AKUNTANSI BIAYA II
Oleh:
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
JANUARI 2020
1
VOLUME-BASED COST SYSTEM
AND STRATEGIC COST ANALYSIS
(Sistem biaya berdasarkan kegiatan
dan Analisis biaya strategis)
Penggerak untuk kegiatan tingkat unit dan batch. Mesin yang dipakai,
jumlah pemasukan dan jam tenaga kerja langsung biasanya merupakan
penggerak biaya untuk kegiatan tingkat unit. Contoh Kegiatan tingkat
batch adalah pembuatan papan rangkaian elektronik dimana pelanggan
telah menentukan jumlah dan ukuran lobang diatas papan itu. Jumlah set-
up mesin, jam set-up, jumlah pesanan pembelian dan jam penanganan
bahan adalah contoh tambahan penggerak ABC pada tingkat batch.
2
Kegiatan pendukung produk (product-sustaining activities)
memungkinkan pembuatan dan penjualan produk, seperti memperbaiki
kerusakan rancangan produk, periklanan suatu lini produk tertentu, dll.
Jumlah komponen atau unsur, jam pemesanan, jumlah berapa kali
pemesanan dan banyaknya suku cadang adalah penggerak untuk kegiatan
tingkat produk.
Misalnya, jika total biaya work cell (sel kerja artinya pusat kerja
berorientasi produk yang mencakup mesin dan alat yang diperlukan untuk
memproduksi sekelompok suku cadang secara efisien) menambah nilai produk,
akuntan harus mengakumulasikan biaya tersebut pada tingkat work cell.
3
Membandingkan kalkulasi biaya ABC dan Tradisional
Keragaman produk (product diversity) terjadi jika produk itu memerlukan
suatu kegiatan dan masukan dalam proporsi yang berbeda.
Keragaman volume (volume diversity) atau keragaman ukuran batch (batch-
size diversity) terjadi jika terdapat perbedaan jumlah unit yang
diproduksi oleh lini produk.
Keragaman bahan (material diversity) terjadi apabila terdapat produk yang
memerlukan beberapa input dengan tingkat unit tidak proporsional.
Produk ini mungkin memerlukan pemrosesan mesin lebih lama.
Contoh:
Keragaman produk
A B
Unit yang diproduksi 10 10
Perpindahan bahan per unit 3 7
Jam TKL per unit 435 435
Biaya penanganan bahan yang dianggarkan - $ 43.500
C D
Unit yang diproduksi 400 400
Perubahan rancang tehnik yang
diperlukan per lini produk 10 3
Biaya per unit perubahan rancang
teknik yang diperlukan $ 500 $ 500
Jam mesin per unit 2 2
Diminta:
1. Hitunglah biaya penanganan bahan per unit untuk produk A dan B
(Konvensional & ABC)
2. Berapa besar biaya perubahan rancang teknik per unit untuk
produk C dan D (konvensional & ABC)
Keragaman Volume
E F
Unit yang diproduksi 1.000 100
Jam set-up mesin per lini produk 5 5
Jam mesin per unit 2 2
Total by yg berkaitan dgn set-up mesin dianggarkan $ 8.800
Diminta: Berapa biaya set-up mesin per unit untuk produk E & F
(konvensional & ABC)?
4
Proses alokasi dua-tahap
Satu departemen produksi memerlukan 84.000 JM yang dianggarkan
dengan anggaran biaya overhead dan hasil tarif pembebanan sbb:
Penyusutan mesin & pemeliharaan mesin $ 840.000
Biaya penerimaan Pesanan 418.600
Biaya rancang tehnik 360.000
Biaya set-up mesin 37.400
Biaya inspeksi 192.000
$ 1.848.000
Perusahaan memproduksi dan menjuaal tiga macam produk:
X Y Z Total
Unit yg diprod. & dijual 28.000 18.000 6.000
By BL per unit $ 20 $ 15 $ 13
By TKL per unit $ 12 $ 14 $ 10
JM yg dibutuhkan per unit 1,5 2 1 84.000
Jumlah per lini produk:
Penerimaan pesanan 16 40 200 256
Pesanan produksi 14 12 19 45
Pelaksanaan produksi 4 8 22 34
Pemeriksanaan(inspeksi) 8 4 20 32
Diminta:
Hitunglah biaya produk per unit untuk produk X, Y dan Z (konvensional
dan ABC) !
Perencanaan Strategis
5
Analisis biaya strategis (strategic cost analysis) menggunakan data
biaya dalam mengembangkan strategi terbaik dengan memperhatikan
kemungkinan penempatan posisi produk baru dipasaran dan penetrasi yang
potensial. Analisis biaya strategis meliputi:
6
TEORI KENDALA
(Theory of Constraint/TOC)
Kendala atau mata rantai terlemah adalah segala sesuatu yang membatasi
kinerja.
Mengidentifikasi dan mengeksploitasi kendala
Misalnya perusahaan memiliki 3 (tiga) mesin yang berbeda untuk
memproduksi TV dan komputer. Setiap mesin mempunyai 400 menit yang
tersedia untuk pemrosesan setiap hari. Permintaan pasar adalah 50 TV dan
28 komputer setiap hari.
Identifikasi kendala
Mesin TV Komputer Total menit yg Persentase
dibutuhkan terpakai
Mesin pemotong 120 160 280 70%
Mesin perakit 200 280 480 120%
M. penyelesaian 210 110 320 80%
Masalahnya ada pada penggunaan mesin perakit.
Throughput
Throughput adalah ukuran dimana suatu sistem menghasilkan uang melalui
penjualan. Dengan menggunakan throughput sebagai ukuran kinerja,
manajer mencoba mengurangi persediaan dan meningkatkan ukuran
throughput dengan mengatasi tingkat persediaan yang tinggi.
Bauran produk yang optimun
Satu-satunya cara mengeksploitasi kendala mesin perakitan adalah
menentukan bauran produk yang optimum.
Pengeksploitasi kendala:
Pendekatan teori kendala
Keterangan TV Komputer
Harga jual per unit $ 1.200 $ 1.840
Biaya bahan baku per unit 500 1.000
Throughput $ 700 $ 840
Kendala waktu (mnt M. perak. per produk) 4 10
Throughput per mesin kendala $ 175 $ 84
Pendekatan TOC menunjukkan TV lebih disukai
Pendekatan tradisional
Keterangan TV Komputer
Harga jual per unit $ 1.200 $ 1.840
Biaya bahan baku per unit 500 1.000
Throughput $ 700 $ 840
Menit TKL per produk 100 100
Throughput per menit TK $ 7,00 $ 8,40
Pendekatan tradisional menunjukkan komputer lebih disukai
Perbandingan laba:
7
Pendekatan TOC
Penjualan TV (50 x $ 1.200) $ 60.000
Penjualan komputer (20 x $ 1.840) 36.800 (+)
Total Penjualan $ 96.800
Biaya bahan TV (50 x $ 500) $ 25.000
By bahan komputer (20 x $ 1.000) 20.000
Total Biaya Produksi 45.000 (-)
Throughput $ 51.800
Beban Pemasaran 10.000 (-)
Laba $ 41.800
Pendekatan Tradisional
Penjualan TV (30 x $ 1.200) $ 36.000
Penjualan komputer (28 x $ 1.840) 51.520 (+)
Total Penjualan $ 87.520
Biaya bahan TV (30 x $ 500) $ 15.000
By bahan komputer (28 x $ 1.000) 28.000
Total Biaya Produksi 43.000 (-)
Total Throughput 44.520
Beban Pemasaran 10.000 (-)
Laba Bersih $ 34.520
Kalkulasi biaya siklus-hidup produk (product life-cycle costing)
Kalkulasi biaya siklus-hidup produk merujuk pada akumulasi biaya untuk
kegiatan yang terjadi sepanjang keseluruhan siklus hidup produk.
Biaya siklus hidup produk
95%
85%
66% Fokus
akuntansi biaya
tradisional
8
Memperpanjang siklus hidup produk:
1. Perencanaan (planning) menentukan tujuan, konsep dan spesifikasi
utama produk untuk kinerja dan perancangan; membuat skedul
perancangan produk; kegiatan produksi dan pemasaran; menetapkan
biaya target (target cost adalah nilai bagi pelanggan akhir dikurangi
margin sepanjang mata rantai nilai); harga jual dan volume.
2. Perancangan (design) – mengklasifikasikan bidang fungsional dari
produk baru menurut kegunaan dan nilai serta menentukan biaya target
bidang fungsional produk baru dan merancang konsep dasar produk
menurut biaya target.
3. Persiapan produksi (production preparation)- merancang proses
produksi menurut biaya target; menyiapkan rincian estimasi biaya untuk
menentukan apakah persiapan produksi dicapai dalam biaya target.
9
KALKULASI BIAYA PESANAN
Kalkulasi biaya pesanan (Job order costing) yaitu biaya dibebankan ke masing-
masing pekerjaan yang dapat berupa pesanan atau kontrak yang dilakukan untuk
memenuhi specifikasi pelanggan.
Upah (wages) menunjukkan pembayaran tarif berdasarkan jam atau satuan kerja
yang mewakili biaya variabel.
Biaya yang terkait dengan tenaga kerja: pajak gaji, bonus, tunjangan hari
libur/cuti, seragam bebas, asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dsb.
10
Catatan pembukuan waktu: mencatat waktu hari, hari kerja khusus, total jam per hari
dan minggu, skit, ketidakhadiran, cuti, dsb. Semua harus dicatat dan dilaporkan
sebagai koreksi perhitungan pembayaran.
Kartu waktu (time card) atau kartu jam (clock card) menyediakan bukti bagi
pegawai yang sedang bekerja dilokasi.
Tiket waktu kerja (job time ticket) menunjukkan waktu yang dihabiskan setiap
pegawai dalam melakukan pekerjaan selama satu hari kerja.
Tiket waktu kerja harian (daily job time ticket) mengikh-tisarkan seluruh
pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh pekerja.
Transaksi Jurnal D K
Pemb. BL & BTL Persediaan BL
Persediaan perlengk. pabrik
Hutang usaha/kas
Pengeluaran BL & BTL Persediaan BDP
Persediaan BL
Persediaan perl. Pabrik
Biaya tenaga kerja pabrik yang Persediaan BDP
dikeluarkan Pengendali OP – TKTL
Hutang gaji/kas
Gaji bagian pemasaran dan Pengendali beban pemasaran
administrasi Pengendali beban administrasi
Hutang gaji
Penyusutan pabrik Pengendali OP – beban penys.
Ak. penys. Bangunan
Ak. penys. Mesin & peral.
Penyusutan bagian Pema-saran Pengendali beban pemasaran
11
& administrasi Pengendali beban administrasi
Ak. penys. Mesin & peral.
Asuransi Pabrik Pengendali OP – beban asuran
Asuransi dibayar dimuka
Dua perbedaan utama kalkulasi biaya pesanan untuk perusahaan manufaktur dan
organisasi jasa adalah:
1. Dalam organisasi jasa bahan langsung seringkali tidak signifikan, karena telah
tercakup dalam overhead, sehingga tidak diperlukan akun tersendiri.
2. Tenaga kerja jasa dan biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja biasanya
lebih besar dari biaya lainnya. Sebagai akibatnya, tarif overhead organisasi jasa
didasarkan pada tenaga kerja.
Soal latihan
12
PT. Eliona berusaha dalam bisnis percetakan dan proses produksinya
dilaksanakan berdasarkan pesanan. Pada awal bulan Januari 200X, persediaan
BDP adalah sbb:
Keterangan Pesanan Pesanan Pesanan Total
101 102 103
Biaya bahan baku langsung Rp. 150.000 Rp. 125.000 Rp. 115.000 Rp.365.000
Biaya TKL 130.000 100.000 75.000 330.000
Biaya OP dibebankan 65.000 50.000 37.500 152.500
Diminta:
a. Catatlah setiap transaksi kedalam jurnal umum.
b. Buatlah arus biaya menggunakan “T“ account dan hitunglah biaya
produksi untuk masing-masing pesanan.
c. Hitunglah besarnya laba/rugi pada bulan januari.
13
Perbedaan antara kalkulasi biaya pesanan, proses dan operasi
Kalkulasi biaya proses (process costing) adalah sistem kalkulasi biaya yang
efektik bagi perusahaan dengan menggunakan produksi perakitan lini
untuk menciptakan arus barang secara kontinu.
Biaya pesanan (job order) dimulai jika ada pesanan dari pelanggan.
Dua metode perhitungan biaya persediaan awal dalam kalkulasi biaya proses:
14
UE, kalkulasi = Unit dimulai + Pers. akhir + Pers.awal
biaya FIFO & diselesaikan x tingkat x tkt. Peny. yg
x 100% penyelesaian ditambahkan
Cth:
Caspary company memiliki satu departemen produksi dan data untuk satu
proses produksi adalah sbb:
- Unit Persediaan awal 600 dengan nilai bahan $2.720 dan TK & BOP $5.000
(tkt penyelesaian: Bahan 100%, sisanya 2/3)
- Unit yang mulai diproses 7.600 dengan nilai bahan $13.680 dan TK & BOP
$30.520
- Unit yang ditransfer keluar 7.200
- Tingkat penyelesaian persediaan akhir: bahan 100%, TK & BOP 1/5.
15
Contoh: Caspary company memiliki dua departemen produksi dan data untuk
satu proses produksi tiap departemen adalah sbb:
Departemen I:
Unit persediaan awal 1.000, dengan nilai: Bahan $2.000; TK & OP $960
(semua bahan, TK & OP 1/5)
Unit yang mulai diproses 9.000 dengan nilai: bahan $19.000; TK & OP
$39.540
Unit selesai dan ditransfer 8.500
Persediaan akhir (semua bahan, TK & OP 1/3)
Departemen II:
Unit persediaan awal 200 dengan nilai: bahan $10; TK & OP $875 (Bahan
1/10; TK & OP 2/5); biaya dari departemen sebelumnya $1.300,-.
Biaya periode berjalan: Bahan $3.680; TK & OP $74.200,-.
Unit selesai dan ditransfer 8.100
Tingkat penyelesaian Persediaan akhir: Bahan 1/6; TK & OP 1/4)
Diminta:
Buatlah laporan biaya produksi Caspary company departemen I dan
departemen II menggunakan kalkulasi biaya rata-rata tertimbang dan FIFO.
Dampak Pabrikasi dan JIT yang fleksibel terhadap kalkulasi biaya proses:
Arus persediaan tanpa kalkulasi biaya
Mengabaikan kalkulasi UE dalam JIT
Penambahan bahan:
Menaikkan biaya per unit
Menaikkan jumlah per unit
Rata-rata tertimbang:
16
UE = (selesai & ditransfer x 100%) + (pers. Akhir x tkt. Peny) + (Kehil./Kerusakan
abnormal x tkt peny.) + (Kehil./kerusakan normal x tkt. Penyelesaian)
FIFO:
UE = (selesai & ditransfer x 100%) + (pers. Akhir x tkt peny) + (kehil. Abnormal x
tkt peny.) + (kehil.normal x tkt peny.) – (pers.awal x tkt peny.)
Contoh:
Departemen I - Rabbit Company:
Tanpa persediaan awal
Dimulai dan diselesaikan 7.200 unit dengan nilai: bahan $13.280; biaya
konversi $20.100.
Selesai & ditransfer 6.500 unit, kehilangan normal 200 unit.
Tingkat penyelesaian persediaan akhir: bahan 1/5; biaya konversi 2/5.
Departemen II:
Pers.awal 500 unit (bahan 1/5; BK 1/10) dengan nilai: by. Dari departemen
sebelumnya $2.000; bahan $80; biaya konversi $43.
Penambahan unit ditempatkan ke proses 1.000 unit dengan nilai: bahan
$6.380: biaya konversi $6.865.
Unit selesai & ditransfer 7.000 unit
Tingkat penyelesaian pers. Akhir: Bahan ¼; By. Konv ¾.
Diminta:
Buatlah laporan biaya produksi Rabbit company Dept. I dan Dept. II
menggunakan kalkulasi Rata-rata tertimbang.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
17
Analisis biaya-volume-laba menentukan volume yang ditargetkan, yaitu volume
yang diperlukan untuk mencapai laba operasi yang
diharapkan.
Titik Impas untuk arus kas menunjukkan jumlah arus kas sama dengan nol.
Soal:
18
1. Perusahaan Skil menjual produk X dengan harga Rp.100/Q, dan biaya
Variabel Rp.40/Q, total biaya tetap Rp.360.000,- (terdiri dari: gaji 150.000; by
sewa 100.000; Asuransi 60.000 dan by penyusutan 50.000), tingkat pajak
48% dan kapasitas produksi 120.000Q.
a. Berapa Marjin kontribusi per unit dan rasio marjin kontribusi?
b. Berapa unit dan nilai penjualan untuk titik impas?
c. Berapa titik impas arus kas?
d. Berapa margin of safety?
e. Gambarkan bagan Impas (breakeven charts)
f. Gambarkan bagan impas yang menunjukkan marjin kontribusi.
g. Jika perusahaan mengharapkan laba Rp.100.000,- berapakah penjualan
(X)?
h. Berapakah penjualan (X) untuk menghasilkan laba setelah pajak (EAT)
Rp.100.000,-
i. Jika biaya tetap meningkat sebesar 50% dan biaya variabel menurun
sebesar 25%, berapakah titik impas?
19
MANAJEMEN PERSEDIAAN DAN MUTU PRODUK DALAM LINGKUNGAN
JIT (Just In Time)
20
Economic Order Quantity/EOQ (Kuantitas Pesanan yang Ekonomis)
mengasumsikan permintaan yang stabil dan diketahui secara pasti. EOQ adalah
ukuran pesanan yang meminimumkan jumlah biaya pemesanan (penyiapan,
pemrosesan dan penerimaan bahan) serta biaya penyimpanan persediaan
(asuransi, pajak, kerusakan persediaan, dll).
EOQ menjadi tidak praktis dalam otomasi pabrik dewasa ini, karena:
Pengabaian stockout dan biaya lainnya
Diskon untuk partai besar (Pengaruh rabat)
Pembatasan ukuran pesanan
Kendala pergudangan
Lead time (tenggang waktu pemesanan) yaitu waktu yang diperlukan sejak
pesanan dilakukan sampai barang yang dipesan diterima.
Reorder Point (titik pemesanan kembali) yaitu jumlah persediaan yaang ada
pada saat pemesanan harus dilakukan.
Contoh:
1. Perusahaan Baba membutuhkan bahan 10.000 unit per tahun untuk
memproduksi 50.000 unit barang jadi per tahun. Biaya pemesanan bahan per
pesanan Rp15.000,-dan biaya penyimpanan bahan per unit Rp75,-.
Penggunaan harian rata-rata 30 unit (Max = 40). Biaya satu kali setup
mesin Rp 500 dan biaya penyimpanan barang jadi per unit Rp50,-
Ditanya:
a. Berapa kuantitas pemesanan yang ekonomis ?
b. Gambarkan grafiknya dan buktikan dalam tabel.
c. Berapa safety stock jika ditentukan dari selisih penggunaan selama
10 hari?
d. Jika diketahui lead time 10 hari, berapakah Reorder Point?
e. Berapa produksi yang optimal, berapa kali produksi dalam setahun
dan berapa hari sekali produksi jika proses produksi dapat
diselesaikan dalam satu hari?
21
2. Industri Tahu Tempe Makmur memiliki data Pembelian dan Pemakaian Bahan
Baku pada bulan Januari 2003 sebagai berikut:
Diminta:
Hitunglah nilai persediaan akhir per 31 Januari 2003,
menggunakan metode FIFO, LIFO dan Rata-rata tertimbang,
secara periodik dan perpektual?
22
KALKULASI BIAYA VARIABEL
(VARIABLE COSTING)
Contoh:
Arus biaya
Harga jual per unit $10, biaya produksi variabel $6/Q. Total biaya produksi
tetap $250.000,- pada kapasitas produksi 125.000 unit per tahun. Biaya
pemasaran tetap $30.000,- dan variabel $30.000.
Pada tahun I: Jumlah produksi 100.000 unit tanpa persediaan awal.
Persediaan akhir 20.000 unit.
Pada tahun II : Jumlah produksi 130.000 unit, persediaan akhir 10.000 unit.
Biaya pemasaran variabel meningkat menjadi $50.000,-.
Data lain sama.
Diminta:
1. Hitunglah HPP menggunakan kalkulasi full costing dan variable
costing.
2. Hitunglah laba/rugi menggunakan kalkulasi full costing dan kalkulasi
variable costing.
23
EVALUASI KINERJA DAN ANALISIS SEGMEN
Tingkat Desentralisasi
Perusahaan besar dan terdiversifikasi umumnya dibagi menjadi beberapa
segmen atau divisi. Derajat atau kadar otonomi yang diperoleh segmen ini
berbeda-beda, karena sejumlah perusahaan menetapkan kebijakan yang amat
ketat dan ada yang memberikan fleksibilitas bagi manajer segmen. Tingkat
otonomi ini memperlihatkan seberapa besar tingkatan desentralisasi
perusahaan. Makin otonom suatu segmen, makin terdesentralisasi perusahaan
tersebut secara keseluruhan.
Keunggulan desentralisasi:
1. Membebaskan manajemen pusat dari masalah operasi sehari-hari
2. Memperkecil jarak di antara pengambilan keputusan dan pelaksanaannya.
3. Menghasilkan keputusan yang lebih akurat dan tepat waktu karena manajer
segmen lebih memahami situasi lokal ketimbang manajemen puncak.
4. Menghentikan kegiatan yang tidak menguntungkan secara lebih cepat.
5. Mendorong setiap manajer segmen untuk mencermati pasar bagi produk-
produk divisinya.
6. Mendorong kenerja yang lebih efisien karena desentralisasi memberikan
wewenang yang sebanding dengan tanggungjawab kepada manajer.
Kelemahan desentralisasi:
Sulitnya mencapai keselarasan tujuan.
Kurang menekankan kontribusi yang harus diberikan masing-masing segmen
dalam menunjang profitabilitas secara keseluruhan.
Kurang komunikasi diantara para manajer.
24
Ket Wilayah Timur Wilayah Barat
25