Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Membedakan Berbagai Teori Motivasi


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu : Penny Rahmawaty S.E., M.Si.

Disusun Oleh :

Hemalia Avin Fadlilah (19803241045)


Ardiana Nur Hidayah (19803244010)

KELAS B19
JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI 2019/2020
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Membedakan Berbagai Teori Motivasi

A. Pengertian Motivasi

Pengertian Motivasi secara umum

Motivasi adalah suatu dorongan atau alasan yang menjadi dasar semangat seseorang untuk
melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu.Arti motivasi juga dapat didefinisikan
sebagai semua hal yang menimbulkan dorongan atau semangat di dalam diri seseorang untuk
mengerjakan sesuatu. Secara etimologi kata motivasi berasal dari bahasa inggris yaitu
“Motivation” yang artinya “Daya Batin” atau “Dorongan”. Sehigga pengertian motivasi
adalah segala sesuatu yang mendorong atau menggerakkan seseorang untuk bertindak
melakukan sesuatu dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa datang dari dalam diri sendiri
ataupun dari orang lain. Dengan adanya motivasi maka seseorang dapat mengerjakan sesuatu
dengan antusias

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Menurut Mr.Donald(1950)
Motivasi menurut Mr.Donald(1950) , Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
Menurut Drs.Moh.Uzer Usman(2000)
Motivasi menurut Drs.Moh.Uzer Usman(2000),Motivasi adalah suatu proses untuk
menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan
dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong
tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
Menurut Davies,Ivor K(1986)
Motivasi menurut Menurut Davies,Ivor K(1986),Motivasi adalah kekuatan
tersembunyi didalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak
dengan cara yang khas.
Menurut Prof.Drs.Nasution(1995)
Motivasi menurut Prof.Drs.Nasution(1995),Motivasi adalah usaha usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu.

B. TEORI-TEORI MOTIVASI

Secara garis besar,Teori motivasi dikelompokkan kedalam tiga kelompok


yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi atau kepuasan (Content Theory),Teori
motivasi dengan pendekatan proses (Process Theory) dan teori motivasi dengan
pendekatan penguat(Reinforcement Theory).Motivasi dapat diartikan sebagai
kekuatan (Energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat antusiasme dalam
melaksanakan suatu kegiatan,yang baik yang bersumber dalam diri individu itu
sendiri (Motivasi Intrisik) maupun dari luar individu(Motivasi Ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun
dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya
tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan
dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja(Prestasi) seseorang. Dalam konteks
studi psikologi, abin Syamsudin Makmum(2003) mengemukakan bahwa untuk
memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator,diantaranya:
Durasi Kegiatan
Frekuensi Kegiatan
Persistensi pada Kegiatan
Ketabahan, Keuletan, dan Kemampuan dalam menghadapi rintangan dan
kesulitan.
Devosi dan Pengorbanan untuk mencapa tujuan
Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan.
Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (Output) yang dicapai dari kegiatan
yang dilakukan.
Arah sikap terhadap sasaran kegiatan.
C. Perbedaan Teori Menurut para Ahli

1. Menurut McGregor

Douglas McGregor menyajikan nuansa baru dengan mengemukakan dua jenis


manajer yaitu manajer teori X dan manajer teori Y.

 Teori X
Pimpinan dengan teori X memiliki keyakinan semua orang didunia ini
pada dasarnya suka bermalas-malasan.Mereka tidak layak dipercaya dan
harus diawasi terus menerus dengan ketat .
 Teori Y
Pimpinan Teori Y mempunyai keyakinan yang berlawanan dengan para
pimpinan teori X.Manajer sepeti ini berkeyakinan bahwa orang bekerja
karena benar benar menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar uang
semata.

2. Menurut Abraham Maslow


Penjelasan menurut abraham maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang
disusun secara hierarkis .
Tata lima tingkatan motivasi secara hierarkis :
 Kebutuhan yang bersifat fisiologis (lahiriyah).Manifestasi kebutuhan ini
terlihat dalam tiga hal pokok, sandang, pangan, dan papan.
 Kebutuhan keamanan dan keselamatan kerja (safety need) kebutuhan ini
mengarah kepada rasa keamanan, ketentraman dan jaminan seseorang
dalam kedudukannya, jabatannya, wewenangnya dan tanggung jawabnya.
 Kebutuhan sosisal (Social Need).Kebutuhan akan kasih sayang dan
bersahabat (Kerja Sama) dalam kelompok kerja atau antar
kelompok.Kebutuhan akan diikutsertakan, meningkatkan relasi dengan
pihak-pihak yang diperlukan dan tumbuhnya rasa kebersamaan termasuk
adanya sense of belonging dalam organisasi.
 Kebutuhan akan prestasi (Esteem Need).Kebutuhan akan kedudukandan
promosi dibidang kepegawaian. Kebutuhan akan simbol-simbol dalam
statusnya seseorang serta prestasi yang ditampilkannya.
 Kebutuhan Mempertinggi kapasitas kerja (Self Actualization). Setiap
orang ingin mengembangkan kapasitas kerjanya dengan baik.Hal ini
merupakan kebutuhan untuk mewujudkan segala kemampuan dan sering
kali nampak pada hal hal yang sesuai untuk mencapai citra dan cita diri
seseorang.
3. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori dua faktor atau Two Jactor theory dari Frederick Herzberg disebut juga
teori motivasi higiene mengusulkan bahwa faktro- faktor intrinsik terkait dengan
kepuasan kerja , sedangkan faktor-faktor ekstrinsik berhubungan dengan ketiakpuasan
kerja. Herzberg ingin mengetahui ketika seseorang merasa sangat nyaman (puas) atau
tidak nyaman (tidak puas) dengan pekerjaan mereka.
4. Teori Menurut David Mcclelland
David Mcclelland memelopori motivasi kerja berfikir, mengembangkan
pencapaian berbasis teori dan model motivasi, dan dipromosikan dalam perbaikan
metode penilaian karyawan, serta advokasi berbasis kompetensi penilaian dan
tes.Idenya telah diadopsi secara luas diberbagai organisasi, dan berkaitan erat dengan
teori Frederick Herzberg. David Mcclelland menjelaskan 3 jenis motivasi yaitu :
 Motivasi untuk berprestasi(n-ACH)
 Motivasi untuk berkuasa (n-pow)
 Motivasi untuk berafiliasi/bersahabat (n-affil)

D. Teori-Teori Kontemporer tentang Motivasi

Teori-teori yang kita lihat pada bagian ini merupakan penjelasan terkini tentang
motivasi karyawan.Meskipun teori-teori ini mungkin tidak begitu dikenal seperti
teori-teori lain yang baru saja kita bicarakan, teori teori ini didukung oleh
penelitian.Pendekatan-pendekatan motivasi kontemporer, ini adalah teori penetapan
tujuan, teori penguatan, teori desain pekerjaan, teori keadilan, dan teori harapan.
Teori Penetapan Tujuan
Terdapat penelitian substansial yang mendukung teori penetapan tujuan, yang
menyatakan bahwa tujuan yang spesifik meningkatkan kinerja, dan ketika
menerima tujuan yang sulit, kinerjanya lebih tinggi daripada tujuan yang
mudah.Bukanlah suatu kontradiksi dimana teori penetapan tujuan mengatakan
bahwa motivasi dimaksimalkan oleh tujuan yang sulit,sedangkan motivasi
pretasi(dari teori 3 kebutuhan) dirangsang oleh tujuan yang cukup
menantang.Pertama teori penetapan tujuan berhubungan dengan orang-orang
secara umum,sementara kesimpulan dari motivasi prestasi didasarkan pada
orang-orang yang memiliki nAch yang tinggi.Mengingat bahwa tidak lebih
dari 10 hingga 20 persen orang Amerika Utara memiliki keinginan berprestasi
yang tinggi (Proporsi yang kemungkinan lebuh kecil lagi di negara dunia
ketiga),Tujuan yang sulit masih direkomendasikan bagi mayoritas
karyawan.Kedua, Kesimpulan dari teori penetapan tujuan berlaku untuk
orang-orang yang menerima dan berkomitmen pada tujuan.Tujuan-tujuan yang
sulit akan menghasilkan kinerja yang lebih tinggi hanya jika tujuan-tujuan itu
diterima.
Teori Penguatan
Teori Penguatan ( Reinforcement theory) menyebutkan bahwa perilaku adalah
fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya.Konsekuensi yang segera mengikuti
perilaku dan meningkatkan progabilitas dimana prilaku akan diulang disebut
penguat(Reinforces).Teori penguatan mengabaikan faktor-faktor seperti
tujuan, ekspektai, dan kebutuhan.Sebaliknya, teori ini hanya berfokus pada
apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan seuatu.Menggunakan
teori penguatan, para manajer dapat mempengaruhi perilaku karyawan dengan
menggunakan penguat positif dalam tindakan tindakan yang membantu
organisasi mencapai tujuannya.
Teori Desain
Kita menggunakan istilah desain pekerjaan (job design) untuk mengacu pada
cara tugas-tugas digabungkan untuk membentuk suatu pekerjaan yang
lengkap.Pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang dalm sebuah organisasi
seharusnya tidak berefolusi secara kebutuhan.
Teori Keadilan
Teori keadilan(Equity Theory),yang dikembangkan oleh J.Stacey Adams,
menyatakan bahwa para karyawan mengaitkan apa yang mereka dapatkan
(hasil) dari suatu pekerjaan dengan apa yang mereka berikan
(Input)kedalamnya,kemudian membandingkan rasio input-hasil mereka
dengan rasio input-hasil orang lain yang relevan.Jika seorang karyawan
merasa rasionya sudah wajar dibandingkan dengan rasio orang lain yang
relevan,tidak ada, masalah.
Teori Ekspektasi/Harapan
Teori Ekspektasi menyatakan individu cenderungbertindak dengan cara
tertentu yang berdasar pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh
suatu hasil tertentu dan pada daya tarik dari hasil itu bagi individu
tersebut.Teori ini mencakup 3 Variabel atau hubungan:
 Ekspektasi atau tautan usaha-kinerja adalah probabilitas yang
dirasaka oleh individu bahwa mengerahkan sejumlah usaha
akan menghasilkan tingkatan kinerja tertentu.
 Instrumentalitas atau tautan kinerja-imbalan adalah tingkat
dimana individu percaya bahwa memberikan kinerja pada
tingkat tertentu adalah alat yang dibutuhkan untuk mencapai
hasil yangdiinginkan.
 Valensi atau Daya Tarik imbalan adalah pentingnya individu
menempatkan hasil atau imbalan potensial yang dapat dicapai
dari suatu pekerjaan.Valensi mempertimbangkan baik tujuan
maupun kebutuhan individu.
E. Tantangan Motivasi
Motivasi tampaknya menjadi fungsi manajemen yang sederhana dalam buku, tetapi
dalam praktiknya itu lebih menantang. Alasan untuk motivasi menjadi pekerjaan yang
menantang adalah sebagai berikut :
 Salah satu alasan utama motivasi menjadi pekerjaan yang menantang adalah
karena perubahan tenaga kerja. Para karyawan menjadi bagian dari organisasi
mereka dengan berbagai kebutuhan dan harapan. Karyawan yang berbeda
memiliki keyakinan, sikap, nilai, latar belakang, dan pemikiran yang berbeda.
Tetapi semua organisasi tidak menyadari keragaman dalam tenaga kerja
mereka yang beragam.
 Motif karyawan tidak dapat dilihat, mereka hanya dapat dianggap. Misalkan,
ada dua karyawan dalam tim yang menunjukkan kinerja yang berbeda- beda
meskipun memiliki kelompok usia yang sama, memiliki kualifikasi
pendidikan yang sama dan pengalaman kerja yang sama. Alasan mengapa apa
yang memotivasi karyawan mungkin tidak tampak memotivasi orang lain.
 Motivasi karyawan menjadi tantangan terutama ketika organisasi telah banyak
mengubah peran pekerjaan karyawan, atau telah mengurangi tingkat hirarki,
atau telah membuang sejumlah besar karyawan atas nama penurunan
kemampuan atau kemampuan yang tepat. Perusahaan- perusahaan tertentu
telah memilih untuk merekrut dan memecat serta membayar untuk strategi
kinerja yang hampir menghentikan upaya motivasi. Strategi- strategi ini tidak
berhasil membuat individu yang melampaui batas dirinya.
 Sifat kebutuhan yang kuat juga menimbulkan tantangan bagi manajer dalam
memotivasi bawahannnya. Juga, kebutuhan dan harapan ini terus berubah dan
mungkin juga saling berbenturan. Misalnya karyawan yang menghabiskan
waktu kerja untuk memenuhi kebutuhan mereka untuk mencapai mungkin
menemukan bahwa waktu tambahan yang dihabiskan oleh mereka yang
berbenturan dengan kebutuhan sosial mereka dan dengan kebutuhan afiliasi.
DAFTAR PUSTAKA
Robbins P.Stephen dan Coulter Mary,2016 Manajemen,Prentice Hall Jilid 2
https://id.scribd.com/doc/244553335/Pengertian-Motivasi-Teori-Berikut-
Perbedaan-Teori-Dari-Beberapa-Ahli

Anda mungkin juga menyukai