Anda di halaman 1dari 34

KELOMPOK 10

RINGKASAN MATERI CHAPTER 4-7

Disusun Oleh :
Nama 1. Eka Mariyanti (F1120025)
2. Majestine Shahnamirashella (F1120039)
3. Deva Rosa Nugraheni (F1120075)
4. Laily Dyah Widyawati (F1120077)

Kelas B Transfer Ekonomi Pembangunan


Mata Kuliah Ekonomi Mikro II

S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN (TRANSFER)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2021
CHAPTER 4
Utility Maximization and Choice

A. Keluhan tentang Pendekatan Ekonomi


Ada dua keluhan dari dari non-ekonomis tentang model yang menjelaskan perilaku individu.
Keluhan pertama adalah biaya yang tidak bisa dihitung dengan perhitungan ringan,
dibutuhkan untuk memaksimalkan utilitas. Menurut keluhan ini, ketika orang berjalan di
lorong supermarket, mereka hanya mengambil barang yang ada tanpa memperhatikan pola
yang ada. Namun, para ekonom meragukan hal ini, mereka meragukan bahwa orang akan
berperilaku secara random. Keluhan kedua yang menentang model pilihan adalah bahwa
model ini dianggap egois, karena tidak semua orang selalu mempunyai tujuan yang hanya
mementingkan dirinya sendiri.

B. Prinsip Optimalisasi
Untuk memaksimalkan utilitas, jika diberikan jumlah tetap dari pendapatan yang akan
dibelanjakan, seorang individu akan membeli beberapa jumlah barang yang dibeli dari total
pendapatan individu tersebut. Selain itu, individu akan membeli barang yang dimana tingkat
fisik dari penjualan antara dua barang (MRS) adalah setara dengan tingkat dimana barang
tersebut bisa saling ditukar di pasar.

C. Ilustrasi Numerik
Asumsikan MRS individual tersebut adalah 1, berarti, dia akan menukar 1 unit barang X
dengan 1 unit barang Y. Andaikan harga barang X adalah 2 Dollar dan parang Y seharga 1
Dollar. Maka, individu tersebut lebih baik menukar 1 unit barang X dengan 2 unit barang Y.
D. Kasus Dua Barang : Analisis Grafik
1. Batasan Anggaran

Kombinasi dari barang x dan y yang dapat dibeli ditunjukkan dalam segituga di dalam
kurva tersebut. Jika semua pendapatan I dibelanjakan barang x, maka individu akan
membeli sejumlah I/px barang x, begitu juga dengan barang y. lereng dalam kurva
tersebut menunjukkan bagaimana barang y bisa ditukar dengan barang x di pasar. Jika px
= 2 dan py = 1, maka 2 unit barang y akan ditukar dengan 1 unit barang x.
2. Kondisi Urutan Pertama untuk Maksimum

Titik C merepresentasikan titik utilitas maksimum atau kepuasan maksimum yang dapat
diraih seorang individu dimana batas anggaran bersinggunagn dengan kurva indifferen.
Di titik C, kita mempunyai :
atau

3. Kondisi Urutan Kedua untuk Maksimum


Aturan tangensi hanya dibutuhkan tapi tidak cukup kecuali kita asumsikan bahwa MRS
berkurang (jika MRS berkurang, kurva indifferen berbentuk cembung dengan ketat). Jika
MRS tidak berkurang, maka kita harus mengecek kondisi urutan kedua untuk maksimum
agar dapat memastikan bahwa kita dalam kondisi maksimum.

Dalam grafik, terdapat titik tangensi di titik A, tetapi individu tersebut dapat mencapai
tingkat kepuasan yang lebih tinggi di titik B.
4. Solusi Sudut
Dalam beberapa situasi, preferensi individu dapat terkondisikan sebagaimana mereka
dapat memaksimalkan kepuasan dengan memilih hanya satu barang. Dalam grafik
tersebut, titik kepuasan berada di titik E, dimana x = x* dan y = 0.

E. Kasus Barang Ke – n
1. Kondisi Urutan Pertama
Dengan barang sejumlah n, objektif individu adalah untuk memaksimalkan kepuasan dari
beberapa jumlah barang ini:

Ekspresi Lagrangian:

Mengatur derivatif parsial dari ekspresi Lagrangian setara dengan 0 menghasilkan


formula n + 1 menunjukkan kondisi interior maksimal:

Persamaan ini dibutuhkan, tetapi tidak cukup untuk kondisi maksimum.


2. Implikasi dari Kondisi Urutan Kedua
Persamaan untuk dua barang:

Hal ini mengimplikasikan bahwa di alokasi optimal pendapatan berlaku persamaan:


3. Menafsirkan Pengali Lagrang

atau
Persamaan ini menjelaskan bahwa di titik kepuasan maksimum, tiap barang yang dibeli
harus menghasilkan marginal utility yang sama per dollar yang dibelanjakan untuk
barang tersebut. λ dapat dianggap sebagai marginal utility dari dollar tambahan yang
dibelanjakan dari pengeluaran (marginal utility dari “pendapatan”). Cara akhir untuk
menuliskan ulang kondisi yang dibutuhkan saat maksimum adalah:

Untuk setiap barang yang dibeli oleh seorang individu, harga dari barang tersebut
merepresentasikan evaluasi dari utilitas barang terakhir yang dikonsumsi (berapa harga
yang mampu dibayarkan konsumen untuk barang terakhir).
4. Solusi sudut
Saat solusi sudut disertakan, maka kondisi urutan pertama akan dimodifikasi menjadi:

, dan jika , maka xi = 0.


Hal ini berarti bahwa:

Dapat dikatakan bahwa barang apapun yang memounyai harga melebihi nilai marjinalnya
tidak akan dibeli oleh konsumen.

F. Fungsi Permintaan Cobb-Douglas


1. Fungsi Utilitas Cobb-Douglas:

2. Menentukan Fungsi Lagrang:

3. Kondisi Urutan Pertama:


4. Kondisi Urutan Pertama berarti:

5. Sejak α + β = 1:

6. Mensubstitusi ke batas anggaran:

7. Menyelesaikan persamaan untuk x akan menghasilkan:

8. Menyelesaikan persamaan untuk y akan menghasilkan:

Seorang individu akan mengalokasikan α persen dari pendapatannya untuk barang x dan β
persen dari pendapatannya untuk barang y. Fungsi utilitas Cobb-Douglas ini sifatnya adalah
terbatas dalam kemampuannya untuk menjelaskan perilaku konsumsi yang sebenarnya,
karena pembagian pendapatan digunakan untuk barang tertentu terkadang berubah
mengikuti kondisi ekonomi.

G. Permintaan CES
1. Kasus pertama
a) Asumsikan bahwa 𝛿 = 0.5

b) Menentukan Fungsi Lagrang:


c) Kondisi Urutan Pertama:

d) Hal ini berarti:

e) Mensubtitusikan ke batas anggaran, kita dapat menyelesaikan fungsi permintaan:

Di fungsi permintaan ini, pembagian pendapatan yang digunakan baik untuk barang x
atau barang y adalah tidak konstan, karena bergantung pada rasio dari dua harga kedua
barang tersebut. Makin tinggi harga relative dari barang x (atau y), maka makin kecil
bagian pendapatan yang digunakan untuk barang x (atau y).
2. Kasus kedua
a) Jika 𝛿 = −1,

b) Kondisi urutan pertama mengimplikasikan:

c) Fungsi permintaan adalah:

3. Kasus ketiga
a) Jika 𝛿 = ∞

b) Mensubtitusikan kondisi ini ke batas anggaran menghasilkan:

c) Oleh karena itu,


d) Dan substitusi yang sama, menghasilkan:

1
Elastisitas dari substitusi adalah setara dengan 1− 𝛿 , maka:

e) Ketika 𝛿 = 0.5, 𝜎 = 2
f) Ketika 𝛿 = −1, 𝜎 = 0.5

H. Fungsi Utilitas Tidak Langsung


Nilai optimal (x1,x2,….xn) secara umum ini akan bergantung pada harga dari semua barang
dan pendapatan individu. Maka,

Di sini, kita menggunakan nilai optimal dari x untuk menghasilkan:

Karena keinginan individu untuk memaksimalkan utilitas atas batas anggaran yang diberikan,
level optimal dari utilitas yang diperoleh akan secara tidak langsung bergantung pada harga
dari barang yang dibeli dan pendapatan individu.

I. The Lump Sum Principle


The lump sum principle adalah prinsip yang mengilustrasikan superioritas dari pajak
kekuatan pembelian seseorang secara umum dari barang tertentu. Dalam kurva di bawah ini,
pajak barang x akan menggerakkan pilihan kepuasan maksimum dari barang x*, y* ke x1, y1.
Pajak pendapatan yang mengumpulkan jumlah sama bisa menggerakkan batas anggaran ke
I’. kepuasan seharusnya menjadi lebih tinggi (U2) dengan pajak pendapatan daripada hanya
pajak pada barang x saja (U1).
J. Meminimalisasi Pengeluaran
Untuk memaksimalkan utilitas, masalah minimalisasi ganda yang terkait memberi perhatian
pada alokasi pendapatan di cara yang diusahakan untuk meraih level utilitas dengan
pendapatan minimum. Masalah maksimalisasi utilitas ganda adalah untuk mencapai level
kepuasan di titik U2 dengan pengeluaran minimum. Pengeluaran di titik E 1 tidak mengijinkan
untuk mencapai titik U2, dimana titik U3 menyediakan kekuatan pengeluaran yang lebih
banyakn dari yang dibutuhkan. Dengan pengeluaran di titik E 2, individu ini dapat mencapai
titik U2 dengan mengkonsumsi x* dan y*.

K. Fungsi Pengeluaran
Secara formal, masalah minimalisasi pengeluaran ganda seseorang adalah untuk memilih x1,
x2…..,xn untuk meminimalisasi
Subjek batasan

Jumlah optimal dari x1, x2,…., xn yang terpilih di kasus ini akan bergantung pada harga dari
barang yang bervariasi (p1, p2, …., pn) dan di tingkat kepuasan yang dibutuhkan Ū2. Jika dari
beberapa harga akan berubah atau individu tersebut mempunyai “target” kepuasan yang
berbeda, maka bundle komoditas yang lain akan optimal. Ketergantungan ini dapat
disimpulkan oleh fungsi pengeluaran:

Fungsi Pengeluaran dari Cobb-Douglas


𝐸 = 2𝑈′𝑃𝑥 0.5 𝑃𝑦 0.5

L. Properti dari Fungsi Pengeluaran


1. Homogenitas
Dalam fungsi yang ditunjukkan dalam fungsi pengeluaran dari Cobb-Douglas,
penggandaan semua harga akan menggandakan nilai dari pengeluaran yang dibutuhkan
secara tepat. Secara tehnik, fungsi pengeluaran ini adalah “1 derajat homogen” di semua
harga.
2. Fungsi pengeluaran adalah tidak menurun di harga

Karena fungsi pengeluaran menjelaskan pengeluaran minimum yang dibutuhkan untuk


meraih tingkat kepuasan yang diberikan, kenaikan di setiap harga akan menambah
minimum ini. Penurunan di harga juga tidak menambah pengeluaran.
3. Fungsi pengeluaran adalah cekung di harga
Di titik p*1 individu ini mengeluarkan E(p*1,…). Jika individu ini melanjutkan untuk
membeli sepaket barang yang sama sejalan dengan p1 berubah, makan pengeluaran akan
seperti yang diperlihatkan pada Epseudo. Karena pola konsumsi individu ini kemungkinan
akan berubah sejalan dengan perubahan p1, maka pengeluaran yang sebenarnya akan
lebih sedikit dari Epseudo.
CHAPTER 5
Income And Substitution Effects

A. Fungsi Permintaan
Kondisi utilitas maksimum untuk tingkat optimal x 1 , x 2 ,…, x n (dan λ, Lagrangian
multiplier) sebagai fungsi dari semua harga dan pendapatan. Secara matematis, ini dapat
dinyatakan sebagai n. Berikut adalah Fungsi Permintaan:
X1* = d1(P1,P2,…,Pn,I)
X2* = d2(P1,P2,…,Pn,I)
Xn* = dn(P1,P2,…,Pn,I
Notasi menekankan bahwa harga dan pendapatan "eksogen" untuk proses ini; yaitu
parameter di mana individu tidak memiliki kendali pada tahap analisis ini. Perubahan
parameters tentu saja akan menggeser batasan anggaran dan menyebabkan orang ini
membuat perbedaan pilihan.

B. Homogenitas
• Jika kita menggandakan semua harga dan pendapatan, jumlah optimal yang diminta
tidak akan berubah
• Menggandakan harga dan pendapatan membuat batasan anggaran tidak berubah
Xi* = di(P1,P2,…,Pn,I) = di(tP1,tP2,…,tPn,tI)
• Fungsi permintaan individu adalah homogen derajat nol dalam semua harga dan
pendapatan
• Homogenitas permintaan adalah akibat langsung dari asumsi pemaksimalan
utilitas. Permintaan fungsi yang diturunkan dari maksimisasi utilitas akan homogen
dan, sebaliknya, permintaan fungsi yang tidak homogen tidak dapat mencerminkan
maksimalisasi utilitas (kecuali harga masuk langsung ke fungsi utilitas itu sendiri).

C. Perubahan Pendapatan
Ketika daya beli seseorang meningkat, wajar untuk mengharapkan kuantitas setiap
barang yang dibeli juga akan meningkat. Karena rasio p x / p y tetap konstan, kondisi
pemaksimalan utilitas juga mensyaratkan bahwa MRS tetap konstan saat individu
bergerak ke tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

D. Peningkatan Pendapatan
• Jika keduanya X dan Y meningkat seiring pendapatan naik, X dan Y adalah barang
normal. Saat pendapatan meningkat, individu memilih untuk mengkonsumsi lebih
banyak X dan Y
• Jika X menurun saat pendapatan naik, X adalah barang inferior. Saat pendapatan
meningkat, individu memilih untuk mengkonsumsi lebih sedikit X dan banyak lagi Y

E. Engel’s Law
• Menggunakan data Belgia dari tahun 1857, Engel menemukan generalisasi empiris
tentang perilaku konsumen
• Proporsi total pengeluaran yang dikhususkan untuk makanan menurun seiring dengan
meningkatnya pendapatan. Makanan adalah kebutuhan yang konsumsinya tidak
meningkat secepat pendapatan

F. Efek Pendapatan Dan Efek Substitusi


• Efek Substitusi yaitu jika individu tetap pada kurva indiferen yang sama ketika harga
berubah, pilihan optimalnya akan berubah karena MRS harus sama dengan rasio
harga baru.
• Efek Pendapatan yaitu Perubahan harga mengubah pendapatan "riil" individu dan
oleh karena itu ia harus pindah ke kurva indiferen baru.
• Efek substitusi dan pendapatan dalam hipotesis pemaksimalan utilitas menunjukkan
bahwa, untuk barang normal, penurunan harga suatu barang menyebabkan
peningkatan jumlah yang dibeli karena:
(1) efek substitusi menyebabkan lebih banyak yang akan dibeli sebagai bergerak
individual bersama sebuah kurva indiferen; dan
(2) efek pendapatan menyebabkan lebih banyak yang harus dibeli karena harga
penurunan telah meningkat daya beli, sehingga memungkinkan gerakan ke yang lebih
tinggi indifference kurva. Ketika harga barang normal naik, alasan serupa
memprediksi penurunan jumlah barang yang dibeli. Untuk barang inferior, efek
substitusi dan pendapatan bekerja berlawanan.

G. Perubahan Harga Barang


• Perubahan harga suatu barang mengubah kemiringan batasan anggaran itu juga
mengubah MRS pada pilihan konsumen yang memaksimalkan utilitas
• Ketika harga berubah, dua efek ikut bermain yaitu efek substitusi dan efek
pendapatan.

H. Kurva Permintaan Individu


Sebuah kurva permintaan individu menunjukkan hubungan antara harga barang dan
jumlah barang yang dibeli oleh seorang individu, dengan asumsi itu semua faktor penentu
permintaan lainnya dipertahankan konstan.

I. Pergeseran kurva permintaan


 Tiga faktor dipertahankan konstan dalam memperoleh kurva permintaan ini: (1)
pendapatan; (2) harga barang lainnya (katakanlah, p y ); dan (3) preferensi
individu. Jika salah satu dari ini berubah, seluruh kurva permintaan mungkin bergeser
ke posisi baru. Penting untuk diingat dengan jelas perbedaannya antara pergerakan
sepanjang kurva permintaan yang disebabkan oleh perubahan p x dan pergeseran
dalam kurva yang disebabkan oleh perubahan pendapatan, di salah satu harga lain,
atau preferensi.
 Secara tradisional, istilah peningkatan permintaan dicadangkan untuk pergeseran
keluar dalam permintaan kurva, sedangkan istilah peningkatan kuantitas yang
diminta mengacu pada pergerakan sepanjang a diberikan kurva yang disebabkan oleh
perubahan p x .
• Permintaan individu untuk X1 tergantung pada preferensi, semua harga, dan
pendapatan:
X1* = d1(P.1,P.2,…,P.n,I)
• Mungkin lebih mudah untuk membuat grafik permintaan individu X1 dengan asumsi
bahwa pendapatan dan harga barang lain dipertahankan konstan.
• Sebuah kurva permintaan individu menunjukkan hubungan antara harga barang dan
kuantitas barang yang dibeli oleh individu dengan asumsi bahwa semua faktor
penentu permintaan lainnya tetap konstan
• Tiga faktor dipertahankan konstan saat kurva permintaan dibuat yaitu: pendapatan,
harga barang lainnya, preferensi individu. Jika salah satu faktor ini berubah, kurva
permintaan akan bergeser ke posisi baru
• Pergerakan sepanjang kurva permintaan tertentu disebabkan oleh perubahan harga
barang
disebut perubahan kuantitas yang diminta, sedangkan pergeseran kurva permintaan
disebabkan oleh perubahan pendapatan, harga barang lain, atau preferensi disebut
perubahan permintaan.

J. Kurva Permintaan yang Dikompensasi


Sebuah kompensasi permintaan kurva menunjukkan hubungan antara harga barang dan
kuantitas yang dibeli dengan asumsi harga lain dan utilitas dipertahankan konstan. Secara
umum, untuk barang normal kurva permintaan kompensasi agak kurang responsive
perubahan harga daripada kurva tanpa kompensasi. Ini karena yang terakhir
mencerminkan keduanya substitusi dan efek pendapatan dari perubahan harga, sedangkan
kurva kompensasi hanya mencerminkan efek substitusi.Untuk mendapatkan fungsi
permintaan yang dikompensasikan, kita dapat menyelesaikan fungsi utilitas tidak
langsung untuk I dan kemudian menggantikannya dengan fungsi permintaan Marshallian.
VPY0.5 VPX0.5
X = 0.5 Y=
PX PY0.5
 Efek substitusi
Akibatnya, turunan yang kita cari memiliki dua suku. Interpretasi dari istilah pertama
adalah langsung: Ini adalah kemiringan kurva permintaan yang
dikompensasikan. Tapi kemiringan itu mewakili gerakan di sepanjang kurva indiferen
tunggal; pada kenyataannya, inilah yang kita sebut sebagai “substitusi efek
”sebelumnya. Suku pertama di sebelah kanan Persamaan adalah representasi
matematis efek itu.
 Efek pendapatan
Suku kedua dalam Persamaan mencerminkan cara perubahan p x mempengaruhi
permintaan untuk x melalui perubahan tingkat pengeluaran yang diperlukan (yaitu,
perubahan daya beli). Oleh karena itu, istilah ini mencerminkan efek pendapatan.
Tanda negative pada Persamaan menunjukkan arah efeknya. Misalnya
peningkatan p x meningkatkan tingkat pengeluaran itu akan diperlukan untuk
menjaga utilitas tetap konstan (secara matematis, ∂ E / ∂ p x > 0). Tapi karena
pendapatan nominal dipertahankan konstan dalam permintaan Marshallian,
pengeluaran tambahan ini tidak tersedia.
• Fungsi Permintaan yang Dikompensasi Permintaan sekarang bergantung pada utilitas
daripada pendapatan

VPY0.5 VPX0.5
X= Y=
PX0.5 PY0.5

K. Pemeriksaan Matematika dari Perubahan Harga


• Diferensiasi kondisi orde pertama dari maksimisasi utilitas dapat dilakukan untuk
menyelesaikan turunan ini
Namun, pendekatan ini tidak praktis dan memberikan sedikit wawasan ekonomi
Sebaliknya, kami akan menggunakan pendekatan tidak langsung
Ingat fungsi pengeluaran
pengeluaran minimum = E(P.X,P.Y,U)
Kemudian, menurut definisi
hX (P.X,P.Y,U) = dX [P.X,P.Y,E(P.X,P.Y,U)]
Perhatikan bahwa kedua fungsi permintaan adalah sama ketika pendapatan persis
seperti yang dibutuhkan untuk mencapai tingkat utilitas yang disyaratkan
• Kita dapat membedakan fungsi permintaan yang dikompensasikan dan mendapatkan

hX d X d X E
= + 
PX PX E PX

d X hX d X E
=  
PX PX E PX
• Istilah kedua mengukur cara perubahan P.X mempengaruhi permintaan X melalui
perubahan tingkat pengeluaran yang diperlukan. Ini adalah representasi matematis
dari efek pendapatan

d X hX d X E
=  
PX PX E PX

L. Persamaan Slutsky
• Efek substitusi dapat ditulis sebagai

hX X
substituti on effect = = |U =constant
PX PX
• Efek pendapatan dapat ditulis sebagai
d X E X E
income effect =   =  
E PX I PX
• Hipotesis pemaksimalan utilitas menunjukkan bahwa efek substitusi dan pendapatan
yang timbul dari perubahan harga dapat diwakili oleh

d X
= substituti on effect + income effect
PX
d X X X
= |U =constant  X
PX PX I

• Suku pertama adalah efek substitusi


Selalu negatif selama MRS berkurang kemiringan kurva permintaan kompensasi akan
selalu negative.

d X X X
= |U =constant  X
PX PX I
• Istilah kedua adalah efek pendapatan: jika X adalah barang normal, kalau begitu
∂X/∂I> 0 maka seluruh efek pendapatan negative. Jika X adalah barang inferior ∂X/∂I
<0 maka seluruh efek pendapatan positif.

M. Negatifitas Efek Substitusi


• Misalkan hanya harga X yang berubah (P.YC = P.YD)
(P.XC - P.XD) (XC - XD) ≤ 0
• Efek Substitusi yaitu bahwa harga dan kuantitas bergerak berlawanan arah ketika
utilitas dipertahankan konstan.

N. Kesejahteraan Konsumen
• Fungsi pengeluaran menunjukkan pengeluaran minimum yang diperlukan untuk
mencapai tingkat utilitas yang diinginkan (harga tertentu)
• Fungsi tersebut dapat dilambangkan sebagai
pengeluaran = E(P.X,P.Y,U0)
dimana U0 adalah tingkat utilitas "target"
 Surplus konsumen adalah area di bawah kurva permintaan Marshallian dan di atas
harga pasar. Ini menunjukkan apa yang akan dibayar seseorang untuk hak bersukarela
transaksi dengan harga ini. Perubahan surplus konsumen dapat digunakan untuk
mengukur kesejahteraan efek perubahan harga.
 Hilangnya Kesejahteraan Konsumen karena Kenaikan Harga
Misalkan kita menggunakan fungsi permintaan Marshallian sebagai gantinya

I
X = d X (PX , PY , I) =
2 PX
kerugian kesejahteraan dari kenaikan harga dari P.X = 0,25 sampai P.X = 1 diberikan
oleh
1
I ln PX PX = 1

0.25
2 PX
dPX = I |
2 PX =0.25
CHAPTER 6
Demands Relationship Among Goods

A. Gross Complements and Gross Substitutes


Di kedua panel tersebut menunjukkan bahwa, harga y turun. Dalam (a), efek substitusi sangat
kecil sehingga konsumen membeli lebih banyak x dan lebih banyak y. Dalam hal i∂x = ∂py <
0 ni, karena maka x dan y adalah gross complements. Dalam (b), efek substitusi sangat besar
sehingga konsumen membeli lebih sedikit x dan lebih banyak y. Dalam hal ini, karena ∂x =
∂py > 0 maka x dan y adalah gross substitutes.

Dalam gambar ini, x dan y adalah komplemen bruto, tetapi merupakan substitusi neto.
Turunan ∂x = ∂py ternyata negatif (x dan y adalah komplemen bruto) karena efek substitusi
(positif) lebih besar daripada efek pendapatan (negatif) (penurunan harga y menyebabkan
pendapatan riil meningkat pesat dan akibatnya pembelian aktual x meningkat). Namun,
seperti yang dijelaskan dalam gambar, jika hanya ada dua barang yang dapat dipilih, barang
tersebut harus merupakan substitusi bersih, meskipun dapat berupa barang substitusi bruto
atau pelengkap bruto. Hal ini dikarenakan kita mengasumsikan MRS berkurang, maka efek
substitusi harga sendiri harus negatif dan akibatnya efek substitusi harga silang harus positif.
B. A Mathematical Treatment
Perubahan x yang disebabkan oleh perubahan pada P.Y dapat ditunjukkan dengan persamaan
tipe Slutsky sebagai berikut ini:

C. Subtitutes and Complements


Untuk kasus banyak barang, kita bisa menggeneralisasi analisis Sylutsk untuk setiap i atau j.
Hal ini menyiratkan bahwa perubahan harga barang apa pun menyebabkan pendapatan dan
efek substitusi yang dapat mengubah jumlah setiap barang yang diminta. Dua barang dapat
menjadi subtitutes, jika satu barang bisa menggantikan barang lain yang digunakan.
Beberapa contohnya adalah teh dan kopi, hamburger dan hot dog, mentega dan margarin.
Sementara itu, dua barang dapat menjadi complements jika digunakan secara bersama.
Beberapa contohnya adalah kopi dan krim, ikan dan kentang goreng, atau brendi dan cerutu.
Konsep gross subtitutes and complements mencakup efek substitusi dan pendapatan Dua
barang dapat dikatan sebagai gross subtitutes jika ∂x = ∂py > 0 dan dapat dikatakan sebagai
gross complement jika ∂x = ∂py < 0.

D. Asymmetry Of The Gross Definition


Salah satu karakteristik yang tidak diinginkan tentang gross definition dari subtitutes and
complements adalah bahwa keduanya tidak simetris. Mungkin saja X1 menjadi subtitutes X2
dan pada saat yang sama X2 menjadi complements X1.

E. Net Subtitutes and Complements


Konsep net subtitutes and complements hanya berfokus pada efek substitusi. Dua barang
dapat dikatakan sebagai net subtituties, jika:

dan dua barang dapat dikatakan sebagai net complement, jika:


Definisi ini, hanya melihat pada istilah substitusi untuk menentukan apakah dua barang
merupakan substitusi atau komplemen. Definisi ini menarik secara intuitif (karena hanya
terlihat pada bentuk kurva indiferen) dan secara teoritis diinginkan (karena tidak ambigu).
Setelah xi dan xj ditemukan sebagai substitusi, mereka tetap menjadi substitusi dan tidak
peduli ke arah mana definisi tersebut diterapkan. Faktanya, definisinya sudah simetris
sempurna:

F. Composite Commodities
Dalam kasus yang paling umum, seorang individu yang mengkonsumsi n barang akan
memiliki fungsi permintaan yang mencerminkan n(n+1)/2 efek substitusi yang berbeda.
Seringkali mudah untuk mengelompokkan barang menjadi agregat yang lebih besar.
Contohnya: makanan, pakaian, dan semua barang lainnya.

G. Composite Commodities Theorem


Misalkan konsumen memilih di antara n barang tetapi kita hanya tertarik secara khusus pada
salah satunya katakanlah itu x1. Secara umum, permintaan x1 akan bergantung pada harga
individu dari n-1 komoditas lainnya. Tetapi jika semua harga ini bergerak bersama, mungkin
masuk akal untuk menggabungkannya menjadi satu komoditas gabungan yaitu y. Secara
formal, jika kita membiarkan P.20…P.n0 mewakili harga awal barang-barang tersebut, maka
asumsikan bahwa harga-harga tersebut hanya dapat bervariasi bersama-sama. Mereka semua
mungkin berlipat ganda, atau semuanya turun 50 persen, tetapi harga relatif X2,…,Xn tidak
akan berubah. Sekarang kita mendefinisikan komoditas gabungan y menjadi total
pengeluaran pada X2,…,Xn, menggunakan harga awal P.20…P.n0:

Batas anggaran awal individu yaitu:


Dengan asumsi, semua harga P2,…,Pn berubah serempak. Asumsikan semua harga ini
berubah dengan faktor yang sama yaitu t (t > 0). Sekarang batasan anggaran menjadi sebagai
berikut:

Akibatnya, faktor proporsionalitas (t) memainkan peran yang sama dalam kendala anggaran
orang ini seperti halnya harga y(py) dalam analisis dua barang sebelumnya. Perubahan P1
atau t menyebabkan efek substitusi. Selama P2,…,Pn bergerak bersama, oleh karena itu kita
dapat membatasi pemeriksaan permintaan kita pada pilihan antara membeli X1 atau membeli
“yang lainnya. Teorema tidak membuat prediksi tentang bagaimana pilihan X2,…,Xn
berlaku. Teorema ini hanya berfokus pada total pengeluaran untuk X2,…,Xn, bukan pada
bagaimana pengeluaran tersebut dialokasikan di antara item-item tertentu (walaupun alokasi
ini diasumsikan dilakukan dengan cara memaksimalkan utilitas).

H. Generalitation and Limitation


Composite Commodities adalah sekelompok barang yang semua harganya bergerak bersama.
Barang-barang ini dapat diperlakukan sebagai satu komoditas, di mana individu berperilaku
seolah-olah dia sedang memilih antara barang-barang lain dan total pengeluaran untuk
seluruh kelompok gabungan. Misalkan seseorang menerima utilitas dari tiga barang:
makanan (x), layanan perumahan (y) diukur dalam ratusan kaki persegi, dan operasi rumah
tangga (z) yang diukur dengan penggunaan listrik. Jika utilitas individu diberikan oleh fungsi
CES tiga barang sebagai berikut:

Maka teknik Lagrangian dapat digunakan untuk menghitung fungsi permintaan Marshallian
untuk barang tersebut sebagai berikut:
I. Household Production Model
Titik awal untuk sebagian besar model produksi rumah tangga adalah mengasumsikan bahwa
individu tidak menerima utilitas langsung dari barang yang mereka beli di pasar (seperti yang
telah kita asumsikan sejauh ini). Sebaliknya, hanya ketika barang pasar digabungkan dengan
input waktu oleh individu maka output yang menyediakan utilitas diproduksi. Dalam
pandangan ini, daging mentah dan kentang mentah tidak berguna sampai mereka dimasak
bersama untuk menghasilkan rebusan. Demikian pula, pembelian daging sapi dan kentang di
pasar hanya dapat dipahami dengan memeriksa preferensi individu untuk rebusan dan
teknologi yang mendasari produksinya. Secara formal, asumsikan seperti sebelumnya bahwa
ada tiga barang yang mungkin dibeli seseorang di pasar: x, y, dan z. Pembelian barang-
barang ini tidak memberikan utilitas langsung, tetapi barang tersebut dapat digabungkan oleh
individu untuk menghasilkan salah satu dari dua barang yang diproduksi sendiri: a1 atau a2.
Teknologi produksi rumah tangga ini dapat direpresentasikan dengan fungsi produksi. Oleh
karena itu, maka:

Tujuan individu adalah memilih x, y, z untuk memaksimalkan utilitas yang tunduk pada
batasan produksi dan batasan anggaran keuangan:

Dua wawasan penting dari model umum ini dapat ditarik bahwa: pertama, karenafungsi
produksi dapat diukur dengan menggunakan data rinci tentang operasi rumah tangga, rumah
tangga dapat diperlakukan sebagai perusahaan multi-produk. Kedua, Karena mengkonsumsi
lebih banyak a1 membutuhkan lebih banyak penggunaan x, y, dan z maka kegiatan ini
mempunyai opportunity cost berupa jumlah a2 yang dapat diproduksi.

J. The Linier Attributes Model


Dalam model ini, atribut baranglah yang memberikan utilitas kepada individu, dan setiap
barang tertentu berisi satu set tetap atribut. Jika, misalnya, kita hanya berfokus pada kalori
(a1) dan vitamin (a2) yang disediakan oleh berbagai makanan, model Lancaster
mengasumsikan bahwa utilitas adalah fungsi dari atribut ini dan bahwa individu membeli
berbagai makanan hanya untuk tujuan memperoleh kalori dan vitamin yang mereka
tawarkan. Dalam istilah matematika, model mengasumsikan bahwa produksi memiliki
bentuk sederhana sebagai berikut:

Dimana a1x mewakili jumlah kalori per unit makanan x, a2x merepresentasikan jumlah
vitamin x tiap unit makanan, dan lain sebagainya. Jadi, dalam bentuk model ini, sebenarnya
tidak ada produksi di rumah. Sebaliknya, masalah keputusannya adalah bagaimana memilih
makanan yang memberikan campuran optimal kalori dan vitamin dengan anggaran makanan
yang tersedia.

K. Illustrating The Budget Constraints


Untuk memulai pemeriksaan kita terhadap teori pilihan di bawah model atribut, pertama-
tama kita mengilustrasikan batasan anggaran..Pada gamvar dibawah, sinar 0x merekam
berbagai kombinasi a1 dan a2 yang tersedia dari jumlah x yang lebih besar secara berturut-
turut. Karena teknologi produksi linier yang diasumsikan dalam model atribut, kombinasi a1
dan a2 ini terletak di sepanjang garis lurus, meskipun dalam model produksi rumahan yang
lebih kompleks mungkin tidak demikian. Demikian pula, sinar 0y dan 0z menunjukkan
jumlah atribut a1 dan a2 yang disediakan oleh berbagai jumlah barang y dan z yang mungkin
dibeli.
Jika orang ini menghabiskan semua penghasilannya untuk x barang, maka anggaran menjadi
terbatas memungkinkan pembelian sebagai berikut:

Hal itu akan menghasilkan:

Titik ini dicatat sebagai titik x pada sinar 0x. Demikian pula, poin y dan z mewakili
kombinasi a1 dan a2 yang akan diperoleh jika semua pendapatan dibelanjakan masing-
masing untuk barang y atau barang z. Kumpulan a1 dan a2 yang dapat diperoleh dengan
membeli x dan y (dengan anggaran tetap) diwakili oleh garis yang menghubungkan x dan y.

Demikian pula, garis x z mewakili kombinasi a1 dan a2 tersedia dari x dan z, dan baris y z
menunjukkan kombinasi yang tersedia dari pencampuran y dan z. Semua kemungkinan
kombinasi dari pencampuran tiga barang pasar diwakili oleh area segitiga yang diarsir x y z
Seorang individu yang memaksimalkan utilitas tidak akan pernah mengkonsumsi jumlah
positif dari ketiga barang ini. Hanya garis keliling timur laut dari segitiga x y z yang
mewakili jumlah maksimal a1 dan a2 yang tersedia untuk orang ini berdasarkan
pendapatannya dan harga barang pasar. Individu dengan preferensi terhadap a1 akan
memiliki kurva indiferen yang mirip dengan U0 dan akan memaksimalkan utilitas dengan
memilih titik seperti E. Kombinasi a1 dan a2 yang ditentukan oleh titik tersebut dapat
diperoleh dengan hanya mengkonsumsi barang y dan z. Demikian pula, seseorang dengan
preferensi yang diwakili oleh kurva indiferen U00 akan memilih titik E0 dan hanya
mengkonsumsi barang x dan y.

Oleh karena itu, model atribut memprediksi bahwa solusi sudut di mana individu
mengkonsumsi jumlah nol dari beberapa komoditas akan relatif umum, terutama dalam kasus
di mana individu melampirkan nilai pada atribut yang lebih sedikit (di sini, dua) daripada
barang pasar yang dapat dipilih (tiga). Jika pendapatan, harga, atau preferensi berubah, maka
pola konsumsi juga dapat berubah secara tiba-tiba. Barang yang sebelumnya dikonsumsi
dapat berhenti dibeli dan barang yang sebelumnya terbengkalai mungkin mengalami
peningkatan pembelian yang signifikan. Ini adalah akibat langsung dari asumsi linier yang
melekat dalam fungsi produksi yang diasumsikan di sini. Dalam model produksi rumah
tangga dengan asumsi kemampuan substitusi yang lebih besar, reaksi terputus-putus seperti
itu kecil kemungkinannya.
CHAPTER 7
Uncertainty and Information

Dalam bab ini akan membahas tentang dasar elemen dari teori perilaku individual dalam
situasi tidak pasti. Tujuan dalam bab ini untuk menunjukkan bahwa individu tidak menyukai
resiko dan bagaimana merekamenggunakan strategi dalam menanggulanginya. Lebih umum
dalam bab ini akan menjelaskan tentang isu yang berkembang oleh informasi yang mungkin
diterima tidak sempurna ketika individu membuat maksimilisasi utilitas.

A. Statistika Matematika
Banyak alat atau model ekonomi dalam situasi yang tidak pasti yang murni dibangun dari
statistika matematika. Berikut adalah variabel-variabel yang akan dijelaskan dalam bab ini:
1. Variabel Random: yaitu variabel yang terekam, format numerik dan memungkinkan
outcoe dari beberapa random event
2. Probability density function (PDF): yaitu fungsi yang menunjukkan probabilitas terikat
dengan kemungkinan outcomes dari random variable.
3. Expected value of a random variable: outcome dari random variable akan terjadi dala
rata-rata. Nilai harapan akan dimasukkan dalam E (x). Jika x adalah variable random

dengan n outcomes kemudian E (x) = dimana f(x) adalah PDF untuk

random variable x. jika x adalah lanjutan random variable, maka E(x) =


4. Variance and standart deviation of a random variable: dimana konsep mengukur dari
siperson dari random variable tentang nilai harapan. Dalam kasus diskrit,

dalam kasus lanjutan Var(x) =

Dapat kita lihat semua konsep akan mulai bekerja jika kita memulai membuat keputusan dan
membuat proses individu dengan angka tidak pasti dan outcome akan menjadi konsep yang
merepresentasikan dari random variable.
B. Fair games and the expected Utility Hypothesis
Fair Game adalah permainan acak dengan spesifikasi harga dan probablitas yang
mengharapkan nilai nol. Untuk contoh, jika kamu melempar koin dengan teman harapan nilai
dari game ini adalah Nol karena:

Dimana yang menang mendapat nilai plus dan yang kalah mendapat nilai minus.

C. St. Petersburg paradox


Di dalam ST Petersburg paradoks, mengikuti cara main game melempar koin tersebut. Dan
didapatan rumus sebagi berikut:

Dari beberapa introspeksi dimana semua orang yang tidak bermain akan membayar lebih
banyak untuk bermain game ini. Jika saya memberikan 1 dolar untuk bermain game ini, saya
tidak yakin akan mengambil karena fakta 1 dolar ini masih dipertimbangkan daripada
harapan nilai dari game ini. kemudian paradoks permainan Bernoulli tidak setara dengan
harapan nilai dollar.

D. Expected Utility

Dengan asumsi bahwa harga yang semakin luas dari st petersburg paradox akan
mempertemukan penurunan marginal utilitas dimana bernouli ini akan memberikan solusi
sebagai berikut:

Unbounded Utility =
Keterangan: disini akan aa dua alternatif solusi untuk St. Petersburg Paradox, untuk beberapa
akan dihitung sesuai harapan nilai dalam permainan aslinya
1. Dengan asumsi bahwa beberapa probabilitas kurang dari 0,01 dan faktanya 0
2. Dalam hal itu utilitas dari Pt. Petersburg harga akan memberikan rumus sebagai berikut
E. Expected Utility Maximization
Dengan menggunakan angka utilitas, kita dapat melihat tentang tingkat rasional dari setiap
individu akan memilikih diantara gambles disamping mereka berekspektasi akan utilitas
mereka.

Berikut adalah formula untuk melihat gamble 1 atau gamble 2.

F. Pendekatan Preferensi Untuk Pilihan Di Dalam Kondisi Tidak Pasti


Dasar model untuk utilitas maksimisasi suatu barang untuk budget constraint terlihat akan
hilang. Dalam buku ini membuat beberapa teknik baru yang akan membawa diskusi beberapa
perilaku yang kembali ke standar pilihan teori.

G. Negara Di Dunia Dan Komoditas Kontingen.


Dengan mengasumsikan bahwa harsil dari setiap peristiwa acak dapat dikategorikan
ke dalam jumlah negara di dunia. Kita tidak dapat meprediksi dengan tepat pa yang akan
terjadi tetapi kami ber asumsi bahwa kemungkinan untuk mengkategorikan semua
kemungkinan yang mukin terjadi ke dalam jumlah tetap darri negara bagian yang
didefinisikan. Misalnya, kita mungkin membuat perkiraan yang sangat kasar yang
mengatakan bahwa dunia akan berada hanya dalam satu dari dua kemungkinan keadaan
besok: Itu akan terjadi baik "saat baik" atau "saat buruk". Seseorang dapat membuat gradasi
keadaan-keadaan yang jauh lebih halus dunia (melibatkan bahkan jutaan kemungkinan
negara), tetapi sebagian besar esensi teori bisa dikembangkan dengan hanya menggunakan
dua kondisi.
Ide konseptual yang dapat dikembangkan secara bersamaan dengan gagasan negara
bagiandunia adalah komoditas kontingen. Ini adalah barang yang dikirim hanya jika negara
bagian tertentu dunia terjadi. Sebagai contoh, "$ 1 di saat yang baik" adalah komoditas
kontingen yang menjanjikan $ 1 individu di saat-saat baik tetapi tidak ada sesuatu pun di
masa depan yang berubah menjadi saat-saat buruk. Ini bahkan mungkin, dengan sedikit
mengembangkan kemampuan intuitif seseorang, untuk membayangkan mampu
melakukannya membeli komoditas ini: Saya mungkin bisa membeli dari seseorang janji $ 1
jika besok ternyata waktu yang baik. Karena besok bisa jadi buruk, ini niat baik mungkin
dijual kurang dari $ 1. Jika seseorang juga bersedia menjual kontingen kepada saya
komoditas "$ 1 di saat-saat buruk", maka saya dapat meyakinkan diri sendiri untuk memiliki
$ 1 besok dengan membeli dua komoditas kontingen "$ 1 di saat baik" dan "$ 1 di saat
buruk".

H. Analisis Utilitas
Meneliti pilihan yang memaksimalkan utilitas di antara komoditas kontingen dilanjutkan
secara formal dengan cara yang sama kita menganalisis pilihan sebelumnya. Perbedaan
utamanya adalah, setelah Faktanya, seseorang hanya akan memperoleh satu barang kontingen
(tergantung pada apakah barang itu akan diperoleh keluar untuk menjadi saat yang baik atau
buruk). Namun, sebelum ketidakpastian terselesaikan, individu tersebut telah melakukannya
dua barang kontingen yang akan dipilih dan mungkin akan membeli sebagian dari masing-
masing karena dia atau dia tidak tahu keadaan mana yang akan terjadi. Kami menunjukkan
dua barang kontingen ini dengan ~ (kekayaan di saat baik) dan Wb (kekayaan di saat buruk).
Dengan asumsi utilitas itu independen keadaan mana yang terjadi dan bahwa individu ini
percaya bahwa saat-saat indah akan terjadi bersama probabilitas 1T, utilitas yang diharapkan
terkait dengan dua barang kontingen ini adalah:

I. Harga dari Komoditas Kontingen


Dengan asumsi bahwa orang ini dapat membeli satu dolar kekayaan pada saat yang tepat
untuk Pg dan satu dolar kekayaan di masa-masa sulit bagi Pb, maka keterbatasan
anggarannya

Rasio harga Pg / Pb menunjukkan bagaimana orang ini dapat memperdagangkan dolar


kekayaan di saat-saat baik dolar di masa-masa sulit. Jika, misalnya, Pg = 0,80 dan Pb = 0,20,
maka pengorbanan $ 1 kekayaan dalam saat-saat yang baik akan memungkinkan orang ini
untuk membeli klaim kontingen yang menghasilkan kekayaan $ 4 kali ternyata buruk.
Apakah perdagangan semacam itu akan meningkatkan utilitas, tentu saja, akan bergantung
tentang situasi spesifik. Tapi melihat masalah yang melibatkan ketidakpastian sebagai situasi
di mana berbagai klaim kontingen diperdagangkan adalah wawasan utama yang ditawarkan
oleh negara model preferensi.
J. Fair market untuk barang kontingen
Jika pasar untuk klaim kekayaan kontinjensi berkembang dengan baik dan ada kesepakatan
umum tentang kemungkinan waktu yang baik (1r), maka harga untuk klaim tersebut akan
adil secara aktuaria artinya, mereka akan sama dengan probabilitas yang mendasarinya:

Dalam contoh kita sebelumnya, jika Pg = 1r = 0.8 dan Pb = (1 - 1r) = 0.2 maka 1r / (l - 1r) =
4. Dalam hal ini peluang yang mendukung waktu yang baik akan dinyatakan sebagai "4
banding 1." Pasar yang adil untuk klaim kontingen (seperti pasar asuransi) juga akan
mencerminkan peluang ini. Analoginya adalah disediakan oleh "peluang" yang dikutip dalam
pacuan kuda. Peluang ini "adil" jika mencerminkan kemungkinan benar bahwa berbagai kuda
akan menang.

K. The Value Of Information


Mengembangkan model akuisisi informasi memerlukan penggunaan alat dari penelitian kami
ketidakpastian di awal bab ini. Kurangnya informasi dengan jelas menunjukkan masalah di
volving ketidakpastian untuk pengambil keputusan. Dengan tidak adanya informasi yang
sempurna, dia mungkin tidak dapat mengetahui dengan pasti apa konsekuensi dari tindakan
tertentu nantinya. Lebih baik informasi dapat mengurangi ketidakpastian itu dan oleh karena
itu mengarah pada keputusan yang lebih baik peningkatan utilitas. Informasi berharga karena
memungkinkan individu untuk melakukannya membuat keputusan yang lebih baik dalam
situasi yang tidak pasti. Informa Keberhasilan dapat menjadi sangat berharga jika individu
memilikinya fleksibilitas dalam pengambilan keputusan mereka.

Anda mungkin juga menyukai