Anda di halaman 1dari 12

KEPEMIMPINAN (LEADERSHIP)

Petemuan I

MOTIVASI (MOTIVATION)
Pengertian motif dan Motivasi.
 Motivasi berasal dari kata latin movere (mendorong /menggerakan).
 Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya
mau bekerja giat dan athusias mencapai hasil yang optimal.
 Memotivasi karyawan sangat sulit, karena hal-hal sebagai berikut:
1. Apa yang mendorong seseorang bergairah bekerja ?
2. Mengapa ada orang yang mau bekerja keras untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi, sedangkan orang lain walaupun
mampu cakap dan terampil, prestasi kerjanya rendah?
3. Alat motivasi apa yang harus diberikan supaya karyawan bersedia bekerja keras.
 Untuk memotivasi karyawan, manajer harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan.
 Motif adalah suatu perangsang keinginan (want) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai
tujuan tertentu yang ingin dicapai.
 Perbedaan pengertian keinginan (want) dan kebutuhan (need), adalah keinginan (want) dari setiap orang berbeda karena
dipengaruhi oleh selera, latar belakang, dan lingkungan, sedangkan kebutuhan (need) semua orang adalah sama.
Definisi Motivasi Kerja
 Sukanto dan Handoko (1986), Motivasi adalah sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan
individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
 Vroom mendifinisikan, motivasi sebagai suatu proses yang menentukan pilihan antara beberapa alternatif dari kegiatan
sukarela.
 Wahjusumidjo (1984), motivasi dapat diartikan sebagai suatu proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang.
 Kreitner dan Kinicki (2000), motivasi merupakan proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk
mencapai tujuan.
Unsur-Unsur Motivasi:
• Tujuan
• Prestasi (achievement)
• Penghargaan (recognition)
• Tantangan (challenge)
• Tanggungjawab ( responsibility)
• Pengembangan (development)
• Keterlibatan (involved)
• Kesempatan (opportunity)
Teori Motivasi :
A. Teori Kepuasan.
Mendasarkan pendekatanya atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkan
bertindak serta berprilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor
dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan menghentikan perilakunya. Teori ini
mencoba menjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan seseorang dan apa yang mendorong
semangat bekerja seseorang. Penganut teori ini antara lain adalah:
1. Federik Winstlow Taylor
F.W Taylor, mengemukakan teori motivasi klasik atau teori motivasi kebutuhan tunggal. Teori ini
berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya,
berbentuk uang/barang dari hasil pekerjaannya. Menggunakan sistem insentif untuk memotivasi
para pekerja. Semakin banyak berproduksi, semakin besar penghasilannya.
2. Abraham H. Maslow pelopor teori motivasi, bukunya “Motivation & Personality” (1943), manusia
punya 5 tingkat (hierarki) kebutuhan yang berjenjang, yaitu :
1. Physicological Needs (kebutuhan fisik dan biologis).
2. Safety and Security Needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan).
3. Affiliation or Acceptance Needs or Belongingness (kebutuhan sosial)
4. Esteem or Status Needs (Kebutuhan akan penghargaan atau prestise).
5. Self Actualization (aktualisasi diri).
Teori Motivasi :
3. Herzberg’s Two Factor Theory (Teori dua faktor) 1950 atau Teori Motivasi Kesehatan (Faktor
Higienis), Profesor Ilmu Jiwa pada Universitas di Cleveland Ohio.
Orang menginginkan 2 macam faktor kebutuhan, yaitu:
a. Kebutuhan akan kesehatan, merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menerus.
b. Kebutuhan akan pemeliharaan (maintenance factors), hakekat manusia yang ingin
memperoleh ketentraman dan kesehatan badaniah. Jika kebutuhan ini tidak ada tidak
akan rasa ketidakpuasan yang berlebihan. Serangkaian faktor ini dinamakan satisfiers
atau motivators yang meliputi:
a. Prestasi atau achievement.
b. Pengakuan atau recognition.
c. Pekerjaan itu sendiri atau the work it self.
d. Tanggungjawab atau responsibility.
e. Kemajuan atau advancement.
f. Pengembangan potensi individu atau the possibility of growth.
Menurut Herzberg cara terbaik untuk memotivasi karyawan adalah dengan memasukan
unsur tantangan dan kesempatan guna mencapai keberhasilan dalam pekerjaan mereka.
4. Teori X dan Y dari Douglas Mc. Gregor guru besar manajemen pada lembaga teknik Massachusetts Institute
of Technologi. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas
manusia penganut teori X (teori tradisional) dan manusia penganut teori Y (teori demokratik).

Teori X Teori Y
1. Rata-rata karyawan malas dan tidak suka 1. Rata-rata karyawan rajin, bekerjasama wajar
bekerja. dengan bermain-main dan beristirahat.
2. Tidak berambisi mencapai prestasi yang Pekerjaan tidak perlu dihindari dan dipaksakan.
optimal. 2. Lazimnya karyawan dapat memikul tanggung
3. Lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi. jawab dan berambisi untuk maju, mereka
4. Lebih mementingkan diri sendiri dan tidak kreatif dan inovatif mengembangkan dirinya
memperdulikan tujuan organisasi. untuk memecahkan persoalan dalam
 Motivasi karyawan harus dilakukan dengan cara menyelesaikan tugas-tugas.
pengawasan yang ketat, dipaksa, dan diarahkan 3. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran
agar mereka mau bekerja sungguh-sungguh. organisasi dan mengembangkan dirinya untuk
mencapai sasaran itu.
 Motivasi hendaknya dilakukan dengan cara
peningkatan partisipasi karyawan, kerja sama,
dan keterikatan pada keputusan.
5. Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory ( Teori Motivasi Prestasi Mc. Clelland).
Menurut teori ini karyawan mempunyai cadangan energy potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan
tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Hal-hal yang
memotivasi seseorang adalah:
a. Need for achievement / n ach ( kebutuhan akan prestasi).
b. Need for affiliation / n Af (Kebutuhan akan afiliasi).
c. Need for power/ n Pow (kebutuhan akan kekuasaan).

B. Teori Motivasi Proses (Expectancy theory/ teori harapan oleh Victor Vroom)
Teori ini merupakan proses sebab dan akibat, bagaimana seseorang bekerja serta hasil apa yang akan
diperolehnya. Jika bekerja baik saat ini, hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi hasilnya akan dicapai
tercermin pada bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang. Karena ego manusia yang selalu
menginginkan hasil yang baik-baik saja, daya penggerak yang memotivasi semangat kerja seseorang terkandung
dari harapan yang akan diperolehnya pada masa depan. Apabila harapan dapat menjadi kenyataan, karyawan
akan cenderung meningkatkan gairah kerjanya. Sebaliknya, jika harapan tidak tercapai, karyawan akan menjadi
malas.
 Azas-azas Motivasi
• Azas Mengikut sertakan.
• Azas Komunikasi.
• Azas pengakuan.
• Azas wewenang yang didelegasikan.
• Azas perhatian Timbal Balik.
 Metode pemberian Motivasi.
a. Metode langsung ( Direct Motivation). => pujian penghargaan, THR, bonus dll.
b. Metode tak langsung (Indirect Motvation). => fasilitas kerja, ruang kerja, suasana pekerjaan yang serasi dll.
 Alat-alat motivasi
a. Material incentive  uang dan barang-barang.
b. Nonmaterial incentive  penempatan yang tepat, pekerjaan yang terjamin, piagam penghargaan, bintang jasa,
perlakuan yang wajar dll.
 Jenis-jenis motivasi.
a. Motivasi positif (Insentif Positif)=> memberikan hadiah kepada yang berprestasi
b. Motivasi negative (Insentif Negatif)=> memberikan hukuman kepada karyawan yang berada dibawah standar.
Penggunaannya harus tepat dan seimbang agar dapat meningkatkan semangkat kerja karyawan.
Proses motivasi

1. TujuanPerlu ditetapkan dulu tujuan organisasi, baru kemudian karyawan di motivasi ke arah
tujuan tersebut.
2. Mengetahui kepentingan. Mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya dilihat dari sudut
kepentingan pimpinan atau perusahaan.
3. Komunikasi efektif. Harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus
mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhi agar insentif
dapat diperolehnya.
4. Integrasi tujuan. Tujuan perusahaan /organisasi (laba dan perluasan) dan tujuan karyawan
(pemenuhan kebutuhan dan kepuasan).
5. Fasilitas. Manajer harus memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan
yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
6. Team work. Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai
tujuan perusahaan.
 Definisi Moral Kerja: semua factor psikologik atau kekuatan yang mempengaruhi kinerja
kelompok.
 Dua dimensi moral kerja:
Faktor psikologik atau sikap/ attitude dan kinerja (produktivitas para pekerja) terdapat hubungan
kausal antara keduanya.
 Faktor-factor yang mempengaruhi moral kerja:
1. Kesadaran akan tujuan organisasi, manusia yang sadar akan tujuan organisasi biasanya akan
memiliki tanggung jawab dan terdorong mencapai target kerja sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
2. Hubungan manusia dalam organisasi berjalan harmonis.
3. Kepemimpinan yang menyenangkan.
4. Tingkatan organisasi, makin tinggi posisi manusia organisasional, pekerja yang dilakukannya
akan semakin konseptual.
5. Upah dan gaji
6. Kesempatan untuk meningkat atau promosi.
7. Pembagian tugas dan tanggung jawab.
8. Kemampuan individu.
9. Perasaaan diterima dalam kelompok.
10. Dinamika lingkungan.
Teknik mengukur moral kerja

1. Observasi.
2. Wawancara (interview).
3. Angket
4. Alat ukur lainnya

Anda mungkin juga menyukai