disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Study Kelayakan Bisnis Semester 5
Oleh Kelompok 4 :
S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T karena dengan taufik
dan rahmatnya makalah penilainan investasi dan resiko investasi dalam study
kelayakan bisnis ini dapat kami selesaikan penyusunannya, sehingga dapat berguna
bagi pembaca pada umumnya.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membatu
menyusun makalah penilainan investasi dan resiko investasi dalam study kelayakan
bisniss.
Kami yakni bahwa makalah penilainan investasi dan resiko investasi dalam
study kelayakan bisnis ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu, kami
mengharap saran dan kritik dari siapapun dalam rangka kesempurnaan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih yang sebesar besarnya, semoga
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini
dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Umumnya
investasi dibedakan menjadi dua, yaitu; investasi pada asset-aset riil dan investasi
pada asset-aset finansial.Investasi pada aset-aset riil dapat berbentuk pembelian asset
produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan
lainnya.
Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak
menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva
untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang. Dengan adanya investasi maka
perusahaan mengharapkan beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas,
terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan.
Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas
investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian
manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan investasi,
investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan
tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa,
dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan
sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen. Investasi adalah pengaitan sumber –
sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Muljadi
(2001:284).
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan
yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang baru.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru
disamping tetap memproduksi yang lama.
Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanya tanpa mempertimbangkan
laba atau rugi. Contohnya karena air limbah yang telah digunakan dalam proses produksi jika
dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan timbulnya pencemaran lingkungan, maka
pemerintah mewajibkan perusahaan untuk memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum
dibuang keluar pabrik.
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti. Contohnya
adalah pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya penelitian, dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan karyawan. Sulit untuk mengukur
tambahan laba yag dapat diperoleh dengan adanya pengeluaran biaya promosi produk , begitu
juga sulit untuk mengukur penghematan biaya (karena adanya efisiensi) akibat adanya program
pelatihan.
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin dan ekuipmen yang ada. Dalam
pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat yang terjadi biaya operasi mesin dan
ekuipmen menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut diganti
dengan yang baru, atau produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi
lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan aktiva diferensial berupa
tambahan investasi dan akan menghasilkan pandapatan diferensial, yang berupa tambahan
pendapatan (revenues), serta memerlukan biaya diferensial, yang berupa tambahan biaya
karena tambahan kapasitas.
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntungan yang dilaporkan
didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan kita mengetahui
bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti dalam bentuk kas sehingga dengan
demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang
dilaporkan didalam buku. Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan) Ialah pengeluaran – pengeluaran untuk
investasi pada awal periode.
2. Operastional Cash Flow (aliran kas operational) Ialah aliran kas yang timbul selama proyek
investasi tersebut berjalan
3. Terminal Cash Flow (aliran kas terminal) Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek.
D. Risiko Investasi
Risiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapakan. Dalam konteks Manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan antara
tingkat pengembalian yang diharapakan (expected return) dengan tingkat pengembalian yang dicapai
secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya bearti semakin besar tingkat risikonya.
Risiko juga merupakan keadaan dimana kemungkinanya timbulnya kerugian/bahaya itu didapat
diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data/informasi yang cukup terpercaya atau relevan
yang tersedia. Adapun konteks resiko dibedakan menjadi 2, yaitu:
Risiko sistematis adalah risiko yang terjadi karean perubahan pasar secara keseluruhan dan
terjadi karena kejadian diluar perusahaan. Risiko ini tidak bisa didiversifikasi atau dikurangi,
karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh factor- faktor yang dapat mempengaruhi pasar
secara keseluruhan. Misalnya risiko inflasi, resiko tingkat suk bunga, risiko nilai tukar mata
uang. Risiko ini juga disebut Undiversifiable risk
Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu sendiri.
Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara membentuk portfolio, karena
risiko ini dipengaruhi pasar secara local atau regional. Misalnya kebijakan di suatu daerah
tertentu mengenai perubahan tingkat retribusi dan pajak daerah. Risiko ini juga disebut
Diversifiable risk.
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu satuan hasilnya
bukan persentase, tetapi satuan waktu (bulan, tahun dsb). Kalau periode payback ini lebih pendek
daripada yang disyaratkan maka proyek ini dikatakan menguntungkan, sedangkan kalau lebih lama
proyek di tolak atau tidak
diterima. Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya berbeda
a–b
c-b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya sama investasi awal
investasi awal
arus kas
Jika usulan proyek investasi lebih dari satu maka periode pengembalian yang lebih cepat yang
dipilih
Dalam metode ini, pertama-tama yang dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari
keseluruhan proceeds yang diharapkan atas discount rate tertentu. Kemudian jumlah present value dari
keseluruhan selama usianya dikurangi dengan present value dari jumlah investasinya (initial
investment). Selisih antara Present Value dari keseluruhan dengan Present Value dari pengeluaran
modal (Capital outlays) dinamakan nilai neto sekarang ( Net Present Value).
Perhitungan NPV
Pada dasarnya IRR harus dicari dengan cara “trial dan error”. Yaitu dengan cara coba- coba.
Pertama-tama jika menghitung Present Value dari proceeds suatu investasi dengan menggunakan
tingkat bunga yang dipilih. Kemudian hasil perhitungan itu dibandingkan dengan jumlah Present
Value dari outlet-nya
Model ini adalah menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai investasi. Jika
nilainya lebih besar dari 1, maka proyek investasi tersebut dianggap
PI =
PV
OI
PI=
CF
(1+i)
OI
PV = present value
IO = Investasi awal
PT. A akan melakukan investasi melalui pembelian sebuah gudang seharga Rp. 80.000.000,- Gudang
tersebut mempunyai umur ekonomis 4 tahun dan nilai residu Rp. 25.000.000,- perusahaan membayar
bunga 20 % dengan tingkat pendapatan bersih sebagai berikut : Tahun 1 : Rp. 2.500.000
Jawaban :
57.162.000
Payback Periode :
55.000.000
Proceed 1 = 16.250.000 _
38.750.000
proceed 2 = 17.250.000 _
21.500.000
3.250.000
18.750.000
IRR :
Prinsip dari konsep Internal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang
dapat mempersamakan present value of of proceeds dengan outlay. Sehingga pada keadaan ini net
present valuenya = nol. Dalam hal ini ada hubungan antara konsep NPV dengan IRR. Konsep NPV,
mencari NPV pada discount rate tertentu, sedangkan konsep IRR, justru mencari Discount Rate yang
diinginkan. Proyek A dengan trial and error discount rate : 8%, 15 %, 17 % dan 18 %
Total PV 945.500
NPV 145.500
NPV 39.200
Total PV 799.400
NPV - (600)
Npv 12.600
Dari hasil perhitungan diatas discount rate yang dicari terletak antara 17 % dan 18 %
Untuk menentukan discount rate yang tepat, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
17 % = 812.600
18 % = 799.400
Perbedaan 1 % = 13.200
perbedaan = 12600
Presentase perbedaan =
12.600
———— x 1 % = 0,95 %
13.200
IRR = 17,95 %
USULAN INVESTASI
1. Usulan investasi Penggantian Suatu Aktiva (Replacement) merupakan keputusan yang paling
sederhana seperti usulan penggantian assets yang telah usang dan perlu diganti agar produksi berjalan
efisien.
2. Usulan Investasi Perluasan Produk yang telah ada (Expansion of Existing Product) yang termasuk
dalam usulan investasi ini misalnya : usulan penambahan jumlah mesin baru atau pembukaan pabrik
baru, atau investasi penggantian mesin tua dengan mesin yang baru yang lebih efisien.
3. Usulan Investasi Perluasan Produk Baru (Expansion of new Product Line), untuk jenis investasi ini
hasil yang diharapkan adalah untuk menghasilkan produk baru disamping tetap menghasilkan produk
yang telah diproduksi.
4. Usulan Investasi Lain-Lain (Others), untuk jenis investasi ini dapat menampung sejak usulan
investadi yang tidak masuk kategori di atas, serta mencakup juga investasi pada harta tak berwujud,
misalnya usulan untuk mendorong semangat kerja dan produktivitas karyawan dengan memasang alat
pendingin, system music, keputusan untuk proyek strategi seperti rencana perluasan ke luar negeri
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Jika tidak ingin menyesal di kemudian hari maka investor harus mengetahui
dasar-dasar dari investasi, meliputi pengertian, aspek-aspek, hingga resiko dalam
berinvestasi. Apapun keputusan dari sang investor, itu akan menentukan kemana arah
dari investasi tersebut. Dengan kata lain, investor sendirilah yang menentukan suatu
nasib dari diri sendiri maupun bisnis yang dijalani.
DAFTAR PUSTAKA
http://nh0vi3.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/27/jenis-jenis-resiko-dalam-investasi/
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/
lihat.php?
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_res
iko_berinvestasi
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_resiko_berinvestasi http://informasi-
seminar.com/manajemen-risiko-investasi/