Anda di halaman 1dari 32

KEPEMIMPINAN :

MEMOTIVASI KARYAWAN
DOSEN PENGAMPU : DRA. I GUSTI AGUNG SRI KETUT ARDANI ,
MM
AYO
!
Indah Letari Febronia Julia Ni Desak Made
Ningsih 2107521031 Amanda
2107521002 Pr ansiska
2107521020
Ni Nyoman Ni Ketut
Tia Sur ya Rika Harum
Ningsih Sari
210752101 210752102
Materi

1 Pengertian Motivasi

2 Cara Memotivasi Kerja

3 Teori Tentang Motivasi

4 Teori Tentang Kontemporer Tentang


Motivasi

5 Isu-isu Motivasi Karyawan


PENGERTIAN MOTIVASI MENURUT KAMUS KBBI

Motivasi adalah Dorongan yang timbul pada diri


seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu,
usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau
kelompok yang tertentu tergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya
Motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk
Robbin mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang
: dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhkan
individual.
Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong
Munandar : seseorang yang melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke
tercapainya tujuan tertentu.

Termotivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri seseorang


George yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu.
R:
M otivasi ialah sebuah perubahan energi yang ada dalam
Mc.
diri seseorang yang ditandakan dengan adanya rasa
Donald : (feeling) dan didahului dengan respon adanya sebuah
tujuan.

A. Anw ar M emberikan pengertian motivasi dengan kondisi


yang
Pr abu berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan
Mangkunegara :
memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan
kerja.
P enger t i an
M ot i v asi K ar y aw an

Motivasi kerja karyawan adalah aspek pokok yang harus dimiliki


agar karyawan bisa berkontribusi lebih untuk peningkatan
kinerja bisnis dan perusahaan.
C a r a M a na jer M emot i v a s i K a r y a w a n
1.Mulai dari dalam diri menajer tersebut
2.Memberikan tujuan yang jelas dalam suatu pekerjaan
3.M emberikan feedback secara reguler
4.Mempercayai karyawan untuk menyelesaikan tugas
mereka masing-masing
5.M emberikan kompensasi yang cukup dan adil
TEORI
M ASLOW
Dalam teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow, kebutuhan manusia dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan

keselamatan

Kebutuhan sosial

Kebutuhan penghargaan
Teor i X d a n Teor i Y
Teori X merupakan pandangan tradisional, dimana melihat
perilaku manusia dalam lingkungan pekerjaan yang telah
membudaya. Pada dasarnya Teori X melihat manusia dalam
organisasi dari sisi negatif, merupakan pengandaian bahwa
karyawan tidak menyukai pekerjaan, lari dari tanggung jawab
dan harus dipaksa agar menunjukkan prestasi.
Higiene atau teori dua faktor dari Herzberg menjelaskan
tentang elemen-elemen pekerjaan yang menentukan
kepuasan seseorang dalam bekerja(Indrawijaya,2002).
Teor i E R G
Clayton Alderfer mengerjakan ulang teori hierarki
kebutuhan, revisinya disebut teori ERG.

Teor i K ebut uha n M cC l el l a nd


Menurut McClelland dalam diri manusia terdapat tiga
macam motif yakni motif berprestasi, motif berafiliasi
dan motif berkuasa
Teori ini menyatakan bahwa tujuan yang spesifik akan meningkatkan kinerja dan
ketika menerima tujuan yang sulit kinerjanya lebih tinggi dibandingkan dengan
tujuan yang mudah. Inti dari teori ini adalah :

Bekerja untuk mencapai tujuan adalah sumber


utama motivasi kerja

Teori ini berlaku untuk orang-orang yang


menerima dan berkomitmen pada tujuan
M eng i mpl ement a s i k a n P enet a pan Tujua n
Suatu cara yang lebih sistematis untuk memanfaatkan penetapan tujuan adalah
dengan manajemen berdasarkan tujuan (management by objective-MBO)

Empat bahan yang umum bagi program M BO :


a. Kekhususan tujuan
b.Pertispasi dalam pengambilan keputusan (meliputi penetapan tujuan atau
sasaran)
c. Selama periode waktu yang eksplisit
d. Umpan balik atas kinerja
Teor i P eng ua t a n (r ei nf or cement t heor y )

Teori ini menyebutkan bahwa perilaku adalah fungsi dari


konsekuensi, konsekuensi akan mengikuti perilaku dan meningkatkan
probabilitas dimana perilaku akan diulang.
Merupakan tugas-tugas yang digabungkan untuk membentuk suatu
pekerjaan yang lengkap sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja keras
menyelesaikan pekerjaan yang bersangkutan. Pekerjaan yang dirancang
agar memberikan motivasi antara lain :

Pemekar an peker jaan (job enlar gement )

Pengayaan pekerjaan (job enrichment)


Model Karakteristik Pekerjaan

Model ini mengidentifikasikan lima dimensi pekerjaan


inti

Ker agaman Ket er ampilan (skill

var iet y) Identitas Tugas (task

identity) Signifikansi Tugas (task

significance)

Otonomi (autonomy)

Umpan Balik (feedback)


Teori Keadilan (equity theory)
J. S tacey Adams menyatakan bahwa para karyawan mengaitkan apa yang
mereka dapatkan (hasil) dari suatu pekerjaan dengan apa yang mereka
berikan (input) ke dalamnya, kemudian membandingkan rasio input-hasil
mereka dengan rasio input-hasil orang lain yang relevan.

Metode-metode yang paling umum untuk mengurangi ketidakadilan yang terlihat


adalah:

Mengubah masukan- masukan

Mengubah hasil– hasil

Mengubah persepsi – persepsi

Meninggalkan pekerjaan tersebut


Teori Ekspektasi (expectancy theory)
Victor Vroom
Teori ini menyatakan bahwa intensitas kecenderungan untuk melakukan
dengan cara tertentu tergantung pada intensitas harapan bahwa kinerja
akan diikuti dengan hasil yang pasti dan pada daya tarik dari hasil kepada
individu

Teori ini mencakup tiga variabel atau hubungan yaitu


Ekspektasi atau tautan usaha-kinerja

Instrumentalitas atau tautan kinerja-

imbalan Valensi atau daya Tarik imbalan


Mengintegrasikan Teori-Teori Motivasi
Kontemporer

Pengintegrasian teori-teori kontemporer


mempertimbangkan motivasi pencapaian,
rancangan pekerjaan, penguatan, dan teori
keadilan organisasional.
a. Memotivasi dalam Keadaan Ekonomi yang Menantang

Saat keadaan ekonomi yang sulit, manajer harus mencari cara-cara


kreatif untuk menjaga karyawan tetap berenergi, terararah,
dan berkelanjutan dalam mencapai tujuan.

b. Mengelola Tantangan Motivasi Lintas-Budaya

Dalam perkembangan bisnis global saat ini, para manajer tidak bisa secara
otomatis mengasumsikan bahwa program motivasi yang berhasil di
suatu lokasi geografis akan berhasil pula, di lokasi lainnya.
M emotivasi Tenaga Kerja
Yang Beragam
M emotivasi Para Profesional
M emotivasi Tenaga Kerja
Kontijen M emotivasi Karyawan
Dengan Keterampilan Yang
Rendah dan Berupah M inimum
M anajemen Buku Terbuka
Program Pengakuan
Karyawan Program Bayaran
Untuk Kinerja
S A M P A I

J UM
P A L A G I

Anda mungkin juga menyukai