Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
”PARAGRAF”

DOSEN PENGAMPU : Hermanto, S.pd, M.Hum

Disusun Oleh :
Cannigia Yudhayana 123180105

Farisa Yumna P.HP. 123180103

Alya Shalsabilla 123180091

M. Afiq Alvadeano 123180115

Dominicus Agfid S. P. 123180123

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sederhana ini yang berjudul Paragraf.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia serta agar dapat mengetahui lebih dalam tentang “Paragraf”. Terimakasih kepada
Bapak Hermanto, S.pd, M.Hum selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis
sehingga dapat menyelesaikan tugas karya ilmiah ini, serta teman-teman yang telah
membantu.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran dan kritik untuk
membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita semua.

Yogyakarta, 27 Februari 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3
A. Pengertian Paragraf ................................................................................................. 3
B. Struktur Paragraf ...................................................................................................... 4
C. Unsur – Unsur Paragraf ........................................................................................... 5
D. Syarat Paragraf ......................................................................................................... 6
E. Penanda Paragraf ..................................................................................................... 7
F. Jenis-jenis Paragraf ................................................................................................. 8
G. Metode Pengembangan Paragraf ......................................................................... 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 18
B. Saran ....................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kaum pelajar baik siswa maupun mahasiswa tidak terlepas dari yang namanya
tugas. Salah satunya adalah pembuatan makalah ataupun karya tulis ilmiah. Dimana
siswa maupun mahasiswa harus sekreatif mungkin dalam merangkai sebuah kalimat
yang sesuai dengan konteks yang sedang dibicarakan. Selain itu, penyusunan paragraf
juga sangat penting karena salah satunya kualitas sebuah makalah terletak pada
susunan paragrafnya.

Paragraf sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah bagian
bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru). Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu kesatuan
pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan dari
kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan


pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara
paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-
mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil
sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan
oleh penulis dalam karangan.

Oleh karena itu, untuk lebih memahami bagaimana menyusun sebuah paragraf yang
benar dan mengetahui berbagai macam jenis paragraf, maka makalah ini disusun agar
bisa menambah pengetahuan para pembaca tentang penggunaan paragraf yang baik.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam makalah
ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf ?
2. Apa saja struktur paragraf ?
3. Bagaimana unsur- unsur paragraf ?

1
4. Apa saja yang menjadi syarat - syarat paragraf ?
5. Apa saja yang termasuk dalam penanda paragraf?
6. Apa saja jenis-jenis paragraf ?
7. Apa saja metode pengembangan paragraf?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di


gunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari pengertian paragraf , struktur paragraf, unsur syarat sebuah
paragraf , teknik pengembangan paragraf dan macam – macam paragraf.
3. Untuk mengetahui penyusunan paragraf yang efektif dalam bahasa Indonesia
dengan menerapkan prinsip-prinsip pengembangan paragraf yang benar.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis
sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan
mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.Adapun pengertian
lain “Paragraf atau Alinea adalah Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang
runtun.”( Prof.Dr.Suherli K, M .Pd.,2012 :1 )

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan
garis baru ).

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau


topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperhatikan kesatuan pikiran atau mempunyai
keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah paragraf mungkin
terdiri atas 2 buah kalimat, mungkin juga lebih dari 2 kalimat. Walaupun paragraf itu
mengandung 2 kalimat tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang membicarakan soal
lain. Seluruhnya membincangkan satu masalah atau sekurang-kurangnya bertalian erat
dengan itu. Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan
ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu
kalimat dapat dipergunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan
antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi, sebagai
kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap, paragraf
hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan dan
mengembangkan satu gagasan. Oleh karena itu, paragraf merupakan suatu bentuk
pengungkapkan gagasan yang terjalin dalam rangkaian beberapa kalimat.

Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan tentang


paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan kalimat yang
mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna
kalimat. Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau
ide pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh
pengarang. Dengan demikian,kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan
kalimat penjelas.

3
B. Struktur Paragraf

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu
diperhatikan hal-hal berikut :

1. Posisi Paragraf

Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun
oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai
unsur pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun
karangan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil
karangan, sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.

2. Batasan Paragraf

Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :


a. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru)
b. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil
di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.

3. Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraf
b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis

4
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup.

4. Struktur Paragraf

Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf,


struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
d. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

C. Unsur – Unsur Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan
menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut
dapat diterima dengan jelas oleh pembaca maka paragraf harus tersusun secara
logis-sistematis. Alat Bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu ialah
unsur-unsur paragraf seperti :
a) Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak. Ide pokok
bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
b) Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang masih
abstrak.
c) Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk yang
kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau klausa.
d) Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang dalam bentuk
kongkret.
e) Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara mengulang
bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.

5
f) Transisi yaitu mata rantai penghubung paragraf. Transisi berfungsi sebagai
penunjang koherensi atau kepaduan antarkalimat, antarparagraf dalam suatu
karangan.

D. Syarat Paragraf

1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara


bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Sebagai satu
kesatuan gagasan, sebuah paragraf hendaknya hanya mengandung satu gagasan
utama, yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Oleh karena
itu, rangkaian kalimat yang terjalin dalam sebuah paragraf hanya mempersoalkan
satu masalah. Jika dalam paragraf terdapat dua gagasan utama atau lebih, tiap-tiap
gagasan utama itu seharusnya dituangkan dalam paragraf yang berbeda-beda.

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan


kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila
hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan
mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan
beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran (paralelisme).

3. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan
paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan
dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkan, 4 hal :

6
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5. Pola Susunan Paragraf

Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat
asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan wajar dan
bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk
memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya
bermacam-macam, dan yang sering diterapkan dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar
(6) pola lain.

E. Penanda Paragraf

Pada ragam bahasa tulis paling tidak ada dua penanda yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah paragraf. Pertama, paragraf ditandai dengan permulaan kalimat
yang menjorok ke dalam, kira-kira lima atau tujuh ketukan mesin ketik. Oleh karena itu,
dengan mudah pembaca dapat mengenali permulaan tiap-tiap paragraf. Bahkan, jika perlu
pembaca pun dapat menghitung jumlah paragraf dalam sebuah karya tulis.

Penanda paragraf yang kedua adalah perenggangan, yaitu dengan memberi jarak
tertentu antar paragraf yang satu dan yang lain. Lebar renggangan ini umumnya lebih dari
renggangan jarak spasi yang digunakan dalam tulisan yang bersangkutan.

Selain dua penanda yang telah disebutkan diatas, ada pula penanda lain meskipun
jarang digunakan yang dapat dijumpai dalam ragam bahasa tulis. Penanda lain atau
penanda ketiga itu adalah penanda yang dilakukan dengan cara mencampurkan atau
menggunakan penanda pertama dan penanda kedua. Penanda paragraf gabungan ini
dimulai dengan kalimat pertama menjorok ke dalam dan pada akhir paragraf diberi jarak

7
yang lebih renggang daripada jarak spasi yang digunakan pada karya tulis yang
bersangkutan.

Dari ketiga penanda paragraf tersebut, yang paling lazim digunakan adalah penanda
yang pertama, yakni menjorok ke dalam. Paragraf yang pertama itu pula yang sebaiknya
digunakan dalam karya-karya tulis yang sifatnya resmi, misalnya skripsi, laporan dinas,
laporan penelitian, makalah, dan kertas kerja. Sementara itu, kedua jenis penanda paragraf
yang lain lebih tepat digunakan untuk karya tulis yang mengutamakan aspek seni, bukan
karya tulis resmi.

F. Jenis-jenis Paragraf

1. Berdasarkan Sifat dan Tujuannya

a) Paragraf Pengantar

Paragraf pengantar atau paragraf pembuka merupakan suatu jenis


paragraf yang berfungsi untuk mengantarkan pembaca pada pokok persoalan
yang akan dikemukakan. Paragraf pengantar biasanya memiliki sifat ringkas
menarik, agar dapat memikat perhatian atau minat pembaca.

Contoh paragraf pembuka :


Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti
jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga
tidak bias tidur dan tidak mau makan.

b) Paragraf Pengembang

Paragraf pengembang merupakan paragraf yang terletak antara paragraf


penutup. Fungsinya adalah untuk mengembangkan pokok persoalam yang
telah di tentukan. Di dalam paragraf ini pula penulis menyatakan pokok
pikiran yang ingin dikemukakan dan sekaligus menerangkan atau
mengembangkanya. Pengembangan itu dapat dilakukan dengan cara
menganalisis permasalahan yang dikemukakan dan dapat pula sekaligus

8
dengan memberikan bukti-buktinya. Jumlah paragraf pengembang pun tidak
dapat di tentukan.

c) Paragraf Penutup

Paragraf penutup merupakan suatu jenis paragraf yang berfungsi untuk


mengakhiri karangan atau sebagai penutup karangan. Oleh karena itu,
paragraf ini terletak pada bagian akhir sebuah karangan atau karya tulis.
Isinya dapat berupa suatu simpulan atau rangkaian yang menandai
berakhirnya suatu pembahasan. Sebagai penutup, paragraf ini pun sangat
penting, karena tanpa paragraf ini, pembaca sulit untuk memahami apakah
suatu karya tulis itu selesai atau belum. Dengan demikian, paragraf penutup
harus ada pada setiap akhir karya tulis.

Contoh paragraf penutup :


Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame.Atas
segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

2. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

a) Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama


di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan
uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :


Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk
membuka usaha baru.

9
b) Paragraf Induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir


paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :


Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah.
Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa
merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

c) Paragraf Campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal


dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat
yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran :


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

3. Berdasarkan Sifat Isinya

a) Eksposisi

Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan


menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca
mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang
dimaksud pengarang.

10
Paragraf eksposisi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b. Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
c. Isi harus berdasarkan fakta
d. Tidak bermaksud mempengaruhi

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir seminggu terakhir
mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.Sebaliknya, permintaan terhadap
daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
b) Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen atau


pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam paragraf
argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca melalui penjelasan
yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.

Paragraf argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:


a. Memilki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu masalah
b. Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
c. Memilki hubungan sebab - akibat
d. Menggunakan penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen atau
pendapat

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi
pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah
banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya.Hal ini dapat dilihat
masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan
atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang
tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi
krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

11
c) Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-
olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Paragraf deskripsi memiliki ciri – ciri yaitu:


a. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
b. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
c. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni semakin gencar memuji
gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis didepannya itu
sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang.Matanya
bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius.
Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia
sungguh tampak sempurna.

d) Persuasi

Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang berisitentang suatu
gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud untuk meyakinkan dan
mengajak pembaca melakukan seperti yang diharapkan penulis.

Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut:


a. Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang diharapkan
b. Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
c. Menggunakan bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk
melakukan sesuatu yang harapkan pengarang.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai
kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
sikap tolong-menolong dan saling mencintai.Dengan demikian, kehidupan
bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

12
e) Narasi

Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang mengisahkan atau
memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau kronologis.Karangan ini berusaha
menyampaikan serangkaian kejadian menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan
maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca
dapat memetik hikmah dari cerita itu.
Paragraf narasi memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur atau jalan cerita
c. Adanya latar atau setting
d. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non fiksi

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal
dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,
mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang
perpustakaan hanya ada dia.

4. Berdasarkan Pola Pengembangannya

a) Paragraf Analogi
Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang memiliki
banyak persamaan

Contoh :
Anak-anak Pak Anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina,
keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang
anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu
menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan.
Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya
membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar.
Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga-bunga di taman kecilnya. Ani dan
Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam dan
mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina yang tidak

13
pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan Ina adalah
anak yang baik dan berbakti pada orang tua.

b) Paragraf Generalisasi
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang membentuk gagasan atau simpulan
umum dari suatu hal-hal atau kejadian.

Contoh :
Setelah diadakan evaluasi mengenai prestasi apa saja yang dimiliki Kota
Bontang, diketahui hasilnya yang pernah diraih adalah Bontang berhasil meraih
Adiwiyata. Tidak hanya Adiwiyata, pelajar – pelajar asal kota Bontang juga berhasil
meraih prestasi dalam bidang seni dan olahraga. Baik itu O2SN dan FLS2N yang
diadakan di Samarinda dan selanjutnya akan diadakan di Bali. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa kota Bontang termasuk kedalam kota yang memiliki cukup
banyak prestasi.

c) Paragraf Sebab Akibat


Paragraf sebab akibat adalah paragraf yang mengungkapkan fakta yang menjadi
sebab dan diikuti oleh kesimpulan yang menjadi akibat.

Contoh :
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa
(7/10) sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon km 17. Dalam
peristiwa itu, mobil tangki dengan nomor polisi B 9337 JV yang dikemudikan oleh
Surya terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak,
Asmudi, tewas di tempat kejadian. Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta
melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua
kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-
Cirebon sempat tersendat beberapa jam.

d) Paragraf Akibat Sebab


Paragraf akibat sebab adalah paragraf yang berisi fakta yang menjadi akibat,
kemudian dari fakta tersebut dicari sebabnya.

Contoh :
Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus
penggelapan dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma

14
hukum, tak sedikit juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan
rakyat dengan melakukan pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap
sewenang-wenang setelah dirinya duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah
kesejahteraan sosial rakyat dan kepentingan masyarakat yang semakin
terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas membuat kebanyakan masyarakat apatis
dan memilih untuk golput pada pemilihan umum tahun ini.

G. Metode Pengembangan Paragraf

Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan
variatif. Sebuah karangan ilmiah bisa mengambil salah satu model pengembangan atau bisa
pula mengombinasikan beberapa model sekaligus.

1. Pengembangan Klimaks dan Antiklimaks


Paragraf dapat dikembangkan dari puncak-puncak peristiwa yang sifatnya kecil-kecil
dan beranjak terus maju ke dalam puncak peristiwa yang paling besar atau paling optimal,
kemudian berhenti di puncak yang paling optimal tersebut. Akan tetapi, ada pula paragraf
yang pengembangannya masih diteruskan ke dalam tahapan penyelesaian yang
selanjutnya, yakni antiklimaks.

Contoh :
Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan
teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap sedang jaya-jayanya, ada
traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Modelnya kira-kira menyerupai mesin giling yang
digerakkan dengan tenaga uap. Tidak lama kemudian, pada waktu tank menjadi pusat
perhatian orang, traktor pun berbentuk seperti tank. Traktor semacam ini adalah hasil
produksi perusahaan Cartepillar. Jepang pun tak kalah peranannya dalam pembuatan
traktor ini. Produksi Jepang yang khas di Indonesia dikenal dengan nama padi traktor, yang
bentuknya telah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.

2. Pengembangan Paragraf Alamiah


Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan
kronologi. Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik tertentu
menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi. Adapun yang dimaksud
dengan setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu harus bermula dari titik
waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik waktu yang selanjutnya. Deskripsi

15
objek tertentu, deskripsi data, dongeng, atau narasi yang lainnya, mengadopsi model
pengembangan alamiah yang demikian ini.

3. Pengembangan Paragraf Deduksi-Induksi


Pengembangan paragraf dengan model deduksi dimulai dari sesuatu gagasan yang
sifatnya umum dan diikuti dengan perincian-perincian yang sifatnya khusus dan terperinci.
Sebaliknya yang dimaksud dengan pengembangan paragraf dalam modl induksi adalah
pengembangan yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya khusus, mendetail, terperinci,
menuju ke hal-hal yang sifatnya umum.

4. Pengembangan Paragraf Analogi


Pengembangan paragraf secara analogis lazimnya dimulai dari sesuatu yang
sifatnya umum, sesuatu yang banyak dikenal oleh publik, sesuatu yang banyak dipahami
kebenarannya oleh orang dengan sesuatu yang masih baru, sesuatu yang belum banyak
dipahami publik. Jadi, tujuan dari analogi itu sesungguhnya adalah untuk memudahkan
pemahaman pembaca, sehingga sesuatu yang masih kabur, samar-samar, bahkan
mungkin sesuatu yang sangat sulit, bisa menjadi lebih mudah ditangkap dan mudah
dipahami.

Contoh :
Hidup manusia ibarat roda yang terus berputar. Kadang ada di atas dan kadang
berada di bawah. Saat mereka berada di atas mereka bisa mendapatkan apapun yang
mereka inginkan, tapi sebaliknya ketika mereka berada di bawah sulit sekali untuk meraih
keinginan yang mereka dambakan. Ada kalanya bagi mereka yang sedang berada di atas
janganlah bersikap sombong dan ingatlah bahwa kesuksesan tersebut hanya bersifat
sementara. Dan bagi mereka yang berada di bawah, janganlah berputus asa. Karena
masih banyak cara untuk mendapatkan kesuksesan tersebut yaitu dengan berusaha dan
berdoa.

5. Pengembangan Paragraf Komparatif dan Kontrastif


Sebuah paragraf dalam karangan ilmiah juga dapat dikembangkan dengan cara
diperbandingkan dimensi-dimensi kesamaannya. Kesamaan itu bisa cirinya, karakternya,
tujuannya, bentuknya, dan seterusnya. Perbandingan yang dilakukan dengan cara
mencermati dimensi-dimensi kesamaannya untuk mengembangkan paragraf yang demikian
ini dapat disebut dengan model pengembangan komparatif. Sebaliknya, perbandingan yang
dilakukan dengan cara mencermati dimensi-dimensi perbedaannya dapat disebut dengan
perbandingan kontrastif.

16
6. Pengembangan Paragraf Klasifikasi
Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat
memudahkan pembaca dalam memahami isinya. Dengan cara klasifikasi itu, maka tipe-tipe
yang sifatnya khusus atau spesifik akan dapat ditemukan. Paragraf yang dikembangkan
dengan cara yang demikian ini akan sangat memudahkan pembaca karena kelas-kelasnya
jelas, tipe-tipenya juga sangat jelas. Klasifikasi tersebut dapat dilakukan dengan bermacam-
macam cara, mungkin berdasarkan kesamaan karakternya, kesamaan bentuknya, kesamaan
ciri dan sifatnya, dan selanjutnya.

7. Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat


Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan model sebab-akibat atau sebaliknya
akibat-sebab. Biasanya dikatakan sebagai pengembangan yang sifatnya rasional, karena
lazimnya orang berpikir berawal dari sebab-sebab dan bermuara pada akibat-akibat terlebih
dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab-sebabnya.

Contoh :
Gelombang cinta memiliki daun yang bergelombang, harga gelombang cinta juga tinggi.
Tidak hanya itu, kepopuleran gelombang cinta membuat orang ingin memilikinya. Tidak heran
banyak orang ingin membudidayakan gelombang cinta.

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun


secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat. Gagasan yang dimiliki suatu
paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok. Paragaf dibedakan menjadi
empat yaitu paragraf yang terbentuk berdasarkan sifat dan tujuan, berdasarkan letak
kalimat utamanya, berdasarkan isinya, dan berdasarkan pola pengembangannya.
Sebuah paragraf yang baik harus memperhatikan beberapa persyaratan agar terbentuk
suatu gagasan yang mudah dimengerti oleh para pembaca.

B. Saran

Dalam suatu paragraf, terdiri dari beberapa kalimat, kitaharus mengetahui terlebih
dahulu kalimat yang akan disusunmenjadi sebuah paragraf, kalimat-kalimat tersebut
harus salingberhubungan dan mengikuti syarat-syarat yang telah dijabarkan didalam
makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

KBBI. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online]. Diakses dari
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/paragraf [diakses 25 Februari 2019].

Rahmawati, Desi. Makalah Tentang Paragraf Bahasa Indonesia. Diakses dari


https://www.academia.edu/24274800/MAKALAH_tentang_PARAGRAF_bhs_INDONESI
A [diakses 25 Februari 2019].

Sugihastuti dan Siti Saudah. 2018. Buku Ajar Bahasa Indonesia Akademik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

19

Anda mungkin juga menyukai