Anda di halaman 1dari 13

PENGANTAR MANAJEMEN

Teori Motivasi dan Komunikasi


DOSEN PENGAMPU: Mner Jeffry L. A. Tampenawas, SE., MM.

OLEH KELOMPOK 2:
1. Putri Beslar
2. Graciella Pangemanan
3. Keizy Robot
4. Andini Mamonto
5. Valentino Muliawan
MOTIVASI
Menurut G. R. Terry: sebuah keinginan yang ada pada diri seseorang yang merangsangnya
untuk melakukan berbagai tindakan. Menurut Abraham Maslow: tenaga pendorong dari
dalam yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya.

A. Berbagai Pandangan Tentang Motivasi Dalam Organisasi


- Model Tradisional
Model tradisional dari motivasi berhubungan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah.
Model ini mengisyaratkan bahwa manajer menentukan bagaimana pekerjaan – pekerjaan harus
dilakukan dan digunakannya system pengupahan insentif untuk memotivasi para pekerja – lebih
banyak berproduksi, lebih banyak menerima penghasilan.

Pandangan Tradisional menganggap bahwa para pekerja pada dasarnya malas, dan hanya dapat
dimotivasi dengan penghargaan berwujud uang. Dalam banyak situasi pendekatan ini cukup efektif.
Sejalan dengan meningkatnya efesiensi, karyawan yang dibutuhkan untuk tugas tertentu dapat
dikurangi. Lebih lanjut, manajer mengurangi besarnya upah insentif. Pemutusan hubungan kerja
menjadi biasa dan pekerja akan mencari keamanan atau jaminan kerja daripada hanya kenaikan upah
kecil dan sementara.

- Model Hubungan Manusiawi


Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial
karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang
dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.

- Model Sumber Daya Manusia


McGregor, Maslow, Argyris dan Likert mengkritik model hubungan manusiawi, bahwa seorang
bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan,
tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti, dalam arti lebih
menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih
besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.

B. Model Tradisional dan Hubungan Manusiawi


1. Model Tradisional
Dalan hal ini aspek yang sangat penting dari pekerjaan para manajer adalah membuat para
karyawan dapat menjalankan tugas mereka yang tidak membosankan dan berulang-ulang dengan
cara yang lebih efisien. Secara tradisional, para manajer mendorong atau memotivasi tenaga kerja
dengan memberikan imbalan berupa gaji/ upah yang makin meningkat. Pandangan ini menganggap
bahwa pada dasarnya para karyawan malas dan dapat didorong kembali hanya dengan imbalan
keuangan. Meskipun demikian, para manajer semakin lama semakin mengurangi jumlah imbalan
tersebut.

2. Model Hubungan Manusiawi (human relation model)


Model ini lebih menekankan dan menganggap penting adanya faktor kontak sosial yang dialami
para karyawan dalam bekerja daripada faktor imbalan seperti di atas. Dalam hal ini manager
membangun motivasi karyawan dengan cara memenuhi kebutuhan sosial mereka dan mebuat
mereka merasa penting dan berguna.

C. Teori Motivasi
1. Teori Maslow
Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun 1943. Teori ini
mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan hirarkinya. Berikut ini 5 kebutuhan
manusia yang dibahas di dalamnya.

- Kebutuhan Fisiologis, kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman, pakaian, udara, tempat
tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang paling dasar. (baca juga: pengertian minat menurut para ahli)
- Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman akan kekerasan fiisk ataupun psikis.
Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan
lainnya.
- Kebutuhan Sosial, dalam hal ini kebutuhan untk mencintai dan dicintai. Manusia adalah makhluk
sosial, sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam kehidupan mereka.
- Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis, sosial, dan
keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan dihargai orang lain.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi. Biasanya kebutuhan ini
merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.

2. Teori Mc Clelland
Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di dalam diri manusia, yang
mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland, individu dapat memiliki motibasi jika
memang dirinya memiliki keinginan untuk berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3
kebutuhan yang dijelaskan di dalam teori ini.
- Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk mengambil tugas yang bisa
dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini, seseorang harus bisa menentukan tujuan
yang logis dengan memperhitungkan resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan
inovatif.
- Kebutuhan Afiliasi.
- Kebutuhan Kekuasaan, kebutuhan ini dapat terlihat pada diri seseorang yang ingin memiliki
pengaruh atas diri orang lain. Mereka haruslah peka terhadap struktur pengaruh antara satu sama
lainnya, bahkan mencoba untuk menguasai orang tersebut hingga mengatur tingkah lakunya

3. Teori X dan Y Mc Gregor


Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian dikembangkan
MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku manusia. Kedua teori ini yang
kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.
A. Teori-teori X:
- Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan menghindari hal
tersebut.
- Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja, maka harus dilakukan pemaksaan dan
pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma serta diarahkan agar dapat mencapai tujuan dari
organisasi.
- Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan diri sendiri atas
segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung jawab.

Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan para manager
menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut adalah benar serta bisa diamati dari
perilaku manusia. Namun sesuai dengan anggapa yang ada, teori tersebut memang tidak bisa
menjawab semua pertanyaan. Untuk itulah, Mc Gregor menjawabnya dengan menggunakan teori
yang didasarkan pada kenyataan.

B. Teori – teori Y:
- Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan bermain dan
istirahat.
- Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak, tak hanya menerima namun
juga ikut mencari tanggung jawab.
- Ada kemampuan yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas yang
digunakan untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas di seluruh pegawai.
- Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk mengarahkan
kepada tujuan organisasi.

4. Teori Motivasi Herzberg


- Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H. Teori ini menjelaskan
bagaimana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-faktor yang dapat memberikan kepuasan
kerja ataupun tidak. Berdasarkan penelitian yang ada, dua kelompok faktor tersebut dapat
mempengaruhi individu dalam organisasi yaitu motivasi. Motivasi di sini sebagai faktor dari sumber
kepuasan kerja seperti prestasi, tanggung jawab, dan penghargaan.
- Kelompok dari faktor kedua merupakan “iklim baik” yang mana dapat dibuktikan bukan sebagai
sumber dari kepuasan kerja namun sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini biasanya
merupakan kondisi kerja, hubungan antara individu, serta teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan
dari faktor faktor ini bisa mengurangi ketidakpuasan kerja lebih efisien, namun tidak bisa
mengakibatkan dorongan kerja. Faktor “iklim baik” ini tidak akan memicu motivasi hanya saja jika
tidak ada fakor ini maka tidak berfungsinya faktor motivasi.

5. Teori ERG Clyton Aldefer


Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang memiliki kepanjangan dari
E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi, R=Relatedness yang mana kebutuhan yang
dikaitkan dengan pihak lainnya, serta G=Growth menyatakan sebagai kebutuhan untuk tumbuh.
Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat penting. Pertama, jika dilihat secara
konseptual maka akan terlihat persamaan diantara model atau teori yang dikembangkan oleh
Alderfer dan Maslow. Hal ini dikarenakan Existence berkaitan dengan hirarki pertama dan kedua
yang ada di dalam teori Maslow. Relatedness berkaitan dengan hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalma
konsep Maslow.
Sedangkan Growth memiliki arti yang sama dengan self actualization pada teori Maslow. Kedua
teori dari Alderfer ini memang lebih menekankan pada segala jenis kebutuhan manusia tersebut
diusahakan untuk dapat dipenuhi secara serentak. Bila teori Alderfer ini diperhatikan lebih lanjut
maka akan tampak beberapa hal dibawah ini:

- Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan membuat keinginan untuk
memuaskannya semakin besar.
- Kuatnya keinginan untuk memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” akan semakin besar bila kebutuhan
rendah telah dapat dipenuhi dengan baik.
- Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatannya lebih tinggi, maka akan membuat
keinginan memenuhi kebutuhan yang mendasar lebih besar.

Pandangan ini sepertinya didasarkan pada sifat pragmatisme manusia, yang mana dikarenakan
dasar akan keterbatasannya maka seseorang bisa menyesuaikan dirinya pada kondisi yang objektif.
Dengan kata lain memusatkan fokus dan perhatiannya pada hal-hal yang mungkin bisa dicapainya.

D. Proses Penghargaan
Penghargaan (Reward dan Insentif)

Penghargaan diberikan kepada seseorang karena keanggotaan atau keterlibatan seseorang.


Umumnya setiap pegawai/karyawan memperoleh hak yang sama dalam sistem reward (Abbah, 2014),
misalnya: tambahan gaji, pemberian fasilitas dan kenaikan biaya hidup. Selain reward, seseorang akan
diberikan insentif sesuai dengan kinerja (Mangkunegara, 2002). Tujuan dari pemberian insentif adalah
agar karyawam mau mengerahkan energinya untuk menghasilkan kinerja yang terbaik. Secara umum
bentuk insentif berupa uang (financial incentive) dan insentif tidak berupa uang melainkan berupa
pengakuan.

Reward dan insentif merupakan bentuk nyata dari motivasi kepada pegawai atau karyawan agar
bekerja dengan semagat berprestasi untuk mewujudkan tujuan suatu lembaga/organisasi. Melihat
dampak dari pemberian motivasi maka sudah selayaknya para pimpinan sebuah lembaga dan manajer
dalam suatu perusahaan atau organisasi tidak menutup mata agar tercapai tujuan yang diinginkan
bersama.

E. Pembentukan Perilaku, Teori Keadilan


- Proses pembentukan perilaku ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

Rangsangan tanggapan konsekuensi tanggapan di waktu yang akan datang

(stimulus) konsekwensi

- Teori keadilan
Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung mambandingkan antara
a) masukan- masukan yang mereka berikan pada pekerjaannya daalm bentuk pendidikan,
pngalaman, latihan dan usaha
b) Hasil- hasil (penghargaan- penghargaan yang mereka terima, seperti juga mereka
membandingkan balas jasa yang diterima karyawan lain dengan yang diterima dirinya
untuk pekerjaan yang sah.
KOMUNIKASI
A. Pengertian
Menurut James A. F. Stoner: Komunikasi merupakan proses dimana seseorang yang sedang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Menurut Rogers & D. Lawrence Kincaid: Komunikasi adalah suatu proses dimana dua oramh
atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi satu dengan yang lainnya, yang
pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.
B. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi, ide, pendapat, dan perasaan
yang terjadi antara dua orang atau lebih. Contoh komunikasi interpersonal (antarpribadi)
seperti percakapan antara kedua teman, percakapan keluarga, dan percakapan antara tiga
orang. Komunikasi interpersonal bisa terjadi dimana saja ketika menonton film, belajar, dan
bekerja.
Komunikasi interpersonal bisa disebut komunikasi antarpribadi. Efektivitas antarpribadi
ditentukan oleh seberapa jelas pesan yang disampaikan.
- Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal:
1. Bahasa yang digunakan bisa formal dan informal.
2. Memakai media tertentu misal telepon, ponsel, dan e-mail.
3. Dilakukan dua orang atau lebih yang bersifat terbuka dan komunikatif.
- Pengertian Komunikasi Interpersonal Menurut Para Ahli
Mengutip dari jurnal "Komunikasi Antar Pribadi" buatan Drs. Syahrul Abidin, M.A, ada
beberapa pengertian komunikasi interpersonal menurut para ahli, yaitu:
1. Joe Ayres
Menurut Joe Ayres, tidak ada makna seragam diantara para pakar dalam mengartikan
komunikasi interpersonal. Beberapa orang menandai komunikasi ini sebagai sebuah
tingkatan dari proses terjadinya komunikasi antar manusia.
2. Dean Barnlund
Menurut Dean Barnlund, komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang
melibatkan orang lain. Komunikasi interpersonal terjadi ketika melakukan interaksi yang
berfokus pada isyarat verbal dan nonverbal serta saling berbalas. Jika tidak ada proses
pertukaran verbal dan nonverbal maka tidak disebut proses komunikasi antarpribadi.
3. Gerald Miller
Gerald Miller membedakan komunikasi interpersonal dan bukan komunikasi
antarpribadi. Perbedaanya terletak pada cultural atau sosiologi (keanggotaan kelompok).
Komunikasi antarpribadi melandaskan persepsi dan reaksi pada karakter psikologis yang
unik dari individu.
4. John Steward dan Gary D’Angelo

Komunikasi interpersonal berfokus pada kualitas komunikasi yang terjalin dari masing-
masing pribadi. Adanya hubungan satu sama lain memiliki keunikan, berperasaan,
bermanfaat, dan merefleksikan diri sendiri. Dalam komunikasi seseorang dapat bertindak
dan memilih peran sebagai komunikan dan komunikator.

5. Joseph DeVito
Joseph DeVito mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai proses pengiriman dan
penerimaan pesan antara dua orang, atau kelompok kecil orang yang memberikan efek
umpan balik (feedback).
6. Barnlund Johannessen
Barnlund Johannessen menjabarkan komunikasi antarpribadi ketika orang-orang
bertatap muka secara langsung, melakukan interaksi, dan berfokus pada pertukaran
verbal dan nonverbal.
7. Efendi
Menurut Effendi komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi pada dua
orang dan melakukan percakapan. Kontak tersebut bisa bertatap muka atau melalui
telepon sehingga menimbulkan timbal balik.
- Tujuan Komunikasi Interpersonal
Menurut De Vito (1997) tujuan komunikasi antarpribadi untuk berpikir, melakukan
penalaran, menganalisis, dan merenung.
Mengutip dari jurnal "Komunikasi Antarpribadi Pustakawan Dengan Pemustaka Dalam
Memberi Layanan Jasa Di Perpustakaan" yang dibuat Daryono, tujuan komunikasi
interpersonal yaitu:
 Mempengaruhi sikap dan perilaku orang lain.
 Membantu orang lain.
 Menolong orang lain.
 Bertukar pikiran.
 Memecahkan masalah.
 Menyampaikan informasi.
 Membina hubungan.
 Saling mempengaruhi dan bermain.
 Mengenal diri sendiri dan orang lain.
 Berbagi pengalaman.
 Menumbuhkan motivasi.
 Melakukan kerjasama.
- Proses Komunikasi Interpersonal
De Vito menjelaskan model komunikasi interpersonal secara umum. Mengutip dari jurnal
"Proses Komunikasi Interpersonal Bawahan Tuna Rungu-Wicara dengan Atasannya" yang
dibuat oleh Immanuel Khomala Wijaya, model ini digunakan untuk proses komunikasi
interpersonal.
1. Pengirim (Source) dan Penerima (Receiver) Pesa
Dalam komunikasi interpersonal ada dua orang atau lebih yang berkomunikasi. Salah
satu orang mengirim pesan sementara orang yang lain menerima dan menerjemahkan
pesan tersebut.
Dalam berkomunikasi ada proses decoding dan encoding. Decoding adalah kegiatan
memberi makna pesan yang disampaikan. Sementara encoding adalah kegiatan
memproduksi pesan.
Kedua aktifitas ini menggambarkan proses komunikasi interpersonal. COntoh
komunikasi interpersonal encoding ketika berbicara atau menulis. Sementara decong
dilakukan ketika mendengar dan membaca.
2. Message (pesan)
Pesan adalah sinyal yang bekerja sebagai stimulus bagi komunikan (receiver). Pesan bisa
berbentuk suara, bau, rasa, visual, dan kombinasinya.
Pesan bisa dilakukan secara terencana, tidak sengaja, dan asal bicara. PAda komunikasi
interpersonal dapat mengirim dan menerima pesan yang bisa diekspresikan secara
verbal dan non verbal. Pesan nonverbal bisa berupa gestur tangan, gerak mulut, dan
mata.
3. Feedback (umpan balik)
Dalam menyampaikan pesan akan menerima proses umpan balik. Feedback adalah
reaksi yang muncul ketika seseorang menyampaikan pesan. Orang yang menerima pesan
bisa mendengar dan menulis pesan tersebut.
4. Kalimat pembuka
Kalimat pembuka ini berisi kumpulan informasi yang diberikan sebagai pengantar,
sebelum informasi utama. Kalimat pembuka atau feedforward ini bisa untuk meyakinkan
untuk orang yang menerima pesan supaya bisa mengerti.
5. Channel atau Media
Proses komunikasi membutuhkan media untuk menyalurkan pesan bisa sampai ke
penerima. Media dalam komunikasi interpersonal bisa berupa telepon, email, atau
bertemu secara langsung.

6. Noise (hambatan)
Dalam komunikasi interpersonal ada hambatan yang bisa mengganggu. Hambatan ini
bisa menghalangi penerima pesan memproses informasi. Orang yang menerima pesan
bisa salah paham. Contoh hambatan dalam komunikasi interpersonal misal mati listrik
yang menyebabkan saluran komunikasi bisa terhambat.
C. Komunikasi Organisasi
- Pengertian
1) Menurut Pace & Faules: Pace dan Faules adalah keliru satu ilmuwan yang merumuskan
wacana definisi komunikasi organisasi. Mereka menjelaskan bahwa komunikasi organisasi
ialah sebuah perilaku pengorganisasian yg terjadi (di pada suatu organisasi) dan
bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu melakukan transaksi serta memberi
makna atas apa yang sudah terjadi.
2) Menurut Arnold & Feldman: Arnold serta Feldman pula sudah mengemukakan definisi
tentang komunikasi organisasi. Arnold serta Feldman mengatakan definisi komunikasi
organisasi yang lebih sederhana. Mereka menyebutkan bahwa komunikasi organisasi ialah
suatu proses pertukaran berita di antara orang-orang yang ada di dalam sebuah pada
organisasi, yg melalui proses atau tahapan secara umum mencakup tahapan-tahapan:
attention (atensi), comprehension (komprehensi), acceptance Alaihi Salam true
(penerimaan menjadi sebuah kebenaran), dan retention (retensi atau penyimpanan).
3) Menurut Ron Ludlow: keliru satu ilmuwan komunikasi, yaitu Ron Ludlow juga
mendefinisikan mengenai komunikasi organisasi. Ludlow berkata bahwa komunikasi
organisasi artinya suatu acara komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR)
termasuk pada dalamnya mengenai korelasi internal, korelasi pemerintah dan hubungan
investor pada suatu organisasi. dengan kata lain, bagi Ludlow, komunikasi organisasi
merupakan suatu bentuk program komunikasi perusahaan, yang dikaji pada pada bidang
PR.
4) Menurut Frank Jefkins: Frank Jefkins pula mendefinisikan komunikasi organisasi.
Menurutnya, komunikasi organisasi merupakan suatu bentuk komunikasi yang
direncanakan antara sebuah organisasi dengan publiknya atau warga luas daerah dia
berada untuk mencapai tujuan tertentu. dari pengertian ini, maka yang dianggap menjadi
sebuah pelaku komunikasi organisasi artinya organisasi menjadi sebuah institusi, yang
berarti dianggap sebagai satu kesatuan pihak yg sedang berhadapan dengan sasaran
komunikasi tertentu yg berada pada luar dirinya. interaksi atau komunikasi antar anggota
organisasi, hubungan antar anggota dengan pemimpin, dapat disimpulkan bukan ialah
suatu komunikasi organisasi.
5) Menurut Devito: Devito menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah
perjuangan pengiriman serta penerimaan pesan baik pada grup formal ataupun informal
organisasi. dalam pengertian ini dapat kita simpulkan bahwa subjek pelaku komunikasi
organisasi, bisa berupa kelompok yang bersifat formal, atau kelompok yg bersifat informal
pada dalam suatu organisasi eksklusif. Itu berarti komunikasi organisasi terjadi pada pada
organisasi itu sendiri dan bukan di luar organisasi tadi.
6) Menurut Wiryanto: Pengertian komunikasi lainnya disebutkan sang Wiryanto.
berdasarkan Wiryanto, komunikasi organisasi merupakan sebuah proses penyampaian
serta penerimaan pesan dalam sebuah organisasi eksklusif. Pengertian ini agaknya senada
dengan pengertian berasal Devito bahwa komunikasi organisasi terjadi pada pada sebuah
organisasi itu sendiri.

Dari enam pendapat ahli mengenai definisi komunikasi organisasi, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah proses yang terjadi dalam suatu organisasi
berupa penyampaian, penerimaan serta pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama (anggota serta
pemimpin organisasi).

- Manfaat Komunikasi Organisasi


1) Dengan mengetahui teori komunikasi organisasi, maka sebagai seorang individu yang
hidup dalam lingkungan atau kelompok organisasi tertentu dapat memahami posisi kita
dalam organisasi atau kelompok tersebut.
2) Pemahaman mengenai komunikasi organisasi dapat memperkuat hubungan antar
anggota dan pimpinan organisasi. Sehingga umur organisasi dapat bertahan lebih lama
dan akan tumbuh rasa ingin menjaga serta merawat organisasi tersebut.
3) Mempermudah tercapainya tujuan organisasi. Hal ini dikarenakan terbentuknya
komunikasi yang baik, sehingga antar anggota dan setiap pimpinan unit memahami
perbedaan pendapat yang hadir dalam setiap diskusi pada organisasi tersebut.
4) Mengetahui teori komunikasi organisasi dapat membuat seorang individu menyesuaikan
diri serta menempatkan diri dengan baik dalam organisasi atau kelompok tersebut.
5) Mengetahui tugas seorang pemimpin dan anggota dalam suatu organisasi. Pemahaman
mengenai teori komunikasi organisasi dapat membuat kita sebagai sadar akan tugas-
tugas sebagai seorang pemimpin maupun anggota dalam sebuah organisasi, kesadaran
ini dapat meningkatkan kerja maupun efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh bersama.

- Fungsi Komunikasi Organisasi


1) Fungsi informatif: fungsi yang pertama ini dijelaskan oleh Sendjaja bahwa organisasi
bertindak sebagai suatu sistem yang memproses informasi. Proses informasi yang hadir
dalam organisasi tersebut diharapkan mampu memberikan dan menerima informasi
dengan baik untuk tercapainya kelancaran dalam organisasi tersebut.
2) Fungsi regulatif: fungsi yang kedua komunikasi organisasi diharapkan dapat
memperlancar peraturan serta pedoman yang telah ditetapkan oleh anggota dan
pemimpin organisasi tersebut.
3) Fungsi persuasif: fungsi ketiga merupakan fungsi untuk memberi perintah. Fungsi ini
dilakukan oleh pemimpin organisasi untuk mempersuasi anggotanya daripada
memerintah anggotanya untuk melakukan sesuatu. Fungsi persuasi dianggap dapat
mempermudah, karena cara yang lebih halus (daripada memerintah) akan lebih dihargai
oleh anggota tersebut terhadap tugas yang diberikan.
4) Fungsi integratif: fungsi keempat atau yang terakhir berkaitan dengan penyediaan
saluran atau hal-hal yang dapat mempermudah anggota organisasi untuk melakukan dan
melaksanakan tugas tertentu dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
https://drholix.wixsite.com/megalomania/single-post/2017/01/17/pandangan-motivasi-
dalam-organisasi

https://www.google.com/amp/s/dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi/amp

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://stie-igi.ac.id/wp-
content/uploads/2020/04/IGI-MATERI-VII.PENGTR.-Manajemen_Motivasi-
2020.docx&ved=2ahUKEwjR-
K66_uv6AhUmErcAHVrwBlEQFnoECAwQAQ&usg=AOvVaw0hk8eLgsa-Flc24Qsw2AD1

pengertian.apa-itu.net/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html

https://katadata.co.id/amp/safrezi/berita/61641c388b290/pengertian-tujuan-dan-
proses-komunikasi-interpersonal

https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai