Disusun Oleh :
Nama 1. Eka Mariyanti (F1120025)
2. Majestine Shahnamirashella (F1120039)
3. Deva Rosa Nugraheni (F1120075)
4. Laily Dyah Widyawati (F1120077)
B. Prinsip Optimalisasi
Untuk memaksimalkan utilitas, jika diberikan jumlah tetap dari pendapatan yang akan
dibelanjakan, seorang individu akan membeli beberapa jumlah barang yang dibeli dari total
pendapatan individu tersebut. Selain itu, individu akan membeli barang yang dimana tingkat
fisik dari penjualan antara dua barang (MRS) adalah setara dengan tingkat dimana barang
tersebut bisa saling ditukar di pasar.
C. Ilustrasi Numerik
Asumsikan MRS individual tersebut adalah 1, berarti, dia akan menukar 1 unit barang X
dengan 1 unit barang Y. Andaikan harga barang X adalah 2 Dollar dan parang Y seharga 1
Dollar. Maka, individu tersebut lebih baik menukar 1 unit barang X dengan 2 unit barang Y.
D. Kasus Dua Barang : Analisis Grafik
1. Batasan Anggaran
Kombinasi dari barang x dan y yang dapat dibeli ditunjukkan dalam segituga di dalam
kurva tersebut. Jika semua pendapatan I dibelanjakan barang x, maka individu akan
membeli sejumlah I/px barang x, begitu juga dengan barang y. lereng dalam kurva
tersebut menunjukkan bagaimana barang y bisa ditukar dengan barang x di pasar. Jika px
= 2 dan py = 1, maka 2 unit barang y akan ditukar dengan 1 unit barang x.
2. Kondisi Urutan Pertama untuk Maksimum
Titik C merepresentasikan titik utilitas maksimum atau kepuasan maksimum yang dapat
diraih seorang individu dimana batas anggaran bersinggunagn dengan kurva indifferen.
Di titik C, kita mempunyai :
atau
Dalam grafik, terdapat titik tangensi di titik A, tetapi individu tersebut dapat mencapai
tingkat kepuasan yang lebih tinggi di titik B.
4. Solusi Sudut
Dalam beberapa situasi, preferensi individu dapat terkondisikan sebagaimana mereka
dapat memaksimalkan kepuasan dengan memilih hanya satu barang. Dalam grafik
tersebut, titik kepuasan berada di titik E, dimana x = x* dan y = 0.
E. Kasus Barang Ke – n
1. Kondisi Urutan Pertama
Dengan barang sejumlah n, objektif individu adalah untuk memaksimalkan kepuasan dari
beberapa jumlah barang ini:
Ekspresi Lagrangian:
atau
Persamaan ini menjelaskan bahwa di titik kepuasan maksimum, tiap barang yang dibeli
harus menghasilkan marginal utility yang sama per dollar yang dibelanjakan untuk
barang tersebut. λ dapat dianggap sebagai marginal utility dari dollar tambahan yang
dibelanjakan dari pengeluaran (marginal utility dari “pendapatan”). Cara akhir untuk
menuliskan ulang kondisi yang dibutuhkan saat maksimum adalah:
Untuk setiap barang yang dibeli oleh seorang individu, harga dari barang tersebut
merepresentasikan evaluasi dari utilitas barang terakhir yang dikonsumsi (berapa harga
yang mampu dibayarkan konsumen untuk barang terakhir).
4. Solusi sudut
Saat solusi sudut disertakan, maka kondisi urutan pertama akan dimodifikasi menjadi:
Dapat dikatakan bahwa barang apapun yang memounyai harga melebihi nilai marjinalnya
tidak akan dibeli oleh konsumen.
5. Sejak α + β = 1:
Seorang individu akan mengalokasikan α persen dari pendapatannya untuk barang x dan β
persen dari pendapatannya untuk barang y. Fungsi utilitas Cobb-Douglas ini sifatnya adalah
terbatas dalam kemampuannya untuk menjelaskan perilaku konsumsi yang sebenarnya,
karena pembagian pendapatan digunakan untuk barang tertentu terkadang berubah
mengikuti kondisi ekonomi.
G. Permintaan CES
1. Kasus pertama
a) Asumsikan bahwa 𝛿 = 0.5
Di fungsi permintaan ini, pembagian pendapatan yang digunakan baik untuk barang x
atau barang y adalah tidak konstan, karena bergantung pada rasio dari dua harga kedua
barang tersebut. Makin tinggi harga relative dari barang x (atau y), maka makin kecil
bagian pendapatan yang digunakan untuk barang x (atau y).
2. Kasus kedua
a) Jika 𝛿 = −1,
3. Kasus ketiga
a) Jika 𝛿 = ∞
1
Elastisitas dari substitusi adalah setara dengan 1− 𝛿 , maka:
e) Ketika 𝛿 = 0.5, 𝜎 = 2
f) Ketika 𝛿 = −1, 𝜎 = 0.5
Karena keinginan individu untuk memaksimalkan utilitas atas batas anggaran yang diberikan,
level optimal dari utilitas yang diperoleh akan secara tidak langsung bergantung pada harga
dari barang yang dibeli dan pendapatan individu.
K. Fungsi Pengeluaran
Secara formal, masalah minimalisasi pengeluaran ganda seseorang adalah untuk memilih x1,
x2…..,xn untuk meminimalisasi
Subjek batasan
Jumlah optimal dari x1, x2,…., xn yang terpilih di kasus ini akan bergantung pada harga dari
barang yang bervariasi (p1, p2, …., pn) dan di tingkat kepuasan yang dibutuhkan Ū2. Jika dari
beberapa harga akan berubah atau individu tersebut mempunyai “target” kepuasan yang
berbeda, maka bundle komoditas yang lain akan optimal. Ketergantungan ini dapat
disimpulkan oleh fungsi pengeluaran:
A. Fungsi Permintaan
Kondisi utilitas maksimum untuk tingkat optimal x 1 , x 2 ,…, x n (dan λ, Lagrangian
multiplier) sebagai fungsi dari semua harga dan pendapatan. Secara matematis, ini dapat
dinyatakan sebagai n. Berikut adalah Fungsi Permintaan:
X1* = d1(P1,P2,…,Pn,I)
X2* = d2(P1,P2,…,Pn,I)
Xn* = dn(P1,P2,…,Pn,I
Notasi menekankan bahwa harga dan pendapatan "eksogen" untuk proses ini; yaitu
parameter di mana individu tidak memiliki kendali pada tahap analisis ini. Perubahan
parameters tentu saja akan menggeser batasan anggaran dan menyebabkan orang ini
membuat perbedaan pilihan.
B. Homogenitas
• Jika kita menggandakan semua harga dan pendapatan, jumlah optimal yang diminta
tidak akan berubah
• Menggandakan harga dan pendapatan membuat batasan anggaran tidak berubah
Xi* = di(P1,P2,…,Pn,I) = di(tP1,tP2,…,tPn,tI)
• Fungsi permintaan individu adalah homogen derajat nol dalam semua harga dan
pendapatan
• Homogenitas permintaan adalah akibat langsung dari asumsi pemaksimalan
utilitas. Permintaan fungsi yang diturunkan dari maksimisasi utilitas akan homogen
dan, sebaliknya, permintaan fungsi yang tidak homogen tidak dapat mencerminkan
maksimalisasi utilitas (kecuali harga masuk langsung ke fungsi utilitas itu sendiri).
C. Perubahan Pendapatan
Ketika daya beli seseorang meningkat, wajar untuk mengharapkan kuantitas setiap
barang yang dibeli juga akan meningkat. Karena rasio p x / p y tetap konstan, kondisi
pemaksimalan utilitas juga mensyaratkan bahwa MRS tetap konstan saat individu
bergerak ke tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
D. Peningkatan Pendapatan
• Jika keduanya X dan Y meningkat seiring pendapatan naik, X dan Y adalah barang
normal. Saat pendapatan meningkat, individu memilih untuk mengkonsumsi lebih
banyak X dan Y
• Jika X menurun saat pendapatan naik, X adalah barang inferior. Saat pendapatan
meningkat, individu memilih untuk mengkonsumsi lebih sedikit X dan banyak lagi Y
E. Engel’s Law
• Menggunakan data Belgia dari tahun 1857, Engel menemukan generalisasi empiris
tentang perilaku konsumen
• Proporsi total pengeluaran yang dikhususkan untuk makanan menurun seiring dengan
meningkatnya pendapatan. Makanan adalah kebutuhan yang konsumsinya tidak
meningkat secepat pendapatan
VPY0.5 VPX0.5
X= Y=
PX0.5 PY0.5
hX d X d X E
= +
PX PX E PX
d X hX d X E
=
PX PX E PX
• Istilah kedua mengukur cara perubahan P.X mempengaruhi permintaan X melalui
perubahan tingkat pengeluaran yang diperlukan. Ini adalah representasi matematis
dari efek pendapatan
d X hX d X E
=
PX PX E PX
L. Persamaan Slutsky
• Efek substitusi dapat ditulis sebagai
hX X
substituti on effect = = |U =constant
PX PX
• Efek pendapatan dapat ditulis sebagai
d X E X E
income effect = =
E PX I PX
• Hipotesis pemaksimalan utilitas menunjukkan bahwa efek substitusi dan pendapatan
yang timbul dari perubahan harga dapat diwakili oleh
d X
= substituti on effect + income effect
PX
d X X X
= |U =constant X
PX PX I
d X X X
= |U =constant X
PX PX I
• Istilah kedua adalah efek pendapatan: jika X adalah barang normal, kalau begitu
∂X/∂I> 0 maka seluruh efek pendapatan negative. Jika X adalah barang inferior ∂X/∂I
<0 maka seluruh efek pendapatan positif.
N. Kesejahteraan Konsumen
• Fungsi pengeluaran menunjukkan pengeluaran minimum yang diperlukan untuk
mencapai tingkat utilitas yang diinginkan (harga tertentu)
• Fungsi tersebut dapat dilambangkan sebagai
pengeluaran = E(P.X,P.Y,U0)
dimana U0 adalah tingkat utilitas "target"
Surplus konsumen adalah area di bawah kurva permintaan Marshallian dan di atas
harga pasar. Ini menunjukkan apa yang akan dibayar seseorang untuk hak bersukarela
transaksi dengan harga ini. Perubahan surplus konsumen dapat digunakan untuk
mengukur kesejahteraan efek perubahan harga.
Hilangnya Kesejahteraan Konsumen karena Kenaikan Harga
Misalkan kita menggunakan fungsi permintaan Marshallian sebagai gantinya
I
X = d X (PX , PY , I) =
2 PX
kerugian kesejahteraan dari kenaikan harga dari P.X = 0,25 sampai P.X = 1 diberikan
oleh
1
I ln PX PX = 1
0.25
2 PX
dPX = I |
2 PX =0.25
CHAPTER 6
Demands Relationship Among Goods
Dalam gambar ini, x dan y adalah komplemen bruto, tetapi merupakan substitusi neto.
Turunan ∂x = ∂py ternyata negatif (x dan y adalah komplemen bruto) karena efek substitusi
(positif) lebih besar daripada efek pendapatan (negatif) (penurunan harga y menyebabkan
pendapatan riil meningkat pesat dan akibatnya pembelian aktual x meningkat). Namun,
seperti yang dijelaskan dalam gambar, jika hanya ada dua barang yang dapat dipilih, barang
tersebut harus merupakan substitusi bersih, meskipun dapat berupa barang substitusi bruto
atau pelengkap bruto. Hal ini dikarenakan kita mengasumsikan MRS berkurang, maka efek
substitusi harga sendiri harus negatif dan akibatnya efek substitusi harga silang harus positif.
B. A Mathematical Treatment
Perubahan x yang disebabkan oleh perubahan pada P.Y dapat ditunjukkan dengan persamaan
tipe Slutsky sebagai berikut ini:
F. Composite Commodities
Dalam kasus yang paling umum, seorang individu yang mengkonsumsi n barang akan
memiliki fungsi permintaan yang mencerminkan n(n+1)/2 efek substitusi yang berbeda.
Seringkali mudah untuk mengelompokkan barang menjadi agregat yang lebih besar.
Contohnya: makanan, pakaian, dan semua barang lainnya.
Akibatnya, faktor proporsionalitas (t) memainkan peran yang sama dalam kendala anggaran
orang ini seperti halnya harga y(py) dalam analisis dua barang sebelumnya. Perubahan P1
atau t menyebabkan efek substitusi. Selama P2,…,Pn bergerak bersama, oleh karena itu kita
dapat membatasi pemeriksaan permintaan kita pada pilihan antara membeli X1 atau membeli
“yang lainnya. Teorema tidak membuat prediksi tentang bagaimana pilihan X2,…,Xn
berlaku. Teorema ini hanya berfokus pada total pengeluaran untuk X2,…,Xn, bukan pada
bagaimana pengeluaran tersebut dialokasikan di antara item-item tertentu (walaupun alokasi
ini diasumsikan dilakukan dengan cara memaksimalkan utilitas).
Maka teknik Lagrangian dapat digunakan untuk menghitung fungsi permintaan Marshallian
untuk barang tersebut sebagai berikut:
I. Household Production Model
Titik awal untuk sebagian besar model produksi rumah tangga adalah mengasumsikan bahwa
individu tidak menerima utilitas langsung dari barang yang mereka beli di pasar (seperti yang
telah kita asumsikan sejauh ini). Sebaliknya, hanya ketika barang pasar digabungkan dengan
input waktu oleh individu maka output yang menyediakan utilitas diproduksi. Dalam
pandangan ini, daging mentah dan kentang mentah tidak berguna sampai mereka dimasak
bersama untuk menghasilkan rebusan. Demikian pula, pembelian daging sapi dan kentang di
pasar hanya dapat dipahami dengan memeriksa preferensi individu untuk rebusan dan
teknologi yang mendasari produksinya. Secara formal, asumsikan seperti sebelumnya bahwa
ada tiga barang yang mungkin dibeli seseorang di pasar: x, y, dan z. Pembelian barang-
barang ini tidak memberikan utilitas langsung, tetapi barang tersebut dapat digabungkan oleh
individu untuk menghasilkan salah satu dari dua barang yang diproduksi sendiri: a1 atau a2.
Teknologi produksi rumah tangga ini dapat direpresentasikan dengan fungsi produksi. Oleh
karena itu, maka:
Tujuan individu adalah memilih x, y, z untuk memaksimalkan utilitas yang tunduk pada
batasan produksi dan batasan anggaran keuangan:
Dua wawasan penting dari model umum ini dapat ditarik bahwa: pertama, karenafungsi
produksi dapat diukur dengan menggunakan data rinci tentang operasi rumah tangga, rumah
tangga dapat diperlakukan sebagai perusahaan multi-produk. Kedua, Karena mengkonsumsi
lebih banyak a1 membutuhkan lebih banyak penggunaan x, y, dan z maka kegiatan ini
mempunyai opportunity cost berupa jumlah a2 yang dapat diproduksi.
Dimana a1x mewakili jumlah kalori per unit makanan x, a2x merepresentasikan jumlah
vitamin x tiap unit makanan, dan lain sebagainya. Jadi, dalam bentuk model ini, sebenarnya
tidak ada produksi di rumah. Sebaliknya, masalah keputusannya adalah bagaimana memilih
makanan yang memberikan campuran optimal kalori dan vitamin dengan anggaran makanan
yang tersedia.
Titik ini dicatat sebagai titik x pada sinar 0x. Demikian pula, poin y dan z mewakili
kombinasi a1 dan a2 yang akan diperoleh jika semua pendapatan dibelanjakan masing-
masing untuk barang y atau barang z. Kumpulan a1 dan a2 yang dapat diperoleh dengan
membeli x dan y (dengan anggaran tetap) diwakili oleh garis yang menghubungkan x dan y.
Demikian pula, garis x z mewakili kombinasi a1 dan a2 tersedia dari x dan z, dan baris y z
menunjukkan kombinasi yang tersedia dari pencampuran y dan z. Semua kemungkinan
kombinasi dari pencampuran tiga barang pasar diwakili oleh area segitiga yang diarsir x y z
Seorang individu yang memaksimalkan utilitas tidak akan pernah mengkonsumsi jumlah
positif dari ketiga barang ini. Hanya garis keliling timur laut dari segitiga x y z yang
mewakili jumlah maksimal a1 dan a2 yang tersedia untuk orang ini berdasarkan
pendapatannya dan harga barang pasar. Individu dengan preferensi terhadap a1 akan
memiliki kurva indiferen yang mirip dengan U0 dan akan memaksimalkan utilitas dengan
memilih titik seperti E. Kombinasi a1 dan a2 yang ditentukan oleh titik tersebut dapat
diperoleh dengan hanya mengkonsumsi barang y dan z. Demikian pula, seseorang dengan
preferensi yang diwakili oleh kurva indiferen U00 akan memilih titik E0 dan hanya
mengkonsumsi barang x dan y.
Oleh karena itu, model atribut memprediksi bahwa solusi sudut di mana individu
mengkonsumsi jumlah nol dari beberapa komoditas akan relatif umum, terutama dalam kasus
di mana individu melampirkan nilai pada atribut yang lebih sedikit (di sini, dua) daripada
barang pasar yang dapat dipilih (tiga). Jika pendapatan, harga, atau preferensi berubah, maka
pola konsumsi juga dapat berubah secara tiba-tiba. Barang yang sebelumnya dikonsumsi
dapat berhenti dibeli dan barang yang sebelumnya terbengkalai mungkin mengalami
peningkatan pembelian yang signifikan. Ini adalah akibat langsung dari asumsi linier yang
melekat dalam fungsi produksi yang diasumsikan di sini. Dalam model produksi rumah
tangga dengan asumsi kemampuan substitusi yang lebih besar, reaksi terputus-putus seperti
itu kecil kemungkinannya.
CHAPTER 7
Uncertainty and Information
Dalam bab ini akan membahas tentang dasar elemen dari teori perilaku individual dalam
situasi tidak pasti. Tujuan dalam bab ini untuk menunjukkan bahwa individu tidak menyukai
resiko dan bagaimana merekamenggunakan strategi dalam menanggulanginya. Lebih umum
dalam bab ini akan menjelaskan tentang isu yang berkembang oleh informasi yang mungkin
diterima tidak sempurna ketika individu membuat maksimilisasi utilitas.
A. Statistika Matematika
Banyak alat atau model ekonomi dalam situasi yang tidak pasti yang murni dibangun dari
statistika matematika. Berikut adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan dalam bab ini:
1. Variabel Random: yaitu variabel yang terekam, format numerik dan memungkinkan
outcoe dari beberapa random event
2. Probability density function (PDF): yaitu fungsi yang menunjukkan probabilitas terikat
dengan kemungkinan outcomes dari random variable.
3. Expected value of a random variable: outcome dari random variable akan terjadi dala
rata-rata. Nilai harapan akan dimasukkan dalam E (x). Jika x adalah variable random
Dapat kita lihat semua konsep akan mulai bekerja jika kita memulai membuat keputusan dan
membuat proses individu dengan angka tidak pasti dan outcome akan menjadi konsep yang
merepresentasikan dari random variable.
B. Fair games and the expected Utility Hypothesis
Fair Game adalah permainan acak dengan spesifikasi harga dan probablitas yang
mengharapkan nilai nol. Untuk contoh, jika kamu melempar koin dengan teman harapan nilai
dari game ini adalah Nol karena:
Dimana yang menang mendapat nilai plus dan yang kalah mendapat nilai minus.
Dari beberapa introspeksi dimana semua orang yang tidak bermain akan membayar lebih
banyak untuk bermain game ini. Jika saya memberikan 1 dolar untuk bermain game ini, saya
tidak yakin akan mengambil karena fakta 1 dolar ini masih dipertimbangkan daripada
harapan nilai dari game ini. kemudian paradoks permainan Bernoulli tidak setara dengan
harapan nilai dollar.
D. Expected Utility
Dengan asumsi bahwa harga yang semakin luas dari st petersburg paradox akan
mempertemukan penurunan marginal utilitas dimana bernouli ini akan memberikan solusi
sebagai berikut:
Unbounded Utility =
Keterangan: disini akan aa dua alternatif solusi untuk St. Petersburg Paradox, untuk beberapa
akan dihitung sesuai harapan nilai dalam permainan aslinya
1. Dengan asumsi bahwa beberapa probabilitas kurang dari 0,01 dan faktanya 0
2. Dalam hal itu utilitas dari Pt. Petersburg harga akan memberikan rumus sebagai berikut
E. Expected Utility Maximization
Dengan menggunakan angka utilitas, kita dapat melihat tentang tingkat rasional dari setiap
individu akan memilikih diantara gambles disamping mereka berekspektasi akan utilitas
mereka.
H. Analisis Utilitas
Meneliti pilihan yang memaksimalkan utilitas di antara komoditas kontingen dilanjutkan
secara formal dengan cara yang sama kita menganalisis pilihan sebelumnya. Perbedaan
utamanya adalah, setelah Faktanya, seseorang hanya akan memperoleh satu barang kontingen
(tergantung pada apakah barang itu akan diperoleh keluar untuk menjadi saat yang baik atau
buruk). Namun, sebelum ketidakpastian terselesaikan, individu tersebut telah melakukannya
dua barang kontingen yang akan dipilih dan mungkin akan membeli sebagian dari masing-
masing karena dia atau dia tidak tahu keadaan mana yang akan terjadi. Kami menunjukkan
dua barang kontingen ini dengan ~ (kekayaan di saat baik) dan Wb (kekayaan di saat buruk).
Dengan asumsi utilitas itu independen keadaan mana yang terjadi dan bahwa individu ini
percaya bahwa saat-saat indah akan terjadi bersama probabilitas 1T, utilitas yang diharapkan
terkait dengan dua barang kontingen ini adalah:
Dalam contoh kita sebelumnya, jika Pg = 1r = 0.8 dan Pb = (1 - 1r) = 0.2 maka 1r / (l - 1r) =
4. Dalam hal ini peluang yang mendukung waktu yang baik akan dinyatakan sebagai "4
banding 1." Pasar yang adil untuk klaim kontingen (seperti pasar asuransi) juga akan
mencerminkan peluang ini. Analoginya adalah disediakan oleh "peluang" yang dikutip dalam
pacuan kuda. Peluang ini "adil" jika mencerminkan kemungkinan benar bahwa berbagai kuda
akan menang.