Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANUSIA DAN CINTA KASIH

DISUSUN OLEH :

FHIRA HUMAIRA

19180031

PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Manusia Dan Cinta kasih”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar di Universitas Negeri Padang.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini,khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

2
DAFTAR ISI

Sampul.......................................................................................................................................................... 1

Kata pengantar.......................................................................................................................................... 2

Daftar isi....................................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................ 4

1.1 Latar belakang..................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................. 5

1.3 Tujuan penulisan................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................. 6

2.1 Pengertian hakikat cinta kasih...................................................................................... 6

2.2 Cinta kasih dalam berbagai dimensi........................................................................... 7

2.3 Berbagai bentuk cinta....................................................................................................... 10

2.4 Hubungan manusia dan cinta kasih............................................................................16

BAB III PENUTUP..................................................................................................................................... 18

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 18

3.2 Saran........................................................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Cinta merupakan suatu perasaan yang Allah berikan setiap insan manusia
terhadap sepasang anak manusia untuk saling menyanyangi, mengasihi, saling
memenuhi, dan juga saling pengertian. Perlu kalian ketahui bahwa cinta itu tidak
ada yang dipaksakan. Dan cinta itu datang langsung dari hati. Cinta hanya dapat
berjalan secara beriringan apabila kedua insan ikhlas, cinta juga tidak dapat berjalan
jika salah satu dari insan tersebut saling mementingkan dirinya sendiri.
Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi
perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula.
Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah
satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Cinta sangat erat dalam
kehidupan dan tidak bisa di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun
orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh
akan cinta. Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir
tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana
cinta itu, cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan
cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul
makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas
dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi,
cerita yang tidak pernah ada akhirnya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk
membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik
mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita
semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan
perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.

1.2 Rumusan masalah

4
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah pengertian hakikat cinta kasih tersebut?
2. Apa itu cinta kasih dalam berbagai dimensi
3. Berbagai bentuk cinta?
4. Apakah hubungan manusia dan cinta kasih?

1.3 Tujuan penulisan


Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan
rumusan masalah diatas .
1. Untuk memahami makna hakikat cinta kasih
2. Untuk mengetahui cinta kasih berbagai dimensi
3. Untuk memahami berbagai bentuk cinta
4. Untuk mengetahui apa hubungan manusia dan cinta kasih

BAB II

PEMBAHASAN

5
2.1 Pengertian hakikat cinta kasih

Cinta memang sangat terpaut dengan kehidupan manusia.tidak pernah


selintaspun orang berfikir bahwa cinta itu tidak penting,mereka haus akan cinta,banyak
orang tidak henti-hentinya menonton film tentang kisah cinta,baik yang berakhir
bahagia maupun sebaliknya.banyak orang suka mendengarkan lagu-lagu yang bermotif
tentang cinta.kendatipun demikian,hampir setiap orang tidak pernah berfikir tentang
apa dan bagaimana cinta itu. Sampai dengan sekarang ini masih banyak orang
beranggapan bahwa cinta itu tidak lebih dari sekedar perasaaan yang menyenangkan
untuk mengalaminya orang harus jatuh ke dalam nya.

Banyak orang melihat masalah cinta ini sebagai masalah dicintai bukan masalah
mencintai, yaitu masalah orang untuk mencintai . pendapat semacam ini akan
mendorong orang untuk selalu mempermasalahkan supaya bagaimana ia dicintai,
dengan melakukan berbagai hal-hal atau cara agar bagaimana bisa dicintai.begitu juga
sebaliknya,bahwasanya mencintai dan dicintai merupakan sikap manusiawi yang sudah
saling berkaitan erat. Cinta adalah suatu kegiatan,dan bukan merupakan pengaruh yang
pasif.secara demikian bisa pula dikatakan bahwa salah satu esensi dari cinta adalah
adanya kreativitas dalam diri seseorang.atau lebih tegas lagi bisa dikatakan,bahwa cinta
itu terletak pada aspek memberi dan bukan menerima.

Ada beberapa ungkapan oleh para ahli apa itu cinta :

"Cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang
merasakannya, niscaya akan mengenalinya. Namun, siapa yang mencoba untuk
menyifatinya, pasti akan gagal." Kata Rabi'ah Al-'Adawiyah.

"Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia karena cinta itu membangkitkan


semangat hukum-hukum kemanusiaan dan gejala-gejala alami pun tak bisa mengubah
perjalanannya. Cinta ibarat seekor burung yang cantik, memintuk ditangkap tapi
menolak untuk disakiti." Kata Kahlil Gibran.

"Cinta adalah kecenderungan hati kepada sesuatu karena kenikmatan atau manfaat
yang dapat diperoleh dari yang dicintai." Kata Quraish Shihab.

6
"Cinta adalah suatu seni yang memerlukan pengetahuan serta latihan. Cinta adlah suatu
kegiatan dan bukan merupakan pengaruh yang pasif. Salah satu esensi dari cinta adalah
adanya kreativitas dlam diri seseorang, terutama dalam aspek memberi dan bukan
hanya menerima." Kata Eric Fromm.

"Cinta adalah perasaan yang mesti ada pada setiap manusia. Ia laksana setetes embun
yang turun dari langit, bersih, dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlainan
menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu
kedurjanaan, kedustaan, penipu, dan perkara tercela lainnya. Tetapi jika ia jatuh ke
tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia, budi pekerti
yang tinggi, dan lain-lain yang terpuji." Kata Hamka

Di lihat dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cinta


memang suatu hal yang tidak akan pernah ada akhirnya jika didefinisikan. Cinta hanya
bisa diarasa dan dijalani. Ketika anda mencintai sesuatu, dapat dipastikan anda bisa
melakukan apa saja untuk yang anda cintai. Begitu banyak keistimewaan cinta yang
dapat kita rasakan. Salah satu keistimewaan cinta adalah bisa merubah hal yang buruk
menjadi hal yang baik. Seperti saat anda diahadapkan pada suatun hal yang anda benci,
cobalah untuk mencintainya, niscaya anda akan berubah menjadi sosok yang rela
melakukan apa pun demi hal tersebut.

2.2 Cinta kasih dalam berbagai dimensi

Ada berbagai dimensi cinta kasih seperti kasih sayang, kemesraan, pemujaan dan
belas kasihan

A) Kasih sayang
Secara longgar, kasih sayang bisa diartikan sebagai perasaan sayang, perasaan
cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dari pengertian yang sangat
sederhana tersebut, tampak bahwa kasih sayang paling tidak menuntut adanya
dua pihak yang terlibat di dalamnya, yaitu seseorang yang mencurahkan
perasaan sayang, cinta atau suka, dan seseorang yang memperoleh curahan
kasih sayang, cinta dan suka itu sendiri.

Pengalaman hidup sehari-hari memaksa kita untuk mengakui, bahwa


bagaimanapun hidup kita akan memperoleh arti apabila telah bisa kita peroleh

7
perhatian dari orang lain. Sementara ini kita sudah mengetahui pula bahwa yang
namanya perhatian itu pada dasarnya merupakan salah satu unsur dasar dari
cinta kasih. Perhatian tersebut bisa saja datang dari orantua, saudara, suami dan
isteri, kawan atau kelompok orang yang lebih luas lagi. Pendek kata, sebagai
manusia normal kita sangat membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidup
kita. Hidup kita akan lebih terasa indah, bahagia dan mengesankan apabila kita
telah mampu memahami berbagai perhatian orang lain.

Kasih sayang, adalah sesuatu yang indah, suci dan didambakan oleh setiap orang.
Sebagaimana cinta, kasih sayang tidak akan lahir tanpa orang yang
melahirkannya. Dengan kata lain, seorang tidak akan memperoleh kasih sayang
apabila tidak ada orang lain yang memberi. Secara demikian wajar kalau kita
mengenal berbagai macam bentuk kasih sayang, yang ini semua sangat
tergantung kepada kondisi penyayang dan yang disayangi, misalnya kasih sayang
orangtua kepada anaknya.

Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan.


Kasihs ayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi
(pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka di dalam berumah tangga
keluarga muda itu bulan lagi bercinta-cinta, tetapi bersifat kasih mengasihi atau
saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang ini sadar atau tidak dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling
bercaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan ke
satuan yang bulat dan utuh.

B) Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang
akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab baik antara pria-wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada
dasarnya merupakan perwujudan kasih yang telah mendalam. Yose Ortega Y.
Gasset dalam novelnya “On Love” mengatakan “di kedalaman sanubarinya
seorang pecinta merasa dirinya bersatu tanpa syarat dengan obyek cintanya.
Persatuan sifat kebersamaan yang mendasar dan melibatkan seluruh
eksistensinya”. Di bawah sorotan pandangan evolusi, cinta menjadi lebih agung
lagi, karena ia merupakan daya pemersatu dalam alam semesta, dan kondisi

8
utama yang memungkinkan hidup. Kemampuan mencintai ini merupakan nilai
pada hidup kita, dan menjadi ukuran terpenting dalam menentukan apakah kita
maju atau tidak dalam evolusi kita. Dari uraian di atas terlihat betapa agung dan
sucinya cinta itu. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai
cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya. Cinta yang berlanjut
menimbulkan perasaan mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan
dari cinta.

C) PEMUJAAN
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia kepada Tuhan. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini, karena
pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang
sebenarnya. Dalam Surah Adz Dzariat ayat 56 Allah SWT menyatakan “Dan
tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
menyembahku”.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya, bila manusia
mengabaikan segala perintah-Nya. Karena itu ketakutan manusia selalu
mendampingi dalam hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia
memuja-Nya. Dalam surat Al-Mu’minun ayat 98 dinyatakan, “Dan aku berlindung
kepada-Muhammad. Ya, Tuhanku dari kehadiran-Nya di dekatku”. Dan dalam
Injil surat Rum ayat 1-2 berbunyi, “Memuliakan Dia sebagai Allah atau
mengucapkan syukur kepada-Nya”.
Jelaslah bagi kita, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia,
karena Tuhan pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri, karena Tuhan
pencipta semesta termasuk manusia itu sendiri. Dan penciptaan semesta untuk
manusia.
Manusia cinta kepada Tuhan, karena Tuhan sungguh Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kecintaan manusia itu dimanifestasikan dalam bentuk pemujaan
atau sembahyang. Dalam surat An-Nur ayat 41 antara lain dinyatakan, “apakah
engkau tidak tahu bahwasanya Allah itu dipuja olehs egala yang ada di langit dan
di bumi………”.

D) Belas kasihan

9
Cinta sesama adalah istilah lain dari belas kasihan, karena cinta di sini bukan
karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaan.
Penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, dan sakit-sakitan,
yatim piatu, penyakit yang dideritanya, dan sebagainya.
Perbuatan dan sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak.
Manusia mempunyai potensi untuk berbelaskasihan. Misalnya sanggupkah ia
menggunggah potensi belas kasihan itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka
berarti orang itu berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.
Dalam essay “On Love” ada pengertian bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa
syarat. Itu berarti dalam rasa belas kasihan tidak mengandung unsur “pamrih”.
Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang
ikhlas. Kalau kita memberikan uang kepada pengemis agar mendapat pujian, itu
berarti tidak ikhlas, berarti ada tujuan tertentu. Hal seperti itu banyak terjadi
dalam masyarakat.
Dalam essay itu pula dijelaskan bahwa orang yang menaruh belas kasihan dan
yang ditumpahi belas kasihan ada kebersamaan yang mendasar, maksudnya
yang berbelas kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelaskasihi.

2.3 Berbagai bentuk cinta

Bangsa Yunani kuno menggolongkan perasaan manusia berupa jenis – jenis cinta
yang mempunyai pengertian lebih luas daripada sekadar hubungan antara seseorang
dengan pasangannya saja, yaitu:

1. Eros

Eros merupakan jenis cinta yang berdasarkan hawa nafsu, yang berarti
melibatkan seksual atau gairah, yang paling mirip denggan cinta dalam pengertian
romantis. Pada jenis cinta ini ada ketertarikan secara fisik dan rasa ingin saling
memiliki. Cinta ini ditujukan kepada orang lain sebagai obyek cinta, namun tujuan
akhirnya adalah kepuasan diri orang yang mencintai. Eros dilambangkan dengan Cupid
yang membawa busur dan panah dalam mitologi Yunani. Pada zaman sekarang, eros
dapat diartikan sebagai cinta terhadap pasangan atau kekasih.

10
2. Ludus

Jenis cinta ini adalah cinta yang hanya bersifat main – main dan tidak
mengandung unsur komitmen. Jenis cinta ini biasanya dirasakan oleh orang yang
berkepribadian tidak dewasa dan kekanak – kanakan, mudah mengumbar kata cinta
dan juga kata – kata rayuan gombal kepada orang yang dicintainya

3. Philia

Philia adalah jenis cinta yang dimiliki oleh dua orang yang bersahabat, sering
juga dikenal dengan sebutan cinta platonis. Cinta ini hanya berdasarkan rasa
persahabatan belaka, dengan demikian cinta ini bukanlah merupakan cinta yang
dilandasi oleh hawa nafsu karena didasarkan pada persahabatan, kepercayaan dan
ketergantungan.

4. Storge

Ini merupakan jenis cinta kepada keluarga, yang hubungannya berupa cinta
antar orang tua dan anak, juga antara kakak dan adik. Dalam pengertian yang lebih luas,
storge adalah cinta yang tumbuh sejak manusia dilahirkan dan juga berbeda dengan
eros dan philia. Biasanya, storge ada pada tahap awal hubungan romantis, atau juga ada
pada pasangan yang sudah lama bersama – sama, dan bisa juga disebut cinta tanpa
syarat.

5. Mania

Jenis cinta ini adalah yang sering didapati pada berbagai drama seperti Romeo
dan Juliet, yang artinya bahwa cinta ini adalah cinta yang harus mendapatkan balasan
dan harus memiliki. Jika tidak, orang yang mengalaminya akan merasa kurang lengkap
dan tidak berharga sebagai manusia. Bisa juga diartikan sebagai cinta yang posesif dan
akan membuat sengsara orang yang mencintai apabila cintanya tidak terbalas.

6. Pragma

Pada umumnya jenis cinta ini datang dari dua orang dewasa yang keduanya telah
berpikiran matang sehingga tujuan akhir dari cinta ini adalah menikah. Pragma adalah

11
tipe cinta yang berkembang seiring dengan waktu, baik itu dilihat dari sisi
fungsionalitas maupun emosional. Cinta yang praktis dan berhubungan dengan
kepentingan jangka panjang, bisa dilihat contohnya dari masalah perjodohan dan
lainnya. Orang yang merasakan cinta ini pada umumnya berpikiran praktis dan
berorientasi pada tujuan pernikahan dan tidak membayangkan cinta yang romantis.

7. Philautia

Narsis adalah istilah lain yang bisa dipahami oleh orang kebanyakan. Orang yang
narsis dan mencintai diri sendiri memiliki jenis cinta philautia. Menurut paham Yunani
kuno, manusia tidak dapat mencintai orang lain jika mereka tidak bisa mencintai
dirinya sendiri lebih dulu.Kita harus peduli apakah diri kita sehat atau tidak secara fisik
dan mental, dan mampu untuk berpikir positif. Terkadang, kadar cinta terhadap diri
sendiri ini cukup besar sehingga bisa disebut dengan narsis, bagi orang yang kelewatan
memuja dirinya sendiri. Ciri – ciri psikopat jatuh cinta bisa saja digolongkan dengan
jenis cinta ini.

8. Agape

Cinta yang universal adalah yang dilambangkan oleh jenis cinta agape. Pada
umumnya agape adalah ekspresi cinta yang diungkapkan kepada Tuhan, alam, orang
asing atau mengenai suatu hal yang spiritual, dan merupakan sumber – sumber dari
tindakan yang altruistik. Agape tidak tergantung pada keturunan atau keakraban,
berkaitan dengan kesehatan mental dan fisik, juga usia yang lebih panjang. Orang yang
merasakan jenis cinta agape biasanya lebih mementingkan aspek spiritual dan
pemenuhan kepuasan spiritualnya daripada keinginan untuk menjalin cinta yang
romantis

Uraian di atas merupakan pendapat menurut psikologi sedangkan Untuk agama


membeikan tuntutan tentang cinta juga. Berbagai bentuk cinta ini terdapat di dalam Al-
Qur’an.

1. Cinta diri

12
Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri,
kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya,
melalui ucapan Nabi saw, bahwa seandainya dia mengetahui hal-hal yang gaib, tentu dia
akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala
keburukan : “………Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku akan
memperbanyak kebaikan bagi diriku sendiri dan aku tidak akan ditimpa
kemudaratan……..” (Q : 7 : 188). Demikian pula : “Manusia tidak jemu-jemu memohon
kebaikan, tetapi jika mereka ditimpa malapetaka, dia menjadi putus asa lagi putus
harapan” (Q : 41 : 49). Manusia cinta pada dirinya agar terus menerus dikaruniai
kebaikan, tetapi apabila ditimpa bencana, ia menjadi putus harapan.

2. Cinta kepada sesama manusia

Allah memerintahkan kepada manusia untuk saling mencintai di antara sesamanya.


“Sesungguhnya orang-orang mukmin bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Q : 49 : 10). Dalam Al-
Qur’an terdapat pujian bagi kaum Anshar karena rasa cintanya kepada kaum Muhajirin.
Orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencitai orang yang berhijrah kepada
mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terahdap apa-apa
yang diberikan kepada mereka (orang Muhajirin), mereka mengutamakan (orang-orang
Muhajirin) atas diri mereka sendiri sekalipun mereka sendiri dalam kesusahan. Dan
siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung
(Q : 59 : 9). Ciri cinta di antara sesama manusia menurut ajaran Islam ditandai dengan
sikap yang lebih mengutamakan (mencintai) orang lain daripada dirinya sendiri.

3. Cinta seksual

Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Hal ini dilukiskan dalam Al-Qur’an
sebagai berikut : “Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berpikir” (Q : 30 : 21).
Dalam ayat lain : “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-

13
apa yang diingini, yaitu wanita-wanita” (Q : 3 : 14). Cinta seksual merupakan bagian dari
kebutuhan manusia yang dapat melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama
suami dan istri. Seks merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.

4. Cinta kebapakan

Cinta ibu kepada anaknya, atau dorongan keibuan, merupakan dorongan fisiologis.
Artinya, terjadi perubahan-perubahan bahan fisiologis dan fisis yang terjadi pada diri si
ibu sewaktu mengandung, melahirkan dan menyusui. Dorongan kebapakan tidak
seperti dorongan keibuan, tetapi dorongan psikis. Hal ini tampak dalam cinta bapak
kepada anaknya karena ia merupakan sumber kesenangan dalam kegembiraan baginya,
sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan
peran bapak dalamkehidupan, dan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia. Hal
ini nampak jelas pada cinta Nabi Yaqub a.s. kepada putranya, Yusuf a.s., yang
membangkitkan cemburu adiknya dan dengki saudara-saudaranya yang lain.

“ … Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh


ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat) … “
(Q : 12 : 8 J. Demikian pula nampak cintanya Nabi Nuh a.s. kepada putranya : “Ya,
Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau
itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adlnya”. (Q : 11 : 45).

5. Cinta Kepada Allah

Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spritual adalah cintanya
kepada Allah dan kerinduan kepada-Nya. Tidak hanya salat, pujian dan doanya, tetapi
semua tindakan dan tingkah lakunya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridla-Nya. Dalam firman Tuhan : “Katakanlah : Jika kamu (benar-benar)
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Allah maha pengampun lagi maha penyayang”. (Q : 3 : 31)

Cinta seorang mukmin kepada Allah melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang
ada di dalam kehidupan ini, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, anak-anaknya,
istrinya, kedua orang tuanya, keluarganya dan hartanya. “Katakanlah : Jika bapak-
bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang
kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah

14
tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan rasul-Nya dan
(dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-
Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dasik”. (Q : 9 : 24).

Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan merupakan pendorong dan
mengarahkannya kepada penundukan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta kepada
Allah akan membiat seseorang menjadi mencintai sesama manusia, hewan, semua
makhluk Allah, dan seluruh alam semesta. Hal ini terjadi karena semua yang wujud
dipandang sebagai manifestasi Tuhannya, sebagai sumber kerinduan spritualnya dan
harapan kabulnya.

6. Cinta Kepada Rasul (Muhammad)

Cinta kepada Rasul Muhammad merupakan peringkat kedua setelah kepada Allah.
Hal ini disebabkan karena Rasul Muhammad bagi kaum muslimin merupakan contoh
ideal yang sempurna bagi manusia, baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai
sifat leluhur lainnya. “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung” (Q : 64 : 4). Cinta kepada Rasul Muhammad ialah karena beliau merupakan suri
teladan, mengajarkan Al-Quran dan kebijaksanaan. Muhammad telah menanggung
derita dan berjuang dengan penuh tantangan sampai tegaknya agama Islam.

7. Cinta Kepada Orangtua

Cinta kepada ibu-bapak dalam ajaran agama Islam sangat mendasar, menentukan
ridha-tidaknya Tuhan kepada manusia. Sabda Nabi Muhammad saw. “Keridhaan Allah
bergantung pada kemurkaan kedua orang tua pula” (Hadits Riwayat At-Turmidzy).
Khusus mengenai cinta kepada kedua orang tua ini, Tuhan memperingatkan keras
melalui ajaran akhlak mulia dan langsung dengan tata kramanya. “Dan Tuhan telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, danhendaklah kamu
berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-sebaiknya. Jika salah seorang dari
keduanya samapi berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah
kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah”, dan janganlah kamu membentak
mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan mulia. Rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku,
kasihanilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu
kecil”. (Q : 17 : 23 : 24).

15
Seluruh uraian tentang konsep cinta menurut ajaran Islam memberikan kejelasan
bahwa makna cinta menirit ajaran agama berbeda dengan makna cinta menurut kajian
filsafat. Konsep cinta menurut ajaran agama sifatnya lebih realis dan operatif,
sedangkan dalam konsep filsafat gambarannya bersifat abstrak. Dalam agama, cinta
adalah suatu dinamisme aktif yang berakar dalam kesanggupan kita untuk memberi
cinta, dan menghendaki perkembangan dan kebahagiaan orang yang dicintai. Apabila
ada orang yang egois tak dapat mencintai orang lain, sesungguhnya ia sendiri tidak
dapat mencintai dirinya sendiri. Karenanya, konsep cinta dalam ajaran agama Islam
dirinci sehingga cinta bersifat menyeluruh dan eksistensial. Oleh karena itu, akan lebih
baik apabila wawasan pemahaman ini dipadukan dalam pola pikir dan pola tindak
seseorang guna mencapai segi kemanusiaan dan aspek teologisnya cinta.

2.4 Hubungan manusia dan cinta kasih

Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia
tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan dari orang lain. Coba bayangkan jika anda
sebagai manusia hidup individualisme atau penyendiri. Mungkin dunia ini akan terasa
membosankan dan memuakkan, terjadi banyak kericuhan akibat dari individualisme
karena mereka menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau mengalah satu sama
lain karena menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di bayangkan oleh
para pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain , nongkrong ,
atau sekedar jalan jalan bersama kawan.

Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia
Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta
adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta.
Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat
mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan
dan motivasi terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan
dapat tercapai dengan indah.

Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau sangat menaruh
belas kasihan. sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta, Karena itu cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan. Banyak orang memaknakan arti cinta itu kepada pasangannya

16
dan sedangkan kasih itu diberikan kepada ibu,ayah, adik,kakak,
nenek,kakek,teman,sahabat,saudara lainya bahkan kita bisa memberikan kasih kepada
orang lain yang belum kita kenal sebelumnya. Walau sejauh ini terlihat berbeda antara
cinta dan kasih, tetapi makna yang sesungguhnya adalah sama-sama memiliki rasa
sayang terhadap seseorang.

Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar ada,hubungannya berupa


pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi
permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan
mengenai cinta kasih.Bentuk wujud cinta kasih manusia kepada penciptanya adalah
pengabdian, kesetiaan, ketaatan dan sebagaimana. Sebagaimana keterikatan manusia
kepada tuhannya.

BAB III

17
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kasih sayang dialami oleh tiap manusia,karena kasih sayang merupakan bagian
hidup manusia.sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang,meskipun ada pula
kelahiran anak itu tidak diharapkan,umumnya bukan lahir pada kasih
sayang.sehingga,pada hakekatnya,manusia tidak bisa hidup tanpa cinta,karena manusia
tidak bisa hidup sendiri,manusia membutuhkan kasih sayang,agar hidup lebih berarti.

3.2 Saran

Di dalam kehidupan ini,sekiranya kita bisa memahami,dan menguraikan ati dari


masing-masing definisi cinta,kasih sayang dan makna dari pengertian tersebut,karena
pada hakekatnya hidup ini bertujuan untuk menjalani arti cinta yang ruang lingkupnya
sangat luas.

DAFTAR PUSTAKA

18
____. “Hakikat cinta”.16 desember 2014.
https://www.kompasiana.com/misbah.hanz/54f925eca3331135028b48fe/hakikat-
cinta

Retno,devita. “ 8 jenis-jenis cinta dalam psikologi”.____ .


https://dosenpsikologi.com/jenis-jenis-cinta

Novalina,viora. “hubungan manusia dengan cinta kasih”.13 april 2013.


http://vioranovalina.blogspot.com/2013/04/hubungan-manusia-dengan-cinta-
kasih.html

Erich fromm,seni Mencinta,sinar harapan,Jakarta:1983

Suyadi,”manusia dan cinta kasih”.dalam buku materi pokok ilmu budaya


dasar,Universitas terbuka:1984/1985

Djoko Widagdho,dkk.Ilmu Budaya Dasar.bumi aksara:Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai