Anda di halaman 1dari 25

PT INDOFOOD

PERENCANAAN TENAGA KERJA

Disusun Oleh :

Mega Putri (1710210881/ 5 SM-MS1)

Shabrina Salsabilla A. (1710210976/ 5 SM-MS1)

Wahyu Lestari (1710210978/ 5 SM-MS1)

Muh Rizki Yanuar (1710211109/ 5 SM-MS1)

Endra Yongki Setyawan (1710210879/ 5 SM-MS1)

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA) SURABAYA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehinggakami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Surabaya, 9 Desember 2019

ii
DAFTAR ISI

PT INDOFOOD.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii

BAB 1...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.............................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...............................................................................................................................3

2.1 Rencana kerja jangka pendek........................................................................................3

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk.Merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh
Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari
1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini Indofood
telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari
produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak
para pedagang eceran.
Pada tahun 1982, perusahaan ini meluncurkan merek Sarimi yang kemudian
disusul dengan Indomie, Supermi dan Pop Mie masing-masing pada tahun 1984, 1986
dan 1988 . Pada tahun 1990, Indofood merintis bisnis makanan ringan melalui
anak perusahaannya Seven-Up Nederland BVperusahaan afiliasi dari PepsiCo Inc,
dengan peluncuran tiga merek, Chitato, Chiki dan Jetz. Pada tahun 1992 dan 2005
merek Pepsico yang Cheetos dan Lays diperkenalkan. Pada tahun 2007 merek Qtela
diluncurkan untuk menembus pasar makanan ringan tradisional. Di tahun 1991, bisnis
bumbu makanan mulai dari kecap, sambal dan bumbu instan mulai dijalani. Pada
tahun 2005 PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI) didirikan sebagai
perusahaan patungan 50% milik Nestlé SA dengan, dengan tanggung jawab untuk
pemasaran produk hanya kuliner. Pada tahun 2007 Sirup Indofood ramah
diperkenalkan ke pasar.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Profil PT Indofood ?
2. Rencana kerja jangka pendek ?
3. Rencana kerja jangka panjang ?
4. Analisis lingkungan eksternal ?
5. Analisis lingkungan internal ?
6. Struktur organisasi ?
7. Kebijakan umum di bidang tenaga kerja ?
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini bertujuan antara lain:
1. Mengetahui profil PT Indofood.
2. Mengetahui rencana kerja jangka pendek.
3. Mengetahui rencana kerja jangka panjang.
4. Memahami analisis lingkungan eksternal.
5. Memahami analisi lingkungan internal.
6. Mengetahui struktur organisasi
7. Memahami kebijakan umum di bidang tenaga kerja

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil PT Indofood Sukses Makmur


Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta
Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim. berdasarkan keputusan
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah
Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah namanya yang semula PT
Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur. Pada awalnya, PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971. PT. Indofood
Sukses Makmur terus mengalami kemajuan. Hal ini dibuktikan dengan adanya
pesebaran distribusi produk yang dipasarkan. Saat ini, perusahaan ini memliki 36
pabrik, lebih dari 10 merek dengan 150 rasa dan tipe distributor yang melayani hampir
150.000 outlet.PT. Indofood Sukses Makmur cabang Bandung merupakan salah satu
bagian darinoodle division, PT. Indofood Sukses Makmur memiliki areal kantor dan
pabrik seluas 61.640 m². Cabang Bandung daerah cakupan pemasaran di kabupaten dan
kota Bandung, Cimahi, Cikampek, Purwakarta, Subang, Cirebon, Tasikmalaya, Garut,
Sukabumi, Cianjur, Indramayu, dan Sumedang. PT. Indofood Sukses Makmur TBK
cabang Indofood Grup yang bergerak dibidang mie instan merupakan pelopor dalam
industri makanan olahan di Indonesia. Saat ini perusahaan menjadi perusahaan

3
pengolahan mie terdepan dan memegang market leader pada masing-masing brand
yang dimilikinya.

Visi
“Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk
bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri
makanan”.
Misi
“Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di bidang
industri makanan”.

Tujuan
Tujuan didirikannya PT Indofood Sukses Makmur adalah :
1. memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui bidang usaha internal
maupun pengembangan usaha strategis
2. mengurangi biaya transportasi
3. selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan
4. mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang
5. berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
B. Lingkungan Internal (Mikro)
1. Konsumen
Konsumen indomie tidak hanya ada di indonesia saja tetapi berada di australia.
Indomie merupakan makanan kegemaran di asutralia, hal ini bisa dilihat dari toko-toko
yang selalu kehabisan stok karena permintaan akan indomie di australia cukup banyak. Hal
ini juga di dukung oleh kebiasaan masyarakat australia yang membutuhkan makanan cepat
saji karena kapadatan jam kerja dan banyaknya netizen. Di Australia, tahun 2009 indomie
dijual dengan harga 25 sen per bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40
bungkus indomie, sedangkan di Amerika Serikat pada tahun 2009, indomie biasa dijual
dengan harga 1 dolar per 3 bungkusnya.
2. Pesaing
Salah satu kompetitior indomie adalah mie sedap, mie sedap masuk ke pasar
dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan indomie.

4
Sehingga konsumen yang terpengaruh harga akan lebih memilih mie sedap. Pesaing
indomie di australia adalah makanan pasta. Tetapi tetap saja indomie dapat lebih unggul
karena indomie memiliki ke khasan rasa dan harga yang lebih murah harga 1 dolar per 3
bungkus, dan penyajiannya juga mudah serta cepat.
Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media
elektronik dan cetak, mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara
luas. Indomie sangat dikenal dengan taglinenya, "Indomie Seleraku".Pada tahun 2008
Indomie melakukan inovasi dalam promosinya dengan mengadakan event Indomie Jingle
Dare, sebuah ajang kompetisi bagi pelajar tingkatan SMA untuk membuat jingle bagi iklan
Indomie.

3. Pemasok
Grup Indofood merupakan perusahaan “Total Food Solutions”, dengan kegiatan
usaha yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar. Sebagai
perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia, kegiatan operasional.
Grup Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-
produknyasangat dikenal di seluruh nusantara.
Produk-produk Grup Indofood antara lain mi instan, dairy, bumbu penyedap
makanan, makanan ringan, makanan bayi, tepung terigu, pasta, biskuit, minyak goreng,
margarin dan shortening. Merek-merek produk Grup Indofood merupakan merek
terkemuka di pasar domestik, dikenal konsumen sebagai produk berkualitas dengan harga
terjangkau dan tersedia di berbagai pelosok Indonesia.
4. Chanel of distribution
Setiap perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang
yang dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis barang
serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan berada dalam
persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan penelitian terhadap
pasarnya.

5
Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan serta selera konsumen dan jika
mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan langganan (Kotler, 2006). Ada
beberapa alternatif yang mungkin dipilih penjual dalam mendistribusikan produknya
kepada konsumen, yaitu :
(1) manufaktur → konsumen,
(2) manufaktur → pedagang eceran → konsumen,
(3) manufaktur → pedagang besar → pedagang eceran → konsumen
(4) manufaktur → agen → pedagang besar → pedagang eceran →konsumen
Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie
terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai
95%. Karena pendistribusian indonmie sangat baik, maka Indomie mudah di dapatkan oleh
kosumen dimanapun.

5. Sumber daya manusia


Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwa karyawan
adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam
keberhasilan terus. Perseroan percaya bahwa setiap karyawan memiliki kapasitas untuk
berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi
bangsa itu sendiri. Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut
membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuk saling
menguntungkan.
Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan
efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar
dan keuntungan di pasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan
disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke
dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah peluncuran yang sukses di Memasak
Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.
C. Lingkungan Eksternal (Makro)
1. Ekonomi
Menurut catatan Bursa Efek Jakarta tahun 1994, PT. Indofood berhasil menguasai
90% pasar mie instant di Indonesia. Sedangkan untuk di Australia, Indofood dengan
kategori mie instant berhasil menguasai hingga 70%. Oleh karena itu, harga Indomie di

6
Australia sendiri senilai 69 sen atau kurang lebih Rp. 5700,-. Selain Indomie, Indofood
memproduksi sejumlah merek mi instan lainnya, seperti Sarimi dan Supermi. Namun,
Indomie menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan dari divisi mi instan Indofood.
Pada 2009 lalu, total nilai penjualan mi instan meningkat 7,2 persen menjadi Rp11,68
triliun dari Rp10,90 triliun di 2008. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya volume
penjualan dan kenaikan harga pada 2008 dan 2009. Peningkatan penjualan dan turunnya
biaya produksi menaikkan marjin laba usaha divisi ini menjadi 11,8 persen pada tahun
2009 dari 4,1 persen pada 2008.

Sudah bertahun-tahun PT. Indofood bertahan di pasar Australia bahkan begitu


digemari oleh warga Australia. Daur hidup produknyapun, tetap berada di puncaknya
bahkan mengalahkan mie instant dari negaranya

sendiri maupun negara luar lainnya. Tetapi dengan harga Indomie yang begitu tinggi
dibandingkan di Indonesia, perusahaan tetap saja harus membayarkan pajak usaha dari
keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hingga kini, permintaan Australia terhadap produk
PT. Indofood tetap meningkat dari tahun ke tahun. Itu yang membuat perusahaan ini
bertahan di pasar Australia hingga sekarang.

2. Sosial dan Budaya

Faktor social dan budaya, menitikberatkan kepada tata nilai dan sikap dari
masyarakat. PT. Indofood melihat dan menyesuaikan terlebih dahulu produknya sebelum
akhirnya mampu menguasai pasar Australia. Tata nilai dan sikap masyarakat ini akan
mempengaruhi gaya hidup masyarakat yang pada gilirannya akan mempengaruhi pada
permintaan produk terhadap perusahaan. Dilihat dari budaya Australia yang tidak berbeda
jauh dengan Indonesia, serta cita rasa yang telah tertanam di lidah masyarakat Australia
dengan lidah Indonesia yang hamper sama, membuat Indofood tidak perlu repot-repot
mengubah kemasan atau komposisi pembuatan produknya karena telah sesuai dengan
masyarakat Indonesia. Dilihat dari sisi aktifitas masyarakat Australia, mayoritas adalah

7
orang-orang yang sibuk. Yang terlalu focus pada pekerjaan hingga melupakan kepentingan
sendiri. Sehingga hal ini menjadi peluang bagi Indofood untuk memasuki pasar Australia.

3. Teknologi

PT. Indofood harus memahami pengaruh perubahan faktor teknologi terhadap


kegiatan operasional perusahaan serta pemahaman tentang kemampuan perusahaannya
dalam menciptakan produk. Perkembangan. Teknologi ini, selain dengan menunjang
tercapainya tujuan perusahaan dapat juga menjadi ancaman bagi merosotnya produktifitas
perusahaan. Perusahaan Indofood yang dibentuk di Australia, pastinya memiliki mesin-
mesin canggih untuk memenuhi permintaan masyarakat Australia terhadap Indomie.
Teknologi lain seperti internet dan social-network lain juga ditempuh PT. Indofood untuk
memasarkan produknya.

4. Demografi

Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan
kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika
dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi
yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila
untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh
pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup
terjangkau di Australia bila dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per
tahun.

5. Geografi

Australia saling berbagi lautan dengan tetangga-tetangganya yang terdekat, yakni


Indonesia dan Papua Nugini. Australia terletak di sebelah tenggara Indonesia. Pada titik
batasnya yang terdekat, Australia dan Indonesia hanya terpisah beberapa kilometer saja.
Pada gambar diatas, terlihat Ibu kota negara dan ibukota propinsi di Indonesia; Ibukota

8
nasional dan ibukota negara bagian di Australia. Dengan letak geografis negara Australia
dengan negara Indonesia yang lebih dari sekedar dekat, memudahkan pengiriman (proses
eksport-import) produk mie instant dari Indofood menuju ke Australia. Dari segi biaya
penyimpanan gudang, biaya transport, bahkan waktu pengirimanpun akan lebih cepat
dibanding pengiriman produk ke negara lainnya. Ini pulalah yang membuat permintaan
pasar konsumen di Australia semakin meningkat.

6. Politik dan Hukum

Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari
berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan
WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang
lingkupnya lebih sempit.

Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT.
Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan
akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT.
Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan
gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan
pengolahan kelapa sawit.
Kebijakan Umum Di Bidang Tenaga Kerja

Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu
sekitar 70% merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat
pendidikan yang dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata
Satu.

Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap


kepercayaan pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi
tenaga kerja adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga
kategori, yaitu pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.

Dalam penerimaan pegawai, Divisi Noodle, PT. ISM, Tbk menerapkan dua sistem.
Pertama adalah sistem internal, apabila perusahaan membutuhkan suatu jabatan tertentu,

9
maka akan ditinjau dulu pegawai yang telah ada dan berpotensi untuk promosi jabatan.
Kedua adalah sistem eksternal, dimana HRD akan merekrut SDM dari luar yang bermutu
dengan spesifikasi pekerjaan yang dibutuhkan melalui kantor Departemen Tenaga Kerja,
iklan, Biro Konsultasi, atau dengan pemasangan pengumuman di lingkungan perusahaan.

Pelatihan Dan Pengembangan Sdm

 Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation).

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus


menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu
diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan
ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan
begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai
dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.

 ini Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and


protection).

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur


dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan
disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal.
Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan
masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian
pada organisasi atau perusahaan.

Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan


pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat
tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan
bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs
organisasi.

Sebagai Perusahaan yang dinamis dan berupaya mengembangkan berbagai inovasi


dalam perusahaan, PT. Indofood melakukan berbagai hal berikut untuk mengembangkan
SDM nya, yaitu :

a. Focus pada pengembangan kompetensi teknis;


b. Pada level yang lebih tinggi, karyawan dibekali dengan kemampuan manajerial dan
kepemimpinan;

10
c. Tersedianya fasilitas pelatihan untuk mendukung proses pembelajaran;
d. Membekali karyawan dengan modul pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan;
e. Training dilaksanakan oleh trainer internal/ konsultan kompeten dengan tujuan
memperluas pengetahuan serta terus memperbaharui teknik pelatihan.

Praktik Pelatihan yang diterapkan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan


tentang profil dan business process Perusahaan sehingga masing-masing karyawan dapat
meningkatkan kemampuan dan mengaplikasikan ke dalam bidang pekerjaan masing-
masing. Tentu saja dalam training yang dilakukan dipupuk juga rasa memiliki sehingga
seluruh karyawan tidak merasa terpaksa tetapi karena keinginan sendiri untuk bekerja
mengembangkan perusahaan.

Sementara itu, di tingkatan manajemen puncak, PT. Indofood juga melakukan


upaya pengembangan kompetensi yang bersifat perencanaan strategis. Modul-modul
pengembangan dan pelatihan baik untuk kompetensi teknis, non-teknis atau soft skills
disusun berdasarkan kebutuhan agar dapat mencapai sasaran dengan efektif dan efisien.
Upaya pelaksanaan pengembangan SDM dilakukan dengan berbagai metode untuk
meningkatkan kompetensi secara optimal, mulai dari workshop, seminar, pelatihan di
dalam kelas maupun lapangan, pelatihan dalam kerja (on the job training), penugasan ke
jabatan lain atau terlibat dalam proyek, bahkan promosi ke jabatan yang lebih tinggi
dengan telah mempertimbangkan kompetensi dan potensi karyawan.

Untuk memastikan kinerja SDM dapat menunjang pencapaian target kinerja


perusahaan, perusahaan melakukan pembaharuan sistem Performance Management, yang
menjadi dasar bagi seluruh perusahaan dalam mengelola target masing-masing individu
serta pemantauan dan pengukuran kinerja bagi setiap SDM. Selain itu, untuk
meningkatkan produktifitas kerja, perusahaan menghidupkan budaya “perbaikan secara
berkelanjutan” (continuous improvement), salah satunya dengan menanamkan pola
pikirlean manufacturing melalui peningkatan kepedulian, kompetensi dan pelaksanaan riil
di lapangan serta pemantauan hasil-hasil peningkatan produktifitas secara nyata di
lapangan.

Agar mencapai suasana kerja yang kondusif, perusahaan melakukan pembinaan


hubungan industrial dalam salah satu agenda pengelolaan SDM melalui komunikasi dan
hubugan dua arah dengan segenap SDM dan serikat pekerja secara intensif dan
berkelanjutan guna menjamin tercapainya lingkungan kerja yang kondusif bagi

11
peningkatan kinerja dan pengembangan organisasi yang optimal. Perusahaan mengajak
serikat pekerja sebagai mitra dalam membina segenap karyawan di lingkungan kerja untuk
meningkatkan produktifitas dan mencapai tujuan bersama.

Perusahaan juga memiliki kepedulian di bidang pengelolaan keselamatan kerja dan


bidang lingkungan. Secara aktif, perusahaan melakukan peningkatan kepedulian dan
kompetensi di bidang pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Pelatihan, workshop dan sertifikasi dalam bidang K3L seperti Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), ISO 14001, OHSAS 18001, PROPER,
ergonomi dan spesialisasi keahlian pengelolaan limbah (Environment Pollution Control
Manager) diselenggarakan dan diterapkan sebagai upaya nyata untuk mewujudkan
kepedulian tersebut.

Strucktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK .

12
Job Description

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Umum (General Manager)

Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang


bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi
memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan,
dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan
produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan
dilaksanakan secara konsisten.

2. Manajer Pabrik (Factory Manager)

Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan


mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan
untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki
tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik
purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan
baik jangka pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang
peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional
secara kontinu. (3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai
dengan standar yang ditentukan.

 Supervisor Produksi (Production Supervisor)

Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur


dan sistem kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan
sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan.

 Manajer Teknik (Manager Technical)

Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan


teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan
sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan

13
manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga
pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.

 Manajer Gudang (Warehouse Manager)

Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan


pergudangan, sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan,
keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur
kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk
menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset
tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi
barang melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana,
agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.

 Supervisor PPIC

Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan


mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi
(Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran
proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi
berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau
tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan
persediaan penyangga tetap terjaga.

3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process


Development and Quality Manager)

Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan


baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa
kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa
dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab:
(1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses
pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2)
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta
GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan

14
pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta
pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja
tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar
baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi
kerja staff departemen PDQC.

 Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)

Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam


hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan
kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan.
Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi. Melakuaka
perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis.

 Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw


Material/Finished Good Spv)

Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas


membantu BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta
pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung
terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan
penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan
lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta
mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan
OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada
pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi
standar mutu yang telah ditetapkan.

4. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)

Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,


menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus
dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan
dengan AOP. Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan
batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun

15
pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang
ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang
berkaitan dengan keuangan.

5. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)

Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir,


mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan
industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum
untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab
menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan
industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan.
Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak
dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat
untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan
pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal.
Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut
mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management
(TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point).

6. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)

Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam


mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan
dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk,
merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan
dan permintaan produk.

7. Purcashing Office

Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan


memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian,
mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan
memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

16
Analisis Peluang Lingkungan Eksternal

 Peluang pasar di luar negeri yang masih terbuka lebar


 Pasar domestik yang berkembang
 Potensi kearifan lokal yang dapat dikembangkan untuk melakukan inovasi
produk
 Produk dapat diterima dan banyak diminati oleh masyarkat
 Daya beli konsumen yang meningkat sepanjang tahun
 Perkembangan teknologi yang cukup pesat sehingga memudahkan dalam
proses promosi dan penjualan produk
Analisis Ancaman Lingkungan Eksternal
 Adanya kompetitor yang menghasilkan produk sejenis
 Persaingan yang ketat dalam iklan dan inovasi
 Kompetitor mengeluarkan produk yang lebih inovatif
 Kompetitor menguasai pangsa pasar produk serupa
 Pajak penjualan yang besar
 Krisis ekonomi dunia
 Pengetahuan konsumen yang semakin berkembang terkait kandungan bahan
kimia yang cukup berbahaya dalam produk, jika produk dikonsumsi
berlebih akan merusak kesehatan
 Kenaikan harga bahan baku

Probibality yang akan terjadi hasil dari analisis ini yaitu, jika dilihat dari sisi
opotunity, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk memiliki banyak peluang untuk
pengembangan perusahaan, baik berupa peluang dari lingup dalam negeri maupun luar
negeri. Produk yang dihasilkan oleh PT. Indofood dipasaran dalam negeri sudah banyak
diterima oleh konsumen, terlebih karena perusahaan ini banyak melakan inovasi dalam
pengembangan produknya dan gencar melakukan pemasaran di berbagai media.Selain itu
PT. Indofood sudah melakukan ekspansi pemasaran sampai ke pasar luar negeri dan

17
berdasarkan data bahwa konsumen produk indofood terutama untuk produk mie instan
sudah menguasai pasar mie di negara tersebut.

Akan tetapi jika dilihat dari segi ancaman yang akan ditimbulkan, dikhawatirkan
dengan semakin banyaknya kompetitor dengan produk sejenis dan adanya aturan regulasi
yang cukup ketat akan menurunkan pangsa pasar produk indofood sehingga dapat
mengurangi jumlah pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Solusi yang harus
dijalankan oleh indofood adalah terus melakukan inovasi produk agar Indofood tetap
menguasai pangsa pasar, meskipun upaya ini memiliki dampak pada peningkatan
pengeluaran perusahaan yang dapat menurunkan pendapatan.
Analisis Swot

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau
di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu
rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan
jangkan panjang.

a. Strenght (Kekuatan)

18
Berikut ini adalah kekuatan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:

1.      Keahlian dalam cita rasa Indonesia (rasa yang enak dan lezat)

2.      Produksi rendah biaya

3.      Jangkauan distribusi luas

4.      Memiliki satu group yang menangani pendistribusian produk-produknya

      (PT. Group Distribusi Indofood),

5.      Kecepatan dalam menjangkau konsumen

6.      Memiliki banyak anak perusahaan,

7.      Brand yang sudah terkenal lama oleh masyarakat Indonesia terutama produk
Mie

8.       Memliki Sumber Daya Manusia yang besar sehingga mampu produksi yang
besar

9.      Terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai
dengan Konsumen.

10.  Telah merambah pasar Luar Negeri.

b)  Weakness (Kelemahan)

Berikut ini adalah kelemahan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:

1.      Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan

2.      Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood

3.      Permintaan pasar yang belum terpenuhi

4.      Produk memakai MSG (Monosodium Glutamate)

5.      Besarnya biaya pemasaran yang digunakan

6.      Ketersediaan bahan baku yang belum mencukupi khususnya produksi di Luar


Negeri

c) Opportunities (Peluang)

19
     Berikut ini adalah peluang dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:

1.   Pertumbuhan pasar yang terus meningkat, baik di kalangan bawah, menengah,
maupun atas

2.  Segementasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang dihasilkan
terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita, baik tua maupun muda

3. Memanfaatkan e-bussines dalam membantu mengembangkan pangsa pasar dan


memperkenalkan prosuk melalui internet, karena pengguna internet sama dengan
masyarakat konsumen

4.    Melakukan ekspansi ke luar negeri

5.    Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis

6.    Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

7.      Pasar domestik maupun luar negeri masih terbuka lebar

8.      Naiknya harga makanan pokok

9.      Pola hidup masyarakat akan mie instant yang cukup tinggi

d)     Threats (Ancaman)

       Berikut ini adalah ancaman dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yaitu sebagai
berikut:

1.      Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi

20
2.      Tidak fokus terhadap satu jenis produk

3.      Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru dengan jenis produk yang sama

4.      Adanya kompetitor sejenis yang cukup banyak

5.      Kemungkinan adanya anti MSG dan zat bahaya lainnya

21
22

Anda mungkin juga menyukai