Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“PENULISAN CATATAN KAKI DAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA”

DOSEN PENGAMPU: Dr. Afnita, M. Pd.

DISUSUN OLEH:

DASWENDA INDRA (19073008)

BETA REZKI ANANDA (19006011)

AMINAH DAULAY (19006006)

HAVIS ISMAIL (19067009)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa karena telah melimpahkan karunia dan
rahmat nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini dengan sebaik-
baiknya untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.

Pembuatan makalah Bahasa Indonesia ini tidak terlepas dari peran serta berbagai pihak. Oleh
karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Afnita, M. PD., selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan materi dan arahan kepada kami.
2. Rekan-rekan kelas yang telah memberikan dukungan baik.

Demikian lah makalah Bahasa Indonesia tentang Penulisan Catatan Kaki dan Penulisan Daftar
Pustaka dibuat. Kami menyadari bahwa makalah ini tidak lah sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar dapat lebih baik lagi untuk
kedepan nya.

Padang, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ...............................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................................................

2.1 Penulisan Catatan Kaki....................................................................................

2.2 Penulisan Daftar Pustaka..................................................................................

BAB 3 PENUTUP ..............................................................................................................

3.1 Kesimpulan......................................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah ataupun skirpsi seringkali dipergunakan
penulisan catatan kaki dan penulisan daftar pustaka untuk membuktikan apa yang ditulis.
Catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan,penulisannya dituliskan pada tiap lembar/halaman yang
bersangkutan. Sedangkan penulisan daftar pustaka dituliskan pada akhir karangan ilmiah
dalam halaman tersendiri.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa pengertian Catatan Kaki ?
2. Bagaimana cara menuliskan Catatan kaki ?
3. Bagaimana cara menuliskan Daftar Pustaka ?
1.3 TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui etika dalam berkomunikasi.
2. Untuk cara dalam mengatasi kegagalan dalam komunikasi.
3. Untuk memahami aspek budaya dalam proses komunikasi.
4. Untuk mengetahui budaya dan komunikasi antar pribadi.
BAB 2
PEMBAHASAN
Penulisan Catatan Kaki dan Penulisan Daftar Pustaka

A. Pengertian Catatan Kaki (Footnote)

1. Penulisan Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan (Gorys Keraf, 1994:143). Fungsi dari catatan kaki yaitu sebagai
pemenuhan kode yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap

 mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum karya


orang lain.
 Catatan kaki dipergunakan untuk:tempat memperluas pembahasan yang
diperlukan tetapi tidak relevan jika dalam teks atau sebagai petunjuk sumber;
 referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/ halaman
dimasukkan dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula;
 tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang
berapa hal yang sama dibahas di dalam tulisan; lain.

2. Cara Penulisan & Contoh Catatan Kaki (Footnote)

Dalam penulisan catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu
sebagai berikut:

1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
2. Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satau spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor satu
untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir bab. Pada
setiap awal bab berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu. Laporan atau
karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir karangan.
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.

Catatan kaki dapat diletakan di beberapa tempat dalam suatu karya ilmiah. Paling tidak,
ada tiga tempat dimana catatan kaki diletakan; di halaman uraian, di akhir bab, dan di akhir
karangan.

1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah digunakan
dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan popular.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk artikel
untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan bab, atau esai
dalam buku kumpulan esai.

Ingat, penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, jika penempatan catatan kaki pada
halaman urian, makan penempatan catatan kaki selanjutnya dilakukan pada halaman uraian.
Begitu juga jika penempatan catatan kaki pada akhir bab atau akhir karangan. Catatan kaki
biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan
rujukan uraian di dalam naskah pokok.

Seperti halnya pada penulisan daftar pustakan (bibliografi), penulisan catatan kaki juga
memiliki perbedaan penulisan antar sumber acuan yang diguankan. Antara buku atau artikel dari
majalah, terdapat perbedaan unsur dalam penulisan catatan kaki. Unsur-unsur yang terdapat pada
catatan kaki adalah sebagai berikut :

1. Untuk Buku sebagai Acuan Unsur-unsur yang terdapat pada catatan kaki untuk buku
sebagai acuan adalah sebagai berikut:

 Nama pengarang, ditulis dalam urutan biasa dan tidak dibalik, diikuti tanda koma
 Judul buku, diawali dengan huruf kapital (kecuali kata tugas) ditulis miring atau digaris
bawahi
 Nama atau nomor seri (kalau ada),
 Data publikasi, yang terdiri dari: jumlah jilid (kalau ada), nomor cetakan (kalau ada), kota
penerbitan, diikuti titik dua, nama penerbit diikuti koma di dalam tanda kurung, tahun
penerbitan.
 Nomor jilid.
 Nomor halaman diikuti tanda titik.

2. Untuk Artikel dalam Majalah sebagai Acuan

Unsur-unsur yang terdapat pada catatan kaki untuk artikel dalam majalah sebagai acuan
adalah sebagai berikut :

 Nama pengarang
 Judul artikel, diantara tanda kutip
 Nama majalah, ditulis miring atau digaris bawahi
 Nomor majalah jika ada,
 Tanggal penerbit,
 Nomor halaman

Dalam praktik tulis-menulis sering Anda jumpai pula penulisan catatan kaki singkat. Tulisan
itu dapat berupa: Ibid, op.cit. dan loc.cit.

1. Ibid
Ibid adalah singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas. Ibid hanya ditulis di
bawah catatan kaki yang mendahuluinya. Itu berarti Ibid tidak dipakai apabila ada catatan
kaki dari sumber lain yang menyelinginya. Ibid ditulis dengan huruf kapital pada awal
kata, dicetak mring, dan diakhiri dengan titik. Apabila referensi berikutnya berasal dari
jilid atau halaman lain, urutan penulisa: Ibid, jilid, halaman.

2. Op.Cit.
Op.Cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya dalam karya yang telah dikutip, yaitu
catatan kaki singkat yang digunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip,
tetapi sudah disisipi catatan kaki lain dari sumber lain. Op.Cit. ditulis dengan huruf
capital pada awal suku kata, dicetak miring, dan setiap suku diikuti titik (.). Urutannya
penulisan Op.Cit. adalah: nama pengarang, Op.Cit., halaman.

3. Loc.Cit.
Loc.Cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya pada tempat yang sama. Loc.Cit.
merujuk sumber data pustaka yang sama yang berupa kumpulan esai, jurnla,
ensiklopedia, atau majalah; dan telah diselangi sumber lain. Kutipan bersumber pada
halaman yang sama, Loc.Cit. tidak diikuti oleh nomor halaman.

B. Penulisan Daftar Pustaka

Dalam penulisan karya tulis, kita menggunakan data yang diperoleh dari berbagai sumber, baik
secara tertulis maupun tidak tertulis. Berdasarkan isinya, sumber tertulis dapat dibagi menjadi
tiga.

1. Ilmiah, seperti buku-buku, artikel ilmiah, dan laporan penelitian.


2. Nonilmiah, seperti berita di surat kabar atau majalah.
3. Sastra, seperti karya prosa, puisi, dan drama

Penggunaan sumber karya tulis dapat dinyatakan dengan daftar pustaka (bibliografi) dan catatan
kaki (footnote). Daftar pustaka dalam karangan ilmiah merupakan hal yang wajib dituliskan. Hal
ini berhubungan erat dengan rujukan dan kutipan yang diuraikan pada bagian-bagian sebelumnya
pada karangan ilmiah tersebut. Sementara catatan kaki tidak harus selalu ada dalam sebuah
karangan ilmiah.

Cara penulisan daftar pustaka dan catatan kaki berbeda. Daftar pustaka dituliskan pada akhir
karangan ilmiah dalam halaman tersendiri, sedangkan catatan kaki dituliskan pada tiap lembar/
halaman yang bersangkutan.

Penulisan daftar pustaka memiliki aturan sebagai berikut :

 semua sumber dalam daftar pustaka ditulis dengan nama urutan abjad huruf atau nama
pengarang (setelah dibalik).
 Sumber yang berupa buku ditulis dengan urutan: nama pengarang(dibalik). tahun terbit.
judul buku. kota tempat buku diterbitkan: nama penerbit.
 Sumber yang berupa majalah /surat kabar, ditulis dengan urutan : nama majalah/surat
kabar, tanggal, bulan, tahun, nomor edis(majalah), judul artikel, nomor halaman.
 Judul buku ditulis dengan huruf capital, digaris bawahi atau dicetak miring atau dicetak
tebal.
 Apabula nama pengarang terdiri atas dua kata/lebih, kata akhir dari nama tersebut
diletakkan dimuka dan tandai dengan tanda koma (,), tanpa gelar akademik. Contoh :Ajib
Rosidi ditulis Rosidi, Ajib.
 Apabila pengarang terdiri atas dua orang atau tiga orang, nama-namanya ditulis semua.
Akan tetapi jika lebih dari tiga orang, ditulis satu orang dan diberi singkatan, et, al. atau
dkk
 Gelar akademik tidak perlu dicantumkan.
 Bila ada dua atau lebih sumber pengarangnya sama, penulisannya urut berdasarkan tahun
atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan berikutnya cukup diberi tanda garis
 Bila ada dua sumber atau lebih sumber yang pengarangnya sama, penulisannya urut
berdasarkan tahun atau tanggal terbitnya, dan nama pengarang urutan berikutnya cukup
diberi tanda garis
 Tanda baca yang digunakan untuk memisahkan unsur-unsur dalam penulisan sumber
yang berupa buku adalah tanda tiik (.), kecuali antara unsur tempat penerbit dan nama
penerbit dengan tanda titik dua (:), sedangkan tanda baca yang digunakan untuk
memisahkan unsure-unsur dalam penulisan sumber berupa majalah atau surat kabar tanda
kma (,).
 Diakhiri tanda titik.

Contoh penulisan daftar pustaka:

Moeliono, Anton M(ed). 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

a. Penulisan Daftar Pustaka dari Sumber Buku

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka dari sumber buku.
Namun, hal paling utama adalah memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah
urutan sebuah referensi dari buku.

1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis
terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau
lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada
setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis
dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu
dituliskan.

Jika dalam buku yang diacu itu tercantum nama editor, penulisannya dilakukan dengan
menambahkan singkatan (Ed.).

Contoh:

• Mahaso, Ode (Ed.). 1997.

Jika pengarang terdiri dari dua atau tiga orang, nama pengarang dituliskan semuanya dengan
ketentuan nama orang pertama dibalik sedangkan nama orang kedua dan ketiga tetap. Di antara
kedua nama pengarang itu digunakan kata penghubung “dan”.

Contoh:

 Sumardjan, Selo dan Marta Susilo.


 Kusmadi, Ismail. Dini A., dan Eva R

Jika lebih dari tiga orang, ditulis nama pengarang pertama yang dibalik lalu ditambahkan
singkatan “dkk” (dan kawan-kawan) atau et all.

Contoh:

• Kartika, Salma dkk.

• Susan, Alberta et. all.

Jika beberapa buku ditulis oleh seorang pengarang, nama pengarang cukup ditulis sekali pada
buku yang disebut pertama. Selanjutnya cukup dibuat garis sepanjang 10 ketukan dan diakhiri
dengan tanda titik. Setelah nama penga-rang, cantumkan tahun terbit dengan dibubuhkan tanda
titik. Jika tahunnya berbeda, penyusunan daftar pustaka dilakukan dengan urutan berdasarkan
yang paling lama ke yang paling baru.

Contoh :

• Keraf, Gorys. 1979.

• _________ . 1982.

• _________ . 1984.

Jika diterbitkan pada tahun yang sama, penempatan urutannya berdasarkan pola abjad judul
buku. Kriteria pembedaannya adalah setelah tahun terbit dibubuhkan huruf, misalnya a, b, c
tanpa jarak.

Contoh:

• Bakri, Oemar. 1987a

. • __________ . 1987b.

2. Tahun Terbit

Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi.
Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai
merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.

3. Judul Buku

Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Spasi jangan lupa, penulisan judul di buat dengan italic
(miring)

4. Kota dan Nama Penerbit

Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota
penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota,
baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman
menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota
dan nama penerbit.

Contoh Daftar Pustaka dari Buku

Data Buku:

Judul : Family Medical Care Volume 4

Penulis : Dr. John F. Knight

Penerbit : Indonesia Publishing House

Kota Penerbit : Bandung

Tahun Terbit : 2001

Cara Penulisan:

Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.

b. Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel dalam Jurnal, Koran, atau Majalah

Tidak berbeda jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, teman-teman pun perlu
mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, hingga kota dan nama penerbit.
Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa urutan tersebut, yakni sebagai berikut.

1. Nama
Pastikan nama yang teman-teman tulis dalam daftar pustaka artikel tersebut adalah
penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal, koran, ataupun majalah yang menjadi sumber
referensi.
2. Judul
Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber referensi. Penulisan tidak dengan
format italic, melainkan tegak lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan
penutup. Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal ataupun majalah yang
memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal, majalah, atau koran baru dicetak miring.
Ikutkan di halaman berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung [(…)].

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal

Data Artikel:

Judul Jurnal : Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1

Judul Artikel : Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota
Pangkalpinang

Penulis : Umar Solikhan

Penerbit : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kota Terbit : Pangkalpinang

Tahun Terbit : 2013

Cara Penulisan:

Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di Ruang Publik Kota
Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-
129). Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

DAFTAR PUSTAKA
Afnita, Zelvi Iskandar. 2019. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Prenada Media

Group.

Anda mungkin juga menyukai