Anda di halaman 1dari 17

Tata Cara Penghitungan

Bea Masuk dan Pajak Dalam


Rangka Impor (PDRI)
PENGERTIAN BEA MASUK

• adalah pungutan negara berdasarkan Undang-undang


No. 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana
telah diubah atau ditambah dengan UU No. 17 Tahun
2006 yang dikenakan terhadap barang yang diimpor

Bea Masuk (BM) dihitung berdasarkan


Nilai Pabean (CIF) dikalikan dengan Nilai
Tarif yang sesuai dengan pos tariff terhadap
barang
JENIS TARIF BEA MASUK

• Tarif Advalorum
– Yaitu tarif untuk menghitung bea masuk berdasarkan persentase
tertentu
– BM = Tarif BM (Advalorum) X Nilai Pabean (Rupiah)

• Tarif Spesifik
– Yaitu tarif untuk menghitung bea masuk berdasarkan nilai rupiah
tertentu untuk setiap satuan barang
– BM = Tarif BM (Spesifik) X Jumlah/Volume Barang
TARIF BEA MASUK

• Terdapat pada BTBMI (Buku Tarif Bea Masuk Indonesia)


• Mulai tahun 2012 istilah BTBMI diganti menjadi BTKI
(Buku Tarif Kepabeanan Indonesia)

• BTKI digunakan sebagai referensi praktis


klasifikasi barang dan tarif bea masuk
• Bukan buku daftar barang melainkan
penggolongan barang
NILAI PABEAN

• Nilai Pabean sebagai dasar perhitungan bea masuk


dinyatakan dalam mata uang rupiah

• Nilai Pabean (Rupiah)


= Nilai Pabean (Valuta asing) X NDPBM

NDPBM = Nilai Dasar Perhitungan Bea Masuk


Ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
setiap minggu sekali (setiap hari Senin)

Dalam hal jenis valuta asing tidak diatur didalam Keputusan


Menteri Keuangan tentang kurs pajak, NDPBM yang digunakan
adalah nilai tukar yang berlaku pada Bank Indonesia .
NILAI PABEAN
Terdiri Unsur CIF:
 Cost (FOB)
 Harga FOB adalah harga barang impor sampai
dengan barang dimuat diatas kapal di
pelabuhan muat. Harga FOB biasanya tertera
didalam Invoice atau Faktur
 Insurance
 Freight
FOB
Harga FOB adalah harga barang impor sampai dengan
barang dimuat diatas kapal di pelabuhan muat. Harga FOB
biasanya tertera didalam Invoice atau Faktur

INSURANCE
• adalah biaya asuransi pengangkutan dari pelabuhan muat di
luar negeri sampai dengan pelabuhan bongkar di Indonesia.
• Biaya asuransi yang digunakan sebagai komponen dasar
untuk menghitung Bea Masuk dan Pajak dalam rangka impor
adalah sebagaimana yang tercantum dalam polis asuransi.
• Apabila asuransi ditutup di dalam negeri, maka nilai rupiah
dari premi asuransi yang digunakan untuk menetapkan nilai
pabean dianggap nihil, dengan syarat importer wajib
menyerahkan polis asuransi.
FREIGHT
• adalah biaya pengangkutan dari pelabuhan muat di luar negeri
sampai pelabuhan bongkar di Indonesia. Besarnya freight
biasanya tertera didalam dokumen pengapalan yaitu Bill of
Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB).
• Namun demikian banyak B/L atau AWB yang tidak
mencantumkan besarnya freight .
• Untuk itu importer diwajibkan memberitahukan besarnya freight
berdasarkan bukti nyata .
• Jika importer tidak dapat menunjukkan bukti nyata dimaksud,
ada kemungkinan Pejabat Pabean akan menetapkan nilai
pabean tidak berdasarkan nilai transaksi (Metode I)
• 5% dari harga FOB untuk barang berasal dari negara Asean 15%
dari harga FOB untuk barang yang berasal dari Eropa, Amerika,
dan Afrika;10% dari harga FOB untuk barang yang berasal dari
Asia-non- Asean dan Australia;
• Untuk transportasi udara besarnya biaya transportasi ditetapkan
berdasarkan tarif IATA (International Air Transport Association)
CONTOH PENGHITUNGAN BEA MASUK
• Bahan baku obat berupa : ampicilin tryhidrate , dengan nilai CIF USD 10,000.-
diimpor dari India . Pos tarif dan pembebananan menurut BTBMI adalah :
2941.10.20.00, besar tarif Bea Masuk : 10 % , NDPBM yang berlaku adalah
USD 1.- = Rp. 9.000,-.

• Bea Masuk = 10 % x 10.000 x Rp. 9.000,- = Rp. 9.000.000,-

• Gula pasir (refined sugar) sebanyak 10.000 kg.


Pos tariff BTBMI : 1701.99.11.00 ( BM : Rp. 700,-/kg)

• BM wajib dibayar adalah : 10.000 x Rp. 700,- = Rp. 7.000.000,-


PPN
• PPN = Tarif PPN X Nilai Impor
– Tarif PPN : 10 %
– Nilai Impor adalah Nilai Pabean dalam rupiah ditambah
dengan total pungutan Pabean (Bea Masuk + Cukai)

CONTOH
•PT A di Jakarta mengimpor dari Jepang, 100 sets, Air Conditioner, merek: X,
yang digunakan pada kendaraan bermotor dengan harga CIF USD 10,000.-
Pos tarif BTBMI : 8415.20.00.00 (BM : 15 %, PPN : 10 % dan PPnBM 20 %)
NDPBM USD 1.- = Rp. 9.000,- .
– Nilai CIF : 10.000 x Rp. 9.000,00 = Rp. 90.000.000,00
– BM : 15 % x Rp. 90.000.000,- = Rp. 13.500.000,00
– PPN : 10 % x ( Rp 90.000.000 + Rp. 13.500.000,00) =
Rp.10.350.000,00
PPN BM
• Dasar hukum pengenaan adalah UU No. 8 / 1983
yo. UU No. 11 / 1994 yo. UU No. 18 / 2000 tentang
Pajak Pertambahan Nilai

CARA MENGHITUNG PPN IMPOR


• PPn BM = Tarif PPnBM X Nilai Impor

• Nilai Impor Nilai Impor adalah Nilai Pabean dalam rupiah


ditambah dengan total pungutan Pabean (Bea Masuk + Cukai)
CONTOH MENGHITUNG PPN BM
• PT A di Jakarta mengimpor dari Jepang , 100 sets , Air Conditioner
, merek : X , yang digunakan pada kendaraan bermotor dengan
harga CIF USD 10,000.- Pos tariff BTBMI : 8415.20.00.00 ( BM :
15 % , PPN : 10 % dan PPnBM 20 % ) NDPBM USD 1.- = Rp.
9.000,- .

• Nilai CIF :10.000 x Rp. 9.000,00 = Rp. 90.000.000,00


• BM :15 % x Rp. 90.000.000,- = Rp. 13.500.000,00
• PPnBM :20 % x ( Rp 90.000.000 + Rp. 13.500.000,00)
= Rp. 20.700.000,-
PPH PASAL 22 IMPOR
• Dasar hukum pengenaan Pajak Penghasilan atas impor
barang adalah UU No. 7 / 1983 yo UU No. 10 / 1994 yo. UU
No. 17 / 2000 tentang Pajak Penghasilan

• Untuk importir pemegang API


PPh Ps.22 = 2,5 % X Nilai Impor

• Untuk Importir non API


PPh Ps.22 = 7,5 % X Nilai Impor
CONTOH
PT A ( API No. 58979/IU/97) di Jakarta mengimpor dari Jepang ,
100 sets, Air Conditioner, merek: X, yang digunakan pada kendaraan
bermotor dengan harga CIF USD 10,000.-
Pos tariff BTBMI : 8415.20.00.00 ( BM : 15 % , PPN : 10 % dan
PPnBM 20 % )
NDPBM USD 1.- = Rp. 9.000,- . Hitung PDRI nya!
JAWAB:
•Nilai CIF :10.000 x Rp. 9.000,00 = Rp. 90.000.000,00
•BM :15 % x Rp. 90.000.000,- = Rp. 13.500.000,00
•PPh ps 22 Impor : 2,5 % x ( Rp 90.000.000 + Rp. 13.500.000,00)
= Rp. 2.587.500,00
NDPBM (NILAI DASAR PENGHITUNGAN BEA
MASUK) ATAU KURS

 Nilai tukar yang dipergunakan sebagai dasar penghitungan BM


 Nillai tukar mata uang yang dipergunakan sebagai NDPBM ditetapkan
sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan yang terbit secara berkala
(setiap hari Rabu)
Dalam hal nilai tukar mata uang yang dipergunakan sebagai NDPBM tidak
tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan, nilai tukar yang
dipergunakan sebagai NDPBM adalah nilai tukar spot harian valuta asing
yang bersangkutan di pasar internasional terhadap dolar Amerika Serikat
yang berlaku pada penutupan hari kerja sebelumnya
Importir A mengimpor 100 unit laser disc player
merk JVC dari Electronic Pte. Ltd. China seharga
CIF USD 10,000.00.
Diketahui :
- Importir A mempunyai API
         

- BM = 15%
         

- 1 USD = Rp 12.000,-
         

Impor Kendi Kaca dari China. Harga FOB USD 2/piece


sebanyak 10,000 piece. Dimuat dalam 2 kontainer 20”.
Freight dibayar dalam USD.
Insurance di bayar dalam negeri.
Hitung PDRI.
USD1 = Rp 12,000
Bea Masuk : 5 %
Impor Gergaji Tangan dari USA dengan harga CIF USD
10/ pice sebanyak 50,000 piece. Ongkos Freight USD
2000. Insurance USD 1500. Komoditi gergaji tangan
terkena BMAD 40%. Pengimpor mempunyai API. Bea
Masuk 5%
Kurs USD 1 = Rp 12.000
Hitung : BM, BMAD, PDRI
Diketahui : - Importir (API) 1.100 bags @ 60 kg
- FOB : USD 250 / ton
- Freight : USD 1,500
- BM : Rp. 550,-/kg
- PPN : 10%
- NDPBM = USD 1 = Rp. 9.000,-

Hitung : BM, PDRI

Anda mungkin juga menyukai