Anda di halaman 1dari 4

MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN

A.Peran Motivasi dan Kepemimpinan dalam Organisasi dan Manajemen

Motivasi merupakan sesuatu yang mendorong seseorang bertindak atau berperilaku


tertentu.Manager adalah seseorang yang mencapai tujuan organisasi menggunakan orang lain.
Pemahaman mengenai motivasi bukan hal yang mudah.Motivasi berhubungan dengan
kekuatan(dorongan) yang berada dalam diri manusia.

Kepemimpinan sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan memiliki peranan penting dalam
kerangka manajemen, karena peranan seorang pemimpin adalah penjabaran dan serangkaian fungsi
kepemimpinan. Bahwa fungsi kepemimpinan pada hakekatnya adalah salah satu dari peranan
manajer untuk menjadikan pengikut/bawahannya penuh kemauan serta kesediaan memberikan
pengabdian tujuan organisasi.

Pada dasarnya kepemimpinan, memiliki peranan serta bertujuan untuk:

A) Memberikan atau menyajikan berbagai pengertian (understanding), mengenai berbagai hal


yang berkaitan dengan masalah masalah kepemimpinan.
B) Memberi berbagai penafsiran serta pendekatan terhadap permasalahan yang berkaitan
dengan kepemimpinan.
C) Memberikan pengaruhnya dalam menggunakan berbagai cara dan pendekatan untuk
memecahkan berbagai masalah yang terkait dengan ruang lingkup kepemimpinan

B.Pengertian Dasar Mengenai Motivasi

Pengertian motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu atau usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu
tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya.

Sedangkan menurut Para Ahli Psikologi memberikan definisi yang berbeda-beda tentang
motivasi. Perbedaan ini disebabkan oleh sudut pandang mereka yang berbeda. Akan tetapi yang
diinginkan adalah sama. Sebagai contoh:

1. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa


Motivasi adalah dorongan atau kehendak yang menyebabkan timbulnya semacam
kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak dengan perkataan lain karena tingkah
laku tersebut dilatarbelakangi oleh adanya motif, maka disebut tingkah laku bermotivasi.
2. Menurut Weiner, 1990
Motivasi sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita
mencapai tujuan tertentu dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.
3. Menurut Uno, 2007
Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang
yang diindikasikan dengan adanya: hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan
dan cita-cita, penghargaan dan penghormatan.
4. Menurut Hamalik, 1992:173
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
5. Wikipedia bahasa Indonesia
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan
ketekunan.
6. Hasibuan, 2003
Motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan
agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi.

C.Perspektif Kebutuhan Mengenai Motivasi

Perspektif kebutuhan terkait dengan proses pertama bagaimana motivasi menjadi perilaku yaitu,
mengenai kebutuhan dan kesenjangan akan kebutuhan. Terdapat beberapa teori terkenal yang
mencoba menjelaskan motivasi perspektif kebutuhan, yaitu :

 Teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow

Teori ini diperkenalkan oleh seorang psikolog Abraham Maslow. Maslow menyatakan bahwa orang –
orang atau individu teemotivasi untuk berperilaku dalam pekerjaannya untuk memenuhi
kebutuhannya yang terdiri dari 5 tingkatan kebutuhan yaitu :

Kebutuhan Fisik, kebutuhan paling dasar dari manusia yang akan memotivasi mereka untuk bekerja
adalah kebutuhan fisik. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan makanan, kebutuhan biologis dan
lainnya. Dalam sebuah perusahaan, kebutuhan ini akan terpenuhi jika tenaga kerja atau individu
mendapatkan upah minimum yang mereka kehendaki dan lingkungan kerja yang nyaman.

Kebutuhan Keamanan, kebutuhan akan keamanan ini bukan sekedar untuk merasa aman dari
berbagai gangguan fisik maupun mental, akan tetapi juga perasaan aman akan ketidakpastian dimasa
datang. Oleh karena itu, diantara contoh akan kebutuhan ini adalah rencana pascapensiun dari
pekerjaan, tunjangan di hari tua dan lain sebagainya.

Kebutuhan Sosial, merupakan kebutuhan untuk berinteraksi dan diterima di lingkungan sosial.
Perusahaan dapat memenuhi kebutuhan ini melalui penciptaan kondisi yang memungkinkan para
tenaga kerja untuk berinteraksi satu sama lain dalam pekerjaannya secara fleksibel dan terbuka.

Kebutuhan akan penghargaan, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan ini dengan menerapkan
sistem pemberian penghargaan yang jelas bagi setiap tenaga kerja, kemudian juga dengan
menciptakan budaya organisasi yang menghargai setiap upaya yang dilakukan oleh tenaga kerja.
Kebutuhan Aktualisasi Diri, kebutuhan ini dapat berupa adanya tuntutan untuk pengembangan
karier yang jelas, pekerjaan yang menantang dan lain lain.

 Teori ERG dari Clayton Alderfer

ERG merupakan singkatan dari Existence, Relatedness, dan Growth. Teori ini diperkenalkan oleh
Clayton Alderfer. Ada 2 perbedaan dari teori ini dengan teori Maslow yaitu :

Kebutuhan Untuk Berfiliasi, McClelland memandang bahwa kebutuhan ini merupakan kelanjutan
dari apa yang telah dikerjakan. McClelland menjelaskan bahwa sekalipun seseorang dapat melakukan
komunikasi dan interaksi yang lebih cepat dan hemat melalui kemajuan teknologi seperti telepon
serta berbagai alat telekomunikasi lainnya, kebutuhan akan berinteraksi sosial tetap menjadi sesuatu
yang tak dapat dihilangkan, artinya seseorang tetap memiliki kebutuhan akan interaksi sosial.

Kebutuhan Akan Kekuasaan, McClelland memandang bahwa kebutuhan ini terkait dengan tingkatan
dari seseorang dalam melakukan kontrol atas situasi dan lingkungan yang dihadapinya. Hal ini terkait
dengan apa yang dinamakan sebagai kesuksesan dan kegagalan bagi seseorang. Kekhawatiran akan
kegagalan bagi seseorang barangkali dapat menjadi dorongan motivasi untuk sukses, sebaliknya bagi
yang lain, kekhawatiran terhadap kesuksesan mungkin merupakan dorongan motivasi baginya.
DAFTAR PUSTAKA

http://siak.stiemp.ac.id/_el/upload/assignment/2023205158/20223@2021@61201@mkk203@mtr-
m@2023205158_9.pdf

https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-malang/economi/makalah-pengantar-
manajemen-motivasi-dan-kepemimpinan/43516300

https://www.studocu.com/id/document/universitas-malikussaleh/akuntansi/makalah-pengantar-
manajemen-tentang-motivasi-bab-2-perspektif-dalam-motivasi/47108545

Anda mungkin juga menyukai