Anda di halaman 1dari 8

PERILAKU ORGANISASI

Atribut Atribut Sosial

DOSEN PEMBIMBING : Drs. ARIEF SYAH SAFRIANTO, MM


DI SUSUN OLEH : LALU MOHAMAD FERDIAWAN
NIM : 2134021164

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN (SRJ) R.303
A. Pengertian Motivasi
Akar kata motivasi adalah dari bahasa Latin yaitu “movore”, yang artinya
adalah gerak atau dorongan untuk bergerak. Sementara itu, dalam bahasa Inggris,
motivasi dikenal dengan sebutan “motive” yang artinya daya gerak atau alasan.
Dalam Bahasa Indonesia, asal kata motivasi adalah “motif”, yang artinya daya upaya
yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif menjadi dasar dari kata
motivasi yang bisa diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Maka dari itu,
dengan kata lain pengertian motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong
tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi
kebutuhan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sementara itu, dalam psikologi,
pengertian motivasi adalah usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan
yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

Kesimpulan :
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

B. Konsep Motivasi Dasar


Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang
ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini
digunakan untuk menjelaskan perbedaaan-perbedaan dalam intensitas perilaku
dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang kuat.
Selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah perilaku.
Kemudian menurut Nimran (2005 : 47) mendefinisikan motivasi adalah
sebagai keadaan dimana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada
pencapaian hasil-hasil tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa :
a. Produktivitas
b. Kehadiran atau Prilaku kerja kreatifnya.
Sedangkan menurut Adair (2007 : 192) Motivasi adalah apa yang membuat
orang melakukan sesuatu, tetapi arti yang lebih penting dari kata ini adalah bahwa
motivasi adalah apa yang membuat orang benar-benar berusaha dan mengeluarkan
energi demi apa yang mereka lakukan. Definisi yang sederhana dari kata ‘motivasi’
mungkin “membuat orang mengerjakan apa yang harus dikerjakan dengan rela dan
baik”.
Jenis-jenis Motivasi
Motivasi digolongkan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :
a. Motivasi internal
Motivasi internal adalah motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang tanpa
dipengaruhi oleh orang lain untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
b. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal adalah motivasi yang datang dari luar diri seseorang dengan
harapan dapat mencapai sesuatu tujuan yang dapat menguntungkan dirinya.
Motivasi kerja tampak dalam dua segi yang berbeda yakni :
a. Pertama
Kalau dilihat dari segi aktif atau dinamis, motivasi kerja tampak sebagai suatu usaha
positif dalam menggerakkan dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja agar
produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
b. Kedua
Jika dilihat dari segi pasif motivasi nampak sebagai suatu kebutuhan juga sekaligus
menggerakkan dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut kearah
yang diinginkan.
Kesimpulan :
Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada
dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini
digunakan untuk menjelaskan perbedaaan-perbedaan dalam intensitas perilaku
dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang kuat.
Selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah perilaku.

C. Teori Motivasi
Banyak sekali teori-teori yang membahas mengenai motivasi. Dan hampir
kebanyakan teori-teori yang ada tersebut membahas hubungan motivasi dengan
kebutuhan manusia. Dengan tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,
maka kerja motivasi akan otomatis sehingga dapat mewujudkan. Berikut ini
beberapa teori-teori motivasi yang ada.
1. Teori Hierarki Maslow
Teori ini dikemukakan oleh Abraham Maslow, seorang psikologi pada tahun
1943. Teori ini mengungkapkan jika 5 kebutuhan manusia tersebut berdasarkan
hirarkinya. Dimulai dari kebutuhan yang sangat mendasar hingga mencapai
kebutuhan yang paling tinggi. Hal-hal ini dibahas dalam teori Hirarki Kebutuhan.
Berikut ini 5 kebutuhan manusia yang dibahas di dalamnya. Kebutuhan Fisiologis,
kebutuhan manusia yang berupa makanan, minuman, pakaian, udara, tempat
tinggal, dan kebutuhan kebutuhan lainnya yang digunakan untuk bertahan hidup.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang paling dasar. (baca juga: pengertian minat
menurut para ahli) Kebutuhan Keamanan, merupakan kebutuhan dari rasa aman
akan kekerasan fiisk ataupun psikis. Misalnya saja seperti lingkungan yang bebas
polusi, rasa aman dari kekerasan dan ancaman, dan lainnya. Kebutuhan Sosial, dalam
hal ini kebutuhan untk mencintai dan dicintai. Manusia adalah makhluk sosial,
sehingga tentunya membutuhkan orang lain di dalam kehidupan mereka.
Kebutuhan Penghargaan, kebutuhan ini biasanya ada setelah kebutuhan fisiologis,
sosial, dan keamanan sudah terpenuhi. Setiap orang tentunya ingin diakui dan
dihargai orang lain. (baca juga: pengertian bakat menurut para ahli) Kebutuhan
Aktualisasi Diri, kebutuhan ini adalah kebutuhan yang tertinggi. Biasanya kebutuhan
ini merupakan kebutuhan seseorang yang ingin memenuhi ambisi pribadi.

2. Teori Motivasi MC Clelland


Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di
dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland,
individu dapat memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk
berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di
dalam teori ini. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk
mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini,
seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan
resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif.

3. Teori X dan Y Mc Gregor


Teori motivasi ini menggabungkan dari terori eksternal dan internal yang kemudian
dikembangkan MC Gregor. Gregor merumuskan dua perbedaan dasar dari perilaku
manusia. Kedua teori ini yang kemudian dikenal dengan Teori X dan Y.

A. Teori-teori X:

Kebanyakan pekerja itu malas, tidak senang bekerja bahkan jika bisa akan
menghindari hal tersebut. Karena pada dasarnya memang tidak senang bekerja,
maka harus dilakukan pemaksaan dan pengendalian. Bahkan diperlakukan hukuma
serta diarahkan agar dapat mencapai tujuan dari organisasi. (baca juga: macam –
macam kecerdasan)
Rata rata pekerja memang lebih ingin dibimbing, memiliki ambisi kecil, kemauan diri
sendiri atas segalanya, dan terkadang berusaha untuk menghindari tanggung jawab.
Teori ini memang masih banyak digunakan beberapa organisasi dikarenakan para
manager menganggap jika anggapan-anggapan dalam teori tersebut adalah benar
serta bisa diamati dari perilaku manusia. Namun sesuai dengan anggapa yang ada,
teori tersebut memang tidak bisa menjawab semua pertanyaan. Untuk itulah, Mc
Gregor menjawabnya dengan menggunakan teori yang didasarkan pada kenyataan.

B. Teori – teori Y:

Berikut ini anggapan dasar dalam teori Y:


Usaha fisik dan mental yang telah dilakukan manusia sama dengan kegiatan bermain
dan istirahat. Rata Rata seseorang akan mau belajar jika dalam kondisi yang layak,
tak hanya menerima namun juga ikut mencari tanggung jawab. Ada kemampuan
yang sangat besar dalam kecerdikan, daya imajinasi, serta kualitas yang digunakan
untuk memecahkan masalah dalam organisasi yang tersebar luas di seluruh pegawai.
Pengendalian yang dilakukan dari luar hukuman bukanlah cara yang tepat untuk
mengarahkan kepada tujuan organisasi.
4. Teori Motivasi Herzberg
Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H.
Teori ini menjelaskan bagaiamana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-
faktor yang dapat memberikan kepuasan kerja ataupun tidak. Berdasarkan
penelitian yang ada, dua kelompok faktor tersebut dapat mempengaruhi individu
dalam organisasi yaitu motivasi. Motivasi disini sebagai faktor dari sumber kepuasan
kerja seperti prestasi, tanggung jawab, dan penghargaan.Kelompok dari faktor kedua
merupakan “iklim baik” yang mana dapat dibuktikan bukan sebagai sumber dari
kepuasan kerja namun sebagai sumber ketidakpuasan kerja. Faktor ini biasanya
merupakan kondisi kerja, hubungan antara individu, serta teknik pengawasan dan
gaji. Perbaikan dari faktor faktor ini bisa mengurangi ketidakpuasan kerja lebih
efisien, namun tidak bisa mengakibatkan dorongan kerja. Faktor “iklim baik” ini tidak
akan memicu motivasi hanya saja jika tidak ada fakor ini maka tidak berfungsinya
faktor motivasi.

5. Teori ERG Clyton Alderfer


Teori yang dikemukakan oleh Aldefer ini dikenal dengan teori ERG yang
memiliki kepanjangan dari E=Existence yang mana kebutuhan akan eksistensi,
R=Relatedness yang mana kebtuuhan yang dikaitkan dengan pihak lainnya, serta
G=Growth menyatakan sebagai kebutuhan untuk tumbuh. (baca juga: Pola asuh
anak usia dini) Makna dari ketiga istilah ini memiliki dua poin yang sangat penting.
Pertama, jika dilihat secara konseptual maka akan terlihat persamaan diantara
model atau teori yang dikembangkan oleh Alderfer dan Maslow. Hal ini dikarenakan
Existence berkaitan dengan hirarki pertama dan kedua yang ada di dalam teori
Maslow. Relatedness berkaitan dengan hirarki kebutuhan 3 dan 4 di dalma konsep
Maslow. (baca juga: kognitif, afektif dan psikomotorik) Sedangkan Growth memiliki
arti yang sama dengan self actualization pada teori Maslow. Kedua teori dari Alderfer
ini memang lebih menekankan pada segala jenis kebutuhan manusia tersebut
diusahakan untuk dapat dipenuhi secara serentak. Bila teori Alderfer ini diperhatikan
lebih lanjut maka akan tampak beberapa hal dibawah ini:
Semakin tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu, maka akan membuat
keinginan untuk memuaskannya semakin besar. Kuatnya keinginan untuk
memuaskan kebutuhan “lebih tinggi” akan semakin besar bila kebutuhan rendah
telah dapat dipenuhi dengan baik. Semakin sulit memuaskan kebutuhan yang
tingkatannya lebih tinggi, maka akan membuat keinginan memenuhi kebutuhan yang
mendasar lebih besar. Pandangan ini sepertinya didasarkan pada sifat pragmatisme
manusia, yang mana dikarenakan dasar akan keterbatasannya maka seseorang bisa
menyesuaikan dirinya pada kondisi yang objektif. Dengan kata lain memusatkan
fokus dan perhatiannya pada hal-hal yang mungkin bisa dicapainya.

Kesimpulan :
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya
tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan
dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang.

DAFTAR PUSTAKA

Sederajat, Akhmad. 2017. Teori teori motivasi. Di akses pada 11 Mei 2023 dari,
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/

Savitra, Khanza. 2017. 5 Teori motivasi. Di akses pada 11 Mei 2023 dari,
https://dosenpsikologi.com/teori-teori-motivasi

Satria. 2015. Teori Konsep Motivasi. Di akses pada 11 Mei 2023 dari,
https://www.materibelajar.id/2016/04/teori-konsep-motivasi-pengertian-
jenis.html?m=1

Abdi, Husnul. 2021. Pengertian Motivasi. Di akses pada 11 Mei 2023 dari,
https://www.liputan6.com/hot/read/4681419/pengertian-motivasi-menurut-para-
ahli-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dikenali
PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Apa pengertian motivasi menurut KBBI ?


Jawab : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian motivasi adalah
dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

2. Apa yang di maksud dengan konsep motivasi dasar?


Jawab : Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang
ada dalam diri setiap individu untuk memulai dan mengarahkan perilaku. Konsep ini
digunakan untuk menjelaskan perbedaaan-perbedaan dalam intensitas perilaku
dimana perilaku yang bersemangat adalah hasil dari tingkat motivasi yang kuat.
Selain itu konsep motivasi digunakan untuk menunjukkan arah perilaku.

3. Sebutkan macam macam motivasi


Jawab :
a. Motivasi internal
Motivasi internal adalah motivasi yang tumbuh dari dalam diri seseorang tanpa
dipengaruhi oleh orang lain untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan
b. Motivasi eksternal
Motivasi eksternal adalah motivasi yang datang dari luar diri seseorang dengan
harapan dapat mencapai sesuatu tujuan yang dapat menguntungkan dirinya.

4. Jelaskan teori motivasi MC Clelland


Jawab : Konsep penting dari teori motivasi ini adalah pada kekuatan yang ada di
dalam diri manusia, yang mana merupakan motivasi prestasi. Menurut MC Clelland,
individu dapat memiliki motibasi jika memang dirinya memiliki keinginan untuk
berprestasi lebih baik dibandingkan lainnya. Terdapat 3 kebutuhan yang dijelaskan di
dalam teori ini. Kebutuhan prestasi yang tercermin dari keinginanya untuk
mengambil tugas yang bisa dipertanggung jawabkan secara individu. Dalam hal ini,
seseorang harus bisa menentukan tujuan yang logis dengan memperhitungkan
resiko yang ada serta melakukannya secara kreatif dan inovatif.

5. Jelaskan Teori motivasi Herzberg


Jawab : Teori Herzberg ini sering dikenal sebagai teori dua faktor atau teori M-H.
Teori ini menjelaskan bagaiamana seorang manajer bisa mengendalikan faktor-
faktor yang dapat memberikan kepuasan kerja ataupun tidak. Berdasarkan
penelitian yang ada, dua kelompok faktor tersebut dapat mempengaruhi individu
dalam organisasi yaitu motivasi. Motivasi disini sebagai faktor dari sumber kepuasan
kerja seperti prestasi, tanggung jawab, dan penghargaan

Anda mungkin juga menyukai