DISUSUN OLEH:
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional
yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan
bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini,
Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya.
Seperti halnya perusahaan lain, PT Indofood juga menghadapi berbagai risiko yang
mengancam keberlangsungan perusahaan. Semakin besar sebuah perusahaan maka akan semakin
banyak pula risiko yang akan dihadapinya. Risiko yang mungkin dihadapi perusahaan dapat
disebabkan oleh kondisi ekonomi, politik, kondisi industri, lingkungan usaha dan sosial, serta
kondisi dalam negeri tempat dimana Indofood melakukan kegiatan usaha utamanya.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk dapat saja menghadapi berbagai macam risiko, misalnya
terjadi kebakaran atau pencurian asset seperti pencurian persediaan. Sedangkan jenis risiko
lainnya adalah risiko yang bersifat spekulatif, dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga
jual, permintaan, kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan
mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Meskipun ada berbagai macam risiko yang harus dihadapi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk, pihak manajemen risiko telah menerapkan sistem Enterprise Risk Management (ERM)
dengan baik. Misalnya dengan menjalin hubungan dengan pemasok dan petani dengan baik,
melakukan simulasi dalam menentukan harga jual sebelum produk tersebut dipasarkan,
melakukan inovasi produk agar dapat tetap unggul dibandingkan dengan pesaingnya. Semua
strategi ERM yang dilakukan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk tetap memandang kode etik
yang berlaku. Sistem ERM ini sangat penting bagi perusahaan untuk meminimalisir bahkan
menghindari berbagai risiko yang mungkin akan muncul.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang muncul terkait latar belakang di atas adalah:
1. Risiko apa sajakah yang dihadapi PT Indofood Sukses Makmur Tbk.?
2. Bagaimana analisis risiko perusahaan tersebut?
3. Respon apa sajakah yang dilakukan perusahaan untuk mencegah dan/atau menghadapi risiko?
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan paper ini bertujuan untuk:
1. Menjabarkan analisis risiko PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
2. Mengetahui sumber risiko perusahaan dan bagaimana cara perusahaan merespon risiko yang
dihadapi.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan paper ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Menambah pengetahuan pembaca mengenai risiko yang dihadapi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk.
2. Membantu investor dalam pengambilan keputusan investasi.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen berbagai
jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada
tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang pada
tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini mengekspor bahan
makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant
dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group.
Sejarah PT Indofood Sukses Makmur dapat diringkas sebagai berikut:
Tahun Kejadian
1968 PT Lima Satu Sankyu (selanjutnya berganti nama menjadi PT
Supermi Indonesia) didirikan, pertama kali
memproduksi Supermi sebagai mi instan pertama di Indonesia.
1970 PT Sanmaru Foods Manufacturing Co Ltd (PT Sanmaru)
didirikan sebagai salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group.
1972 PT Sanmaru mulai memproduksi Indomie.
1982 PT Sarimi Asli Jaya didirikan dan mulai memproduksi Sarimi.
1984 PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama
dengan Salim Group membentuk perusahaan dengan nama PT
Indofood Interna Corporation.
1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh PT Indofood Interna
Corporation melalui anak perusahaannya PT Lambang Insan
Makmur.
1987 PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup
bermerek Pop Mie.
1989 PT Sanmaru mengakuisi PT Sari Pangan Nusantara, yang
memproduksi makanan bayi bermerek SUN.
1990 PT Sanmaru membentuk perusahaan patungan dengan PepsiCo,
Inc yang memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994
bernama PT Indofood Fritolay Makmur dan mulai memproduksi
makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos dan Jetz yang
kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay's dan Qtela.
1990 Indofood didirikan oleh Sudono Salim dengan nama PT
Panganjaya Intikusuma.
1992 PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil
alih seluruh sahamnya oleh Salim Group.
1993 PT Panganjaya Intikusuma dan PT Sanmaru membentuk
perseroan dengan nama PT Indomie Sukses Makmur Tbk.
1994 PT Panganjaya Intikusuma berganti nama menjadi PT Indofood
Sukses Makmur Tbk.
1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1997 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan, agribisnis serta distribusi.
2005 PT Indosentra Pelangi sebagai produsen bumbu, kecap dan
sambal bermerek Indofood membentuk perusahaan patungan
dengan Nestlé bernama PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia,
mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
2006 Mengakuisisi 55% saham perusahaan perkapalan Pacsari Pte.
Ltd.
2007 Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura
dan menempatkan saham baru.
2008 Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah perusahaan
dairy terkemuka.
2009 Memulai proses restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pembentukan PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran
kegiatan usaha mi instan dan bumbu yang diikuti dengan
penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di Grup Produk
Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Perseroan, ke dalam ICBP.
2010 Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup CBP
dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% ke ICBP dan
melakukan Penawaran Saham Perdana yang dilanjutkan dengan
pencatatan saham ICBP di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7
Oktober 2010. Peningkatan kepemilikan di Pacsari Pte. Ltd
sebesar 10% menjadi pemilik 100%.
2011 Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT
Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
Mandiri Makmur dan PT Ciptakemas Abadi digabung
sepenuhnya dengan status perusahaan terbuka (Tbk.) menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Salim Ivomas Pratama
(SIMP), anak perusahaan langsung dan tidak langsung Perseroan,
melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9
Juni 2011.
2012 Sudono Salim, pendiri ICBP meninggal dunia di Singapura pada
tanggal 10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah
satu produk mi instan dari Indofood, Indomie, menyelenggarakan
program ulang tahunnya yang ke-40 tahun, pada bulan Agustus
2012 di Jakarta.
2013 Menyelesaikan akuisisi PT Pepsi-Cola Indobeverages,
perusahaan yang memproduksi minuman ringan
bermerek Pepsi, 7 Up dan sebagainya. Akuisisi ini dilakukan
oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi
Indofood Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51%
dan 49% dimiliki oleh ICBP.
2014 Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan
mulai mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi
Ocha dan Caféla Latte dan mengakuisisi merek air mineral Club
dari PT Tirta Bahagia.
1. Mie Instan
· Pop Mie
· Sarimi
· Supermi
· Indomie
· Sakura
2. Diary
· Indomilk
· Cap Enaak
· Indoeskrim
· Orchid Butter
· Milkuat
3. Makanan Ringan
· Cheetos
· Chiki
· Jet-Z
· Lay's
· Chitato
· Qtela
· Trenz
4. Penyedap Makanan
· Promina
· SUN
· Pepsi
· Pepsi Blue
· 7 Up
· Mirinda
· Freiss
· Tehkita
· Fruitamin
· Tropicana Twister
· Ichi Ocha
· Caféla Latte
· Club
B. Bogasari
Memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha
Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Produknya berupa:
C. Agribisnis
Kegiatan usahanya terkonsentrasi pada Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), yang
tercatat di Bursa Efek Singapura, dan anak-anak perusahaannya termasuk PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum), yang tercatat di BEI. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi
penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga
produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu,
kegiatan usaha grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya. Produk yang dihasilkan :
· Bimoli
· Simas Palmia
· Royal Palmia
· Delima
· Palmia
D. Distribusi
Memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan
hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahannya, serta berbagai produk
pihak ketiga. Indofood juga melakukan berbagai strategi dalam memasarkan produknya,
diantaranya:
1. Tagline : Indomie Seleraku
2. Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara
3. Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ”jingle” untuk pelajar SMA, acara tersebut
berjudul Jingle Dare, yang berlangsung pada 24 April 2008
4. Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo di
Yogyakarta)
2.3 Visi, Misi, dan Strategi Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang menjadi landasan bagi perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya.
Visi PT Indofood Tbk.:
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions.
Misi PT Indofood Tbk.:
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi, dan teknologi.
Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau, yang
merupakan pilihan pelanggan.
Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.
Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya
dalam bidang nutrisi.
Meningkatkan stakeholders’ value secara berkesinambungan.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut, PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
menggunakan strategi:
Menjalin kerjasama dengan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas produk, dan
meningkatkan distribusi produk-produk.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Identifikasi Risiko Perusahaan
Risiko bisnis yang dihadapi oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Jenis risiko yang pertama adalah risiko murni, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. mungkin saja menanggung risiko tersebut apabila misalnya terjadi kebakaran atau
pencurian asset seperti pencurian persediaan. Sedangkan jenis risiko berikutnya adalah risiko
spekulatif. Risiko spekulatif ini dapat meliputi variabilitas dari biaya input, harga jual, dan
permintaan, kemudian dapat juga meliputi kemampuan menjual produk baru dan
mengembangkan produk yang sudah ada, dan tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar. Risiko
yang dihadapi perusahaan diantaranya:
· Risiko keamanan pangan
Sebagai produsen makanan olahan dalam kemasan dan memiliki konsumen dari segala
usia, Perseroan menghadapi risiko yang berhubungan dengan keamanan produk barang jadi yang
dipasarkan.
Walaupun Perseroan telah memperhatikan faktor higienis makanan dan memastikan
bahwa bahan baku yang dipergunakan telah sesuai dengan yang ditetapkan oleh instansi yang
berwenang dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh sertifikat halal, namun tidak tertutup
kemungkinan bahwa produk makanan tersebut dapat tercemar ataupun terkena isu negatif
lainnya. Apabila terjadi, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif terhadap kegiatan usaha
dan operasional Perseroan.
ROE adalah perbandingan antara laba bersih perusahaan dengan modal sendiri suatu
perusahaan. ROE merupakan indikator yang penting bagi pemegang saham untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih yang berkaitan dengan dividen. Jika
rasio ini meningkat maka laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan akan meningkat pula,
peningkatan tersebut juga mempengaruhi harga saham. ROE berpengaruh negatif terhadap
kemungkinan perusahaan bangkrut, artinya semakin kecil ROE maka probabilitas perusahaan
bangkrut semakin besar
ROE = X 100%
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)
2011 8.795,9/39.719,7 0,221449306
2012 8.567,8/25.249,2 0,339329562
2013 8.260/22.114,7 0,373507214
Operating Income Return on Investment menunjukkan kefektifan manajemen dalam
menghasilkan laba operasional atas aset-aset perusahaan, yang diukur dengan membandingkan
laba operasional terhadap total aset. Dengan kata lain OIROI mengambarkan kemampuan
perusahaan untuk menjaga biaya operasional rendah. OIROI mengukur seberapa efisien
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari total aset yang dimiliki yang digunakan dalam
menghasilkan keuntungan teresebut. Semakin besar OIROI maka semakin efektif suatu
perusahaan dalam mengelola total aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba.
OIROI =
Tahun Perhitungan Hasil (dalam %)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan produsen berbagai jenis makanan dan
minuman terkemuka. Produk yang dihasilkan perusahaan terbagi dalam 4 grup yaitu,
CPB (Customer Branded Product), Bogasari, agribisnis, dan distribusi.
Perusahaan ini dihadapkan oleh berbagai macam risiko yang dapat mengancam
keberlangsungan perusahaan tersebut diantaranya adalah risiko keamanan pangan, risiko
fluktuasi harga bahan baku dan komoditas, risiko peningkatan kompetisi pada segmen usaha,
risiko suksesi dan keterampilan tenaga kerja, serta risiko bencana alam, iklim, dan cuaca ekstrim.
Untuk dapat menghadapi dan meminimalisir risiko tersebut, perusahaan menerapkan
manajemen risiko dengan sistem ERP (Enterprise Risk Management). Contohnya dengan
menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan petani, melakukan simulasi dalam
menentukan harga jual sebelum produk tersebut dipasarkan, melakukan inovasi produk agar
dapat tetap unggul dibandingkan dengan pesaingnya.