Anda di halaman 1dari 26

PARAGRAF

Disusun Oleh:

MUTHMAINNAH AULIA RAMADITA

(50700122036)

ILMU KOMUNIKASI A

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK

2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala
kemampuan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF “ ini dengan lancer pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Dengan selesainya makalah ini, saya ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada bapak dosen, Yth. bapak Muhlis, S.Ag.,S.Pd.,M.Pd selaku dosen
pengampu di mata kuliah Bahasa Indonesia ini atas bimbingannya sehingga saya
bisa menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan kezaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak - pihak yang telah membantu penulis memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang
sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha
mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan
bias berakibat buruk.
Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu Penulis sangat menghargai akan saran
dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan
wawasan bagi kita semua.

Makassar, 7 Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf ............................................................................... 3


B. Struktur Paragraf ................................................................................... 3
C. Unsur – Unsur paragraf ........................................................................ 5
D. Syarat Paragraf...................................................................................... 6
E. Tehnik Pengembangan Paragraf ........................................................... 8
F. Macam – Macam Paragraf .................................................................... 8
G. Pengembangan Alinea .......................................................................... 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 21


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah.Sering
dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan
tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang
membentuk paragraph, paragraf merupaka sajian kecil sebuah karangan yang
membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis
dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan
hasil penggabungan beberapa kalimat.Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya
terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.Namun, dalam
pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian
karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi
komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.Paragraf
diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja
hanya terdiri dari satu paragraf.Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf,
tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami rumuskan masalah dalam
makalah ini adalah
1. Apa pengertian dari paragraf ?
2. Apa struktur paragraf ?
3. Bagaimana unsur- unsur paragraf ?
4. Apa saja yang menjadi syarat - syarat paragraf ?
5. Bagaimana teknik Pengembangan paragraf?
6. Apa saja macam - macam paragraf ?
7. Bagaimana pengembangan alinea dalam sebuah paragraf ?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf secara umum yang sering di
gunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal- hal yang berkaitan dengan paragraf itu
sendiri, mulai dari pengertian paragraf , struktur paragraf, fungsi paragraf,
syarat sebuah paragraf ,teknik pengembangan paragraf dan macam –
macam paragraf.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Menurut Dr. Djago Tarigan, Paragraf adalah seperangkat kalimat
tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang
relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan
karangan.Adapun pengertian lain “Paragraf atau Alinea adalah
Pengelompokkan gagasan dalam satu kesatuan yang runtun.”( Prof.Dr.Suherli
K, M .Pd.,2012 :1 ).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru ).
Menurut penganalisaan beberapa sumber yang memberikan keterangan
tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah kesatuan
kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun secara sistematis untuk
menyampaikan makna kalimat.Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya
memiliki satu pikiran utama atau ide pokok.Ide pokok ini merupakan gagasan
utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.Dengan demikian,kalimat lain
yang disertakan dengan paragraf merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama
yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan di awal dan akhir
kalimat.Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-Khusus) dan Pola
Induktif(Khusus-Umum).Pola deduktif adalah pola yang mnemepatkan pola
pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif adalah pola yang
menempatkan pola pikirannya diakhir paragraf.1
B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung.Kalimat topik merupakan kalimat terpenting
yang berisi ide pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat

1
Fradana, Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi, hal. 4-8
pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama. Untuk
mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-hal berikut :
1. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu
karangan yang mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak
bab. Anak bab dibangun oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan
paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur pembangun anak bab, atau
secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri. Dapat
dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di
bawah paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
2. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam
suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru)
b. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian
lebih kecil di bawah sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi
angka Arab.
3. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi
pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
a. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok
keseluruhan paragraf
b. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulis
c. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
d. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara
sistematis
e. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar, transisi, dan penutup.
4. Struktur Paragraf
Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun
paragraf, struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan
kemungkinan, yaitu :
a. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
b. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat
pengembang, dan kalimat penegas.
c. Paragraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
peneges.
d. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
e. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
f. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
g. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.
C. Unsur – Unsur Paragraf
Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf
tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada
empat macam, yaitu :
(1) transisi,
(2) kalimat topik
(3) kalimat pengembang
(4) kalimat penegas / penjelas
Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh
karena itu, suatu paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur
wajib (katimat topik dan kalimat pengembang), tiga unsur, dan mungkin
empat unsur.
Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur
pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan
sebagaimana mestinya Topik atau tema atau gagasan utama atau gagasan
pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf
tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan sebelumnya.

Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari


pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat
yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan akhir paragraf.
Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:

Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea


Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatf : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir
alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai


penjelas dari gagasan utama.Kalimat penjelas merupakan kalimat yang
berisigagasan penjelas. Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu
kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,
yaitu:
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik
D. Syarat Paragraf
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraF
secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema
tertenru.Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat
satu hal saja.
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu
kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan
yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang
membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan
sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik.Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik
dikatakan paragraf yang kurang lengkap.Apabila yang dikembangkan itu
hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang
tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
a. Penyusunan kalimat topik
b. Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c. Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat
d. Penggunaan kata-kata transisi, frase,dan alat-alat lain di dalam paragraf.
5. Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang
taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan
wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang
bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah.antara lain :
(1) pola runtunan waktu,
(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar,
(6) pola lain.
E. Teknik Pengembangan Paragraf
1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari
satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah
urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa, perbuatan, atau
tindakan.
2. Klimaks dan Antiklimaks
Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam
suatu rangkaian berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika
posisi yang tertinggi itu diletakkan pads bagian akhir disebut klimaks.
Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan posisi paling
menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut
antiklimaks.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum
Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal
paragraf,disebut paragraf deduktif.Dalam bentuk khusus-umum, gagasan
utama diletakkan di akhir paragraf, disebut paragraf induktif.
F. Macam - Macam Paragraf
1. Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan
dan menerangkan kembali sesuatu permasalahan kepada pembaca agar
pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu
permasalahan yang dimaksud pengarang.

Karakteristik paragraf eksposisi


Paragraf eksposisi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Bersifat nonfiksi atau ilmiah
b. Bertujuan menjelaskan atau memaparkan
c. Isi harus berdasarkan fakta
d. Tidak bermaksud mempengaruhi
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan
dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal.Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70
persen.Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini
melejit sehingga harganya meningkat. 2
2. Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi mengenai argumen
atau pendapat yang disertai alasan-alasan kuat dan meyakinkan.Dalam
paragraf argumentatif, penulis bermaksud untuk mempengaruhi pembaca
melalui penjelasan yang disertai alasan yang kuat sesuai dengan fakta.

Karakteristik paragraf argumentasi


Paragraf argumentasi memiliki ciri – ciri yaitu:
a. Memilki ide pokok atau berupa argumen atau pendapat tentang suatu
masalah
b. Memiliki fakta sebagai penjelas yang mendukung gagasan
c. Memilki hubungan sebab - akibat
d. Menggunakan penjelasan - penjelasan lain untuk memperkuat argumen
atau pendapat

2
A. Fitri Saputra, Teori dan Aplikasi Bahasa Indonesia, hal. 34
Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa
kecilnya.Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anakanak kecil di bawah
umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh
orang tuanya.Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah
di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga.Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang
ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca
seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Karakteristik paragraf deduktif


Paragraf deduktif memiliki ciri – ciri yaitu:
a. Menggambarkan atau melukiskan obyek tertentu
b. Menceritakan sebuah obyek dari hasil pengindraan
c. Bermaksud agar pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama.Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapanya.Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik.Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis
pinggang.Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar
mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip
yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Paragraf persuasif atau paragraf ajakan adalah paragraf yang
berisitentang suatu gagasan mengenai suatu permasalahan dengan maksud
untuk meyakinkan dan mengajak pembaca melakukan seperti yang
diharapkan penulis.

Karakteristik paragraf persuasi


Paragraf peruasi memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
a. Bertujuan untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca sesuai yang
diharapkan
b. Memiliki fakta atau bukti untuk mempengaruhi dan mengajak pembaca
c. Menggunakan bahasa yang menarik unutk mensugesti pembaca untuk
melakukan sesuatu yang harapkan pengarang
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-
nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.Sebagai sesama anggota masyarakat, kita
harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai.Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh
suasana kemanusian dan saling mencintai.
5. Narasi
Paragraf narasi atau paragraf kisahan adalah paragraf yang
mengisahkan atau memaparkan suatu kejadian secara berurutan atau
kronologis.Karangan ini berusaha menyampaikan serangkaian kejadian
menurut urutan terjadinya (kronologis), dengan maksud memberi arti
kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik
hikmah dari cerita itu.

Karakteristik paragraf narasi


Pargaraf narasi memiliki ciri – ciri yaitu
a. Adanya tokoh
b. Adanya alur atau jalan cerita
c. Adanya latar atau setting
d. Mementingkan urutan waktu atau urutan peristiwa
e. Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi tetapi terdapat dalam karya non
fiksi
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil
menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengernyitakan kening,tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
a. Macam-macam Paragraf berdasarkan tujuannya
1) Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan
bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
Contoh paragraf pembuka :
Pemuli baru saja usai.Sebagian orang, terutama caleg yang sudah
pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti
yang diharapkan.Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para
caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau
makan.
2) Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak
disampaikan kepada pembaca.Secara fisik, paragraf ini lebih
panjang dari pada paragraf pembuka.Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya.Dalam
karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisis,
paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis.Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau
landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf
yang menekankan pendapat pengarang.
3) Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi)
atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang
dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat.Semoga usaha kafe yang kami
dirikan mendapat ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi
sesame.Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
b. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama
1) Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang
disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah
diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa
menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2) Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di
akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat
khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancer.Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting,
efektif dan efisien.
3) Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama
di awal dan akhir paragraph.Kalimat utama yang terletak diakhir
merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya
sarana komunikasi.
c. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi
1) Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak
tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam
keseluruhan paragraf.Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu,
hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi :
Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang
lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan
daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang
tergerai dan jatuh di belahan punggung.Batang-batang yang
ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.
2) Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama
dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu,
ruang, klimaks dan antiklimaks.
3) Paragraf Efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf


yang baik.Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari
satu pikiran penjelas.Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada
koherensi antar kalimat.3
G. Pengembangan Alinea
Pengembangan alinea berkaitan erat dengan posisi kalimat topik
karena kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama
alinea.Selain posisi kalimat topik, pengembangan alinea berhubungan pula
dengan fungsi alinea yang akan dikembangkan. Metode pengembangan alinea
akan bergantung pula pada sifat iformasi yang akan disampaikan: persuasive,
argumentative, narati, deskriptif, atau ekspotioris. Setelah
mempertimbangakan ketiga faktor di atas barulah seseorang memilih salah
satu metode pengembangan alinea yang dianggap paling tepat dan efektfif.
Metode yang dimaksud adalah (1) metodedefinisi, (2) metode proses, (3)
metode contoh, (4) metode sebab-akibat, (5) metode umum-khusus, (6)
metode klarifikasi.
1. Metode Definisi

Yang dimaksud definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan


pengertian/konsep istilah tertentu. Satuhal yang perlu diidngat dalam
membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang
kita definisikan di dalam teks definisi tersebut.

Contoh:
Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata kerja
bahasa Latin

organizare yang berarti „mebentuk sebagian atau menjadi


keseluruhan dari

3
Siddik, dkk, Bahasa Indonesia Akademik, hal 7-11
bagian-bagian yang satu dan unsur yang lainnya saling bergantung
atau terkoordinasi. ‟Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti „paduan
dari bagian- bagian yang satu sama lainnya saling bergantung‟. Di
antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang
menamakannya sarana.

2. Metode Proses

Sebuah alinea dikatakan memakai metode proses apabila isi alenia


menguraikan suatu proses. Proses merupakan suatu urutan tindakan
atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Bila
urutan atua tahapan kejadian berlangsung dalam waktu yang berbeda,
penulis harus menuliskannya secara runtut (kronologis). Contoh :

Proses pembuatan kue donat adalah Proses pembuatan kue donat adalah
sebagai berikut. Mula-mula disiapkan sebagai berikut. Mula-mula disiapkan
adonan terigu dicampur dengan telur dan adonan terigu dicampur dengan telur dan
gula dengan perbandingan tertentu yang gula dengan perbandingan tertentu yang
ideal sesuai dengan banyaknya kue donat ideal sesuai dengan banyaknya kue donat
yang akan dibuat. Kemudian, adonan yang akan dibuat. Kemudian, adonan
dicetak dalam bentuk gelang-gelang. dicetak dalam bentuk gelang-gelang.
Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng Setelah itu, “gelang-gelang” tadi digoreng
sampai berwarna kuning kecoklatan. Lalu, sampai berwarna kuning kecoklatan. Lalu,
gorengan itu diolesi metega, diberi butiran gorengan itu diolesi metega, diberi butiran
coklat warna-warni, lalu ditaburi tepung coklat warna-warni, lalu ditaburi tepung
gula. Kini kue donat siap untuk disantap. gula. Kini kue donat siap untuk disantap.

3. Metode Contoh

Dalam karangan ilmiah , contoh dan ilustrasi selalu ditampilkan.


Contoh- contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan penjelasan lebih
rinci tentu harusberbentuk alinea.
Contoh :
Ini seperti acara pentas kesenian sekolah di Indonesia. Lagu-lagu
diperdengarkan, mulai dari “Bintang Kecil” hingga “Indoenesia
Raya”. Alat musik tradisional semacam angklung dan talempong pun
terdengar. Busana yang dikenakan juga busana dari Sabang sampai
Merauke, ada yang mengenakan pakaian adat Bali, Minang, atau Jawa.
Dengan gerakan lentur dan lucu, para

penari seusia SD itu memperlihatkan keterampilan membawakan tari


Panembahan, Indang, hingga tari Merak. Tetapi ada yang
membedakannya dengan pesta di sekolah Indonesia. Para penarinya
tidak berkulit sawo matang karena mah-bocah bule dengan mata biru
atau cokelat dan berambut pirang.
Mereka para murid SD Benalla East, kira-kira 120 km dari
Melbourn,Australia. Para murid sekolah itu tertarik belajar bahasa
Indonesia, termasuk keseniannya.

4. Metode Sebab-Akibat

Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk


menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau
sebaliknya. Faktor yang terpenting dalam metode kausalitas ini adalah
kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan penyebabnya
harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia. Metode kausalitas umumnya tampil di tengah karangan yang
berisi pembahasan aatu analisis. Sifat alineanya argumentatif murni
atau7 dikombinasikan dengan deskriptif atau ekspositoris.

Contoh :
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan
dari hari Selasa (7/10)sekitar pikul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta-
Cirebon KM.17. Dalam peristiwa itu, mobil tangki nomor polisi
B9337JV yang dikendalikan oleh Suryanegara terguling, kemudian
terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi (22) tewas
di tempat dengan luka bakar. Menurut saksi mata , truktangki daria rah
Jakarta melaju dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga
menyeruduk dua kendaraan lain yang berjalan berlawanan. Api
diperkirakan timbul akibat gesekan antara badan mobil dan bahu
jalan. “Tumapahan minyak tanah memicu timbulnya nyala api
sehingga kobaran api tidak dapat dikendalikan lagi”., kata petugas
kecelakaan lalu lintas Kepolisian resor Sumbang. Akibat kecelakaan
ini , lalu lintas Jakarta-Cirebon sempat tersendat beberapa jam.

5. Metode Umum- Khusus

Metode umum-khusus dan khusus-umum paling banyak dipakai


untuk mengembangkan gagasan alinea agar tampak teratur. Bagi
penulis pemula belajar menyusun alinea dengan metode ini adalah
yang paling disarankan. Disamping mengembangkan urutan umum-
khusus relatif lebih gampang , juga karena model inilah yang yang
paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan tulisan ekspositoris
seperti artikel dalam media massa.

Contoh :

Ilmu dikembangkan oleh manusia untuk menemukan suatu


nilai luhur dalam kehidupannya yang disebut kebenaran ilmiah.
Kebenaran itu dapat berupa asas-asas yang bersangkutan. Dengan
memiliki pengetahuan yang bersifat ilmiah dan mencapai kebenaran
ilmiah, manusia dapat menerangkan secara tepat berbagai hal yang
dijumpainya, mempunyai gambaran yang cukup cermat mengenai
aneka peristiwa yang akan terjadi dan bahkan untuk sebagian orang
mengusai alam bagi kemanfaatan dirinya.

6. Metode Klasifikasi
Pengelompokkan benda atau non benda yang memiliki persamaan
ciri seperti sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain. Cara yang paling tepat
adalah dengan metode klasifikasi. Namun, pengelompokkan tidak
berhenti pada inventaris persamaan dan perbedaan. Setelah
dikelompokkan, lalu inventarisasi persamaan dan perbedaan. Lalu
dianalisa untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk
dibandingkan atau dipertentangkan satu sama lain.4

4
Martius, Bahasa Indonesia Versi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa Indonesia, hal 34=37
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf (Alinea) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang


lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat atau Alinea merupakan
kumpulan kalimat tetapi kalimat yang bukan sekedar berkumpul melainkan
berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam ssatu rangkaian yang
membentuk suatu kalimat .

B. Saran

Dalam membuat suatu paragraph yang terdiri dari beberapa kalimat harus
mengetahi dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi paragraph
tersebut,harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat- syarat
yang telah penulis uraikan di bab sebelumnya.

Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat dan


menambah wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang
dimengerti dan lugas, tentunya banyak kekurang dan kelemahan karana
terbatasnya materi dan referensi yang kami peroleh. Penulis juga sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalh ini dapat diterima dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Fradana, Suwarta dkk. (2018). Buku Ajar Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Sidoarjo: UMSIDA Press.

Martius. (2017). Bahasa Indonesia Versi Mahasiswa Nonjurusan Bahasa


Indonesia. Riau: Asa Riau.

Saputra & Fitri, A. (2020). Teori Dan Aplikasi Bahasa Indonesia. Surakarta: CV
Kekata Group.

Siddik, dkk, (2020). Bahasa Indonesia Akademik. Samarinda: Pusat MPK LP3M
Universitas Mulawarman.

Anda mungkin juga menyukai