Anda di halaman 1dari 148

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/342513463

MODUL PRAKTIKA DASAR-DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

Chapter · June 2020

CITATIONS READS

0 2,469

5 authors, including:

Jaja Suteja
Universitas Pasundan
58 PUBLICATIONS   48 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

FIN RESEARCH View project

All content following this page was uploaded by Jaja Suteja on 28 June 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MODUL PRAKTIKA
DASAR-DASAR MANAJEMEN KEUANGAN

Dr. H. Jaja Suteja, S.E., M.Si.


Dr. Hj. Ellen Rusliati, S.E., MSIE.
Ardi Gunardi, S.E., M.Si.
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

KATA PENGANTAR
Assala mu’alaiku m Wr. Wb.
Tren globalisasi bisnis dan berbagai isu lokal pada saat ini telah
terdokumentasi dengan baik dalam laporan keuangan, baik dalam korporasi
besar maupun kecil, sehingga pada akhirnya berbagai kecenderungan tersebut
berpengaruh secara signifikan pada kinerja keuangan perusahaan, karenanya
pemahaman atas manajemen keuangan dan berbagai studi empiris mengenai
keuangan, khususnya keuangan korporasi (corporate finance) sangat penting,
baik bagi manajemen perusahaan, mereka yang berminat dalam manajemen
keuangan, para mahasiswa sekolah bisnis maupun para pemerhati dan peneliti
masalah keuangan.
Masalahnya banyak di antara pelaku bisnis yang masih sedikit memberi
perhatian pada aspek kualitas investasi jangka pendek, sehingga ekspektasi
kinerja keuangan jangka panjang pada akhirnya terganggu dengan munculnya
berbagai permasalahan terkait pada aspek operasional perusahaan.
Modul Dasar-Dasar Manajemen Keuangan ini hadir dengan tujuan untuk
memberikan salah satu solusi dalam menangani sejumlah masalah tata
kelola keuangan, khususnya pada aspek manajemen modal kerja. Modul ini
memberikan contoh alternatif solusi dari beragam kasus pengelolaan aktiva
lancar, masalah kewajiban lancar perusahaan, di samping juga mengupas dasar
argumentasi tata kelola beragam komponen modal kerja perusahaan (corporate
working capital).
Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. H. R. Abdul Maqin,
S.E., M.P., yang telah memberikan semangat dan terus mendorong penulis untuk
menyelesaikan modul ini, juga kepada Dr. H. Juanim, S.E., M.Si. dan Erik Syawal
Algifari, S.E., MM. yang telah membantu terbitnya modul ini. Ucapan terima
kasih juga kami sampaikan kepada seluruh rekan kerja di lingkungan Fakultas
Ekonomi Universitas Pasundan yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Akhirnya, harapan penulis semoga kehadiran modul ini dapat bermanfaat,
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan, karena kami yakin
bahwa modul ini sangat jauh dari sempurna.
Wassala mu’alaiku m Wr. Wb.

Bandung, September 2014

Penulis

i
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................... i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Chapter 1: Pendahuluan .................................................................................... 1
Chapter 2: Analisis Laporan Keuangan ....................................................... 6
Chapter 3: Analisis Dana dan Analisis Arus Kas . .................................... 27
Chapter 4: Manajemen Modal Kerja ............................................................. 32
Chapter 5: Manajemen Kas dan Sekuritas
yang Dapat Diperjual Belikan ................................................... 52
Chapter 6: Manajemen Piutang Usaha . ....................................................... 68
Chapter 7: Manajemen Persediaan ............................................................... 78
Chapter 8: Sumber Dana Jangka Pendek .................................................... 90
Chapter 9: Nilai Waktu Uang . .......................................................................... 104
Chapter 10: Saham dan Hutang Jangka Panjang ........................................ 111
Chapter 11: Biaya Modal ...................................................................................... 111
Chapter 12: Penganggaran Modal..................................................................... 128
Chapter 13: Analisis Arus Kas Proyek ............................................................ 139
Daftar Pustaka . ......................................................................................................... 141

ii
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

1 PENDAHULUAN
Manajemen keuangan berkaitan dengan perolehan, pendanaan, dan
manajemen aktiva dengan tetap mempertimbangkan tujuan umum dalam
setiap tindakan. Fungsi manajemen keuangan: (1) keputusan investasi, (2)
keputusan pendanaan, dan (3) keputusan dividen.
Tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan
pemegang saham, yang diwakili oleh harga per lembar saham di pasar.
Penilaian mempertimbangkan EPS saat ini dan masa mendatang; waktu,
periode, serta risiko dari aba ini; kebijakan dividen perusahaan dan berbagai
faktor lainnya yang dapat mempengaruhi harga pasar saham.
Teori agensi, para manajer (agen), terutama dalam perusahaan besar
dan dimiliki publik sahamnya memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan
pemegang saham (prinsipal). Stake holder adalah semua konstituen yang
bertaruh dalam keberuntungan perusahaan, meliputi pemegang saham,
kreditur, pelanggan, pegawai, pemasok, dan masyarakat setempat.
Corporate governance adalah sistem yang mensyaratkan perusahaan
dikelola dan dikendalikan. Sistem ini melintasi berbagai hubungan yang ada
antara pemegang saham, dewan direksi, serta pihak manajemen senior.

Bentuk Dasar Organisasi Bisnis


1. Perusahaan Perorangan adalah bentuk perusahaan yang dimiiki oleh
satu pemilik. Pemilik tunggal ini memiliki kewajiban tidak erbatas untuk
semua utang perusahaan.
2. Persekutuan (partnership) adalah bentuk usaha dimana duaorang
atau lebih bentindak sebagai pemilik. General partnership, semua
partner mempunyai kewajiban tidak terbatas terhadap semua utang
perusahaan. Limited partnership adalah satu atau beberapa partner
memiliki kewajiban terbatas.
3. Korporasi (PT) adalah bentuk perusahaan yang secara hukum terpisah
dari pemiliknya. Ciri-ciri: kewajiban terbatas, kemudahan perpindahan
kepemilikan, batas waktu hidup yang tidak terbatas, serta kemampuan
untuk menggalang modal besar.

Pendahuluan 1
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Pasar uang adalah semua lembaga dan prosedur untuk mempertemukan


pembeli dan penjual instrumen keuangan. Tujuan mengalokasikan dana
secara efisisen kepada pengguna terakhir.
Aliran dana dalam perekonomian dapat bersifat langsung dan tidak
langsung (melalui perantara keuangan/financial intermediaries). Perantara
keuangan terdiri atas lembaga keuangan, seperti bank komersial, lembaga
tabungan, perusahaan asuransi, dana pension, perusahaan keuangan, dan
reksa dana, dapat dilihat pada Gambar 1.1. Tiga bidang keuangan dapat
dilihat pada Gambar 1.2. Karir di bidang keuangan dapat dilihat pada Tabel
1.1.

Sektor Investasi
• Bisnis
• Pemerintah
• RT

Broker Keuangan
• Bankir Investasi
• Bankir Hipotek 
Perantara Keuangan
Pasar Sekunder • Bank Komersial
• Pertukaran Sekuritas • Lembaga Tabungan
• Pasar OTC • Perusahaan Asuransi
• Perusahaan Keuangan
• Reksadana
Sektor Tabungan
• RT
• Bisnis
• Pemerintah

Menunjukkan arah aliran uang (sekuritas mengalir ke arah yang


berlawanan)
Menunjukkan sekuritas perantara keuangan (seperti rekening tabungan
atau polis asuransi mengalir ke sektor tabungan.

Gambar 1.1
Aliran Dana dalam Perekonomian

2 Chapter 1
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Pasar
Finansial

Sudat Pandang
Pihak Ketiga

Perusahaan
Rp Pertukaran
• Keputusan Investasi
Dunia Rp dan aktiva Investasi
• Keputusan Pendanaan
Finansial.
Aktiva Riil • Keputusan Dividen

Sudut
Panang
Sudut Panang Perantara Pihak
Keuangan Perusahaan Finansial Investor
Sudut Pandang
Pihak Ketiga
Gambar 1.2
Tiga Bidang Keuangan

Tiga bidang keuangan dapat dilihat pada Gambar 1.2. Karir di bidang
keuangan dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1
Karir di Bidang Keuangan

TREASURER CONTROLLER
1. Hubungan Perbankan 1. Penyusun Laporan keuangan
2. Manajemen kas 2. Internal auditing
3. Pendanaan 3. Akuntansi
4. Manajemen Kredit 4. Penggajian
5. Pembayaran dividen 5. Pencatatan
6. Asuransi 6. Penyusunan anggaran
7. Manajemen dana pensiun 7. Pembayaran pajak

Prinsip-prinsip Keuangan
1. Self Interest Behavior, orang akan memilih tindakan yang memberikan
keuntungan(keuangan) yang terbaik bagi dirinya.

Pendahuluan 3
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2. Risk Aversion, orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan


(return) terbesar dan risiko terkecil.
3. Diversification, menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio
keuntungan dan risiko.
4. Two Sided Transactions, dalam mempelajari dan membuat keputusan
keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita tapi juga mencoba
melihat lawan transaksi kita.
5. Incremental Benefit, keputusan keuangan harus didasarkan pada selisih
antara nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tersebut.
6. Signaling, setiap tindakan mengandung informasi.
7. Capital Market Efficiency, pasar modal dimana harga aktiva finansial
yang diperjual-belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan
dapat menyesuaikan diri secara cepat dengan informasi baru.
8. Risk-Return Trade-off, orang menyukai keuntungan tinggi dengan risiko
rendah.
9. Option, suatu hak tanpa kewajiban melakukan sesuatu.
10. Time Value of Money, nilai uang Rp 1.000.000,- hari ini tidak sama
nilainya dengan Rp 1.000.000,- yang diterima bulan depan.
Gambar Return dan Risk Sekuritas dapat dilihat pada Gambar 1.3. Tabel
Penilaian Lembaga Investasi pada Tabel 1.2.

Return
* Saham Biasa yang Spekulatif

* Saham Biasa yang Konservatif


* Saham Preferen
* Obligasi Korporat Tingkat Menengah
* Obligasi Korporat Tingkat Investasi
* Obligasi Pemerintah Jangka Panjang
* Surat Berharga Komersial Tingkat Prima
* Surat Utang Jangka Pendek

Risk

Gambar 1.3
Return dan Risk Sekuritas

4 Chapter 1
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Tabel 1.2
Penilaian Lembaga Investasi

Moody’s Investor Choice Standar and Poor’s


Aaa Kualitas Terbaik AAA Tingkat Terbaik
Aa Kualitas Tinggi AA Tingkat Tinggi
A Tingkat Menengah Atas A Tingkat Menengah Atas
Baa Tingkat Menengah BBB Tingkat Menengah
Ba Memiliki Elemen Spekulatif BB Spekulatif
B Umumnya kurang memiliki B Sangat Spekulatif
karakteristik dari investasi yang
diharapkan
Caa Keberadaan buruk; dapat gagal CCC-CC Spekulasi nyata
melakukan pembayaran
Ca Sangat spekulatif; sering gagal C Memiliki obligasi penghasilan
bayar dengan pajak yang tidak dibayar
C Tingkat terendah D Lalai

Soal Latihan
1. Bandingkan tujuan memaksimalkan laba dengan memaksimalkan
kesejahteraan.
2. Pasar keuangan dapat dibedakan menjadi pasar uang dan pasar modal.
Jelaskan perbedaannya. Jelaskan pula perbedaannnya dengan pasar
primer dan pasar sekunder.
3. Jelaskan yang dimaksud dengan manajemen keuangan dan jelaskan
pula tiga fungsi utama manajer keuangan dan hubungan antara ketiga
fungsi terebut.

Pendahuluan 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

2 ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN

2.1. Pengertian Laporan Keuangan


Laporan keuangan (financial statement) adalah laporan yang memuat
hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan kinerja
keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan
yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan
yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu
perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan
untuk menilai kinerja keuangan. Kerangka Kerja untuk Analisis Keuangan
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Analisis Kebutuhan
Pendanaan Perusahaan
Menentukan
Analisis Kondisi Negosiasi
Kebutuhan
Keuangan dan dengan Para
Pendanaan
Profitabilitas Perusahaan Penyedia Modal
Perusahaan
Analisis Risiko Bisnis
Perusahaan

Gambar 2.1
Kerangka Kerja untuk Analisis Keuangan

6 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2.2. Pengguna Hasil Analisis Laporan Keuangan


Informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat ber­
manfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers,
pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang ber­kepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
Kreditur Dagang
Bagi para kreditur dagang, laporan keuangan perusahaan digunakan
sebagai informasi awal mengenai kemampuan perusahaan dalam
menutup kewajibannya yang harus segera mereka penuhi dengan
beragam aktiva lancar yang mereka miliki. Dengan demikian, mereka
lebih memfokuskan pada masalah likuiditas.
Pemegang Obligasi
Laporan keuangan perusahaan bagi para bondholders merupakan
informasi awal mengenai prediksi aliran kas masuk perusahaan dalam
jangka panjang (long term expected cash inflows of the firm).
Pemegang Saham
Bagi para pemegang saham (stockholders) hasil analisis laporan
keuangan perusahaan akan dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan, apakah perusahaan yang dia miliki merupakan perusahaan
yang sehat atau sebaliknya. Indikator awal mengenai tingkat kesehatan
tersebut akan dapat dilihat dari berbagai jenis rasio kemampulabaan
perusahaan (profitability ratio). Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa bagi stockholders mereka akan lebih memfokuskan pada
profitabilitas, arus kas jangka panjang dan kesehatan perusahaan.
Perencana
Bagi para perencana perusahaan, informasi yang diperoleh dari lebih
memfokuskan pada penilaian posisi keuangan saat ini dan evaluasi
peluang potensial perusahaan.
Pengawas
Bagi para pengawas (supervisors), produk analisis laporan keuangan
perusahaan sering dipergunakan sebagai dasar penilaian mengenai
efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan dari beragam aktiva atau
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa bagi para pengawas lebih memfokuskan pada ROI
untuk beragam aset dan efisiensi aset.

Analisis Laporan Keuangan 7


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2.3. Bentuk Dasar Laporan Keuangan


Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang
umum digunakan adalah: (1) neraca, (2) laporan laba rugi. Berikut adalah
penjelasan kedua laporan keuangan tersebut beserta contohnya:
1. Neraca
Neraca (balance sheet) merupakan sebuah ringkasan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total assets = total
liabilities + owner’s equity. Contoh berikut ini adalah neraca hipotesis
PT ABC pada periode tertentu sebagai berikut:

PT ABC
(dilihat dari sisi aset)
Neraca 31 Desember, 2009a
(dalam Rp)
Kas 2.848.000 a)
posisi aset pada tanggal
Piutang usahac 10.848.000 tertentu
Persediaan 21.264.000
b)
apa yang dimiliki perusahaan
c)
jumlah utang para pelanggan
Biaya dibayar dimukad 336.000 d)
biaya dimuka yang siap
Piutang pajak 560.000 dibayar
Aktiva lancare 35.856.000 e)
aktiva lancar
f)
jumlah aktiva tetap
Aktiva tetapf 25.536.000
g)
akumulasi pengurangan atas
Akumulasi penggunaan aset tetap
(13.712.000)
penyusutang
Aktiva tetap bersih 11.824.000
Aktiva tetap lainnya 4.320.000
Total aktivab 52.000.000

Neraca dilihat dari sudut pandang aktiva menggambarkan sisi output


dari kebijakan investasi perusahaan. Dari sudut pandang aktiva investasi
perusahaan dikategorikan pada: (i) investasi jangka pendek, dan (ii)
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek selanjutnya menunjukkan
isi investasi pada aktiva lancar (current assets) dalam pandangan manajemen
keuangan sisi investasi ini menggambarkan modal kerja perusahaan atau
corporate working capital.

8 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Sementara sisi investasi jangka panjang menunjukkan investasi dalam


aktiva tetap (fixed assets). Komponen utama dalam investasi aktiva tetap
umumnya terdiri dari property, plant dan equipment (PPE).

PT ABC
(dilihat dari sisi utang)
Neraca 31 Desember, 2009
(dalam Rp)
Wesel bayar 7.168.000 a)
aktiva = utang + modal
Utang dagangc 2.368.000 sendiri
Utang pajakd 576.000
b)
apa yang menjadi utang
perusahaan dan posisi
Utang lancar lainnyad 3.056.000
kepemilikan usaha
Utang lancare 13.168.000 c)
kewajiban pada
Utang jangka panjangf 10.096.000 pemasok perusahaan
d)
upah dan gaji yang
Modal sendiri masih harus dibayar
Saham biasa nominal 16.000g 6.736.000
e)
utang usaha < 1 tahun
f)
utang > 1 tahun
Tambahan modalg 5.776.000 g)
investasi milik
Laba ditahanh 16.224.000 perusahaan sendiri
Total modal sendiri 28.736.000 h)
earnings reinvested
Total utang dan modal sendiria, b 52.000.000

Neraca dilihat dari sudut pandang utang dan modal mengindikasikan


atau menggambarkan kebijakan pendanaan (financing decisions) yang
dilakukan oleh perusahaan. Pada dasarnya, neraca dilihat dari sisi utang
menggambarkan mengenai sumber pendanaan jangka pendek perusahaan
(short term financing) dan sumber pendanaan jangka panjang perusahaan
(long term financing) termasuk sumber pendanaan abadi yang berasal dari
para pengambil bagian dalam perusahaan atau sering disebut dengan modal
sendiri (equity financing).

2. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (income statement) merupakan sebuah ringkasan
mengenai pendapatan dan biaya-biaya selama periode tertentu yang
menggambarkan apakah perusahaan dalam posisi untung atau rugi. Berikut

Analisis Laporan Keuangan 9


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

ini contoh hipotesis mengenai laporan laba rugi PT ABC pada periode
tertentu, secara rinci komponen/pos yang ada dalam sebuah laporan laba
rugi standar sebagai berikut:

PT ABC
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009a
(dalam Rp)
Penjualan bersih 63.872.000 a)
mengukur kemampuan
Harga pokok penjualanb 42.880.000 perusahaan untuk
Laba kotor 20.992.000 memperoleh keuntungan
Biaya administrasi dan
b)
yang diterima atau akan
14.592.000 diterima dari pelanggan
umumc
EBITd 6.400.000 c)
biaya penjualan, iklan,
Biaya bungae 1.360.000 administrasi kantor, dan
lain-lain
EBTf 5.040.000 d)
pendapatan operasi
Pajak 1.824.000 e)
biaya dana pinjaman
EATg 3.216.000 f)
pendapatan kena pajak
Dividen kas 2.288.000 g)
jumlah yang siap diterima
Peningkatan laba ditahan 928.000 oleh pemilik perusahaan

Laporan laba rugi PT ABC untuk Tahun 2009, penerimaan penjualan


(sales revenue) adalah Rp 63.872.000. Laba kotor (gross profit) Rp 20.992.000
diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods sold)
dan merupakan jumlah yang digunakan untuk menutup biaya operasi, biaya
finansial dan pajak. Laba operasi (operating profit) Rp 6.400.000 diperoleh
setelah laba kotor dikurangi biaya operasi, berarti perusahaan sudah
membayar biaya produksi dan biaya penjualan produk. Laba operasi sering
disebut earning/net profit before interest and taxes (EBIT), karena digunakan
untuk membayar biaya finansial, yaitu pembayaran bunga pinjaman dan
membayar pajak. Laba operasi dikurangi pembayaran bunga diperoleh laba
sebelum pajak atau earning before tax/EBT, besarnya Rp 5.040.000. Laba
bersih (earning/net profit after tax = EAT) Rp 3.216.000 didapat setelah laba
sebelum pajak dikurangi pajak. Laba bersih inilah yang menjadi hak/milik
pemegang saham.

10 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2.4. Rasio Keuangan


Pada bagian ini, akan digambarkan suatu konstruksi dan interpretasi
dari rasio utama yang digunakan untuk meringkas informasi keuangan
perusahaan. Kemudian setelah menjelaskan serta mengenalkan rasio-rasio
kunci tersebut, akan dipertimbangkan bagaimana dapat dipergunakan untuk
dapat menyertakan informasi mengenai kondisi keuangan dan untuk mem-
forecast prospek perusahaan di masa depan.

Rasio L/R dan Rasio L/R


Rasio Neraca
dan Neraca

2. Rasio Leverage 3. Rasio Cakupan

1. Rasio Likuiditas 4. Rasio Aktivitas

5. Rasio Profitabilitas

Gambar 2.2
Analisis Rasio Keuangan

Prakiraan Laporan Keuangan adalah perkiraan laporan keuangan di


masa mendatang berdasarkan pada berbagai kondisi yang diharapkan pihak
manajemen akan terjadi dan berbagai tindakan yang diperkirakan akan
diambil.
Secara garis besar ada enam jenis rasio yang dapat digunakan untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan, yaitu rasio likuiditas, aktivitas,
leverage, coverage, profitabilitas, dan market-value. Ke enam jenis rasio
tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Rasio Likuiditas
Menyoal masalah rasio likuiditas, seharusnya memahami juga apa arti
dari likuiditas itu sendiri. Aktiva likuid secara khusus dicirikan sebagai

Analisis Laporan Keuangan 11


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

suatu aset/aktiva yang dapat dengan mudah dikonversikan menjadi kas/


cash. Tapi apa artinya semua ini? Konversi terhadap karakteristik kas secara
khusus menjelaskan tiga kondisi/keadaan. Pertama, menjelaskan bagaimana
konversi aset menjadi kas dalam horizon waktu jangka pendek, tapi kondisi
tersebut tidaklah memadai untuk dapat menjelaskan mengenai konsep
Likuiditas. Kedua, konversi aset menjadi karakteristik kas tidak disertai
dengan penurunan nilai aset tersebut secara signifikan (lost of value) dan
ketiga, kondisi likuiditas dari aset bersifat scalable, hal ini berarti sejumlah
aset tertentu dapat dikonversikan menjadi kas.
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa kita sangat peduli terhadap
likuiditas? Analisis likuiditas akan mampu memberikan informasi seseorang
menentukan apakah perusahaan mampu membayar kewajibannya yang
telah jatuh tempo dalam satu tahun (ingat bahwa kondisi likuiditas selalu
dikaitkan dengan kecepatan dan dalam bahasa sederhana kemudian disebut
jangka pendek). Bagaimanapun dengan membandingkan keseluruhan
aktiva lancar dengan kewajiban lancarnya yang jatuh tempo satu tahun atau
kurang kemudian sering disebut bahwa perusahaan memiliki kemampuan
bayar, rasio ini pada analisis selanjutnya disebut liquidity ratio atau rasio
likuiditas. Rasio likuiditas menyediakan beragam informasi mengenai
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan perusahaan
jangka pendek.
Liquidity Ratio yang umum digunakan antara lain:
1. Current ratio (rasio lancar): alat ukur bagi kemampuan likuiditas
(solvabilitas jangka pendek), yaitu kemampuan untuk membayar
utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.
Formulasi:
Dp harga call
v = å t¥=1 t
= n
(1 + kp) (1 + kp)
2. Quick ratio/acid test ratio (rasio cepat): alat ukur bagi kemampuan
perusahaan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang lebih likuid.
Formulasi:
n
D0(1 + g) D1
v=å ¥
t =1 =
(1 + ke)
t
(ke - g)

12 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

b. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas atau dikenal juga sebagai rasio operasi/efisiensi, yaitu
memfokuskan pada tingkat efisiensi di mana aset-aset dikelola perusahaan,
dengan perkataan lain rasio-rasio ini meringkas berbagai informasi, sehingga
dapat membantu seseorang menilai apakah suatu perusahaan memiliki
jumlah investasi yang tepat untuk setiap aset operasi. Oleh karenanya, pada
umumnya rasio operasi rumusannya beragam dari satu perusahaan kepada
perusahaan lainnya dalam suatu industri.
Rasio-rasio ini antara lain:
1. Receivable turnover (perputaran piutang): mengukur kualitas
piutang perusahaan dan kesuksesan perusahaan dalam me­
ngumpulkan piutang dagang tersebut.
Formulasi:

n
O (1 - T ) - Rt (1 - T )T × Dt vn
NAL = å t t
- n
+ COF
t =1 (1 + rb ) (1 + rb )
2. Inventory turnover (perputaran persediaan): rasio untuk mengukur
efisiensi penggunaan persediaan atau rasio untuk mengukur
kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan untuk berputar
dalam suatu periode tertentu.
Formulasi:
Harga Pokok Penjualan
Inventory turnover =
Rata - Rata Persediaan
3. Receivable turnover in days (perputaran piutang harian): mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengumpulkan jumlah piutang
dalam setiap jangka waktu tertentu.
Formulasi:
Jumlah Hari dalam Setahun
Average collection period =
Perputaran Piutang
4. Total assets turnover (perputaran aktiva): rasio untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva secara keseluruhan.
Formulasi:
Penjualan Bersih
Total assets turnover =
Total Aktiva

Analisis Laporan Keuangan 13


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

c. Rasio Leverage Finansial


Penggunaan utang dalam pendanaan bisnis dalam perspektif
manajemen keuangan disebut leverage. Dalam ilmu fisika, leverage adalah
sesuatu yang mampu mengangkat/mengungkit dengan kekuatan tertentu.
Utang (debts) adalah salah satu alat pendanaan yang memiliki pengaruh
yang sama baik terhadap kinerja atau return maupun risiko yang harus
dipikul atau ditanggung oleh perusahaan. Dengan demikian, rasio leverage
finansial merupakan rasio yang mengukur seberapa banyak perusahaan
menggunakan dana dari utang.
Rasio-rasio ini antara lain:
1. Debt ratio (rasio utang): rasio yang menghitung berapa bagian dari
keseluruhan kebutuhan dana yang dibiayai dengan utang.
Formulasi:
Total Utang
Debt ratio =
Total Aktiva

2. Total debt to equity ratio (rasio total utang terhadap modal sendiri)
Formulasi:
Total Utang
Total debt to equity ratio =
Modal Sendiri
3. Time interest earned ratio: rasio untuk mengukur seberapa besar
keuntungan dapat berkurang (turun) tanpa mengakibatkan adanya
kesulitan keuangan, karena perusahaan tidak mampu membayar
bunga.
Formulasi:
EBIT
Time interest earned ratio =
Beban Bunga
d. Coverage Ratio adalah rasio yang menghubungkan beban keuangan
perusahaan dengan kemampuan untuk melayani atau membayarnya:
Interest Coverage Ratio.
e. Rasio Profitabilitas
Kemampulabaan perusahaan merupakan bagian perhatian utama
seorang manajer (barangkali kecuali bagi para manajer non profit

14 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

institution). Konsep kemampulabaan perusahaan sangatlah luas, namun


demikian sangatlah kritis/penting bahwa satu yang amat menentukan baik
itu pada tingkat atau tataran akuntansi dalam hal profit diukur dan faktor
skala digunakan untuk dasar perhitungannya. Sebagai contoh, dengan
memperhatikan tingkatan data untuk beberapa contoh adalah sangat
bermanfaat untuk mengevaluasi keuntungan operasi perusahaan dengan
cara membandingkan dengan sejumlah bisnis sejenis tanpa memperhatikan
tingkat leverage (mengukur profit pada tingkat EBIT atau EBITDA).
Rasio-rasio ini antara lain:
1. Gross profit margin
Formulasi:
Penjualan Bersih - HPP
Gross profit margin =
Penjualan Bersih

2. Net profit margin


Formulasi:
EAT
Net profit margin =
Penjualan Bersih

3. Return on assets
Formulasi:
EAT
Return on assets =
Total Assets

4. Return on equity
Formulasi:
EAT
Return on equity =
Total Modal Sendiri
f. Market-Value Ratios: Price Earning Ratio, Dividend Yield, Market to Book
Ratio.

Analisis Laporan Keuangan 15


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2.5. Evaluasi Rasio-Rasio Keuangan


Summary evaluasi rasio-rasio keuangan disajikan seperti berikut:
Liquidity ratio:
Current ratio Naik Membaik
Quick ratio Naik Membaik
Cash ratio Naik Membaik

Leverage ratio:
Debt to total assets ratio Naik Memburuk
Debt to equity ratio Naik Memburuk
Long term debt to equity ratio Naik Memburuk
Time interest earned ratio Naik Membaik

Activity ratio:
Receivable turnover Naik Membaik
Average collection period Naik Memburuk
Inventory turnover Naik Membaik
Average days in inventory Naik Memburuk
Assets turnover Naik Membaik

Profitability ratio:
Gross profit margin Naik Membaik
Operating profit margin Naik Membaik
Net profit margin Naik Membaik
Return on assets Naik Membaik
Return on equity Naik membaik

2.6. Keterbatasan Analisis Rasio Keuangan


Adapun keterbatasan dari analisis rasio keuangan adalah sebagai berikut:
a. Perbedaan metode akuntansi yang dipakai untuk menyusun laporan
keuangan.
b. Penjualan perusahaan yang bersifat musiman.
c. Kesulitan untuk menentukan jenis industri apabila perusahaan mem­
punyai berbagai lini produk.
d. Perusahaan dapat melakukan “window dressing”.

16 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2.7. Analisis Du-Pont


Modified Du-Pont Chart dapat dilihat pada Gambar 2.3

ROE

ROA Assets/Equity

Profit Total Assets


Margin Turnover

Sales Net Income Total Assets Sales

Total Costs Sales

Gambar 2.3
Modified Du-Pont Chart

2.8. Latihan Soal


Soal 1.
Diketahui laporan keuangan PT Bumi Jaya sebagai berikut:

PT Bumi Jaya
Neraca 31 Desember, 2009
(dalam jutaan Rp)
Kas 880 Utang dagang 660
Piutang 1.100 Utang wesel 880
Persediaan 3.300 Utang lainnya 440
Total aktiva lancar 5.280 Total utang lancar 1.980
Utang jangka panjang 880
Aktiva tetap 2.420 Modal sendiri 4.840
Total aktiva 7.700 Utang dan modal sendiri 7.700

Analisis Laporan Keuangan 17


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Bumi Jaya
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009
(dalam jutaan Rp)

Penjualan 11.000
Harga pokok penjualan 8.120
Laba bruto 2.880
Biaya operasi:
Biaya penjualan 1.100
Biaya administrasi dan umum 1.268
2.368
EBIT 512
Bunga 52
Laba sebelum pajak 460
Pajak (50%) 230
Laba bersih 230

Dari data tersebut, hitunglah:


a. Current Ratio e. Total Asset Turnover
b. Quick Ratio f. Total Debt to Equity Ratio
c. Debt Ratio g. Net Profit Margin
d. Average Collection Period

Soal 2.
Lengkapilah Neraca dan Laporan Laba Rugi PT Bunga Flamboyan berikut:
PT Bunga Flamboyan
Neraca 31 Desember, 2009
(Rp)

Kas …………… Utang lancar ……………


Piutang …………… 10% obligasi ……………
Persediaan 800.000 Modal sendiri ……………
Aktiva tetap ……………
Total aktiva …………… Total utang dan modal sendiri ……………

18 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Bunga Flamboyan
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009
(Rp)

Penjualan neto …………………


Harga pokok penjualan …………………
Laba bruto …………………
Biaya administrasi dan umum 8.000.000
Biaya penjualan 4.000.000
12.000.000
EBIT …………………
Bunga 10% …………………
Laba sebelum pajak …………………
Pajak (50%) …………………
Laba neto …………………

Keterangan:
a. Tingkat perputaran aktiva = 4×
b. Tingkat perputaran persediaan = 7,5×
c. Quick Ratio = 100%
d. Rasio aktiva tetap dengan aktiva total = 60%
e. Rasio utang jangka panjang dengan aktiva tetap = 50%
f. Operating ratio (rasio biaya total dengan penjualan) = 60%
g. Rasio kas dengan persediaan = 50%

Soal 3.
Lengkapilah neraca berikut ini dengan menggunakan data berikut:
Debt to net worth ratio 35,56%
Acid test ratio 2,3
Periode pengumpulan piutang 40 hari
Gross profit margin 22%
Perputaran persediaan 6,5 kali
Perputaran aset 1,3 kali

Analisis Laporan Keuangan 19


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Rennais
Neraca 31 Desember, 2009
(Rp)
Kas …………… Utang lancar ….………
Piutang …………… Saham biasa 20.000
Persediaan …………… Laba ditahan 35.000
Bangunan dan perlengkapan kantor ……………
Total aktiva …………… Total pasiva ….………

PT Rennais
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009
(Rp)

Penjualan neto ……………


Harga pokok penjualan ……………
Laba bruto ……………

Soal 4.
PT NEYMARIA memiliki laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
berikut untuk tahun 2012 (dalam jutaan rupiah).

LAPORAN POSISI KEUANGAN LAPORAN LABA RUGI


Kas 400 Penjualan neto (kredit) 12.680
Piutang Usaha 1.300 Harga Pokok Penjualan 8.930
Persediaan 2.100 Laba Kotor 3.750
Aktiva Lancar 3.800 Beban Operasi 2.230
Aktiva Tetap Neto 3.320 Bunga 460
Total Aktiva 7.120 Laba Sebelum Pajak 1.060
Pajak 390
Laba Setelah Pajak 670
Utang Usaha 320
Akrual 260
Pinjaman Jangka Pendek 1.100
Total Aktiva Lancar 1.680
Utang Jangka Panjang 2.040
Modal Sendiri 3.400
Total Pasiva 7.120

20 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Catatan:
(i) Penyusutan periode saat ini adalah Rp 480.000.000,-,
(ii) Persediaan akhir tahun 2011 adalah Rp 1.800.000.000,-
Dengan berdasarkan informasi ini, hitunglah:
a. Rasio lancar (Current Ratio).
b. Rasio cepat (Quick Ratio).
c. Rata-rata periode penagihan (Average Collection Period).
d. Rasio perputaran persediaan (Inventory Turnover Ratio)
e. Rasio utang terhadap modal sendiri (Debt to Net Worth Ratio).
f. Rrasio utang jangka panjang terhadap total modal sendiri (Long Term
Debt to Total Equity).
g. Margin laba kotor (Gross Profit Margin).
h. Margin laba bersih (Net Profit Margin).
i. Pengembalian atas aktiva (Return On Assets).
j. Pengembalian atas modal sendiri (Return On Equity).
k. Berikan penilaian atas kinerja keuangan perusahaan tersebut.

Soal 5.
Diketahui neraca dan laporan laba rugi PT Bremen sebagai berikut:
PT Bremen
Neraca 31 Desember, 2009
(Rp)

Kas 540.000.000 Utang dagang 430.000.000


Piutang 650.000.000 Utang wesel 540.000.000
Persediaan 1.750.000.000 Utang lainnya 320.000.000
Total aktiva
lancar 2.940.000.000 Total utang lancar 1.290.000.000
Utang jangka panjang 540.000.000
Aktiva tetap 1.310.000.000 Modal sendiri 2.420.000.000
Total aktiva 4.250.000.000 Utang dan modal sendiri 4.250.000.000

Analisis Laporan Keuangan 21


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Bremen
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009
(Rp)
Penjualan 6.600.000.000
Harga pokok penjualan 4.160.000.000
Laba bruto 2.440.000.000
Biaya operasi:
Biaya penjualan 650.000.000
Biaya administrasi dan umum 734.000.000
1.384.000.000
EBIT 1.056.000.000
Bunga 106.000.000
Laba sebelum pajak 950.000.000
Pajak (50%) 475.000.000
Laba bersih 475.000.000

Dari neraca dan laporan laba rugi PT Bremen tersebut, saudara diminta
untuk menghitung:
a. Berapa perputaran kas (cash turnover)?
b. Berapa perputaran piutang (receivable turnover)?
c. Berapa perputaran persediaan (inventory turnover)?

Soal 6.
PT Monaco pada Tahun 2009 memiliki neraca dan laporan laba rugi berikut:
PT Monaco
Neraca 31 Desember, 2009
(Rp)
Kas 75.000 Utang dagang 90.000
Piutang 360.000 Utang wesel 180.000
Persediaan 240.000 Obligasi 375.000
Aktiva tetap 252.000 Modal saham 555.000
Total aktiva 1.200.000 Modal sendiri dan utang 1.200.000

22 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Monaco
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2009
(Rp)

Penjualan neto 1.800.000


Harga pokok penjualan 1.200.000
Laba bruto 600.000
Biaya administrasi dan umum 100.000
Biaya penjualan 80.000
Biaya operasi 180.000
EBIT 420.000
Bunga 90.000
Laba sebelum pajak 330.000
Pajak (40%) 132.000
Laba neto 198.000

Rasio industri dari perusahaan tersebut adalah:


Current ratio 1,8
Debt ratio 0,45
Average collection period 40 hari
Inventory turnover 12 kali
Asset turnover 1,5 kali
Net profit margin 8%
ROI 9,5%
ROE 18%
Dari data keuangan tersebut, diminta:
a. Menghitung rasio-rasio perusahaan sesuai dengan rasio industri
b. Memberikan komentar rasio perusahaan dibandingkan rasio industri

Soal 7.
PT BANDUNG JUARA menjual berbagai perlengkapan sekolah dengan syarat
2/10 net 30. Laporan keuangannya selama tiga tahun terakhir adalah sebagai
berikut (dalam jutaan rupiah).

Analisis Laporan Keuangan 23


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2010 2011 2012


Kas 30.000 20.000 5.000
Piutang usaha 200.000 260.000 290.000
Persediaan 400.000 480.000 600.000
Aktiva tetap bersih 800.000 800.000 800.000
1.430.000 1.560.000 1.695.000

Utang usaha 230.000 300.000 380.000


Pembayaran 200.000 210.000 225.000
Pinjaman bank, jangka pendek 100.000 100.000 140.000
Hutang jangka panjang 300.000 300.000 300.000
Saham biasa 100.000 100.000 100.000
Laba ditahan 500.000 550.000 550.000
1.430.000 1.560.000 1.695.000

Penjualan 4.000.000 4.300.000 3.800.000


Harga pokok penjualan 3.200.000 3.600.000 3.300.000
Laba bersih 300.000 200.000 100.000

Dengan menggunakan berbagai rasio yang Anda ketahui, analisis kondisi


keuangan dan kinerja perusahaan tersebut selama tiga tahun. Apakah
terdapat masalah?

Soal 8.
Selama Tahun 2008 dan 2009 manajemen PT Knicks telah menunjukkan
kinerja yang cukup baik. Neraca dan laporan laba rugi untuk Tahun 2008
dan 2009 disajikan seperti yang terlihat pada neraca berikut.

24 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Knicks
Neraca 31 Desember, 2008–2009
(dalam ribuan Rp)
Keterangan Des, 2008 Des, 2009 Keterangan Des, 2008 Des, 2009
Utang
Kas 200.000 ………..…… dagang 200.000 250.000
Piutang 340.000 ……..……… Utang wesel 350.000 300.000
Total utang
Persediaan 260.000 ……..……… lancar 550.000 ……………
Total aktiva Utang jangka
lancar 800.000 ………..…… panjang 200.000 ……………
Total aktiva
bersih 250.000 ………..…… Ekuitas 300.000 ……………
Total aktiva 1.050.000 ………..…… Total utang 1.050.000 1.150.000

PT Knicks
Laporan Laba Rugi 31 Desember, 2008–2009
(dalam ribuan Rp)

Penjualan ………………
Harga pokok penjualan ………………
Laba kotor ………………
Biaya administrasi dan penjualan 100.000
Depresiasi 200.000
300.000
EBIT ………………
Bunga ………………
EBT ………………
Pajak penghasilan ………………
EAT ………………

Lengkapilah neraca dan laporan laba rugi PT Knicks di atas dengan beberapa
rasio keuangan perusahaan yang disajikan berikut.
Return on total assets 18%
Return on equity 41%

Analisis Laporan Keuangan 25


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Current ratio 1,4 kali


Quick ratio 1 kali
Cash ratio 0,2 kali
Debt ratio 40%
Time interest earned ratio 8 kali
Inventory turnover 5 kali
Receivable collection period 71,2 hari

Soal 9.
Sebuah perusahaan memiliki total penjualan tahunan (semuanya secara
kredit) sebesar Rp 400.000.000,- dan margin laba kotor 20%. Aset lancarnya
sebesar Rp 80.000.000,-, liabilities jangka pendek Rp 60.000.000,-, persediaan
Rp 30.000.000,-, dan kas Rp 10.000.000,-.
Diminta:
a. Seberapa banyak persediaan rata-rata yang harus dimiliki jika
manajemen ingin agar perputaran persediaannya menjadi 4?
b. Seberapa cepat (dalam hitungan hari) piutang usaha harus ditagih jika
manajemen ingin memiliki rata-rata Rp 50.000.000,- diinvestasikan
dalam piutang? (Asumsikan satu tahun 360 hari).

Soal 10.
NEC co. Menghasilkan persentase laba operasi 10% didasarkan pada
penjualan $ 20.000.000 dan total aktiva $ 10.000.000 tahun lalu.
Diminta:
a. Berapakah kecepatan peredaran total aktiva perusahaan tersebut?
b. Selama tahun yang akan datang, direktur perusahaan telah me­
netapkan suatu tujuan untuk mencapai suatu kecepatan peredaran
total aktiva menjadi 3,5 kali. Berapa besar penjualan perusahaan harus
naik, sedangkan hal-hal yang lain tidak berubah, agar tujuan tersebut
tercapai? (tetapkan jawaban saudara baik dalam US$ Dollar maupun
dalam persentase kenaikan penjualan?)
c. Berapakah laba operasi terhadap hasil investasi tahun lalu? Anggaplah
bahwa persentase laba operasi tetap sama, berapakah laba operasi
terhadap hasil investasi tahun yang akan datang, jika tujuan kecepatan
peredaran total aktiva tercapai?

26 Chapter 2
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

3 ANALISIS DANA
DAN ANALISIS ARUS KAS
3.1. Analisis Dana
Laporan arus dana/sumber dan penggunaan dana/laporan perubahan
posisi keuangan adalah ringkasan perubahan posisi keuangan perusahaan
dari satu periode ke periode lainnya.
Sumber Dana:
1. Ada penurunan aktiva
2. Ada peningkatan kewajiban/ekuitas
Penggunaan Dana:
1. Ada peningkatan aktiva
2. Ada penurunan kewajiban atau ekuitas
Neraca untuk Aldine Manufacturing Company dapat dilihat pada Tabel
3.1 dan Laporan Sumber dan Penggunaan dana dapat dilihat pada Tabel
3.2.

Analisis Dana dan Analisis Arus Kas 27


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Tabel 3.1
Neraca Aldine Manufacturing Company

31 Maret Arah Perubahan Perubahan


2012 2011 Sumber Penggunaan
AKTIVA:
Kas 178 175 + 62 3
AR 678 740 –
Inv 1.329 1.235 +
Accruals 21 17 + 94
Prepaid Exp. 35 29 + 4
AKTIVA LANCAR 2.241 2.196 6
Aktiva Tetap 1.596 1.538
Accum. Deprec. (857) (791)
Aktiva Tetap (net) 739 747 – 9 65
Investasi Jangka Panjang 65 – +
Aktiva Lain Jangka Panjang 205 205
TOTAL AKTIVA 3.250 3.148

KEWAJIBAN DAN EKUITAS 448 356 +


Pinjaman Bank 148 136 + 92
Utang Usaha 36 127 – 12
Utang Pajak 191 164 + 91
Kewajiban Lain 823 783 + 27
Kewajiban Jangka Pendek 631 627 4
Utang Jangka Panjang 421 421
Saham Biasa 361 361
Modal Disetor Tambahan 421 956 +
Laba Ditahan 361 1.796 58
Total Ekuitas 3.250 3.250
Total Kewajiban dan Ekuitas 263 263

28 Chapter 3
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Tabel 3.2
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

SUMBER PENGGUNAAN
Kenaikan, saldo laba 58
Penurunan, aset tetap neto 8

Penurunan, piutang usaha 62 Kenaikan, persediaan 94


Kenaikan, pinjaman bank 92 Kenaikan, beban dibayar dimuka 4
Kenaikan, utang usaha 12 Kenaikan, pajak dibayar dimuka 6
Kenaikan, utang lainnya 27 Kenaikan investasi jangka panjang 65
Kenaikan, utang jangka panjang 4 Penurunan, utang pajak 91
Kenaikan, kas dan setara kas 3
263 263
=== ===

Manfaat:
1. Memeriksa rencana pengembangan di masa lalu dan masa depan serta
pengaruhnya terhadap likuiditas.
2. Mengevaluasi pendanaan perusahaan.
3. Berguna dalam perencanaan pendanaan jangka menengah dan jangka
panjang perusahaan.

3.2. Analisis Arus Kas


Laporan arus kas adalah ringkasan penerimaan dan pembayaran
kas perusahaan selama periode berjalan. Metode (1) Langsung, (2) Tak
Langsung
Tujuan untuk melaporkan arus kas masuk dan keluar perusahaan
dalam periode berjalan, dibedakan dalam 3 kategori (1) kegiatan operasi,
(2) investasi/penanaman moda, (3) pendanaan/kegiatan perusahaan.
Manfaat membantu manajer keuangan untuk menilai dan
mengidentifikasikan:
1. Kemampuan perusahaan untuk memperoleh arus kas masuk bersih di
masa depan dari kegiatan operasi untuk membayar hutang, bunga dan
dividen.

Analisis Dana dan Analisis Arus Kas 29


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2. Kebutuhan perusahaan akan dana dari luar, dengan alasan adanya


perbedaan antara penghasilan bersih dan arus kas masuk bersih dari
kegiatan operasi.
3. Dampak dari penginvestasian dan pendanaan transaksi kas maupun
non kas.

Tabel 3.3
Laporan Arus Kas (Metode Langsung)

METODE LANGSUNG
PT. X
LAPORAN ARUS KAS
31 DESEMBER 2012
dalam jutaaan rupiah

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Kas yang diterima dari pelanggan Rp 4,054.00
Kas yang dibayar ke pemasok dan karyawan Rp (3,539.00)
Bunga yang dibayar Rp (85.00)
Pajak yang dibayar Rp (211.00)
Kas neto yang tersedia/digunakan melalui aktivitas operasi Rp 219.00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penambahan aset tetap Rp (104.00)
Pembayaran untuk investasi jangka panjang Rp (65.00)
Kas neto yang tersedia/digunakan melalui aktivitas investasi Rp (169.00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Kenaikan pinjaman jangka pendek Rp 92.00
Tambahan pinjaman jangka panjang Rp 4.00
Dividen yang dibayar Rp (143.00)
Kas neto yang tersedia/digunakan dari aktivitas pendanaan Rp (47.00)

Kenaikan/penurunan kas dan setara kas Rp 3.00


Kas dan setara kas, 31 Desember 2011 Rp 175.00
Kas dan setara kas, 31 Desember 2012 Rp 178.00

Skedul tambahan : Rekonsiliasi laba neto dengan kas neto tersedia melalui aktivitas operasi
Laba neto Rp 201.00
Penyusustan Rp 112.00

Kas yang tersedia/digunakan oleh aset lancar dan liabilities jangka pendek yang berkaitan dengan operaasi
Penurunan piutang usaha Rp 62.00
Kenaikan, persediaan Rp (94.00)
Kenaikan, beban dibayar di muka Rp (4.00)
Kenaikan, pembayaran pajak di muka Rp (6.00)
kenaikan, utang usaha Rp 12.00
Penurunan, utang pajak Rp (91.00)
Kenaikan, liabilitas lainnya Rp 27.00
Kas neto yang tersedia/digunakan melalui aktivitas operasi Rp 219.00

30 Chapter 3
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Tabel 3.4
Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)

METODE TIDAK LANGSUNG


PT. X
LAPORAN ARUS KAS
31 DESEMBER 2012
dalam jutaaan rupiah

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Laba neto Rp 201.00
Penyusutan Rp 112.00
Kas yang tersedia/digunakan oleh aktiva lancar dan liabilities yang berkaitan dengan operasi
Penurunan, piutang usaha Rp 62.00
Kenaikan, persediaan Rp (94.00)
Kenaikan, beban dibayar di muka Rp (4.00)
Kenaikan, pembayaran pajak di muka Rp (6.00)
Kenaikan, utang usaha Rp 12.00
Penurunan, utang pajak Rp (91.00)
Kenaikan liabilitas lain Rp 27.00

Kas neto yang tersedia/digunakan melalui aktivitas operasi Rp 219.00

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Tambahan aset tetap Rp (104.00)
Pembayaran investasi jangka panjang Rp (65.00)
Kas neto yang tersedia/digunakan melalui aktivitas investasi Rp (169.00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Kenaikan pinjaman jangka pendek Rp 92.00
Tambahan pinajaman jangka panjang Rp 4.00
Dividen yang dibayar Rp (143.00)

Kas neto yang tersedia/digunakan dari aktivitas pendanaan Rp (47.00)


Kenaikan/penurunan kas dan setara kas Rp 3.00
Kas dan setara kas, 31 Des 2011 Rp 175.00
Kas dan setara kas, 31 Des 2012 Rp 178.00

Pengungkapan tambahan arus kas


Bunga dibayar Rp 85.00
Pajak yang dibayar Rp 211.00

Analisis Dana dan Analisis Arus Kas 31


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

4 MANAJEMEN
MODAL KERJA
4.1. Pengertian Modal
Secara umum modal dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1) Working
Capital adalah investasi perusahaan pada aktiva jangka pendek atau aktiva
lancar (current assets) yang pada umumnya terdiri dari komponen: kas,
sekuritas yang mudah dipasarkan, piutang usaha yang menghasilkan current
income, dan persediaan. 2) Non Working Capital adalah investasi perusahaan
pada aktiva tetap, akan tetapi tidak menghasilkan current income.

4.2. Konsep Modal Kerja


Untuk memudahkan elemen-elemen modal kerja, dikenal dengan
konsep modal kerja, yaitu:
1. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital Concept)/Konsep Kualitatif
Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, net working capital
adalah selisih antara current assets dan current liabilities, di mana selisih
ini bisa positif atau negatif. Bila current assets lebih besar dari pada current
liabilities, maka net working capital akan positif. Sebaliknya, bila current
assets lebih kecil daripada current liabilities, maka net working capital akan
negatif.
Konversi current assets dari persediaan atau inventory menjadi
piutang usaha atau account receivables kemudian menjadi cash merupakan
sumber kas yang akan digunakan untuk membayar current liabilities.
Pengeluaran kas untuk current liabilities relatif dapat diprediksikan,
sedangkan memprediksikan aliran kas masuk (estimated cash inflow), yaitu
mengkonversikan aktiva lancar (current assets) menjadi aset yang lebih
likuid adalah lebih sukar.
Seringkali dalam kenyataannya banyak perusahaan menghadapi
kesulitan dalam mengatur tingkat maturity antara ekspektasi aliran kas
masuk dengan aliran kas keluar secara pasti. Dengan demikian, aktiva
lancar yang mampu lebih besar menutup aliran kas keluar adalah penting.

32 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Oleh karena itu, semakin besar selisih current assets terhadap current
liabilities adalah semakin baik, meskipun pendapat ini boleh jadi belum
mempertimbangkan kualitas current assets.
2. Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital Concept)/Konsep Kuantitatif`
Konsep ini mengisyaratkan keseluruhan investasi perusahaan pada
aktiva lancar yang pada umumnya terdiri dari kas, equivalent cash, surat
berharga, piutang usaha, dan persediaan. Pendekatan modal kerja kotor
menekankan pada proses bisnis yang terjadi, hal ini mengindikasikan
terjadinya perubahan jumlah pada masing-masing komponen aktiva lancar
seiring dengan berjalannya waktu dan terjadinya transaksi bisnis/operasi.

4.3. Manajemen Modal Kerja


Manajemen modal kerja adalah administrasi aset lancar perusahaan
dan pendanaan yang dibutuhkan untuk mendukung aset lancar.
Aktiva dan kewajiban lancar tidak dapat dibiarkan saja berjalan tanpa
ada suatu pengaturan yang baik. Ketidaksesuaian antara investasi dan
pendanaan spontan dan jangka pendek (spontaneous and short term financing)
pada akhirnya akan menimbulkan masalah bagi perusahaan, munculnya
permasalahan baik dalam jangka pendek (terjadinya ilikuiditas perusahaan)
maupun menurunnya kemampulabaan perusahaan (profitabilitas) akan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, baik sisi investasi
maupun pendanaan jangka pendek ini seharusnya dikelola dengan baik.
Pengelolaan aktiva lancar perusahaan dan pendanaan yang dibutuhkan
untuk mendukung investasi dalam aktiva lancar.
Dewasa ini pengolahan modal kerja suatu perusahaan meliputi
berbagai fungsi yang tidak sekedar atau terbatas pada pengelolaan investasi
perusahaan dalam bentuk aktiva lancar. Ada dua masalah pokok dalam
working capital management dari suatu perusahaan yaitu: a) pengelolaan
investasi perusahaan yang berupa aktiva lancar dan b) pengelolaan
penggunaan utang lancar atau utang jangka pendek perusahaan.
Manajemen modal kerja meliputi beberapa aspek yang sering dijadikan
sebagai topik studi yang penting: a) Sebagian besar waktu manajer tersita
untuk kegiatan yang berhubungan dengan modal kerja; b) Manajemen modal
kerja sangat penting bagi perusahaan yang kecil, walaupun perusahaan ini
dapat mengurangi investasi pada aktiva tetap dengan cara leasing, tetapi
perusahaan tidak dapat menghindari kebutuhan akan kas, piutang, dan

Manajemen Modal Kerja 33


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

persediaan; c) Adanya hubungan langsung antara pertumbuhan penjualan


dengan kebutuhan untuk membiayai aktiva lancar.

4.4. Pentingnya Manajemen Modal Kerja


Ada beberapa alas an yang mendasari pentingnya manajemen modal
kerja, yaitu: a) sebagian besar waktu manajer tersita untuk kegiatan operasi
perusahaan sehari-hari, b) secara khusus dalam perusahaan manufaktur
umumnya aktiva lancar (AL) lebih dari setengah dari total aktiva, c) AL yang
berlebihan akan menurunkan return investasi atau Return on Investment
(ROI), d) bagi perusahaan kecil, utang lancar (UL) merupakan sumber
pendanaan eksternal utama, e) manajemen modal kerja berpengaruh
terhadap risiko perusahaan, return, dan harga saham, dan f) Hubungan
langsung antara pertumbuhan penjualan dengan kebutuhan aktiva lancar.
Fixed asset, jangka panjang, dan waktu longgar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya modal kerja:
1. Besar kecilnya skala perusahaan.
2. Aktivitas perusahaan.
3. Volume penjualan.
4. Perkembangan teknologi.
5. Sikap perusahaan terhadap likuiditas dan profitabilitas.
Manajemen modal kerja yang baik:
1. Tingkat investasi aset lancar optimal.
2. Bauran yang tepat atas pendanaan jangka pendek dan jangka panjang
yang digunakan untuk mendukung investasi dalam aktiva lancar.
Risiko tidak mempertahankan aset lancar yang cukup adalah tidak
mampu:
1. Memenuhi liabilitas kas ketika jatuh tempo.
2. Mendukung penjualan pada tingkat yang tepat.

4.5. Jenis-Jenis Modal Kerja


Menurut W.B. Taylor jenis modal kerja dapat dibagi menjadi dua bagian,
yaitu:
1. Modal kerja tetap/modal kerja yang harus ada dalam perusahaan.
a. Modal kerja primer: jumlah modal kerja minimal yang harus ada
dalam perusahaan untuk kelancaran usaha.

34 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

b. Modal kerja normal: jumlah modal kerja untuk menyelenggarakan


luas prediksi normal atau dinamis sesuai rata-rata.
2. Modal kerja variabel atau modal kerja yang berubah-ubah.
a. Modal kerja musiman: modal kerja yang jumlahnya berubah karena
fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis: modal kerja yang berubah karena fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat: modal kerja yang diperlukan dalam keadaan
darurat.
Jadi dapat disimpulkan klasifikasi modal kerja (1) tetap modal kerja
permanen atau (2) modal kerja variabel.

4.6. Perputaran Modal Kerja


Modal kerja dalam perusahaan akan selalu berputar sesuai dengan
perputaran operasi perusahaan. Periode perputaran modal kerja dimulai
pada saat modal diinvestasikan ke dalam komponen modal kerja, melalui
proses operasi sampai dana tersebut kembali menjadi kas, semakin pendek
proses operasi, maka semakin cepat tingkat perputaran modal kerjanya.
Operasi perusahaan terdiri dua jenis usaha, yaitu operasi berupa: a) barang
dagangan dan b) berupa barang industri. Secara umum, dalam praktiknya
periode perputaran barang dagangan lebih pendek daripada barang
industri.
Adapun proses perputaran barang dagangan dapat digambarkan
sebagai berikut.
1. Penjualan dengan kredit:
Kas1 Barang Piutang Kas2

Pembelian Penjualan Penerimaan


Uang

2. Penjualan dengan tunai:


Kas1 Barang Kas2

Pembelian Penjualan/
Penerimaan Barang

Manajemen Modal Kerja 35


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Sedangkan proses perputaran modal kerja di barang industri di­


gambarkan seperti berikut.
Proses Barang
Kas1 (Piutang) Kas2
Produksi Jadi

Upah Buruh Penjualan Penerimaan


dan Material Uang

4.7. Besarnya Kebutuhan Modal Kerja


Besar kecilnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh: a) periode
perputaran atau periode terikatnya modal kerja, adalah jangka waktu
pemberian kredit beli lama penyimpanan bahan mentah di gudang, lama
proses produksi, sampai jangka waktu penerimaan piutang; b) pengeluaran
kas rata-rata tiap hari yang terdiri dari pembelian bahan, pembayaran upah/
gaji dan pengeluaran yang sifatnya rutin; c) apabila jumlah pengeluaran
setiap hari tetap, makin lama periode perputaran operasi, maka jumlah
modal kerja semakin besar, sedangkan apabila jumlah pengeluaran setiap
hari semakin besar, periode perputaran operasi tetap, maka jumlah modal
kerja semakin besar.
Besarnya kebutuhan modal kerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Modal Kerja = Periode Perputaran × Jumlah Perputaran Tiap Hari

Apabila jumlah pengeluaran setiap hari tetap, makin lama periode


perputaran operasi, maka jumlah modal kerja semakin besar, sedangkan
apabila jumlah pengeluaran setiap hari semakin besar, periode perputaran
operasi tetap maka jumlah modal kerja semakin besar.
Siklus konversi kas adalah jangka waktu sejak bahan baku dibayar
sampai uang kas diterima dari hasil penjualan barang jadi. Siklus konversi
kas dapat dihitung sebagai berikut.

Periode Konversi Persediaan + Periode Konversi Piutang – Periode


Penangguhan Piutang Usaha

4.8. Masalah Mengenai Modal Kerja


Ada tiga hal yang mempengaruhi penentuan modal kerja optimal, yaitu
pertimbangan likuiditas, profitabilitas, dan tingkat risiko. Untuk menentukan

36 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

pertimbangan likuiditas ada tiga alternatif kebijakan modal kerja yang


digambarkan sebagai berikut:
Optimal Amount (Level) of Current Assets

Assumptions Policy A

ASSET LEVEL ($)


Policy B
50,000 maximum units
of production Policy C
Continuous production
Three different policies Current Assets
for current asset levels
are possible 0 25.000 50.000
OUTPUT (units)
Gambar 2.1. Kebijakan dalam
Modal Kerja Perusahaan

Keterangan Gambar 2.1.:


Kebijakan A:
Likuiditas perusahaan tinggi, merupakan kebijakan yang paling
konservatif, aktiva lancar yang dimiliki paling besar, sehingga output
makin banyak (kenaikan output menurun).
Kebijakan B:
Likuiditas perusahaan sedang, jumlah aktiva lancar yang dimiliki lebih
kecil. Kebijakan modal kerja jenis ini merupakan nilai rerata dari
kecenderungan industri, sehingga merupakan indifferent.
Kebijakan C:
Likuiditas perusahaan rendah, kebijakan ini cenderung lebih agresif,
jumlah aktiva lancar yang dimiliki rendah dengan jumlah output yang
sama.
Apabila dikaitkan dengan laba, maka kebijakan C (aggressive approach)
akan mendapatkan jumlah laba yang maksimal, sehingga manajer me­
nanggung konsekuensi:
1. Jumlah kas berkurang, berakibat mengurangi kemampuan perusahaan
dalam melunasi kewajiban keuangan saat jatuh tempo.

Manajemen Modal Kerja 37


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2. Jumlah piutang berkurang, dengan memberikan syarat kredit lebih


ketat dan kebijakan lebih mantap, akan berdampak hilangnya penjualan
akibat habisnya persediaan.
Tingkat pengembalian investasi merupakan perbandingan antara laba
bersih dengan total aktiva, sehingga jika laba yang diperoleh maksimal maka
tingkat pengembalian investasi juga tinggi. Hubungan antara ketiga alternatif
kebijakan modal kerja dengan likuiditas, profitabilitas, dan tingkat risiko.
Tinggi Rendah

Likuiditas Kebijakan A Kebijakan B Kebijakan C

Profitabilitas Kebijakan C Kebijakan B Kebijakan A

Risiko Kebijakan C Kebijakan B Kebijakan A

Gambar 2.2. Hubungan Likuiditas,


Profitabilitas dan Risiko dalam Beragam
Kebijakan Modal Kerja Perusahaan

Likuiditas tertinggi pada kebijakan A, dengan konsekuensi akan


mendapatkan profit dan risiko rendah, sedangkan apabila perusahaan
menginginkan profit yang tinggi, maka sebaiknya manajer memilih kebijakan
C, dengan konsekuensi tingkat likuiditas perusahaan rendah dan tingkat
risiko tinggi.
Dari penjelasan dan ilustrasi tersebut, maka dapat ditarik dua prinsip
dasar keuangan yang terkait dengan masalah pengelolaan modal kerja:
1) kemampuan untuk memperoleh laba perusahaan berbanding terbalik
dengan likuiditas, 2) kemampuan untuk memperoleh laba bergerak searah
dengan risiko.
Oleh karena itu, modal kerja optimal sangat ditentukan oleh sikap
manajemen terhadap trade-off antara kemampuan memperoleh laba dan
risiko. Trade-off atau tukar balik dapat terjadi antara profitabilitas dan
risiko. Profitabilitas dalam hal ini, adalah hubungan antara revenue dan cost
yang ditimbulkan sehubungan dengan penggunaan aset perusahaan. Profit
perusahaan dapat naik, karena: a) revenue yang meningkat, dan b) cost yang
menurun.

38 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Risiko dalam hal short term financial management adalah probabilitas


perusahaan tidak dapat membayar kewajiban-kewajibannya yang jatuh
tempo. Risiko ini disebut technical insolvency. Secara umum, diasumsikan
apabila net working capital lebih besar, maka risiko tersebut lebih kecil.
Dengan kata lain, semakin banyak net working capital, semakin likuid
perusahaan. Oleh karena itu, semakin rendah pula risiko technical insolvency-
nya.

4.9. Menguraikan Sumber Pendanaan Aktiva Lancar


Seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, terutama dalam
ilustrasi masalah modal kerja, lebih lanjut pada sub bagian ini akan dijelaskan
lebih rinci mengenai tiga pendekatan dalam menangani khususnya pada
aspek sumber pendanaan aktiva lancar, ketiga pendekatan tersebut, yaitu:
1) pendekatan pencocokan waktu jatuh tempo atau likuidasi sendiri (maturity
matching approach) atau self liquidity, 2) pendekatan agresif (aggressive
approach), dan 3) pendekatan konservatif (conservative approach).
1) Pendekatan pencocokan waktu jatuh tempo atau likuidasi sendiri
(maturity matching approach) atau self liquidity
Adalah pencocokan waktu jatuh tempo aktiva dan kewajiban. Strategi ini
meminimalkan risiko perusahaan yang tidak mampu melunasi kewajiban-
kewajibannya yang telah jatuh tempo. Kebijakan ini merupakan kebijakan
moderat (karena sebagian besar perusahaan cenderung mendanai aktiva
lancar dengan sumber pendanaan jangka pendek dan sebaliknya). Atau suatu
metoda pendanan dimana setiap aktiva harus didanai dengan instrumen
pendanaan yang memiliki ekuivalensi waktu jatuh tempo.
Kendala strategi dalam pendekatan ini adalah: a) terdapat ketidakpastian
pada umur aktiva, b) sejumlah ekuitas biasa harus digunakan dan ekuitas
biasa tidak memiliki jatuh tempo.
Keterkaitan antara kebutuhan dan penggunaan dana dalam pendekatan
likuiditas sendiri atau self liquidity, dapat disimpulkan sebagai berikut: a)
aktiva tetap (fixed assets) dan bagian aktiva lancar non musiman didanai
dengan utang jangka panjang dan modal sendiri, b) long term profitability
of assets to cover the long term financing costs of the firm, c) kebutuhan
yang bersifat musiman didanai oleh utang jangka pendek, d) under normal
operations sufficient cash flow is expected to cover the short term financing
cost.

Manajemen Modal Kerja 39


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Short-term financing**

DOLLAR AMOUNT
Current assets*

Long-term
Fixed assets financing

TIME

Gambar 2.3. Pendekatan Matching


Maturity/Self Liquidity

2) Pendekatan Agresif (Aggressive Approach)


Adalah kebijakan pendanaan aktiva lancar dengan cara pendanaan
seluruh aktiva tetapnya dengan modal jangka panjang dan sebagian dari
aktiva lancar permanennya (aktiva tetap yang harus dimiliki oleh perusahaan,
meskipun sedang berada di bagian terendah siklus bisnisnya) dengan kredit
jangka panjang non spontan. Strategi ini untuk mendapatkan keuntungan
pendanaan utang jangka pendek lebih murah dari utang jangka panjang.
Perusahan meningkat risikonya dikaitkan dengan pinjaman jangka pendek
dengan penggunaan porsi yang lebih besar dalam pendanaan jangka panjang.
Kendala strategi yang dihadapi dalam melaksanakan pendekatan ini
adalah: a) mengorbankan keamanan, karena perusahaan sepenuhnya berada
dalam bahaya kenaikan tingkat suku bunga, b) masalah dalam perpanjangan
pinjaman.

Short-term financing
DOLLAR AMOUNT

Current assets

Long-term
Fixed assets financing

TIME

Gambar 2.4. Pendekatan Agresif


dalam Modal Kerja

40 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

3) Pendekatan Konservatif (Conservative Approach)


Adalah kebijakan mengenai pendanaan aktiva lancar, yang menyatakan
bahwa modal jangka panjang (long term financing) digunakan untuk
mendanai seluruh kebutuhan aktiva lancar permanen dan juga untuk
memenuhi beberapa kebutuhan pendanaan musiman; dalam situasi ini
perusahaan menggunakan kredit jangka pendek non spontan dalam jumlah
kecil untuk memenuhi kebutuhan puncaknya di samping itu perusahaan
juga memenuhi sebagian kebutuhan musiman dengan menyimpan likuiditas
dalam bentuk sekuritas. Pendekatan konservatif adalah kebijakan pendanaan
aktiva lancar yang paling aman.
Perusahaan dapat mengurangi risiko dengan mengkaitkan pinjaman
jangka pendek dengan menggunakan proporsi pendanaan jangka panjang
yang lebih besar.
Manfaat sumber pendanaan jangka panjang: a) berkurangnya ke­
khawatiran dalam me-refinancing kewajiban jangka panjang (less worry
in refinancing short term obligations), b) berkurangnya ketidakpastian
mengenai biaya bunga di masa depan (less uncertainty regarding future
interest costs).

Short-term financing
DOLLAR AMOUNT

Current assets*

Long-term
Fixed assets financing

TIME

Gambar 2.5. Pendekatan


Konservatif dalam Modal Kerja

Risiko pendanaan jangka pendek antara lain, a) umumnya meminjam


lebih dari yang dibutuhkan (borrowing more than what is necessary),
b) umumnya meminjam dengan biaya modal yang lebih tinggi (borrowing at
a higher overall cost (usually)).

Manajemen Modal Kerja 41


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Hasil dari pemilihan dengan pendekatan ini adalah para manajer akan
menerima profit ekspektasi yang lebih kecil sebagai suatu pertukaran
dengan makin kecilnya tingkat risiko yang ditanggung (manager accepts less
expected profits in exchange for taking less risk).

4.10. Ringkasan Pendanaan Jangka Panjang dan Pendek


a. Tingkat aktiva lancar dan metoda pendanaan aset bersifat bebas (the
level of current assets and the method of financing those assets are
interdependent).
b. A conservative policy of “high” levels of current assets allows a more
aggressive method of financing current assets.
c. A conservative method of financing (all-equity) allows an aggressive
policy of “low” levels of current assets.
Secara sederhana hubungan antara waktu jatuh tempo pendanaan
dengan jatuh tempo aktiva dapat dilihat pada Gambar 2.6. berikut:

Waktu Jatuh
Tempo
Pendanaan JANGKA PENDEK JANGKA PANJANG
Waktu Jatuh
Tempo Aset

JANGKA PENDEK Risiko-Profitabilitas Risiko-Profitabilitas


(Sementara) Moderat Rendah

JANGKA PANJANG Risiko-Profitabilitas Risiko-Profitabilitas


(Permanen) Tinggi Moderat

Gambar 2.6. Hubungan antara Waktu Jatuh Tempo


Pendanaan dengan Jatuh Tempo Aktiva

4.11. Menguraikan Jenis Sumber Pendanaan Aktiva Lancar


Terdapat empat jenis sumber pendanaan jangka pendek, yaitu:
1. Akrual (accrued liabilities) adalah kewajiban jangka pendek yang terus-
menerus timbul, khususnya adalah akrual gaji (mingguan, bulanan)
dan akrual pajak (penghasilan, penjualan). Akrual ini akan naik secara
otomatis atau spontan seiring dengan meluasnya operasi perusahaan.
Utang jenis ini adalah utang bebas, yaitu tidak ada kewajiban bunga

42 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

yang dibayarkan, tetapi perusahaan biasanya tidak dapat mengendalikan


akrualnya; karena waktu pembayaran gaji ditentukan oleh kekuatan
ekonomi dan kebiasaan industri. Pajak ditentukan oleh undang-undang.
2. Utang dagang (account payable) adalah kewajiban jangka pendek yang
terbesar 40% dari kewajiban rata-rata perusahaan non keuangan. Utang
dagang merupakan sumber pendanaan yang spontan, karena terjadi dari
transaksi bisnis biasa yaitu dari transaksi memperpanjang kredit atau
meningkatkan penjualan atau pembelian yang dilakukan perusahaan.
Pendanaan spontan adalah kredit dagang dan utang usaha serta
pembayaran lainnya yang timbul dari operasi harian perusahaan.
3. Biaya utang dagang. Perusahaan yang melakukan penjualan secara kredit
memiliki suatu kebijakan kredit yang mencakup beberapa persyaratan
kredit.
4. Pinjaman bank jangka pendek. Merupakan dana non spontan, seiring
dengan meningkatnya kebutuhan pendanaan sebuah perusahaan. Fitur-
fitur utama dari pinjaman bank adalah sebagai berikut:
Jatuh tempo. Jatuh tempo pinjaman bank untuk kalangan bisnis
seringkali ditulis sebagai wesel 90 hari, sehingga pinjaman harus
dilunasi atau diperpanjang pada akhir 90 hari.
Warkat promes. Ketika pinjaman sebuah bank disetujui, per­
janjianakan dilaksanakan dengan menandatangani suatu warkat
promes yang menguraikan secara spesifik: a) jumlah pinjaman, b)
tingkat suku bunga, c) jadwal pelunasan, d) agunan, e) persyaratan
keduabelah pihak.
Saldo kompensasi. Saldo rekening pembayaran minimal yang harus
dipertahankan oleh perusahaan disebuah bank komersial.
Batas kredit informal. Suatu perjanjian informal antara sebuah bank
dan pihak penerima pinjaman yang menunjukkan jumlah kredit
maksimal yang akan diberikan oleh bank kepada penerima pinjaman.
Perjanjian kredit berulang. Suatu batas kredit formal yang sering
kali dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.

4.12. Bagaimana Perusahaan Memelihara Hubungan Perbankannya


Perusahaan dalam pemilihan bank sebaiknya mempertimbangkan:
a) keinginan untuk menanggung risiko, b) saran dan nasihat, c) kesetiaan
pada nasabah, d) spesialisasi, e) besarnya pinjaman maksimum, f) perbankan
merchant, g) jasa lainnya.

Manajemen Modal Kerja 43


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

4.13. Latihan Soal


Soal 1.
Perhatikan informasi berikut ini:
Kebutuhan modal kerja bulanan untuk Tahun 2010 (dalam Rp juta) dari
Rumah Sakit Cigadung adalah sebagai berikut:

Modal Kerja Bulanan Tahun 2008


Januari 6.000 Juli 8.000
Februari 4.000 Agustus 11.000
Maret 6.000 September 4.000
April 9.000 Oktober 5.000
Mei 7.000 Nopember 9.000
Juni 5.000 Desember 7.000

Bank “XYZ” bersedia memberi kredit jangka panjang dengan tingkat


bunga/biaya pendanaan 24% per tahun, kredit jangka pendek dengan biaya
pendanaan 3% per bulan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Bank juga
bersedia menerima dana simpanan dengan tingkat bunga simpanan 0,5%
per bulan.
Diminta:
a. Berapa sebaiknya Rumah Sakit Cigadung menarik pinjaman jangka
panjang agar biaya pendanaan minimal?
b. Berapa total biaya pendanaan dengan keputusan pada jawaban (a)
tersebut?

Soal 2.
Seseorang berencana mendirikan perusahaan pembuatan sepatu olah raga
(PT XYZ), setiap hari memproduksi 1.000 pasang sepatu baru. Bahan baku
kulit harus dibeli dengan cara membayar dimuka lima hari sebelum pesanan
diterima, dengan harga Rp 2.000,-/kg. Untuk membuat sepasang sepatu
diperlukan 2 kg kulit, bahan penolong Rp 200,- dan upah untuk membuat
sepasang sepatu adalah Rp 1.000,-. Proses pembuatan sepatu tersebut
selama 2 hari. Setelah selesai dibuat, terlebih dahulu sepatu tersebut
disimpan selama satu minggu. Kemudian dijual dengan cara kredit selama 4
hari. Gaji staf setiap bulan Rp 1.500.000,- biaya overhead pabrik setiap bulan

44 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Rp 2.750.000,-, biaya pemasaran setiap bulan sebesar Rp 1.400.000,-, apabila


satu bulan diasumsikan ada 25 hari kerja, dan kas minimum per bulan
sebesar Rp 1.000.000,- ditanyakan: berapakah kebutuhan modal kerja
perusahaan tersebut?

Soal 3.
Berikut ini adalah data hipotesis (contoh) PT TJAN DJADI di mana posisi
total aktiva (000) pada periode 2010 sebesar Rp 70.000,- dan Rp 40.000,- di
antaranya merupakan aktiva lancar. Pendanaan perusahaan tersebut 60%
berasal dari utang dan sisanya dari modal sendiri. Perkiraan penjualan pada
periode tersebut sebesar Rp 100.000,- dengan EBIT yang diekspektasikan
sebesar 20% dari total penjualan dari informasi bagian keuangan perusahaan
tersebut, ada tiga pendekatan yang mungkin bisa dilakukan:
Pendekatan Agresif besarnya utang lancar = Rp 30.000,-
Pendekatan Moderat besarnya utang lancar = Rp 20.000,-
Pendekatan Konservatif besarnya utang lancar = Rp 10.000,-
Besarnya bunga, apabila menggunakan sumber pendanaan jangka
pendek 8%, namun apabila menggunakan sumber pendanaan jangka panjang
sebesar 10%. Besarnya pajak 50% dari pendapatan kena pajak (EBT). Dari
data tersebut saudara diminta untuk menghitung:
a. Berapa likuiditasnya (current ratio)
b. Hitung juga besarnya profitabilitasnya (ROE)
c. Apa kesimpulan saudara?

Soal 4.
PT ABCDEF Indonesia mempunyai rencana pembelanjaan musiman (seasonal
financing) untuk tahun yang akan datang sebagai berikut:

Bulan Kebutuhan Musiman Bulan Kebutuhan Musiman


Januari Rp 12.000.000,- Juli Rp 8.000.000,-
Pebruari Rp 6.000.000,- Agustus Rp 4.000.000,-
Maret Rp 0,- September Rp 0,-
April Rp 3.000.000,- Oktober Rp 3.000.000,-
Mei Rp 8.000.000,- Nopember Rp 8.000.000,-
Juni Rp 10.000.000,- Desember Rp 16.000.000,-

Manajemen Modal Kerja 45


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Dengan anggapan bahwa kebutuhan dana permanen PT ABCDEF


Indonesia sebesar Rp 4.000.000,-. Ditanyakan: Hitunglah total financing costs
berdasarkan pendekatan agresif dan konservatif serta berikan rekomendasi
mana yang sebaiknya dipilih jika diketahui:
a. Ongkos pembelanjaan jangka pendek 10% dan ongkos pembelanjaan
jangka panjang 16%
b. Ongkos pembelanjaan jangka pendek 11% dan ongkos pembelanjaan
jangka panjang 14%
c. Ongkos pembelanjaan jangka pendek dan ongkos pembelanjaan jangka
panjang 12%.

Soal 5.
Seandainya PT XYZ Indonesia memerlukan jumlah dana dalam tahun yang
akan datang, yang ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut:
Januari Rp 10.000.000,- Juli Rp 10.000.000,-
Pebruari Rp 10.000.000,- Agustus Rp 9.000.000,-
Maret Rp 11.000.000,- September Rp 9.000.000,-
April Rp 12.000.000,- Oktober Rp 8.000.000,-
Mei Rp 13.000.000,- Nopember Rp 8.000.000,-
Juni Rp 10.000.000,- Desember Rp 9.000.000,-

Ditanyakan:
a. Kebutuhan dana rata-rata selama satu tahun.
b. Total costs untuk pendekatan agresif, konservatif, dan trade off antara
keduanya jika short term costs 8% dan long term costs 15%.

Soal 6.
Neraca PT DEF dan PT GHI per 31 Desember 2010 menunjukkan sebagai
berikut:
PT DEF ($) PT GHI ($)
Aktiva Lancar 100.000 80.000
Aktiva Tetap (bersih) 100.000 120.000
Total Aktiva 200.000 200.000

46 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Kewajiban Lancar 20.000 80.000


Utang Jangka Panjang 80.000 20.000
Saham Biasa 50.000 50.000
Saldo Laba Ditahan 50.000 50.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 200.000 200.000

Laba sebelum bunga dan pajak untuk kedua perusahaan $30.000 dan
tarif pajak sebesar 40%.

Pertanyaan:
a. Berapakah pengembalian atas ekuitas dari tiap perusahaan jika tingkat
bunga atas kewajiban lancar adalah 10% dan tingkat bunga utang jangka
panjang adalah 13%?
b. Diasumsikan tingkat bunga jangka pendek naik menjadi 20% dan tingkat
bunga utang jangka panjang baru naik menjadi 16%, tingkat bunga utang
jangka panjang yang sudah ada tidak mengalami perubahan. Berapakah
pengembalian atas ekuitas untuk masing-masing perusahaan?
c. Perusahaan manakah yang berada dalam posisi yang lebih berisiko?

Soal 7.
Estimasi kebutuhan dana per tahun PT Pasundan Djaya tahun 2010
ditunjukkan oleh tabel sebagai berikut:

Bulan Current Assets Fixed Assets Total Asset


1 4.000.000 13.000.000 17.000.000
2 3.000.000 13.000.000 16.000.000
3 2.000.000 13.000.000 15.000.000
4 1.000.000 13.000.000 14.000.000
5 900.000 13.000.000 13.900.000
6 1.500.000 13.000.000 14.500.000
7 3.000.000 13.000.000 16.000.000
8 3.700.000 13.000.000 16.700.000
9 4.000.000 13.000.000 17.000.000
10 5.000.000 13.000.000 18.000.000

Manajemen Modal Kerja 47


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

11 3.000.000 13.000.000 16.000.000


12 2.000.000 13.000.000 15.000.000

Jika perkiraan biaya:


Jangka pendek 3%
Jangka panjang 11%
Dari data tersebut, saudara diminta untuk menghitung:
a. Besarnya modal kerja bersih dan total biaya modal kerja dengan
menggunakan pendekatan agresif?
b. Besarnya modal kerja bersih (net working capital) dan biaya modal kerja
dengan menggunakan pendekatan konservatif?
c. Apa kesimpulan Saudara?

Soal 8.
Pada tahun depan PT Tamsar merencanakan untuk memproduksi barang
jadi sebanyak 3.750 unit sebulan. Untuk memproduksi satu unit barang
jadi tersebut diperlukan 3,5 kg bahan baku dengan harga Rp 875,- per kg.
Bahan baku tersebut sebelum diproses rata-rata disimpan di gudang selama
14 hari. Lamanya proses produksi 7 hari. Setelah menjadi barang jadi
biasanya barang disimpan selama 20 hari. Rata-rata piutang dapat ditagih
selama 45 hari. Upah langsung per unit barang jadi sebesar Rp 1.125,-. Biaya
pemasaran tunai sebulan sebesar Rp 7.500.000,-, biaya administrasi dan
umum sebulan sebesar Rp 6.000.000,- dan kas minimal ditentukan sebesar
Rp 1.625.000,-. Dari informasi tersebut, hitunglah berapa kebutuhan modal
kerja PT Tamsar?

Soal 9.
PT Vise sedang mempelajari untuk menentukan tingkat aktiva lancar yang
optimal untuk tahun depan. Manajemen memperkirakan bahwa penjualan
akan meningkat sebesar Rp 20 juta karena ditawarkannya produk baru.
Perusahaan ingin tetap mempertahankan rasio utangnya sebesar 50%,
sementara nilai aktiva tetap saat ini sebesar Rp 8 juta. Tingkat bunga baik
utang jangka pendek maupun panjang sebesar 12%. Manajer keuangan PT
Vise menginginkan untuk menganalisis tiga alternatif kebijakan modal kerja,
yaitu:

48 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Kebijakan konservatif dengan tingkat aktiva lancar sebesar 60% dari


penjulan.
Kebijakan moderat, dengan memperthankan tingkat aktiva lancar
sebesar 50% dari penjualan.
Kebijakan agresif dengan tingkat aktiva lancar hanya 40% dari
penjualan.
Saudara diminta:
a. Tunjukkan kenaikan Return on Equity (ROE) untuk ketiga alternatif
tersebut! Anggaplah bahwa EBIT sebesar 10% dari penjualan dan
tarif pajak sebesar 40%, maka kebijakan mana yang paling baik
menurut saudara?
b. Bagaimana komentar saudara terhadap ketiga kebijakan tersebut?

Soal 10.
PT Manisi Sejahtera memiliki Neraca dan Laporan Laba Rugi sebagai
berikut:

PT Manisi Sejahtera
Neraca per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
Kas 923.076 Utang Dagang 3.000.000
Piutang Dagang 3.800.000 Utang Bank 625.000
Persediaan 4.600.000 Utang Wesel 1.136.538
Total Aktiva Lancar 9.323.076 Total Utang Lancar 4.761.538
Aktiva Tetap 20.926.924 Utang Jangka Panjang 9.000.000
Modal Saham 9.500.000
Laba ditahan 6.988.462
Total Aktiva 30.250.000 Total Utang dan Modal 30.250.000

Manajemen Modal Kerja 49


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

PT Manisi Sejahtera
Laporan Laba Rugi per 31 Desember 2011
(dalam ribuan rupiah)
Penjualan 120.000.000
HPP 82.800.000
Laba Kotor 37.200.000
Biaya Adm. dan Umum serta penjualan 12.500.000
EBIT 24.700.000
Bunga 7.500.000
EBT 17.200.000
Pajak 30% 5.160.000
EAT 12.040.000

PT Manisi Sejahtera pada Tahun 2012 merencanakan menjual produknya


senilai Rp 150.000.000.000. Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 hari.
Berapa besar kebutuhan modal kerja PT Manisi Sejahtera Tahun 2012?

Soal 11.
Perusahaan Sepatu Cibaduyut pada Tahun 2011 merencanakan untuk
memproduksi dan menjual sepatu sebanyak 1.440.000 pasang sepatu.
Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 hari. Setiap pasang sepatu
membutuhkan 2 kg bahan baku kulit. Harga beli bahan baku kulit per kg
adalah Rp 18.000,-. Pembelian bahan baku selalu dilakukan secara tunai.
Setelah dibeli sambil menunggu proses produksi, bahan baku disimpan di
gudang selama 10 hari. Proses produksi membutuhkan waktu selama 5 hari.
Penjualan sepatu dilakukan secara kredit dan baru dapat ditagih dalam 30
hari. Upah tenaga kerja langsung Rp 10.000,- per pasang. Biaya pemasaran
dan administrasi ditaksir sebesar Rp 120.000.000,- per bulan. Sedangkan
untuk berjaga-jaga disediakan kas kecil sebesar Rp 40.000.000,-. Dari data
tersebut, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja Perusahaan Sepatu
Cibaduyut tersebut untuk Tahun 2011.

50 Chapter 4
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 12.
Pabrik Gula PT Sarang Semut memerlukan jumlah dana dalam Tahun 2010
sebagai berikut:
Januari Rp 20.000.000,- Juli Rp 20.000.000,-
Pebruari Rp 20.000.000,- Agustus Rp 18.000.000,-
Maret Rp 22.000.000,- September Rp 18.000.000,-
April Rp 24.000.000,- Oktober Rp 16.000.000,-
Mei Rp 26.000.000,- Nopember Rp 16.000.000,-
Juni Rp 20.000.000,- Desember Rp 18.000.000,-

Ditanyakan:
a. Kebutuhan dana rata-rata selama satu tahun.
b. Total biaya untuk pendekatan agresif, konservatif, dan antara kedua­nya
(trade off), jika short term costs 8% dan long term costs 16%.

Manajemen Modal Kerja 51


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

5 MANAJEMEN KAS DAN SEKURITAS


YANG DAPAT DIPERJUAL BELIKAN

5.1. Manajemen Kas


a. Pengertian Kas
Kas sebagai salah satu elemen modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya, dapat digunakan untuk memiliki barang dan jasa yang
diinginkan juga untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Ini bukan berarti
bahwa kita harus menyediakan uang kas dalam jumlah besar, karena
dengan demikian kita hanya mengutamakan pertimbangan likuiditas dan
mengorbankan atau menekan profitabilitas. Untuk menentukan berapa
sebaiknya jumlah persediaan kas minimum yang harus dimiliki perusahaan
belumlah ada standar tertentu untuk dijadikan pedoman.
Ada tiga motif yang melandasi untuk memiliki uang kas:
1. Motif transaksi: motif ini memungkinkan perusahaan dapat me­
nyelenggara­kan kegiatan-kegiatannya, melakukan pembelian, penjualan
operasi sehari-hari.
2. Motif berjaga-jaga: motif utama menahan kas terutama berkaitan bisa
tidaknya arus kas masuk dan keluar diperkirakan dan kemampuan
untuk menjamin tambahan kas secara mendadak.
3. Motif spekulasi: motif ini untuk melakukan spekulasi, untuk menangkap
kesempatan memperoleh keuntungan yang mungkin timbul.
Motif perusahaan menahan kas:
1. Motif transaksi: melunasi hutang yang jatuh tempo.
2. Motif spekulasi: memanfaatkan diskon pembelian.
3. Motif berjaga-jaga: memenuhi kebutuhan kas yang tidak terduga.
Aliran kas dalam perusahaan:
1. Kas selalu dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan usahanya
(membiayai operasi, investasi baru).
2. Pengeluaran kas bersifat kontinyu seperti: pembelian bahan, pembayaran
gaji dan upah.
3. Pengeluaran kas bersifat intermittent. Misalnya: pembayaran bunga,
dividen, pajak penghasilan, dan lain-lain.

52 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

4. Aliran kas masuk juga ada yang bersifat kontinyu seperti: kas hasil
penjualan tunai, penagihan piutang, sedangkan yang intermittent
seperti: tambahan modal, penjualan surat berharga, penerimaan kredit
bank, dan lain-lain.
Depresiasi

Barang dalam
Proses
Buruh
Upah

Penjualan
Kredit

Bahan Mentah
dan Penjualan

Barang Jadi
Aktiva Tetap

By Admin

By Adm

Piutang
dan
Penjualan

Pembelian Pengumpulan
Pembelian
Penjualan AT
Pinjaman Investasi
Hutang Kas Pemilik
Pembayaran Prive

Gambar 5.1.
Aliran Kas dalam Perusahaan

b. Persediaan Kas Minimal


Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya persediaan minimal kas
adalah sebagai berikut:
1. Perbandingan antara aliran kas masuk dan aliran kas keluar, yaitu
pengaturan dan perimbangan yang baik mengenai timing antara cash
inflow dengan cash outflow dalam suatu perusahaan dalam arti kata,
pengeluaran kas baik dalam segi jumlahnya maupun waktunya akan
dapat dipenuhi penerimaan kasnya, sehingga perusahaan tidak perlu
memiliki persediaan besi (safety cash balance) terlalu besar.
2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan (estimasi), hal
ini dapat diantisipasi dari pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya
mengenai sejauhmana pemasukan kas tidak meleset dari jadwal yang
telah ditetapkan. Penyimpangan juga dapat berasal dari (i) kejadian
perubahan kebijakan pemerintah, (ii) pemogokan buruh, (iii) bencana

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 53


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

alam, dan (iv) lain-lain yang kesemuanya akan mengakibatkan


pengeluaran ekstra dan memerlukan penyediaan besi kas yang besar.
3. Adanya hubungan yang baik dengan bank. Apabila pimpinan perusahaan
berhasil mengadakan hubungan baik dengan pihak bank yang akan
mempermudah untuk mendapatkan kredit, untuk menghadapi
ke­­kurangan kas yang disebabkan oleh berbagai hal di atas, maka
perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan besi yang besar.
4. Menurut H. G. Guthmann, agar “well finance”, kas hendaknya tidak
kurang antara 5% sampai dengan 10% dari aktiva lancar.

c. Anggaran Kas
Tindakan tahap awal dalam upaya penentuan jumlah kas minimum
yang diperlukan adalah menyusun budget yang merupakan forecast dari
pada posisi kas setiap periodenya di waktu yang akan datang. Penyusunan
cash budget pada dasarnya membandingkan proyeksi penerimaan dan
pengeluaran.
Budget kas (cash budget) dapat disusun untuk periode bulanan atau
kuartalan dan pada dasarnya budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian,
yaitu:
1. Estimasi penerimaan-penerimaan kas yang berasal dari: hasil penjualan
tunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga, hasil penjualan
aktiva tetap dan penerimaan-penerimaan lainnya.
2. Estimasi pengeluaran yang digunakan untuk: pembelian bahan mentah,
pembayaran utang-utang, pembayaran upah buruh, pengeluaran untuk
biaya penjualan, biaya administrasi dan umum, pajak, premi asuransi,
dan lain-lain.
Anggaran kas memproyeksi arus kas masuk dan arus kas keluar pada
suatu periode tertentu, terdiri dari:
1. Pengumpulan dan pembelian.
2. Penambahan dan pengurangan kas.
3. Surplus/defisit kas.

d. Penyusunan Anggaran Kas


Dengan mengadakan estimasi penerimaan dan pengeluaran selama
periode tertentu di waktu akan datang dapat diketahui akan adanya surplus
atau defisit kas sebagaimana diuraikan di atas. Oleh karena itu, diperlukan

54 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

penyusunan budget kas agar pimpinan perusahaan dapat mengetahui:


a) kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasi perusahaan, b)
kemungkinan adanya surplus atau defisit karena adanya operasi perusahaan,
c) besarnya dana beserta saat-saat kapan dana itu dibutuhkan untuk menutup
defisit kas, d) saat-saat kapan kredit itu dibayar kembali.
Tahapan penyusunan budget kas dapat dilakukan melalui beberapa
tahap, yaitu:
1. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana
operasi perusahaan, langkah ini sering disebut sebagai transaksi operasi
(operation transaction).
2. Menyusun perkiraan estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank
dan sumber dana lainnya untuk menutup defisit, juga disusun estimasi
pembayaran bunga beserta waktu pembayaran kembali (financial
transaction).
3. Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran
yang ada transaksi finansial, dan budget kas yang final ini merupakan
gabungan antara transaksi operasional dan transaksi finansial.

e. Teknik Manajemen Kas


1. Mensinkronkan arus kas, menyesuaikan timing arus kas masuk dan arus
kas keluar.
2. Menggunakan float, perbedaan antara saldo yang ada pada buku cek
perusahaan/individu dengan saldo pada catatan bank.
3. Mempercepat pengumpulan: (a) Lockboxes, pelanggan mengirim cek
ke PO BOX pada kota tertentu. Bank lokal mengumpulkan cek tersebut,
mendepositkannya dan memulai proses kliring serta memberi tahu
perusahaan bahwa pembayaran telah diterima, (b) Pre-Authorized debits,
dana secara otomatis ditransfer dari rekening pelanggan ke rekening
perusahaan pada hari yang telah ditentukan, misalnya: pembayaran
rekening telepon.
4. Menentukan dimana dan kapan dana dibutuhkan, dan memastikan
bahwa dana tersebut tersedia pada waktu dan tempat yang tepat.
5. Mengontrol pembayaran.

f. Urutan Ambangan Tagihan


Urutan ambangan tagihan dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 55


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Pelanggan Perusahaan Perusahaan Rekening bank milik


mengirim cek menerima cek mencairkan cek perusahaan dikredit

Ambangan Ambangan Pemrosesan: Ambangan


kiriman: waktu waktu yang dibutuhkan Ketersediaan: waktu
perjalanan cek perusahaan untuk yang dibutuhkan
dalam kiriman memproses cek seacara perusahaan untuk
internal melakukan kliring
cek melalui sistem
perbankan

Ambangan simpanan: waktu ketika cek


diterima perusahaan belum dapat dicairkan

Ambangan tagihan: total waktu yang dibutuhkan dari pengiriman cek


oleh pelanggan hingga ketersediaan kas untuk perusahaan penerima cek

Gambar 5.2.
Urutan Ambangan Tagihan

g. Menentukan Target Saldo Kas


Terdapat dua model yang sering dipergunakan dalam menentukan
jumlah saldo kas minimum, jumlah saldo kas ini sebagai saldo kas aman
(safety cash balance), kedua metode itu: a) The Baumol Model dan b) The
Miller-Orr Model.
1. Model Baumol atau Model Persediaan
Baumol (1952), dalam artikelnya menyebutkan bahwa kebutuhan akan
kas mirip dengan kebutuhan persediaan, dengan asumsi kebutuhan kas
setiap periode (bulanan) sama, pada saat digunakan kas akan berkurang
dan pada titik tertentu harus mengubah aktiva lain (misal efek) menjadi kas.
Dengan memperhatikan biaya karena memiliki kas dan biaya merubah efek
menjadi kas.
Keterbatasan dalam Model Baumol, antara lain: a) mengasumsikan
menggunakan kas yang konstan setiap periode, b) mengasumsikan
bahwa selama interval waktu tertentu tidak ada penerimaan kas, c) tidak
mempertimbangkan kemungkinan disediakan persediaan kas untuk
pengamanan.

56 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Rumusan besarnya kas minimum menurut Baumol Model: saldo kas


optimal diperoleh pada saat opportunity costs sama dengan trading costs.
Opportunity Costs = Trading Costs
C T
´K = ´F
2 C
Kalikan kedua sisi dengan C
C2
´K = T ´F
2
T ´F
C2 = 2´
K
2T F
C* =
K
Biaya memegang kas, menurut Model Baumol:

Costs in dollars Biaya perdagangan (trading cost) meningkat


of holding cash ketika perusahaan harus menjual sekuritas
untuk memenuhi kebutuhan kas.

Total cost of holding cash


Opportunity
Costs

Pendapatan dari investasi hilang


ketika memegang kas

Trading costs

C* Size of cash balance

Gambar 5.3.
Model Kas Baumol

F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas


T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 57


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

C
2

1 2 3 Time
Gambar 5.4.
Rata-Rata Saldo Kas

Jika kita mulai dari $C, mengeluarkan pada tingkat yang konstan tiap
periode dan mengganti kas dengan $C ketika kekurangan kas, rata-rata saldo
kas adalah:
C C
opportunity cost dari memegang adalah ´ K
2 2

C T
Total cost = ´K + ´F
2 C

C
Opportunity Costs ´K
2

T
Trading Costs ´F
C

C* Size of cash balance

2T
C* = ´F
K

Gambar 5.5.
Model Kas Baumol Lanjutan

Saldo kas yang optimal diperoleh di mana opportunity costs sama dengan
trading costs

58 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2. Model Miller-Orr
Dalam kondisi penggunaan dan penerimaan kas secara acak,
perusahaan perlu menetapkan batas atas dan batas bawah.
Pada saat kas mencapai batas atas perlu merubah kas menjadi
aset lain (sekuritas) sampai saldo kas pada batas tertentu, dan
sebaliknya pada batas bawah perlu menjual sekuritas.
Perusahaan membiarkan saldo kas di antara batas kendali atas dan
bawah.

Ketika saldo kas menyentuh batas


kendali atas, H, kas diinvestasikan
di tempat lain untuk mencapai
$ target saldo kas Z.

Ketika kas menyentuh batas


kendali bawah, L, investasi
Z dijual untuk memperoleh kas
agar mencapai target saldo kas.
L

Time

Gambar 5.6.
Model Kas Miller Orr

Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, The Miller-Orr Model


menyelesaikan untuk Z dan H.
3F s 2
Z* = 3 + L H* = 3Z*– 2L
4K
Dimana σ2 adalah varians dari arus kas harian bersih. Rata-rata saldo
kas pada Miller-Orr Model adalah:
4Z * - L
Average Cash Balance =
3

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 59


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Untuk menggunakan Model Miller-Orr, manajer harus melakukan empat


hal:
1. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas
2. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian
3. Tentukan tingkat bunga
4. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual sekuritas
Model Mengklarifikasi Isu Mengenai Manajemen Kas:
Titik Z, berhubungan positif dengan trading costs, F, dan berhubungan
negatif dengan tingkat bunga K.
Z dan rata-rata saldo kas berhubungan positif terhadap variabilitas arus
kas.

5.2. Manajemen Surat Berharga


Alasan investasi pada Marketable Securities/MS (1) mengganti saldo kas,
(2) investasi jangka pendek (temporary investment). MS digunakan sebagai
investasi temporer, ketika (1) perusahaan harus mendanai opeasi yang
bersifat musiman atau siklus, (2) perusahaan harus memenuhi kewajiban
finansial yang telah diketahui/diprediksi sebelumnya.
Risiko MS (1) risiko kegagalan (default risk), (2) risiko peristiwa (event
risk), (3) risiko suku bunga (interest rate risk). Tujuan membeli MS adalah
sebagai cadangan kas (cash reserve), sebaiknya dipilih yang risikonya
rendah.
Portfolio Marketable Securities:
1. Ready cash segment: saldo optimal MS dengan fungsi melayani
kekurangan kas perusahaan
2. Controllable cash segment: MS untuk memenuhi arus kas keluar yang
terkendali (diketahui) untuk pajak dan dividen
3. Free cash segment: MS untuk tujuan yang belum ditentukan.

F (Rp)

Gambar 5.7.
C (Rp) R (Rp) Portfolio Marketable
Securities

60 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Variabel pemilihan MS: (1) Safety, (2) Marketability, (3) Yield and Return,
(4) Maturity. Pemilihan portfolio MS dapat dilihat pada Gambar 5.8.

Kebutuhan Pertimbangan Sekuritas


Perusahaan Utama Pasar Uang

F (Rp) Safety Treasury-bill Banker’s


Marketability Acceptance (BA)
Return Commercial Paper (CP)
C (Rp) R (Rp) Maturity Certificate of Deposit (DC)
dan lain sebagainya

Untuk menentukan komposisi MS, ingatlah berbagai


keuntungan dan kerugian terkait return dan risiko
sesuaikan “keamanan” dengan “kebutuhan” setelah
memasukkan berbagai pertimbangan.

Gambar 5.8.
Pemilihan Portfolio Marketable Securities

5.3. Latihan Soal


Soal 1.
Rencana untuk penjualan bulan Januari sampai dengan Juni 2007 dari
PT Cibiru sebagai berikut.
Januari Rp 200.000 April Rp 280.000
Februari Rp 220.000 Mei Rp 300.000
Maret Rp 240.000 Juni Rp 320.000

Diperkirakan 30% dari penjualan itu dilaksanakan secara tunai dan


sisanya kredit. Untuk pembayaran tunai diberikan kas diskon 5%.
80% dari penjualan kredit akan dibayar 30 hari setelah tanggal penjualan
dan sisanya bulan berikutnya.

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 61


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Penjualan bulan November 2006 Rp 160.000 dan penjualan bulan


Desember 2006 Rp 180.000,-

1. Penjualan-penjualan aktiva tetap


Januari Rp 80.000 April Rp 70.000
Februari Rp 80.000 Mei Rp 60.000
Maret Rp 60.000 Juni Rp 80.000

2. Pembelian Bahan Mentah Secara Tunai


Januari Rp 100.000 April Rp 200.000
Februari Rp 120.000 Mei Rp 160.000
Maret Rp 150.000 Juni Rp 150.000

3. Biaya-biaya yang dikeluarkan sebagai berikut:


Januari Rp 160.000 April Rp 100.000
Februari Rp 200.000 Mei Rp 80.000
4. Pajak perusahaan dibayarkan setiap bulan Maret dan Juni Rp 60.000,-
5. Saldo akhir bulan Desember 2006 Rp 10.000,- safety cash balance
Rp 10.000,-

Diminta:
a. Buatlah schedule pengumpulan piutang Januari sampai dengan Juni 2007.
b. Budget kas, dengan ketentuan harus dipisahkan antara transaksi.

Soal 2.
Kebutuhan kas setahun Rp 1.200.000.000,- pemakaian per hari konstan.
Biaya setiap transaksi mengubah sekuritas menjadi kas sebesar Rp 50.000.
Tingkat bunga karena memiliki sekuritas (opportunity cost) 12% per tahun.
Ditanyakan:
a. Hitung berapa jumlah saldo kas minimum?
b. Hitung biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost of capital)?
c. Hitung juga biaya transaksi?

Soal 3.
PT KWE mempunyai empat cabang penjualan di beberapa kota. Penjualan
masing-masing cabang rata-rata setiap hari bisa menghasilkan penjualan

62 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

sebesar Rp 3 juta. Hasil penjualan tersebut dikirim setiap hari ke induk


perusahaan dengan menggunakan jasa pos dengan biaya pengiriman setiap
kiriman Rp 10.000,-. Rata-rata kiriman tersebut baru diterima oleh induk
perusahaan dalam waktu 3 hari biaya modal per bulan sekitar 2%. Perusahaan
ingin mempercepat pengumpulan ini dengan cara mendatangi sendiri
cabang-cabang tersebut, sehingga waktu pengiriman sekarang berkurang
hanya menjadi 1 hari saja. Untuk itu perusahaan harus mengeluarkan biaya
setiap hari rata-rata Rp 20.000,-. Satu bulan perusahaan bekerja 30 hari.
Pertanyaan: apakah rencana ini cukup ekonomis untuk dijalankan?

Soal 4.
PT Stones memperkirakan bahwa pola pengeluaran kasnya tidak bisa
diperkirakan. Berdasarkan pengalaman, untuk setiap kali mengubah kas
menjadi surat berharga atau sebaliknya, diperlukan biaya sebesar Rp 300,-.
Varians pengeluaran kas bersih adalah Rp 9.000,-, sedangkan tingkat bunga
yang bisa diperoleh dari investasi pada surat-surat berharga sekitar 25%
per tahun. Satu tahun = 365 hari. Berdasarkan data tersebut:
Hitunglah berapa batas atas jumlah kas sebaiknya.
Apakah kas terendah adalah Rp 0,00 berapakah rata-rata kasnya?

Soal 5.
Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp 20 juta. Perusahaan
memperoleh kas dengan menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan
kas adalah Rp 10 ribu, sedangkan biaya beban tetap/bagi hasil berkisar 18%
per tahun atau 1,5% per bulan.

Soal 6.
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya tetap berupa bunga per tahun sebesar
Rp 150.000,-. Jumlah kebutuhan kas untuk kegiatan perusahaan per minggu
sebesar Rp 1.000.000,-. Besarnya penghasilan investasi yang diharapkan
sebesar 15% per tahun.
Diminta:
a. Berapa jumlah kas optimal yang diperlukan perusahaan?
b. Berapa jumlah frekuensi transaksi yang harus dilakukan?
c. Berapa saldo kas rata-rata?

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 63


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 7.
Suatu perusahaan menjual barang dagangannya secara kredit, di mana
pelanggan harus membayar dalam waktu 60 hari dari saat penjualan.
Perusahaan menghitung rata-rata waktu yang diperlukan (rata-rata umur
persediaan = RUP), yaitu 90 hari untuk memproduksi sampai menjual
barang jadi dan rata-rata periode tagih (RPT), yaitu 75 hari. Syarat kredit
untuk membeli bahan baku adalah membayar dalam waktu 30 hari sejak
pembelian dan karyawan dibayar setiap 15 hari. Perusahaan menghitung
rata-rata periode bayar (RPB) untuk bahan baku dan tenaga kerja adalah 25
hari.
a. Berapakah siklus operasinya?
b. Berapakah siklus konversi kas?

Soal 8.
Kebutuhan kas suatu perusahaan per tahun sebesar Rp 240.000.000,-.
Kas yang digunakan per hari besarnya tetap. Biaya transaksi yang
di­keluarkan setiap mengkonversi sekuritas menjadi kas sebesar
Rp 100.000,-. Tingkat bunga yang diharapkan dari sekuritas yang dimiliki
sebesar 20% per tahun. Berapa jumlah sekuritas yang harus dikonversi
menjadi kas setiap kali transaksi (sebagai kas optimal).

Soal 9.
Pada Tahun 2011 Perusahaan Novara akan menyusun anggaran kas. Rencana
penerimaan dan pengeluaran kas selama enam bulan kedua (bulan Juli s.d.
Desember) adalah sebagai berikut:
A) Rencana Penerimaan:
Penjualan dilakukan secara tunai sebanyak 40% dan kredit 60%
dari penjualan. Dari penjualan kredit, 30% diterima pada satu bulan
setelah bulan penjualan dan sisanya diterima 2 bulan setelah bulan
penjualan. Total penerimaan piutang bulan Juli dan Agustus masing-
masing sebesar Rp 1.450.000 dan Rp 1.800.000. Adapun rencana
penerimaan tersebut adalah:
1) Besarnya penjualan:
Juli Rp 2.500.000 Oktober Rp 3.100.000
Agustus Rp 3.250.000 November Rp 3.200.000
September Rp 3.300.000 Desember Rp 3.250.000

64 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

2) Penerimaan lain-lain:
Juli Rp 250.000 Oktober Rp 700.000
Agustus Rp 450.000 November Rp 750.000
September Rp 550.000 Desember Rp 800.000

B) Rencana Pengeluaran:
1) Pembelian bahan mentah:
Juli Rp 1.250.000 Oktober Rp 1.200.000
Agustus Rp 1.200.000 November Rp 1.250.000
September Rp 1.300.000 Desember Rp 1.300.000

2) Pembelian bahan penolong:


Juli Rp 100.000 Oktober Rp 250.000
Agustus Rp 150.000 November Rp 200.000
September Rp 100.000 Desember Rp 300.000

3) Pembayaran gaji dan upah:


Juli Rp 1.250.000 Oktober Rp 1.200.000
Agustus Rp 1.200.000 November Rp 1.250.000
September Rp 1.300.000 Desember Rp 1.300.000

4) Biaya transport dan komisi penjualan:


Juli Rp 150.000 Oktober Rp 300.000
Agustus Rp 250.000 November Rp 250.000
September Rp 200.000 Desember Rp 350.000

5) Biaya administrasi dan lainnya:


Juli Rp 425.000 Oktober Rp 475.000
Agustus Rp 475.000 November Rp 425.000
September Rp 425.000 Desember Rp 375.000

6) Pajak akan dibayar pada bulan November 2011 sebesar


Rp 500.000

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 65


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

C) Rencana Lain:
1) Saldo kas akhir pada bulan Juni 2011 sebesar Rp 200.000,-.
2) Apabila terjadi defisit, perusahaan akan melakukan pinjaman ke
bank pada permulaan bulan sebesar 150% dari besarnya defisit
tersebut dan pengembaliaannya akan dilakukan pada akhir bulan
ketika persediaan kas telah cukup. Tingkat bunga pinjaman 2% per
bulan.
3) Pembayaran angsuran pinjaman akan dilakukan pada saat saldo kas
perusahaan mencukupi dan selalu menjaga kas minimalnya.
4) Persediaan kas minimal (persediaan besi) sebesar Rp 250.000,-.
Dari informasi data tersebut buatlah:
a. Anggaran kas untuk transaksi operasi bulan Juli sampai dengan
Desember 2011.
b. Anggaran kas untuk transaksi finansial bulan Juli sampai
dengan Desember 2011.
c. Anggaran kas final (keseluruhan) bulan Juli sampai dengan
Desember 2011, yaitu anggaran untuk operasi (transaksi
usaha), transaksi finansial dam transaksi secara keseluruhan.

Soal 10.
Swansea Co, Ltd. Memperkirakan adanya pengeluaran kas secara ke­
seluruhan untuk tahun yang akan dating sebesar Rp 10.800.000,-. Perusahaan
merencanakan untuk memenuhi permintaan kas tersebut dengan menjual
surat berharga secara periodik. Investasi pada surat berharga bagi
perusahaan dapat memberikan return sebesar 12% dan biaya transaksi
untuk merubah surat berharga menjadi kas adalah Rp 80,-.
Diminta:
a. Dengan menggunakan Model Baumol, tentukan transaksi yang optimal
untuk merubah dari surat berharga menjadi kas.
b. Berapa rata-rata cash balance perusahaan dan berapa kali transaksi
terjadi dalam setahun?

Soal 11.
Suatu perusahaan mengeluarkan biaya transaksi sebesar Rp 5.000 setiap
kali transaksi. Deviasi standar aliran kas masuk sebesar Rp 100.000. Tingkat

66 Chapter 5
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

bunga per tahun sebesar 12%. Batas minimal kas yang tersedia sebagai batas
bawah sebesar nol rupiah. Satu tahun dihitung 360 hari. Berapa jumlah
persediaan kas yang diinginkan perusahaan?

Manajemen Kas dan Sekuritas yang Dapat Diperjual Belikan 67


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

6 MANAJEMEN
PIUTANG USAHA
6.1. Pengertian Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak lain di masa yang akan datang
karena terjadinya transaksi di masa lalu. Walaupun pada dasarnya semua
perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena
adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan
penjualan secara kredit.
Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omzet penjualan, akan
tetapi memiliki risiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan
investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian
karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang
tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan.

6.2. Penentuan Besarnya Piutang


Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya investasi dalam piutang:
a. Volume penjualan: semakin besar volume penjualan kredit, semakin
besar investasi yang tertanam dalam piutang.
b. Syarat pembayaran penjualan kredit: misalnya: 2/10 net 30. Semakin
lama masa kredit, maka semakin besar investasinya.
c. Kebijaksanaan dalam mengumpulkan piutang: pengumpulan piutang
dapat bersifat aktif (menggunakan debt collector) pengumpulan piutang
lebih tepat waktu tetapi perlu tambahan biaya pengumpulan piutang
atau pasif, yaitu keyakinan bahwa debitur menepati janji, maka risiko
tertunggaknya piutang lebih besar.
d. Kebiasaan tentang pembatasan kredit: batasan kredit dapat berupa
kuantitatif (plafon kredit, semakin besar plafon kredit perpelanggan
makin besar investasi yang diperlukan) dan kualitatif (selektif terhadap
pelanggan kredit, makin ketat seleksi akan semakin memperkecil
investasi dalam piutang).
e. Kebiasaan membayar dari para langganan: apabila sebagian besar
pelanggan membayar pada masa diskon (termin 2/10 net 30), maka

68 Chapter 6
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

membutuhkan investasi lebih kecil, tetapi jika pelanggan membayar


pada hari ke-30 atau bahkan menunggak, perlu investasi yang besar.

6.3. Penilaian Risiko dan Penyaringan Para Langganan


Risiko kredit adalah risiko tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan
kepada para langganan. Kemampuan atau daya beli pasar sangatlah beragam,
oleh karena itu banyak perusahaan yang memberikan keleluasaan. Meskipun
demikian, pemberian kredit juga perlu memperhatikan 2 (dua) kriteria
utama, yaitu:
a. Perlu dipertimbangkan lima C:
a.1. Character, ditunjukkan dengan sifat peminjam apakah termasuk
orang yang ingkar atau tepat janji.
a.2. Capacity, penilaian yang lebih bersifat subjektif.
a.3. Capital, posisi keuangan.
a.4. Collateral, asset sebagai jaminan.
a.5. Condition, dilihat dari faktor eksternal ekonomi makro.
b. Pertimbangan tiga R:
b.1. Repayment ability adalah kemampuan membayar kembali pinjaman.
b.2. Rate of return, ditunjukkan dengan kemampuan memperoleh return
yang reasonable.
b.3. Risk bearing capacity adalah kemampuan menghadapi risiko.

Menganalisis pemohon kredit:


1. Mendapatkan informasi mengenai pemohon. Sumber informasi:
laporan keuangan, peringkat dan laporan kredit, pemeriksaaan bank,
pemeriksaan mitra dagang, dan pengalaman perusahaan sendiri.
2. Menganalisis informasi untuk menilai layak tidaknya pemohon.
3. Membuat keputusan kredit. Selanjutnya keputusan kredit menentukan
apakah kredit perlu diperpanjang dan berapa jumlah maksimum kredit,
atau batas kredit, yang seharusnya.

6.4. Tingkat Perputaran Piutang


Perputaran piutang (receivable turnover) dipengaruhi oleh syarat pem­
bayaran dan kecenderungan debitur untuk menepati janji pem­bayaran­nya.

Net credit sales


Receivables turnover =
Average receivables

Manajemen Piutang Usaha 69


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Jadi hari-hari rata-rata pengumpulan piutang:

360
Average collection days = = ... hari
Receivables turnover

Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat pula dihitung dengan:


360´ Average receivables
=
Net credit sales

Jika periode pengumpulan piutang 30 hari dan penjualan kredit per hari
adalah Rp 100.000,-, maka investasi pada piutang dagang Rp 3.000.000,-.
Jika penjualan per hari meningkat, maka investasi pada piutang juga akan
meningkat dan juga membutuhkan penambahan persediaan dan mungkin
juga pertambahan kas.
Jika perusahaan dapat menahan kas sesuai dengan kebutuhan,
persediaan yang dibutuhkan untuk penjualan, mempertahankan piutang
dagang sesuai dengan jumlah yang diperlukan untuk kebijaksanaan kredit
yang optimum dan tidak menyimpan surat berharga, maka jumlah aktiva
lancar yang sesuai dengan perkiraan yang tepat merupakan jumlah optimum
teoritis untuk mencapai laba maksimum perusahaan.
Satu di antara manajemen modal kerja yang perlu mendapat perhatian
yang lebih penting adalah manajemen piutang. Perusahaan umumnya
mempunyai piutang dagang, karena melakukan penjualan barang
dagangannya secara kredit. Semakin besar proporsi dan jumlah penjualan
kredit, maka semakin besar pula piutang dagang yang dimiliki oleh
perusahaan. Pada beberapa perusahaan, piutang dagang merupakan hal
yang amat penting, dan memerlukan analisis yang seksama, piutang harus
dikelola dengan efisien, karena dengan memiliki piutang dagang, perusahaan
juga menanggung tambahan biaya.
Dalam mengelola piutang dagang ada dua hal yang harus dianalisis, yaitu:
a. Kebijaksanaan kredit dan pengumpulan piutang
b. Analisis untuk para langganan
Kedua hal tersebut saling berkaitan. Kebijaksanaan kredit menyangkut
trade off antara laba yang diperoleh dengan penjualan yang menimbulkan
piutang disatu pihak dan biaya yang ditanggung karena memiliki piutang
tersebut ditambah lagi adanya kemungkinan piutang itu tidak bisa di­
kumpulkan.

70 Chapter 6
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Analisis kredit terhadap para langganan menentukan tingkat risiko


yang bersedia ditanggung oleh perusahaan. Sebaliknya, tingkat risiko itu
menentukan kecepatan piutang berputar, besarnya investasi pada piutang
dan jumlah piutang yang tidak tertagih. Dengan demikian, analisis kredit
terhadap para langganan ini mempengaruhi pula kebijaksanaan kredit yang
akan diambil perusahaan. Besar kecilnya piutang yang dimiliki perusahaan,
disamping dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya, juga
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya, juga dipengaruhi
oleh kebijaksanaan kredit yang ditentukan oleh perusahaan. Sementara
kondisi perekonomian pada umumnya tidak bisa dipengaruhi oleh manajer
keuangan, tetapi kebijaksanaan perkreditan jelas bisa ditentukan oleh
perusahaan.
Pengelolaan piutang dagang yang efisien perlu menilai kebijaksanaan
kredit ini dengan membandingkan antara risiko dan profitabilitas, yaitu
harus membandingkan antara besarnya tambahan risiko dengan besarnya
tambahan laba jika kebijaksanaan kredit diubah menjadi lebih lunak/
ringan.
Kebijakan kredit dan penagiah mencakup beberapa keputusan:
1. Kualitas kredit yang diterima/standar kredit. Kualitas minimum
untuk menentukan apakah kelayakan pemohon kredit bagi suatu
perusahaan.
2. Panjang periode kredit.
3. Besarnya diskon (jika ada) untuk pembayaran awal. Persyaratan kredit
menspesifikasikan lamanya waktu kredit diperpanjang bagi pelanggan
dan diskon, jika ada, yang diberikan untuk pembayaran dini. Contoh:
2/10 net 30.
4. Ketentuan khusus lainnya, spt. perjanjian secara musiman. Syarat kredit
yang mendorong pembeli produk musiman menyetujui pembelian awal
sebelum periode puncak penjualan dan untuk menunda pembayaran
hingga setelah periode puncak penjualan.
5. Biaya penagihan/kebijakan pengumpulan.
Perubahan kebijakan kredit, jika kredit diperluas maka penjualan akan
naik mengakibatkan kenaikan biaya:
1. Untuk memproduksi tambahan produk
2. Menanggung tambahan piutang yang beredar
3. Karena biaya “bad bebt” mungkin meningkat
Cara analisis (1) pendekatan laporan Laba Rugi, dan (2) analisis incremental.

Manajemen Piutang Usaha 71


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Hubungan antara jumlah kerugian akibat piutang tidak tertagih dan


pengeluaran penagihan dapat dilihat pada Gambar 6.1.
Kerugian Akibat Piutang
yang Tidak Tertagih

Titik Jenuh

Pengeluaran Penagihan

Gambar 6.1
Hubungan antara Jumlah Kerugian Akibat Piutang
Tidak Tertagih dan Pengeluaran Penagihan

Metode untuk memonitor piutang:


1. Average Colection Period (Days Sales Outstanding)
Piutang
ACP =
Penjualan tahunan/ 360
2. Aging Schedule
3. Payments Pattern Anggaran Piutang

6.5. Latihan Soal


Soal 1.
Anggaplah sebuah perusahaan memilih untuk memperketat kebijakan
kredit dagangnya dari “2/10, net 90” menjadi “2/10, net 30”. Pengaruh apa
yang dapat diperkirakan oleh perusahaan atas perubahan likuiditasnya?

Soal 2.
Data yang dikumpulkan dari Perusahaan ABC selama dua tahun berturut,
yaitu data keuangan perusahaan selama tahun 2009 dan 2010 sebagai
berikut:

72 Chapter 6
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp)


Net credit sales 100.000,00 100.000,00
Receivables: permulaan tahun 20.000,00 30.000,00
Akhir tahun 30.000,00 10.000,00
Averages receivables 25.000,00 20.000,00

Dari contoh tersebut, anda diminta:


a. Hitung tingkat perputaran piutang usaha?
b. Hitung pula rata-rata hari pengumpulan piutang?

Soal 3.
Budget skedul pengumpulan piutang:
Suatu perusahaan mempunyai rencana penjualan atas dasar estimasi akhir
bulan sebagai berikut:

Bulan penjualan Jumlah penjualan


Juli 28.000
Agustus 35.000
September 42.000

Syarat pembayaran ditetapkan: 3/20 net 30

Berdasarkan pengalaman cara pembayaran para langganan adalah


sebagai berikut:
a. 60% dari penjualan setiap bulannya terkumpul dalam waktu 20 hari
sesudah bulan penjualan
b. 30% terkumpul dalam waktu sesudah 20 hari dalam bulan yang sama,
yaitu dalam bulan ke satu sesudah bulan penjualan
c. 10% terkumpul dalam bulan kedua sesudah bulan penjualan
Berdasarkan data tersebut di atas kita dapat menyusun skedul atau
budget pengumpulan piutang (receivables collection budget).

Soal 4.
PT ARSENALIA saat ini memberikan ketentuan kredit “30 hari net”.
Perusahaan ini memiliki penjualan kredit Rp 60.000.000.000,- dengan rata-
rata periode penagihan 45 hari. Untuk menstimulai permintaan, perusahaan

Manajemen Piutang Usaha 73


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

ingin memberikan ketentuan kredit “60 hari net”. Jika perusahaan


menetapkan ketentuan ini, penjualan diharapkan meningkat 15 %. Setelah
perubahan itu rata-rata periode penagihan diperkirakan menjadi 75 hari,
dengan tidak ada perbedaan dalam perilaku pembayaran antara pelanggan
lama dengan pelanggan baru. Biaya variabel adalah 80% dari penjualan,
dan tingkat ROI sebelum pajak yang diharapkan untukpiutang adalah 20%.
Apakah perusahaan perlu memperpanjang periode kreditnya? (Anggap satu
tahun sama dengan 360 hari).

Soal 5.
Perusahaan ABC menjual barang dagangannya secara kredit dengan
persyaratan penjualan 1/30 net 90. Penjualan yang bisa direalisir adalah
sekitar 100.000 unit per bulan, dengan harga jual Rp 100,- per unit dengan
harga belinya Rp 80,00,-/unit. Piutang yang tidak terbayar diperkirakan
sebesar 0,50% dari penjualan dari pengalaman. Dari pengalaman, ternyata
tidak ada pembeli yang memanfaatkan discount, yang mengakibatkan
periode pengumpulan piutang menjadi 90 hari.
a. Berapa keperluan dana untuk membelanjai piutang tersebut?
b. Apabila biaya modal adalah 20%, maka besarnya biaya modal (Rp) yang
harus ditanggung adalah?
c. Sekarang misalkan perusahaan mengubah persyaratan penjulanya
menjadi 3/30 net 90. Diperkirakan 30% pembeli akan memanfaatkan
discount dan sisanya membayar pada hari ke-90. Berapa rata-rata hari
pengumpulan piutang dengan perubahan tersebut?
d. Apabila penjualan dianggap tidak berubah (baik setelah perubahan
kebijakan maupun sebelumnya), berapa perusahaan bisa menghemat
(menambah) keperluan dana untuk piutang?
e. Apakah persyaratan penjualan 3/30 net 90 lebih baik dari pada 1/30
net 90?

Soal 6.
PT X menghabiskan Rp 220.000.000,- per tahun di bagian penagihannya.
Perusahaan memiliki Rp 12.000.000.000,- dalam penjualan kredit, dengan
periode penagihan rata-rata 2,5 bulan, dan persentase kerugian karena
piutang tidak tertagih adalah 4%. Perusahaan yakin bahwa jika jumlah
staf penagihan dinaikkan dua kali lipat, perusahaan dapat menurunkan

74 Chapter 6
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

periode penagihan rata-rata menjadi 2 bulan, dan kerugian karena piutang


tidak tertagih menjadi 3%. Biaya tambahannya adalah Rp 180.000.000,-,
sehingga total pengeluaran pada penagihan menjadi Rp 400.000.000,- per
tahun. Apakah peningkatan jumlah staf tersebut akan bermanfaat, jika biaya
peluang dana sebelum pajak adalah 20%? Jika 10%?

Soal 7.
Suatu perusahaan memperoleh contribution margin untuk setiap unit
penjualan Rp 1.500,-. Biaya variabelnya adalah Rp 2.500,-. Tingkat
keuntungan yang disyaratkan adalah 20%. Data lain yang tersedia adalah
sebagai berikut:

Rata-rata periode Rata-rata biaya Probabilitas


Kelompok
pengumpulan piutang pengumpulan kerugian bad debt
Baik 30 hari Rp 100,- 1%
Cukup 45 hari Rp 300,- 8%
Kurang 100 hari Rp 1.000,- 35%
Baru 60 hari Rp 60,- 20%

Dengan data tersebut buatlah untuk masing-masing kelompok apabila


ada pesanan?

Soal 8.
Perusahaan Anzhi melakukan kebijakan penjualan kredit yang ber­diskon
dengan syarat pembayaran 2/10, net/30. Untuk tahun 2011, perusahaan
menetapkan penjualan kreditnya sebesar 50% dari total penjualan dengan
jangka waktu kredit selama 3 bulan. Dari pengalaman penjualan kredit
dengan diskon yang diberikan kepada pembeli, cara pembayarannya adalah
sebagai berikut:
a. 30% membayar dalam jangka waktu 1 s.d. 10 hari setelah bulan
penjualan.
b. 20% membayar dalam jangka waktu 11 s.d. 30 hari setelah bulan
penjualan.
c. 30% membayar dalam jangka waktu 31 s.d. 60 hari setelah bulan
penjualan.
d. 10% membayar dalam jangka waktu 61 s.d. 90 hari setelah bulan
penjualan.

Manajemen Piutang Usaha 75


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

e. 10% membayar dalam jangka waktu 91 s.d. 120 hari setelah bulan
penjualan.
Adapun penjualan kredit yang direncanakan selama 6 bulan pertama
Tahun 2011 adalah:

Bulan Penjualan Total Penjualan Tunai Penjualan Kredit

Januari Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000


Februari Rp 20.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Maret Rp 24.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
April Rp 24.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Mei Rp 32.000.000 Rp 16.000.000 Rp 16.000.000
Juni Rp 36.000.000 Rp 18.000.000 Rp 18.000.000

Dari data tersebut, buatlah rencana pengumpulan piutang yang telah


memperhitungkan diskon selama 6 bulan pertama Tahun 2011.

Soal 9.
Perusahaan Santander dalam Tahun 2010 telah melakukan penjualan hasil
produksinya sebanyak 16.000 unit. Seluruh penjualan dilakukan secara kredit
dengan jangka waktu 30 hari. Perusahaan merencanakan meningkatkan
penjualannya pada tahun-tahun yang akan dating dengan merubah jangka
waktu kreditnya menjadi 60 hari. Dengan merubah jangka waktu kredit,
penjualan Tahun 2011 diharapkan akan naik sebesar 5%. Biaya produksi
yang ditanggung perusahaan meliputi biaya tetap sebesar Rp 2.400.000,-,
biaya variabel per unit Rp 500,-, sedangkan harga penjualan per unit adalah
Rp 1.200,-. Apabila jangka waktu diperpanjang menjadi 60 hari, maka biaya
tambahan modal untuk investasi piutang yang diperhitungkan sebesar 25%
dan tambahan biaya gaji pengawas produksi (sebagai biaya tetap) sebesar
Rp 200.000,-. Dari informasi tersebut, apakah kebijakan perpanjangan
jangka waktu kredit tersebut perlu dilaksanakan?

Soal 10.
PT Braga yang sedang mengalami pertumbuhan sedang mem­per­timbang­kan
untuk merubah kebijakan kreditnya agar penjualannya meningkat. Dengan
pelonggaran standar kredit yang akan ditempuh, diharapkan penjualan akan

76 Chapter 6
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

meningkat sebesar 25% dari penjualan saat ini sebesar Rp 10.400.000,-.


Namun demikian, bad debt diperkirakan akan meningkat dari 4% menjadi
5% dari penjualan. Rata-rata periode pengumpulan piutang meningkat dari
75 hari menjadi 110 hari. Contribution margin perusahaan adalah 40%.
Required rate of return sebesar 15%. Haruskah perusahaan menempuh
kebijakan yang baru?

Soal 11.
Penjualan PT Anta untuk Tahun 2010 adalah Rp 495.000.000,-. Piutang
dagang pada bulan April 2010 adalah Rp 20.625.000,-, sedang piutang
dagang pada bulan Juli 2010 meningkat lebih dari dua kalo lipat menjadi
Rp 48.125.000,-. Hitunglah tingkat penjualan harian untuk setiap periode.
Apakah kenaikan piutang dagang tersebut akan merupakan suatu masalah
bagi PT Anta?

Soal 12.
Perusahaan Jazeera akan meningkatkan penjualan kreditnya sebesar
Rp 20.000.000,- dengan jangka waktu kredit maksimal 4 bulan (120 hari).
Berdasarkan pengalaman, piutang yang tidak dapat ditagih (kredit macet)
dikaitkan dengan umur piutang adalah sebagai berikut:

Umur Piutang (hari) Penjualan Kredit Piutang Tidak Tertagih


% Jumlah % Jumlah
0 – 20 50 Rp 10.000.000 1 Rp 100.000
21 – 30 20 Rp 4.000.000 2 Rp 80.000
31 – 60 10 Rp 2.000.000 4 Rp 80.000
61 – 90 15 Rp 3.000.000 4 Rp 120.000
91 – 120 5 Rp 1.000.000 10 Rp 100.000
Jumlah Rp 20.000.000 Rp 480.000

Apabila tambahan barang yang dijual secara kredit tersebut memiliki


harga pokok penjualan sebesar Rp 14.000.000,- dan mengakibatkan
bertambahnya biaya operasi sebesar Rp 2.000.000,-. Berapa manfaat
(keuntungan) yang diperoleh?

Manajemen Piutang Usaha 77


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

7 MANAJEMEN
PERSEDIAAN
7.1. Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan investasi paling besar dalam aktiva lancar untuk
setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang.
Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi, sedangkan
barang jadi harus selalu tersedia sebagai buffer stock agar memungkinkan
perusahaan memenuhi permintaan yang timbul.
Tinggi rendahnya tingkat perputaran persediaan barang mempunyai
pengaruh langsung terhadap besar kecilnya modal yang ditanam dalam
persediaan. Semakin tinggi tingkat perputaran berarti semakin kecil jumlah
modal yang akan diinvestasikan.
Dalam perusahaan pada umumnya diadakan penggolongan dalam 3
jenis persediaan:
1. Persediaan bahan mentah
2. Persediaan barang dalam proses
3. Persediaan barang jadi
Sedangkan pada perusahaan dagang umumnya dikenal satu macam,
yaitu persediaan barang dagangan. Besar kecilnya persediaan bahan yang
dimiliki oleh perusahaan bergantung kepada:
a. Volume yang dibutuhkan untuk melindungi jalannya perusahaan agar
proses produksi berjalan lancar.
b. Volume dari pada produksi tergantung pada volume penjualan yang
diperkirakan.
c. Fluktuasi dari bahan mentah pada waktu yang akan datang.
d. Biaya penyimpanan dan risiko penyimpanan.
Persediaan perlu mempunyai persediaan minimal yang harus di­
pertahankan untuk menjamin kelancaran usaha yang disebut safety stock.
Besar kecilnya safety stock dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh:

78 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

1. Risiko kehabisan persediaan, tergantung kepada:


a. Kebiasaan pada levelansir menyerahkan barangnya pada kita,
apakah sering tidak menepati janjinya, dan hal tersebut perlu
diantisipasi dengan persediaan yang besar demikian sebaliknya.
b. Besar kecilnya persediaan bahan mentah yang dibeli setiap saat
kalau jumlah yang dibeli ini besar berarti bahwa persediaan rata-
rata diatas safety stock selama satu periode tertentu adalah besar,
maka risiko kehabisan persediaan adalah kecil, sehingga tidak
perlu mempertahankan safety stock yang besar.
c. Dapat diduganya atau tidak dengan tepat kebutuhan bahan mentah
untuk memproduksi.
2. Hubungan antara biaya penyimpanan di gudang disatu pihak dengan
biaya-biaya tambahan yang harus dikeluarkan sebagai akibat kehabisan
persediaan di pihak lain. Apabila biaya penyimpanan lebih besar
daripada biaya tambahan maka kita tidak perlu mempunyai safety stock
yang besar dan sebaliknya.
3. Tingkat kecepatan bahan menjadi busuk atau rusak. Penetapan besar
kecilnya persediaan barang jadi pada umumnya didasarkan kepada
volume penjualan yang diharapkan. Economical Order Quantity (EOQ)
adalah jumlah kuantitas daripada barang yang paling ekonomis.
Pesanan yang paling ekonomis, yaitu pesanan yang disertai dengan
jumlah biaya yang minimal. Biaya daripada inventory pada prinsipnya terdiri
dari dua komponen yang mengalami perubahan secara berlawanan satu
dengan yang lainnya, yaitu:
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi daripada
pesanan, yang ini sering dinamakan “procurement cost” atau set up cost.
2. Biaya-biaya yang berubah sesuai dengan besarnya average inventory
yang ini sering disebut storage atau carrying cost.
Set up cost akan makin besar apabila order quantity makin kecil. Carrying
cost akan makin kecil apabila jumlah material yang dipesan makin kecil.

7.2. Economical Order Quantity


Jumlah pemesanan yang ekonomis (Economic Order Quantity/EOQ)
adalh jumlah barang persediaan yang akan dipesan agar total biaya
persediaan dapat diminimalkan selama periode perencanaan perusahaan.

Manajemen Persediaan 79
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Kuantitas pemesanan yang optimal:


Dalam penentuan persediaan yang optimal dapat digunakan model
kuantitas pemesanan yang ekonomis: Economical Ordering Quantity
Model = EOQ.
EOQ adalah kuantitas persediaan yang optimal atau yang me­
nyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. 
Model EOQ adalah suatu rumusan untuk menentukan kuantitas
pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.
Dua Dasar Keputusan Dalam Model EOQ
Berapa jumlah bahan mentah yang harus dipesan pada saat bahan
tersebut perlu dibeli kembali – replenishment cycle.
Kapan perlu dilakukan pembelian kembali – reorder point.
Besarnya EOQ dapat ditentukan dengan berbagai cara, yang paling
banyak digunakan ialah dengan rumus sebagai berikut:

2´ R ´ S
Q=
P ´I

di mana:
Q = jumlah kuantitas pesanan yang paling ekonomis (EOQ)
R = jumlah dalam unit yang dibutuhkan dalam satu periode tertentu
S = biaya pesanan
P = harga pembelian persediaan
I = persentase biaya simpan
Syarat berlakunya rumus tersebut ialah apabila harga pembelian per
unitnya adalah sama untuk setiap pembelian.
Asumsi model EOQ:
Jumlah kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu
secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode
Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu
Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol
atau di atas safety stock
Harga konstan selama periode tersebut

80 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

7.3. Reorder Point


Reorder Point atau titik saat perusahaan harus memesan kembali adalah
suatu kondisi atau jumlah persediaan di mana harus diadakan pesanan lagi
sedemikian rupa, sehingga kedatangan atau penerimaan material itu tepat
pada waktu di mana persediaan di atas safety stock sama dengan nol. Dengan
demikian, diharapkan datangnya material yang dipesan itu tidak akan
melewati waktu, sehingga akan melanggar safety stock. Apabila pesanan
dilakukan sesudah melewati reorder point (ROP) tersebut maka material
yang dipesan akan diterima setelah perusahaan mengambil material dari
safety stock.
Pemesanan ulang – reorder point
Titik di mana pemesanan harus dilakukan lagi untuk mengisi
persediaan
Titik pemesan ulang
= waktu tunggu × tingkat penggunaan
Persediaan pengaman – safety stock
Persediaan tambahan yang dimiliki untuk berjaga-jaga terhadap
perubahan tingkat penjualan atau kelambatan produksi-pengiriman, maka:
Persediaan awal = EOQ + safety stock
Persediaan rata-rata = (EOQ/2) + safety stock
Persediaan pengaman adalah persediaan yang dimiliki sebagai cadangan
atas permintaan (atau penggunaan) serta waktu tunggu pengisian kembali
yang tidak pasti. Saat pemesanan (OP) = (waktu tunggu × penggunaan
harian) + persediaan pengaman.
Faktor yang meningkatkan persediaan pengaman:
a. Permintaan yang sulit diperkirakan
b. Biaya yang timbul dari kehabisan persediaan
c. Kemungkinan penundaan pada penerimaan pesanan
Jika ada diskon, manajemen harus membandingkan:
a. Penghematan karena membeli dengan jumlah yang lebih banyak
b. Peningkatan biaya persediaan karena membeli dengan jumlah lebih
banyak
Just In Time adalah pendekatan manajemen dan penendalian persediaan
dimana persediaan diperoleh dan dimasukkan ke bagian produksi tepat saat
persediaan tersebut dibutuhkan.

Manajemen Persediaan 81
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Menentukan besarnya safety stock


Faktor pengalaman
Faktor dugaan
Biaya
Keterlambatan
Dalam penentuan pesanan reorder point (ROP) haruslah memperhatikan
sebagai berikut:
1. Penggunaan selama procurement lead time
2. Besarnya safety stock
ROP merupakan tingkat persediaan di mana pemesanan harus dilakukan
agar barang dapat datang tepat pada waktunya.

ROP = L × QROP = L × Q

Keterangan:
L = Lead time
Q = Pemakaian rata-rata (per hari, per minggu, atau per bulan)

Q*
Inventory level (units)

Slope = units/day = d

ROP
(units)

Time (days)
Lead time = L
Gambar 5.1
Reorder Point

Apabila dikaitkan antara jumlah pemesanan optimal (economical order


quantity) dengan jumlah titik pemesanan kembali yang dapat dilakukan oleh
perusahaan dengan kondisi yang relatif lebih pasti, maka relasional tersebut
dapat dilukiskan sebagai berikut:

82 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Hubungan EOQ dengan Reoder point


pada kondisi yang pasti

Persediaan maksimum = EOQ

EOQ EOQ EOQ


ROP ROP ROP
Lt Lt Lt
Gambar 5.2
Hubungan EOQ dengan ROP

Manajemen Persediaan memberikan fleksibelitas bagi perusahaan


dalam pembelian, penjadualan produksi, dan pelayanan permintaan
pelanggan. Fokus:
a. Berapa banyak persediaan yang harus dipesan
b. Kapan persediaan harus dipesan
Tujuan pengelolaan persediaan: menyediakan persediaan yang di­
butuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum.
Biaya persediaan: biaya yang berhubungan dengan persediaan.
Biaya penyimpanan persediaan
Biaya pengadaan persediaan
Biaya akibat kekurangan persediaan
Biaya penyimpanan persediaan (carrying cost):
Bersifat variabel terhadap jumlah inventory yang dibeli
Total biaya penyimpanan:
TCC = C.P.A
Persediaan rata-rata
A = Q/2
= (S/N)/2
Keterangan:
Q = Kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
N = Frekuensi pemesanan
C = Biaya penyimpanan
P = Harga beli per unit

Manajemen Persediaan 83
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Termasuk biaya penyimpanan – carrying costs


Sewa gudang
Biaya pemeliharaan barang di dalam gudang
Biaya modal yang tertanam dalam inventory
Pajak
Asuransi
Besarnya carrying cost dapat diperhitungkan dengan dua cara:
Berdasarkan persentase tertentu dari nilai inventory rata-rata
Berdasarkan biaya per unit barang yang disimpan (dari jumlah
rata-rata)
Biaya pemesanan (ordering cost):
Bersifat variabel terhadap frekuensi pesanan
Total biaya pemesanan atau Total ordering cost
TOC = F.(S/Q) atau F × N
Keterangan:
Q = Kuantitas pesanan
S = Penjualan tahunan
F = Biaya tetap
N = Frekuensi pemesanan
Termasuk biaya pemesanan – ordering costs
Biaya selama proses pesanan
Biaya pengiriman permintaan
Biaya penerimaan barang
Biaya penempatan barang ke dalam gudang
Biaya prosesing pembayaran kepada supplier
Total biaya persediaan
TIC = TCC + TOC
atau
TIC = C.P.(Q/2) + F.(S/Q)
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat berakibat fatal, contoh:
Persediaan terlalu kecil: hilangnya kesempatan; untuk menjual
– memperoleh laba
Persediaan terlalu besar
Adanya biaya besar; memperkecil laba – memperbesar risiko

84 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Keuntungan meningkatkan persediaan, perusahaan dapat:


Mempengaruhi ekonomi produksi
Mempengaruhi pembelian
Dapat memenuhi pesanan dengan lebih cepat
Kerugian adanya persediaan:
Biaya penyimpanan
Biaya pemindahan
Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
Biaya kehilangan bahan baku/persediaan
Biaya kerusakan atau obsolence dari persediaan.
Fokus pengelolaan persediaan
Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu tertentu?
Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan?
Kapan sebaiknya persediaan dipesan?

7.4. Latihan Soal


Soal 1.
Data dari Perusahaan Dempo yang bergerak dalam penyediaan bahan pokok
(terigu) pada Tahun 2009 menunjukkan besarnya tingkat penjualan 2,6 juta
kg terigu, biaya pemesanan $ 5.000, biaya penyimpanan 2% dari harga beli
dan harga beli $ 5/kg. Sementara itu, data dari bagian gudang menunjukkan
besarnya tingkat persediaan pengaman 50.000 kg dan waktu pengiriman 2
minggu dan setiap pemesanan terigu harus dengan kelipatan 2.000 kg.
Ditanyakan:
a. Hitung berapa tingkat pemesanan ekonomis (economical order quantity)?
b. Hitung juga pemesanan setiap minggunya?
c. Titik pemesanan ulang atau reorder point?
d. Besarnya pemesanan dalam satu tahun?
e. Tingkat pemakaian setiap hari?
f. Biaya penyimpanan?
g. Biaya pemesanan?
h. Biaya safety stock?
i. Total biaya persediaan?

Manajemen Persediaan 85
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

j. Grafik EOQ dari kasus Perusahaan Dempo


k. Jika perusahaan A membeli terigu sebanyak 650.000 kg, maka biaya
pengiriman ditanggung oleh perusahaan pengolahan gandum sebesar
$ 3.500. Apakah penawaran ini menguntungkan atau tidak?

Soal 2.
Suatu perusahaan yang menjual 5.000 unit produk per bulan sedang
berusaha menentukan berapa banyak produk yang sebaiknya ditaruh dalam
persediaan. Manajer keuangan telah menentukan bahwa biaya pesanan adalah
Rp 200.000,-. Biaya untuk penggudangan persediaan adalah Rp 400,- per
bulan per rata-rata produk dalam persediaan. Dibutuhkan tenggang waktu 5
hari untuk mengirim barang yang dipesan. (tenggang waktu ini cukup dapat
dipastikan).
a. Buatlah persamaan matematika utuk menentukan biaya total persediaan
penggunaan dan pemesanan.
b. Buat grafik yang menunjukkan total biaya penggudangan dan total biaya
pemesanan, dimana sumbu horizontalnya adalah jumlah pesanan dan
sumbu vertikalnya adalah biaya.
c. Tentukan EOQ dari grafik tersebut.

Soal 3.
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku sebesar
10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut
adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/
tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu untuk pengiriman
bahan tersebut selama 10 hari.
Pertanyaan:
a. Hitunglah EOQ?
b. Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan
bahan tersebut?
c. Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun?
d. Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan?
e. Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)?
f. Bagan persediaan perusahaan?

86 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 4.
Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar 100.000 unit
per tahun. Biaya pesan $ 35/order. Biaya simpan sebesar 20% dari harga
beli material. Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus untuk
pengadaan material tersebut dalam bentuk harga potongan. Adapun
syaratnya adalah sebagai berikut:
Kuantitas pembelian Harga
4.000 – 7.999 unit $ 1,80
Lebih dari 8.000 unit $ 1,70
Pertanyaan:
Pada unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan pembelian?

Soal 5.
PT NS215 adalah distributor saringan air ke toko ritel. Perusahaan ini
membeli saringan dari berbagai produsen. Saringan dipesan dalam jumlah
1.000 untuk setiap lot, dengan biaya pemesanan sebesar Rp 400.000.
Permintaan dari toko ritel adalah 20.000 saringan per bulan, dan biaya
penggudangan adalah Rp 1.000 untuk setiap saringan per bulan.
Hitunglah:
a. Berapa jumlah pesanan optimal menurut jumlah lot (dengan kata lain,
berapa kelipatan 1.000 yang seharusnya dipesan)?
b. Berapa jumlah pesanan optimal jika biaya penggudangan dipotong
separuh, menjadi Rp 500 untuk setiap saringan per bulan?
c. Berapa jumlah pesanan optimal jika biaya pemesanan berkurang hingga
Rp 100.000 per pesanan?

Soal 6.
Perusahaan membutuhkan batubara 400.000 ton per tahun, biaya pe­
nyimpanan per ton Rp 40.000 per tahun dan biaya pemesanan Rp 5.000.000
per pesanan dan lead time selama 5 hari dan diasumsikan 1 tahun adalah
360 hari.
Diminta:
a. Berapa jumlah pesanan yang paling ekonomis?
b. Frekuensi pemesanan
c. ROP

Manajemen Persediaan 87
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 7.
PT Delapan memerlukan bahan baku sebanyak 4.800 unit dalam satu tahun.
Biaya penyimpanan Rp 40,- unit per tahun. Biaya pemesanan Rp 6.000/
sekali pesan harga bahan baku adalah Rp 2.000/unit. Kalau perusahaan
melakukan pesanan sebanyak 4 kali dalam setahun.
a. Berapa tingkat perputaran persediaan (kalau dianggap tidak ada
persediaan aman)?
b. Berapa biaya persediaan yang ditanggung perusahaan?
c. Seandainya perusahaan membeli 6 kali dalam satu tahun, berapakah
biaya persediaan yang ditanggung perusahaan?
d. Berapa EOQ-nya?

Soal 8.
PT Malaga merencanakan untuk melakukan pembelian bahan selama satu
tahun sebanyak 320.000 unit. Biaya pesan Rp 20.000 setiap kali pesan. Biaya
simpan Rp 4 per unit. Harga beli Rp 2.000,- per unit. Berapa besarnya jumlah
pembelian atau pesanan yang paling ekonomis (EOQ)? Buktikan.

Soal 9.
Kebutuhan bahan PT Oslo selama 1 tahun 240.000 unit dengan harga per
unit Rp 5,-. Biaya pesan (ordering cost) setiap kali pesan Rp 30.000,-. Biaya
simpan (carrying cost) sebesar 40% dari nilai rata-rata persediaan. Safety
stock 15.000 unit dan waktu tunggu (lead time) selama ½ bulan. Dari data
tersebut:
a. Hitunglah EOQ
b. Hitunglah ROP
c. Gambarkan grafik hubungan EOQ, ROP, dan safety stock
d. Gambarkan hubungan antara total cost, ordering cost, dan carrying cost

Soal 10.
Perusahaan Sparta dalam setahun membutuhkan bahan mentah sebanyak
300.000 unit dengan harga Rp 4.000,- per unitnya. Biaya pesanan setiap
kali pesan sebesar Rp 300.000,- dan biaya simpan 10% dari rata-rata
nilai persediaan. Pada saat ini perusahaan memiliki gudang yang terbatas
kapasitasnya, sehingga hanya bisa menyimpan maksimum 24.000 unit.

88 Chapter 7
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Perusahaan akan meningkatkan kapasitas gudangnya menjadi 30.000 unit.


Untuk meningkatkan kapasitas gudang menjadi 30.000 unit membutuhkan
biaya perbaikan sebesar Rp 3.000.000,-, sehingga perusahaan perlu utang
ke bank. Apabila biaya modal untuk menambah kapasitas tersebut adalah
20% apakah sebaiknya gudang tersebut diperluas menjadi 30.000 unit atau
tetap saja berkapasitas 24.000 unit?

Soal 11.
Dengan data berikut ini jawablah pertanyaan (a) dan (b)
Permintaan tahunan = 2.000.000 unit
Biaya pemesanan setiap kali pesan = Rp 7.000,-
Biaya simpan = 25%
Harga beli per unit = Rp 2.000,-
a. Lengkapilah tabel berikut ini.
Jumlah pesanan 10.000 25.000 50.000 100.000
Frekuensi pemesanan
Rata-rata persediaan
Biaya simpan (Rp)
Biaya pesan (Rp)
Total biaya (Rp)

b. Berapakah pemesanan yang paling optimal (EOQ)?

Soal 12.
Gamba Co. menggunakan salah satu komponen bahan baku setiap tahun
sebanyak 24.000 unit yang diperoleh dari supplier tetapnya. Karena alas an
keuangan akhir-akhir ini supplier menawarkan syarat pembelian discount
2% setiap pembelian 12.000 unit. Harga beli setiap unitnya adalah Rp 200,-
dan biaya simpan per tahun per unit adalah 25% dari harga beli.
a. Berapakah pembelian yang paling ekonomis?
b. Berapakah kenaikan biaya simpan selama enam bulan jika perusahaan
membeli 6.000 unit?
c. Berapa biaya pesan apabila perusahaan membeli 6.000 unit setiap
pembelian?
d. Apakah sebaiknya perusahaan memanfaatkan discount tersebut?

Manajemen Persediaan 89
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

8 SUMBER DANA
JANGKA PENDEK
8.1. Pengertian Dana Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek adalah utang dengan jangka waktu satu
tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman
dan aset lancar.
Jenis-jenis kredit jangka pendek:
1. Kredit Dagang
2. Pembiayaan jangka pendek oleh bank komersial
3. Surat berharga komersial (commercial paper)
4. Surat aksep bank
5. Pembiayaan jangka pendek dengan jaminan
6. Pembiayaan piutang dagang
7. Pembiayaan persediaan
Spontaneous financing merupakan pembiayaan yang diperoleh dari
operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi utang
dagang dan kewajiban yang masih harus dibayar. Account payable dan accruals
merupakan unsecured short term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka
pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aset tertentu sebagai agunan.
Sumber-sumber lain pinjaman jangka pendek yang tidak berjaminan antara
lain, pinjaman bank dan commercial paper.
Surat aksep bank (bank acceptance) merupakan instrumen hutang yang
diciptakan kreditur dalam meningkatkan transaksi bisnis yang mencair
dengan sendirinya, terutama dalam kegiatan ekspor-impor – LC.
Selain bentuk pinjaman jangka pendek yang tidak berjaminan ada juga
pinjaman jangka pendek yang membutuhkan jaminan. Pinjaman jangka
pendek dengan jaminan ini timbul mengingat bahwa perusahaan mempunyai
kemampuan terbatas dalam melakukan pinjaman jangka pendek tanpa
jaminan. Aset lancar yang sering digunakan sebagai jaminan adalah piutang
dan persediaan. Terdapat dua cara, yaitu pledging dan factoring.
Pembiayaan dengan jaminan kadang-kadang mempengaruhi suku
bunga. Yang dapat dijaminkan: saham, obligasi, fixed assets, persediaan,

90 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

dan piutang. Pembiayaan piutang dagang dapat berupa penyerahan


(penggadaian) atau menjual piutang dagang (factoring). Penyerahan,
menjaminkan atau mendiskonto piutang dagang bercirikan bahwa kreditur
tidak hanya memiliki hak gadai atas piutang dagang, tetapi juga berhak
menuntut pembayaran kepada peminjam (penjual barang)
Anjak Piutang (factoring) adalah pembelian piutang dagang oleh
pemberi pinjaman tanpa hak menuntut pembayaran kepada peminjam.
Pihak faktor melakukan 3 fungsi:
a. Pemeriksaan kredit
b. Memberi pinjaman
c. Menanggung risiko
Keuntungan dan kerugian hutang jangka pendek:
1. Kecepatan.
2. Fleksibelitas: (a) Flotation cost hutang jangka pendek lebih rendah dan
(b) hutang jangka panjang biasanya disertai dengan aturan yang lebih
rumit.
3. Biaya hutang lebih rendah
4. Risiko hutang lebih besar, karena: (a) suku bunga relatif berfluktuasi
dan (b) jika terlalu banyak, akan mengganggu likuiditas.

8.2. Utang Dagang


Utang dagang merupakan sumber utama pembiayaan jangka pendek
yang tidak memiliki jaminan bagi perusahaan. Utang dagang dihasilkan
dari transaksi barang yang dibeli secara kredit. Dengan menerima barang,
pembeli menyetujui pembayaran kepada supplier dengan jumlah yang
ditentukan sesuai dengan credit term.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian kredit:
a. Credit term: lama periode kredit, besar potongan tunai, periode potongan
tunai, dan tanggal mulai periode kredit.
b. Credit period: periode kredit mulai dari tanggal faktur atau berdasarkan
ketentuan end of month (EOM).
c. Cash discount: persentase potongan harga beli jika pembeli membayar
pada periode potongan tunai.
d. Cash discount period: periode kredit di mana potongan tunai dapat
diberikan.

Sumber Dana Jangka Pendek 91


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

e. Beginning of the credit period:


Date of invoice: tanggal mulai periode kredit (tanggal faktur).
End of month: periode kredit untuk semua pembelian yang dilakukan
awal bulan pada hari pertama dan bulan berjalan.
Contoh:
2/10, net/30 EOM
Keterangan:
30 = lama jangka waktu kredit adalah 30 hari
10 = periode waktu cash discount adalah 10 hari
2 = cash discount sebesar 2%
Dengan demikian, jika mengambil potongan tunai, maka diberikan
discount sebesar 2% dengan syarat paling lambat tanggal 10 bulan berjalan.
Apabila potongan tunai tidak diambil, maka pembayaran dilakukan
selambatnya pada akhir bulan (tanggal 30), di mana dilakukan pembayaran
dalam jumlah penuh tanpa memperoleh keuntungan.
Biaya hutang dagang
a. Biaya tidak memanfaatkan diskon:
[% diskon/(100 – % diskon)] × [360/(hari kredit – periode diskon)]
b. Bunga efektif tahunan (Effective Annual Rate):
EAR = [ 1 + % diskon/(100 – % diskon)]m – 1
m = berapa kali dalam setahun bunga dibayar
Perbandingan perkiraan biaya dan biaya efektif dapat dilihat pada Tabel 8.1.
Tabel 8.1
Perkiraan Biaya versus Biaya Efektif

Kredit Perkiraan Biaya Biaya Efektif


1/10 net 20 36% 44%
1/10 net 30 18 % 20%
2/10 net 20 73 % 107%
3/15 net 45 37 % 44%

1. Semakin lama waktu pembayaran tanpa memanfaatkan diskon,


biaya tidak memanfaatkan diskon akan turun.
2. Semakin besar diskon yang diberikan, biaya tidak memanfaatkan
diskon semakin besar.

92 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

8.3. Accruals
Sumber kedua spontaneous financing bagi perusahaan, yaitu kewajiban
yang masih harus dibayar merupakan utang akibat jasa yang diterima, di
mana pembayarannya belum dilakukan, seperti pembayaran pajak dan
upah.
Sebagai contoh PT PBB membayar upah karyawannya di setiap akhir
minggu. Total upah mingguan adalah Rp 400.000,-. Jika perusahaan menunda
pembayaran karyawan satu minggu dalam setahun, maka sebenarnya
karyawan memberi pinjaman Rp 400.000,- setahun. Jika perusahaan dapat
memperoleh bunga 10% atas dana yang diinvestasikan, maka strategi ini
akan bernilai Rp 40.000,- (10% × 400.000) setahun. Menunda pembayaran
dengan cara accruals tersebut menyebabkan perusahaan dapat menghemat
uang sebesar jumlah tersebut.

8.4. Bank Loans


Pinjaman bank merupakan short term, self-liquidating loan, yaitu
pinjaman jangka pendek tanpa jaminan yang digunakan untuk membiayai
piutang dan persediaan pada saat kebutuhan modal meningkat secara
musiman, diharapkan piutang dan persediaan dapat menjadi kas secara
likuid, sehingga dana yang dibutuhkan untuk membayar pinjaman dapat
diperoleh dengan sendirinya.
Pada umumnya ada tiga metode perhitungan loan interest rates:
a. Collect basis
Misalnya, kredit yang diterima $ 100. Tingkat bunga 15%. Pada akhir
tahun debitur membayar bunga $ 15 (plus $ 100 pokok pinjaman).
Dengan demikian, bunga efektifnya 15% [(15/100) × 100%].
b. Discount basis
Misalnya, debitur hanya menerima $ 85 pada awal tahun (karena
bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar $ 100 pada akhir
tahun, maka tingkat bunga efektif adalah 17,65% [(15/85) × 100%].
c. Add-on basis
Misalnya, digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar
secara angsuran (misal per bulan), maka pembayaran per bulan sebesar
$ 9,583 [(100/1,15)/12].]

Sumber Dana Jangka Pendek 93


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Secara umum, terdapat tiga bentuk pinjaman jangka pendek tanpa


jaminan yang banyak diaplikasikan:
a. Single payment notes: kredit jangka pendek bersifat akad kredit berlaku
untuk sekali dan kredit harus lunas pada saat jatuh tempo.
b. Compensating balances: jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur
dengan jumlah misalnya 10-20% dari jumlah credit limit sebagai
cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya.
c. Annual clean up: rekening pinjaman bersaldo nihil pada hari-hari
tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, dimaksudkan
untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit.
Ciri-ciri pinjaman bank komersial:
1. Jenis pinjaman, berupa surat promes, pembayaran dilakukan secara
penuh pada saat jatuh tempo atau angsuran
2. Ukuran nasabah
3. Umur pinjaman: jangka pendek (self-liquidating loan)
4. Jaminan
5. Saldo kompensasi: 15%-20% dari saldo pinjaman
6. Pembayaran kembali pinjaman
7. Biaya pinjaman bank komersial
8. Suku bunga reguler
9. Suku bunga diskonto
10. Angsuran pinjaman

8.5. Commercial Paper


Commercial paper adalah salah bentuk pembiayaan jangka pendek
yang terdiri dari promes tanpa jaminan yang dikeluarkan oleh perusahaan
yang memiliki standar kredit yang tinggi. Umumnya hanya perusahaan-
perusahaan besar saja dengan kondisi keuangan dan reputasi yang baik
yang dapat menerbitkan commercial paper.
Commercial paper merupakan surat promes tanpa jaminan yang
diterbitkan perusahaan untuk membiayai kebutuhan kredit jangka pendek
(2 bulan sampai dengan 1 tahun), rata-rata 5 bulan.
Pasar CP mempunyai beberapa kelebihan:
1. Memungkinkan distribusi CP yang paling luas dan menguntungkan.
2. Pasar menyediakan lebih banyak dana dengan suku bunga yang lebih
rendah.

94 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

3. Peminjam terhindar dari ketidak-nyamanan dan pengaturan pembiayaan


dengan sejumlah institusi yang masing-masing memerlukan saldo
kompensasi.
4. Publisitas dan prestise peminjam bertambah, karena CP menjadi lebih
luas dikenal.
5. Dealer CP seringkai memberikan nasihat yang bernilai kepada para
klien.
Kelemahan commercial paper: peminjam yang mengalami kesulitan
keuangan tidak memperoleh keringanan.
Tingkat bunga efektif commercial paper ditentukan oleh berapa besar
discount yang diberikan dan lamanya jatuh tempo, penjualan commercial
paper dapat dilakukan dengan perhitungan discount dari nilai par dan
bunga sebenarnya yang diperoleh pembeli ditentukan dengan perhitungan
tertentu.
Sebagai contoh, PT TOT menerbitkan commercial paper seharga Rp
3.000.000,- yang akan jatuh tempo dalam waktu 90 hari dan menjual
dengan harga Rp 2.940.000,-. Pada hari ke-90 pembeli akan menerima Rp
3.000.000,- untuk investasi sebesar Rp 2.940.000,-. Bunga yang dibayar pada
pembiayaan ini sebesar Rp 60.000,- dengan pokok Rp 2.940.000,-. Tingkat
bunga efektifnya dengan demikian adalah 2,04% (60.000/2.940.000) untuk
90 hari. Bila diasumsikan commercial paper diperpanjang setiap 90 hari
sepanjang tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah sebagai berikut:
n
æ ö
EAR = çç1 + k ÷÷ - 1 adalah sebesar (1+2,04%)4 – 1 = 8,41%.
çè m ÷ø

di mana:
EAR = effective annual rate
k = tingkat bunga nominal
m = compounding frequency

8.6. Pembiayaan Persediaan


a. Hak gadai penuh atas persediaan (blanket inventory lien) artinya
memberi hak gadai kepada pemberi pinjaman terhadap semua
persediaan milik peminjam, akan tetapi peminjam tetap bebas menjual
persediaan tersebut.

Sumber Dana Jangka Pendek 95


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

b. Hak terima kepercayaan (trust receipt) merupakan instrumen yang


menyatakan bahwa peminjam memegang barang atas dasar kepercayaan
bagi pemberi pinjaman.
c. Pembiayaan pergudangan lapangan.
d. Sertfikat jaminan (collateral certificate) menjamin adanya jumlah
persediaan yang digadaikan sebagai jaminan pinjaman. Sertifikat itu
merupakan suatu pernyataan yang dikeluarkan secara periodik oleh
pihak ketiga kepada pemberi pinjaman, yang menyatakan adanya
persediaan, dan akan tersedia jika dibuthkan.

8.7. Sifat Utama Sumber Pembiayaan Jangka Pendek


Berikut ini disajikan summary sifat utama sumber pembiayaan jangka
pendek.

Tabel 8.2.
Sifat Utama Sumber Pembiayaan Jangka Pendek

Type of Short Sources Characteristics


Term Financing
1. Sumber pembiayaan spontan jangka pendek
Account payable Supplier of Utang dagang dari supplier dengan
merchandise masa berlaku 0-120 hari merupakan
sumber pembiayaan dengan jumlah
besar.
Accruals Karyawan dan Merupakan utang gaji dan pajak yang
pemerintah belum/masih harus dibayar.

2. Sumber pinjaman jangka pendek tanpa jaminan


Single payment Commercial bank Digunakan untuk memperoleh
notes pinjaman jangka pendek untuk sekali
perjanjian.
Lines of credit Commercial bank Jumlah plafon tertentu untuk
beberapa jenis kredit seperti: visa
kredit, credit card, dan lain-lain.
Revolving credit Commercial bank Perjanjian credit line, penggunaan
agreement dana kredit ini dijamin dengan masa
berlaku sering melebihi satu tahun
dan berubah masa berlakunya.

96 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Commercial Korporasi, bank, Merupakan surat pengakuan utang


paper asuransi, dana diterbitkan oleh LKBB dan LKB yang
pension, dan money sehat dan bonafid serta berjangka
market waktu pendek tanpa jaminan.
3. Sumber pinjaman dengan jaminan
Pledging Commercial bank Piutang dengan likuditas baik
and commercial (selektif), debitur dapat dipercaya
finance company untuk mengirimkan pelunasannya
pada pledge account yang disertai
pemberitahuan pelunasan.
Factoring Factor, commercial Rekening selektif yang dijual, biasanya
bank, commercial tanpa disertai discount. Factor
finance company meminjamkan kredit atas piutangnya
yang belum tertagih dan jatuh tempo,
untuk itu factor memberikan bunga.

8.8. Latihan Soal


Soal 1.
Tentukan biaya efektif tahunan pendanaan untuk berbagai syarat kredit
berikut ini, dengan asumsi bahwa (i) diskon tidak dimanfaatkan, (ii) rekening
kredit dibayar pada akhir periode kredit, dan (iii) setahun adalah 365 hari.
a. 1/10, net/30
b. 2/10, net/30
c. 3/10, net/30
d. 10/30, net/60
e. 3/10, net/60
f. 2/10, net/90
g. 3/10, net/90
h. 5/10, net/100

Soal 2.
PT Casuals memerlukan tambahan modal kerja sebesar Rp 100.000.000
(dengan asumsi satu hari 360 hari), untuk itu tersedia 3 alternatif
pembelanjaan, yaitu:
a. Tidak memanfaatkan discount pada syarat pembelian 2/10 net 30.
b. Meminjam kepada bank, suku bunga 20%, tetapi harus mempunyai
saldo kas di bank minimal sebesar 25% dari pinjamannya.

Sumber Dana Jangka Pendek 97


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

c. Menerbitkan commercial paper dengan suku bunga 22% per tahun,


tetapi harus menanggung biaya pengeluaran surat berharga sebesar Rp
1.000.000 per 6 bulan.
Berdasarkan informasi tersebut, alternatif mana yang sebaiknya dipilih?
Jelaskan.

Soal 3.
Twente Supply Company perlu meningkatkan modal kerjanya sebesar
$ 4,4 juta. Berikut ini adalah tiga alternatif pendanaan yang tersedia (dengan
asumsi satu hari 365 hari):
a. Diskon tunai PSV (yang diberikan atas dasar 3/10, net 30) dan membayar
pada akhir masa jatuh tempo.
b. Meminjam $ 5 juta dari bank dengan bunga 15%. Alternatif ini akan
membutuhkan saldo minimal 12%.
c. Menerbitkan surat berharga komersial senilai $ 4,7 juta untuk enam
bulan dengan harga bersih $ 4,4 juta. Asumsikan bahwa surat berharga
yang baru tersebut diterbitkan setiap enam bulan (surat berharga
komersial tidak memiliki syarat tingkat bunga, surat berharga tersebut
dijual dengan harga diskon, dan jumlah diskonnya merupakan biaya
bunga bagi penerbitnya).
Dengan asumsi bahwa perusahaan akan lebih menyukai fleksibilitas
pendanaan bank, dengan tambahan biaya untuk fleksibilitas ini tidak
lebih dari 2% per tahun, alternatif mana yang harus dipilih oleh Twente?
Mengapa?

Soal 4.
PT X memiliki Rp 5 M kesepakatan kredit bergulir dengan Bank ABC. Oleh
karena merupakan nasabah yang disukai, tingkat bunga ditetapkan 1 persen
di atas biaya dana bank, dengan biaya dana diperkirakan mendekati tingkat
sertifikat deposito (CD) yang dapat dipindah-tangankan. Selain itu terdapat
biaya komitmen ½ persen atas bagian dana kredit yang belum digunakan. Jika
tingkat bunga CD diperkirakan rata-rata 9 persen untuk tahun berikutnya
dan jika perusahaan memperkirakan akan menggunakan rata-rata 60% dari
komitmen total, berapakah perkiraan nilai biaya tahunan dari kesepakatan
kredit ini? Berapakah persentase biaya ketika tingkat bunga dan biaya
komitmen dipertimbangkan? Apa yang terjadi dengan biaya, jika rata-rata
hanya 20% dari total komitmen yang digunakan?

98 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 5.
Wigan Corporation baru saja memperoleh rekening kredit dalam jumlah
besar. Akibatnya, perusahaan tersebut membutuhkan dengan segera
tambahan modal kerja sebesar $ 95.000. perusahaan tersebut telah
menetapkan bahwa terdapat tiga sumber dana yang layak:
a. Kredit dagang: Perusahaan Wigan membeli sekitar $ 50.000 bahan baku
per bulan dengan syarat 3/30, net/90. Diskon saat ini dimanfaatkan.
b. Pinjaman bank: bank perusahaan akan memberi pinjaman $ 106.000
dengan bunga 13%. Saldo minimal sebesar 10% akan dibutuhkan.
c. Anjak piutang: factor akan membeli piutang perusahaan ($ 150.000 per
bulan), yang memiliki periode rata-rata penagihan 30 hari. Factor akan
memberi di muka uang hingga 75% dari nilai nominal piutang dengan
bunga 12% per tahun. Factor juga akan membebankan biaya 2% untuk
semua piutang yang dibeli. Telah diperkirakan bahwa layanan dari factor
akan menghemat uang $ 2.500 bagi perusahaan per bulannya yang
terdiri dari biaya untuk bagian kredit dan biaya piutang tak tertagih.
Alternatif manakah yang harus dipilih oleh Wigan dengan dasar
persentase biaya tahunannya?

Soal 6.
PT PSG telah menjual 5 buah piutang dagangnya kepada Parma Factoring
Company. Semua piutang jatuh tempo tanggal 30 Juni 2006.

Perkiraan dan Status Utang


(dalam jutaan rupiah)
Piutang Jumlah Status
PT AIK 5.000 Tertagih 20 Juni 2006
PT PKT 3.000 Tertagih 28 Juni 2006
PT CSKA 2.000 Tertagih 29 Juni 2006
PT PSP 1.000 Tertagih 20 Juni 2006
PT TSV 1.000 Tertagih 30 Juni 2006
Total nilai buku piutang 12.000

Parma Factoring Company menahan 8% sebagai cadangan dari total


piutang yang dijaminkan dan membebankan jasa komisi sebesar 2%. Di

Sumber Dana Jangka Pendek 99


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

samping itu, Parma Factoring Company juga membebankan di muka bunga


sebesar 1,5% per bulan (18% per tahun). Perusahaan ingin memperoleh
di muka piutang yang dijaminkan dengan nilai buku Rp 12.000.000.000
yang jatuh tempo 30 hari. Berapakah besarnya perusahaan akan menerima
pinjaman dari Parma Factoring Company pertama kali, apakah setelah semua
tagihan diperoleh perusahaan masih akan menerima dana tambahan?

Soal 7.
CSKA Company perlu membiayai penumpukan persediaan musimannya
sebesar $ 400.000. Dana tersebut dibutuhkan selama enam bulan. Perusahaan
tersebut sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan berikut ini:
a. Pinjaman penggadaian yang didapat dari lembaga keuangan. Syaratnya
adalah bunga 12% per tahun dengan pembayaran di muka 80% atas nilai
persediaan. Biaya penggudangan adalah $ 7.000 untuk periode enam
bulan. Persyaratan pembiayaan residual ($ 80.000), yang merupakan
$ 400.000 dikurangi jumlah yang dibayar di muka, akan perlu dibiayai
dengan tidak memanfaatkan diskon tunai atas utang-utangnya. Syarat
standar adalah 2/10, net/30. Akan tetapi, perusahaan merasa dapat
menunda pembayaran hingga hari ke-40 tanpa adanya efek negatif.
b. Kesepakatan klaim properti mengambang diperoleh dari pemasok
persediaan dengan tingkat bunga efektif 20%. Pemasok akan membayar
penuh di muka.
c. Pinjaman penggadaian diperoleh dari perusahaan keuangan yang lain
dengan tingkat bunga 10% per tahun. Uang muka adalah 70%, dan biaya
penggadaian sebesar $ 10.000 untuk periode enam bulan. Persyaratan
pendanaan residual akan perlu dibiayai oleh diskon tunai berjalan pada
utang seperti pada alternatif pertama.
Manakah metode pendanaan kebutuhan persediaan yang paling
hemat bagi perusahaan? (petunjuk: bandingkan biaya pendanaan total
enam bulan untuk setiap alternatif).

Soal 8.
Perusahaan Satria sedang mempertimbangkan untuk mem-factoring
piutang-piutangnya. Factor menetapkan cadangan sebesar 5% untuk
retur penjualan serta potongan-potongan lain, komisi factoring 2% dan
atas pembayaran yang dilakukan di muka akan dikenakan bunga sebesar

100 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

12% per tahun. Dengan melaksanakan factoring ini, maka perusahaan ini
akan menghemat biaya-biaya administrasi sebesar $ 50.000 per tahun. Di
samping itu, dengan factoring tersebut perusahaan juga dapat menghindari
risiko tidak tertagihnya piutang yang rata-rata sebesar 0,5% dari jumlah
penjualan kredit. Account receivable turnover adalah 6 kali dan penjualan
kredit rata-rata sebesar $ 6.000.000 per tahun. Buatlah perhitungan atas
factoring tersebut.

Soal 9.
Perusahaan PT Flamengo sedang melakukan negosiasi utang jangka pendek
kepada sebuah bank senilai Rp 20.000.000.000,-. Pihak bank menawarkan
tiga alternatif:
a. Bunga 18% dengan compensating balance dan bunga dibayar pada akhir
tahun.
b. Bunga 12% tanpa compensating balance dan utang di-discounted­.
c. Bunga 15% dengan compensating balance 20% dan di-discounted.
Dari ketiga alternatif tersebut, alternatif manakah yang memberikan
bunga efektif paling rendah?

Soal 10.
Diketahui siklus operasi perusahaan 155 hari yang berasal dari rata-rata
umur persediaan 85 hari dan rata-rata periode tagih 70 hari. Jika perusahaan
PT ACM memperpanjang periode pembayaran utang dagangnya dari 45
hari menjadi 60 hari, maka siklus konversi kas akan berkurang sebanyak
15 hari. Jika pembiayaan siklus operasi sebesar Rp 288.000.000.000,- per
tahun. Dengan adanya kejadian di atas, bagaimana pengaruhnya terhadap
keuntungan perusahaan? Tingkat bunga yang berlaku 15% per tahun.

Soal 11.
PT Bologna Tekstil membutuhkan dana sebesar Rp 32.000.000.000,- selama
satu bulan untuk memenuhi kebutuhan persediaan kapas untuk pemintalan
benangnya. Manajer Keuangan perusahaan tersebut telah menghubungi
bank bagian resi gudang untuk melakukan perjanjian bukti kompleks
pergudangan. Persyaratan pinjaman adalah tingkat bunga prima ditambah
3% per tahun di mana tingkat bunga prima 15%, sehingga bunga pinjaman

Sumber Dana Jangka Pendek 101


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

menjadi 18%. Manajemen berpikir bahwa tingkat bunga prima akan stabil
selama periode pinjaman. Perusahaan pembiayaan akan memberikan
pinjaman 80% dari nilai buku persediaan dan menempatkan sebagai
jaminan. Jaminan itu membutuhkan biaya gudang sebesar Rp 200.000.000,-
per bulan ditambah 1% dari nilai persediaan yang ada di gudang. Untuk
meminjam Rp 32.000.000.000,- perusahaan tersebut harus menyediakan
jaminan sebesar 40.000.000.000,-, yaitu jumlah yang dibutuhkan sebesar Rp
32.000.000.000,- dibagi rasio pinjaman 0,8. Berapakah total biaya pinjaman
yang harus dibayar PT Bologna Tekstil? Berapakah tingkat bunga efektif
sebulan dan setahun? Berapakah pinjaman bersih yang diterima?

Soal 12.
Diketahui neraca PT Sporting Finance sebagai berikut:

PT Sporting Finance
Neraca 31 Desember, 2009
(dalam jutaan Rp)
Kas 150 Pinjaman bank 500
Piutang 4.800 Kertas berharga komersial 1.650
Surat berharga 300 Lainnya 750
Pemilikan kembali 10 Total utang lancar 2.900
Total aktiva lancar 5.260
Utang jangka panjang 2.000
Aktiva lainnya 340 Modal saham 700
Total aktiva 5.600 Total kewajiban dan modal 5.600

Diminta:
a. Hitunglah kertas berharga komersial dalam persentase pembiayaan
jangka pendek, dalam persentase pembiayaan total utang dan dalam
persentase seluruh pembiayaan.
b. Mengapa perusahaan seperti PT Sporting Finance menggunakan kertas
berharga komersial dalam jumlah besar?
c. Mengapa perusahaan itu menggunakan kedua jenis pinjaman bank dan
kertas berharga komersial?

102 Chapter 8
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 13.
PT WBA memperkirakan adanya sifat musiman dari bidang usahanya yang
memerlukan tambahan kas $ 200.000.000 pada bulan Juli. Bagi PT WBA ada
empat pilihan untuk memperoleh dana tersebut.
a. Menerima batas kredit berjangka satu tahun sebesar $ 200.000.000
dari sebuah bank komersial. Biaya komitmen adalah 0,5% dan beban
bunga atas dana yang digunakan adalah 15% per tahun. Jangka waktu
minimum bahwa dana dapat digunakan adalah 30 hari.
b. Tidak mengambil potongan dagang bulan Juli dari 2/10, net/40 atas
utang dagang $ 200.000.000.
c. Menerbitkan kertas berharga komersial 30 hari, $ 200.000.000 dengan
suku bunga tahunan sebesar 13,8%.
d. Menerbitkan kertas berharga komersial 60 hari, $ 200.000.000 dengan
suku bunga tahunan sebesar 14%. Karena dana dibutuhkan hanya
untuk 30 hari, kelebihan dana $ 200.000.000 dapat diinvestasikan
dalam bentuk surat berharga dengan suku bunga 13% per tahun pada
bulan Agustus. Biaya total transaksi untuk pembiayaan dan penjualan
surat berharga adalah 0,5% dari nilai nominal.
Diminta:
jenis pembiayaan manakah yang mempunyai biaya terendah?

Sumber Dana Jangka Pendek 103


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

9 NILAI WAKTU
UANG
9.1. Pengertian Nilai Waktu Uang
Pemahaman konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan
dalam mengambil keputusan ketika akan melakukan investasi pada suatu
aktiva dan pengambilan keputusan ketika akan menentukan sumber dana
pinjaman yang akan dipilih. Konsep nilai waktu dari uang berhubungan
dengan tingkat bunga yang digunakan dalam perhitungan aliran kas. Present
value akan berbeda dengan nilai uang tersebut di masa yang akan datang
(future value), karena adanya faktor bunga.
Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika
dinilai sekarang, maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat
bunga tertentu (discount factor), sedangkan suatu jumlah uang tertentu saat
ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah uang tersebut harus
digandakan dengan tingkat bunga tertentu (compound factor).

9.2. Future Value


Nilai masa depan (future value) adalah nilai dari sejumlah uang di
masa sekarang pada masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat
bunga tertentu. Nilai waktu yang akan datang merupakan nilai uang yang
akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu
sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu. Proses yang
mengarah dari nilai sekarang (present value) menuju nilai masa depan (future
value) disebut dengan pemajemukan. Pemajukan adalah proses aritmatika
untuk menetapkan nilai akhir dari arus kas atau rangkaian arus kas ketika
bunga majemuk digunakan.
a. Bunga Sederhana
Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atau dihasilkan sebagai
kompensasi terhadap apa yang dapat diperoleh dari penggunaan uang. Bunga

104 Chapter 9
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

sederhana adalah bunga yang dibayarkan atau dihasilkan hanya dari jumlah
uang mula-mula atau pokok pinjaman yang dipinjamkan atau dipinjam.
Formula:
Si = P0 (i) (n)
di mana:
Si = jumlah bunga sederhana
P0 = pinjaman
i = tingkat bunga
n = jangka waktu

Untuk setiap tingkat bunga sederhana, maka nilai akhir untuk


perhitungan akhir n periode adalah:
FVn = P0 [1 + (i) (n)]
Menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru dimiliki
beberapa waktu kemudian adalah:
FVn
PV0 = P0 =
{1 + (i )(n)}

b. Bunga Majemuk
Bunga majemuk menunjukkan bahwa bunga yang dibayarkan atau
dihasilkan dari bunga yang dihasilkan sebelumnya, sama seperti pokok yang
dipinjam atau dipinjamkan.
Secara umum future value dari jumlah uang pada akhir periode n
adalah:
FVn = P0 (1 + i)n atau FVn = P0 (FVIFi, n)

9.3. Present Value


Nilai sekarang (present value) adalah nilai saat ini dari sejumlah uang di
masa depan, atau serangkaian pembayaran yang menggunakan tingkat bunga
tertentu. Nilai sekarang atau present value dari arus kas atau serangkaian
arus kas di masa mendatang. Proses pencarian nilai sekarang dari arus
kas atau serangkaian arus kas, pendiskontoan merupakan kebalikan dari
pemajemukan.

Nilai Waktu Uang 105


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Formula:
PV0 = P0 = FVn/(1 + i)n atau P0 = FVn [1/(1 + i)n]

9.4. Annuity
Anuitas (annuity) adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan
dengan jumlah yang sama yang berlangsung selama periode tertentu.
Beberapa karakteristik anuitas:
1. Nilai sekarang dari anuitas sederhana – arus kas terjadi pada akhir
setiap periode, dan nilai sekarang dihitung satu periode sebelum arus
kas pertama terjadi.
2. Nilai sekarang dari anuitas due – arus kas terjadi pada awal setiap
periode, dan nilai sekarang dihitung satu periode yang sama saat arus
kas pertama terjadi.
3. Nilai masa depan dari anuitas sederhana – arus kas terjadi pada akhir
setiap periode, dan nilai masa depan dihitung pada arus kas pertama
terakhir.
4. Nilai masa depan dari anuitas due – arus kas terjadi pada awal setiap
periode, dan nilai masa depan dihitung satu periode setelah arus kas
pertama terakhir.

a. Anuitas Nilai Masa Datang


Nilai yang akan datang dari suatu anuitas merupakan nilai anuitas
majemuk masa datang dengan pembayaran atau penerimaan periodic (R)
dan n sebagai jangka waktu anuitas.
Formula untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah:
FVAn = R [ ∑ (1 + i)n – 1]/i atau FVAn = R (FVIFAi, n)
di mana:
FVAn = nilai masa depan anuitas sampai periode n
R = pembayaran atau penerimaan
n = waktu anuitas
i = tingkat bunga
FVIFAi, n = nilai akhir faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode

106 Chapter 9
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Apabila pembayaran bunga dibayarkan sebanyak m kali dalam setahun,


maka nilai yang akan datang dapat dihitung dengan formula:
FVn = PV0 [1 + (i/m)m.n
di mana:
FVn = nilai waktu yang akan datang pada tahun ke n
PV0 = nilai sekarang
m = frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
n = jumlah tahun

b. Anuitas Nilai Sekarang


Nilai sekarang dari suatu anuitas merupakan nilai anuitas majemuk saat
ini dengan pembayaran atau penerimaan periodic (R) dan n sebagai jangka
waktu anuitas.
Formula:
PVAn = R [1/(1 + i)1] + R [1/(1+i)2 + … + R [1/(1 + i)n]
atau
PVA­n = R [PVIFi, 1 + PVIFi, 2 + … + PVIFi, n]
di mana:
PVAn = nilai sekarang anuitas
R = pembayaran atau penerimaan
N = jumlah waktu anuitas
PVIFAi, n = nilai sekarang faktor bunga anuitas pada i% untuk n periode

Perpetuitas adalah anuitas sederhana yang pembayaran atau penerimaan


berlangsung selamanya. Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang
ditentukan untuk satu tahun, yang belum diseuaikan dengan frekuensi
pemajemukan. Tingkat bunga tahunan efektif adalah tingkat bunga aktual
yang diperoleh (dibayar) setelah menyesuaikan tingkat bunga nominal
dengan berbagai faktor seperti jumlah pemajemukan per tahun.

9.5. Latihan Soal


Soal 1.
Agus sebagai nasabah membutuhkan dana sebesar Rp 14.479.800,- pada
akhir tahun ke-12. Misalkan bahwa yang terbaik bagi nasabah adalah

Nilai Waktu Uang 107


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

membayarkan suatu jumlah yang tetap setiap tahunnya ke rekening tabungan


di bank yang memberikan bunga majemuk 12% per tahun. Pembayaran
pertama harus dilakukan pada akhir tahun pertama.
a. Berapa rencana jumlah yang akan dibayar tahunan untuk mencapai
tujuan tersebut?
b. Jika nasabah menyetorkan uang sekaligus, berapa yang harus nasabah
setorkan untuk memperoleh dana sebesar Rp 14.479.800,- pada akhir
tahun ke-12 dengan tingkat bunga 12% per tahun?

Soal 2.
Tuan Gerrard memperoleh pinjaman dari Standard Chartered Bank sebesar
$ 50.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 20% yang harus dibayar dari sisa
pinjaman. Pembayaran angsuran ditambah bunga setiap tahun jumlahnya
sama selama 6 tahun.
a. Berapa jumlah angsuran yang harus dibayar Tuan Gerrard setiap tahun?
b. Buatlah tabel amortisasi pinjaman tersebut!

Soal 3.
Satria membeli saham 10 tahun yang lalu dengan harga Rp 20.000,- per
lembar saham. Jika saat ini saham tersebut dapat terjual dengan harga
Rp 43.180,- per lembar saham, maka berapa tingkat bunga yang berlaku?

Soal 4.
Neymar terpilih sebagai Young Player of the Year. Ia boleh memilih salah
satu hadiah yang menarik (1) menerima uang pembinaan per tahun sebesar
$ 250.000 yang diterima setiap akhir tahun selama 10 tahun, (2) menerima
hadiah tabungan senilai $ 1.500.000 atau (3) voucher liburan ke Raja Ampat
senilai $ 1.000.000. Discount rate yang tepat adalah 8%. Alternatif hadiah
mana yang sebaiknya Neymar pilih?

Soal 5.
PT PASUNDAN sedang mempertimbangkan dua jenis rencana tabungan.
Rencana pertama adalah dengan menabung Rp 500.000,- setiap 6 bulan,
dan ia akan menerima bunga sebesar 7% per tahun dimajemukkan per
½ tahunan. Sedangkan rencana ke dua, ia akan menabung Rp 1.000.000,-
setiap tahun dengan tingkat bunga per tahun sebesar 7,5%, dimajemukkan

108 Chapter 9
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

per tahun. Tabungan pertama untuk rencana pertama jatuh pada bulan ke-6
dari sekarang dan rencana kedua, 1 tahun dari sekarang.
a. Berapakah nilai masa depan (terminal) dari tabungan yang menggunakan
rencana pertama pada akhir tahun ke-10?
b. Berapakah nilai masa depan (terminal) dari tabungan yang menggunakan
rencana kedua pada akhir tahun ke-10?
c. Rencana manakah yang harus dipilih, dengan asumsi bahwa ia hanya
mengutamakan nilai akhir tabungannya pada akhir tahun ke-10?
d. Apakah jawaban anda berubah jika tingkat bunga rencana kedua
berubah menjadi 7%?

Soal 6.
Jebo dihadapkan pada dua alternatif apakah ia akan menerima $ 4.000.000
saat ini atau $ 6.700.000 pada akhir tahun ke-10. Jika ia memilih untuk me­
nerima $ 4.000.000 saat ini, maka ia dapat mendepositokan uangnya di bank.
a. Jika bunga bank yang berlaku sebesar 5%, alternatif mana yang lebih
baik bagi Jebo?
b. Alternatif mana yang lebih baik, jika bunga bank adalah sebesar 6,25%?

Soal 7.
Bila saudara mendepositokan uang di bank sebesar $ 3.000 dan bunga yang
berlaku 6% per tahun, maka berapa nilai uang saudara pada:
a. Akhir tahun pertama?
b. Akhir tahun ketiga?
c. Akhir tahun keenam?

Soal 8.
Jika saudara membeli saham yang tidak memberikan dividen 8 tahun yang
lalu dengan harga Rp 26.000,- dan menjual kembali saat ini dengan harga Rp
51.875,-, maka berapakah tingkat keuntungan yang saudara nikmati?

Soal 9.
Ferry saat ini menjadi seorang Ayah. Ia memutuskan untuk menabung di
bank setiap tahun sebesar $ 500.000 pada setiap hari ulang tahun anaknya.
Jika bunga deposito per tahun 9%, berapakah deposito Ferry setelah anaknya
berumur 18 tahun?

Nilai Waktu Uang 109


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 10.
Chandra baru saja meminjam uang sebesar $ 14.000 yang harus diangsur
kembali sebanyak tiga kali dengan jumlah angsuran yang sama besar setiap
tahun. Bunga yang ditentukan sebesar 9,5% per tahun.
a. Berapa besarnya angsuran per tahun?
b. Buatlah tabel amortisasinya!
c. Jika bunga dihitung semesteran, maka berapakah besarnya pem­bayaran
setiap semester?
d. Buatlah tabel amortisasi untuk pembayaran semesteran!

Soal 11.
Jefri dihadapkan pada dua kesempatan investasi. Proyek A memberikan
expected income sebesar $ 500 per tahun selama empat tahun pertama dan
$ 300 per tahun selama delapan tahun kemudian. Proyek B memberikan
expected income sebesar $ 700 per tahun selama sebelas tahun. Apabila
tingkat keuntungan yang disyaratkan dari proyek A adalah 8% dan proyek
B 10%, maka proyek manakah yang sebaiknya dipilih? Proyek mana yang
lebih berisiko?

110 Chapter 9
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

10 SAHAM DAN HUTANG


JANGKA PANJANG
Konsep penilaian:
a. Nilai Likuidasi adalah jumlah uang yang bisa diperoleh jika suatu aset
atau sekelompok aset (misal perusahaan) dijual secara terpisah dari
organisasi pengoperasinya.
b. Nilai Kelangsungan Usaha adalah nilai perusahaan jika dijual sebagai
operasi bisnis yang terus berjalan.
c. Nilai Buku.
1. Aset: nilai akuntansi aset – biaya aset dikurangi akumulasi
penyusutannya.
2. Perusahaan: total aset – liabilities dan saham preferen.
d. Nilai pasar adalah harga pasar dari aset jika diperdagangkan.
e. Nilai intrinsik adalah harga sekuritas “yang seharusnya” didasarkan
pada semua faktor penilaian.
Pengaruh penjualan saham baru terhadap neraca:
a. Jika saham biasa baru terjual di atas nilai buku, nilai buku per lembar
saham akan naik, demikian sebaliknya.
b. Jika saham biasa baru terjual sama dengan nilai buku, nilai buku per
lembar saham tidak berubah.
Hak pemegang saham: (1) control the firm, (2) preemptive right, hak
membeli saham biasa baru perusahaan.
Pasar untuk saham biasa: (1) secondary market. BEI. Menjamin likuiditas
saham perusahaan. (2) primary market/pasar perdana.
Saham perusahaan besar dimiliki masyarakat (publicly owned) dan
diperdagangkan di pasar modal. Saham perusahaan kecil tidak aktif
diperjual-belikan dan dimiliki oleh beberapa orang saja. Diperdagangkan di
bursa paralel atau over the counter market. Bursa Paralel Indonesia.

Saham dan Hutang Jangka Panjang 111


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Penjualan saham biasa baru dapat dibedakan:


a. Perusahaan baru pertama kalinya menjual saham biasa baru ke
masyarakat (Initial Public Offering).
b. Perusahaan yang sudah go-public menjual saham biasa baru tambahan
kepada masyarakat melali pasar perdana.

Keuntungan go-public:
1. Diversifikasi risiko
2. Meningkatkan likuiditas
3. Lebih mudah mencari modal sendiri baru dari luar perusahaan
4. Lebih mudah menentukan nilai perusahaan
5. Perusahaan menjadi lebih dikenal masyarakat
6. Dapat memperoleh dana yang relatif lebih besar dan diterima sekaligus
7. Tidak ada kewajiban pelunasan atau bunga

Kerugian go-public:
1. Biaya pelaporan (cost of reporting)
2. Keterbukaan (disclosure)
3. Gaya manajemen perusahaan berubah dari informal menjadi formal
4. Inactive market
5. Pengendalian

Tipe hutang jangka panjang:


1. Amortized dan Non-amortized
2. Publicly Placed dan Privately Placed
3. Callable dan Non-callable
4. Secured dan Unsecured

Term Loan (Hutang berjangka) adalah suatu kontrak dimana peminjam


uang (debitur/borrower) setuju untuk membuat serangkaian pembayaran
bunga dan pokok pinjaman pada waktu tertentu kepada pemilik dana.
Keuntungan : (1) diproses secara cepat, (2) fleksibel, (3) biaya administrasi
yang rendah (low issuance costs). Bunga tetap (fixed interest rate) atau
berubah-ubah (floating interest rate). Floating rate digunakan untuk
mengurangi risiko kreditur, karena suku bunga cenderung variatif.

112 Chapter 10
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Obligasi adalah instrumen utang jangka panjang yang diterbitkan oleh


perusahaan atau pemerintah. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum
pada satu asset. Tingkat bunga kupon adalah tingkat bunga yang tercantum
untuk obligasi; pembayaran bunga tahunan dibagi dengan nilai nomibal
obligasi tersebut.

Jenis obligasi
1. Mortgage bonds,
2. Debenture
3. Subordinate debenture
4. Convertible bonds
5. Income bonds

Keuntungan penggunaan hutang jangka panjang:


1. Pemegang obligasi tidak menikmati keuntungan perusahaan
2. Biaya hutang (i) mengurangi pembayaran pajak (tax saving)
3. Tidak harus membagi kontrol perusahaa

Kerugian penggunaan hutang jangka panjang:


1. Dapat menyebabkan kebangkrutan jika bunga dan pokok pinjaman
tidak dapat dibayar.
2. Hutang meningkatkan risiko perusahaan sehingga biaya hutang maupun
biaya modal sendiri meningkat.
3. Harus membayar pokok pinjaman di masa mendatang.
4. Menimbulkan pembatasan-pembatasan atau covenants dari kreditur.
5. Kewajiban menyisihkan dana pelunasan obligasi (sinking funds).

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan hutang:


1. Struktur modal
2. Penyesuaian usia aktiva dengan pasiva (maturity matching)
3. Informasi yang tidak simetris (asymmetric information)
4. Jumlah dana yang dibutuhkan
5. Ketersediaan jaminan

Saham dan Hutang Jangka Panjang 113


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Saham preferen merupakan campuran antara hutang dengan modal


sendiri. Karakteristik:
1. Memiliki nilai nominal
2. Dividen besarnya tetap, persentase dari nominal
3. Dividen bersifat kumulatif
4. Tidak memiliki hak voting
5. Tidak memiliki waktu jatuh tempo

Penilaian obligasi:
Perpetual
¥
I I
v=å t
=
t =1 (1 + kd ) kd

Umur terbatas, kupon bukan nol


¥
I MV
v=å t
+ n
t =1 (1 + kd ) (1 + kd )

v = I(PVIFAkd,n) + MV(PVIFkd,n)

Kupon nol
MV
v= n

(1 + kd )
v = MV(PVIFkd,n)

Perilaku harga obligasi:


1. Ketika kd > i, maka obligasi akan dijual dengan diskon dari nilai
nominalnya. Kelebihan nilai nominal atas harga saat ini disebut diskon
obligasi (bond discount).
2. Ketika kd < i, maka obligasi akan dijual dengan premium dari nilai
nominalnya. Kelebihan harga saat ini atas nilai nominalnya disebut
premi obligasi (bond premium).
3. Ketika kd = i, maka obligasi akan dijual sama dengan nilai nominalnya
(nilai pari).
4. Jika tingkat bunga naik, kd akan naik, harga obligasi akan jatuh. Demikian
pula sebaliknya. Artinya tingkat bunga dan harga obligasi akan bergerak
berlawanan.

114 Chapter 10
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

5. Setiap perubahan kd, maka harga obligasi akan berubah sesuai dengan
semakin besarnya dan semakin lamanya jatuh tempo sekuritas
tersebut.
6. Setiap perubahan kd, semakin banyak perubahan proporsional obligasi,
semakin rendah tingkat bunga kupon. Volatilitas harga obligasi memiliki
hubungan terbalik dengan tingkat bunga kupon.
Hubungan tingkat imbal hasil dengan harga obligasi dapat dilihat pada
Gambar 10.1.

Obligasi dijual
dengan harga
premium

Obligasi dijual =
Harga Obligasi

nilai nominal

1000
Obligasi berbunga
5 tahun 8%
Obligasi dijual
dengan harga diskon
Obligasi berbunga
15 tahun 8%
8%
Tingkat bunga kupon
Tingkat imbal hasil yang diminta pasar

Gambar 10.1
Hubungan tingkat Imbal Hasil dengan Harga Obligasi

Penilaian saham preferen:


a. Tidak ada perkiraan call
Dp Dp
v = å t¥=1 =
t
(1 + kp) kp
b. Ada perkiraan call pada periode n
Dp harga call
v = å t¥=1 t
= n

(1 + kp) (1 + kp)
v = Dp (PVIFAkp,n) + harga call (PVIFkp,n)

Penilaian saham biasa dengan pertumbuhan konstan


n
D0(1 + g) D1
v = å t =1
¥
=
(1 + ke)
t
(ke - g)
Saham dan Hutang Jangka Panjang 115
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Jenis leasing: operating lease dan financial lease.


Operating lease = service lease, menyediakan pendanaan sekaligus
perawatan FA. Pemilik aktiva (lessor) menyediakan FA untuk pengguna
(lesse) yang membayar lease payment.
Ciri-ciri operating lease:
a. Non fully amortized
b. Usia kontrak lease < usia ekonomis FA
c. Lessor mengharapkan keuntungan dari me-leasing FA beberapa kali
d. Ada klausul cancellation, hak lesse untuk membatalkan kontrak sebelum
jatuh tempo
e. Off-balance sheet, namun dilaporkan dalam catatan kaki pada N
Financial lease = capital lease, tidak menyediakan jasa perawatan, tidak
dapat dibatalkan, fully amortized.
Ciri-ciri financial lease:
a. Muncul di N
b. Pada saat kontrak berakhir, kepemilikan aktiva berpindah dari lessor ke
lesse
c. Lesse dapat membeli aktiva pada harga lebih rendah dari harga pasar
ketika kontrak berakhir
d. Usia kontrak lease ≥ 75% usia ekonomis FA
e. PV lease payment ≥ 90% dari nilai aktiva
Keputusan membeli vs leasing (analisis NPV) dapat dilihat pada Gambar 10.2.

Hitung NPV Aktiva

Ya Tidak
Hitung NAL NPV > 0 Hitung NAL

NPV > 0? NPV > 0?


Ya Tidak Ya Tidak

Lease Aktiva Buy Aktiva NAL + NPV > 0? Tolak


Ya Tidak

Lease Aktiva Tolak Aktiva

Gambar 10.2
Keputusan Membeli versus Leasing (Analisis NPV)

116 Chapter 10
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

n
Ot (1 - T ) - Rt (1 - T )T × Dt vn
NAL = å t
- n
+ COF
t =1 (1 + rb ) (1 + rb )
di mana
NAL = Net Advantage to Leasing
Ot = Operating cashoutflow pada waktu t yang terjadi hanya jika aktiva
dibeli (tidak leasing). Biasanya terdisi atas biaya perawatan dan
asuransi yang pada kontrak lease akan dibayar oleh lessor
Rt = leasing payment tahunan pada waktu t
T = tingkat pajak pada penghasilan perusahaan
Dt = biaya depresiasi aktiva pada waktu t
Vn = nilai sisa setelah pajak pada waktu n
COF = harga perolehan aktiva, yang tidak dibayar lesse jika ia melakukan
leasing
rb = biaya hutang setelah pajak
rb = kd (1 – T)
kd = biaya hutang sebelum pajak

Benefit leasing:
a. Tidak ada biaya perawatan/operasi (Ot)
b. Tidak ada pengeluaran untuk memperoleh aktiva (COF)
c. Ada penghematan pajak akibat membayar lease payment (Rt.T)
Cost leasing:
a. Tidak ada biaya operasi, maka tidak ada penghematan pajak (–Ot.T)
b. Membayar lease payment (–Rt)
c. Tidak ada biaya depresiasi (karena tidak memiliki aktiva) sehingga tidak
ada penghematan pajak (–Dt.T)
d. Tidak ada nilai sisa aktiva (karena tidak memiliki aktiva) sebesar Vn
Jika benefit > cost, maka NAL positif, sehingga lebih menguntungkan jika
leasing daripada membeli dengan menggunakan hutang.

Mengapa perusahaan memilih leasing:


1. Fleksibelitas.
2. Menghindari aktiva yang cepat ketinggalan jaman.
3. Cocok untuk perusahaan yang permintaan terhadap produk/jasanya
sangat tidak menentu.

Saham dan Hutang Jangka Panjang 117


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

4. Lessor menyediakan jasa perawatan aktiva.


5. Perbedaan situasi pajak yang dihadapi lessor dan lesse
6. Keuntungan off-balance sheet
7. Pendanaan yang lebih longgar
8. Kemudahan memperoleh kredit
9. Penghematan kas
10. Biaya leasing

PERTANYAAN
Karena pembayaran atas dividen saham preferen bukan merupakan beban
yang dapat dikurangkan oleh pajak, biaya eksplisit dari bentuk pendanaan
ini adalah tinggi. Apa saja keuntungan bagi perusahaan yang menerbitkannya
dan bagi investor sehingga jenis sekuritas ini dapat dijual?

KASUS
Dendi meminjam Rp 400.000.000 dari Bank Mantap untuk membeli sebuah
rumah. Pinjaman itu akan dilunasi dengan angsuran selama 15 tahun dengan
bunga tetap 21% per tahun. Setelah melakukan pembayaran tepat 2 tahun,
Dendi melihat tingkat bunga pinjaman di pasar telah turun menjadi 15% per
tahun, sehingga ia berminat untuk melunasi pinjamannya yang berbunga
21% dengan pinjaman baru berbunga 15%, namun Bank Mantap hanya
menyetujui pelunasan lebih cepat, jika Dendi bersedia membayar denda
sebanyak 18 kali angsuran bulanan. Keputusan apa yang sebaiknya diambil
Dendi? Jelaskan.

118 Chapter 10
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

11 BIAYA
MODAL
11.1.Pengertian Biaya Modal
Biaya modal (cost of capital) merupakan biaya riil yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari utang,
saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanai suatu
investasi atau operasi perusahaan. Penentuan besarnya biaya modal ini
dimaksudkan untuk mengetahui berapa besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana yang diperlukan.
Pentingnya menghitung biaya modal:
1. Maksimasi nilai perusahaan mengharuskan biaya diminimumkan.
2. Keputusan penganggaran modal (capital budgeting) mengharuskan
suatu estimasi tentang biaya modal.
3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing dan modal kerja juga
memerlukan estimasi biaya modal.

11.2.Biaya Utang
Biaya utang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima
dari suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi.
Jika perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh
dana dari utang jangka panjang, maka biaya utang adalah sama dengan Kd
atau Yield To Maturity (YTM), yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh
pemegang atau pembeli obligasi.
Biaya utang ini merupakan biaya utang sebelum pajak (pre-tax cost).
Dalam menghitung Weighted Average Cost of Capital (WACC), yang relevan
adalah biaya utang setelah pajak (after-tax cost debt).
Biaya utang sesudah pajak
= Biaya utang sebelum pajak × (1 – tingkat pajak)
= Kd . (1 – T)
di mana:
Kd = tingkat suku bunga utang
T = tarif pajak perusahaan

Biaya Modal 119


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

11.3.Biaya Saham Preferen


Biaya saham preferen atau Kp adalah tingkat pengembalian yang diminta
oleh investor atas saham preferen perusahaan.
D
Kp = p
Pn

di mana:
Kp = biaya saham preferen
Dp = dividen saham preferen tahunan
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima perusahaan penerbit
(setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost)

11.4.Biaya Laba Ditahan


Biaya laba ditahan adalah sama dengan Ks atau tingkat keuntungan yang
disyaratkan investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Ada
3 cara untuk menghitung Ks, yaitu:
1. Pendekatan CAPM (Capital Asset Pricing Model)
Satu pendekatan untuk mengestimasikan biaya ekuitas biasa adalah
dengan menggunakan model penetapan aktiva modal (CAPM), di mana
rumusnya adalah:
Ks = krf + (KM – krf) × b1
= bunga bebas risiko + premi risiko
di mana:
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan i,
krf = bunga bebas risiko
kM = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar/indeks pasar
bi = beta (ukuran risiko sistematis) saham perusahaan i

2. Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) Model


Tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu bagian saham biasa
pada akhirnya akan bergantung pada dividen yang diharapkan dari saham
tersebut.
D1 D2 Dn
P0 = + + ...
(1 + K s ) (1 + K s ) (1 + K s )n

120 Chapter 11
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Jika dividen bertumbuh secara konstan, kita gunakan Gordon Model:


D1
P0 =
Ks - g

maka
D1
KS = +g
P0

di mana:
D1 = dividen akhir periode
P0 = harga saham pada awal periode
g = tingkat pertumbuhan dividen

3. Pendekatan Bond Yield Plus Risk Premium


Para analis yang kurang memiliki keyakinan pada CAPM sering
menggunakan prosedur ad-hoc yang subyektif untuk mengestimasi biaya
ekuitas biasa perusahaan, mereka hanya tinggal menambahkan perkiraan
premi resiko sebesar 3 hingga 5 poin persentase pada tingkat suku bunga
utang jangka panjang perusahaan tersebut.
Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi risiko
Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli
obligasi yang memberikan penghasilan yang tetap dan relatif pasti. Oleh
karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu
premi risiko di atas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko ini besarnya
tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.

11.5.Biaya Saham Biasa Baru


Perusahaan umumnya akan membayar seorang bankir investasi untuk
membantu ketika perusahaan akan menerbitkan saham biasa, saham
preferen, atau obligasi. Sebagai imbalan atas pembayaran tersebut, bankir
investasi akan membantu perusahaan menstruktur persyaratan-persyaratan
dan menentukan harga untuk penerbitan, dan kemudian menjualnya kepada
para investor. Biaya bankir tersebut sering kali disebut sebagai biaya emisi
(flotation cost), dan total biaya modal seharusnya akan mencerminkan
pengembalian yang diminta akan dibayarkan kepada para investor maupun
biaya emisi yang dibayarkan kepada bankir investasi.

Biaya Modal 121


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Biaya saham biasa baru atau external equity capital (Ke) lebih tinggi dari
biaya laba ditahan (Ks), karena penjualan saham baru memerlukan biaya
peluncuran/emisi saham atau flotation cost. Flotation cost akan mengurangi
penerimaan perusahaan dari penjualan saham.
Gordon model dengan memperhitungkan flotation cost:
D1
P0 (1- F ) =
Ke - g

maka
D1
Ke = +g
P0 (1 - F )

di mana:
Ke = biaya saham biasa baru
P0 = harga jual saham
F = flotation cost/biaya emisi
D1 = dividen saham pada t = 1
g = dividend growth
Flotation cost adjustment = DCF Ke – DCF Ks

Perlu diketahui bahwa untuk menaksir Ke hanya menggunakan 1 metode,


yaitu discounted cash flow, sedangkan untuk menghitung Ks digunakan 3
metode. Tapi Ke dapat dihitung pula dengan metode CAPM dan Bond Yield
Plus Risk Premium dengan menggunakan rumus: Ke = Ks + Flotation cost
adjustment

11.6.Weighted Average Cost of Capital


Setiap perusahaan akan memiliki sebuah struktur permodalan yang
optimal, yang didefinisikan sebagai campuran utang, saham preferen, saham
biasa yang menyebabkan harga sahamnya dapat dimaksimalkan. Oleh sebab
itu, sebuah perusahaan yang memaksimalkan nilainya akan menentukan
struktur permodalan yang optimal, menggunakannya sebagai suatu sasaran,
dan kemudian memperoleh modal baru dengan cara yang dirancang untuk
tetap menjaga struktur permodalan aktual pada sasaran secara tepat.

122 Chapter 11
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Proporsi sasaran atas utang, saham preferen, dan saham biasa, beserta
biaya dari komponen-komponen tersebut, selanjutnya akan digunakan
untuk menghitung rata-rata tertimbang biaya modal (Weighted Average Cost
of Capital atau WACC)
Setelah membahas komponen modal secara individu baru menghitung
biaya modal secara keseluruhan, yaitu menghitung Weighted Average Cost of
Capital (WACC) dengan rumus:
WACC = Wd . Kd (1 – T) + Wp . Kp + Ws (Ks atau Ke)
di mana:
WACC = biaya modal rata-rata tertimbang
Wd = persentase utang dari modal
Wp = persentase saham preferen dari modal
Ws = persentase saham biasa atau laba ditahan dari modal
Kd = biaya utang
Kp = biaya saham preferen
Ks = biaya laba ditahan
Ke = biaya saham biasa baru
T = pajak (dalam persentase)
Wd, Wp, Ws didasarkan pada sasaran struktur modal (capital structure)
perusahaan yang dihitung dengan nilai pasarnya (market value). Setiap
perusahaan harus memiliki suatu struktur modal yang dapat meminimumkan
biaya modal, sehingga dapat memaksimumkan harga saham.

11.7.Skedul Marginal Cost of Capital


Marginal Cost of Capital (MCC) adalah biaya memperoleh rupiah
tambahan sebagai modal baru. Pada umumnya, biaya marjinal modal akan
meningkat sejalan dengan meningkatnya penggunaan modal. Titik di mana
MCC naik tersebut disebut Break Point.
Jumlah laba ditahan
Break Point =
Bagian modal sendiri dalam struktur modal

Biaya Modal 123


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

11.8.Skedul MCC dengan Depresiasi


Selain saham biasa baru dan laba ditahan, perusahaan dapat pula
memanfaatkan depresiasi. Depresiasi biasanya ditunjukkan untuk mengganti
aktiva yang telah habis usianya. Tapi bagi perusahaan depresiasi ini merpakan
arus kas yang dapat dipergunakan untuk investasi pada aktiva perusahaan
(reinvesment). Dengan demikian, depresiasi dapat memperpanjang break
point atau menunda kenaikan WACC. Biaya penggunaan dari depresiasi (cost
of depreciation) adalah sebesar WACC sebelum perusahaaan menggunakan
dana yang berasal dari emisi saham baru. Langkah-langkah membuat kurva
bobot biaya marjinal modal, yaitu: 1) Menentukan campuran pembiayaan.
2) Memperkirakan kapan bobot biaya modal akan meningkat. 3) Hitung
biaya masing-masing sumber secara sendiri-sendiri. 4) Mencari bobot biaya
marjinal modal. 5) Membandingkan hasil-hasil investasi dengan bobot
biaya.

11.9.Latihan Soal
Soal 1.
ABC Company memiliki obligasi yang beredar dengan jatuh tempo yang
tersisa 7 tahun. Obligasi sekarang dijual dengan harga $ 800 untuk setiap
nilai nominal $ 1.000. Bunga dibayar setiap tahun pada tingkatan 12%. Pajak
penghasilan perusahaan 40%. Hitunglah biaya utang sesudah pajak.

Soal 2.
CFR Corporation memiliki saham preferen yang membayar dividen $ 5 per
lembar saham dan menjualnya $ 23. Tingkat pajak penghasilan perusahaan
40%. Hitunglah:
a. Biaya saham preferen sebelum pajak
b. Biaya saham preferen setelah pajak

Soal 3.
Saham biasa VVV Company dijual dengan $ 50. Dividen tahun lalu adalah $
4,80 per lembar. Hitunglah biaya laba ditahan, jika baik laba maupun dividen
yang diharapkan dengan pertumbuhan:
a. 0%
b. 9% konstan

124 Chapter 11
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 4.
Dividen EPAS Company tahun lalu $ 4 per lembar, baik laba maupun dividen
diharapkan bertumbuh dengan tingkat konstan 8%. Saham sekarang dijual $
50 per lembar. Beta koefisien perusahaan adalah 1,5. Tingkat pengembalian
portfolio pasarnya adalah 12% dan tingkat bunga bebas risikonya 8%. Suatu
hasil tingkat obligasi adalah 12%. Hitunglah biaya laba ditahan (ekuitas
intern) yang menggunakan:
a. Model pertumbuhan Gordon
b. Metode obligasi plus
c. Model penetapan harga aktiva modal (CAPM)

Soal 5.
Anggaplah data yang diberikan pada soal 3 adalah untuk saham yang baru.
Hitunglah biaya dari saham biasa yang baru (ekuitas internal). Anggaplah di
sana ada biaya flotation 10% yang terkait dengan penerbitan saham biasa
yang baru.

Soal 6.
PT PBR pada tanggal 31 Desember 2008 mempunyai posisi utang dan modal
sebagai berikut:
Utang dagang Rp 200.000.000
Utang wesel Rp 175.000.000
Utang lancar lainnya Rp 125.000.000
Total utang lancar Rp 500.000.000
Utang jangka panjang Rp 600.000.000
Saham preferen Rp 60.000.000
Saham biasa Rp 1.340.000.000
Total utang dan modal Rp 2.500.000.000

Biaya dari masing-masing komponen modal tersebut adalah sebagai


berikut:
Utang jangka panjang 16% sebelum pajak
Saham preferen 18%
Saham biasa 20%
Pajak perusahaan 40%

Biaya Modal 125


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Pada tahun 2009 perusahaan memperoleh laba sesudah pajak sebesar


Rp 700.000.000 dan dibagikan sebagai dividen sebesar Rp 300.000.000,
sedangkan sisanya Rp 400.000.000 sebagai laba ditahan.
Ditanyakan:
a. Berapa cost of capital rata-rata perusahaan tersebut dan utang jangka
pendek tidak diperhitungkan.
b. Jika laba ditahan tersebut akan dipergunakan perusahaan dalam bentuk
saham biasa, berapa besarnya dana keseluruhan yang digunakan untuk
dapat mempertahankan cost of capital-nya?

Soal 7.
PT DPMM yang bergerak di bidang perdagangan barang industri, mempunyai
struktur permodalan sebagai berikut:
Sumber dana Jumlah
Obligasi Rp 450.000.000
Saham preferen Rp 300.000.000
Saham biasa Rp 750.000.000
Jumlah Rp 1.500.000.000

a. Obligasi mempunyai nilai nominal Rp 500.000 per lembar dengan jangka


waktu 5 tahun, memberikan bunga 12%. Harga jual obligasi sebesar Rp
445.000 dan pajak 25%.
b. Saham preferen mempunyai harga per lembar Rp 25.000 memberikan
dividen secara tetap Rp 3.150 per lembar. Biaya emisi Rp 500 per
lembar.
c. Saham biasa mempunyai harga pasar Rp 11.500 per lembar dan
memberikan dividen Rp 1.650 per lembar dengan pertumbuhan 5%.
Hitunglah biaya modal yang harus ditanggung perusahaan dari struktur
modal yang dimiliki.

Soal 8.
PT Utama merencanakan suatu sumber dana dalam rangka akan membuka
proyek baru. Dana yang dibutuhkan sebesar Rp 600 juta. Dana tersebut

126 Chapter 11
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

direncanakan akan dipenuhi dari beberapa sumber dengan rincian sebagai


berikut:
a. Perusahaan akan mengeluarkan obligasi sebesar Rp 210 juta berjangka
4 tahun dengan nilai nominal Rp 150 ribu per lembar, dan memberikan
bunga 20%. Diperkirakan obligasi ini laku dijual dengan harga Rp 142
ribu per lembar dan pajak 25%.
b. Saham preferen sebesar Rp 105 juta dan diperkirakan akan laku dijual
dengan harga Rp 22.500 per lembar dan memberikan dividen Rp 3.500.
Biaya emisi saham sebesar Rp 200 per lembar.
c. Saham biasa sebesar Rp 285 juta. Saham ini diperkirakan mempunyai
harga jual sebesar Rp 24.600 per lembar dengan memberikan dividen
Rp 2.800 per lembar dengan pertumbuhan dividen 7%.
Ditanyakan:
1. Hitung cost of capital masing-masing sumber dana.
2. Hitung cost of capital keseluruhan sumber dana.

Biaya Modal 127


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

12 PENGANGGARAN
MODAL
12.1. Konsep Penganggaran Modal
Konsep Investasi atau Penganggaran modal (Capital Budgeting)
mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan: 1) Dana yang
dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terkait untuk jangka waktu
lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan (depresiasi) dapat
dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut. 2) Investasi
dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap peningkatan produksi
dan penjualan di masa datang. 3) Pengeluaran investasi untuk pembelian:
tanah, bangunan, mesin-mesin produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat
transport merupakan pengeluaran yang cukup besar. 4) Kesalahan dalam
pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal
tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.
Capital budgeting merupakan pengumpulan, penyeleksian, dan penetuan
alternatif penanaman modal yang akan memberikan penghasilan kepada
perusahaan untuk jangka waktu panjang (capital expenditure). Capital
expenditure adalah pengeluaran dana oleh perusahaan untuk memperoleh
aktiva tetap yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan setelah
jamgka waktu tertentu, biasanya lebih dari satu tahun atau mengurangi
biaya di masa yang akan datang.
Current expenditure adalah pengeluaran modal oleh perusahaan yang
menghasilkan keuntungan yang diterima dalam jangka waktu 1 tahun.
Pentingnya Capital Budgeting
1. Long term effects
2. Over/under investment
3. Ketepatan perolehan aktiva tetap
4. Keterlambatan penggantian aktiva tetap

128 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Motif-motif Capital Budgeting


1. Ekspansi
2. Penambahan Produk Baru
3. Penggantian/pembaruan
4. Tujuan lain
Langkah-langkah Capital Budgeting:
1. Pembuatan Proposal
2. Meninjau kembali dan menganalisis
3. Pembuatan keputusan
4. Pelaksanaan
5. Tindak lanjut

12.2. Klasifikasi Investasi Perusahaan


Secara umum investasi jangka panjang dapat dikelompokkan menjadi
4 (empat) macam: 1) investasi penggantian asset karena sudah usang
atau karena adanya teknologi yang baru, 2) investasi ekspansi berupa
penambahan kapasitas produksi karena adanya kesempatan usaha yang
lebih baik, 3) investasi penambahan produk baru atau diversifikasi produk,
4) investasi lain yang tidak termasuk kedalam ketiga kategori tersebut,
seperti investasi peralatan pengendalian polusi dan investasi peningkatan
keselamatan kerja.

12.3. Kriteria Menilai Investasi


Sementara itu jika dilihat dari segi keterkaitan antar investasi, kita dapat
mengelompokkan investasi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Investasi yang bersifat saling meniadakan (mutually exclusive)
Investasi yang saling meniadakan artinya kita tidak mungkin untuk
melakukan keduanya. Sebagai contoh: perusahaan tidak dapat menggunakan
conveyor dan forklift untuk material handling dalam proses produksinya.
2. Investasi yang berdiri sendiri (independent)
Investasi yang berdiri sendiri adalah investasi di mana keputusan
penolakan dan penerimaannya tidak berpengaruh apapun terhadap investasi
lain. Misalnya keputusan untuk membeli perlengkapan untuk material
handling dan mesin pengepakan dalam perusahaan rokok.

Penganggaran Modal 129


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

3. Aliran kas awal (initial cash outlays)


4. Aliran kas akhir (terminal cashflows)

Pengambilan keputuan dan evaluasi atas proyek/proposal,


mempertimbangkan elemen-elemen data yang digunakan manajemen dalam
membuat keputusan capital budgeting dapat dilihat pada Tabel 12.1.
Tabel 12.1
Elemen Capital Budgeting

Eksternal Internal
Keuangan Tren pasar dan perekonomian Aliran kas masuk dan keluar
• Peraturan Pemerintah • Tingkat operasi
Non Keuangan
• Perkembangan teknologi • Pengaruh produktivitas

12.4. Penentuan Cash Flow Investasi


Aliran kas terdiri dari: 1) Aliran Kas Masuk Neto Tahunan (Net Annual
Inflow of Cash), yaitu hasil yang diperoleh dari investasi baru atau proceeds.
2) Aliran Kas Keluar Neto Tahunan (Net Annual Outflow of Cash), yaitu dana
yang diperlukan untuk investasi baru atau outlay. Dalam analisis investasi
ini yang dipentingkan adalah aliran kas bersih atau net cash flows yang
merupakan selisih antara aliran kas keluar dengan kas masuk operasi.
Dalam perhitungan cash flows, harus mempertimbangkan opportunity
costs dan mengabaikan sunk costs.
Cara menghitung cashflows:
1. Top-down approach
Cash flows = EBIT (1 – T) + Depresiasi
2. Bottom-up approach
Cash flows = EAT + Depresiasi
Penentuan aliran kas bersih (net cash flows) didasarkan pada laporan
akuntansi setelah dilakukan penyesuaian. Penyesuaian tersebut meliputi
penyusutan (depresiasi) yang bukan merupakan pengeluaran kas dan beban
bunga seandainya investasi tersebut dibiayai dengan pinjaman. Secara umum
net cash flows dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut:
Aliran kas bersih = laba bersih + penyusutan + (1 – Pajak) Bunga

130 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

12.5. Metode Penilaian Investasi


Terdapat beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengevaluasi
investasi, yaitu: 1) Metode periode pengembalian (Payback Period Method),
2) Metode periode pengembalian dengan diskonto (Discounted Payback
Period Method), 3) Metode nilai sekarang bersih (Net Present Value Method),
4) Metode tingkat pengembalian internal (Internal Rate of Return Method),
5) Metode indeks kemampuan menghasilkan laba atau metode rasio biaya
dan manfaat (The Profitability Index Method or Benefit Cost Ratio Method),
6) Tingkat pengembalian internal yang modifikasi (Modified Internal Rate of
Return).

1) Payback Period Method


Metode periode pengembalian merupakan metode penilaian investasi
yang menunjukkan berapa lama investasi dapat tertutup kembali dari aliran
kas bersihnya. Jadi, menunjukkan jangka waktu yang diperlukan untuk
memperoleh kembali investasi yang telah dikeluarkan. Untuk mencari
lamanya periode pengembalian digunakan rumus:
Periode Pengambilan = Tahun sebelum pengambilan penuh +
Biaya yang belum dikembalikan pada tahun awal
Arus kas selam
ma tahun berjalan

Ketentuannya: apabila investasi lebih pendek dari periode pengembalian


maksimum maka usul investasi diterima.

2) Discounted Payback Period Method


Pada prinsipnya metode periode pengembalian dengan diskonto ini
sama dengan metode periode pengembalian yang sebelumnya, hanya saja
untuk menentukan periode pengembaliannya tidak menggunakan aliran kas
bersih tetapi menggunakan aliran kas bersih yang telah didiskontokan atau
aliran kas bersih yang telah menggunakan nilai sekarang (present value).

3) Net Present Value Method


Merupakan metode penyusunan tingkat usulan investasi dengan
menggunakan tingkat pengembalian dari sebuah investasi yang dihitung
dengan menemukan tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang

Penganggaran Modal 131


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

dengan arus kas masuk masa depan ke biaya proyek. NPV adalah selisih atas
present value arus kas bersih dengan investasi bersih atau NPV Investment.
Apabila: a) NPV positif sebaiknya proyek tersebut diterima, NPV negatif
sebaiknya proyek ditolak. b) NPV = 0, maka investasi dapat diterima karena
investasi tersebut sudah memberikan keuntungan sebesar discount rate-
nya. c) NPV dengan nilai tertinggi jauh lebih baik.
Formula:
n
CFt
NPV = å t
t =0 (1 + k )
di mana:
CFt = cash flow atau arus kas pada waktu t
k = biaya modal proyek
t = periode waktu
n = usia proyek

4) Internal Rate of Return Method


Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat diskonto atau discount rate
yang menyamakan nilai sekarang (present value) aliran kas masuk bersih
dengan nilai sekarang (present value) investasi atau nilai sekarang bersih
(net present value) sama dengan 0 (nol).
Perlu diketahui bahwa metode tingkat pengembalian internal (IRR)
mengasumsikan bahwa aliran kas masuk bersihnya setiap tahunnya dapat
diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali sebesar tingkat
pengembalian internal (IRR)-nya.
PV Investasi = PV Aliran Kas Bersih
PV Investasi – PV Aliran Kas Bersih = NPV = 0
Ada 2 (dua) cara untuk mencari IRR, yaitu:
a) Metode Coba-coba (Trial and Error Method)
1. Sistem coba-coba
2. Sistem interpolasi (mencari selisihnya)
b) Menggunakan Rumus
P - P1
IRR = P1 - 2
C 2 - C1

132 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

di mana:
IRR = IRR yang dicari
P1 = tingkat bunga ke-1
P­2 = tingkat bunga ke-2
C1 = NPV ke-1
C2­ = NPV ke-2
Ketentuan mengenai IRR: 1) Investasi akan diterima bila IRR investasi
tersebut lebih besar dari biaya modal, 2) Investasi akan ditolak bila IRR
investasi lebih kecil dari biaya modal, 3) Dalam memutuskan proyek yang
mutual eksklusif maka dipilih investasi yang memiliki nilai IRR paling
tinggi.

5) The Profitability Index Method or Benefit Cost Ratio Method


Adalah rasio antara present value arus kas bersih dengan investasi netto.
Investasi sebaiknya diterima apabila memiliki profitability index (PI) lebih
besar atau sama dengan satu (PI ≥ 1).
n CIFt
å t =0 t
PV cash inflows (1 + k )
PI = =
PV cash outflows n COFt
å t =0 t
(1 + k )

di mana:
CIFt = cash inflows pada periode t
COFt­ = cash outflows pada periode t
k = biaya modal proyek
t = periode waktu

6) Modified Internal Rate of Return


Merupakan tingkat diskonto di mana nilai sekarang dari biaya sebuah
proyek adalah sama dengan nilai sekarang dari nilai akhir di mana nilai akhir
dihitung sebagai jumlah dari nilai-nilai masa depan arus kas masuk, yang di
majemukan pada tingkat biaya modal perusahaan.

Penganggaran Modal 133


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Formula yang digunakan untuk menghitung IRR sama dengan formula


NPV.
n n-t

PV biaya =
Nilai ter min al
=
å t =0
CIFt (1 + k )
n n
(1 + MIRR) (1 + MIRR)
di mana:
CIFt = cash inflows pada periode t
MIRR = tingkat MIRR
n = usia proyek
k = biaya modal proyek
Nilai terminal = FV dari CIF yang digandakan dengan suku bunga sebesar
biaya modal

12.6. Latihan Soal


Soal 1.
PT Bianchi menyewa pakar investasi untuk menilai investasi-investasi yang
ditawarkan kepadanya. Wadah investasi yang pertama adalah di bidang
properti dengan investasi awal Rp 75 juta dan taksiran laba sebelum pajak
selama 6 tahun dengan setiap tahunnya sama, yaitu 15 juta, sedangkan wadah
investasi kedua adalah di bidang pendidikan dengan investasi awal Rp 90
juta dengan tingkat pengembalian selama 6 tahun berturut-turut Rp 10 juta,
Rp 15 juta, Rp 15 juta, Rp 20 juta, Rp 25 juta, dan Rp 25 juta. Jika diketahui
tingkat pajak 40% dan biaya modal 12%, penyusutan dengan straight line
method. Investasi manakah yang akan diterima, jika dihitung dengan cara:
a. Payback period
b. Net Present Value
c. Profitability Index
d. Internal Rate of Return
e. Modified Internal Rate of Return

Soal 2.
Manajer keuangan Swansea Co. bermaksud membeli mesin dengan harga
Rp 100 juta. Dengan membeli mesin tersebut diharapkan perusahaan akan

134 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

memperoleh pendapatan sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 20 juta per tahun.


Umur ekonomis mesin tersebut diperkirakan 5 tahun. Karena dana yang
dimiliki perusahaan terbatas, pembelian mesin tersebut akan menggunakan
pinjaman Bank ZZZ dengan bunga pinjaman 18% per tahun. Jika diketahui
biaya modal 12%, tarif pajak 40%, apakah perusahaan layak membeli mesin
tersebut, jika dievaluasi berdasarkan metode:
a. Discounted Payback Period
b. NPV
c. IRR
d. MIRR

Soal 3.
PT X memiliki 2 proposal investasi dengan karakteristik berikut.

Periode PROYEK A PROYEK B


Biaya EAT Arus Kas Bersih Biaya EAT Arus Kas Bersih

0 – – –
Rp 5 M
1 Rp 1 M Rp 1 M Rp 5 M
Rp 9 M Rp 4 M Rp 12 M
2 Rp 1 M Rp 1 M Rp 5 M
Rp 3 M
3 Rp 1 M Rp 4 M Rp 5 M

Untuk setiap proyek, hitunglah payback period, NPV, IRR, dan PI


menggunakan tingkat bunga 15%.

Soal 4.
PT Merida mengajukan dua proposal proyek untuk dianalisis. Data tentang
kedua proposal proyek tersebut adalah sebagai berikut:
Proyek A Proyek B
Kebutuhan investasi Rp 250.000.000 Rp 200.000.000
Nilai residu Rp 50.000.000 Rp 0
Umur ekonomis 5 tahun 5 tahun
Bunga modal 15% 15%

Penganggaran Modal 135


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Pola penjualan untuk lima tahun mendatang sebagai berikut:


Tahun Proyek A Proyek B
1 Rp 525.000.000 Rp 400.000.000
2 Rp 400.000.000 Rp 400.000.000
3 Rp 550.000.000 Rp 200.000.000
4 Rp 450.000.000 Rp 250.000.000
5 Rp 150.000.000 Rp 250.000.000
Biaya dan pajak yang harus diperhitungkan dari masing-masing proyek
setiap tahun adalah sebagai berikut:
Proyek A Proyek B
Biaya tetap per tahun Rp 100.000.000 Rp 75.000.000
Biaya variabel 60% 50%
Pajak keuntungan 40% 40%
Dalam biaya tetap sudah termasuk biaya penyusutan dan biaya bunga baik
untuk proyek A maupun proyek B.
Ditanyakan:
a. Menentukan pola EAT untuk kedua proyek
b. Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan payback period
c. Menentukan proyek yang dipilih berdasarkan NPV (discount rate 15%)
d. Hitung profitability index kedua proyek
e. Berikan kesimpulan untuk kedua proyek tersebut

Soal 5.
Sebuah proyek investasi senilai Rp 500.000.000 dengan umur ekonomis 5
tahun dan nilai residu pada tahun kelima Rp 50.000.000. Harga jual produk
pada tahun pertama akan ditetapkan sebesar Rp 3.500 per unit. Pada harga
jual tersebut diperoleh laba sebelum penyusutan dan pajak sebesar 40%.
Mulai tahun kedua harga jual diturunkan 20%, akibatnya laba sebelum
penyusutan dan pajak yang diperoleh turun menjadi 30%. Unit penjualan
pada tahun pertama 250.000 unit dan mulai tahun kedua unit penjualan akan
mengalami kenaikan sebesar 50.000 unit setiap tahun. Metode penyusutan
garis lurus dan pajak yang diberlakukan sebesar 40%.

136 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Ditanyakan:
a. Berapa lama investasi tersebut kembali?
b. Jika investasi dibiayai dengan utang bank dengan waktu pengembalian
4 tahun dan bunga ditetapkan 25% per tahun, keputusan apakah yang
harus diambil berkaitan dengan rencana investasi tersebut?
c. Dapatkah investasi ini dilaksanakan bila NPV merupakan dasar penilaian
dengan discount rate 25%.

Soal 6.
PT Sukses Makmur merencanakan penambahan mesin untuk meningkatkan
kapasitas produksinya. Harga mesin baru Rp 600.000.000 dengan umur
ekonomis 5 tahun dan nilai residu Rp 50.000.000. Akibat tambahan mesin
tersebut, pendapatan dan biaya diperkirakan sebagai berikut:
Tahun Pendapatan Biaya
1 Rp 400.000.000 Rp 200.000.000
2 Rp 450.000.000 Rp 220.000.000
3 Rp 460.000.000 Rp 220.000.000
4 Rp 480.000.000 Rp 230.000.000
5 Rp 450.000.000 Rp 220.000.000
Dalam biaya tersebut dalam bentuk penyusutan. Pajak pendapatan 40% dan
metode penyusutan yang digunakan garis lurus.
Ditanyakan:
a. Pola EAT selama usia investasi
b. Payback Period
c. NPV pada discount rate 15%
d. PI
e. IRR

Soal 7.
PT Ichi Scott mempetimbangkan dua usulan investasi yang bersifat mutually
exclusive (satu diterima yang lain ditolak). Usulan A dengan investasi Rp
400 juta dan usulan B dengan investasi Rp 120 juta. Investasi A diharapkan
menghasilkan net cash flows sebesar Rp 64 juta per tahun selama dua puluh

Penganggaran Modal 137


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

tahun, sedangkan investasi B menghasilkan net cash flows Rp 27,2 juta per
tahun selama dua puluh tahun. Required rate of return investasi 10%.
Ditanyakan:
a. Menghitung NPV, IRR, dan MIRR masing-masing investasi
b. Investasi manakah yang sebaiknya diambil? Mengapa demikian?

Soal 8.
Suatu proyek diperkirakan memerlukan dana untuk investasi dalam aktiva
tetap senilai Rp 100 juta, yang terdiri atas tanah senilai Rp 20 juta dan
bangunan serta mesin senilai Rp 80 juta dengan usia proyek ditaksir 4 tahun.
Modal kerja netto yang diperlukan pada awal tahun proyek (tahun 0) ditaksir
sebesar Rp 30 juta dan untuk tahun-tahun selanjutnya kebutuhan tambahan
modal keja (untuk tahun 1, 2, dan 3) adalah sebesar 20% dari tambahan
penjualan tahun berikutnya. Metode depresiasi yang digunakan untuk
bangunan dan mesin adalah metode garis lurus. Salvage value (nilai residu)
dari bangunan dan mesin tersebut pada akhir tahun proyek diperkirakan Rp
8 juta. Dengan demikian, depresiasi bangunan dan mesin adalah Rp 18 juta
per tahun.
Pada akhir tahun proyek, nilai jual tanah diperkirakan Rp 30 juta. Taksiran
unit produk yang terjual untuk tahun 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah:
10.000 unit, 12.000 unit, 14.000 unit, dan 15.000 unit. Pada tahun pertama
harga jual produk ditaksir Rp 15.000 per unit, biaya variabel diperkirakan
sebesar 60% dari penjualan. Biaya tetap tunai diperkirakan Rp 20 juta per
tahun (tidak termasuk depresiasi aktiva tetap). Diperkirakan tingkat inflasi
per tahun 10% dan pajak penghasilan sebesar 25%. Ditanyakan:
a. Menghitung arus kas yang relevan untuk perhitungan NPV
b. Menghitung NPV dari rencana investasi tersebut dengan menggunakan
tingkat keuntungan yang disyaratkan 20% (nominal term)
c. Menghitung MIRR (Marginal Internal Rate of Return) dari proyek tersebut
d. Menilai kelayakan dari proyek tersebut, diterima atau ditolak
e. Menghitung payback period

138 Chapter 12
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

CHAPTER

13 ANALISIS ARUS KAS


PROYEK
Sunk cost adalah pengeluaran yang telah terjadi di masa silam tidak
bersifat incremental (tidak berubah atau tidak tergantung apakah perusahaan
mengambil proyek atau tidak). Tidak diperhitungkan dalam analisis arus
kas proyek.
Opportunity costs harus diperhitungkan secara tepat dalam analisis
capital budgeting.
Metode penyusutan:
1. Garis lurus
2. Double Declining Balance
3. Sum of The Years Digits
Metode nomor 2 dan 3 merupakan metode depresiasi yang dipercepat
(penyusutan di tahun awal lebih besar), penghematan pajak.

Latihan Soal
Soal 1.
Nosin adalah analis keuangan di PT Karya Epas Wiguna. Bosnya meminta
untuk menganalisis 2 proposal investasi modal, proyek A dan B. Setiap
proyek memerlukan biaya sebesar Rp 10.000.000 dan biaya modal untuk
kedua proyek adalah 12%. Arus kas bersih yang diharapkan pada kedua
proyek adalah sebagai berikut.

Tahun Proyek A Proyek B


1 Rp 6.500.000 Rp 3.500.000
2 Rp 3.000.000 Rp 3.500.000
3 Rp 3.000.000 Rp 3.500.000
4 Rp 1.000.000 Rp 3.500.000

Ditanyakan:
a. Hitunglah payback period, net present value (cost of capital 15%), dan
profitability index untuk kedua proyek.
b. Proyek mana yang dipilih jika kedua proyek bersifat mutually exclusive
dan jelaskan kesimpulan untuk kedua proyek tersebut.

Analisis Arus Kas Proyek 139


Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

Soal 2.
PT ABC mungkin akan membeli peralatan uji DNA senilai Rp 60 jt. Peralatan
ini diharapkan dapat mengurangi biaya staf klinik sebesar Rp 20 jt per tahun.
Peralatan tersebut memiliki masa manfaat 5 tahun tanpa nilai sisa. Tarif
pajak 25%, serta tingkat pengembalian yang diminta 15%. Berapakah nilai
sekarang bersih proyek tersebut? Apakah proyek tersebut dapat diterima?

Soal 3.
PT X dapat melakukan sebuah investasi dari dua investasi pada periode 0.
dengan asumsi tingkat pengembalian yang diminta adalah 14%, tentuakan
tiap proyek (a) periode pengembalian, (b) nilai sekarang bersih, indeks
profitabilitas, dan (d) IRR.

Soal 4.
Asumsikan penyusutan berdasarkan metode garis lurus, dengan umur
ekonomis 5 tahun dan tanpa nilai sisa, tarif pajak 25%. Investasi awal yang
dibutuhkan dan laba tahunan sebelum depresiasi dan pajak adalah sebagai
berikut.

Akhir Tahun (dalam jutaan rupiah)


Proyek INV 1 2 3 4 5 6 7
A 28.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000 8.000
B 20.000 5.000 5.000 6.000 6.000 7.000 7.000 7.000

140 Chapter 13
Modul Praktika Dasar-Dasar Manajemen Keuangan

DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan.
Yogyakarta: Andi.
Brealey, Richard A., Myers, Stewart C., and Marcus, Alan J. 2009. Fundamentals
of Corporate Finance (6th edition). McGraw-Hill.
Brigham, Eugene F., and Daves, Phillip R. 2007. Intermediate Financial
Management (9th edition). Mason: Thomson.
Husnan, Suad. 1996. Kumpulan Soal dan Penyelesaiannya: Manajemen
Keuangan Teori dan Penerapan (edisi ke-3). Yogyakarta: BPFE.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan
(edisi ke-5). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan (edisi
ke-4). Yogyakarta: BPFE.
Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., and Jordan, Bradford D. 2008.
Fundamentals of Corporate Finance (8th edition). New York: McGraw-
Hill/Irwin.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (edisi ke-4).
Yogyakarta: BPFE.
Van Horne, James C., and Wachowicz, Jr., John Martin. 2008. Fundamentals of
Financial Management (13th edition). Harlow: Prentice-Hall, Inc.
Weston, J. Fred and Copeland, Thomas E. 1992. Managerial Finance. New
York: The Dryden Press.

Analisis Arus Kas Proyek 141

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai