BAHASA INDONESIA
”PARAGRAF”
Disusun Oleh :
Cannigia Yudhayana 123180105
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini yang berjudul Paragraf.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia serta agar dapat mengetahui lebih dalam tentang “Paragraf”. Terimakasih kepada
Bapak Hermanto, S.pd, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini, serta teman-teman yang telah
membantu.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kaum pelajar baik siswa maupun mahasiswa tidak terlepas dari yang namanya
tugas. Salah satunya adalah pembuatan makalah ataupun karya tulis ilmiah. Dimana
siswa maupun mahasiswa harus sekreatif mungkin dalam merangkai sebuah kalimat
yang sesuai dengan konteks yang sedang dibicarakan. Selain itu, penyusunan paragraf
juga sangat penting karena salah satunya kualitas sebuah makalah terletak pada
susunan paragrafnya.
Paragraf sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian
bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru). Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari
kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.
Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang
benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar
bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah
ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf ?
2. Apa saja struktur paragraf ?
3. Bagaimana unsur- unsur paragraf ?
1
4. Apa saja yang menjadi syarat - syarat paragraf ?
5. Apa saja yang termasuk dalam penanda paragraf?
6. Apa saja jenis-jenis paragraf ?
7. Apa saja metode pengembangan paragraf?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun pengertian
lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang
runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan
garis baru ).
3
B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun
oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai
unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun
karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil
karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf
b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
4
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.
4. Struktur Paragraf
Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut
dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara
logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu ialah
unsur-unsur paragraf seperti :
a) Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok
bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
b) Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih
abstrak.
c) Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang
kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
d) Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk
kongkret.
e) Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang
bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
5
f) Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai
penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu
karangan.
D. Syarat Paragraf
1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan, 4 hal :
6
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat
asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain.
E. Penanda Paragraf
Pada ragam bahasa tulis paling tidak ada dua penanda yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah paragraf. Pertama, paragraf ditandai dengan permulaan kalimat
yang menjorok ke dalam, kira-kira lima atau tujuh ketukan mesin ketik. Oleh karena itu,
dengan mudah pembaca dapat mengenali permulaan tiap-tiap paragraf. Bahkan, jika perlu
pembaca pun dapat menghitung jumlah paragraf dalam sebuah karya tulis.
Penanda paragraf yang kedua adalah perenggangan, yaitu dengan memberi jarak
tertentu antar paragraf yang satu dan yang lain. Lebar renggangan ini umumnya lebih dari
renggangan jarak spasi yang digunakan dalam tulisan yang bersangkutan.
Selain dua penanda yang telah disebutkan diatas, ada pula penanda lain meskipun
jarang digunakan yang dapat dijumpai dalam ragam bahasa tulis. Penanda lain atau
penanda ketiga itu adalah penanda yang dilakukan dengan cara mencampurkan atau
menggunakan penanda pertama dan penanda kedua. Penanda paragraf gabungan ini
dimulai dengan kalimat pertama menjorok ke dalam dan pada akhir paragraf diberi jarak
7
yang lebih renggang daripada jarak spasi yang digunakan pada karya tulis yang
bersangkutan.
Dari ketiga penanda paragraf tersebut, yang paling lazim digunakan adalah penanda
yang pertama, yakni menjorok ke dalam. Paragraf yang pertama itu pula yang sebaiknya
digunakan dalam karya-karya tulis yang sifatnya resmi, misalnya skripsi, laporan dinas,
laporan penelitian, makalah, dan kertas kerja. Sementara itu, kedua jenis penanda paragraf
yang lain lebih tepat digunakan untuk karya tulis yang mengutamakan aspek seni, bukan
karya tulis resmi.
F. Jenis-jenis Paragraf
a) Paragraf Pengantar
b) Paragraf Pengembang
8
dengan memberikan bukti-buktinya. Jumlah paragraf pengembang pun tidak
dapat di tentukan.
c) Paragraf Penutup
a) Paragraf Deduktif
9
b) Paragraf Induktif
c) Paragraf Campuran
a) Eksposisi
10
Paragraf eksposisi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b. Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
c. Isi harus berdasarkan fakta
d. Tidak bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
b) Argumentasi
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi
pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah
banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat
masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan
atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang
tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi
krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
11
c) Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-
olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
d) Persuasi
Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu
gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan
mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
12
e) Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau
memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan
maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca
dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Paragraf narasi memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur atau jalan cerita
c. Adanya latar atau setting
d. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.
a) Paragraf Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang memiliki
banyak persamaan
Contoh :
Anak-anak Pak Anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina,
keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang
anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu
menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan.
Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya
membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar.
Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga-bunga di taman kecilnya. Ani dan
Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam dan
mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yang tidak
13
pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan Ina adalah
anak yang baik dan berbakti pada orang tua.
b) Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang membentuk gagasan atau simpulan
umum dari suatu hal-hal atau kejadian.
Contoh :
Setelah diadakan evaluasi mengenai prestasi apa saja yang dimiliki Kota
Bontang, diketahui hasilnya yang pernah diraih adalah Bontang berhasil meraih
Adiwiyata. Tidak hanya Adiwiyata, pelajar – pelajar asal kota Bontang juga berhasil
meraih prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Baik itu O2SN dan FLS2N yang
diadakan di Samarinda dan selanjutnya akan diadakan di Bali. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kota Bontang termasuk kedalam kota yang memiliki cukup
banyak prestasi.
Contoh :
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa
(7/10) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon km 17. Dalam
peristiwa itu, mobil tangki dengan nomor polisi B 9337 JV yang dikemudikan oleh
Surya terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak,
Asmudi, tewas di tempat kejadian. Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta
melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua
kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-
Cirebon sempat tersendat beberapa jam.
Contoh :
Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus
penggelapan dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma
14
hukum, tak sedikit juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan
rakyat dengan melakukan pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap
sewenang-wenang setelah dirinya duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah
kesejahteraan sosial rakyat dan kepentingan masyarakat yang semakin
terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas membuat kebanyakan masyarakat apatis
dan memilih untuk golput pada pemilihan umum tahun ini.
Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan
variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa
pula mengombinasikan beberapa model sekaligus.
Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan
teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada
traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling yang
digerakkan dengan tenaga uap. Tidak lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil
produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam pembuatan
traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama padi traktor, yang
bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
15
objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau narasi yang lainnya, mengadopsi model
pengembangan alamiah yang demikian ini.
Contoh :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang
berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang
mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih
keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas
janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat
sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena
masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan
berdoa.
16
6. Pengembangan Paragraf Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat
memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipe-tipe
yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan. Paragraf yang dikembangkan
dengan cara yang demikian ini akan sangat memudahkan pembaca karena kelas-kelasnya
jelas, tipe-tipenya juga sangat jelas. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan dengan bermacam-
macam cara, mungkin berdasarkan kesamaan karakternya, kesamaan bentuknya, kesamaan
ciri dan sifatnya, dan selanjutnya.
Contoh :
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi.
Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran
banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam suatu paragraf, terdiri dari beberapa kalimat, kitaharus mengetahui terlebih
dahulu kalimat yang akan disusunmenjadi sebuah paragraf, kalimat-kalimat tersebut
harus salingberhubungan dan mengikuti syarat-syarat yang telah dijabarkan didalam
makalah ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Diakses dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paragraf [diakses 25 Februari 2019].
Sugihastuti dan Siti Saudah. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
19