Disusun Oleh :
MAHFUJA (202010032)
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS
SEKOLAH TINGGI
ILMU PERTANIAN
(STIP)
YAYASAN SYEKH
HAMZAH FANSURY
(YASHAFA)
KABUPATEN ACEH SINGKIL
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena atas berkah,
rahmat, dan hidayah yang dilimpahkan-Nya, saya dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “ ANALISIS RESIKO PT INDOFOOD”.
Akhir kata saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
saya sebagai penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
4.1 Kesimpulan........................................................................................... 25
4.2 Saran..................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 26
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood)
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan
kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan,
mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai
perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Seperti halnya perusahaan lain, PT Indofood juga menghadapi berbagai
risiko yang mengancam keberlangsungan perusahaan. Semakin besar sebuah
perusahaan maka akan semakin banyak pula risiko yang akan dihadapinya. Risiko
yang mungkin dihadapi perusahaan dapat disebabkan oleh kondisi ekonomi,
politik, kondisi industri, lingkungan usaha dan sosial, serta kondisi dalam negeri
tempat dimana Indofood melakukan kegiatan usaha utamanya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat saja menghadapi berbagai macam
risiko, misalnya terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian
persediaan. Sedangkan jenis risiko lainnya adalah risiko yang bersifat spekulatif,
dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, permintaan, kemudian
dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan mengembangkan
produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Meskipun ada berbagai macam risiko yang harus dihadapi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, pihak manajemen risiko telah menerapkan sistem
Enterprise Risk Management (ERM) dengan baik. Misalnya dengan menjalin
hubungan dengan pemasok dan petani dengan baik, melakukan simulasi dalam
menentukan harga jual sebelum produk tersebut dipasarkan, melakukan inovasi
produk agar dapat tetap unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Semua strategi
ERM yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk tetap memandang
kode etik yang berlaku. Sistem ERM ini sangat penting bagi perusahaan untuk
meminimalisir bahkan menghindari berbagai risiko yang mungkin akan muncul.
1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang muncul terkait latar belakang di atas adalah:
1. Risiko apa sajakah yang dihadapi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.?
2. Bagaimana analisis risiko perusahaan tersebut?
3. Respon apa sajakah yang dilakukan perusahaan untuk mencegah dan/atau
menghadapi risiko?
1.3 Tujuan Makalah
Penulisan makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjabarkan analisis risiko PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Mengetahui sumber risiko perusahaan dan bagaimana cara perusahaan
merespon risiko yang dihadapi.
1.4 Manfaat Makalah
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai risiko yang dihadapi PT
Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3
Makmur.
1987 PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup
bermerek Pop Mie.
1989 PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang
memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
1990 PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo,
Inc yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994
bernama PT Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi
makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos dan Jetz yang
kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay's dan Qtela.
1990 Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma.
1992 PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil
alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
1993 PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk
perseroan dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
1994 PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1997 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
2005 PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan
sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan
dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia,
mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2006 Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.
Ltd.
2007 Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura
dan menempatkan saham baru.
2008 Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan
dairy terkemuka.
2009 Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran
kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan
penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk
4
Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
2010 Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP
dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan
melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan
pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7
Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd
sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
2011 Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung
sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama
(SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan,
melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9
Juni 2011.
2012 Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada
tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah
satu produk mi instan dari Indofood, Indomie, menyelenggarakan
program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus
2012 di Jakarta.
2013 Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages,
perusahaan yang memproduksi minuman ringan
bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan
oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood
Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49%
dimiliki oleh ICBP.
2014 Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi
Ocha dan Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club
dari PT Tirta Bahagia.
5
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat kelompok
usaha strategis (grup) yang saling melengkapi sebagai berikut:
6
2. Diary
Indomilk
Cap Enaak
Indoeskrim
Orchid Butter
Milkuat
3. Makanan Ringan
Cheetos
Chiki
Jet-Z
Lay's
Chitato
Qtela
Trenz
4. Penyedap Makanan
Bumbu Kaldu Indofood
Maggi
Bumbu Instan Indofood
Bumbu Racik Indofood
Piring Lombok
Kecap Indofood
Sambal Indofood
5. Nutrisi dan Makanan Khusus
Promina
SUN
6. Minuman & Sirup (Indofood Asahi & PepsiCo)
Pepsi
Pepsi Blue
7 Up
Mirinda
Freiss
Tehkita
7
Fruitamin
Tropicana Twister
Ichi Ocha
Caféla Latte
Club
B. Bogasari
Memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta.
Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Produknya
berupa:
Cakra Kembar Emas
Cakra Kembar
Segitiga Biru
Lencana Merah
Kunci Biru
La Fonte
C. Agribisnis
Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd.
(IndoAgri), yang tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaannya
termasuk PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang tercatat di BEI.
Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan,
pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu,
kegiatan usaha grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu
serta tanaman lainnya. Produk yang dihasilkan :
Bimoli
Simas Palmia
Royal Palmia
Happy Salad Oil
Amanda
Delima
8
Palmia
D. Distribusi
Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak
perusahannya, serta berbagai produk pihak ketiga. Indofood juga melakukan
berbagai strategi dalam memasarkan produknya, diantaranya:
1. Tagline : Indomie Seleraku
2. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA,
acara tersebut berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008
4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk
setiap Burjo di Yogyakarta)
9
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
menggunakan strategi:
Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan
kualitas produk, dan meningkatkan distribusi produk-produk.
10
b) Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, tingkat produksi, dan
teknologi, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan dan meningkatkan stakeholders’ values
secara berkesinambungan.
11
setiap jabatan, mulai dari tingkat jabatan operatif yang bersifat teknis
hingga tingkat yang lebih tinggi dan bersifat kompetensi manajerial dan
leadership , membangun kemitraan yang saling mendukung dan
menguntungkan secara strategis dan sinergis.
2) Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya
manusia dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-
rencana yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengorganisasian bisa memudahkan manajer untuk mengawasi dan
menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah
dibagi-bagi.
Kegiatan Organizing :
Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas
serta menetapkan prosedur yang diperlukan
Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta pengembangan
tenaga kerja
Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.
12
Fungsi Organizing :
Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen
pelaksana.
Adanya pembagian tugas yang jelas.
Mempunyai manajer puncak yang profesional untuk bisa mengkoordinasikan
semua kegiatan yang dilakukan
13
Jadi yang bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku,
bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas.
4. Manajer Keuangan yang bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang
harus dicapai.
5. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager) yang bertugas
mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan
yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan,
kehumasan, dan pelayanan umum
6. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager) yang bertugas
mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas
penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan
permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi,
serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
7. Purcashing Office yang bertugas untuk mengendalikan aktifitas
pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim
ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah
ditetapkan.
c) Merekrut, Menyeleksi dan Melakukan pelatihan serta pengembangan tenaga
kerja
Dengan membuka lowongan pekerjaan dibidang :
1. SAP PP Logistics Functional Analyst
2. Network Specialist Officer
3. IT System Analyst
4. Net Programmer
5. Assistant to Corporate Secretary
6. Secretary
7. Procurement Supervisor (Fresh Agri Crop)
8. Purchasing Supervisor (Project Management)
9. Buyer Utility (Geological)
10. CSR Supervisor
11. Business Analyst Staff
14
12. Advertising & Promotion Staff
13. Internal Audit Staff
14. Productivity Manager
15. Marketing Manager
3) Directing (Fungsi Pengarahan)
Pengarahan adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis,
sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Kegiatan pada fungsi pengarahan :
Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
Ø Directing (Pengarahan) PT Indofood
A. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien
Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang
layak, dan tepat waktu kepada karyawan
Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan bidang,
keahlian/ketrampilan dan kemampuan karyawan
Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor, tunjangan,
hadiah dan sebagai- nya kepada karyawan berdasarkan prestasi dan
hasil kerjanya
Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan karir,
melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan sebagainya, yang
selanjutnya dilakukan promosi jabatan
B. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
Menjalin hubungan baik dengan karyawan
Menawarkan jenjang karir dan promosi jabatan sebagai stimulasi untuk
memicu kemampuan setiap karyawan mengembangkan diri demi
memajukan perusahaan.
Mengadakan training untuk karyawan setiap bulan atau dalam kurun
waktu tertentu.
15
C. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
PT Indofood memberikan kesempatan cabang-cabangnya untuk
mengajukan anggaran setiap 4 bulan ke kantor pusat Jakarta untuk
selanjutnya dianalisa dan ditetapkan oleh perusahaan induk.
PT Indofood mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi dengan mendirikan pabrik II
Pihak manajemen telah menetapkan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan yang dilakukan oleh top manajement dan
organisasi P2K3
4) Controlling (Fungsi Pengawasan/Pengendalian)
Pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan.
Kegiatan pada fungsi pengendalian misalnya:
Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.
Ø Controlling (Pengawasan) PT Indofood
I. Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. masih memiliki sejumlah
amunisi untuk menopang penguatan kinerja keuangan ke depan. Salah
satunya adalah ekspetasi membaiknya tingkat permintaan pasar dalam
negeri,seiring dukungan kebijakan pemerintah untuk masyarakat.
Sedangkan ruang penopang pertumbuhan penjualan susu olahan (dair y)
perseroan ditopang atas peningkatan populasi produktif indonesia.
Jumlah penduduk Indonesia yang bertumbuh dan besar bisa menjadi
faktor penguat permintaan susu olahan ke depan.Terkait tren penjualan
divisi produk makanan ringan, nutrisi, minuman dan bumbu olahan
16
tetap kuat ke depan. Pertumbuhan volume penjualan makanan ringan
diharapkan mencapai 18% tahun depan. Sedangkan kenaikan volume
penjualan minuman ringan bisa mencapai 2% pada 2018.
2. Melakukan Klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
PT Indofood Suksen Makmur,Tbk pada produk indomie yang
diproduksi mengandung zat berbahaya dari bahan kosmetik yaitu
methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid(asam benzoat)
Kasus suap dan korupsi yang dilakukan manajemen PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang berdomisili di Purwakarta,Jawa Barat
3. Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang terjadi
Kasus suap dan korupsi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.sedang
diusut oleh KPK
17
BAB III
PEMBAHASAN
18
Tingkat konsumsi dunia atas produk-produk; dan
Perkembangan perekonomian dunia pada umumnya.
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif
terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun
Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak
dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Sebagian besar produk Perseroan menghadapi kompetisi baik dari
perusahaan lokal maupun internasional. Tidak dapat dipastikan bahwa kompetitor
tidak akan mengoptimalkan upayanya dalam berkompetisi untuk meningkatkan
pangsa pasarnya dan/atau tidak akan ada tambahan pesaing domestik maupun
asing yang memasuki pasar dimana Perseroan beroperasi. Peningkatan kompetisi
tersebut dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk mempertahankan atau
menaikkan pendapatannya.
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Kesuksesan Perseroan tidak luput dari faktor ketersediaan tenaga kerja
yang handal untuk terus dapat melakukan yang terbaik serta mendukung budaya
untuk terus berinovasi agar memperoleh hasil yang unggul. Oleh karena itu
Perseroan menyadari risiko kegagalan pengembangan karyawan atau
mempertahankan tenaga kerja bertalenta dapat mempengaruhi kegiatan bisnis,
daya saing, dan pertumbuhan Perseroan secara nyata.
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
Secara geografis, fasilitas Perseroan berupa kantor, pabrik, perkebunan
dan gudang distribusi, hampir seluruhnya berlokasi di Indonesia yang berlokasi di
pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.
Letak Indonesia berada di zona pertemuan dari tiga lempengan bumi
utama yang berpotensi mengalami gempa bumi, tsunami, gelombang laut dan
letusan gunung berapi. Hal ini dapat terjadi di luar kendali Perseroan, dan dapat
membahayakan keselamatan karyawan, merusak fasilitas, dan mengganggu jalur
19
distribusi. Walaupun risiko ini tidak berdampak negatif secara langsung terhadap
kegiatan usaha Perseroan di masa lampau, tetapi bencana tersebut dapat
berdampak negatif terhadap keadaan ekonomi Indonesia pada umumnya yang
secara tidak langsung akan berdampak juga terhadap Perseroan. Selain itu,
beberapa kegiatan usaha dan hasil operasional Perseroan juga tergantung pada
iklim dan kondisi cuaca.
Risiko yang berhubungan dengan hal tersebut akhir-akhir ini meningkat
dengan adanya efek rumah kaca di atmosfer yang berdampak buruk terhadap suhu
global dan perubahan suhu secara ekstrim. Kondisi tersebut dapat berdampak
negatif terhadap produktivitas, kinerja dan prospek usaha Perseroan.
20
berpengaruh negatif terhadap return harian saham PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
Semakin besar ROA suatu perusahaan maka semakin baik pula kinerja
perusahaan tersebut. ROA berpengaruh negatif terhadap prediksi kebangkrutan
perusahaan yang berarti semakin tinggi rasio tinggi ROA kemungkinan
perusahaan bangkrut semakin kecil
ROA =
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)
21
OIROI =
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)
22
laporan audit internal yang disampaikan secara rutin kepada Direksi dan Komite
Audit. Beberapa risiko-risiko utama yang dapat berpotensi memberikan dampak
negatif yang signifikan terhadap operasional Perseroan, dan langkah langkah
Perseroan dalam mengurangi risiko tersebut adalah sebagai berikut:
1. Risiko keamanan pangan
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan proses kontrol yang
berkesinambungan, dimulai dari penggunaan bahan baku yang berkualitas,
pemilihan pemasok, proses penerimaan bahan baku dan proses produksi dan
distribusi yang sesuai dengan standard operating procedures.
Perseroan senantiasa menerapkan Good Manufacturing Practices untuk
memastikan produk dibuat dengan proses yang higienis dan menghasilkan
kualitas yang baik. Sebagian besar fasilitas produksi Perseroan telah memperoleh
sertifikasi ISO 9001 dan ISO 22000, dan/atau sertifikasi HACCP (Hazard
Analysis & Critical Control Points), serta beberapa fasilitas produksi lainnya telah
memperoleh sertifikasi ISO 14000. Di samping itu, seluruh produk Perseroan
telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Sebagian besar produk Perseroan
juga telah memperoleh berbagai sertifikasi lainnya, seperti sertifikasi Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh lembaga pemerintahan yang
berwenang. Untuk menanggapi keluhan dan mendapatkan masukan yang berharga
dari konsumen, Perseroan menyediakan Layanan Konsumen Indofood.
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
Fluktuasi harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dapat memberikan dampak negatif
terhadap kegiatan operasional dan kondisi keuangan Perseroan. Walaupun
Perseroan dapat menaikkan harga jual produknya akan tetapi Perseroan tidak
dapat secara langsung meningkatkan harga jual produk sedemikian rupa sejalan
dengan kenaikan harga bahan baku di pasar internasional dan depresiasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan
strategis dengan membentuk pola hubungan kerja sama dan kemitraan dengan
petani dan pemasok, melakukan simulasi harga bahan baku terhadap harga jual,
melakukan kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan dalam dan luar
23
negeri, dan menggunakan bahan baku substitusi tanpa mengurangi kualitas akhir
dari produk barang jadi yang dipasarkan kepada konsumen. Ketangguhan model
bisnis Perseroan yang terdiri dari kegiatan usaha komoditas dan non-komoditas
juga memberikan manfaat dalam mengurangi risiko tersebut dan dapat meredam
dampak gejolak harga komoditas yang pada akhirnya tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan dan keuntungan Perseroan.
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
Untuk melanjutkan sukses dan mengurangi risiko tersebut, Perseroan
senantiasa mengikuti dinamika perkembangan pasar, meluncurkan produk yang
sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen, melakukan inovasi secara
berkelanjutan untuk menghasilkan produk unggulan baru, mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk, melakukan kegiatan pemasaran yang tepat sasaran
dan menerapkan program-program efisiensi biaya guna meningkatkan daya saing.
Dalam iklim bisnis yang kompetitif ini, Perseroan tetap menjalankan usahanya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan melakukan kegiatan
pengembangan karyawan berkelanjutan serta program pelatihan profesional baik
internal atau eksternal. Dengan program tersebut, Perseroan dapat
mempertahankan tenaga kerja bertalenta yang sudah ada dan menarik tenaga kerja
bertalenta yang baru, demi meneruskan kelangsungan operasional dan daya saing
Perseroan di era globalisasi ini.
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
Untuk menangani risiko tersebut, Perseroan melakukan kajian terhadap
perlindungan bencana alam seperti kecukupan perlindungan asuransi dan
implementasi sistem penanggulangan krisis. Perseroan juga melakukan kegiatan
tanggung jawab sosial terkait dengan kejadian bencana alam sebagai bentuk
kepedulian terhadap masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
24
4.1 Kesimpulan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis
makanan dan minuman terkemuka. Produk yang dihasilkan perusahaan terbagi
dalam 4 grup yaitu, CPB (Customer Branded Product), Bogasari, agribisnis, dan
distribusi.
Perusahaan ini dihadapkan oleh berbagai macam risiko yang dapat
mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut diantaranya adalah risiko
keamanan pangan, risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas, risiko
peningkatan kompetisi pada segmen usaha, risiko suksesi dan keterampilan tenaga
kerja, serta risiko bencana alam, iklim, dan cuaca ekstrim.
Untuk dapat menghadapi dan meminimalisir risiko tersebut, perusahaan
menerapkan manajemen risiko dengan sistem ERP (Enterprise Risk
Management). Contohnya dengan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok
dan petani, melakukan simulasi dalam menentukan harga jual sebelum produk
tersebut dipasarkan, melakukan inovasi produk agar dapat tetap unggul
dibandingkan dengan pesaingnya.
Risiko yang dihadapi perusahaan diantaranya:
1. Risiko keamanan pangan
2. Risiko fluktuasi harga bahan baku dan komoditas
3. Risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha
4. Risiko suksesi dan ketrampilan tenaga kerja
5. Risiko bencana alam, iklim dan cuaca ekstrim
4.2 Saran
Diharapkan mahasiswa bisa lebih memahami tentang resiko dalam
perusahaan, system manajemen perusahaan serta analisis resiko dalam
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
25
https://www.academia.edu/34689175/Analisis_Risiko_Pada_PT_INDOFOOD
http://nichonotes.blogspot.com/2015/02/fungsi-manajemen.html
http://alhaitsyam.blogspot.com/2016/10/fungsi-manajemen-pt-indofood.html
http://dvdpelatihansdm.com/strategi-pengembangan-sumber-daya-manusia-di-
perusahaan-indofood/
26