Anda di halaman 1dari 109

Chapter 4

Analisis Keuangan:
Meningkatkan Kinerja
Perusahaan

1
Materi pembelajaran

 Mengapa kita perlu menganalisis


Laporan Keuangan?
 Common Size Statements –
Standardizing Financial Information
 Penggunaan Ratio Keuangan
 Pemilihan Pembanding Kinerja
(benchmark)
 Keterbatasan Analisis Rasio

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-2


Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan apa saja manfaat dari


penganalisisan laporan keuangan suatu
perusahaan.
2. Menggunakan laporan keuangan common
size sebagai alat analisis keuangan.
3. Menghitung dan menggunakan berbagai
rasio keuangan secara komprehensif dalam
mengevaluasi kinerja suatu perusahaan.
4. Memilih pembanding (benchmark) yang
tepat saat mengukur kinerja menggunakan
analisis rasio keuangan .
5. Menjelaskan keterbatasan analisis rasio
keuangan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-3


4.1
MENGAPA KITA PERLU
MENGANALISIS LAPORAN
KEUANGAN?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-4


Mengapa kita perlu menganalisis
Laporan Keuangan?

Suatu analisis keuangan internal


biasa digunakan untuk:

 mengevaluasi kinerja pegawai.


 membandingkan kinerja dari divisi-divisi
yang berbeda.
 menyiapkan proyeksi keuangan.
 mengevaluasi kinerja keuangan
perusahaan dibandingkan dengan
kinerja kompetitor.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-5


Mengapa kita perlu menganalisis
Laporan Keuangan? (cont.)

Analisis keuangan eksternal


dilakukan oleh:

 Bank atau institusi keuangan lain


 Para Supplier
 Agen pemeringkat kredit (Credit-
rating agencies)
 Analis profesional
 Investor individu

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-6


4.2
LAPORAN KEUANGAN
COMMON SIZE:
STANDARDISASI INFORMASI
KEUANGAN

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-7


ILUSTRASI

LAPORAN KEUANGAN

H. J. BOSWEL, INC.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-8


Income Statement H. J. Boswell, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-9


Balance Sheet H. J. Boswell, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-10


Laporan Keuangan Common Size:
Standardisasi Informasi Keuangan

 Laporan keuangan berbentuk


“common size” adalah suatu versi
laporan keuangan yang telah
terstandardisasi dimana seluruh saldo
akun disajikan dalam bentuk
persentase.

 Bentuk ini sangat membantu


perusahaan pada saat akan
membandingkan laporan keuangannya
dengan laporan keuangan perusahaan
lain, meskipun perusahaan lain tersebut
tidak sama “size”-nya.
Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-11
Bagaimana cara menyiapkan laporan
keuangan common size?

 Untuk Laporan Laba Rugi


Common Size: nilai tiap akun
yang ada dalam Laporan Laba
Rugi dibagi dengan nilai akun
penjualan.
 Untuk Neraca Common Size:
nilai tiap akun dalam Neraca
dibagi dengan nilai total aset.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-12


Table 4.1 H. J. Boswell, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-13


Penjelasan Table 4.1

Table 4-1 dibuat dengan cara membagi nilai tiap


akun dalam Laporan Laba Rugi di Tabel 3.1
dengan nilai penjualan tahun 2013.
Hasilnya sbb:

 Cost of goods sold sebesar 75% dari penjualan


perusahaan menghasilkan gross profit sebesar
25%.
 Akun Selling expenses kurang lebih sebesar 3%
dari penjualan.
 Akun Income taxes sebesar 4,1% dari penjualan
perusahaan.
 Setelah seluruh expenses, perusahaan
mendapatkan net income sebesar 7,6% dari
penjualan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-14


Table 4.2 H. J.
Boswell, Inc.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-15


Penjelasan Table 4.2

Table 4.2 dibuat dengan cara membagi nilai


tiap akun dalam Neraca di Tabel 3.2 dengan
nilai total aset.
Hasilnya sbb:

 Total aset lancar meningkat sebesar


5,6% di tahun 2013, sementara total
liabilitas lancar menurun sebesar 2%.

 Akun Utang Jangka Panjang bernilai


39,2% dari aset perusahaan. Hal ini
menunjukkan penurunan sebesar 1,7%.

 Laba Ditahan meningkat sebesar 5,8% .

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-16


4.3
MENGGUNAKAN RASIO
KEUANGAN

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-17


Menggunakan Rasio Keuangan

 Rasio keuangan merupakan metode


lain dalam standardisasi informasi
keuangan atas Laporan Laba Rugi dan
Neraca.

 Rasio tersebut apabila “berdiri


sendiri”, maka tidak memiliki arti apa-
apa. Oleh karena itu, rasio yang ada
harus dibandingkan dengan:

a. rasio tahun lalu; atau


b. rasio perusahaan lain pada
industri sejenis.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-18


Menggunakan Rasio Keuangan (cont.)

Pertanyaan Kelompok Rasio


(untuk menjawab pertanyaan)

1. Seberapa likuid perusahaan? Apakah


perusahaan mampu membayar utang- Rasio Likuiditas (liquidity ratios)
utang yang akan jatuh tempo?
2. Bagaimana cara perusahaan mendanai Rasio Struktur Modal (capital structure
pembelian aset-asetnya? ratios)
3. Seberapa efisien manajemen Rasio Efisiensi Manajemen Aset (asset
perusahaan memanfaatkan aset untuk management efficiency ratios)
menghasilkan pendapatan?
4. Apakah perusahaan mendapatkan
imbalan yang layak atas investasi yang Rasio Profitabilitas (profitability ratios)
dilakukan?
5. Apakah manajemen perusahaan Rasio Nilai Pasar (market value ratios)
menciptakan nilai bagi para pemegang
saham?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-19


RASIO LIKUIDITAS
(LIQUIDITY RATIOS)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-20


Rasio Likuiditas

 Rasio likuiditas mengacu pada


suatu pertanyaan dasar, yaitu:
Seberapa likuid-kah perusahaan?

 Suatu perusahaan dikatakan


likuid jika ia mampu membayar
seluruh utang-utangnya tepat
waktu.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-21


Rasio likuiditas (cont.)

Kita dapat menganalisis likuiditas perusahaan dari


dua perspektif, yaitu:

1. Likuiditas Keseluruhan
analisis yang membandingkan aset
lancar dengan liabilitas lancar.

2. Likuiditas atas Aset Tertentu


analisis dengan menilai mana saja aset
likuid perusahaan (misalnya accounts
receivable dan inventories) yang dapat
diubah segera menjadi kas.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-22


Rasio likuiditas : Current Ratio

 Likuiditas keseluruhan suatu perusahaan


dapat dianalisis dengan menghitung
current ratio dan acid-test ratio.

 Current Ratio= membandingkan aset


lancar (likuid) perusahaan dengan
liabilitas lancar (jangka pendek)
perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-23


Rasio likuiditas : Current Ratio (cont.)

Berapakah current ratio perusahaan Boswell


untuk tahun 2012?

Current Ratio = $477÷$292.5


= 1.63 kali.

Perusahaan memiliki $1.63 dalam aset lancar


untuk setiap $1 yang terutang dalam liabilitas
lancar.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-24


Rasio likuiditas : Quick Ratio

Acid-Test (Quick) Ratio


mengeluarkan inventori dari aset lancar karena
inventori dipandang sebagai aset yang tidak
likuid.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-25


Rasio likuiditas: Quick Ratio (cont.)

Berapakah quick ratio dari perusahaan Boswell


untuk tahun 2012?

Quick Ratio
= ($477-$229.50) ÷ ($292.50)
= 0.84 kali.

Perusahaan hanya memiliki $0.84 di dalam aset


lancarnya (selain inventori) untuk menutupi $1
liabilitas lancar.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-26


Rasio likuiditas:
Individual Asset Categories

Kita juga dapat mengukur


likuiditas perusahaan dengan
cara menilai likuiditas
accounts receivable dan
inventories untuk mengetahui
berapa lama perusahaan
mampu mengubah piutang
dagang dan inventorinya
menjadi kas.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-27


Rasio likuiditas: Accounts Receivable

Average Collection Period mengukur


jumlah hari yang dibutuhkan
perusahaan dalam menagih piutang-
piutangnya.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-28


Rasio likuiditas: Accounts Receivable
(cont.)

Berapakah average collection period perusahaan


Boswell untuk tahun 2012 jika diasumsikan bahwa
penjualan kredit tahun tersebut sebesar $2,500 juta?

Daily Credit Sales


= $2,500 ÷ 365 hari = $6.85 juta

Average Collection Period


= $139.5 juta÷$6.85 juta
= 20.37 hari.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-29


Rasio likuiditas: Accounts Receivable
Turnover Ratio

Accounts Receivable Turnover Ratio


mengukur berapa kali piutang “berputar” dalam
satu tahun.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-30


Rasio likuiditas: Accounts Receivable
Turnover Ratio (cont.)

Berapakah accounts receivable turnover ratio


perusahaan Boswell untuk tahun 2012 jika kita
asumsikan bahwa penjualan kredit tahun tersebut
sebesar $2,500 juta?

Accounts Receivable Turnover


= $2,500 juta÷ $139.50 juta
= 17.92 kali

Piutang dagang perusahaan “berputar” sebanyak 17,92 kali


dalam setahun.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-31


Rasio likuiditas:
Inventory Turnover Ratio

 Inventory turnover ratio mengukur berapa kali


perusahaan “memutar” inventorinya dalam satu
tahun.

 Perputaran inventori yang pendek menggambarkan


tingkat likuiditas yang besar karena hal ini berarti
bahwa inventori perusahaan berubah menjadi kas
dengan lebih cepat.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-32


Rasio likuiditas:
Inventory Turnover Ratio (cont.)

Berapakah nilai inventory turnover ratio perusahaan


Boswell untuk tahun 2012 jika diasumsikan bahwa
cost of goods sold-nya sebesar $1,980 juta di tahun
2012?

Inventory Turnover Ratio


= $1,980 ÷ $229.50
= 8.63 kali

Perusahaan mampu “memutar” inventorinya


sebanyak 8,63 kali dalam setahun.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-33


Rasio likuiditas: Days’ Sales in Inventory

Days’ Sales in Inventory

= 365÷ inventory turnover ratio


= 365 ÷ 8.63
= 42.29 hari

Perusahaan, secara rata-rata, “memegang”


inventorinya selama 42 hari.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-34


Dapatkah perusahaan memiliki banyak
likuiditas?

 Investasi yang tinggi dalam bentuk aset


likuid akan memampukan perusahaan
membayar utang-utang jangka
pendeknya pada waktu yang tepat.

 Namun demikian, investasi yang terlalu


besar dalam aset likuid juga kurang
bagus mengingat bahwa aset likuid
(seperti kas) menghasilkan return yang
minim.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-35


BEDAH KASUS

Mengevaluasi Likuiditas Dell

Menurut Anda, mengapa inventory turnover ratio


HP terlalu rendah dibandingkan inventory turnover
ratio Dell?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-36


Langkah 1: gambaran permasalahan

 Inventory turnover ratio mengukur


berapa banyak jumlah hari suatu
item inventori berada di gudang
perusahaan sebelum laku terjual.

 Inventory turnover ratio


merupakan hal yang penting
karena ia berimplikasi pada arus
kas dan tingkat profitabilitas
perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-37


Langkah 2: tetapkan cara penyelesaian
Langkah 3: hitung

 Kita akan menggunakan persamaan berikut ini


untuk menghitung Inventory Turnover (IT) ratio:

IT ratio = Cost of Goods Sold ÷ Inventories

 Inventory Turnover Ratio untuk HP adalah:


= $97,529,000 ÷ 7,490,000
= 13.02

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-38


Langkah 4: analisis

 Inventory turnover ratio HP mengindikasikan


bahwa inventory milik HP yang tetap berada
di dalam gudang perusahaan adalah selama
(365 ÷ 13.02) hari atau 28.03 hari. Angka ini
lebih besar dibandingkan dengan milik Dell
yang memiliki inventory turnover ratio
sebesar 34.37 kali atau berada di gudang
hanya selama 10.61 hari.

 Perbedaan yang signifikan ini harus


ditindaklanjuti mengingat kedua perusahaan
tersebut berada dalam industri yang sejenis.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-39


Langkah 4: analisis (cont.)

Ada dua alasan mengapa HP memiliki


perputaran inventori yang lebih rendah
dibandingkan Dell, yaitu:

 HP menjual komputer dari persediaan yang


dimilikinya sedangkan Dell membuat
komputer berdasarkan pesanan yang
diterimanya.

 HP lebih banyak menyimpan komponen


inventori di gudang dibandingkan dengan
Dell.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-40


CAPITAL STRUCTURE
RATIOS

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-41


Capital Structure Ratios

 Capital structure mengacu


pada cara perusahaan dalam
mendanai aset-aset mereka.

 Capital structure ratios


mengarah pada suatu
pertanyaan penting, yaitu:
Bagaimanakah perusahaan
membiayai pembelian aset-
asetnya?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-42


Capital Structure Ratios (cont.)

Debt ratio mengukur porsi aset perusahaan


yang dibiayai melalui pinjaman atau utang.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-43


Capital Structure Ratios (cont.)

Berapakah debt ratio perusahaan H.J. Boswell


untuk tahun 2012?

Debt Ratio
= $1,012.50 juta ÷ $1,764 juta
= 57.40%

Perusahaan membiayai 57.39% aset yang dimiliki


melalui utang.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-44


Capital Structure Ratios (cont.)

Times Interest Earned Ratio mengukur


kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban membayar utang dan membayar
bunga atas utang tersebut.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-45


Capital Structure Ratios (cont.)

Berapakah times interest earned ratio dari


perusahaan Boswell untuk tahun 2012 jika kita
asumsikan bahwa interest expense-nya sebesar
$65 juta dan EBIT sebesar $350 juta?

Times Interest Earned


= $350m ÷ $65m
= 5.38 kali.

Perusahaan mampu untuk membayar interest


expense sebesar 5.38 kali atau penggunaan
bunga sebesar 1/5.38 atau 18.58% dari
besaran EBIT.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-46


BEDAH KASUS

Membandingkan Keputusan Finansial


dari HD dan LOW
Berapakah times interest earned ratio dari Home
Depot jika pembayaran bunganya tetap sama
sedangkan net operating income turun sebesar
80% menjadi hanya $1.332 miliar? Hal yang sama
bila net operating income Lowes turun sebesar
80%, berapakah times interest earned ratio-nya?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-47


Langkah 1: gambaran permasalahan

 Times interest earned ratio merupakan


rasio keuangan yang penting bagi
perusahaan yang menggunakan debt
financing. Rasio ini mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban.

 Rasio ini membandingkan net operating


income atau EBIT dengan Interest
expense. Kedua variabel ini didapat dari
Laporan Laba Rugi perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-48


Langkah 1: gambaran permasalahan
(cont.)

Gambaran dari Income Statement EBIT


 Sales
• Less: Cost of Good Sold
• Equals: Gross Profit
• Less: Operating Expenses
• Equals: Net Operating Income (EBIT)
Interest
• Less: Interest Expense Expense
• Equals: Earnings before Taxes
• Less: Taxes
• Equals Net Income

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-49


Langkah 2: tentukan cara penyelesaian

 Di sini kita mempertimbangkan dampak


penurunan EBIT terhadap times interest
earned ratio dari perusahaan Home Depot
dan Lowes.

 Kita akan menggunakan rasio berikut ini


untuk mengukur times interest earned
(TIE) ratio:

TIE = EBIT ÷ Interest Expense

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-50


Langkah 3: hitung

 TIE (Home Depot)


= $1.332 M ÷ $0.606 M
= 2.20 kali

 TIE (Lowes)
= $0.655 M ÷$0.371 M
= 1.77 kali

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-51


Langkah 4: analisis

 Kita perhatikan bahwa penurunan dalam


net operating income memberikan dampak
terhadap penurunan yang signifikan pada
times interest earned ratio kedua
perusahaan tersebut. Haruskah kreditur
khawatir dengan penurunan ini?

 Rasio tersebut sebenarnya masihnya aman.


Sebagai contoh, untuk Home Depot,
meskipun bila EBIT menyusut sebesar
55.55% (1-1/2.20 ), namun perusahaan
masih tetap mampu membayar interest
expense.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-52


ASSET MANAGEMENT
EFFICIENCY RATIOS

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-53


Asset Management Efficiency Ratios

 Asset management efficiency


ratios mengukur efektivitas
perusahaan dalam pemanfaatan
asset-aset yang dimilikinya untuk
memperoleh pendapatan.

 Rasio ini juga biasa disebut dengan


turnover ratios karena merefleksikan
berapa kali suatu aset “berputar”
dalam satu tahun.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-54


Asset Management Efficiency Ratios
(cont.)

Total Asset Turnover Ratio menggambarkan


jumlah penjualan yang dihasilkan dari tiap dollar
(rupiah) aset yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-55


Asset Management Efficiency Ratios
(cont.)

Berapakah nilai total asset turnover ratio


perusahaan Boswell pada tahun 2012 jika
diasumsikan bahwa nilai total sales sebesar
$2,500 juta?

Total Asset Turnover


= $2,500 juta ÷ $1,764 juta
= 1.42 kali

Perusahaan menghasilkan $1.42 penjualan


per dollar aset pada tahun 2012.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-56


Asset Management Efficiency Ratios
(cont.)

Fixed asset turnover ratio mengukur efisiensi


perusahaan dalam pemanfaatan aset tetap
(seperti property, plant and equipment).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-57


Asset Management Efficiency Ratios
(cont.)
Berapakah fixed asset turnover ratio
perusahaan Boswell pada tahun 2012 jika
diasumsikan penjualan sebesar $2,500 juta
selama tahun 2012?

Fixed Asset Turnover


= $2,500 juta ÷ $1,287 juta
= 1.94 kali

Perusahaan menghasilkan $1.94 per dollar


penjualan atas aset tetap yang
diinvestasikan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-58


Asset Management Efficiency Ratios
(cont.)

Tabel berikut merangkum tingkat efisiensi manajemen


Boswell dalam pemanfaatan asset-aset mereka guna
menghasilkan pendapatan (penjualan) selama tahun 2013.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-59


PROFITABILITY
RATIOS

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-60


Profitability Ratios

Profitability ratios mengarah


pada suatu pertanyaan yang
sangat fundamental, yaitu:

Apakah perusahaan telah


menghasilkan imbalan atas
investasi (returns on
investments) yang memadai?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-61


Profitability Ratios (cont.)

Ada 2 (dua) faktor dasar yang


menentukan profitabilitas dan ROI
perusahaan, yaitu:

1. Pengendalian Biaya (Cost Control)


Seberapa baikkah perusahaan
mengendalikan semua biaya untuk setiap
dollar yang dihasilkan dari penjualan?

2. Efisiensi dalam pemanfaatan aset


(Efficiency of asset utilization)
Seberapa efektifkah perusahaan menggunakan
aset-aset yang dimilikinya untuk menghasilkan
penjualan?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-62


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas?

Gross profit margin menunjukkan


seberapa baik manajemen perusahaan
mengendalikan biaya-biaya untuk
memperoleh profit.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-63


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas? (cont.)

Berapakah gross profit margin ratio perusahaan


Boswell untuk tahun 2012 jika diasumsikan
bahwa nilai penjualan sebesar $2,500 juta dan
gross profit sebesar $650 juta?

Gross Profit Margin


= $650 juta ÷ $2,500 juta
= 26%

Perusahaan mengeluarkan $0.74 untuk cost of goods


sold sehingga sebesar $0.26 dari tiap penjualan
merupakan keuntungan kotornya.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-64


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas? (cont.)

Operating Profit Margin mengukur berapa banyak profit


yang dihasilkan dari tiap dollar (rupiah) penjualan setelah
dikurangi costs of goods sold dan operating expenses.

Rasio ini juga mengindikasikan seberapa baik perusahaan


dalam mengelola Laba Rugi-nya

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-65


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas? (cont.)

Berapakah operating profit margin ratio perusahaan


Boswell untuk tahun 2012 jika diasumsikan penjualan
sebesar $2,500 juta dan net operating income sebesar
$350 juta?

Operating Profit Margin


= $350 juta ÷ $2,500 juta
= 14%

Perusahaan menghasilkan $0.14 dalam operating


profit untuk tiap dollar penjualan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-66


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas? (cont.)

Net Profit Margin mengukur berapa banyak


income yang diperoleh dari tiap dollar (rupiah)
penjualan setelah dilakukan penyesuaian
terhadap seluruh biaya (termasuk income
taxes).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-67


Cost Control: Apakah perusahaan mendapatkan
profit marjin yang pantas? (cont.)

Berapakah net profit margin ratio untuk tahun 2012


jika diasumsikan bahwa penjualan sebesar $2,500
juta dan net income sebesar $217.75 juta?

Net Profit Margin


= $217.75 juta ÷ $2,500 juta
= 8.71%

Perusahaan menghasilkan $0.087 untuk tiap dollar


penjualan setelah seluruh biaya diperhitungkan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-68


Return on Invested Capital

Operating Return on Assets ratio adalah


ringkasan dari ukuran tingkat profitabilitas operasi
perusahaan.

Nilai rasio ini turut menentukan tingkat kesuksesan


manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya dan
dalam mengefisiensikan penggunaan aset.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-69


Profitability Ratios (cont.)

Berapakah operating return on assets ratio


perusahaan Boswell pada tahun 2012 jika
diasumsikan bahwa EBIT atau net operating
income sebesar $350 juta pada tahun 2012?

Operating Return on Assets


= $350 juta ÷$1,764 juta
= 19.84%

Perusahaan menghasilkan $0.1984 operating profits


atas setiap $1 aset yang diinvestasikan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-70


Mengurai Operating Return on Assets
Ratio

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-71


Gambar 4.1 Analisis H. J. Boswell, Inc.’s
Operating Return on Assets (OROA)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-72


Gambar 4-1 Analisis

 OROA perusahaan (operating return on


assets) lebih baik daripada peers.

 OPM perusahaan (operating profit


margin) lebih rendah daripada peers.

 TATO perusahaan (total asset turnover


ratio) lebih tinggi daripada peers.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-73


Gambar 4-1 Rekomendasi

1. Kurangi biaya (reduce cost)


perusahaan harus mengaji cost of goods
sold dan operating expenses untuk
mengetahui ada tidaknya peluang untuk
mengurangi biaya.

2. Kurangi persediaan (Reduce inventories)


perusahaan harus mengaji apakah bisa
mengurangi jumlah persediaan yang ada
saat ini.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-74


BEDAH KASUS

Evaluasi Operating Return on Assets


(OROA) atas kinerja HD and LOW

Jika Home Depot mampu untuk meningkatkan total


asset turnover ratio menjadi 2.5 seraya
mempertahankan current operating profit margin,
apakah yang akan terjadi pada operating return on
assets?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-75


Langkah 1: gambaran permasalahan

 Operating return on assets ratio perusahaan


ditentukan oleh dua faktor, yaitu: cost control
dan asset utilization.

 Fokus kita di sini adalah pada asset utilization.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-76


Langkah 2: menentukan cara penyelesaian

Kita akan menganalisis dampak dari operating


return on assets of improvement terhadap total
asset turnover ratio dengan menggunakan
persamaan berikut:

Operating Return on Assets (OROA)

= Total Asset Turnover × Operating Profit Margin

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-77


Langkah 3: hitung

Operating Return on Assets (OROA)


= Total Asset Turnover × Operating Profit Margin

 Sebelum = 1.74 × 9.46% = 16.46%

 Saat ini = 2.5 × 9.46% = 23.65%

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-78


Langkah 4: analisis

 Suatu perbaikan pada total asset


turnover ratio memberikan dampak
menguntungkan bagi operating return on
assets (OROA) Home Depot.

 Bila Home Depot ingin meningkatkan lagi


OROA-nya, maka perusahaan harus
fokus pada cost control yang akan
membantu memperbaiki net operating
profit.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-79


Apakah Perusahaan Memberikan Imbalan yang
Pantas pada Investasi Pemilik?

Return on Equity (ROE) ratio mengukur


imbalan atas investasi para pemegang
saham biasa.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-80


Apakah Perusahaan Memberikan Imbalan yang
Pantas pada Investasi Pemilik? (cont.)

Berapakah ROE ratio perusahaan Boswell


untuk tahun 2012 jika diasumsikan nilai net
income sebesar $217.75 juta?

ROE = $217.75jt÷$751.50jt = 28.98%

Pemegang saham mendapatkan imbalan


sebesar 28.97% atas investasi mereka.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-81


Penggunaan DuPont Method untuk
Menguraikan ROE ratio

Metode DuPont menganalisis ROE perusahaan


dengan menguraikannya ke dalam 3 bagian.

ROE = Profitability × Efficiency × Equity Multiplier

 Equity multiplier menggambarkan dampak penggunaan debt


financing perusahaan terhadap return on equity-nya.

 Equity multiplier ini akan meningkat seiring dengan penambahan


utang perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-82


Penggunaan DuPont Method untuk
Menguraikan ROE ratio (cont.)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-83


Penggunaan DuPont Method untuk
Menguraikan ROE ratio (cont.)

Tabel berikut ini menunjukan mengapa return on


equity Boswell lebih tinggi daripada peers.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-84


Penggunaan DuPont Method untuk
Menguraikan ROE ratio (cont.)

Gambar 4.2

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-85


MARKET VALUE RATIOS

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-86


Market Value Ratios

Market value ratios mengarah


pada pertanyaan, yaitu:

Bagaimanakah nilai saham


perusahaan di bursa saham?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-87


Price-Earnings Ratio

Price-Earnings (PE) Ratio menggambarkan


berapa banyak investor yang saat ini mau
membayar sebesar $1 dari earnings yang
dilaporkan perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-88


Price-Earnings Ratio (cont.)

Berapakah PE ratio perusahaan


Boswell pada tahun 2012 jika
diasumsikan bahwa saham
perusahaan dijual sebesar $22 per
lembar di saat perusahaan
mengumumkan net income sebesar
$217.75 juta, dan jumlah saham
biasa yang beredar sebanyak 90 juta
lembar?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-89


Market Value Ratios (cont.)

Earnings per share


= $217.75 juta ÷ 90 juta lembar = $2.42/ lembar

PE ratio = $22 ÷ $2.42 = 9.09

Para investor mau membayar sebesar $9.09


atas setiap dollar dari earnings per share yang
dihasilkan perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-90


Market Value Ratios (cont.)

Market-to-Book Ratio mengukur hubungan antara


market value dengan akumulasi investasi dalam ekuitas
perusahaan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-91


Market Value Ratios (cont.)

Berapakah market-to-book ratio


perusahaan Boswell tahun 2012
jika harga pasar saham sebesar
$22 dan perusahaan memiliki 90
lembar saham yang beredar?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-92


Market Value Ratios (cont.)

Book Value per Share


= 751.50 juta÷90 juta lembar= $8.35/lembar

Market-to-Book Ratio
= Market price per share ÷ Book value per share
= $22 ÷ $8.35
= 2.63 kali

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-93


BEDAH KASUS

Membandingkan Nilai DELL terhadap APPL


dengan Menggunakan Market Value Ratios

Berapakah harga perlembar saham Dell untuk


bisa meningkatkan price-to-earnings ratio-nya
ke level saham Apple?

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-94


Langkah 1: gambaran permasalahan

Price-to-earnings (PE) ratio bergantung pada earnings


per share dan price per share, sebagaimana
digambarkan di bawah ini:

Price per share standardized by

EPS =
Net income ÷ number
of shares outstanding
PE Ratio =
Price per share ÷
Earnings per share

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-95


Langkah 2: menentukan cara penyelesaian
Langkah 3: hitung

Kita perlu menentukan price per share yang


akan membuat PE ratio Dell (4.83) sama
dengan PE ratio Apple (13.22).

PE ratio = Price per share ÷ Earnings per share


=> 13.22 = ? ÷ 2.01

Price per share = 13.22 × 2.01 = $26.57

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-96


Langkah 4: analisis

 PE ratio membuat kita dapat membandingkan


dua buah saham dengan harga yang berbeda
melalui standardisasi harga saham dengan
earnings.

 Apple memiliki PE rasio yang sangat tinggi.


Untuk mencapai nilai PE yang sama, maka
harga saham Dell harus meningkat dari $9.70
menjadi $26.57.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-97


4.4
MEMILIH SUATU
PEMBANDING KINERJA
(Performance Benchmark)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-98


Memilih suatu Pembanding Kinerja

Terdapat dua jenis pembanding


(benchmark) yang biasa dipakai,
yaitu:
 Analisis Trend
membandingkan laporan keuangan
perusahaan dalam suatu kurun waktu
(time-series comparisons).

 Peer Group Comparisons


membandingkan subjek laporan keuangan
perusahaan dengan perusahaan “peer”.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-99


Analisis Trend

 Membandingkan rasio keuangan


perusahaan saat ini dengan rasio
keuangan masa lalu dapat memberikan
suatu gambaran apakah perusahaan
mengalami perbaikan ataukah
kemunduran dalam suatu periode waktu.

 Jenis analisis keuangan ini disebut trend


analysis.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-100


Gambar 4-3 A Time-Series (Trend) Analysis: Dell’s
Inventory Turnover Ratio Versus Hewlett Packard’s: 1995–
2011

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-101


Peer Firm Comparisons

 Kelompok peer (mitra) biasanya


berisikan perusahaan dari industri
sejenis.

 Rasio keuangan rata-rata suatu


industri dapat diperoleh dari sejumlah
basis data keuangan dan sumber-
sumber yang berasal dari internet
(misalnya yahoo finance dan google
finance).

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-102


Gambar 4-4 Analisis Keuangan Gap,
Inc., Juni 2009

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-103


4.5
KETERBATASAN
ANALISIS RASIO

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-104


Keterbatasan Analisis Rasio

1. Mendapatkan data industri pembanding


merupakan hal yang tidak mudah.
2. Data peer-group atau rata-rata industri
yang di-publish, tidak selalu
menggambarkan perusahaan yang
dianalisis.
3. Suatu rata-rata industri tidak selalu
merupakan target atau acuan yang
diharapkan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-105


Keterbatasan Analisis Rasio (cont.)

4. Praktik akuntansi berbeda jauh di antara


berbagai perusahaan.
5. Banyak perusahaan musiman yang
berubah-ubah kegiatan operasionalnya.
6. Rasio keuangan hanya menawarkan
petunjuk (clues).
7. Hasil dari analisis keuangan tidak lebih
baik dari kualitas laporan keuangan.

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-106


SELESAI

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-107


HOME ASSIGNMENT

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-108


Tugas individu

Kerjakan Latihan Bab


IV (Financial Analysis)
Nomor 27 dan
Nomor 29

(Halaman 132 – 133)

Copyright ©2014 Pearson Education, Inc. All rights reserved. 4-109

Anda mungkin juga menyukai