Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam penulisan-penulisan karya ilmiah ataupun skirpsi seringkali
dipergunakan catatan kaki untuk membuktikan apa yang ditulis. Oleh karena
itu pada pembahasaan nanti, akan kami tuliskan apa itu catatan kaki, apa itu
tujuan catatan kaki, jenis catatan kaki, cara membuat catatan kaki sampai pada
singkatan-singkatannya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian catatan kaki ?
2. Apa kegunaan catatan kaki ?
3. Seperti apa cara penulisannya ?
4. Bagaimana penempatan catatan kaki ?
5. Apa saja jenis-jenis catatan kaki ?
6. Apakah ketentuan penulisan catatan kaki ?
7. Bagaimana format penulisan catatan kaki ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian catatan kaki
2. Mengetahui kegunaan catatan kaki
3. Mengetahui cara penulisan catatan kaki
4. Menegetahui penempatan catatan kaki
5. Mengetahui jenis-jenis catatan kaki
6. Mengetahui ketentuan penulisan catatan kaki
7. Mengetahui bagaimana format menulis catatan kaki

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Catatan Kaki (Footnote)


Catatan kaki atau yang lebih dikenal dengan sebutan footnote adalah catatan
atau keterangan tambahan dari suatu teks bacaan yang diletakkan di margin bawah.
Sedangkan seorang Gorys Keraf (1994 : 143) mengemukakan bahwa catatan kaki
adalah keterangan dari teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan
yang bersangkutan. Catatan kaki dapat ditemukan pada hampir semua karya ilmiah
(seperti : tesis, skripsi/tugas akhir, makalah, proposal) dan beberapa karya tulis
(seperti : buku pelajaran, novel non fiksi).

Adapun yang membedakan antara catatan kaki dengan daftar pustaka adalah
letak dari catatan atau keterangan tersebut. Daftar pustaka ditulis di akhir karya
ilmiah/karya tulis pada satu halaman khusus secara sekaligus. Sedangkan catatan kaki
ditulis pada margin bawah lembaran/halaman yang sama dengan teks bacaan yang
bersangkutan (teks bacaan yang diberi keterangan tambahan).

2.2 Kegunaan Catatan Kaki

Penggunaan catatan kaki pada suatu karya ilmiah/karya tulis memiliki fungsi
penting, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi salah satu kode etik yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah dan karya tulis.
2. sebagai bentuk apresiasi atau penghargaan terhadap karya orang lain.
3. untuk menjelaskan sumber kutipan dari teks bacaan yang terdapat dalam
karya ilmiah/karya tulis.
4. untuk memberikan keterangan tambahan atau komentar

2
5. sebagai pedoman dalam menyusun daftar bacaan (bibliografi)
6. sebagai bukti pendukung keaslian suatu penemuan atau pernyataan yang
dikemukakan dalam karya ilmiah/karya tulis
7. untuk menambah pembahasan yang dibutuhkan dari sebuah pernyataan dalam
teks bacaan, namun tambahan pembahasan tersebut tidak relevan jika
ditempatkan dalam teks bacaan

2.3 Cara Penulisan


Dalam penulisan catatan kaki (footnote), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu sebagai berikut:
1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama.
2. Antar catatan kaki dipisahkan dengan satu spasi.
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan satau spasi.
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan marjin.
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari
nomor satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai
dengan akhir bab. Pada setiap awal bab berikutnya catatan kaki dimulai dari
nomor satu. Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis pada akhir
karangan.
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun.
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya.

2.4 Penempatan catatan kaki


Catatan kaki dapat diletakan di beberapa tempat dalam suatu karya ilmiah.
Paling tidak, ada tiga tempat dimana catatan kaki diletakan; di halaman uraian, di
akhir bab, dan di akhir karangan.

3
1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah
digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal
lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan popular.
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk
artikel untuk surat kabar, jurnal, majalah, laporan yang tidak menggunakan
bab, atau esai dalam buku kumpulan esai.

Ingat, penempatan catatan kaki harus konsisten. Misalnya, jika penempatan


catatan kaki pada halaman urian, makan penempatan catatan kaki selanjutnya
dilakukan pada halaman uraian. Begitu juga jika penempatan catatan kaki pada akhir
bab atau akhir karangan. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil
daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah
pokok.
Seperti halnya pada penulisan daftar pustakan (bibliografi), penulisan catatan kaki
juga memiliki perbedaan penulisan antar sumber acuan yang diguankan. Antara buku
atau artikel dari majalah, terdapat perbedaan unsur dalam penulisan catatan kaki.
Unsur-unsur yang terdapat pada catatan kaki adalah sebagai berikut.
1. Untuk Buku sebagai Acuan
Unsur-unsur yang terdapat pada catatan kaki untuk buku sebagai acuan adalah
sebagai berikut:
a. Nama pengarang, ditulis dalam urutan biasa dan tidak dibalik, diikuti tanda
koma( , )
b. Judul buku, diawali dengan huruf kapital (kecuali kata tugas) ditulis miring
atau digaris bawahi,
c. Nama atau nomor seri (kalau ada),
d. Data publikasi, yang terdiri dari: jumlah jilid (kalau ada), nomor cetakan
(kalau ada), kota penerbitan, diikuti titik dua, nama penerbit diikuti koma di
dalam tanda kurung, tahun penerbitan.

4
e. Nomor jilid,
f. Nomor halaman diikuti tanda titik.
Contoh:

2. Untuk Artikel dalam Majalah sebagai Acuan


Unsur-unsur yang terdapat pada catatan kaki untuk artikel dalam amajalah
sebagai acuan adalah sebagai berikut :
a. Nama pengarang,
b. Judul artikel, diantara tanda kutip,
c. Nama majalah, ditulis miring atau digaris bawahi,
d. Nomor majalah jika ada,
e. Tanggal penerbitan,
f. Nomor halaman.
Contoh:

5
2.5 Jenis jenis Catatan Kaki

Dalam sebuah tulisan karya ilmiah, terdapat dua jenis catatan kaki yang biasa
digunakan, yaitu sebagai berikut :

1. Catatan Kaki Lengkap


Catatan kaki yang ditulis lengkap dengan menuliskan nama
penulis/pengarang, judul buku, nama atau nomor seri (jika ada), jumlah jilid
(jika ada), nomor cetakan, nama penerbit, kota terbit, tahun terbit, nomor
halaman.
2. Catatan Kaki Singkat
Catatan kaki yang singkat terdiri dari 3 macam, antara lain :
(1) Ibid (Ibidium) : sama dengan diatas. Digunakan untuk catatan kaki
yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang berada tepat
diatasnya.
(2) Op.cit (opere citato) : karya yang telah dikutip. Digunakan untuk
catatan kaki yang pernah dikutip sebelumnya, tapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain, dan catatan kaki ini diambil dari
halaman yang berbeda dengan kutipan sebelumnya tersebut.
(3) Loc.cit (loco citato) : tempat yang telah dikutip. Digunakan untuk
catatan kaki yang pernah dikutip sebelumnya, tapi telah disisipi
catatan kaki lain dari sumber lain, dan catatan kaki ini diambil dari
halaman yang sama dengan kutipan sebelumnya tersebut.

2.6 Ketentuan Kutip pada pada Catatan Kaki (Footnote)

Ketentuan penulisan sumber pustaka diwujudkan dalam bentuk kutipan dan


catatan kaki (footnote) adalah sebagi berikut:

6
1. Setiap kutipan baik kutipan langsung maupun kutipan yang tidak langsung
harus diberi nomor pada akhir kutipan dengan angka arab yang diketik
setengah spasi di atas garis ketikan teks naskah. Nomor kutipan harus berurut
sampai akhir bab. Kutipan atas pendapat yang bersumber pada tulisan orang
lain yang dirujuk dalam naskah essay harus disebutkan sumbernya dengan
menggunakan catatan kaki (footnote). Catatan kaki ini menunjukkan dan
menginformasikan sumber kutipan. Catatan kaki dapat digunakan pula untuk
memberikan komentar mengenai sesuatu yang dikemukakan di dalam teks.
2. Penulisan catatan kaki dilakukan dengan mencantumkan nama, tahun terbit,
judul buku, nama penerbit, kota, dan halamannya. Jika nama pengarang terdiri
dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan dalam catatan kaki.
Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama
akhir dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all"
(artinya dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau
menggunakan "dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari
Indonesia, tetapi dalam daftar pustaka harus dicantumkan semua nama
pengarangnya. Judul buku dalam catatan kaki harus diketik dengan cetak
miring. Penulisan halaman disingkat dengan "hlm".
3. Penulisan catatan kaki dapat dilakukan pula dengan menggunakan singkatan
ibid, op. cit., dan loc. cit.

2.7 Format penulisan catatan kaki


1. Footnote (Catatan kaki) dari Buku
 Satu Pengarang
1
Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan Tanaman Potensial, Penebar
Swadaya, Depok, 2002, hlm. 14.
 Dua Pengarang
2
Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia,
Bandung, 1998, hlm. 50.

7
2. Footnote ( Catatan kaki ) dari Internet

3
Richard Whittle, “High Sea Piracy: Crisis in Aden”, Aviation Today, diakses dari
http://www.aviationtoday.com/rw/military/attack/High-Sea-Piracy-Crisis-in-
Aden_32500.html, pada tanggal 31 Mei 2013 pukul 10.47

3. Footnote (Catatan kaki) dari Majalah

4
Mochtar Naim, ’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975,
hlm. 36.

4. Footnote (Catatan kaki) dari Surat Kabar

5
Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Catatan kaki adalah unsur penting yang terdapat dalam penyusunan sebuah
karya ilmiah. Dalam penyusunan, catatn kaki memiliki bermacam-macam jenis dan
tekhnik penulisan yang berbeda antara jenis yang satu dengan yang lainnya. Tekhnik
tersebut sangat penting diperhatikan oleh penyusun untuk menyusun sebuah karya
ilmiah yang baik.

3.2 Kritik dan saran


Penyusun menyadari bahwa penyusunan makalah ini banyak kekurangannya.
Oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik & saran yang membangun bagi
penyusun untuk kedepannya lebih baik

9
DAFTAR PUSTAKA

Hs,Widjono. 2012. Bahasa indonesia: Mata kuliah PengembanganKepribadian di


Perguruan tinggi. Jakarta: Gramedia
Keraf,Gorys. 2004. Komposisi. Ende – Flores: Nusa Indah.
http://blogmadsay.blogspot.com/2013/09/makalah-catatan-kaki.html

[1]Gorys Keraf,komposisi,(Flores:Nusa indah,1994),h.193.


[2]Ibid. h. 194-195
[3] http://blogmadsay.blogspot.com/2013/09/makalah-catatan-kaki.html
[4]Widjono Hs, Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi, Jakarta: PT Grasindo, 2012, h. 100.
[5]Ibid, h. 101-103.

10

Anda mungkin juga menyukai