3)
4)
5)
6)
7)
Robbins (2001) membagi teori motivasi menjadi 2 bagian yakni teori dini tentang motivasi,
yakni teori teori yang lahirnya lebih awal, dan teori kotemporer tentang motivasi adalah
deretan teori motivasi yang lebih baru, yang selanjutnya akan diuraikan yaitu:
1) Teori Teori Dini / Awal tentang Motivasi
a. Teori motivasi abraham maslow (teori kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk
piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan
itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan
penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling
tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi
penentu tindakan yang penting
a. Kebutuhan fisiologis (sandang, papan, pangan, seks, kebutuhan pokok ragawi)
b. Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
c. Kebutuhan sosial (berafiliasi dengan orang lain, berkumpul, dan berkawan)
d. Kebutuhan akan penghargaan (harga diri, otonomi, prestasi, status, pengakuan,
perhatian)
e.
Suka pekerjaan
Kreatif
Bertanggung jawab
Inovatif
Menghadapi tipe karyawan seperti ini manajer tidak perlu bertindak otoriter, akan
lebih baik bergaya demokratis. Suatu kesan yang dapat ditangkap dari teori X dan Y
ini adalah bahwa para manajer yang menerima asumsi teori X tentang manusia dapat
mempergunakan pendekatan langsung, mengendalikan dan mengawasi secara ketat
bawahan. Untuk asumsi teori Y para manajer dapat menawarkan sikap membantu,
mendukung, dan mempermudah orang orang mengembangkan kreativitas.
c. Teori Motivasi - Higiene (Teori dua faktor).
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu
disebutnya faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
a.
Aldefer berdalih seorang individu mungkin saja pada suatu ketika akan berusaha
memenuhi beberapa kebutuhannya secara simultan atau serentak
b. Teori kebutuhan David McClelland
Teori kebutuhan McClelland dikembangkan oleh David McClelland dan temantemannya. Teori kebutuhan McClelland berfokus pada tiga kebutuhan yang
didefinisikan sebagai berikut:
1) kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar,
berusaha keras untuk berhasil.
2) kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku
sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
3) kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan
antarpersonal yang ramah dan akrab.
c. Teori Penetapan Tujuan
Teori ini dikemukakan oleh Edwin Locke, teori ini menguraikan hubungan antara
tujuan dengan prestasi kerja. Konsepnya adalah bahwa karyawan yang memahami
tujuan organisasi dapat berpengaruh terhadap perilaku kerjanya. Dengan menetapkan
tujuan yang lebih menantang atau sulit terukur hasilnya akkan dapat meningkatkan
prestasi. Asumsinya adalah para karyawan berkomitmen terhadap tujuan, percaya
diri, atau mempunyai keefektifan diri dan kinerja (prestasi) dianggap penting.
Teori ini menuntun para manajer pada perspektif dimana dengan menetapkan tujuan
tujuan yang lebih rinci, lebih sulit dan menantang dan bila itu bisa diterima oleh
anggota organisasi, akan dapat mengantarkan organisasi mencapai kinerja yang lebih
bagus.
d. Teori Penguatan
bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensi yang mengarah pada konsekuensi
yang positif dan menghindari konsekuensi yang tidak menyenangkan. Terdapat tiga
jenis penguatan yang dapat digunakan manajer untuk memodifikasi motivasi anak
buah:
1) Penguatan positif: memberikan penghargaan plus kenaikan imbalan atas
prestasi bagus karyawan
B.F skinner dalam robbins dan coulter (2004) menjelaskan teori penguatan bahwa
orang kemungkinan besar berprilaku seperti yang dikehendaki apabila ia mendapat
imbalan untuk berbuat hal itu. Dan perilaku yang tidak diberi imbalan, atau yang
kena hukuman, berkurang kemungkinannya untuk diulangi. Manfaat dari teori ini
adalah para manajer dapat mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang
dipimpinnya dengan memperkuat tindakan tindakan yang mereka ( para anggota)
anggap menguntungkan.
Daftar Pustaka
Ardana, Komang; Mujiati, Ni Wayan; Ayu Sriathi, Anak Agung,Perilaku Keorganisasian edisi
kedua, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2009
http://difadasaputri.blogspot.com/2013/04/tugas-perilaku-keorganisasian-merangkum.html
http://desipurnamasariartikel.blogspot.com/
PerilakuOrganisasi
MOTIVASI
Nama Anggota:
I Komang Yusa Dharmadi
1206305069
1206305070
1206305157
I Ketut Jayantara
1206305186