Disusun Oleh:
(50700122036)
ILMU KOMUNIKASI A
TAHUN AKADEMIK
2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala
kemampuan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ ini dengan lancer pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Dengan selesainya makalah ini, saya ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak dosen, Yth. bapak Muhlis, S.Ag.,S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu di mata kuliah Bahasa Indonesia ini atas bimbingannya sehingga saya
bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan kezaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak - pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang
sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha
mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan
bias berakibat buruk.
Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran
dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 20
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah.Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan
tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis
dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian
karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi
komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja
hanya terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf,
tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam
makalah ini adalah
1. Apa pengertian dari paragraf ?
2. Apa struktur paragraf ?
3. Bagaimana unsur- unsur paragraf ?
4. Apa saja yang menjadi syarat - syarat paragraf ?
5. Bagaimana teknik Pengembangan paragraf?
6. Apa saja macam - macam paragraf ?
7. Bagaimana pengembangan alinea dalam sebuah paragraf ?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di
gunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari pengertian paragraf , struktur paragraf, fungsi paragraf,
syarat sebuah paragraf ,teknik pengembangan paragraf dan macam –
macam paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat
tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang
relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan
karangan.Adapun pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah
Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli
K, M .Pd.,2012 :1 ).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan
tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan
kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk
menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya
memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan
utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain
yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama
yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir
kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola
Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan pola
pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang
menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.1
B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting
yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat
1
Fradana, Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, hal. 4-8
pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak
bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan
paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di
bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru)
b. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian
lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi
angka Arab.
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi
pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok
keseluruhan paragraf
b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan penutup.
4. Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun
paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan
kemungkinan, yaitu :
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
peneges.
d. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
C. Unsur – Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf
tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada
empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh
karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur
wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin
empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan
sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan
pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf
tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.
2
A. Fitri Saputra, Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia, hal. 34
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah
umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh
orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah
di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
2) Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di
akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif dan efisien.
3) Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir
merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
c. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1) Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak
tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam
keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu,
hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang
lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan
daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang
tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-batang yang
ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2) Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf Efektif
Contoh:
Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja
bahasa Latin
3
Siddik, dkk, Bahasa Indonesia Akademik, hal 7-11
bagian-bagian yang satu dan unsur yang lainnya saling bergantung
atau terkoordinasi. ‟Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti „paduan
dari bagian- bagian yang satu sama lainnya saling bergantung‟. Di
antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang
menamakannya sarana.
2. Metode Proses
Proses pembuatan kue donat adalah Proses pembuatan kue donat adalah
sebagai berikut. Mula-mula disiapkan sebagai berikut. Mula-mula disiapkan
adonan terigu dicampur dengan telur dan adonan terigu dicampur dengan telur dan
gula dengan perbandingan tertentu yang gula dengan perbandingan tertentu yang
ideal sesuai dengan banyaknya kue donat ideal sesuai dengan banyaknya kue donat
yang akan dibuat. Kemudian, adonan yang akan dibuat. Kemudian, adonan
dicetak dalam bentuk gelang-gelang. dicetak dalam bentuk gelang-gelang.
Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng
sampai berwarna kuning kecoklatan. Lalu, sampai berwarna kuning kecoklatan. Lalu,
gorengan itu diolesi metega, diberi butiran gorengan itu diolesi metega, diberi butiran
coklat warna-warni, lalu ditaburi tepung coklat warna-warni, lalu ditaburi tepung
gula. Kini kue donat siap untuk disantap. gula. Kini kue donat siap untuk disantap.
3. Metode Contoh
4. Metode Sebab-Akibat
Contoh :
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan
dari hari Selasa (7/10)sekitar pikul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta-
Cirebon KM.17. Dalam peristiwa itu, mobil tangki nomor polisi
B9337JV yang dikendalikan oleh Suryanegara terguling, kemudian
terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi (22) tewas
di tempat dengan luka bakar. Menurut saksi mata , truktangki daria rah
Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga
menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Api
diperkirakan timbul akibat gesekan antara badan mobil dan bahu
jalan. “Tumapahan minyak tanah memicu timbulnya nyala api
sehingga kobaran api tidak dapat dikendalikan lagi”., kata petugas
kecelakaan lalu lintas Kepolisian resor Sumbang. Akibat kecelakaan
ini , lalu lintas Jakarta-Cirebon sempat tersendat beberapa jam.
Contoh :
6. Metode Klasifikasi
Pengelompokkan benda atau non benda yang memiliki persamaan
ciri seperti sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain. Cara yang paling tepat
adalah dengan metode klasifikasi. Namun, pengelompokkan tidak
berhenti pada inventaris persamaan dan perbedaan. Setelah
dikelompokkan, lalu inventarisasi persamaan dan perbedaan. Lalu
dianalisa untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk
dibandingkan atau dipertentangkan satu sama lain.4
4
Martius, Bahasa Indonesia Versi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa Indonesia, hal 34=37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam membuat suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph
tersebut,harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat
yang telah penulis uraikan di bab sebelumnya.
Fradana, Suwarta dkk. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Sidoarjo: UMSIDA Press.
Saputra & Fitri, A. (2020). Teori Dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta: CV
Kekata Group.
Siddik, dkk, (2020). Bahasa Indonesia Akademik. Samarinda: Pusat MPK LP3M
Universitas Mulawarman.