Anda di halaman 1dari 6

GCG dan fundamental pada saham industry farmasi.

Kita semua sudah menyepakati bahwa dalam membeli saham haruslah mempunyai
tujuan yang jelas dan membutuhukan Analisa yang baik pada saham yang ingin kita
miliki, namun mampu juga memberikan hasil return kepada pemilik saham,
mempunyai perbandingan hutang dengan modal yang rendah, produk yang
dipasarkan jelas dan mampu dikenal oleh konsumen, perusahaan juga memiliki
prinsip GCG yang ketat, nah ada alasan mengapa GCG sangat penting GCG atau
good corporate governance ini seperti nahkoda kapal apa bila perusahaan memiliki
GCG yang baik seperti transparan dalam menyajikan tranparansi yang baik dalam
hal informasi perusahaan, juga apakah suatu perusahaan mampu disiplin dalam serta
manajerial mereka yang efektif. Sesungguhnya saham yang mempunyai GCG yang
baik dan profit yang terus bertumbuh sudah memberi nilai tambah saat berinvestasi
tanpa perlu membaca berita mengenai isu isu dari saham yang mereka pilih,
disini ada dua saham industry farmasi, yaitu Kalbe Farma dengan kode (KLBF), dan
saham Kimia Farma (KAEF), saham yang bagi sebagian masyarakat sudah
mengenalnya dengan produk yang di tawarkan, berupa kesehatan seperti suplemen
dan produk bersifat preventif lainnya, minuman energi serta produk minuman
kesehatan. Portofolio kategori produk obat bebas Kalbe mencakup lebih dari 6 kelas
terapi obat bebas dengan merek-merek dominan yang menguasai pangsa pasar
dalam beberapa dekade terakhir, Beberapa produk unggulan Kalbe lainnya adalah
Komix, Woods, Entrostop, Procold, Fatigon, Promag, Mixagrip dan Extra Joss.
Adalah alas an yang wajar jika kesehatan sudah menjadi prioritas kita sebagai
manusia dalam hal ini saham yang bergerka di industry kesehatan seperti menjual
obat obatan lebih unggul dan konsisiten dalam mempertahankan eksistensi mereka
dalam masyarakat. Tanpa harus mengikuti isu politik.
1. Tahap pertama adalah Good corporate Governence (GCG)
1.1 tata kelola
Manajemen Resiko
Kalbe menyadari bahwa pelaksanaan sistem pengelolaan risiko yang memadai
berperan penting dalam pengelolaan berbagai risiko usaha yang dihadapi Perseroan.
Penerapan manajemen risiko diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat
berikut:
1. Menyediakan informasi bagi manajemen mengenai paparan risiko yang dihadapi;
2. Menyempurnakan metode dan proses pengambilan keputusan;
3. Memberikan penilaian atas risiko yang melekat pada setiap produk dan kegiatan
usaha Kalbe.
1.2 Struktur Organisasi Manajemen Risiko
Kalbe telah membentuk Unit Audit Korporat dan Penasihat Risiko atau Corporate
Audit and Risk Advisory (CARA). Unit CARA bertanggung jawab memfasilitasi
penyempurnaan kemampuan pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas
pengembangan dan implementasi strategi pengendalian risiko secara keseluruhan.
Hal tersebut dilaksanakan melalui proses konsultasi dan evaluasi, guna memastikan
bahwa setiap unit kerja dalam melakukan identifikasi faktor-faktor risiko utama dan
melaksanakan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-risiko tersebut.
1.3 manajemen Risiko
1. Risiko Persaingan Usaha
Dalam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan dalam sektor farmasi dan produk
kesehatan lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun
internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek,
antara lain sumber daya keuangan dan kemampuan operasional pesaing
internasional yang lebih kuat, serta inovasi produk, metode promosi dan pemasaran,
perubahan permintaan pasar, daya beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan
Perseroan menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan meningkatkan kepekaan
terhadap perubahan pasar dan kemampuan menyesuaikan diri serta menangkap
peluang yang tersedia. Disamping itu, Kalbe juga dituntut untuk mampu
memberikan nilai lebih dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh Kalbe
dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan lain yang sejenis.
2. Risiko Keuangan
Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan
yang timbul sebagai akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta
likuiditas. Karena sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan
dampak dalam bentuk kerentanan terhadap fluktuasi valuta asing. Fluktuasi mata
uang asing, terutama dalam Dollar A.S. sangat berdampak pada biaya produksi.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan pengelolaan
manajemen kas secara lebih prudent untuk menjamin kebutuhan impor, menjaga
tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi yang mencukupi dengan selalu
memperhatikan kondisi perekonomian domestik dan global.
3. Risiko Hukum dan Regulasi
Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Grup Kalbe menghadapi berbagai
jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat
dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat grup Kalbe, sehingga dapat
menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum lainnya. Proses registrasi atas merek
dan produk, termasuk perolehan hak paten, serta kekayaan intelektual lainnya
merupakan kewajiban secara hukum yang harus dijalankan secara
berkesinambungan untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang
dapat terjadi di kemudian hari. Perjanjian-perjanjian yang mengikat dengan pihak
ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga dalam proses pembuatan dan
pengesahannya harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk
keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar
negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan memahami mengenai
perbedaan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan terus melakukan pemantauan
atas perubahan peraturan dengan baik untuk mengantisipasi kesempatan atau
dampak suatu risiko, menghindari gugatan hukum dari pihak lain, dan mematuhi
hukum dan regulasi lainnya yang berlaku. Perseroan juga terus meningkatkan
kompetensi sumber daya dan kesiapan dari segi legalitas dalam menghadapi gugatan
dari pihak ketiga.
4. Risiko Reputasi
Risiko reputasi ini meliputi keluhan konsumen, penarikan kembali produk dan juga
kemungkinan adanya sabotase terhadap produk, serta pencemaran nama baik. Di
saat seperti sekarang ini, dimana citra perusahaan sangatlah penting, maka
pencemaran reputasi merupakan risiko yang harus diperhatikan.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan mempertahankan dan
meningkatkan kualitas produk yang meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang
menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan pengembangan hingga masa kadaluarsa
produk, termasuk kewaspadaan terhadap pemalsuan produk yang selalu menjadi
salah satu fokus utama Grup Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan
konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Tidak hanya dari sisi produk, Kalbe juga
meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan melalui pembinaan sumber daya
manusia.
5. Risiko Sumber Daya Manusia
Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas sumber daya
manusia yang dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan, keluarnya
karyawan-karyawan yang berpotensi, permasalahan dalam perekrutan maupun hal
lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang
berkualitas. Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan berbagai
kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia serta
memberikan kesempatan yang setara kepada karyawan dalam mengembangkan karir
dan kompetensi secara profesional.
Evaluasi akan sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan sejalan dengan
perkembangan pasar juga terus dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan
mengatur talent pool sehingga selalu tersedia personil yang siap pakai untuk
menjamin kelanjutan kinerja yang baik.
6. Risiko Interupsi Bisnis
Dalam menjalankan bisnisnya Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan
mengatasi risiko yang bersifat bencana alam, yang dapat berdampak pada
lumpuhnya fasilitas perusahaan dan terhentinya kegiatan produksi, seperti gempa
bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Risiko ini memiliki kemungkinan yang
kecil, namun membawa akibat yang signifikan untuk mengantisipasi kemungkinan
tersebut, Kalbe senantiasa menerapkan program asuransi yang memadai atas aset,
fasilitas produksi serta persediaan.
2. Analisa fundamental
Net Profit Margin (NPM)
Adalah perbandingan antara laba bersih dan penjualan, dengan rumus NPM = net
profit / revenue x 100% mengapa hal ini penting karena kita juga harus menilai
apakah perusahan mampu menghasilkan keuntungan bersih setelah di potong
dengan pengeluaran, juga apabila terjadi krisis ekonomi maka suatu perusahaan
yang mempunyai NPM yang tinggi, maka perusahaan mampu mengahsilkan laba
untuk menjalankan kegiatanya. Ukuran NPM yang wajar adalah >10% sebaliknya
jika nilai NPM mereka <10% maka perusahan beresiko tidak mampu menekan
pengeluaran dari kegiatan oprasional maupun produksi. Ini lebih tepat di Analisa
dengan saham yang bergerak di bidang produksi dan oprasional mereka. Seperti
kasus perusahaan Kalbe dengan kode saham (KLBF) pada kinerja kuartal ke 4 yaitu
januari-desember selama 4 tahun terakhir yaitu:
tahun 2017 2018 2019 2020
KLBF 11.91% 11.66% 11.08% 11.83%
KAEF 5,33% 5,58% -0,14% 0,18%
Dapat dilihat pergerakan selama 4 tahun pada data ke 4 bulan januari sampai
desember, saham KLBF memiliki kenaikan dalam NPM nya dan nilai NPM berada
>10%, sedangkan nilai saham KAEF berada di bawah, bahkan sempat menyentuh
di angka -0,14% Dengan kata lain perusahaan Kalbe farma mampu menghasilkan
mencetak laba lebih tinggi.
Debt Equity Rasio atau DER
adalah perbandingan rasio pengeluaran (liabilitas) dengan keuntungan per lembar
sahamnya. Dengan rumus DER = total liabilities (kewajiban) / equity (kekayaan
bersih). Angka yang pasti dalam menentukan DER adalah <1,0
Tahun (Q4) 2017 2018 2019 2020
KLBF 20% 20% 22% 25%
KAEF 140% 191% 151% 150%
Dapat dilihat Analisa selama 4 tahun pada data kuartal ke 4 yaitu januari sampai
desember. rasio DER Kalbe mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya.
Lanjut dengan saham kimia farma terjadinya oeningakatan hutang pada tahun 2018
sebesar 191% dan sempat menurun pada tahun 2020. Hal ini mengindikasikan
bahwa saham KLBF mengalami kenaikan hutang atas laba yang di peroleh lebih
rendah dari kimia farma, namun angka tersebut masih tergolong kecil, apabila kita
menyederhanakan DER tahun 2020 sebesar 25% menjadi 0,25,dengan asumsi
saham KLBF termasuk saham yang sehat.
Price to Earning Ratio atau PER
adalah indicator ke tiga dalam menganalisis apakah saham Kalbe ini dinilai yang
murah di pasar, dengan rumus :
harga saham
PER= laba bersih :lembar sahamberedar

tapi sebelum itu kita harus mengetahui mencari nilai PER kita tidak bisa mencari
dengan data historis, karena terdapat EPS yang setiap tahun pasti berubah ubah dan
poinya kita juga ingin membeli saat itu juga, maka kita menggunakan metode
annualized data yang terbaru pada tahun 2021 di kuartal ke 2. Apabila sudah di
dapat maka saham KLBF dapat di bandingkan dengan saham kimia farma (KAEF).
Saham PER
(Tahun 2021 Q2)
KLBF 21,37
KAEF 190,28

Maka dapat diketahui harga saham kalbe di dapat seharga 21,37x dari harga
aslinya, lalu untuk saham kimia farma dihargai sebesar 190,28x, artinya saham
kalbe memiliki nilai valuasi lebih murah dari kimia farma.
Namun suatu saham sejatinya tidak dapat di tentukan apakah saham ini sudah murah
atau tidak karena saham di atas juga sudah berdiri cukup lama dan sudah di hargai
berbeda beda oleh para investor, namun apabila kita menggunakan harga IPO
sebagai acuan untuk membeli saham kalbe tentu tidak efektif, oleh karena itu
membeli saham haruslah dengan kesiapan dana yang kita punya.
Dividen
Pada kasusnya berinvestasi jangka Panjang bukan saja mendapatkan profit di masa
yang akan dating tapi mendapatkan dividen atau imbal hasil yang diberikan
perusahaan atas kontribusi kita sebagai orang yang menginvestasikan saham ke
perusahaan. kini saham Kalbe juga termasuk ke dalam saham High dividen

tahun 2020 2019 2018 2017 2016 2015 2014 2013 2012 2011
Dividen (Rp) 34.0*  20.0  26.0  25.0 22.0 19.0 19.0 17.0 19.0 95.0
Ratio Pembayaran Dividen (%) 58* 37   50  49 45 44 43 42 51 60
Data ini di ambil pada website kalbe farma dan bisa kita lihat rasio pembayaran
dividen terbesar terjadi pada tahun 2011 dengan rasio 60% dari harga perlembar
sahamnya di tahun itu. Hingga kini pada tahun 2021 masi sempat dividen pada
tanggal 7 juni untuk investor reguler. Dengan asumsi bahwa peruahaan kalbe
sangat baik untuk di hold dalam jangka Panjang. Sebab syarat perusahaan ini
memprioritaskan investor dalam memenuhi kegiatan ekspansi usaha mereka.

Anda mungkin juga menyukai