Anda di halaman 1dari 14

KASUS

Haji Bambang Berjumpa Tuhan


Empat tahun yang lalu persisnya 12 oktober 2002, untuk pertama kalinya bom meledak di Bali
dengan korban ratusan nyawa. Sedih, berduka, tersentuh, dan prihatin barangkali kata-kata yang
tepat ketika itu. Seperti dikomando oleh sebuah kekuatan yang tidak bisa dijelaskan, berbagai
pihak di dalam dan luar negeri sebagai tanda simpati dan empati. Uang, tenaga, obat-obatan,
pemberitaan, semuanya mengalir deras sekali. Namun di atas semua itu, ada yang lebih
menyentuh hati lagi. Masyarakat Kuta (Bali) yang tempat lahir dan tempat hidupnya dihancurkan
oleh ledakan bom, dinodai darah manusia, digoyang masa depannya, digoda kesabarannya, justru
merespon secara menyentuh.
Cerita soal kemarahan dibalas kemarahan, darah dibayar darah, kebencian diikuti
kebencian dan penghancuran tidak punya sahabat lain selain penghacuran sudah sering kita
dengar, baca, dan tonton. Namun, penghancuran diikuti persahabatan, bencana darah manusia
direspons dengan ketenangan, kecurigaan terhadap pihak lain diganti dengan empati-empati,
saling berbagi, dan diatas semua itu, tidak ada satu pun tempat ibadah yang terkena lemparan
batu, apalagi dihancurkan. Bukankah ini sebuah peristiwa kemanusiaan yang langka? Lebih
langka lagi, tatkala petaka darah manusia terjadi ditempat yang bukan mayoritas agama Islam,
dan yang dicurigai ketika itu adalah jaringan Al Qaeda, malah mengangkat nama Haji Bambang
(seorang beragama islam, tinggal dikuta) sebagai salah satu pembawa suara hati. Ini tidak saja
muncul dalam pemberitaan media massa, tetapi juga penghargaan kemanusiaan yang mengalir
deras untuk Haji Bambang. Bersama Nyoman Bagiana Karang (penduduk Kuta beragama
Hindu) dan masyarakat Kuta lainnya (yang mayoritasnya beragama Hindu), mereka langsung
meyingsingkan lengan. Dari mengangkut korban mayat manusia yang tercabik-cabik,
menggendong yang berdarah-darah, menyelamatkan yang bisa diselamatkan, sampai dengan
bersama-sama meredam emosi massa masing-masing. Hasilnya setelah empat tahun kejadian
berlalu, bahkan lewat pengadilan telah ditetapkan terhukum serta hukumannya, wajah Kuta tidak
berubah, kebencian tidak harus diikuti kebencian, penghancuran tidak mesti disertai dendam,
darah manusia tidak harus dibayar dengan darah manusia susulan, dan Haju Bambang masih
menjadi warga Kuta yang dihormati. Bagi siapa saja yang punya kepekaan dan mencatat
kejadian dan cinta sekali dengan Tuhan yang ada dimasjid, gereja, vihara, konco, dan pura.
Sahabat Islam sholat lima kali sehari dimasjid. Sahabat nasrani menyimpan tidak terhitung lagu-
lagu pujian buat tuhan, sahabat budha bahkan bernamaskara kepada setiap patung budha. Orang
hindu memiliki ratusan bahkan ribuan ritual untuk memuja tuhan dipura. Pertanyaannya
kemudian, apabila penghormatan kepada tuhan ditempat ibadah demikian khusyuknyam adakah
sahabat yang juga melakukan penghormatan khusyuk kepada Tuhan yang ada pada suami/istri,
orang tua, putra/putri, tetangga, atasan/bawahan, pemerintah, manusia lain, binatang, tumbuh-
tumbuhan, serta wajah-wajah Tuhan lainnya?
Banyak agama sepakat bahwa Tuhan ada dimana-mana. Dalam bahasa budha,
semua memiliki sifat ke budha-an. Kita boleh bangga dengan banyaknya sumbangan untuk
membangun tempat ibadah dan frekuensi sembahyang yang tinggi ditempat ibadah. Namun
menyisakan pertanyaan, apakah penghormatan manusia terhadap Tuhan diluar tempat ibadah
sama khusyuknya?
Meminjam pendapat dalai lama, Tuhan adalah cinta kasih yang tidak terbatas.
Kalau demikian pengertiaannya, itu berarti Haji Bambang, Nyoman Bagiana Karang, dan kawan-
kawan telah berjumpa Tuhan (baca: cinta kasih yang tidak terbatas). Ini sekaligus menjadi bukti
bahwa dengan cinta kasihlah kebencian, kemarahan, dendam, dan ceceran darah manusia akibat
perang dan perkelahian bisa dihentikan sampai ke akar-akarnya yang paling dalam.
Sebagai bahan pembanding, serangan teroris terhadap gedung world trade center,
new Afganistan dan Irak. Berapa peluru telah ditembakkan, berapa bom telah diluncurkan,
berapa pesawat tempur telah dikerahkan, berapa kapal perang serta tank sudah berada dibelakang
dendam dan pembalasan. Sebagaimana sudah dicatat sejarah,belum ada tanda-tanda teroris sudah
kapok,belum ada tanda-tanda bahwa AS bersama sekutu-sekutunya puas dengan dendam dan
serangan tersebut. Yang paling penting, justru ketakutan umat manusia di dunia terhadap
serangan baru teroris tidak menurun. Kuta memang hanya sebuah desa. Kuta juga bukan negara
adikuasa. Kuta kerap dituduh menggadaikan budaya untuk pariwisata. Namun kejadian 12
oktober 2002, ditambah dengan bom memberikan pembanding mengenai cara menyelesaikan
persoalan-persoalan dengan baik. Lebih dari selesai ia juga membuat Haji Bambang, Nyoman
Bagiana Karang, dan kawan-kawan “berjumpa Tuhan”. Itulah sebabnya ketika ada wawancara
mengenai apa sebaiknya nama monumen Bali, seorang sahabat memberi saran “monumen
kemenangan Dharma(hukum alam)”. Seperti memegang air, basah, memegang api,terbakar.
Siapa yang mengisi hidupnya dengan cinta kasih, kebahagiaan adalah hasil ikutannya. Apabila
kehidupan diisi oleh kemarahan, penderitaanlah buahnya.
Haji Bambang tidak saja selamat dari bom Kuta, bahkan dihadiahi sejumlah
penghargaan internasional. Nyoman Bagiana Karang tidak saja dianggap sebagai ketua lembaga
pemberdayaan masyarakat kuta yang berhasil, bahkan sekarang sudah menjadi anggota DPRD
Badung. Adapun para teroris yang tertangkap serta telah diputuskan hukumannya oleh
pengadilan, kita sudah tahu sendiri nasibnya di Nusa kambangan. Pemerintah AS dan sekutu-
sekutunya kita ketahui kerepotannya.
Dari seluruh cerita ini, bom Bali memang sudah memakan ongkos mahal.
Bukankah sayang sekali kalau kejadian yang memakan ongkos demikian mahal kemudian
menghilang terbang bersama waktu? Adakah sahabat-sahabat yang terketuk hatinya kemudian
membaca kalau model penyelesaian Kuta juga Model penyelesaian kita?
Pertanyaan
a. Coba anda jelaskan perilaku Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang dengan
menggunakan berbagai teori etika yang telah anda pelajari. Adakah dari teori-teori tersebut yang
mampu menjelaskan perilaku kedua orang tersebut? Jelaskan!
Menurut kami apa yang dilakukan oleh Haji Bambang dan Nyoman Bagiana Karang sesuai
dengan Teori Etika Teonom, karena dalam teori Teonom jika seseorang melakukan sesuatu
pekerjaan / tindakan berdasarkan hakekat manusia dengan melibatkan kecerdasan pisik (PQ),
kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ) yang
dimilikinya. Haji Bambang dan Nyoman Bagaina Karang adalah korban dari bom bali tersebut,
sebagai korban mereka menggunakan kecerdasan pisiknya (PQ) dan kecerdasan intelektualnya
(IQ) untuk berusaha menyelamatkan diri masing-masing, agar terhindar dari musibah bom bali.
Tapi dilain pihak didalam diri mereka terdapat rasa untuk saling tolong menolong, dengan ikut
membantu para korban yang tewas maupun yang luka-luka. Dan yang selamat disini melibatkan
kecerdasan emosional (EQ) nya yang berperan. Selain itu mereka sadar sebagai mahluk Tuhan
Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaan mereka masing – masing, apa
yang mereka lakukan ( menolong korban bom bali ) adalah bentuk pengabdian ( ibadah ) dan
pelaksaan ibadah mereka kepada Tuhan diluar tempat ibadah (disini melibatkan kecerdasan
spiritual (SQ) yang mereka miliki). Mereka sadar apa yang mereka lakukan merupakan perintah
dari Tuhan seperti yang telah ditulis dalam kitab suci, yaitu saling tolong menolong sesama umat
manusia.

b. Bandingkan dengan sikap pemerintah Amerika Serikat dan sekutunya dalam menangani
kasus teroris serupa yang menghancurkan gedung WTC. Apa yang membedakan sikap Haji
Bambang dan Nyoman dengan sikap pemerintah AS dan sekutu-sekutunya?
Haji bambang dan Nyoman Bagiana Karang dalam menghadapi kasus terorisme menggunakan
seluruh hakikatnya sebagai manusia dengan melibatkan kecerdasan pisik (PQ), kecerdasan
intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) yang mereka miliki
sedangkan sikap Amerika Serikat lebih cenderung menggunakan egoisme semata, mereka lebih
melibatkan kecerdasan fisik(PQ), dan kecerdasan intelektual (IQ) nya dalam menghadapi kasus
terorisme, walaupun kecerdasan emosional (EQ) nya juga ikut dilibatkan, tapi lebih kepada
kecerdasan emosional yang cenderung negative karena lebih kepada ajakan agar masyarakat
Amerika Serikat menganggap kelompok tertentu sebagai musuh. Sikap pemerintah Amerika
Serikat juga cenderung mengabaikan kecerdasan Spiritual (SQ) yang dimilikinya dalam
menghadapi kasus terorisme ini. Pemerintah Amerika Serikat masih memandang bahwa kasus
terorisme berlatar belakang oleh oknum yang ingin balas dendam sehingga kecerdasan Spiritual
nya tidak diperhatikan oleh pihak Amerika Serikat.
c. Dalam menghadapi kasus teroris yang hampir sama, suasana batin masyarakat Kuta tetap
tenang dan damai, berbeda dengan suasana batin pemerintah dan sebagian masyarakat Amerika
Serikat yang penuh dendam,kebencian,dan ketakutan. Mengapa bisa demikian? Jelaskan menurut
teori yang telah anda pelajari!
Penyebab terjadinya perbedaan suasana batin masyarakat Kuta (Bali) dengan masyarakat
Amerika dalam menghadapi kasus terrorisme, berdasarkan teori etika yang ada perbedaan
terletak pada penggunaan kecerdasan spiritual (SQ) yang dimilikinya dalam menghadapi kasus
terorisme. Dalam hal ini penggunaan kecerdasan spiritual (PQ) masyarakat kuta telah
mengaplikasikan kecerdasan spiritual tersebut dalam menghadapi kasus terorisme (bom Bali)
kecerdasan ini terdapat dalam teri Teonom yang telah dikemukakan sebelumnya, sedangkan
masyarakat Amerika Serikat belum menggunakan hal tersebut. Suasana batin akan menjadi
tenang apabila kita mampu mengelola kecerdasan spiritual yang dimiliki. Ketenangan batin itu
akan hadir apabila jiwa dan raga kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara sering
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing – masing. Tidak akan ada kebencian,
kemarahan, dan dendam semua itu bisa dikelola dengan baik apabila kecerdasan spiritual itu
dapat diterapkan. Dengan tuntunan Tuhan yang ditulis melalui kitab suci masing-masing umat
beragama, akan menjadi pedoman dalam mengelola kecerdasan spiritual yang kita miliki.

d. Pelajaran apakah yang dapat Anda petik dari kedua orang yang berbeda agama — Haji
Bambang dan Nyoman – didesa Kuta , Bali dalam menghadapi kerawanan/konflik akibat
keragaman budaya, suku, agama, adat,dan bahasa bagi bangsa indonesia?
Perbedaan agama atau keyakinan bukanlah halangan menciptakan situasi kondisi yang kondusif,
tentram dan damai di tanah air. Dalam menyikapi setiap perbedaan baik agama, suku, adat dan
ras hendaknya kita kembali berpedoman kepada kitab suci dan ajaran agama kita
masing– masing, karena tujuan utama yang diajarkan dalam kitab suci semua agama adalah
untuk mendapatkan kebahagiaan baik didunia dan di akhirat bukan untuk mencerai beraikan
antar umat manusia. Ini juga sama dengan apa yang dikemukakan dalam teori etika Teonom.
Kecerdasan Pisik, Intelektual, Emosional itu penting, tapi yang terpenting adalah kecerdasan
Spiritual karena itulah kecerdasan yang paling mendasar yang mampu mempengaruhi ketiga
kecerdasan lainnya.

Sahrudin, Asa pasca tambang Rakyat


Perekonomian dikepulauan bangka belitung kini lesu. Pemerintah belum juga menyiapkan secara
matang sumber daya ekonomi pengganti pasca-penerbitan tambang timah rakyat. Kondisi ini
membuat masyarakat bingung mencari sumber penghasilan baru. Namun sahrudin (38) punya
solusi yang bukan sekadar wacana, tetapi karya nyata. Sejak munculnya euforia penambangan
rakyat pada tahun 2002, sahrudin sudah merasa bahwa salah satu dari akibat yang dihasilkan dari
penambangan timah secara tak terkendali ini adalah kerusakan alam. Penghasilan besar yang
dicapai rakyat penambang secara instan tidak akan bertahan lama. Hasil dari menambang itu
memang sangat besar. Ibu-ibu yang melimbang timah bisa mendapat Rp. 750.000 per hari. Akan
tetapi, apa yang akan diwariskan kepada anak cucu kelas? “Alam yang rusak dan tanah
berlubang-lubang akibat galian tambang!” ujarnya. Lubang galian tambang itulah yang terpikir
olehnya untuk dimanfaatkan. Di tempat tinggalnya, desa perlang , kecamatan koba, kabupaten
babngka tengah, terdapat ratusan hektare lubang bekas galian tambang yang membentuk danau.
Lubang galian ini hasil ekspoitasi PT Koba Tin – perusahaan timah Malaysia terbesar di bangka
tengah – serta aktivitas tambang rakyat. ”Waktu sekolah dibandung , saya melihat banyak warga
memanfaatkan kolam-kolam kecil untuk memelihara ikan. Lalu kenapa danau yang besar-besar
di desa saya ini tak bisa dimanfaatkan?” ujarnya. Lantas sahrudin membuat proposal kerja sama
yang ditujukan kepada PT Koba Tin umtuk memanfaatkan kolong timah di Kayu Arang 3,
Perlang seluas 3 ha untuk pembuatan keramba jaring apung guna memelihara ikan secara
berkelompok. Tahun 2002, PT Koba Tin menyetujui pembuatan dua set keramba jaring apung
sebanyak 12 petak, berikut bantuan 290 ekor ikan nila induk. Tiga petak keramba diantaranya
dibuat oleh kelompok tani mutiara yang dipimpinan oleh sahrudin. Banyak warga perlang
mencibir usaha ini. Mereka menganggap budi daya ikan air tawar sahrudin sia-sia karena
keuntungannya tidak besar. Namun ayah dya anak ini tidak kecil hati. Dengan tekun ia terus
mengembangkan usahanya hingga mampu menghasilkan ribuan bibit ikan. Dari hasil penjualan
bibit ikan itu , seluruh utang sekelompok tani mutiara kepada PT Koba Tin bisa dilunasi. Sifat
menggunakan aliran air kolong sebagai sumbernya. Bekerja sama dengan PT Koba Tin dan
Dinas Kelautan dan perikanan provinsi kepulauan bangka belitung (babel), kelompok tani
mutiara ini membuat 32 kolam. Jenis ikan yang dibudidayakan juga makin bervariasi. Setiap
kolam menghasilkan sekitar 200 kg ikan sekali panen.
Ujian Tiba
Daya juang Sahrudin diuji saat ratusan tambang timah apung beroperasi di bagian hulu kolong.
Seluruh ikan yang dipelihara mati karena air yang masuk ke kolam tercemar solar dan lumpur.
Para anggota kelompok tani mutiara putus asa karena ratusan penambang itu sulit dikendalikan.
Ratusan penambang baru ditertibkan polisi setelah mereka melaporkan situasinya kepada
Kementerian Lingkungan Hidup. Dibutuhkan waktu setahun untuk mengembalikan kualitas air
yang tercemar. “Kami kembali bekerja dari nol. Kolam-kolam sekarang masih dalam taraf
pemulihan,” tuturnya. Pemberyaan masyarakat desa terus dilakukan oleh sahrudin. Ia merintis
pembentukan kelompok tani bina bersama yang dipersiapkan umtuk mengelola peternakan sapi.
Ia juga mengundang akademisi dari Universitas Bangka Belitung untuk membuka wawasan
tentang agrobisnis. Awalnya sahrudin ragu karena beternak sapi merupakan budaya baru bagi
masyarakat asli bangka. Dalam sejarah, pekerjaan utama masyarakat bangka belitung adalah
petani lada dan penambang timah. Berkat dukungan Dinas Peternakan dan Kehutanan Babel
yang memberikan pelatihan, sahrudin dan 20 anggota kelompoknya mencoba beternak sapi.
Lahan seluas 3 ha ditanami rumput gajah sebagai pasokan pakan, Pemerintah pusat memberikan
bantuan sapi bergulir sebanyak 42 ekor sapi bali induk. Dengan perawatan telaten,kini jumlahnya
menjadi 63 ekor. Pada tahun kedua, sapi sudah dapat digulirkan kepada anggota baru. Sahrudin
yang juga bekerja sebagai guru sekaligus wakil kepala sekolah SMK Idrus Sariah Koba
mengurus sapi sepulang mengajar. Pada hari sabtu dan minggu, ia kuliah untuk meraih gelar
sarjana pada Universitas Bangka Belitung. Limbah dari peternakan ini juga dikelola. Bersama
intitut pertanian bogor, sahrudin membuat digester biogas yang memanfaatkan kotoran sapi
sebagai sumber listrik dan bahan bakar memasak. Limbah padat dan cair ha sil fermentasi
kotoran sapi diolah menjadi pupuk organik yang bernilai ekonomis. Berkat keberhasilannya
merintis pertanian terpadu itu, warga sekitar tertarik mengikuti jejak sahrudin. Saat ini usaha
pertanian terpadu ini seringkali dijadikan studi banding pola agrobisnis dari berbagai daerah.
“Memberi contoh adalah cara terbaik untuk menggerakkan masyarakat,” ujarnya seraya
tersenyum.

Pertanyaan
a. Bagaimana anda menilai pribadi sahrudin dilihat dari hakikat manusia utuh?
kita cermati dari kasus tersebut mungkin kita akan menemukan adanya perbedaan pribadi
Sahrudin dengan sifat sifat yang dimiliki oleh manusia pada umumnya. Menurut kami, secara
umum Sahrudin memiliki jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan yang tinggi. Jiwa
kepemimpinan Sahrudin tercermin pada saat dimana perekonomian di Kepulauan Belitung
(dimana ia tinggal) mulai lesu dan pemerintah belum menyiapkan sumber daya ekonomi, ia
tampil sebagai tokoh masyarakat yang mampu memotivasi anggota masyarakat lain
untuk membuat jenis usaha lain sebagai pengganti tambang yaitu usaha budi daya ikan air tawar.
Sahrudin pun ditunjuk sebagai pemimpin Kelompok Tani Mutiara. Meskipun usahanya
ini menuai banyak cibiran khususnya dari warga Perlang, namun sekali lagi jiwa
kepemimpinannya membuat ia terus mengembangkan usahanya. Selain itu Sahrudin juga adalah
seorang wirausaha yang cerdas dan inspiratif. Ia mampu menemukan peluang usaha yang nyaris
tak terpikirkan oleh anggota masyarakat yang lainnya. Sahrudin juga berinisiatif untuk membuat
proposal kerja sama yang ditujukan pada PT Koba Tin. Termasuk pada saat ia mengalami
kendala pada operasionalisasi dimana sifat keramba yang mudah rusak kemudian ia mampu
mencari solusi dengan membuat kolam baru berupa bak dengan tetap menggunakan aliran air
kolong sebagai sumbernya. Sahrudin juga merupakan seorang yang pantang menyerah dimana
pada saat usahanya
gagal karena ulah para penambang timah apung yang tidak bertanggung jawab yang
mengakibatkan semua ikan yang ia pelihara mati, ia tetap berinisiatif untuk merintis jenis usaha
baru lagi yaitu mengelola peternakan sapi. Padahal seluruh anggota masyarakat
telah putus asa. Selain itu Sahrudin adalah sosok yang peduli terhadap lingkungan terbukti ia
mampu mengelola limbah dari peternakan itu. Dan lagi, pada saat masih ramai
ramainya penambangan didaerahnya ia sudah merasa bahwa salah satu akibat yang dihasilkan da
ri penambangan yang tak terkendali ini adalah kerusakan alam. Kini setelah keberhasilannya
merintis pertanian terpadu itu, selain sebagai panutan dan pemimpin, Sahrudin juga dijadikan
sumber inspirasi bagi warga sekitar.

b. Bagaimana anda menjelaskan tindakan sahrudin berdasarkan teori-teori etika yang telah anda
pelajari?
Menurut saya, tindakan Sahrudin tetap dapat dikatakan etis walaupun dilihat dari pendangan
teori etika manapun, misalnya pada teori Deontologi yang menekankan kewajiban. Memang
tindakan Sahrudin sudah menjadi kewajiban untuk memajukan perekonomian di daerah
asalnya yang sedang mengalami kemunduran setelah mata pencaharian utama yaitu penambanga
n telah berakhir. Sedangkan pada teori Teleologi yang menekankan pada tujuan dari suatu
tindakan. Dilihat dari sudut pandang manapun tujuan dari tindakan Sahrudin adalah tujuan yang
baik dimana
ia bertujuan untuk memajukan kondisi perekonomian yang memang menjadi lesu pasca tambang.
Selain itu, ia juga peduli terhadap sesama dan lingkungan. Hal ini merupakan tujuan yang mulia.
Sedangkan jika tindakan Sahrudin dikaitkan dengan teori Utilititarianisme sangat jelas bahwa
tindakannya adalah suatu tindakan yang etis. Tindakan Sahrudin memang bermanfaat
tidak hanya bagi dirinya sendiri namun juga bagi warga sekitar. Hal ini sangat selaras dengan
teori Utilititarianisme yang menyatakan bahwa semakin bermanfaat artinya perbuatan/tindakan
itu semakin etis. Sebenarnya masih banyak teori teori etika yang dapat dikaitkan dengan tindakan
Sahrudin, dan sekali lagi bahwa dari sudut pandang teori manapun, tindakan Sahrudin adalah
tindakan yang etis.
c. Bagaimana anda menjelaskan tindakan PT Koba Tin serta dinas-dinas terkait provinsi bangka
belitung dalam kaitannya dengan usaha kelompok sahrudin di atas?
Tindakan PT Koba Tin dan dinas dinas terkait provinsi Bangka Belitung memiliki kontribusi
dan peran yang signifikan terhadap perkembangan usaha Sahrudin dan rekan rekannya.
Kendala kekurangan modal yang dialami Sahrudin pada awal usahanya dapat ditutupi
dengan bantuan modal yang diberikan oleh PT Koba Tin. Pada akhirnya pun Sahrudin dan
Kelompok Tani Mutiara dapat melunasi pinjaman modal yang diberikan PT Koba Tin. Selain itu
PT Koba Tin juga memberikan bantuan berupa 290 ekor ikan nila induk. PT Koba Tin
juga bersedia menerima pengajuan proposal kerja sama yang diajukan oleh Sahrudin terkait pem
anfaatan kolong timah untuk pembuatan lahan usahanya. Tidak hanya itu, Dinas Kelautan dan
Perikanan juga berperan dalam pembuatan 32 kolam untuk Kelompok Tani Mutiara. Usaha
Sahrudin yang pertama yaitu budidaya ikan air tawar ini sangat ditopang oleh PT Koba Tin dan
Dinas Kelautan dan Perikanan sehingga usaha ini sempat berkembang dan berhasil walaupun
pada akhirnya usaha ini gagal hanya karena ulah para penambang yang
tidak  bertanggung jawab. Dan pada akhirnya para
penambang ini ditertibkan polisi setelah mereka melaporkan pada Kementerian Lingkungan
Hidup. Dinas Peternakan dan Kehutanan Bangka Belitung juga memberikan dukungan setelah
Sahrudin merintis usaha baru yaitu peternakan sapi setelah usaha budi daya ikan air tawar nya
gagal. Dukungan Dinas Peternakan dan Kehutanan berupa pemberian pelatihan tentang beternak
sapi. Selain itu pemerintah juga memberikan bantuan sapi sebanyak 42 ekor. Dengan dukungan
dukungan seperti itu membuat usaha ternak sapi Sahrudin menjadi berkembang. Jadi secara
umum, dinas dinas terkait provinsi Bangka Belitung berperan besar atas usaha usaha Sahrudin
sehingga usahanya sukses. Tanpa peran dan kontibusi mereka, mungkin usaha Sahrudin dan
kolompoknya tidaklah sesukses sekarang.
BAB 4
KASUS
KASUS BULOG – Implementasi Ekonomi Pancasila
Bulog – yang merupakan singkatan dari Badan Urusan Logistik – lahir pada era Orde Baru di
masa pemerintahan Soeharto. Ide awal pembentukan lembaga ini sebenarnya sangat mulia.
Fungsi utama yang dibebankan pemerintah kepada Bulog adalah mengatur pengadaan dan
distribusi barang – barang yang menjadi kebutuhan pokok rakyat, terutama beras. Ada tiga
tujuan pokok yang sekaligus ingin dicapai oleh pemerintah melalui Bulog, yaitu : (a) pembelian
gabah dari para petani dengan harga yang pantas sehingga petani tidak dirugikan saat memasuki
masa panen; (b) menyalurkan kelebihan produksi beras dari petani ke daerah – daerah yang
masih mengalami defisit produksi beras; dan (c) melakukan impor beras dan barang – barang
kebutuhan pokok lainnya bila diperlukan – misalnya pada saat penceklik – dan menyalurkannya
kepada masyarakat melalui operasi pasar.
Sebagaimana diketahui, Presiden Soeharto sangat peduli dengan nasib dan
kesejahteraan rakyat kecil yang kala itu sebagian besar pekerjaan rakyat Indonesia masih sebagai
petani. Mengingat pola produksi hasil pertanian (terutama beras) bersifat musiman, sering kali
para petani dirugikan oleh jatuhnya harga gabah sampai tingkat yang sangat tidak sangat pada
saat menjelang panen raya. Kejatuhan harga tersebut disebabkan oleh dua hal, yaitu: (1)
persediaan (supply) yang mendadak besar saat panen menyebabkan harga gabah turun (sesuai
dengan hukum permintaan dan penawaran); atau (2) karena ada permainan dari para tengkulak
bermodal besar yang mampu mempermainkan harga sehingga petani sebagai produsen beras
selalu saja dirugikan. Mengingat sebagian besar makanan pokok rakyat Indonesia adalah beras,
maka untuk memotivasi petani sekaligus untuk mencanangkan swasembada beras, pemerintah
melalui Bulog diinstruksikan untuk membeli semua gabah petani saat panen raya denga harga
yang pantas sehingga penghasilan petani dapat tercukupi untuk hidup layak. Sementara itu, untuk
menekan harga beras di daerah – daerah defisit beras, Bulog akan menyalurkan beras yang dibeli
dari petani di daerah surplus beras ke daerah – daerah defisit dengan patokan harga yang tidak
terlalu tinggi sehingga rakyat di daerah – daerah defisit ini mampu membeli beras untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Bila perlu, saat cadangan menipis terutama saat – saat paceklik,
Bulog akan mengimpor beras dan menjual kepada rakyat dengan harga yang terjangkau oleh
rakyat, termasuk kepada para petani yang telah kehabisan persediaan berasnya. Dalam kurun
waktu yang cukup lama, Bulog mampu menjalankan fungsi ini sehingga hasilnya dapat
dirasakan. Dengan adanya Bulog, Indonesia sempat menjadi negara swasembada beras dan
bahkan sempat menjadi negara produsen pengekspor beras. Selain itu, stok dan harga beras juga
relatif stabil. Dengan keberhasilan dalam menjalankan fungsi pokok tersebut, petani beras masih
dapat menikmati keuntungan dari hasil produksinya sementara rakyat Indonesia selaku
konsumen – yang sebagian besar makanan pokoknya adalah beras – tidak merasa dirugikan.
Namun belakangan ini fungsi Bulog mulai melenceng dan perannya bukan saja
tidak lagi dirasakan oleh rakyat, tetapi justru merugikan rakyat. Beberapa fakta yang dapat
disebutkan antara lain:
a. Perusahaan bentuk hukum Bulog dari lembaga pemerintah yang murni bersifat sosial
menjadi Perusahaan Umum (Perum), yang tentunya sebagai perusahaan ada target
keuntungan yang harus dicapai.
b. Terjadinya berbagai kasus korupsi dan penyalagunaan fungsi Bulog yang dilakukan oleh
oknum pejabat tinggi di Bulog, termasuk oleh para mantan Ketua Bulog (kasus Beddu
Amang, Rahardi Ramelan, dan Widjanarko Puspoyo) yang kasusnya telah dan sedang di
gelar di pengadilan.
c. Fungsi Bulog mulai bergeser dari fungsi awalnya sebagai pengendali stok dan harga
beras, padahal masalah beras berkaitan dengan kehidupan para petani dan konsumen
yang sebagian besar tergolong penduduk berpenghasilan menengahke bawah. Bulog kini
lebih berorientasi mencari keuntungan, misalnya dengan mengimpor dagingmahal dari
luar negeri yang sebenarnya daging tersebut lebih berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat golongan karya.

Akibatnya sudah dapat dirasakan saat ini. Oknum pejabat tertentu dan kroninya kaya raya
dari hasil korupsi, sementara negara kita kembali menjadi pengimpor beras terbesar.
Ketahanan pangan juga menjadi rentan karena petani tidak lagi bergairah untuk
memproduksi padi akibat ulah oknum pejabat Bulog yang sering kali menolak untuk
membeli gabah petani. Kalaupun Bulog bersedia membeli gabah petani, Bulog
membelinya dengan harga yang tidak lagi menguntungkan para petani. Maka tidak heran
bila saat ini harga beras terus bergerak naik tak terkendali sehingga sebagian besar rakyat
tidak mampu lagi membeli beras.

Pertanyaan:
a. Setujukah Anda bahwa awal pembentukan Bulog sebenarnya merupakan salah satu
wujud implementasi sistem ekonomi Pancasila? Jelaskan jawaban Anda dengan
mengemukakan ciri – ciri ekonomi Pancasila!
Setuju. Karena awal pembentukan Bulog merupakan salah satu wujud implementasi sistem
ekonomi Pancasila dibuktikan dengan tujuan pokok yang ingin dicapai dengan adanya Bulog
yaitu untuk mensejahterakan para petani sebagai mayoritas mata pencaharian di Indonesia saat
itu. Ini sesuai dengan apa yang menjadi tujuan Ekonomi Pancasila, sila ke 5 yaitu “Mewujudkan
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

b. Mengapa peran Bulog saat ini tidak lagi dirasakan manfaatnya oleh sebagian besar rakyat
Indonesia? Jelaskan jawaban Anda dikaitkan dengan berbagai konsep sistem ekonomi,
konsep kesadaran, dan konsep etika!
Konsep sistem Ekonomi
Pembentukan Bulog yang pada awalnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat yang sebagian
besar adalah petani pada saat ini sudah jauh dari tujuan awalnya. Petani tidak lagi bergairah
untuk memproduksi padi akibat ulah oknum pejabat yang seringkali menolak untuk membeli
gabah dari petani. Kalaupun Bulog membeli gabah dari petani harganya sudah tidak
menguntungkan lagi bagi petani.
konsep Kesadaran
Kesadaran yang tinggi akan pentingnya kesejahteraan masyarakat Petani hanya terjadi pada masa
pemerintahan Soekarno. Belakangan,kesadaran ini sudah tidak dimiliki lagi oleh pejabat Bulog.
Konsep Etika
Saat ini Bulog tidak lagi dirasakan manfaatnya karena banyaknya penyimpangan dan
penyelewengan oleh oknum pejabat yang hanya mementingkan
kepentingan pribadi (egoisme) dan melupakan kepentingan rakyat yang menjadi dasar utama pe
mbentukan Bulog.

c. Coba berikan pemikiran Anda, apakah menurut Anda keberadaan Bulog masih di
perlukan?
Menurut kami keberadaan Bulog masih diperlukan tentunya dengan penerapan yang
sejalan dengan tujuan murni semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia dalam hal pengadaan beras sebagai komoditi utama pangan. Sehingga dengan
adanya upaya untuk membangun kembali Bulog yang bebas dari unsur-unsur
kepentingan pribadi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab diharapkan
kedepannya Indonesia (sebagai negara sektor agraris) bisa kembali menjadi swasembada
beras dan tidak lagi mengimpor beras dari negara lain.

Banyak Korporasi Besar yang Melakukan Penipuan


Is corporate fraud endemic in America? Demikian sebuah tulisan kantor berita Agency
France Presse pada 3 September 2006. Apakah praktik penipuan syarat terjadi pada
korporasi Amerika Serikat? Apa yang umum terjadi pada perusahaan AT&T, Boeing,
Converse Technology, Prudential Financial, Medtronic, Schering, Plough, dan Tenet
Health Care? Dalam beberapa bulan terakhir pada tahun 2006, semua perusahaan itu
telah dituduh melakukan penipuan oleh Departemen Kehakiman, khususnya Devisi
Corporate Fraud Task Force, Semua perusahaan itu dituduh telah berperilaku tidak baik
oleh jaksa penuntut, yaitu perusahaan – perusahaan itu telah melakukan penipuan dalam
perdagangan saham, pembukuan palsu, pemalsuan harga obat, suap kepada para dokter,
dan lain – lain. Total biaya atas perilaku buruk ini – termasuk pengenaan denda dan
penalti – adalah sekitar US$2,6 miliar. Hal tersebut tentunya membuat perusahaan telah
mengorbankan para pemegang saham. Hampir lima tahun setelah skandal Enron
mencuat, kejahatan kerah putih oleh korporasi AS tidak berkurang. Setelah kejatuhan
Enron, pemerintah membentuk Corporate Fraud Task Force (CFTF). Badan ini gencar
dalam melaksanakan tugasnya mengajukan para eksekutif buruk ke pengadilan.

Eksekutif Utama tak Disentuh


Namun masih ada kritikan atas usaha untuk memberantas kasus – kasus penipuan
tersebut. Para pengacara dan investor di bursa mengatakan bahwa praktik penipuan sudah
bagaikan wabah di korporasi AS. Dibutuhkan sanksi lebih keras untuk menghentikan itu
semua. Jacob Zamansky, seorang pengacara di New York, telah mengajukan gugatan
kepada perusahaan pialang besar di Wall Street (bursa saham terkenal AS). Ia
mengatakan masih banyak eksekutif yang harus dikenai hukuman untuk
mempertanggungjawabkan penipuan yang telah mereka lakukan. Jika Departemen
Kehakiman memang serius memperlihatkan penegakan hukum, para petinggi di bursa
saham dan korporasi AS harus ditindak. “Mulai tahun 2002 sampai Maret 2006 kami
telah menindak 1.000 kasus dan sebanyak 160 orang diantaranya adalah kelas eksekutif
dan Presiden perusahaan,” kata pejabat dari Departemen Kehakiman.

Tergiur Keuntungan Besar


Pemerintah telah memerangi kejahatan kerah putih, namun para eksekutif yang
bersalahitu sering sengaja melakukan penipuan karena tergiur dengan uang banyak.
Imbalannya bisa sangat besar dan mereka berharap tidak ketahuan. Akan tetapi,
sayangnya hal itu pasti akan bisa diketahui jika mereka tidak mempunyai kompas moral
yang sangat bagus. Sekarang ini, meski ada denda besar dan publikasi luas, para eksekutif
belum jera berbuat kesalahan. Hal itu akan membuat pemerintah terus sibuk pada tahun –
tahun mendatang. Apakah anda berpikir Wall Street dan korporasi Amerika Serikat telah
belajar dari kesalahan? “Oh, tidak. Mereka Belum jera,” kata Zamansky.

Pertanyaan
a. Bagaimana Anda menjelaskan hubungan antara kejahatan yang dilakukan oleh korporasi
– korporasi besar di Amerika Serikat dengan sistem ekonomi kapitalis globalyang
berlaku saat ini?
Karena dalam system ekonomi kapitalis tujuan manusia direndahkan hanya untuk
mengejar kemakmuran ekonomi (fisik) semata dan mengabaikan
k e k u a t a n   Tuhan. Sistem ekonomi ini juga melupakan tujuan tertinggi hakikat sebagai
manusia, yaitu kebahagiaan di akhirat. Maka tidak heran bila pertumbuhan ekonomi di
negara- negara barat tidak dilandasi oleh asas moralitas dan ke Tuhanan sehingga
kejahatan marak dilakukan oleh korporasi-korporasi besar di amerika serikat yang
menganut sistem ekonomi kapitalis global.
b. Menurut Anda, apakah korupsi dan manipulasi hanya terjadi pada sistem ekonomi
kapitalis saja? Bagaimana pendapat Anda tentang korupsi di negara penganut sistem
ekonomi komunis dan sistem ekonomi Pancasila yang diterapkan di Indonesia?
Hal itu juga berlaku pada sistem ekonomi komunis dan sistem ekonomi pancasila
yang diterapkan di Indonesia karena pada dasarnya system ekonomi apa pun dapat
saja memunculkan banyak persoalan yang bersifat tidak etis seperti korupsi dan
manipulasi lainnya. Etis tidaknya suatu tindakan lebih disebabkan oleh tingkat kesadaran
individual, bukan karena sistem ekonomi tersebut. Karena sistem pada dasarnya memiliki tujuan
yang baik untuk kesejahteraan, hanya saja dalam pelaksanaannya oleh individu terkadang tidak
sesuai dengan tujuan tersebut.

c. Bagaimana Anda menjelaskan perilaku korporasi – korporasi besar tersebut dikaitkan


dengan lima dimensi bisnis?
Dimensi ekonomi, dari sudut pandang ini kegiatan produktif dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Di satu sisi mereka telah memenuhi aspek dimensi ini yaitu dengan memperoleh
keuntungan tetapi di sisi yang lain mereka juga mencemari dimensi ini yaitu mencari
keuntungan dengan cara yang salah.

Dimensi etis, dari sudut pandang ini bisnis masih banyak menimbulkan pro dan kontra karena
belum semua pihak mempunyai pemahaman yang sama tentang pengertian etika dan ukuran
yang tepat untuk menilai etis tidaknya suatu tindakan bisnis. Tetapi dalam kasus ini korporasi-
korporasi tersebut telah melanggar dimensi etis karena sudah berprilaku tidak baik seperti
melakukan penipuan, suap dan lain-lain

Dimensi hukum, dari sudut pandang ini bisnis masih diatur oleh hukum yangmengatur perilaku
manusia dan bila dilanggar akan kena sanksi hukum. Dalam kasus ini korporasi-korporasi
tersebut sudah melanggar dimensi hukum karena sudah melakukan tindakan-tindakan yang
melanggar hukum dan sudah sering mendapatkan sanksi hukum.

Dimensi sosial, dari sudut pandang ini banyak pihak yang merasa dirugikan oleh korporasi yang
sewenang-wenang. Halini tentu menjadi koflik antara perusahaan dan pemegang saham yang
harus diperbaiki.

Dimensi spiritual, dari sudut pandang ini, banyak korporasi yang tidak menegakkan
kepercayaannya kepad Tuhan, mereka lebih berlomba-lomba untuk kesejahteraan diri sendiri,
sehingga dampaknya merugikan lingkungan dan merugikan sesama.

d. Menurut Anda, apakah ada yang salah dengan sistem ekonomi Pancasila sehingga
Indonesia mengalami Keterpurukan ekonomi menjelang akhir abad ke-20?
Sistem ekonomi di Indonesia tidak salah, hanya saja cara pelaksanaannya yang dilakukan oleh
manusia tidak sesuai dengan nilai yang terdapat dalam ciri-ciri dan prinsip Pancasila. Karena
memiliki kekuasaan, manusia cenderung untuk serakah, berlomba-lomba untuk memperkaya
golongan atas. Tanpa memperhatikan kondisi golongan bawah. Berkembangnya pengaruh
paham – paham bangsa Eropa di dunia timur termasuk Indonesia, tidak terlepas dari keadaan
Eropa saat itu & Kedatangan bangsa Eropa ke dunia timur salah
satu penyebabnya adalah karena ada rempah – rempah.
Satu bangsa yang merupakan sumber penghasil rempah – rempah adalah Indonesia. Disamping
itu , kedatangan bangsa Eropa ke dunia timur termasuk Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi
sebagai akibat dari revolusi prancis, revolusi industri dan merkantilisme yang berdampak
pada dunia internasional.

e. Sebagaimana dikatakan oleh Zamansky, para eksekutif perusahaan AS belum jera


walaupun hukum telah ditegakkan oleh pemerintah. Menurut Anda, apa yang kira – kira
menyebabkan para eksekutif AS tidak pernah jera melakukan kejahatan walaupun hukum
telah ditegakkan oleh pemerintah?
Penyebab para eksekutif AS tidak pernah merasa jera melakukan kejahatan walaupun
hukum telah ditegakkan oleh pemerintah adalah karena mereka merasa tidak pernah puas
dan cukup dengan apa yang telah mereka punya. Mereka juga diberikan hukuman tidak
dengan sewajarnya sehingga tidak menimbulkan efek jera kepada pelaku kejahatan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai