Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANUSIA DAN HARAPAN

DISUSUN OLEH :

FHIRA HUMAIRA

19180031

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Manusia Dan Harapan”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar di Universitas Negeri Padang.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

2
DAFTAR ISI

Sampul.................................................................................................................................1

Kata pengantar.....................................................................................................................2

Daftar isi..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar belakang...................................................................................................4

1.2 Rumusan masalah..............................................................................................4

1.3 Tujuan penulisan................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Pengertian manusia dan harapan.......................................................................6

2.2 Harapan sebuah fenomena Nasional..................................................................9

2.3 Kepercayaan......................................................................................................10

BAB III PENUTUP.............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan........................................................................................................12

3.2 Saran..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Harapan berasal dari kata harap,yaitu keinginan supaya suatu terjadi atau sesuatu yang
belum terwujud.Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat
dari usaha.Harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu sesuatu yang lebih
baik,untuk meraih sesuatu yang lebih baik juga.Harapan dan rasa optimis juga memberikan
kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan.

Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata


dengan cara berdoa atau berusaha. Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa
harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun
mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.Harapan tersebut
tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-
masing.

Dengan demikian harapan menyangkut masa depan kita. Kita harus hidup dengan
harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk
berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap kita harus
bertindak.Sangat menyedihkan,bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan demi
perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak
disertai dengan harapan di dalam hati adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang
sempurna. Harapan tidak akan mengecewakan selama hal itu disertai dengan tindakan dan
komitmen. Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan ada
atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan
harapan itu terwujud.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu harapan dan manusia?
2. Harapan sebuah fenomena Nasional?
3. Apa itu kepercayaan

4
1.3 Tujuan penulisan
1. Mengetahui apa arti harapan dan manusia
2. Mengetahui harapan sebuah fenomena Nasional
3. Dan mengetahui apa itu kepercayaan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manusia dan harapan

(A) pengertian Harapan

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu
mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung pada pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau tidaknya suatu
harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan
kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang
maha esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh.

Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak


terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan dan
cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum
terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang
lebih baik atau meningkat.

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota
masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia
lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Menurut Abraham Maslow
sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan.
Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai
dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :

1. Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidup (survival)

2. Harapan untuk mendapatkan keamanan (safety)

3. Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai (beloving and
love)

4. Harapan memperoleh status atau untuk diterima/diakui lingkungan

6
5. Harapan untuk memperoleh perwujudan dan cita–cita (self actualization)

Beberapa contoh-contoh harapan:

1. seorang siswa yang ingin mengikuti ujian nasional berharap akan mendapatkan nilai
Ujian dengan nilai yang baik
2. seorang bisnisman yang berharap memenangkan tander bagi perusahaannya
3. seorang ibu yang berharap anaknya menjadi anak yang sukses dan berguna bagi
lingkungan dan bangsanya
4. seorang mahasiswa yang berharap mendapatkan nilai IPK yang tinggi

(B) Hubungan manusia dan harapan

Harapan, setiap manusia pasti memiliki harapan untuk kehidupannya, harapan-


harapan yang baik pastinya. Manusia yang tidak memiliki harapan dalam hidupnya adalah
manusia yang memiliki sifat pesimistis, gampang putus asa, dan mudah menyerah. Tidaklah
baik memiliki sifat seperti itu. Sekecil apapun harapan yang ada kita haruslah percaya pada
harapan tersebut, karena itulah yang memberikan semangat pada kita untuk dapat terus
berlanjut pada apa yang ingin kita raih.

Berharap sebaiknya diiringi juga dengan berdoa dan kerja keras, agar harapan itu sesuai
dengan apa yang kita inginkan. Namun terlalu berharap lebih pun itu tidak baik, karena akan
sangat mengecewakan ketika harapan tak sesuai dengan kenyataan. Tapi bukan berarti hidup
berhenti sampai disitu saja saat harapan yang ada tak sesuai dengan keinginan, masih ada
harapan-harapan lain.

Dalam hubungan dengan pendidikan moral,untuk mewujudkan “harapan” itu sebagai


berikut :

1.Harapan seperti apa yang baik;

2.Bagaimana caranya mencapai harapan itu;

3.Bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.

Sebab sering kita saksikan banyak orang tua terlalu mengharapkan kepada anak-
anaknya agar menjadi seseorang yang memiliki jabatan atau pangkat yang tinggi.Menurut
dugaannya bahwa semua pangkat,jabatan yang tinggi mamapu mamberikan
kebahagiaan.Padahal belum tentu demikian.Bila kita ingat dengan kehidupan itu tidak hanya

7
didunia saja,namun di akhirat,maka sudah selayaknya “harapan ” untuk hidup bahagia
dikedua tempat itu sudah kita niati.

Orang yang hanya mengharapkan niatnya hidup kaya cenderung mudah sekali terseret
kejalan yang kurangbaik .Tidak jarang lalu menghalalkan cara untuk mendapatkan kekayaan
tersebut,tidak perduli itu teman atau lawan yang terpenting harapannya tercapai.akhirnya bila
sudah kaya semata mata semuanya itu hanya untuk memuaskan kehendaknya,memuakan
hawa nafsunya.karena kepuasannya dilandasi dengan hawa nafsu maka selamanay tidak akan
puas.Dan akhirnya yang didapat bukanlah suatu kebahagiaan bila harapannya tidak tercapai
namun suatu yang selalu meresahkan hatinya karena kehendaknya tidak terpenuhi.

Tetapi lain halnya dengan orang yang menyadari sepnuhnya bahwa apa yang ada pada
dirinya hanyalah titipan Tuhan,yang penggunaannya pun harus sesuai dengan kehendak-
Nya.Maka orang itu orang itu tidak akan pernah risau banyak atau sedikit yang didapat maka
ia akan mengeluarkannya dengan ikhlas untuk kepentingan yang disenangi oleh Tuhan
seperti :membayar zakat,berkurban,membantu pembangunan masjid,memlihara anak yatim
dan sebagainya.Seandainya harapannya belum berhasil atau tercapai ia akan tetap bersabar
tanpa mengurangi usahanya, sebab ia yakin Tuhan tidak akan mengubah nasibnya bila ia
sendiri tak mau berusaha kearah perubahan itu.Bila harapannya berhasil maka ia akan
meningkatkan rasa syukurnya namun jika belum berhasil ia akan tetap bersabar dan
bertawakal.

Berharap hari esok lebih baik daripada hari ini memang hak dan kewajiban
kita.Namun kita harus selalu sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.Yang
penting marilah kita selalu ingat pesan Nabi Muhammad SAW : “Berusahalah untuk urusan
duniamu seolah olah kamu akan hidup selama-lamanya dan berusahalah untuk urusan
akhiratmu seolah olah kamu akan mati esok pagi.”

8
2.2 Harapan sebuah fenomena Nasional

Artinya harapan ialah sesuatu yang wajar berkembang dalam diri manusia dimanapun
berada, ini berarti manusia tidak perduli latar belakangnya, mempunyai keinginan untuk
terpenuhinya segala harapan yang ada pada dirinya.

mengutip pandangan A.F.C. Wallace dalam bukunya culture and personality. mas
abhoe dhari menegaskan bahwa kebutuhan merupakan salah satu isi pokok dari unsur
kepribadian yang merupakan sasaran dari kehendak, harapan ,keinginan, serta emosi
seseorang. kebutuhan individu dapat dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi :

A. Kebutuhan organik individu.

1. kebutuhan individu bernilai positive


a) makan dan minum
b) istirahat dan tidur
c) buang hajat
d) dan bernafas
2. kebutuhan individu bernilai negative
a) makan dan minum tidak lezat
b) istirahat dan tidur terganggu
c) kesulitan buang hajat
d) bernafas sesak

B. Kebutuhan psikologi individu

1. kebutuhan psikologi indifidu bersifat positif


a) pengendoran ketegangan dan bersantai
b) kemesraan dan cinta
c) kepuasan ego
d) kepuasan altruistik : kesempatan berbuat baik
e) kehormatan
f) kepuasan dan kebanggan mencapai tujuan

9
2.3 Kepercayaan

(A) Makna Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan
kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Adapun ucapan yang sering kita dengar :

1. Ia tidak percaya pada diri sendiri


2. Saya tidak percaya ia berbuat seperti itu atau berita itu kurang dapat dipercaya
akan kebenarannya.
3. Kita harus percaya akan nasihat-nasihat Kiai itu, karena nasihat-nasihat itu
diambil dari ajaran AL-Quran dan sebagainya.

Dengan contoh berbagai kalimat yang sering kita dengar dalam ucapan sehari-hari itu,
maka jelaslah kepada kita bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri,
melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain
itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang lain yang
memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain
atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberi tahu
mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.

Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan
orang yang beragama itu. Dasarnya ialah keyakinan masing-masing. Misalnya Adi beragama
islam, maka yakinlah Adi bahwa agama itu benar. Kalau Adi tidak yakin bahwa agama itu
benar, maka itu bukan agama bagi Adi. Sebaliknya, kalau orang lain beragama lain, harus
dianggap bahwa ia yakin terhadap kebenaran agaa itu. Keyakinan itulah yang perlu
dihormati.

(B) Berbagai Kepercayaaan dan Usaha Meningkatkannya

Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Karena itu,
sesuai dengan contoh-contoh didepan maka kepercayaan dapat dibedakan atas :

1. Kepercayaan pada diri sendiri


Kepercayaan pada diri sendiri itu perlu ditanamkan dalam setiap pribadi manusia.
Percaya pada diri sendiri pada hakikatnya percaya pada TuhanYang Maha Esa.

10
Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang,
dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya pada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru
atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap
kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya.
Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya. Misalnya,
orang yang berjanji sesuatu itu dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang
lain, apa lagi membuat janji kepada orang lain.
3. Kepercayaan kepada Tuhan
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu amat penting, karena keberadaan
manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting,
karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan
Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat tidak
mempunyai kepercayaan Tuhannya, sebab tidak ada lagi tali penghubung yang
mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar dapat
pertolongan dari-Nya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang
selalu menyertai manusia.

Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya.
Usaha itu tergantung kepada pribadi, kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain :

1. Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita


2. Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka
menolong, dermawan, dan sebagainya.
4. Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya manusia dan harapan itu berada dalam satu naungan atau
berdampingan. Setiap manusia pasti mempunyai harapan, manusia tanpa harapan berarti
manusia itu mati dalam hidup. Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan.
Harapan bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan
masing-masing.

Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan
akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan diwaktu yang akan datang. Pada
umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak namun diyakini bahkan terkadang dibatin
dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang
atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata
dengan cara berusaha dan berdoa.

Manusia dan harapan itu ibarat ruh didalam tubuh manusia,tanpa harapan atau cita –
cita manusia bagaikan mati sebelum ajal.Artinya semua manusia pasti mempunyai
harapan,entah itu diungkapkan atau tidak.Jadi harapan itu sifatnya manusiawi dan ada pada
setiap pribadi manusia.Intinya manusia dan harapan adalah satu ,tidak akan terpisah.

3.2 Saran

Dengan mempelajari ilmu budaya dasar kita bisa mengetahui apa yang tidak pernah
kita tahu pada pribadi kita.Didalam ilmu budaya dasar kita mempelajari suatu bab tentang
manusia dan harapan,yang membahas tentang harapan,keyakinan dan sebagainya.Dari situlah
kita tahu bahwa manusia dan harapan adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dan dengan
mempelajari itu kita menjadi orang yang optimis.Maka dari itu mempelajari ini adalah hal
yang sangat penting.

Selain itu kita juga berpedoman terhadap kepercayaan kepada Allah SWT, yaitu
dengan berusaha dan berdoa yang seimbang. Dan diharapkan kita dapat mewujudkan apa
yang kita inginkan dengan tetap berada dalam aturan masyarakat yang berlaku dan tidak
merugikan orang lain. Selain itu juga untuk mempersiapkan mental kita jika harapan yang
diinginkan tidak tercapai, sehingga tidak membuat kita putus asa untuk selalu terus mencoba.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dkk,djoko widagdho.2008.Ilmu budaya dasar.jakarta:PT bumi Aksara

Sanwanidjoyo.“ Pengertian harapan dan contohnya”.12 juni 2012.


http://sanwanidjoyo.blogspot.com/2012/06/pengertian-harapan-dan-contohnya.html

F,shaffira tama anindifa.“hubungan manusia dan harapan”5 november 2016.


http://ibdtama.blogspot.com/2016/11/hubungan-manusia-dan-harapan.html

____.“harapan sebagai fenomena nasional”.7 desember 2019.


https://wanijayamedia.co.id/2019/12/07/harapan-sebagai-fenomena-nasional/

____.“Makna kepercayaan”.17 januari 2013. http://ibdjk.blogspot.com/2013/01/makna-


kepercayaan.html

http://antusiasina.blogspot.co.id/2014/01/makalah-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan.html

http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.co.id/2012/11/manusia-dan-harapan.html

http://meccanisaps.blogspot.co.id/2015/02/manusia-dan-harapan.html

13

Anda mungkin juga menyukai