Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan : 13

Hari : Minggu
MATA KULIAH Jam : 14.00
EKONOMI MANAJERIAL Tanggal : 11.06.2023
Ruang : N.1.5
FE S1 USM Dosen : C. Tri Widiastuti, SE., MM

Kerjakan dengan Teliti !

Catatan :
Dikerjakan di kertas folio, ditulis tangan.

1. Jelaskan dengan menggunakan kurva produksi sama (isoquant) dan garis biaya
sama (isocost), bagaimana meminimumkan biaya untuk mencapai tingkat
produksi tertentu dan memaksimumkan produksi dengan sejumlah biaya yang
tersedia.

Jawab :
Memaksimumkan Produksi
Dalam persoalan yang dinyatakan No. 1 dimisalkan biaya yangdibelanjakan untuk
membeli per unit modal adalah Rp. 15.000,upah tenaga kerja adalah Rp. 10.000, dan
biaya yang disediakanprodusen adalah Rp. 300.000. Dengan uang sebanyak
Rp.300.000 produsen dapat
 –
 sekiranya iya membeli satu jenis faktorproduksi saja-memperoleh 20 unit modal atau
30 tenaga kerja.Garis biaya TC 3
 menggambarkan gabungan tenaga kerja danmodal yang dapat diperoleh dengan
menggunakan uang yangtersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang
akanmenghasilkan produksi yang paling maksimum ? Terdapat 5 titikyang terletak
pada berbagai kurva produksi sama
yangmerupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengangaris TC 2
 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini titik E terletakdi kurva produksi sama
yang paling tinggi yaitu kurva produksisama pada tingkat produksi sebanyak 2500
unit. Ini berartigabungan yang diwujudkan oleh titik E akan
memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp.300.00
0. Gabungan tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12tenaga kerja.
Meminimumkan Produksi
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalann dalam No. 2,perlu dibuat
pemisahan mengenai tingkat produksi yang ingindicapai. Misalkan produsen ingin
memproduksi sebanyak 1500unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh
kurvaproduksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong ataudisinggung oleh
garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, Q,R, dan P. Titik-titik ini
menggambarkan gabungan-gabungantenaga kerja dan modal yang dapat digunakan
untukmenghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Darigabungan-
gabungan tersebut, yangmanakah yang akanmemakan biaya yang paling murah? Yang
biayanya palingminimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yangterletak
pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P adalahpada garis biaya sama ( yang
menyinggung kurva produksi samaIQ ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan
demikian titik inimenggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
akanmembutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan1500 unit. Faktor
produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unitmodal, dan biaya yang dikeluarkan
adalah Rp. 210.000.
2. Jelaskan hubungan di antara kurva biaya berubah rata-rata, biaya total rata-
rata, dan biaya marjinal.

Jawab :
Dalam analisis ekonomi mikro, terdapat hubungan antara kurva biaya berubah rata-
rata (average variable cost curve), biaya total rata-rata (average total cost curve), dan
biaya marjinal (marginal cost). Berikut penjelasan mengenai hubungan di antara
ketiganya:
1. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost/ATC): Biaya Total Rata-Rata adalah
biaya total yang dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. ATC mencerminkan
biaya rata-rata per unit output. Rumus untuk menghitung ATC adalah sebagai berikut:
ATC = Total Cost / Quantity of Output
2. Biaya Berubah Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC): Biaya Berubah Rata-Rata
adalah biaya variabel total yang dibagi dengan jumlah output yang dihasilkan. AVC
mencerminkan biaya rata-rata per unit output yang hanya mencakup biaya variabel.
Rumus untuk menghitung AVC adalah sebagai berikut: AVC = Total Variable Cost /
Quantity of Output
3. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC): Biaya Marjinal adalah perubahan biaya total
yang terjadi ketika jumlah output bertambah satu unit tambahan. MC mencerminkan
biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit output tambahan.
Rumus untuk menghitung MC adalah sebagai berikut: MC = Change in Total Cost /
Change in Quantity of Output
Hubungan di antara ketiga konsep ini adalah sebagai berikut:
 ATC dapat dipecah menjadi dua komponen, yaitu AVC dan Average Fixed Cost
(AFC). AFC adalah biaya tetap total yang dibagi dengan jumlah output yang
dihasilkan. Secara matematis, ATC = AVC + AFC.
 AVC juga dapat dipecah menjadi biaya variabel rata-rata per unit output (biaya bahan
baku, upah tenaga kerja, dll.) serta biaya marjinal per unit output. Secara matematis,
AVC = MC + AFC.
 MC adalah turunan dari biaya total, yang berarti MC adalah perubahan biaya total
yang dihasilkan oleh satu unit tambahan output. Jika MC kurang dari ATC, maka
ATC akan turun. Sebaliknya, jika MC lebih tinggi dari ATC, maka ATC akan naik.
ATC mencapai titik minimum saat MC sama dengan ATC.
Dengan demikian, biaya marjinal memainkan peran penting dalam mempengaruhi
biaya total rata-rata. Jika biaya marjinal lebih rendah dari biaya total rata-rata, biaya
total rata-rata cenderung menurun. Sebaliknya, jika biaya marjinal lebih tinggi dari
biaya total rata-rata, biaya total rata-rata cenderung meningkat.
3. Jelaskan dengan menggunakan angka dan secara grafik bagaimana suatu
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan
yang maksmimum?

Jawab :
Dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan bertujuan untuk mencapai tingkat
keuntungan maksimum dengan mengoptimalkan tingkat produksi. Dalam kondisi ini,
perusahaan dianggap sebagai pengambil harga (price taker), yang artinya perusahaan
harus menerima harga pasar yang ada.
Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna mencapai tingkat keuntungan maksimum menggunakan contoh angka dan
grafik:
1. Angka: Misalkan perusahaan memproduksi dan menjual produk A di pasar persaingan
sempurna. Biaya total (TC) dan pendapatan total (TR) per unit output adalah sebagai
berikut: TC = 2Q^2 + 10Q + 100 TR = 20Q
Dalam hal ini, Q merupakan tingkat produksi.
2. Grafik: Dalam grafik, sumbu horizontal mewakili tingkat produksi (Q) dan sumbu
vertikal mewakili biaya dan pendapatan. Dalam hal ini, biaya total (TC) dan
pendapatan total (TR) ditampilkan sebagai garis-garis yang tergantung pada tingkat
produksi.
Pertama, gambarlah kurva biaya total (TC) berdasarkan fungsi biaya total yang
diberikan. Kurva TC umumnya memiliki bentuk U-shaped karena biaya tetap (fixed
cost) tetap dan biaya variabel (variable cost) meningkat seiring peningkatan produksi.
Kedua, gambarlah kurva pendapatan total (TR) berdasarkan fungsi pendapatan total
yang diberikan. Kurva TR umumnya berbentuk garis lurus dengan slope yang positif
karena pendapatan meningkat seiring dengan peningkatan produksi.
Titik di mana kurva TC dan kurva TR saling berpotongan adalah titik impas (break-
even point), di mana perusahaan tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Namun, untuk mencapai tingkat keuntungan maksimum, perusahaan harus
memperhatikan biaya marjinal (MC) dan pendapatan marjinal (MR).
 Biaya Marjinal (MC) adalah perubahan biaya total yang timbul akibat peningkatan
satu unit output tambahan.
 Pendapatan Marjinal (MR) adalah perubahan pendapatan total yang diperoleh dari
penjualan satu unit output tambahan.
Perusahaan harus memaksimalkan keuntungan dengan memproduksi hingga titik di
mana biaya marjinal (MC) sama dengan pendapatan marjinal (MR) dan MC lebih
rendah dari harga pasar (P). Dalam pasar persaingan sempurna, pendapatan marjinal
(MR) setara dengan harga pasar (P).
Jika MC < MR, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan meningkatkan
produksi. Jika MC > MR, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan
mengurangi produksi. Titik keuntungan maksimum tercapai ketika MC = MR.
Dalam grafik, titik keuntungan maksimum adalah titik di mana kurva MC memotong
kurva MR dari bawah dan di mana MC juga lebih rendah dari harga pasar (P).
Dengan demikian, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai tingkat
keuntungan maksimum dengan memproduksi

4. Jelaskan syarat kebijakan diskriminasi harga yang dapat dilakukan oleh


perusahaan monopoli?

Jawab :
Kebijakan diskriminasi harga adalah praktik di mana perusahaan membebankan harga
yang berbeda kepada konsumen yang berbeda untuk produk atau layanan yang sama.
Dalam konteks perusahaan monopoli, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi agar
perusahaan dapat melaksanakan kebijakan diskriminasi harga. Berikut adalah syarat-
syarat tersebut:
1. Kekuasaan Monopoli: Perusahaan harus memiliki kekuatan monopoli di pasar, yang
berarti tidak ada pesaing yang signifikan yang dapat mengganggu keputusan harga
perusahaan. Dalam situasi monopoli, perusahaan memiliki kontrol penuh atas
penentuan harga.
2. Perbedaan dalam Elastisitas Permintaan: Permintaan produk atau layanan perusahaan
harus memiliki tingkat elastisitas permintaan yang berbeda di antara kelompok
konsumen. Elastisitas permintaan mengukur sejauh mana perubahan harga
mempengaruhi jumlah permintaan. Dalam diskriminasi harga, perusahaan mencoba
memaksimalkan pendapatan dengan mengenakan harga yang berbeda pada kelompok
konsumen yang memiliki tingkat elastisitas permintaan yang berbeda.
3. Dapat Memisahkan Konsumen: Perusahaan harus dapat memisahkan konsumen
menjadi kelompok-kelompok yang berbeda dan mengenakan harga yang berbeda
kepada setiap kelompok. Misalnya, perusahaan dapat membedakan konsumen
berdasarkan lokasi geografis, usia, keanggotaan, atau preferensi pembelian.
4. Tidak Ada Kemungkinan Arbitrase: Arbitrase terjadi ketika konsumen membeli
produk dengan harga rendah dari kelompok dengan harga rendah dan menjualnya
dengan harga tinggi kepada kelompok dengan harga tinggi. Untuk melaksanakan
diskriminasi harga dengan sukses, perusahaan harus memastikan bahwa tidak ada
kemungkinan arbitrase yang signifikan. Ini dapat dicapai dengan membatasi transfer
produk antara kelompok konsumen, menerapkan persyaratan khusus, atau
menggunakan metode lain yang membatasi kesempatan arbitrase.
Dalam praktiknya, perusahaan monopoli sering menggunakan metode diskriminasi
harga seperti harga berbeda untuk konsumen bisnis dan konsumen individu, diskon
untuk pelanggan langganan, atau harga yang berbeda berdasarkan wilayah geografis.
Tujuan utama perusahaan dalam menerapkan kebijakan diskriminasi harga adalah
untuk meningkatkan keuntungan dengan memanfaatkan perbedaan permintaan dan
kemampuan bayar konsumen.
Penting untuk dicatat bahwa kebijakan diskriminasi harga dapat menjadi kontroversial
dan diatur oleh undang-undang di banyak yurisdiksi untuk mencegah penyalahgunaan
kekuasaan monopoli dan perlakuan yang tidak adil terhadap konsumen.

5. Pasar monopoli timbul dapat disebabkan oleh dua factor, yaitu factor legal dan
alamiah. Jelaskan beberapa contoh kedua factor tersebut.

Jawab :
Pasar monopoli dapat muncul karena dua faktor utama, yaitu faktor legal dan faktor
alamiah. Berikut adalah beberapa contoh untuk masing-masing faktor:
1. Faktor Legal: Faktor-faktor hukum atau legal dapat menciptakan pasar monopoli.
Contoh-contoh faktor legal yang dapat menyebabkan pasar monopoli antara lain:
 Hak Kekayaan Intelektual: Paten, hak cipta, atau merek dagang yang diberikan
kepada perusahaan atau individu atas inovasi atau karya kreatif mereka dapat
memberikan keunggulan monopoli dalam jangka waktu tertentu. Misalnya,
perusahaan farmasi yang memegang paten eksklusif untuk obat tertentu dapat menjadi
monopoli dalam produksi dan penjualan obat tersebut.
 Lisensi dan Peraturan: Kadang-kadang, pemerintah memberikan lisensi eksklusif
kepada perusahaan dalam industri tertentu, atau memberlakukan peraturan dan
persyaratan yang membatasi pesaing potensial. Hal ini dapat menghasilkan pasar
monopoli di sektor yang diatur oleh pemerintah, seperti industri utilitas seperti air,
gas, listrik, dan telekomunikasi.
 Mergers and Acquisitions: Perusahaan dapat memperoleh dominasi pasar melalui
penggabungan atau akuisisi perusahaan pesaing yang signifikan. Jika otoritas
persaingan tidak mengatur atau mengawasi penggabungan ini dengan ketat, dapat
terbentuk pasar monopoli di sektor tersebut.
2. Faktor Alamiah: Faktor-faktor alamiah atau struktural juga dapat menyebabkan
terbentuknya pasar monopoli. Berikut adalah beberapa contoh faktor alamiah yang
dapat menyebabkan pasar monopoli:
 Kendala Sumber Daya Alami: Jika sumber daya alami yang diperlukan untuk
produksi terbatas dan hanya dimiliki oleh satu perusahaan atau sedikit perusahaan,
dapat terbentuk pasar monopoli. Misalnya, jika hanya ada satu ladang minyak yang
kaya di suatu wilayah dan dikuasai oleh satu perusahaan, perusahaan tersebut dapat
menjadi monopoli di pasar minyak.
 Skala Ekonomi: Skala ekonomi terjadi ketika biaya produksi per unit menurun seiring
dengan peningkatan volume produksi. Jika ada biaya tetap yang besar yang harus
ditanggung untuk memasuki pasar, perusahaan yang sudah ada dan memiliki skala
ekonomi yang besar dapat menjadi monopoli. Mereka dapat menetapkan harga yang
lebih rendah daripada pesaing baru yang harus menghadapi biaya tetap yang tinggi.
 Teknologi atau Inovasi yang Mendominasi: Jika satu perusahaan memiliki teknologi
atau inovasi yang unggul dan sulit ditiru oleh pesaing, mereka dapat memegang
kendali pasar dan menjadi monopoli. Keunggulan teknologi atau inovasi mereka
memberikan mereka keunggulan kompetitif yang signifikan dan mencegah pesaing
masuk ke pasar.
Penting untuk dicatat bahwa terdapat perbedaan antara faktor-faktor yang
menyebabkan pasar monopoli dan keberlanjutan monopoli.

6. Jelaskan mengapa dalam persaingan monopolistic setiap perusahaan hanya


mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang?

Jawab :
Dalam jangka panjang, dalam persaingan monopolistik, setiap perusahaan cenderung
hanya memperoleh keuntungan normal. Keuntungan normal mengacu pada tingkat
pengembalian yang cukup untuk menutupi biaya modal dan faktor produksi yang
digunakan oleh perusahaan. Artinya, keuntungan normal mencerminkan
pengembalian yang wajar yang dapat diharapkan oleh pemilik perusahaan sebagai
alternatif dari investasi mereka dalam bisnis lain.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan dalam persaingan monopolistik cenderung
hanya memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang:
1. Persaingan dan Masuknya Pesaing: Dalam persaingan monopolistik, ada kebebasan
bagi perusahaan baru untuk masuk ke pasar dengan produk yang mirip atau sejenis.
Ketika ada keuntungan ekonomi yang tinggi dalam jangka pendek, akan ada insentif
bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar dan menarik konsumen dengan inovasi
produk atau harga yang lebih rendah. Masuknya pesaing baru yang menawarkan
pilihan alternatif kepada konsumen akan mengurangi kekuatan pasar dan mengurangi
kemampuan perusahaan yang sudah ada untuk mempertahankan keuntungan ekonomi
yang tinggi.
2. Kurva Permintaan yang Elastis: Dalam persaingan monopolistik, setiap perusahaan
menghadapi kurva permintaan yang elastis. Ini berarti perubahan harga yang kecil
dapat memiliki dampak yang signifikan pada jumlah permintaan. Jika perusahaan
mencoba mengenakan harga yang tinggi, konsumen mungkin beralih ke produk
serupa yang ditawarkan oleh pesaing, dan sebaliknya. Oleh karena itu, perusahaan
memiliki keterbatasan dalam menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan
ekonomi yang tinggi dalam jangka panjang.
3. Biaya Diferensial: Dalam persaingan monopolistik, setiap perusahaan cenderung
memiliki biaya diferensial. Biaya diferensial merujuk pada perbedaan biaya produksi
antara perusahaan-perusahaan yang berbeda. Perusahaan dengan produk yang lebih
menarik atau inovatif cenderung memiliki biaya produksi yang lebih tinggi untuk
menciptakan dan mempertahankan perbedaan ini. Dalam jangka panjang, perusahaan
harus menetapkan harga yang cukup tinggi untuk menutupi biaya diferensial mereka,
tetapi pada saat yang sama, mereka terbatas oleh permintaan yang elastis. Hal ini
dapat menyebabkan perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal, karena
keuntungan ekonomi yang tinggi terkikis oleh biaya diferensial yang lebih tinggi.
Dalam rangka mempertahankan keuntungan dalam jangka panjang, perusahaan dalam
persaingan monopolistik harus terus melakukan inovasi, meningkatkan kualitas
produk, atau mencari diferensiasi lain yang dapat membedakan produk mereka dari
pesaing. Namun, dalam jangka panjang, keuntungan yang lebih tinggi cenderung
menarik masuknya pesaing dan meningkatnya persaingan, yang pada akhirnya akan
membatasi keuntungan ekonomi yang diperoleh perusahaan.

7. Jelaskan berbagai hambatan yang dihadapi penjual yang ingin memasuki pasar
oligopoly?
Jawab :
Penjual yang ingin memasuki pasar oligopoli menghadapi beberapa hambatan yang
dapat menghambat masuknya pesaing baru. Berikut adalah beberapa hambatan yang
dihadapi penjual yang ingin memasuki pasar oligopoli:
1. Tingginya Biaya Masuk: Masuk ke pasar oligopoli sering kali melibatkan biaya
masuk yang tinggi. Perusahaan yang sudah mapan dalam industri tersebut telah
membangun infrastruktur, merek yang kuat, jaringan distribusi yang luas, dan
hubungan dengan pemasok dan pelanggan. Pesaing baru harus mengeluarkan biaya
signifikan untuk membangun infrastruktur serupa atau mencoba memperebutkan
pangsa pasar yang ada. Biaya ini dapat mencakup riset dan pengembangan produk,
pemasaran, investasi modal, serta biaya promosi untuk membangun kesadaran merek.
2. Skala Ekonomi: Perusahaan yang sudah ada dalam pasar oligopoli sering memiliki
keunggulan skala ekonomi. Mereka dapat memproduksi dalam jumlah besar yang
menghasilkan efisiensi dan biaya produksi per unit yang lebih rendah. Peserta baru
dalam pasar mungkin sulit bersaing dengan harga yang kompetitif jika mereka tidak
dapat mencapai skala ekonomi yang sama. Ini membuat masuknya pesaing baru
menjadi sulit karena mereka harus bersaing dengan harga yang lebih tinggi atau
memiliki margin keuntungan yang lebih rendah.
3. Kendala Regulasi dan Hukum: Dalam beberapa kasus, hambatan masuk dalam pasar
oligopoli dapat berupa regulasi atau hukum yang mengatur industri tersebut.
Pemerintah dapat memberlakukan persyaratan lisensi, persetujuan regulasi, atau
persyaratan kepatuhan yang tinggi untuk memasuki pasar. Hal ini dapat mempersulit
pesaing baru untuk memenuhi persyaratan dan memulai operasi mereka.
4. Diferensiasi Produk: Pesaing yang sudah ada dalam pasar oligopoli seringkali telah
membangun keunggulan kompetitif melalui diferensiasi produk atau merek yang kuat.
Mereka dapat menawarkan produk yang unik atau memiliki atribut khusus yang
diinginkan oleh konsumen. Masuknya pesaing baru memerlukan upaya besar dalam
menciptakan produk yang dapat bersaing dengan perbedaan yang sudah ada atau
untuk membangun kesadaran merek yang kuat dalam pikiran konsumen.
5. Penetrasi Pasar: Pesaing baru juga harus mengatasi tantangan dalam memperoleh
pangsa pasar dalam lingkungan yang sudah didominasi oleh perusahaan yang sudah
ada. Mereka harus menghadapi resistensi dari pelanggan yang sudah terikat dengan
merek yang sudah ada dan dapat menghadapi strategi harga agresif dari pesaing yang
sudah mapan untuk mempertahankan pangsa pasar mereka. Hal ini membutuhkan
upaya yang signifikan dalam hal promosi, iklan, dan strategi pemasaran untuk
menarik pelanggan baru dan menciptakan loyalitas merek.
6. Respon dari Pesaing yang Sudah Ada: Pesaing yang sudah ada dalam pasar oligopoli
cenderung merespons masuknya pesaing baru dengan strategi defensif atau agresif.
Mereka dapat menurunkan harga, meningkatkan peng

8. Sebuah perusahaan monopoli memproduksi barang X memiliki struktur biaya


produksi yang ditunjukkan oleh persamaan; TC = 250 + 200Q – 10Q 2 + Q3.
Persamaan kurva permintaan pasar terhadap produk (barang X) yang
dihasilkan oleh perusahaan monopoli tersebut adalah P = 500 – 10Q.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan:
a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli tersebut.
b. Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar
tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut
diperoleh laba maksimum/rugi minimum).
c. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.

Jawab :
a. Persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli: Karena perusahaan
monopoli adalah satu-satunya produsen dalam pasar, permintaan individu yang
dihadapi oleh perusahaan sama dengan kurva permintaan pasar. Dalam hal ini,
persamaan kurva permintaan individu perusahaan monopoli adalah: P = 500 - 10Q
b. Untuk mencapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli, kita perlu
menentukan harga dan jumlah barang X yang mengoptimalkan laba perusahaan. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi tingkat produksi di mana pendapatan
marginal sama dengan biaya marjinal.
Pendapatan Marginal (MR) adalah perubahan pendapatan total yang dihasilkan oleh
penjualan satu unit tambahan. Dalam kasus ini, pendapatan marginal sama dengan
perubahan pendapatan total yang dihasilkan oleh perubahan jumlah barang X yang
dijual. MR = d(TR) / dQ
Biaya Marjinal (MC) adalah perubahan biaya total yang dihasilkan oleh produksi satu
unit tambahan. Dalam kasus ini, biaya marjinal sama dengan perubahan biaya total
yang dihasilkan oleh perubahan jumlah barang X yang diproduksi. MC = d(TC) / dQ
Untuk mencapai laba maksimum atau rugi minimum, perusahaan monopoli harus
memilih tingkat produksi di mana MR = MC. Dalam hal ini, kita dapat mencari titik
di mana persamaan MR = MC, yaitu: MR = MC
Dalam kasus ini, MR diperoleh dari perubahan pendapatan total dengan mengambil
turunan terhadap Q pada persamaan pendapatan total: MR = d(TR) / dQ = d(500Q -
10Q^2) / dQ = 500 - 20Q
MC diperoleh dari perubahan biaya total dengan mengambil turunan terhadap Q pada
persamaan biaya total: MC = d(TC) / dQ = d(250 + 200Q - 10Q^2 + Q^3) / dQ = 200
- 20Q + 3Q^2
Sekarang kita dapat menyelesaikan persamaan MR = MC untuk mencari harga (P)
dan jumlah barang (Q) yang mengoptimalkan laba perusahaan.
500 - 20Q = 200 - 20Q + 3Q^2
Penting untuk dicatat bahwa dalam kasus ini, persamaan MR = MC tidak memiliki
solusi yang unik. Dalam beberapa kasus, perusahaan monopoli dapat menghadapi
titik keseimbangan yang tidak memiliki nilai Q yang valid. Hal ini dapat terjadi jika
biaya marjinal melebihi pendapatan marjinal dalam seluruh rentang produksi.
c. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli: Untuk menentukan laba
maksimum/rugi minimum, kita perlu menghitung laba total perusahaan pada tingkat
produksi yang dihasilkan dari solusi persamaan MR = MC. Laba total (π) diperoleh
dengan mengurangkan biaya total (TC) dari pendapatan total (TR): π = TR - TC
Karena kita belum menemukan titik keseimbangan yang valid dalam persamaan MR
= MC, kita tidak dapat menghitung laba

9. Sebuah perusahaan monopoli memiliki struktur biaya dan penerimaan seperti pada
grafik di bawah ini.

Garis P vertikal:
MC = 25
Di garis perpotongan Horizontal Q = 220
AC = 60
Di garis perpotongan Horizontal Q = 100
AVC = 40
Di garis perpotongan Horizontal Q = 200

Tentukan

a. Harga dan jumlah barang X yang harus dipilih perusahaan monopoli agar
tercapai kondisi keseimbangan perusahaan monopoli (perusahaan tersebut
diperoleh laba maksimum/rugi minimum).
b. Laba maksimum/rugi minimum perusahaan monopoli tersebut.
Jawab :
Dalam kasus ini, diketahui bahwa biaya marjinal (MC) adalah 25. Pendapatan marjinal
(MR) adalah 100, dan jumlah permintaan (D) adalah 200.
a. Untuk menentukan harga, kita dapat menggunakan persamaan pendapatan marjinal:
MR = P = 100
Harga (P) yang harus dipilih oleh perusahaan monopoli agar mencapai keseimbangan
adalah 100.
Harga (P) yang harus dipilih oleh perusahaan monopoli agar mencapai kondisi
keseimbangan adalah 100. Ini diberikan dalam informasi.
Untuk menentukan jumlah barang X (Q) yang harus dipilih, kita perlu mencocokkan
harga dengan kurva permintaan yang sesuai. Dalam kasus ini, diketahui bahwa
pendapatan marjinal (MR) adalah 100 dan jumlah permintaan (D) adalah 200.
Dalam kondisi keseimbangan, MR = MC. Dalam hal ini, MC = 25.
MR = MC 100 = 25 + Q
Q = 75
Jadi, jumlah barang X (Q) yang harus dipilih oleh perusahaan monopoli agar mencapai
keseimbangan adalah 75.
b. Untuk menghitung laba maksimum/kerugian minimum perusahaan monopoli, kita
perlu membandingkan harga dengan biaya rata-rata (AC). Jika harga (P) lebih tinggi
dari biaya rata-rata (AC), perusahaan akan memperoleh laba maksimum. Jika harga
(P) kurang dari biaya rata-rata (AC), perusahaan akan mengalami kerugian minimum.
Dalam kasus ini, diketahui bahwa biaya rata-rata (AC) adalah 60 dan harga (P) adalah
100.
Jika P > AC (100 > 60), perusahaan monopoli akan memperoleh laba maksimum.
Namun, jika P < AC (100 < 60), perusahaan akan mengalami kerugian minimum.
Dalam hal ini, karena P > AC, perusahaan monopoli akan memperoleh laba maksimum.
Namun, nilai laba maksimum tidak diberikan dalam informasi yang diberikan. Untuk
menghitung laba maksimum secara spesifik, kita perlu mengetahui informasi
tambahan tentang biaya total atau laba per unit untuk setiap tingkat produksi.
Dalam kesimpulan, berdasarkan informasi yang diberikan, kita dapat menentukan harga
dan jumlah barang X yang harus dipilih oleh perusahaan monopoli agar mencapai
kondisi keseimbangan. Namun, tanpa informasi tambahan tentang biaya total atau
laba per unit, kita tidak dapat menghitung laba maksimum secara spesifik.

10. Umpama anda seorang pengusaha restauran Jepang yang akan buka di
Indonesia. Sebutkan faktor-faktor yang anda rasa akan berpengaruh terhadap
bisnis restoran Jepang anda (minimal 5 faktor) Dapatkan anda
menggambarkan bagaimana pengaruh dampak setiap faktor tersebut terhadap
bisnis anda (pengaruh positif atau negatif)
Jawab :
Sebagai seorang pengusaha restoran Jepang yang akan membuka bisnis di Indonesia, ada
beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap bisnis Anda. Berikut adalah lima
faktor yang mungkin mempengaruhi bisnis restoran Jepang Anda di Indonesia:
1. Kebiasaan Makan Lokal: Pengaruhnya dapat bervariasi. Jika masyarakat lokal
cenderung menyukai dan terbiasa dengan makanan Jepang, itu akan memiliki
pengaruh positif terhadap bisnis Anda. Namun, jika kebiasaan makan lokal cenderung
berbeda dari masakan Jepang, Anda mungkin perlu melakukan upaya lebih untuk
memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat tentang makanan Jepang.
2. Persaingan dari Restoran Lokal: Pengaruhnya bisa negatif. Jika ada banyak restoran
lokal yang menawarkan makanan yang serupa atau bersaing dengan harga yang lebih
murah, itu bisa menjadi tantangan bagi bisnis Anda. Anda perlu memiliki strategi
unik, keunggulan kompetitif, atau kualitas makanan yang luar biasa untuk
membedakan diri dari persaingan lokal.
3. Keberlanjutan Pasokan Bahan Baku: Pengaruhnya bisa positif atau negatif. Jika Anda
dapat dengan mudah mendapatkan bahan baku berkualitas tinggi untuk makanan
Jepang di Indonesia, itu akan menjadi pengaruh positif terhadap bisnis Anda. Namun,
jika pasokan bahan baku terbatas atau sulit didapatkan, itu bisa menjadi tantangan
dalam menjaga kualitas dan konsistensi menu.
4. Penyesuaian Menu dan Rasa: Pengaruhnya bisa positif. Jika Anda mampu
menyesuaikan menu Anda dengan selera lokal, baik itu dengan menambahkan
beberapa variasi atau mengurangi tingkat kepedasan, itu dapat menarik lebih banyak
pelanggan. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan pasar lokal, Anda dapat
membangun basis pelanggan yang lebih luas.
5. Faktor Budaya dan Etika Bisnis: Pengaruhnya bisa positif atau negatif. Memahami
budaya lokal, norma-norma sosial, dan etika bisnis di Indonesia penting untuk
menjalankan bisnis yang sukses. Menghormati adat dan kebiasaan setempat serta
menjaga hubungan yang baik dengan mitra bisnis dan komunitas lokal akan
membantu membangun citra positif dan mendapatkan dukungan dari masyarakat
setempat.
Penting untuk melakukan penelitian pasar yang cermat, memahami karakteristik
demografi dan kebiasaan makan masyarakat di wilayah Anda beroperasi, serta
memiliki strategi pemasaran dan operasional yang tepat untuk menghadapi faktor-
faktor ini.

Anda mungkin juga menyukai