PROGRAM LINEAR
Tujuan Belajar
Setelah mempelajari bab ini anda diharapkan dapat:
1. Mengidentifikasi atau mendefinisikan pengambilan keputusan dalam
kondisi pasti (certaint) dan teknik-teknik pemecahannya.
2. Mengidentifikasi dan menjelaskan:
a. Fungsi tujuan (objective)
b. Fungsi kendala (constraint)
c. Daerah yang layak (feasible region)
d. Solusi optimum (optimum Solution)
3. Memformulasikan masalah dalam model matematika
4. Menyelesaikan permasalahan dengan program linear, baik dengan metode
grafik maupun dengan metode simpleks.
5. Menginterpretasikan hasil pemecahan program linear metode grafik
maupun simplek, baik secara manual maupun print-out QM for Windows 2
9
10
A. Pendahuluan
Contoh
PT ANUGERAH yang memproduksi dua jenis produk, yaitu almari dan
meja. Bahan baku utama untuk memproduksi kedua produk tersebut ádalah kayu
mahoni. Persediaan kayu mahoni sebanyak 90 potong. Setiap unit almari
memerlukan 2 potong kayu mahoni, sedangkan untuk meja memerlukan 3 potong.
Untuk memproduksi setiap unit almari tenaga kerja yang diperlukan 4 jam tenaga
kerja dan untuk meja diperlukan 3 jam tenaga kerja. Jumlah jam tenaga kerja yang
tersedia saat ini sebanyak 120 jam. Berdasarkan kalkulasi perusahaan hasil
penjualan untuk setiap unit almari diperoleh keuntungan Rp 150.000, sedangkan
untuk setiap unit meja keuntungannya Rp 200.000. Keputusan yang akan diambil
oleh PT ANUGERAH adalah berapa yang unit almari dan berapa unit meja yang
sebaiknya diproduksi, sehingga bisa menghasilkan jumlah keuntungan yang
maksimum.
12
Data permasalahan di atas dapat dapat diringkas seperti tampak pada Tabel 2.1
Tabel 2.1
Kebutuhan Sumber Data, Maksimum Sumber Daya dan Keuntungan
Maksimum yang
Almari Meja
tersedia
Kayu 2 3 90 potong
Tenaga kerja 4 3 120 Jam tenaga kerja
Keuntungan per unit 150.000 200.000
Penyelesaian:
Misalnya X1 = jumlah unit almari yang diproduksi
X2 = jumlah unit meja yang diproduksi
melihat penggunaan kayu dan jam tenaga kerja untuk memproduksi almari dan
meja seperti yang tertuang pada Tabel 1, maka fungsi kendala/batasan dapat
diformulasikan sebagai berikut:
Oleh karena X1 dan X2 tidak mungkin negatip (paling kecil 0) maka juga perlu
diformulasikan fungsi kendala non-negative, sebagai berikut:
X1, X2 ≥ 0
Grafiknya permasalahan yang dihadapi PT. Anugerah tampak pada Gambar 2.1
X2
40
30 D
( 15, 20)
20 C
10
0 B
A 10 15 20 30 40 45 50 X1
Gambar 2.1
Grafik Solusi Pada Semua Titik Sudut
15
Dari Gambar 2.1 terdapat empat alternatif di daerah yang layak, yaitu di titik
sudut A, B, C dan D.
X1 X2 Z= 150.000 X1+200.000 X2
Untuk solusi menggunakan software QM for Windows 2 tampak pada Gambar 2.2
16
Gambar 2.2
Solusi Optimum Menggunakan Software QM for Windows 2
Tabel 2.2
Tabel Persamaan Simplek
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90
S2 0 4 3 0 1 120
Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris fungsi tujuan
terbesar yang bertanda negatip. Pada Tabel 1.2 ada dua nilai negatip, yaitu
-150.000 dan -200.000, sehingga dipilih -200.000 seperti tampak pada Tabel
2.3.
Tabel 2.3
Memilih Kolom Kunci
Variabel
Z X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90
S2 0 4 3 0 1 120
Nilai kolom NK
Indeks =
Nilai kolom kunci
Tabel 2.4
Memilih Baris Kunci
19
Variabel
Z X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90 30
S2 0 4 3 0 1 120 90
Pada Tabel di atas ada bilangan yang dilewati kolom kunci dan baris kunci
(dalam kasus ini adalah 3) yang disebut angka kunci.
Tabel 2.5
Merubah Nilai-Nilai Baris Kunci
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90
S2 0 4 3 0 1 120
Z 1
S1 0 2/3 1 1/3 0 30
S2 0
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris
kunci
Tabel 2.6
Merubah Nilai-Nilai Selain Baris Kunci
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90
S2 0 4 3 0 1 120
Z 1 -16.666,67 0 66.666,67 0 600.000
X1 0 2/3 1 1/3 0 30
S2 0 2 0 -1 1 30
Karena hasil perhitungan pada Tabel 1.6 nilai baris Z masih ada yang negatip,
maka solusi belum optimal. Langkah-langkahnya sama seperti terdahulu.
Karena nilai baris Z hanya ada satu yang bernilai negatip, maka itulah kolom
kunci dan seterusnya. Berdasarkan langkah-langkah yang ada maka iterasi dari
proses penyelesaian metode simplek tampak pada Tabel 2.7
Tabel 2.7
Melakukan Perubahan-Perubahan Sampai Optimum
Variabel Z X1 X2 S1 S2 NK
Dasar
Z 1 -150.000 -200.000 0 0 0
S1 0 2 3 1 0 90
21
S2 0 4 3 0 1 120
Z 1 -16.666,67 0 66.666,67 0 600.000
X1 0 2/3 1 1/3 0 30
S2 0 2 0 -1 1 30
Z 1 0 0 58.333,33 6.249.999,99
8.333,33
X1 0 1 0 -1/2 ½ 15
X2 0 0 1 0,667 0,333 20
Berdasarkan Tabel 2.7, karena nilai pada baris Z tidak ada lagi yang bertanda
negatip, maka solusi sudah optimum, dan hasilnya adalah:
X1 = 15
X1 = 20
Z = 6.249.999,99 ( dibulatkan 6.250.000).
Bandingkan hasil ini dengan program linear metode grafik! Apakah ada
perbedaan?
Bila dikerjakan dengan software, maka print-outnya tampak pada Gambar 2.3,
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5
22
Gambar 2.3
Solusi Program Linear dengan Software QM for Windows2
23
Gambar 2.4
Rentang Kapasitas pada Solusi optimum Program Linear dengan
Software QM for Windows2
24
Gambar 2.5
Proses Iterasi Metode Simplek Program Linear dengan Software QM for
Windows2
25