Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN TUGAS

Teori C dan Y Mc gregor

Teori X
Teori X isinya adalah anggapan bahwa pekerja tidak ada semangat kerja. Gaya manajemen
ini mengandaikan bahwa karyawan rata-rata memiliki sedikit atau tidak punya ambisi,
menghindarkan diri dari pekerjaan atau tanggung jawab dan lebih mementingakan tujuan
dirinya sendiri. Umumnya, Teori X gaya manajer berfikir bahwa karyawan mereka kurang
cerdas, malas atau bekerja semata-mata untuk pendapatan. Karena anggapan ini, Teori X
menyimpulkan tenaga kerja rata-rata lebih efisien di bawah pengawasan dan pengaturan
secara terus menerus dibawah kendali manager. Manajer Teori X percaya bahwa semua
tindakan harus ditelusuri dan individu yang bertanggung jawab diberi hadiah langsung atau
teguran sesuai dengan hasil tindakannya. Gaya manajerial ini lebih efektif bila digunakan
untuk memotivasi tenaga kerja yang tidak termotivasi secara melekat pada diri untuk
melakukan pekerjaan. Ini dikarenakan biasanya dilakukan di profesi dimana promosi jarang
terjadi dan dimana pekerja melakukan tugas yang sifatnya berulang.
Teori Y
Teori Y kontras dengan Teori X. Teori Y berisi anggapan/asumsi bahwa orang-orang dalam
angkatan kerja termotivasi secara internal, menikmati kerja di perusahaan dan bekerja untuk
memperbaiki diri tanpa imbalan dengan langsung. Pada teori ini Karyawan dianggap salah
satu aset yang sangat berharga bagi perusahaan dan sangat mendorong kerja internal
perusahaan. Teori Y menyatakan karyawan tertentu dapat berkembang pada tantangan
yang mungkin dihadapi dan memperbaiki kinerja perseorangan. Pekerja lebih mengambil
tanggung jawab penuh atas pekerjaan mereka dan tidak perlu diawasi terus menerus untuk
menciptakan kualitas dan standar produk yang lebih baik lagi. Menurut saya apabila
dibandingkan lebih baik Teori Y mungkin memiliki hubungan yang lebih baik dengan atasan
serta berpotensi memiliki suasana yang sehat di tempat kerja.
Teori Motivasi dari Herzberg

Teori motivasi yang dikemukakan oleh Herzberg dan kelompoknya. Teori ini sering disebut
dengan M – H atau teori dua faktor, bagaimana manajer mengendalikan faktor-faktor yang
bisa membuahkan kepuasan kerja atau ketidakpuasan kerja. Berdasarkan penelitian telah
dikemukakan dua kelompok faktor yang mempengaruhi seseorang dalam organisasi ialah
motivasi. Disebut bahwa motivasi yang sesungguhnya sebagai faktor sumber kepuasan
kerja adalah prestasi, upah, keamanan kerja, promosi, penghargaan dan tanggung jawab.
Apabila tidak terdapat faktor ekstrinsik diatas maka akan terjadinya ketidakpuasan yang
dapat menurunkan motovasi. Kelompok faktor kedua adalah ”iklim baik” dibuktikan bukan
sebagai sumber kepuasan kerja justru sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini
adalah kondisi kerja, hubungan antar pribadi, teknik pengawasan dan gaji. Perbaikan faktor
ini akan mengurangi ketidakpuasan kerja, tetapi tidak akan menimbulkan dorongan kerja.
Faktor ”iklim baik” tidak akan menimbulkan motivasi, tetapi tidak adanya faktor ini akan
menjadikan tidak berfungsinya faktor ”motivasi”.

b. Teori Motivasi Prestasi dari Mc. Clelland


Konsep penting lain dari teori motivasi yang didasarkan dari kekuatan yang ada pada diri
manusia adalah motivasi prestasi menurut Mc Clelland seseorang dianggap mempunyai
apabila dia mempunyai keinginan berprestasi lebih baik daripada yang lain pada banyak
situasi Mc. Clelland menguatkan pada tiga kebutuhan menurut Reksohadiprojo dan
Handoko (1996 : 85) yaitu :
1. Kebutuhan prestasi tercermin dari keinginan mengambil tugas yang dapat dipertanggung
jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar
dapat memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan
inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi, kebutuhan ini ditujukan dengan adanya bersahabat.
3. Kebutuhan kekuasaan, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai
pengaruh atas orang lain, dia peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dan ia mencoba
menguasai orang lain dengan mengatur perilakunya dan membuat orang lain terkesan
kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.

Teori Motivasi Maslow

Teori Maslow Maslow dalam Reksohadiprojo dan Handoko (1996), membagi kebutuhan
manusia sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling rendah atau minimal kebutuhan yang
harus tercukupi agar dapat hidup seperti makan,minum, perumahan, oksigen, tidur dan
sebagainya.
2. Kebutuhan Rasa Aman
Seperti tingkatan setelah kebutuhan pokok atau fisiologis terpenuhi, ada kebutuhan lanjutan
yaitu rasa aman. Kebutuhan ini merupakan keamanan akan perlindungan dari bahaya
kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya
pada saat mereka tidak lagi bekerja.
3. Kebutuhan Sosial
Jika kebutuhan fisiologis dan rasa aman telah terpuaskan secara minimal, maka akan
muncul kebutuhan sosial,yaitu kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi dana interaksi yang
lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan kebutuhan akan
adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan
sebagainya.
4. Kebutuhan Penghargaan
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan keinginan untuk dihormati, dihargai atas prestasi
seseorang, pengakuan atas kemampuan dan keahlian seseorang serta efektifitas kerja
seseorang. Ini merupakan kebutuhan yang tinggi atau tidak pokok
5. Kebutuhan Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan hirarki kebutuhan dari Maslow yang paling tinggi. Aktualisasi diri
berkaitan dengan proses pengembangan potensi yang sesungguhnya dari seseorang.
Kebutuhan untuk menunjukkan kemampuan, keahlian dan potensi yang dimiliki seseorang.
Malahan kebutuhan akan aktualisasi diri ada kecenderungan potensinya yang meningkat
karena orang mengaktualisasikan perilakunya. Seseorang yang didominasi oleh kebutuhan
akan aktualisasi diri senang akan tugas-tugas yang menantang kemampuan dan
keahliannya.
Teori Maslow mengasumsikan bahwa orang berkuasa memenuhi kebutuhan yang lebih
pokok (fisiologis) sebelum mengarahkan perilaku memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi
(perwujudan diri). Kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi seperti perwujudan diri mulai mengembalikan perilaku
seseorang. Hal yang penting dalam pemikiran Maslow ini bahwa kebutuhan yang telah
dipenuhi memberi motivasi. Apabila seseorang memutuskan bahwa ia menerima uang yang
cukup untuk pekerjaan dari organisasi tempat ia bekerja, maka uang tidak mempunyai daya
intensitasnya lagi. Jadi bila suatu kebutuhan mencapai puncaknya, kebutuhan itu akan
berhenti menjadi motivasi utama dari perilaku. Kemudian kebutuhan kedua mendominasi,
tetapi walaupun kebutuhan telah terpuaskan, kebutuhan itu masih mempengaruhi perilaku
hanya intensitasnya yang lebih kecil.

PERBEDAAN
- Teori Maslow berbicara tentang kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memotivasi
seseorang, sementara teori Herzberg berbicara tentang penyebab kepuasan dan
ketidakpuasan. Teori Herzberg menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan motivasi dan
demotivasi. Menurut hierarki kebutuhan Maslow, kebutuhan manusia dapat diklasifikasikan
menjadi lima kategori dasar sebagai kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan
kepemilikan, kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

- Menurut teori dua faktor Herzberg, terdapat dua faktor yaitu faktor kebersihan dan faktor
motivasi yang mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan.
- Menurut Mclelan, menurut saya adalah motivasi yang harusnya memenuhi 3 kebutuhan
yang berguna untuk kebutuhan tambahan namun membuat nyaman dan semangat kerja.
- Menurut teori mc gregor, dua teori bertolak belakang ini untuk membandingkan cara yang
lebih efisien untuk mengajak dan mengatur dengan tekanan kepada karyawan sebagai
motivasi paksaan atau memotivasi dari dalam dengan lekat agar karyawan berkembang
secara individual .

2. Menurut saya, hal yang harus ditambahkan tidak ada namun tidak semua teori dapat
direalisasikan. Tergantung dengan keadaan yang sesuai dan lingkungan kerja itu sendiri.
Teori yang paling tepat ialah teori maslow karna lebih mengutamakan motivasi kebutuhan
pokok, dan bertingkat sekala dengan kebutuhan yang lain. Mulai dari kebutuhan yang paling
ringan dan yang paling tinggi namun tidak pokok. Sehingga teori ini sangat diperlukan bagi
manusia agar tidak salah mengartikan atau membedakan mana hal yang lebih penting dan
mana yang tidak. Namun bukan berarti teori yang lain tidak berguna, seperti teori mclelland
yang juga memotivasi dari segi kebutuhan affiliasi, dan apresiasi yang meningkatkan
kepercayaan diri karyawan atau anggota agar bekerja lebih giat. Sehingga teori di atas
dapat dilaksanakan semua tergantung dari lingkungan kerja itu sendiri.

3. Sebagai manager mungkin kita dapat menggunakan teori X Y mc gregor dengan teori Y.
Yang menganggap dan percaya karyawan memiliki motivasi tinggi dan kepercayaan diri
yang cukup. sehingga kita juga dapat memotivasi dari dalam, agar ia dapat berkembang.
Selain itu sebagai manager kita juga harus tegas terhadap bawahan agar mereka memiliki
batasan sendiri untuk melakukan pekerjaan dengan benar. Akan tetapi, senagai manager
kita juga tidak dapat semena-mena, dan harus memenuhi kebutuhan karyawan, atau
penghargaan kepada mereka sesuai kinerja masing2

Anda mungkin juga menyukai