FAKTOR-FAKTOR KEWIRAUSAHAAN
Dosen Pengampu : Novi Indah Aderita, S.Kep.NS.MPH
Disusun Oleh :
Siti Fatimah (19121115)
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang berarti dorongan atau daya
penggerak. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu,
cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk
mencapai hasil kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak
ada artinya bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan
kemampuan, kecakapan dan ketermpilan yang dimiliknya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu karyawan mau
bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas yang tinggi.
Beberapa definisi mengenai motivasi, diantaranya:
2
Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan
pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah
dorongan atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan suatu tindakan
untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan.
3
kebutuhan dan kepuasan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis
berupa materiil dan non materiil.
Teori ini berdasakan pada :
4
peluang yang tersedia. Mc.Celland mengelompokkan tiga kebutuhan manusia yang
dapat memotivasi gairah bekerja yaitu:
a. Kebutuhan akan Prestasi (Need for Achievement); kebutuhan ini akan mendorong
seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengarahkan semua
kemampuan serta energy yang dimiliki demi mencapai prestasi kerja yang
optimal.
b. Kebutuhan akan Afiliasi (Need for Afiliation); kebutuhan ini yang merangsang
gairah seseorang untuk bekerja seseorang karena setipa orang menginginkan
kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain, dihormati, kebutuhan akan
perasaan maju dan tidak gagal, dan kebutuhan akan perasaan ikut serta.
c. Kebutuhan akan Kekuasaan (Need for Power); kebutuhan ini yang merangsang
dan memotivasi gairah kerja seseorang serta mengerahkan semua kemampuan
demi mencapai kekuasaan atau kedudukan yang terbaik dalam organisasi.
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang, jika tugas yang diembannya
sangat ringan, wirausahawan merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari
5
tantangan yang paling sulit yang memungkinkan pencapaian keberhasilan sangat
rendah.
6
dan kapasitas produksinya. Maka, kegiatan yang semula dilakukan hanta untuk mengisi
wakttu senggang menjadi kegaitan yang memberikan hasil yang luar biasa.
Memulai usagha dengan coba – coba cukup banyak dilakukan dan juga menunai
keuksesan. Usaha ini biasanya dilakukan oleh mereka yang belum memiliki pengalaman,
mereka yang kesulitan mencari pekerjaan, atau mereka yang baru terkena Putus Hubungan
Kerja (PHK). Namun demikian tidak sedikit usaha yang diawali dengan coba – coba ini yang
mencapai kesuksesan.
Faktor usaha karena terpaksa memang jarang terjadi, namun berdasarkan hasil penelitian
ternyata ada beberapa wirausahawan yang berhasil karena keterpaksaan.
Banyak cara yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk memulai usaha, baik secara
berkelompompok maupun perorangan. Cara memulai usaha yang lazim dilakukan adalah
sebagai berikut:
7
d. Peralatan yang diperlukan
e. Pemilihan karyawan
f. Penentuan atau penyediaan bahan baku atau produksi
g. Iklan bersama.
Cara seperti ini sudah pernah dilakukan oleh McDonald, Indomart, Rumah makan
sederhana dan lain-lain.
1. Untuk menjadi wirausahawan yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau visi bisnis
yang jelas serta kemauan dan keberanian untuk menghadapi risiko, baik berupa waktu
maupun uang. Apabila ada kesiapan dalam menghadapi risiko.
2. Bila ingin sukses harus membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan
menjalankannya. Agar usaha tersebut berhasil, selain harus bekerja keras sesuai dengan
urgensinya, wiraushawan harus mampu mengembangkan hubungan, baik dengan mitra
usaha maupun semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaanSukses dalam
berwirausaha tidak diperoleh secara tiba-tiba atau instan dan secara kebetulan, tetapi
dengan penuh perencanaan, memiliki visi, misi, kerja keras, dan memiliki keberanian
secara bertanggung jawab. Berikut adalah gambar menuju kewirausahaan sukses menurut
Dun Steinhoff:
Tahap Pembagunan Kewirausahaan
1. Memiliki visi dan tujuan usaha
2. Berani mengambil risiko waktu dan uang
3. Merencanakan, mengorgaisasikan, dan menjalankan
4. Bekerja keras
5. .Membangun hubungan dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan yang lainnya
6. Bertanggungjawab atas kesuksesan dan kegagalan
8
2.7 Faktor Penodrong dan Penghambat Kewirausahaan
9
Kegagalan juga dapat ditimbulkan oleh dasar kelemahan yang bersumber pada sifat
pribadi yang penuh keraguan, dan hidup tanpa pedoman ataupun orientasi yang tegas,
misalnya sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Motivasi adalah dorongan atau daya penggerak yang mengarahkan seseorang
melakukan suatu tindakan untuk memenuhi hal yang dibutuhkan atau diharapakan.
10
2. Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha karena
adanya suatu motif, yaitu motif berprestasi. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial
yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik guna mencapai kepuasan
pribadi. Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi.
3. Ada lima sebab atau cara seseorang untuk memulai merintintis usahanya, yaitu :
a. Faktor keluarga pengusaha
b. Sengaja terjun menjadi pengusaha
c. Kerja sampingan (iseng)
d. Coba – coba
e. Terpaksa
3.2 Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat, mungkin ada tambahan-tambahan untuk
mengisi kekurangan-kekurangan dalam makalah ini. Saran dari semuanya akan kami
kumpulkan untuk memberi semangat dan acuan dalam penulisan makalah selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12