Disusun Oleh :
Dwi Rahma Maulani
22110243
Dengan munculnya motif tertentu pada diri seseorang, yang disebabkan oleh adanya
kebutuhan dalam dirinya sendiri. Jika situasinya sangat penting dan emosional bagi seseorang,
mungkin ada beberapa alasan.
Motif dalam psikologi berasal dari bahasa Latin movene, yang berarti bergerak
(Cabang: 1964). Menurut Alex Sobur, alasan dalam psikologi, berdasarkan buku psikologi
umum (2009: 267), adalah dorongan, keinginan dan kekuatan pendorong itu sendiri.Menurut
psikologi, salah satu alasannya adalah untuk menunjukkan kekuatan yang terkandung dalam
organisme yang mendorong kita untuk melakukan sesuatu, atau kekuatan pendorong.
Motivasi dalam psikologi adalah keadaan dalam individu atau tubuh yang mengarahkan
perilaku ke suatu tujuan. Definisi lain dari motivasi dalam psikologi oleh Alex Sobur (2009:
268) Motivasi dalam psikologi adalah untuk menghasilkan motif dalam psikologi, untuk
menghasilkan gerakan atau untuk mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk
mencapai kepuasan / tujuan.
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing2 teori yang ada di slide ke-13.
▪ Teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of Needs) dari Abraham Maslow
Teori kebutuhan manusia secara hierarki sebagai berikut:
a. Kebutuhan Fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya)
b. Kebutuhan Rasa Aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional)
c. Kebutuhan Sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan)
d. Kebutuhan akan Penghargaan (pujian, penghargaan, piagam, status, dsb.)
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan
pemenuhan diri sendiri)
1) Existence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan akan tetap bisa hidup sesuai
dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi kebutuhan
fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
2) Relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang
lain. Kebutuhan ini sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslow.
3) Growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk
memiliki pengaruh yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau lingkungan.
Realisasi dari kebutuhan penghargaan dan perwujudan diri dari Maslow.
Kelemahan teori motivasi prestasi yang dikemukakan oleh Atkinson dan David
McClelland :
1. Motivasi hanya didorong oleh kekuatan motif dan kebutuhan dasar yang terlibat,
harapan keberhasilannya, dan nilai insentif yang terlekat pada tujuan saja.
2. Terkadang pendektan antara atasan dan bawahan tidak berjalan secara efektif.
Teori Y
Pemimpin yang termasuk dalam kategori Teori Y cenderung memandang
pegawainya secara optimis. Mereka melihat para pegawai dari sisi positif. Ini
berpengaruh pada cara kepemimpinan mereka yang tidak terpusat pada 1 figur.
Pemimpin dengan kategori Y akan memotivasi untuk bekerjasama, partisipatif, dan
percaya pada pegawai dan timnya.
Menurut Douglas, Teori Y akan membuat pegawai tidak menjadi seperti mesin.
Cara kerja seperti ini lebih relevan dengan dunia kerja modern. Pegawai pun akan
termotivasi untuk bekerja dalam jangka waktu yang lebih lama. Metode kepemimpinan
Y pun dianggap kian populer.
Kelebihan Teori X
Gaya manajemen Teori X mungkin cocok untuk jenis tempat kerja terstruktur
yang digerakkan oleh proses ini. Penelitian telah menunjukkan bahwa gaya manajemen
Teori X menghasilkan kontrol yang ketat, kebijakan yang ketat, dan sistem hukuman
dan penghargaan yang memperkuat keyakinan.
Kelebihan Teori Y
Teori Y – orang memiliki motivasi diri dan menikmati tantangan pekerjaan.
Manajer dengan asumsi ini memiliki hubungan yang lebih kolaboratif dengan orang-
orangnya, dan memotivasi mereka dengan membiarkan mereka bekerja atas inisiatif
mereka sendiri, memberi mereka tanggung jawab, dan memberdayakan mereka untuk
membuat keputusan.
Kelemahan Teori X dan Y
Mereka telah diterapkan pada praktik pengambilan keputusan daripada untuk
memajukan kesimpulan dari pekerjaan penelitian. Kerugian utama yang berbeda dari
Teori X dan Teori Y adalah bahwa mereka diajukan sebagai seperangkat asumsi yang
menantang — seorang supervisor dimotivasi oleh Teori X atau oleh Teori Y.
3. Misal Anda seorang manajer di salah satu divisi SDM/ Marketing/Produksi (pilih
salah satu), ingin meningkatkan kinerja para staf;
a. Teori motivasi apa yang akan gunakan?
b. Buatkan langkah2/upaya cara Anda memotivasi staf.
Ketika saya menjadi seorang manajer salah satu divisi SDM nanti, saya ingin
menggunakan Teori Motivasi X dan Y untuk memotivasi dan membangkitkan kinerja para staf.
Karena, teori ini berpendapat mengenai bagaimana cara memotivasi karyawan untuk mau
bertindak sesuai dengan yang diharapkan organisasi. Selain itu, Teori X menghasilkan kontrol
yang ketat, kebijakan yang ketat, dan sistem hukuman dan penghargaan yang memperkuat
keyakinan. Sedangkan, Teori Y membuat seseorang memiliki motivasi diri dan menikmati
tantangan pekerjaan, sehingga mereka bekerja atas inisiatif mereka sendiri, bertanggung jawab,
dan mendapat kesempatan untuk membuat keputusan. Itulah mengapa saya memilih Teori X
dan Y untuk meningkatkan kinerja para karyawan.
Langkah-langkah saya dalam memotivasi karyawan dengan Teori Motivasi X dan Y,
adalah :
1. Menciptakan komunikasi yang efektif antara karywan dengan manajer dan sebaliknya.
2. Memberikan perintah dengan jelas sehingga karyawan dapat dengan mudah
mengerjakan tugas yang diberikan.
3. Mengatur secara mikro atau ruang yang sedikit untuk kesalahan dengan batasan waktu
dan kualitas bagi karyawan.
4. Memberikan lingkungan yang ketat tetapi santai sehingga mengalirkan ide-ide baru.
5. Mendorong karyawan untuk berpikir lebih dari biasanya untuk menciptakan peluang
baru bagi perusahaan dan meningkatkan pendapatan melalui inovasi yang kreatif.
6. Memberikan hadiah atau penghargaan pada karyawan atas hasil kerjanya yang
maksimal baik itu material maupun nonmaterial.
7. Memberikan hukuman pada pegawai jika melanggar peraturan-peraturan pekerjaan
dengan sanksi yang tegas baik itu sanksi tertulis maupun tidak tertulis.
8. Memberikan karyawan motivasi-motivasi untuk bekerjasama, bertindak partisipatif,
dan percaya pada timnya.
9. Memberikan karyawan kebebasan untuk mengambil sebuah keputusan, dengan cara ini
karyawan akan berpikir secara kreatif dan inovatif serta dapat bertanggung jawab
dengan pilihannya sendiri.
10. Memperhatikan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Referensi