya.
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja
yang handal untuk terus dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya
untuk terus berinovasi agar memperoleh hasil yang unggul. Oleh karena itu
Perseroan menyadari risiko kegagalan pengembangan karyawan atau
mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis,
daya saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata.
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
Secara geografis, fasilitas Perseroan berupa kantor, pabrik, perkebunan
dan gudang distribusi, hampir seluruhnya berlokasi di Indonesia yang berlokasi di
pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Letak Indonesia berada di zona pertemuan dari tiga lempengan bumi
utama yang berpotensi mengalami gempa bumi, tsunami, gelombang laut dan
letusan gunung berapi. Hal ini dapat terjadi di luar kendali Perseroan, dan dapat
membahayakan keselamatan karyawan, merusak fasilitas, dan mengganggu jalur

19
distribusi. Walaupun risiko ini tidak berdampak negatif secara langsung terhadap
kegiatan usaha Perseroan di masa lampau, tetapi bencana tersebut dapat
berdampak negatif terhadap keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya yang
secara tidak langsung akan berdampak juga terhadap Perseroan. Selain itu,
beberapa kegiatan usaha dan hasil operasional Perseroan juga tergantung pada
iklim dan kondisi cuaca.
Risiko yang berhubungan dengan hal tersebut akhir-akhir ini meningkat
dengan adanya efek rumah kaca di atmosfer yang berdampak buruk terhadap suhu
global dan perubahan suhu secara ekstrim. Kondisi tersebut dapat berdampak
negatif terhadap produktivitas, kinerja dan prospek usaha Perseroan.

3.2  Analisis Risiko Perusahaan


Tujuan dari analisis risiko adalah untuk membedakan risiko minor yang
dapat diterima dari resiko mayor, dan untuk menyediakan data untuk membantu
evaluasi dan penanganan risiko. Analisis risiko akan tergantung dari informasi dan
data yang tersedia.
Risiko yang dapat dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Resiko yang
di analisis secara kuantitatif adalah risiko keuangan dengan menggunakan
penghitungan rasio keuangan. Perhitungan rasio ini dilakukan dari data laporan
keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2011 sampai tahun 2013.
Beberapa rasio yang sudah dianalisis adalah rasio likuiditas, rasio leverage, dan
rasio profitabilitas.
Dari hasil perhitungan rasio likuiditas, PT Indofood Sukses Makmur Tbk
memiliki rasio likuiditas yang baik yakni lebih dari 1, walaupun nilainya
fluktuatif. Rasio berikutnya adalah rasio profitabilitas. Dari hasil perhitungan
rasio profitabilitas didapatkan hasil Gross profit margin secara rata-rata selalu
mengalami peningkatan, begitu juga dengan Return On Aset (ROA)
mencerminkan tingkat pengembalian terhadap investasi aset perusahaan.
ROA secara rata-rata selalu meningkat yang dapat diartikan bahwa
pengembalian terhadap aset lancar perusahaan selalu meningkat pula. Berkaitan
dengan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang saat ini sedang menjadi
permasalahan, didapatkan dari hasil regresi bahwa volatilitas kurs rupiah per dolar

20
berpengaruh negatif terhadap return harian saham PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
Semakin besar ROA suatu  perusahaan maka semakin baik pula kinerja
perusahaan tersebut. ROA  berpengaruh negatif terhadap prediksi kebangkrutan
perusahaan yang berarti semakin tinggi rasio tinggi ROA kemungkinan
perusahaan bangkrut semakin kecil
ROA =
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)

2011 8.795,9/78.092,8 0,1126339432


2012 8.567,8/59.389,4 0,144264801
2013 8.360/53.716 0,15563333

ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan modal


sendiri suatu perusahaan. ROE merupakan indikator yang penting bagi pemegang
saham untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih
yang  berkaitan dengan dividen. Jika rasio ini meningkat maka laba bersih dari
perusahaan yang bersangkutan akan meningkat pula, peningkatan tersebut juga
mempengaruhi harga saham. ROE berpengaruh negatif terhadap kemungkinan
perusahaan bangkrut, artinya semakin kecil ROE maka probabilitas  perusahaan
bangkrut semakin besar
ROE = X 100%
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)

2011 8.795,9/39.719,7 0,221449306


2012 8.567,8/25.249,2 0,339329562
2013 8.260/22.114,7 0,373507214
Operating Income Return on Investment menunjukkan kefektifan
manajemen dalam menghasilkan laba operasional atas aset-aset perusahaan, yang
diukur dengan membandingkan laba operasional terhadap total aset. Dengan kata
lain OIROI mengambarkan kemampuan perusahaan untuk menjaga biaya
operasional rendah. OIROI mengukur seberapa efisien perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dari total aset yang dimiliki yang digunakan dalam
menghasilkan keuntungan teresebut. Semakin besar OIROI maka semakin efektif
suatu perusahaan dalam mengelola total aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan
laba.

21
OIROI =
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)

2011 6.718/78.092,8 0,086025856

2012 6.877/59.389,4 0,115795074

2013 6.847,4/53.716 0,127474123

3.3  Respon Terhadap Risiko


Perseroan menyadari bahwa penerapan sistem manajemen risiko yang
memadai sangat penting untuk menghadapi beragamnya risiko kegiatan usaha
yang dihadapi sejalan dengan semakin berkembangnya usaha Perseroan. Untuk
itu, Perseroan menjalankan pengelolaan terhadap risiko dengan menerapkan
sistem ERM yang telah dijalankan secara konsisten dan berkesinambungan di
seluruh organisasi, termasuk anak perusahaan. Perseroan mengelola ERM
berdasarkan kerangka dasar COSO (Committee of Sponsoring Organization of
Treadway Commission) dan ISO 31000, yang disesuaikan dengan kegiatan usaha
dan budaya Perseroan.
Direksi bertanggung jawab dan memegang peranan penting dalam
suksesnya penanganan manajemen risiko dan pengendalian internal yang efektif.
Untuk itu, Perseroan membentuk tim manajemen risiko yang didedikasikan untuk
menjalankan proses ERM dan implementasinya. Setiap manajemen anak
perusahaan, berperan penting atas proses ERM, yaitu melakukan identifikasi
risiko, menganalisa kemungkinan exposure, menetapkan langkah-langkah
perbaikan dan pengendalian internal, dan memberikan laporan ERM kepada
manajemen terkait.
Komite Audit sebagai kepanjangan tangan dari Dewan Komisaris,
melakukan pengawasan terhadap program dan implementasi manajemen risiko.
Laporan konsolidasi ERM disampaikan setiap semester kepada Direksi dan
Komite Audit. Audit Internal melakukan penelaahan yang independen melalui
audit yang dilakukan secara rutin untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa risiko yang signifikan dan kelemahan pengendalian internal teridentifikasi
dan tindakan perbaikan dijalankan. Laporan penelahaan tersebut disajikan dalam

22
laporan audit internal yang disampaikan secara rutin kepada Direksi dan Komite
Audit. Beberapa risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap operasional Perseroan, dan langkah langkah
Perseroan dalam mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Risiko keamanan pangan
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang
berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas,
pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku dan proses produksi dan
distribusi yang sesuai dengan standard operating procedures.
Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk
memastikan produk dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan
kualitas yang baik. Sebagian besar fasilitas produksi Perseroan telah memperoleh
sertifikasi ISO 9001 dan ISO 22000, dan/atau sertifikasi HACCP (Hazard
Analysis & Critical Control Points), serta beberapa fasilitas produksi lainnya telah
memperoleh sertifikasi ISO 14000. Di samping itu, seluruh produk Perseroan
telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Sebagian besar produk Perseroan
juga telah memperoleh berbagai sertifikasi lainnya, seperti sertifikasi Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan yang
berwenang. Untuk menanggapi keluhan dan mendapatkan masukan yang berharga
dari konsumen, Perseroan menyediakan Layanan Konsumen Indofood.
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif
terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun
Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak
dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan
strategis dengan membentuk pola hubungan kerja sama dan kemitraan dengan
petani dan pemasok, melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga jual,
melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar

23
negeri, dan menggunakan bahan baku substitusi tanpa mengurangi kualitas akhir
dari produk barang jadi yang dipasarkan kepada konsumen. Ketangguhan model
bisnis Perseroan yang terdiri dari kegiatan usaha komoditas dan non-komoditas
juga memberikan manfaat dalam mengurangi risiko tersebut dan dapat meredam
dampak gejolak harga komoditas yang pada akhirnya tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan Perseroan.
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Untuk melanjutkan sukses dan mengurangi risiko tersebut, Perseroan
senantiasa mengikuti dinamika perkembangan pasar, meluncurkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen, melakukan inovasi secara
berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan baru, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk, melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran
dan menerapkan program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing.
Dalam iklim bisnis yang kompetitif ini, Perseroan tetap menjalankan usahanya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan kegiatan
pengembangan karyawan berkelanjutan serta program pelatihan profesional baik
internal atau eksternal. Dengan program tersebut, Perseroan dapat
mempertahankan tenaga kerja bertalenta yang sudah ada dan menarik tenaga kerja
bertalenta yang baru, demi meneruskan kelangsungan operasional dan daya saing
Perseroan di era globalisasi ini.
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
Untuk menangani risiko tersebut, Perseroan melakukan kajian terhadap
perlindungan bencana alam seperti kecukupan perlindungan asuransi dan
implementasi sistem penanggulangan krisis. Perseroan juga melakukan kegiatan
tanggung jawab sosial terkait dengan kejadian bencana alam sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat.

BAB IV
PENUTUP

24
4.1  Kesimpulan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis
makanan dan minuman terkemuka. Produk yang dihasilkan perusahaan terbagi
dalam 4 grup yaitu, CPB (Customer Branded Product), Bogasari, agribisnis, dan
distribusi.
Perusahaan ini dihadapkan oleh berbagai macam risiko yang dapat
mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut diantaranya adalah risiko
keamanan pangan, risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas, risiko
peningkatan kompetisi pada segmen usaha, risiko suksesi dan keterampilan tenaga
kerja, serta risiko bencana alam, iklim, dan cuaca ekstrim.
Untuk dapat menghadapi dan meminimalisir risiko tersebut, perusahaan
menerapkan manajemen risiko dengan sistem ERP (Enterprise Risk
Management). Contohnya dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok
dan petani, melakukan simulasi dalam menentukan harga jual sebelum produk
tersebut dipasarkan, melakukan inovasi produk agar dapat tetap unggul
dibandingkan dengan pesaingnya.
Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:
1. Risiko keamanan pangan
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim

4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa bisa lebih memahami tentang resiko dalam
perusahaan, system manajemen perusahaan serta analisis resiko dalam
perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

25
https://www.academia.edu/34689175/Analisis_Risiko_Pada_PT_INDOFOOD

http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/fungsi-manajemen.html

http://alhaitsyam.blogspot.com/2016/10/fungsi-manajemen-pt-indofood.html

http://dvdpelatihansdm.com/strategi-pengembangan-sumber-daya-manusia-di-
perusahaan-indofood/

26

Anda mungkin juga menyukai