Anda di halaman 1dari 5

MOTIVASI

PENGERTIAN MOTIVASI

Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal.
Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri atau
pun dari hal atau orang lain.

Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita
mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini
kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi kita
semua awalnya “baik”.

PENGERTIAN MOTIVASI MENURUT PARA AHLI :

Menurut Walgito (2002):


Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang berarti
kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif
sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang
disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan
didalam individu yang membangkitkan, Memelihara dan mengarahkan tingkah laku
menuju pada tujuan atau sasaran.
Menurut Gunarsa (2003):
Terdapat dua motif dasar yang menggerakkan perilaku seseorang, yaitu motif biologis
yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan motif sosial yang
berhubungan dengan kebutuhan sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan tingkat
motif menjadi enam, yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih
sayang, kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam
Mahmud, 1990).
Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984):
Motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang mendorong individu untuk
bertsindak.latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara
kognitif,afektif dan psikomotorik pada individu yang bersangkutan.
Menurut Chung dan Meggison adalah:
Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan
tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi
berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan).
Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:
Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorangagar mau
melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya
mengandung unsur dorongan dan keinginan.
TUJUAN PEMBERIAN MOTIVASI

1. Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan


2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
3. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan
5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
6. Mengefektifkan pengadaan karyawan
7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
8. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan
9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
10. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

TEORI MOTIVASI

 Teori motivasi kebutuhan : Abrahan H. Maslow


Teori ini lebih dikenal dengan teori hierarchi kebutuhan. Perilaku individu menurut teori
ini akan ditentukan oleh kebutuhan yang paling kuat.
Menurut abraham maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk
tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak
penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi
manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.
Lima (5) kebutuhan dasar maslow - disusun berdasarkan kebutuhan yang paling penting
hingga yang tidak terlalu krusial :
1. Kebutuhan fisiologis
Contohnya adalah : sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan
kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain
sebagainya.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Contohnya adalah : bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari
rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
3. Kebutuhan sosial
Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari
lawan jenis, dan lain-lain.
4. Kebutuhan penghargaan
Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan
bakat dan minatnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih tepat
apabila berbagai kebutuhan manusia digolongkan sebagai rangkaian dan
bukan sebagai hierarki. Dalam hubungan ini, perlu ditekankan bahwa :
“Kebutuhan yang satu saat sudah terpenuhi sangat mungkin akan timbul lagi
di waktu yang akan datang”. Pemuasaan berbagai kebutuhan tertentu,
terutama kebutuhan fisik, bisa bergeser dari pendekatan kuantitatif menjadi
pendekatan kualitatif dalam pemuasannya.
 Teori Kebutuhan Berprestasi : McClelland
McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for
Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan
kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi
merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan
sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit.
Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers)
memiliki tiga ciri umum yaitu :
a) Sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan
moderat
b) Menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya
mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran
misalnya,
c) Menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka,
dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Menurut teori ini kebutuhan manusia ada tiga, yaitu :.
 Kebutuhan akan kekuasaan
 Kebutuhan akan berafiliasi
 Kebutuhan akan berprestasi
Apabila kebutuhannya telah mendesak, maka kebutuhan itu akan termotivasi
untuk memenuhinya. Jika kebutuhan akan kekuasaan makin tinggi, maka
orang akan berusaha untuk bersikap senang memberi perhatian untuk
mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, mencari posisi pimpinan,
berusaha tampil berbicara dimuka umum.
Jika kebutuhan akan afiliasi mendesak, maka orang akan bersikap dan
bertindak untuk membentuk orang lain yang membutuhkan, berusaha
membina hubungan yang menyenangkan dan saling pengertian.
Jika kebutuhan akan berprestasi makin tinggi, maka orang akan berusaha
menetapkan suatu tujuan yang penuh tantangan namun masih mungkin
dicapai, melakukan pendekatan yang realistis terhadap resiko, bertanggung
jawab atas penyelesaiannya.
 Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Teori Alderfer dikenal dengan akronim “ERG” . Akronim “ERG” dalam teori Alderfer
merupakan huruf-huruf pertama dari tiga istilah yaitu : E = Existence (kebutuhan akan
eksistensi), R = Relatedness (kebutuhanuntuk berhubungan dengan pihak lain, dan G =
Growth (kebutuhan akan pertumbuhan).
Jika makna tiga istilah tersebut didalami akan tampak dua hal penting. Pertama, secara
konseptual terdapat persamaan antara teori atau model yang dikembangkan oleh Maslow
dan Alderfer. Karena “Existence” dapat dikatakan identik dengan hierarki pertama dan
kedua dalam teori Maslow; “ Relatedness” senada dengan hierarki kebutuhan ketiga dan
keempat menurut konsep Maslow dan “Growth” mengandung makna sama dengan “self
actualization” menurut Maslow. Kedua, teori Alderfer menekankan bahwa berbagai jenis
kebutuhan manusia itu diusahakan pemuasannya secara serentak.
Apabila teori Alderfer disimak lebih lanjut akan tampak bahwa :
 Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan
untuk memuaskannya;
 Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang “lebih tinggi” semakin besar
apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
 Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi,
semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
 Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman
motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor”
dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong
berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang,
sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor
yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan
perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
 Teori Keadilan
Inti teori ini terletak pada pandangan bahwa manusia terdorong untuk menghilangkan
kesenjangan antara usaha yang dibuat bagi kepentingan organisasi dengan imbalan yang
diterima. Artinya, apabila seorang pegawai mempunyai persepsi bahwa imbalan yang
diterimanya tidak memadai, dua kemungkinan dapat terjadi, yaitu : Seorang akan
berusaha memperoleh imbalan yang lebih besar, atau Mengurangi intensitas usaha yang
dibuat dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Dalam menumbuhkan persepsi tertentu, seorang pegawai biasanya menggunakan empat


hal sebagai pembanding, yaitu :
1. Harapannya tentang jumlah imbalan yang dianggapnya layak diterima
berdasarkan kualifikasi pribadi, seperti pendidikan, keterampilan, sifat pekerjaan
dan pengalamannya
2. Imbalan yang diterima oleh orang lain dalam organisasi yang kualifikasi
dan sifat pekerjaannnya relatif sama dengan yang bersangkutan sendiri
3. Imbalan yang diterima oleh pegawai lain di organisasi lain di kawasan yang
sama serta melakukan kegiatan sejenis
4. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jumlah dan jenis
imbalan yang merupakan hak para pegawai.

Anda mungkin juga menyukai