Disusun Oleh :
Maghfiroh firrizky 201869100018
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Pengaruh Penggunaan Tagline Dan Jingle Iklan Terhadap
Pembentukan Brand Awareness produk minuman sprite” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Universitas Yudharta Pasuruan dan untuk memperoleh
gelar S.AB jurusan Administrasi Bisnis.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada :
1. Bapak Kholid Murtadlo, S.E., M.E., Dr selaku Dosen yang telah mendidik
dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
3. Kedua orang tua dan suami saya yang telah memberikan doa, dorongan dan
semangat selama penyusunan proposal ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Pasuruan, 15 Januari 2021
penulis
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 11
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 11
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 12
BAB II .................................................................................................................. 13
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................... 13
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 13
2.2 Kajian Teoritik ..................................................................................... 24
2.2.1 Komunikasi Pemasaran ................................................................ 24
2.2.2 Iklan................................................................................................ 27
2.3 Brand awareness (Kesadaran Merek) ................................................. 39
BAB III ................................................................................................................. 47
METODE PENELITIAN ................................................................................... 47
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 47
3.2 Lokasi Penelitian ....................................................................................... 47
3.3 Definisi Operasional dan Variabel Pengukuran .................................... 48
3.4 Populasi dan Sampel ............................................................................ 50
3.4.1 populasi penelitian ........................................................................ 50
3.4.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sample ................ 50
3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 52
3.6 Teknik Analisis data ............................................................................. 52
3.7 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 54
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian.......................................................... 56
3.8.1 Uji Validitas ................................................................................... 56
3.8.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 56
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
membentuk strategi bisnis yang jitu dan berbeda dari perusahaan lain. Hal tersebut
maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang industri yang sama.
mengingat manusia cenderung takut terhadap apa yang mereka tidak ketahui.
Sebagai contoh, setiap mahasiswa cenderung takut ketika menghadapi ujian karena
tidak mengetahui materi apa yang akan diujikan atau soal apa yang akan
dengan sebuah produk, akan merasa takut untuk membelinya jika konsumen tidak
aware atau tidak mengenal produk tersebut. Konsumen akan memutuskan untuk
membeli produk yang lebih dikenalnya dibandingkan membeli produk yang belum
mengetahui tidak hanya melalui mall, toko, ataupun pasar namun mereka
mengetahui dari iklan dan tayangan di televisi seperti minuman sprite, fanta, tebs
pelanggan. Ada yang melakukan promosi melalui media cetak, melalui media
pemberian secara Cuma-Cuma. Salah satu cara yang sering digunakan perusahaan
bauran promosi yang berfungsi sebagai media penyampai pesan untuk memberikan
informasi, mengajak, dan sebagai pengingat. Iklan juga dapat dijadikan sebagai
dan media informasi pada saat ini mendorong perusahaan semakin gencar untuk
beriklan.
khususnya bagi perusahaan yang sudah lama terjun ke pasar dan berusaha untuk
yang berlaku saat ini, dan setiap inovasi ini perlu selalu dikomunikasikan terhadap
harga yang menyampaikan nilai yang sangat baik dan dukungan produk yang
6
memiliki layanan yang tak tertandingi, namun tak ada seorangpun yang pernah
sangat sulit untuk melakukan penjualan produknya. Oleh karena itu, brand
awareness atau kesadaran akan sebuah merek sangat penting, sehingga brand
awareness menjadi landasan merek yang kuat. Pada akhirnya, walaupun awareness
merupakan aset yang sangat penting dari sebuah barand, awareness sendiri
(Aker, 2014:69).
dalam bentuk nama untuk mencirikan produk satu dengan produk lain. Merek dapat
dikenali konsumen dari suara narrator. Merek dibangun untuk mendapatkan porsi
secara terus menerus antara konsumen dan produk guna penigkatan brand
atau tidak memiliki kekuatan apabila tidak dilakukan secara terus menerus,
disamping itu karena adanya ketidak sesuaian antara jingle, tema iklan dan produk
memfokuskan pada merek dan tagline produk dilakukan baik melalui narrator
maupun jingle, model iklan, dan seting cerita. Pemasar memasang strategi dengan
ingatnya.
Rp 145,5 triliun tumbuh 8% dari tahun 2016 sebesar Rp 134,8 triliun. Dalam
mengungkapkan dari belanja iklan tahun lalu industri televisi masih menyerap iklan
terbesar yakni 80% dari total advertising expenditure yakni mencapai Rp 115,8
sebesar 19% dengan nilai belanja Rp 28,5 triliun. Sayangnya, belanja media cetak
harian ini justru semakin merosot dari tahun 2016 mencapai Rp 29,4 triliun dan
pada tahun 2015 menembus Rp 30,8 triliun. Penurunan belanja iklan juga terus
terjadi pada majalah dan tabloid yang pada tahun 2017 hanya mereguk 1% yakni
sebesar Rp 1,1 triliun. Angka tersebut juga semakin menipis dibandingkan dengan
tahun 2016 yang sebesar Rp 1,6 triliun dan pada tahun 2015 sebesar Rp 1,9 triliun
(Ekonomi.Bisnis.com 2018)
dari pada iklan yang lainnya, dimana iklan sprite tidak menampilkan muka, badan
atau wajah seseorang, sedangkan hanya menampilkan sebuah hiasan aquarium yang
berisikan ikan-ikan dan di akhir iklan ditutup dengan vidio sebuah gelas yang
kemudian diisi es batu ditambah air gelembung dengan sedikit irisan lemon
digelasnya dibarengi dengan suara narator yang secara tidak langusung membuat
9
penonton tersugesti atau berpikir secara tidak langsung dan tanpa menyadari sudah
dan menjadi judul inti dalam iklan ini. Penggunaan kalimat tersebut bukan hanya
sama dengan campaign sebelumnya. Melalui awal iklan dengan #NoBokiS ini
kemasan yang memang menggunakan lemon lime sebagai bagian bahan pembuatan
sprite, NoBokiS, yang artinya Sprite memang tidak ingin membohongi konsumen
campaign #NoBokiS ini mulai dari berbagai macam adprint dengan bermacam-
macam copywriter, packaging dan iklan billboard Sprite yang terdapat copywriter
kreatif. Hal tersebut sukses mencuri perhatian audience dan tidak sedikit merasa
mendapatkan jumlah viewer yang banyak, dimana jumlah viewer mencapai jutaan.
Sebagaimana Iklan sprite yang berjudul ‘kenyataan tak seindah sosmed selebriti’
sebanyak 1,3 juta. Iklan sprite yang berjudul ‘nyatanya pas’ yang dipublikasikan
pada tanggal 7 juli 2017 mendapatkan jumlah viewer sebanyak 2,8 juta. Iklan sprtie
yang berjudul ‘kenyataan THR’ yang dipublikasikan pada tanggal 2 mei 2018
mendapatkan jumlah viewer sebanyak 3,3 juta. Iklan sprite yang berjudul
10
‘gambarnya lemon rasanya juga’ yagn dipublikasikan pada tanggal 9 oktober 2018
mendapatkan viewer yang banyak yaitu berjumlah 9,1 juta kali. Iklan sprite yang
terbaru berjudul ‘sprite water lemon’ yang dipublikasikan pada tanggal 20 agustus
2019 mendapatkan jumlah viewer sebanyak 1,8 juta kali hanya dalam kurun waktu
satu minggu. Dan untuk jumlah viewer pada sosmed facebook dengan judul yang
sama mencapai 2,1 juta viewer dalam kurun waktu yang sama. Iklan youtube dan
sosial media telah menjadi suatu kebudayaan populer yang memproduksi dna
barang atau jasa, melainkan juga menjadi semacam alat untuk menanamkan makna
luas 1,4 juta km dengan jumlah penduduk sebanyak 1.779.405 jiwa dan terus
gaya hidup dan pola pikir masyarakat kabupaten pasuruan. Ditambah dengan
menginginkan sesuatu yang instan, sesuatu yang mudah dan sesuatu yang cepat.
Dalam hal ini perusahaan maupun produsen tidak mau ketinggalan dalam hal
yang serba instan, mudah dan cepat, para produsen juga mengiklankan produk dan
jasanya melalui media masa yang lain seperti youtube, sosial media.
carrefour pasuruan. Penelitian ini akan meneliti salah satu produk minuman
11
berkarbonasi yang dalam iklannya menggunakan tagline dan jingle yaitu Sprite
dengan iklan yang mengandung Tagline “No Bokis” dan Jingle. Berdasarkan hal
Brand Awareness?
Brand Awareness?
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
“#AdaAqua”. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala likert dan
metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Hasil
penelitian
menunjukan bahwa tagline Aqua “#AdaAqua” 92% efektif.
13
14
Pesan iklan
(X1)
Selebriti Brand
pendukung (X2) awareness (Y)
Tagline (X3)
tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan selebrtiti
Wardah.
Iklan (X1)
Brand
awareness (Y)
Selebriti
Pendukung (X2)
dsimpulkan bahwa celebrity endorser, tagline dan citra merek secara parsial
JAKARTA SELATAN.
52,6% dan sisanya 47,4% dipengaruhi oleh factor lain diluar variable yang
tidak di teliti oleh peneliti. Hal ini membuktikan bahwa Tagline Iklan
akan lebih difokuskan pada jingle yang tidak menyebutkan nama brand.
awareness konsumen bila tidak disebutkan nama produk dan tagline, serta
tidak ada bantuan visualisasi dari bentuk fisik dari produk tersebut. Hasil
18
variabel daya tarik iklan dan variabel promosi penjualan. Penelitian ini
kuesioner. Hasil temuan menunjukan bahwa daya tarik iklan dan promosi
ekuitas merek.
19
Iklan (X1)
Brand
awareness Ekuitas
(Y1) Merek (Y2)
Promosi (X2)
koefisien regresi bernilai positif sebesar 0.251 dengan sig sebesar 0.000 <
Tagline (X1)
Iklan (X1)
Brand
ammbasador
(X2)
9. Fortuna Zain Hamid dan Tuti Hartati (2014) melakukan penelitian tentang
ada pengaruh yang positif dan signifikan anatara celebrity endorser dan
Celebrity
endorse (X1)
Brand
Awareness
Jingle Iklan (Y)
(X2)
ini adalah orang-orang uang memiliki dan melihat tagline #Dijamin Ori.
analisis regresi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tagline
22
5 M. Chaidir, Pengaruh tagline iklan yamaha Analisis regeresi linier Dari hasil
Chatas Prakoso “SEMAKIN DI DEPAN” terhadap berganda menunjuka
dan Kheyene kesadaran merek pada masyarakat terhadap k
Molekandella kecamatan samarinda ulu kota DEPAN”.
Boer samarinda
6 Sufiana dan Jingle Iklan Televisi Terhadap Analisis regresi linier Hasil penel
Sasmita Brand Awareness Produk Mizone berganda berpengaru
awareness
7 Aditya Helmi Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan Menggunakan analisis Menunjuka
Elyardi dan Promosi Penjualan Terhadap regresi linier berganda penjualan b
Kesadaran Merek dan Dampaknya kesadaran
Terhadap Ekuitas Merek Mie positif dan
Sedaap Di Kota Semarang sedaap di k
8 Baskorohito Pengaruh Tagline dan Brand Analisis regresi penelitian
Abiromo Ambassadro Terhadap Brand dengan purposive positif terh
Awareness Produk Kartu Perdana sampling
Simpati (Studi Kasus Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Yogyakarta
9 Fortuna Zain Pengaruh Penggunaan Celebrity Analisis regresi linier penelitian
Hamid dan Tuti Endorser dan Jingle Dalam Iklan berganda, rumus alpha positif dan
Hartati Televisi Mentari (INDOSAT) combac dan random jingle pada
Terhadap Brand Awareness Pada sampling brand awa
Karyawan Dilingkungan Beji
Depok
10 Muhammad Efektifitas Tagline #Dijamin Ori Menggunakan analisis Hasil dari
Rizky Nugroho terhadap Brand Awareness E- regresi dengan metode memiliki p
commerce JD.ID purposive sampling dengan ara
23
24
suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas tertentu. Munculnya
komunikasi pemasaran terdiri dari dua bagian besar, yakni komunikasi pemasaran
menciptakan citra atau image perusahaan yang ada. Menurut Kotler dan Keller
atau tidak langsung mengenai produk atau jasa yang di atawarkan. Menurut Kotler
dan Keller (2016:580) ada delapan macam bauran komunikasi pemasaran, yaitu
25
untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang suatu barang atau jasa
hal yang harus diingat adalah pelakuharus slalu memonitoring efek-efek dari
komunikasi pemasaran. Ada dua hal yang harus diketahui pelaku pemasaran
sesaat.
26
konsumen.
membeli produk. Dalam hal ini dapat dilakukan tahap penanaman citra
Tabel 2.2
Ringkasan pengertian Komunikasi Pemasaran
Penulis Tahun Penjelasan
Yuniarti 2015 Komunikasi pemasaran merupakan salah satu
strategi memperkenalkan atau menjelaskan
suatu produk yang dipasarkan
Prisgunanto 2015 Komunikasi internal dan eksternal dimana
internal setiap orang dalam perusahaan adalah
pelaku pemasaran kemudian eksternal adalah
membuat gambaran bisnis pemasaran yang ada
Kotler dan Keller 2016 Komunikasi pemasaran merupakan sarana atau
cara perusahaan untuk membujuk,
mengingatkan dan mempengaruhi konsumennya
baik secara langsung atau tidak langsung
mengenai produk maupun jasa yang ditawarkan.
Sofianto 2019 Suatu kegiatan pemasaran dimana kegiatan
pemasaran tersebut merupakan cara untuk
menyampaikan atau menjelaskan sutau produk
yang dihasilkan terhadap konsumen
27
2.2.2 Iklan
yang diiklankan. Tanpa adanya produk dan jasa, iklan tidak dapat berfungsi.
bagi masyarakat dan menginginkan masyarakat sadar dan tahu akan keberadaan
Dalam tata karma dan tata cara periklanan di indonesia dinyatakan iklan
adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disamapaikan lewat suatu
media yang dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal serta ditujukan kepada sebagian
kekuatan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual
barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu
(Widyatama 2011:28)
mengenai suatu oraganisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu
bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli.
28
Sedangkan maksud kata ‘nonpersonal’ berarti suatu iklan melibatkan media massa
(TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar
pemasaran yang mengacu kepada semua bentuk teknik komunikasi yagn digunakan
berbayar yang menggunakan media massa dan media interaktif untuk menjangkau
audiens yang luas dalam rangka menghubungkan sponsor yang jelas dengan
pembeli (audiens sasaran) dan memberikan informasi tentang produk (barang, jasa,
atau gagasan).
magis yang dapat mengubah komoditas ke dalam gemerlapan yang memikat dan
mempesona menjadi sebuah sistem yang keluar dari imajinasi dan muncul kedalam
dunia yang nyata melalui media (Bungin 2011:107). Disisi lain iklan adalah sebuah
media untuk menjual barang atau jasa bukan menghibur dengan alasan bahwa iklan
hanya melaporkan suatu barang dan jasa tidak ada hubungannya antara rasa suka
Kekuatan utama dari iklan terletak pada fakta bahwa iklan dibayar untuk
publisitas artinya kita dapat memilih media yang tepat untuk mencapai audience
apa yang kita inginkan. Karena iklan merupakan komponen utama yang digunakan
dirancang untuk menarik perhatian public dengan tujuan agar merek melakukan
Strategi harus secara kreatif dengan menggali segala sesuatu dibalik fakta dan
(Kertamukti 2015:7). Iklan kreatif adalah seni dalam dimensi kreatifnya sekaligus
sains dalam dimensi strategisnya. Iklan yang efektif tidak hanya harus fokus pada
media dan pesan tetapi juga produk dari logika dak kreatifitasnya. Iklan
menerjemahkan logika perencanaan keputusan dalam ide kreatif yang orisinil, dan
mencapai tujuan melalui iklan yang dibuat. Tujuan pokok perencanaan kreatif
periklanan adalah agar dapat membentuk iklan yang lebih kreatif sehingga berhasil
Tabel 2.3
Ringkasan Pengertian Iklan
Penulis Tahun Pengertian
Widyatama 2011 Bentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan
komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat
penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual
barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide-ide
melalui saluran tertentu
Belch dan 2010 Setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
Belch organisasi, produk, servis atau ide yang dibayar oleh
suatu sponsor yang diketahui.
Moriarty 2011 Jenis komunikasi pemasaran yang mengacu kepada
semua bentuk teknik komunikasi yang digunakan
pemasar untuk menjangkau konsumennya dan
menyampaikan pesannya
Sofianto 2019 Suatu tata cara penyampaian atau pengenalan dimana
produsen, pemasar atau pihak pemerintahan
memperkenalkan dan atau menyampaikan barang, jasa
atau suatu layanan himbauan dan anjuran kepada
masyarakat dengan menggunakan media massa baik
media elektronik maupun media cetak.
diperlukan iklan televisi agar memiliki daya tarik yang kuat yaitu :
Jingle adalah musik yang terdapat dalam iklan, bisa berupa lagu atau
2. Storyboard
4. Endorser
5. Tagline
Tagline atau slogan atau abrisan penutup, (the pay of line) bisa
6. Logo
Nur Fatmayanti (2012), yaitu pengeluaran iklan memiliki efek dinamis dalam arti
penjualan sekarang dan masa depan. Pengaruh iklan pada kesadaran merek seara
eksplisit adalah dinamis dan nilainya sangat penting dalam menjelaskan evolusi
penjualan produk, selain itu menunjukan bahwa iklan dapat mempercepat dalam
proses kesadaran merek. Jadi ada heterogentas yang besar dalam proses kesadaran
merek di antara produk tergantung pada tigkat pengeluaran iklan dan dapat berkisar
2.2.2.1 Tagline
khas, pembeda, dan "bahasa iklan" untuk menarik minat publik. Tagline merupakan
bagian dari iklan yang bertujuan agar iklan tersebut mudah diingat oleh konsumen.
Menurut Rustan (2009) dalam Bayu (2017) adalah salah satu atribut sistem
identitas yang berupa satu kata tau lebih yang menggambarkan esensi, personality
maupu positioning brand. Yaitu tagline harus sedehana dimana dapat ditandai
gambar tanpa kata-kata atau gambar yang didukung oleh kata-kata menarik. Kedua
yaitu mudah diingat dimana dapat tersimpan dalam memori konsumen sehingga
penglihatan atau iklan yang mengutamakan suara dapat diingat oleh konsumen.
promosi iklan untuk produk yang sama agar saling melengkapi sebagai
urutan kata-kata atau suku kata pendek yang ekspresif yang digunakan untuk
emosional dari brand bagi para pelanggan dan pelanggan potensial dalam usaha
titik pembeda dari pesaing. Pengenalan Tagline biasanya dilakukan melalui Above
The Line (ATL) berupa penayangan iklan di berbagai media baik media massa,
cetak maupun elektronik (Susanto & Wijanarko, dalam Zulianto, 2004). Untuk
Tagline ini bisa berubah sesuai dengan perubahan situasi dan kondisi,
maupun sebagai strategi agar konsumen tidak bosan. Definisi-definisi di atas dapat
ditarik simpulan bahwa Tagline adalah bagian dari iklan yang biasa digunakan
sebagai penutup pesan agar konsumen mudah mengingat isi pesan iklan dan
1. Kesederhanaan atau simple, dapat di tandai oleh gambar tanpa kata-kata atau
gambar yang didukung oleh kata-kata yang menarik. Pembuatan tagline tidak
harus logo merek produk melainkan elemen visual yang unik terkait dengan
perbedaan promosi iklan untuk produk sebuah. Sebuah tagline yang sukses
34
produk.
mengukur tagline sebuah merek yang dapat dijelaskan juga sebagai karakteristik
1. Original /asli yakni sebuah tagline harus orisinil atau asli dan ungkapan yang
disampaikan unik atau khusus atau merupakan kata-kata yang biasa dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Believable /dapat dipercaya yakni apa yang dijanjikan sebuah merek dalam
tagline sesuai dengan apa yang akan konsumen rasakan atau dapatkan.
3. Simple / sederhana yakni ekspresi atau makna dari sebuah tagline dapat di
6. Memorable / mudah diingat yakni membuat kesan atau pengaruh yang abadi
atau lama.
2. Diferentition
Perbedaan yang menjadi ciri khas dari prouk-produk pesaing lainnya.
Tagline yagn dimiliki produk iklan sesuai denganyang ditawarkan
3. Massage Of Value
Sejauh mana efek pesan iklan yang disampaikan itu dapat menarik
perhatian, dimengerti, dipahami, membangkitkan emosi dan menggerakkan
sasarannya untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
Tabel 2.4
Ringkasan definisi tagline
Penulis Tahun Definisi
Rustan dikutip dari 2017 Tagline adalah salah satu atribut sistem
bayu identitas yang berupa satu kata tau lebih
yang menggambarkan esensi, personality
maupu positioning brand
Menurut Wells, Moriarty dan Burnett (2003 :282) dalam yoginda (2017
)Jingle adalah alat yang membantu orang terpesona oleh pesan penjualan dan
merupakan salah satu alat yang cukup efektif, maka dari itu banyak pengiklan yang
membuat jingle untuk produk atau mereknya karena jingle menjadi aya tarik yang
36
cukup kuat dalam menimbulkan tindakan yang berhubungan dengan pembelian dari
jembatan penghubung yang membantu sebuah iklan tertanam dalam memori jangka
panjang. Jingle dari iklan dapat membentuk kesadaran akan merek dan musik yang
menjadi latar belakang dapat membentuk perasaan tertentu. Jingle dapat digunakan
merupakan brand element yang paling baik untuk mempertingg brand awareness.
a. Memorability
ini merupakan faktor yang penting atas sebuah jingle. Konsumen sering
diingat dan dikenal. Dengan sifat jingle yang menarik dan mudah diingat
b. Meaningfulness
menya,paikan arti dari sebuah merek dengan cara yang tidak langsung dan
ringkas.
produk.
c. Likabilitas
Jingle harus disukai. Sebuah jingle tidak harus selalu terkait dengan produk.
menarik.
2. Rich in visual and verbal imagery yaitu jingle yang dipilih adalah yang
d. Transferability
1. Whitin and across produk category yaitu jingle dapat digunakan untuk
e. Adaptability
Jingle iklan yang dapat beradaptasi dengan perkembangan jaman jingle yaitu
mudah usang.
jaman yang terus menerus atas nilai dan opini konsumen atau hanya
f. Protectability
terlalu mudah untuk ditiru maka keunikan dari jingle akan hilang.
musik, nada dan suara. Indikator jingle iklan akan mengacu pada pendapat klepner
(1990), diantaranya :
mudah diingat.
2. Musik, nada atau suara yang digunakan harus simpel dan menarik
4. Meodi yang digunakan harus menyenangkan dan berbeda dengan yang lain
39
Tabel 2.5
Ringkasan definisi jingle iklan
Penulis Tahun Definisi
Wells, Moriarty dan Burnet 2017 Alat yang membuat orang terpesona
dalam yoginda oleh penjualan dan membentuk
identitas dengan menyusunnya
kedalam nada yang menarik
perhatian yang dapat di nyanyikan.
Keller dalam Yoginda 2017 Jembatan penghubung yang
membantu sebuah iklan tertanam
dalam memori jangka panjang
Sofianto 2019 Suatu background dari sebuah iklan
baik berupa musik, nada, suara
segala sesuatu yang dapat dilihat dan
diperdengarkan dengan tujuan agar
iklan atau perusahaan tersebut
mampu tertanam dalam benak
konsumen
Pada masa lalu, kebanyakan produk dipasarkan tanpa merek. Produsen dan
para perantara menjual barang-barnag mereka langsung saja dengan satuan drum,
peti dan kemasan tanpa tanda pengenal apapun dari produsennya. Pembeli
identitas sebuah produk dan merupakan bagian dari merek yang dapat diucapkan.
mengenali atua mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari
kategori produk tertentu (Kertamukti 2015:95) dan Menurut Shimp (2003) dalam
kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak konsumen ketika mereka
sedang memikirkan kategori produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut
dimunculkan.
suatu merek.
4. Top of mind (puncak) adalah merek yang disebutkan pertama kali oleh
konsumen atau yang pertam kali ,uncul dalam benak konsumen. Dengan kata
lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada
Gambar 2.11
adalah seberapa besar pengenalan pembeli akan ciri atau keistimewaan produk
pengenalan atribut merek secara fisik seperti warna, ukuran dan bentuk, sehingga
1. Anchor to wihch other association can be attached yaitu suatu merek dapat
keberadaan, komitmen dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan.
Secara logika, suatu nama dikenal karena beberapa alasan. Munkin program
industri. Jika kualitas dua merek sama, brand awareness akan menjadi
konumen adalah merek yang disukai atau merek yang tidak disukai.
kategori produk. Agar brand awareness dapat dicapai dan diperbaiki dapat
1. Pesan yang disampaikan harus mudah diingat dan tampil bda dibandingkan
denga lainnya serta harus ada hubungannya antara merek dengan kategori
produknya.
2. Memakai tagline atau slogan maunpun jingle lagu yang menarik sehingga
4. Perluasan nama merek dapat dipakai agar merek semakin banyak diingat
pelanggan.
5. Brand awareness dapat diperkuat dengan memakai suatu isyarat yang sesuai
Tabel 2.6
Ringkasan definisi brand awareness
Penulis Tahun Definisi
Kertamukti 2015 Kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan
bagian dari kategori produk tertentu
Shimp 2015 Kesadaran merek (brand awareness ) merupakan
dalam kemampuan sebuah merek untuk muncul dalam benak
Panji konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori
Permana produk tertentu dan seberapa mudahnya nama tersebut
dimunculkan.
Menurut Rustan (2009) dalam Bayu (2017) adalah salah satu atribut sistem
identitas yang berupa satu kata tau lebih yang menggambarkan esensi, personality
maupu positioning brand. Yaitu tagline harus sedehana dimana dapat ditandai
gambar tanpa kata-kata atau gambar yang didukung oleh kata-kata menarik. Kedua
yaitu mudah diingat dimana dapat tersimpan dalam memori konsumen sehingga
penglihatan atau iklan yang mengutamakan suara dapat diingat oleh konsumen.
44
promosi iklan untuk produk yang sama agar saling melengkapi sebagai
perkembangan sebuah tagline yang sukses. Tagline merupakan suatu urutan kata-
kata atau suku kata pendek yang ekspresif yang digunakan untuk
emosional dari brand bagi para pelanggan dan pelanggan potensial dalam usaha
benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan
merek. Hal tersebut dikarenakan semakin bagus tagline suatu merek, maka
semakin mudah konsumen dalam mengerti dan memahami suatu merek sehingga
kesadaran merek
Menurut Wells, Moriarty dan Burnett (2003 :282) dalam yoginda (2017 )
Jingle adalah alat yang membantu orang terpesona oleh pesan penjualan dan
merupakan salah satu alat yang cukup efektif, maka dari itu banyak pengiklan yang
membuat jingle untuk produk atau mereknya karena jingle menjadi aya tarik yang
cukup kuat dalam menimbulkan tindakan yang berhubungan dengan pembelian dari
produk atau merek tersebut. Jingle adalah alat yang membantu orang terpesona oleh
benak konsumen ketika mereka sedang memikirkan kategori produk tertentu dan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fortuna Zain Hamid dan Tuti Hartati
terhadap brand awareness. Hal ini ditunjukkan dengan semakin bagus jingle suatu
brand awareness
46
Tagline (X1) H1
Brand
awareness
(Y)
Jingle Iklan
(X2) H2 H3
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan menggunakan metode penelitian
citra swalayan pandaan. Penelitian ini melakukan pengujian terhadap validitas dan
analisis deskriptif dan inferensial dimana analisis deskriptif melihat teori-teori dan
regresi linier berganda dengan pengujian uji T secara parsial dan uji F secara
simultan.
kabupaten pasuruan. Kabupaten pasuruan yeng berada di propisi jawa timur dengan
dengan sidoarjo dan laut jawa dibagian utara, kabupaten malang di bagian selatan,
48
kota batu di barat daya serta mojokerto di bagian barat. Populasi di kabupaten
pasuruan sebanyak 1.584.778 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.046,06 jiwa per
kilometer persegi.
jingle iklan (X2) dengan 1 variabel dependen yaitu brnad awareness (Y)
1. Tagline
2. Jingle iklan
Jingle iklan adalah Suatu background dari sebuah iklan baik berupa musik,
nada, suara segala sesuatu yang dapat dilihat dan diperdengarkan dengan tujuan
agar iklan atau perusahaan tersebut mampu tertanam dalam benak konsumen.
b. Musik, nada atau suara yang digunakan harus simpel dan menarik
c. Lirik yang digunakan harus simpel, penyebutan nama produk lebih dari
satu kali.
49
lain
3. Brand awareness
Tabel 3.1
Variabel Pengukuran
Simbol Variabel Indikator
X1 Tagline a. Familiarity (mudah untuk diingt)
b. Diferentition (berbeda dengan yang lain)
c. Massage Of Value (kesesuaian dengan produk)
X2 Jingle iklan a. Jingle harus menyenangkan dan mudah diingat.
b. Musik, nada atau suara yang digunakan harus simpel
dan menarik
c. Lirik yang digunakan harus simpel, penyebutan nama
produk lebih dari satu kali.
d. Melodi harus menyenangkan dan berbeda dengan yang
lain
e. Jingle harus menampilkan produk dan apabila
memungkinkan dilakukan pengulangan dalam
penyebutan.
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Populasi dalam penelitian ini adalah populasi infinit, artinya jumlah individu tidak
terhingga atau tidaak diketahui pasti (Siregar, 2014:30) yaitu konsumen minuman
atau hal-hal menarik yang ingin peneliti investigasi. (Sekaran dan Bougie 2017 :53).
kabupaten pasuruan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
penelitian ini yaitu konsumen yang pernah melihat iklan Sprite dengan tagline “No
BokiS” dan jingle iklan Sprite di televisi. Dalam penarikan jumlah sampel, apabila
populasinya tidak diketahui secara pasti jumlahnya (random sampling) maka rumus
1 1+𝑝
𝑈 ′ 𝑝 = 2 𝑛 (1−𝑝)
1 1+0,3
𝑈 ′ 𝑝 = 2 𝑛 (1−0,3) = 0,154759802
Perhitungan 1 Perhitungan 2
(𝑍𝑎+𝑍𝑏) 2 1 1+𝑝 𝑝
𝑛= +3 𝑈 ′ 𝑝 = 2 𝑛 (1−𝑝) +
𝑈′𝑝 2(𝑛−1)
(1.645+1,645) 2 1 1+0,3
𝑈 ′ 𝑝 = 2 𝑛 (1−0,3) +
0,3
= 0,156076
𝑛= (0,154759802)
= 115,9836 2(115−1)
(𝑍𝑎+𝑍𝑏)2
𝑛= +3
𝑈 ′ 𝑝2
(1,645+1,645)2
𝑛= (0,156076)2
+ 3 = 114,0866
Perhitungan 3
1 1+0,3 0,3
𝑈 ′ 𝑝 = 2 𝑛 (1−0,3) + 2(114−1) = 0,156087
(1,645+1,645)2
𝑛= (0,156087)2
+ 3 = 114,0701
nilai yang sma maka tidak perlu dilakukan iterasi ketiga. Interasi ketiga di lakukan
apabila hasil interasi pertama dan kedua belum menunjukkan hasil yang sama.
Responden dalam peneltiain ini adalah responden dipilih secara random yang
52
berbelanja atau membeli minuman sprite. Identitas responden sesuai dengan yang
ada pada kuesioner meliputi : jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan.
dapat diketahui hasil dari interasi pertama dan kedua belum menunjukkan hasil
yang sama maka dilakukan interasi yang ketiga. Dari perhitungan di atas dapat
dilihat Penelitian ini dilakukan terhadap 114 orang responden, dimana jumlah
responden tersebut didapat dari hasil interasi pertama, kedua dan ketiga.
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi
instrumen Kuesioner, jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner adalah data primer
dalam penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang tercantum dalam
rumusan masalah.
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
a. Statistik deskriptif
generalisasi.
b. Statistik inferensial
data sample dan hasilnya berlaku untuk populasi. Statistik ini akan
cocok digunakan bila sample diambil dari populasi yang jelas dan teknik
data masa lalu atau untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas
Persamaannya adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 +e1
Dimana :
Y = brand awareness
b1 b2 b3 = koefisien regresi
X1 = tagline
X2 = jingle iklan
E1 = tingkat kesalahan
disebut sebagai model yang baik jika model tersebut bebas dari asumsi klasik
pengujian asumsi klasik menggunakan kotak kerja yang sama dengan regresi.
1. Uji Normalitas
55
normal. Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan sebelum data diolah
Berikut ini kriteria uji normalitas, yaitu: Jika sig > 0,05 maka data
berdistribusi normal, jika sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Metode lain yaitu dengan melihat normal probability plot yang
normal akan membentuk satu garis diagonal, dan ploting data residual
2. Uji linieritas
mempunyai hubungan yang linier atau tidak signifikan. Uji ini biasanya
jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Untuk menguji aliditas
moment (Ghozali, 2014:54). Pernyataan dikatakan valid ketika nilai signifikan dari
Rumus yang bias digunakan untuk uji validitas konstruk dengan teknik
Keterangan:
rxy (rhitung) = Koefisien Korelasi suatu butir atau item
N = Jumlah Responden
X = Skor variabel (jawabn responden)
Y = Skor total dari variabel (jawaban responden)
ukur dalam menghasilkan data, disebut konstan apabila data hasil pengukuran
dengan alat yang sama dan berulang-ulang akan menghasilkan data yang relatif
sama. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau pengukuran
Ghozali (2009), suatu variabel dikatakan reliabel apabila hasil 𝛼 > 0,60 = reliable
Rumus :
k ∑ 𝜎𝑏2
𝑟𝑖𝑖 = ( ) (1. 2 )
k−1 𝜎𝑡
Keterangan :