Anda di halaman 1dari 27

BAB 14

MOTIVASI
1. BEBERAPA PENDEKATAN MENGENAI
MOTIVASI
2. TEORI MOTIVASI ISI
3. TEORI PROSES (PROSES THEORY)
4. TEORI REINFORCEMENT
(REINFORMENT THEIRY)
5. PENDEKATAN SISTEM DALAM
MOTIVASI
MOTIVASI

Motivasi merupakan sesuatu yang


mendorong seseorang bertindak atau
berperilaku tertentu. Motivasi
membuat seseorang memulai,
melaksanakan dan mempertahankan
kegiatan tertentu.
BEBERAPA PENDEKATAN
MENGENAI MOTIVASI
1. Pendekatan Tradisional
2. Pendekatan Hubungan Manusia
3. Pendekatan Human Resource
Management.
Pendekatan Tradisional
Dipelopori oleh bapak manajemen yaitu Frederick W.
Taylor. Menurutnya motivasi seseorang didorong
oleh keinginan untuk memperolah gaji/uang

Pendekatan Hubungan Manusia (Human Relation)


Bahwa motivasi seseorang didorong oleh keinginannya
untuk berinteraksi dengan orang lain. Salah satu
pendukungnya adalah Elton Mayo

Pendekatan Human Resource Management


Kepentingan karyawan harus diperhitungkan.
Tanggung jawab terhadap pekerjaan, penyelesaian
pekerjaan, dan prestasi kerja merupakan sumber
motivasi penting untuk mendorong karyawan.
TEORI MOTIVASI ISI

1. Teori Motivasi Maslow


2. Teori Motivasi Alderfer (ERG)
3. Teori Motivasi David McClelland
4. Teori Motivasi Herzberg
5. Kritik terhadap Teori Isi.
TEORI MOTIVSI ISI
Pada dasarnya ingin melihat “apa” dari
motivasi tersebut. Ingin melihat faktor-faktor
dalam diri seseorang yang menyebabkan ia
berperilaku tertentu dan kebutuhan apa yang
ingin dipenuhi seseorang? Kenapa ia
terdorong untuk berperilaku tertentu?
Kebutuhan tersebut ingin dipenuhi, dan hal
ini menyebabkan seseorang berperilaku
tertentu. Beberapa tokoh yang mendukung
teori ini adalah Maslow, Herzberg, dan
McCleland.
Teori Motivasi Isi

Needs/ Drive/ Actions/


Kebutuhan Dorongan Tindakan

Kepuasan
Teori Motivasi Maslow
Menurutnya kebutuhan seseorang tersusun secara
hirarkis sebagai berikut:
a. Aktualisasi: kebutuhan untu berkembang,
kebutuhan untuk mewujudkan potensi diri
b. Pengakuan: kebutuhan untuk dihormati orang
lain, kebutuhan mampu menyelesaikan pekerjaan,
kebutuhan self-esteem
c. Sosial: kebutuhan akan cinta, perhatian, perasaan
bersatu, dan kontak dengan manusia lainnya
d. Keamanan: kebutuhan akan keamanan, bebas
dari ketakutan akan ancaman
e. Fisiologis: kebutuhan akan makan, minum,
sandang, tempat tinggal.
Teori Motivasi Alderfer (ERG)
Menurutnya dorongan motivasi timbul dari tiga
macam kebutuhan yang disebut ERG, yaitu:
a. Existence (E): kebutuhan makan, minum, gaji,
kondisi kerja
b. Relatedness (R): kebutuhan berhubungan dengan
orang lain
c. Growth (G): kebutuhan untuk lebih kreatif atau
produktif.
Teori Motivasi David McClelland
Menurutnya ada tiga kebutuhan dasar yang
memotivasi manusia, yaitu:
a. Kebutuhan akan kekuasaan (need for power atau
n-pow): manusia ingin mempunyai kekuasaan
b. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation atau
n-aff): manusia ingin berinteraksi dengan orang
lain
c. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement
atau n-ach): menusia ingin berprestasi dan
keinginan untuk sukses termasuk kekhawatiran
untuk kegagalan.
Menurut McClelland, orang yang mempunyai n-ach
tinggi punya cirri-ciri:
a. Suka mengambil tanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu persoalan
b. Suka menetapkan tanggung jawab yang
moderat, tujuan tersebut ditetapkan dengan
realistic
c. Suka feed-back yang cepat, dengan begitu akan
diperoleh evaluasi mengenai pekerjaannya.
Teori Motivasi Herzberg
Studi dilakukan pada tahun 1950-an, Ia berkesimpulan
ada dua factor yang menentukan motivasi
seseorang:
a. Faktor pendorong motivasi (Satisfiers): faktor yang
mendorong motivasi
b. Faktor hygiene (Dissatisfiers): bukan faktor
pendorong motivasi.
 
Kritik terhadap Teori Isi:
c. Kebutuhan seseorang berubah dari waktu ke waktu
dan dari individu ke individu lainnya
d. Perilaku manusia sering tidak konsisten, meskipun
kebutuhannya tetap sama
e. Reaksi orang terhadap pemenuhan kebutuhan berbeda
f. Bias budaya dapat berpengaruh terhadap kebutuhan.
TEORI PROSES (PROCESS
THEORY)
1. Teori Penghargaan Vroom
2. Model Porter-Lawler
3. Teori Motivasi Keadilan (Equity
Approach)
4. Teori Penentuan Tujuan (Goal
Setting Theory)
5. Kritik terhadap Teori Proses.
TEORI PROSES (PROCESS
THEORY)
Berusaha menjelaskan “bagaimana”
suatu motivasi. Motivasi timbul karena
adanya kebutuhan (needs), kemudian
ada harapan (expectancy) terhadap
kemungkinan memperoleh balasan
(reward) yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Teori Pengharapan Vroom
Ia melakukan kritik terhadap Herzberg dan teori lain
yang terlalu tergantung pada isi dan konteks kerja
dalam teori motivasi. Dia mengajukan teori yang
baru motivasi pengharapan. Menurutnya motivasi
seseorang akan tergantung pada antisipasi hasil
dari tindakannya (dapat negatif atau positif)
dikalikan dengan kekuatan penghargaan orang
tersebut bahwa hasi yang diperoleh akan
menghasilkan sesuatu yang dia inginkan.
Ada dua jenis penghargaan:
a. Pengharapan Usaha-Prestasi: individu mempunyai
pengharapan bagaimana hubungan antara usaha
dan prestasi
b. Pengharapan Prestasi-Hasil: individu mempunyai
pengharapan bagaimana hubungan antara
prestasi dengan hasil tertentu.
Besarnya motivasi akan tergantung dari valence dan
expectancy sekaligus.
Model Porter-Lawler
Merupakan pengembangan model Vroom.
Menurutnya prestasi kerja akan mendorong
kepuasan kerja, menurutnya prestasi
menghasilkan dua macam balasan:
a. Intrinsik: balasan dari internal kerja itu sendiri,
seperti pengakuan atau kepuasan mencapai
prestasi tertentu, dan
b. Ekstrinsik: balasan dari pihak luar, seperti gaji
dan promosi.

Karyawan akan mengevaluasi balasan tersebut untuk


melihat apakah cukup wajar (fair) dan cukup adil.
Apabila dirasakan cukup adil, karyawan akan
merasakan kepuasan kerja.
Teori Motivasi Keadilan (Equity Approach)
Bahwa motivasi, prestasi, dan kepuasan kerja
merupakan fungsi dari persepsi keadilan (atau
kewajaran) yang dirasakan oleh karyawan terhadap
balasan yang diterimanya. Keadilan diukur
berdasarkan rasio antara output yang dihasilkan
orang tersebut (misal, gaji atau promosi) dengan
input (misal, usaha atau ketrampilan). Kemudian
dibandingkan dengan rasio orang lain pada situasi
yang sama.
Teori Penentuan Tujuan (Goal Setting Theory)
Mengasumsikan manusia sebagai individu yang
berfikir (thinking individual), yang berusaha
mencapai tujuan tertentu. Psikolog Edwin Locke
berpendapat bahwa kecenderungan manusia untuk
menetapkan dan berusaha mencapai suatu tujuan
akan terjadi jika manusia memahami dan menerima
tujuan tertentu yang diharapkan.

Kritik terhadap Teori Proses


Teori proses motivasi tidak dapat langsung
diapliksikan. Manajer harus memahami dulu
bawahan dan kepribadian mereka, dan hal ini
memakan waktu dan usaha.
TEORI REINFORCEMENT
(REINFORCEMENT
THEORY)
1. Perubahan Perilaku
2. Kritik terhadap Teori Perlakuan
(Reinforcement).
TEORI REINFORCEMENT
(REINFORCEMENT THEORY)
Teori ini mencoba menjelaskan peranan balasan dalam
membentuk perilaku tertentu. Jika suatu perilaku
akan diberi balasan yang menyenangkan (rewarding),
maka perilaku tersebut akan diulangi lagi di masa
mendatang. Sebaliknya jika uatu perilaku diberi
hukuman (balasan yang tidak menyenangkan atau
punishment) maka perilaku tersebut tidak akan
diulangi lagi di masa mendatang. Pendekatan
semacam ini pada mulanya diterapkan dalam
eksperimen dengan menggunakan binatang, tetapi
kemudian psikolog B.F.Skinner mengembangkan teori
tersebut untuk manusia.
Proses Reinforcement

Respons masa
Stimulus Respons Konsekuensi
Mendatang
Perubahan Perilaku
Pada dasarnya ada empat jenis reinforcement:
1. Positif: ditujukan untuk memperkuat perilakutertentu
(perilaku tertentu diulangi lagi) dengan jalan
2. Penghindaran (Avoidance): manusia tidak melakukan
suatu perilaku tertentu karena ingin menghindari
konsekuensi yang tidak menyenangkan
3. Pemadaman (Extinction): digunakan tuntuk
memperlemah perilaku tertentu dengan jalan
mengabaikan, tidak ada reinforcement perilaku
tersebut
4. Hukuman (Punishment): dengan hukuman,
konsekuensi negatif (tidak menyenangkan) dilakukan
dan perilaku tertentu diharapkan tidak akan diulangi
lagi.
Kritik terhadap Teori Perlakuan
(Reinforcement)
Perubahan perilaku manusia nampak seperti
perubahan perilaku binatang atau robot, yang
nempaknya menyalahi anggapan bahwa manusia
merupakan mahluk yang dapat memilih.
PENDEKATA SISTEM
DALAM MOTIVASI
Pendekatan sistem mencoba
menggabungkan teori-teori yang
relevan dankemudian melihat elemen-
elemen yangmempengaruhi motivasi
dan perilaku manusia.
Porter dan Miles percaya ada tiga variabel yang
mempengauhi motivasi dalam organisasi:
a. Karakter individu
b. Pekerjaan, dan
c. Situasi kerja.
Variabel yang mempengaruhi Motivasi
dalam Organisasi
Karakteristik Karakterestik Karakteristik
Individu Pekerjaan Situasi Kerja
1. Minat Beberapa contoh: 1. Lingkungan
2. Sikap kerja langsung
- tipe balasan
- terhadap diri
sendiri
intrinsik - teman kerja
- terhadap pekerjaan - Tingkat otonomi - pengawas
- terhadap aspek - Feedback / 2. Organisasi
dari situasi umpan balik
kerja
- Sistem
3. Kebutuhan - Tingkat variasi penggajian
- Keamanan dalam tugas - Budaya
- Sosial organisasi
- Prestasi

Anda mungkin juga menyukai