Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi atau Tanya Jawab Kelompok 3

Sistem Ekonomi Kapitalis : Belanda dan Jerman

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3

Muhammad Haikal (1920602053)


Bani Aryasatya Pratama (1920602083)
Ica Pebi Pronita (1920602108)
Yudi Apriyanto (1930602181)

PERBANDINGAN SISTEM EKONOMI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
2021

1
Waktu : Senin, 13 September 2021. Pukul 09:00 – selesai.

Media : Zoom Meeting

Moderator : Yudi Apriyanto

Pemateri : Ica Pebi Pronita, Bani Aryasatya Pratama, Muhammad Haikal

Pembimbing : Bapak M. Iqbal, S.H., M.E

Materi : Sistem Kapitalis : Belanda dan Jerman

Notulis : Ica Pebi Pronita

Kesimpulan :

Kapitalisme merupakan sebuah sistem ekonomi dengan ciri memberikan kebebasan


penuh kepada tiap orang dalam melakukan kegiatan ekonomi. Setiap orang memiliki
kesempatan untuk mengendalikan ekonomi seperti melalui perdagangan, industri, dan alat-
alat produksi tentunya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

Dengan kata lain, kapitalisme ini menciptakan sebuah sistem ekonomi di mana di
dalamnya semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh pihak swasta bukan pemerintah. Adapun
pemerintah tetap memiliki tugas sebagai pengawas jalannya ekonomi.

Sesi Tanya Jawab :

1. Budi Harjo

Pertanyaan :

Pada makalah kalian tepatnya pada penjelasan sistem kapitalis negara jerman, ada
sebuah kalimat jerman merupakan negara kapitalisme campuran, apa maksud dari
kapitalisme campuran itu sendiri karena saya baru mendengar istilah itu, terimakasih
sebelumnya?

Jawaban (Muhammad Haikal)

Sistem kapitalisme campuran adalah di mana kekuasaan serta kebebasan berjalan


secara bersamaan walau dalam kadar yang berbeda beda. Di dalam kapitalisme

2
campuran,adanya campur tangan pemerintah terutama untuk mengendalikan
kehidupan/pertumbuhan ekonomi akan mencegah adanya konsentrasi yang terlalu besar di
tangan satu orang atau klompok swasta. Juga untuk melakukan stabilisasi
prekonomian,mengatur tata tertib serta membantu golongan ekonomi lemah”. Sistem
kapitalisme campuran pada ada umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang.

2. Hikmal Firnanda Y.P

Pertanyaan :

Pada halaman 8 makalah kalian Belanda hanya menarik keuntungan ekonomi yang marjinal
dari perkebunan budak abad ke-18 di wilayah Atlantik. Maksud dari ekonomi marjinal itu
ekonomi yang seperti apa tolong jelaskan?

Jawaban (Ica Pebi Pronita)

Pengertian marginal dalam ekonomi adalah nilai guna tambahan.

Ada beberap kata yang marginal yang paling sering kita dengar yaitu :

1. Marginal Utility yaitu tambahan kepuasan yang konsumen peroleh karena satu atau lebih
output yang diperoleh.

2. Marginal Cost yaitu bertambahnya jumlah biaya total karena nadanya penambahan output
untuk diproduksi.

3. Marginal Revenue adalah adalah kenaikan atau penurunan atas penerimaan sebagai akibat
dari penambahan produksi atau penjualan satu unit output.

3. Fitriani

Pertanyaan :

Terkait pembahasan mengenai sistem kapitalis, saya pernah sekilas membaca sebuah
artikel, yang mengatakan bahwa indonesia termasuk negara menggunakan sistem kapitalis
apakah benar tolong jelaskan?

3
Jawaban (Bani Aryasatya Pratama)

Menurut Bapak Surya Paloh, ketua partai nasdem, Indonesia ini memang benar
menggunakan sistem kapitalis, beliau mengatakan Money is power, uang adalah kekuatan.

Kekuatan kaum pemodal, inilah sejatinya yang menguasai tangan kekuasaan melalui
modal/uang yang mereka miliki. Yang akhirnya mereka bebas mengatur hukum,
mengendalikan pemimpin yang telah mereka dukung dengan menggelontorkan dana.

Dalam sistem politik kapitalisme ini, para politikus didalangi oleh kaum kapitalis
(pemilik modal). Oleh karenanya, pemimpin itu hanya jadi boneka. Dan begitulah seterusnya
sepanjang tempo pemerintahan, sistem politik pemerintahan yang disusun tentulah memihak
kepada para kapitalis.

Ini menunjukkan bahwa para seolah kapitalislah sesungguhnya pemegang tampuk


kekuasaan, bukan politikus. Diakui bahwa sistem Indonesia (Demokrasi) merupakan sistem
politik yang sarat dengan praktik politik uang (money politic). Bahkan demokrasi jauh dari
soal pemerataan kesejahteraan rakyat.

Terbukti, akibat penerapan sistem kapitalisme demokrasi, negeri ini justru makin
terpuruk dan terjerat hutang rentenir dunia yang makin menggunung.

Dalam statistik hutang luar negeri Indonesia Juni 2019, Bank Indonesia mencatat
Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mencapai 391.8 miliar dolar atau sekitar Rp5.540 triliun
dengan kurs Rp14.141 per dolar AS.

Tampak sekali demokrasi sedang mengarah kepada rezim diktator absolut yang kejam
kepada rakyatnya sendiri. Inilah sistem kapitalis liberalisme, memang tidak ada dokumen
resmi negara yang menyebutnya sebagai sistem yang diterapkan di negara ini.

Tetapi dalam praktiknya, sistem itulah yang diterapkan. Penerapan sistem tersebut
menyebabkan kekayaan terkonsentrasi pada segelintir orang. Ungkap bapak Surya Paloh
dalam diskusi bertajuk Tantangan Bangsa Indonesia Kini dan Masa Depan di Universitas
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai