A. Pengertian Motivasi
Motif atau motivasi berasal dari kata Latin "moreve" yang berarti dorongan
dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Sedang dalam Bahasa
inggris adalah motive atau motion lalu motivation, yang berarti gerakan atau sesuatu
yang bergerak.1 Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata "needs" atau "want".
Needs adalah suatu potensi dari dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau
direspons.
Beragam batasan pengertian tentang motivasi menurut para ahli, di
antaranyaadalah:
1. Menurut Sardiman A.M, motivasi adalah serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melaksanakan sesuatu.
2. Menurut Mc. Donald seperti dikutip oleh Oemar Hamalik mendefinisian
motivasi dengan perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai
dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Dari definisi tersebut terdapat tiga unsur yang saling terkait, yaitu:
a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi
b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan
c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.2
Motivasi atau dorongan, sangat kuat dalam menentukan terwujudnya suatu
perbuatan yang direncanakan. Dorongan itu dapat berupa imbalan atau adanya
ancaman. Dorongan juga dapat terjadi sebagai bagian dari kesadaran jiwa yang
diimbangi oleh harapan sesuatu yang akan dicapai.
Dengan demikian, pengertian motivasi kerja adalah dorongan atau rangsangan
yang diberikan kepada seseorang agar memiliki kemauan untuk bertindak. Dorongan
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan meningkatkan upah kerja,
reward dan imbalan berupa bonus tertentu, serta aturan-aturan dan sanksi bagi para
pelanggar.3
Dalam lembaga pendidikan, motivasi kerja dapat diartikan sebagai kondisi
yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang
berhubungan dengan lingkungan kerja di bidang pendidikan. Untuk meningkatkan
motivasi kerja para tenaga kependidikan diperlukan pengondisian dari lembaga
(pimpinan) dalam bentuk pengarahan dan pemeliharaan kondisi kerja yang dapat
menstimulasi kualitas kinerja.
1
H. Malayu Hasibuan, SP, Organisasi dan Motivasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2008).141
2
http://khazinulasriati.blogspot.co.id/2013/04/motivasi-dan-etos-kerja-kependidikan.htmlDiakses 22 Oktober
2016
3
Drs. Hikmat, M.Ag, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009).272
1
B. Teori Motivasi
1. Model Tradisional
4
Drs. Hikmat, M.Ag, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009). 273
4
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi
yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupun
keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan
mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah
memotivasi para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk
mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan
organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai
dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.5
5
a. Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai (karyawan).
Pemenuhan kebutuhan karyawan merupakan suatu hal penting yang
mendasari perilaku kerja. Kita tidak mungkin dapat memotivasi kerja
karyawan tanpa memperhatikan apa yang dibutuhkannya.
Daftar Pustaka
Hikmat, Drs., M.Ag, Manajemen Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2009.
6
http://ummuaim.blogspot.co.id/2013/05/motivasi-kerja-dalam-lembaga-pendidikan.htmlDiakses 23 Oktober
2016
7
Drs. Hikmat, M.Ag, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009). 272
6
Hasibuan, Malayu, SP, Organisasi dan Motivasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Saefullah, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2012.
http://khazinulasriati.blogspot.co.id/2013/04/motivasi-dan-etos-kerja-kependidikan.html
http://ummuaim.blogspot.co.id/2013/05/motivasi-kerja-dalam-lembaga-pendidikan.html
Disusun Oleh:
Istikhomah
Fakultas Tarbiyah/VII