Anda di halaman 1dari 89

TUGAS KULIAH

Jumat, 28 Desember 2012


MAKALAH BAHASA INDONESIA “ PARAGRAF ”

MAKALAH BAHASA INDONESIA


“ PARAGRAF ”

Disusun Oleh :
Nama : Guntur Lelono Prasetyo

NPM : 19110263

Kelas : 3KA34
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA

PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ PARAGRAF “ pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera
merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu
berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa
berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang
benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu
saya memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine
google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.

Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah
ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Bekasi, 3 November 2012


( Guntur Lelono Prasetyo )

DAFTAR ISI
Kata
pengantar…………………………………………………………………………………......i

Daftar
Isi……………………………………………………………………...……………….…...ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………....…....................1

BAB II PARAGRAF

2.1 Struktur Paragraf


………………………………………………………………………..……..2

BAB III SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF

3.1 Syarat-Syarat
Paragraf…………………………………………………………………….…...4

3.2 Macam-Macam
Paragraf……………………………………………………………………....5
3.2.1 Macam-macam paragraf berdasarkan
tujuannya………………………………...…...7
3.2.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat
utama……………………...........7
3.2.3 Macam-macam paragraf berdasarkan
isi………………………………………….....8

3.3 Unsur-Unsur
Paragraf……………………………………………………………………........9

BAB IV PENUTUP

3.1 Kesimpulan
……………………..…………………………………………………...............10
3.2
Saran…………………………………………..………………………………………….....10

Daftar
Pustaka……………………………………………….…………………………………..11

ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.

Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan


pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan
yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam
karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas
satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
1

BAB II
PARAGRAF
2.2 STRUKTUR PARAGRAF

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan hal-
hal berikut :

1. Posisi Paragraf

Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun oleh
beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai unsur
pembangun anak bab, atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan itu sendiri.
Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan, sebab di bawah
paragraf tidak lagi satuan yang lebih kecil yang mampu mengungkapkan gagasan secura utuh
dan lengkap.

2. Batasan Paragraf

Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :


1. Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya
mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru)
2. The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil di bawah
sesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab.

3. Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per
paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai,
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan
penutup.

2
4. Unsur-Unsur Paragraf

Ialah beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun
secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

(1) transisi,
(2) kalimat topik,
(3) kalimat pengem-bang, dan
(4) kalimat penegas.

Keempat unsur ini tampil secara bersama-sama atau sebagian, oleh karena itu, suatu
paragraf atau topik paragraf mengandung dua unsur wajib (katimat topik dan kalimat
pengembang), tiga unsur, dan mungkin empat unsur.

5. Struktur Paragraf

Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf, struktur
paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :
1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat
penegas.
3. Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

BAB III
SYARAT-SYARAT
PEMBENTUKAN PARAGRAF
3.1 SYARAT-SYARAT PARAGRAF
1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-
sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan
bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat
yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan
timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaran(paralelisme).

3. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk
menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf
yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan
pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa
jauh/dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran.
Memperhitungkar, 4 hal :
 Penyusunan kalimat topik,
 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

5. Pola Sususnan Paragraf

Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang taat asas,
pernyataan yang satu disusun oleh pernyatanyang lain dengan wajar dan bersetalian secara
logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh penulis untuk memahami paragraf sebagai satu
kesatuan gagasan yang bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah. antara lain :

(1) pola runtunan waktu,


(2) pola uraian sebab akibat,
(3) pola perbandingan dan pertentangan,
(4) pola analogi,
(5) pola daftar, dan
(6) pola lain.

Ada tiga teknik pengembangan paragraf :

1. Secara alami
Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan ruang dan waktu. Urutan
ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya
dalam suatu ruang. Urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya
peristiwa, perbuatan, atau tindakan.

2. Klimaks dan Antiklimaks


Pengembangan paragraf teknik ini berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian
berupa posisi yang tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan
pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali rangkaian dengan
posisi paling menonjol kemudian makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks.

3. Umum Khusus dan Khusus Umum


Dalam bentuk Umum ke Khuss utama diletakkan di awal paragraf, disebut paragraf
deduktif. Dalam bentuk khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif.

3.2 MACAM-MACAM PARAGRAF

1. Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.

Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan
mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli
sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit
sehingga harganya meningkat.
5
2. Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992)
bahwa anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari
nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen
atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya
diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak
negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

3. Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah
melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.

Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah
mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.

5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk
alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.

Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada
dia.
6
3.2.1 Macam-macam paragraf berdasarkan tujuannya

1. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :


Pemuli baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa
bersyukur karena pemilu berjalan lancer seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian
yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka
mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka
beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan
kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup :


Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho
dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesame. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan
terima kasih.

3.2.2 Macam-macam paragraf berdasarkan letak kalimat utama

1. Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan
dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :


Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu
harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia
memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

7
2. Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :


Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi tersendat-
sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.

Contoh paragraf campuran :


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa
pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi
yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bias
maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

3.2.3 Macam-macam paragraf berdasarkan isi

1. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata
dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan
sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi :


Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan
mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut
basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-
liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh
pesona.

2. Paragraf proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran
utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian
atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya
terdiri atas satu pikiran utama dan lebuh dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat
sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

3.3 UNSUR-UNSUR PARAGRAF


Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur unsur pembangun paragraf
agar paragraf atau alinea dapat berfungsi dengan sebagaimana mestinya Topik atau tema atau
gagasan utama atau gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpernting
dalam pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu paragraf atau
alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf tersebut tidak keluar dari pokok pikiran
yang telah ditentukan sebelumnya.

Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari pengembangan suatu
paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat yang mengandung pikiran utama.
Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, diakhir paragraf atau pun diawal dan
akhir paragraf. Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi
menjadi beberapa jenis yaitu:

Deduktif : kalimat utama diletakan di awal alinea


Induktif : kalimat utama diletakan di akhir anilea
Variatif : kalimat utama diletakan di awal dan diulang pada akhir alinea
Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari gagasan utama.
Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisisi gagasan penjelas. Judul (kepala karangan),
untuk membuat suatu kepala karangan yang baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi,
yaitu :
1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan Dan Saran

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat member
kita ilmu pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi
kebangsaan dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah Cakrawa dan pemikiran dan
berbahasa yang lusa.

10

Daftar Pustaka
1. Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahsa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta : Depdiknasa.
2. Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia. Bandung : CV
Yrama Widya.
3. Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Yogyakarta : Hanindita.
4. Waluyo, Herman J. 1995. Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Erlangga
5. Wiyanto, Asul. 2001. Diskusi. Jakarta : PT Grasindo.
6. Wiyanto, Asul. 2001. Terampil Pidato. Jakarta : PT Grasindo.
7. Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
8. Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis Ilmiah. Graha
Media.
9. Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.
10. Budiharso, Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa.
11. Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.
12. Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ). Paung Bona
Jaya.
13. Muda, Ahmad A.K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk Terang.
14. http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/
15. http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html
Diposting oleh Guntur L Prasetyo di 16.37
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi
ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

17 komentar:

1.
11 Yuyun Yupita4 Mei 2013 01.57
terima kasih, ini sangat membantu :)

Balas

2.

Yoga Setya Pratama17 Juni 2013 05.18

Terimakasih banyak :)

Balas

3.

imam budianto15 Juni 2014 21.22

keren.. bermanfaat sekali..


http://groupbands.com/

Balas

4.

Mohamad Aufa Zaki20 September 2014 01.35

makasih gan,,

Balas

5.
Bram Wijaya17 Februari 2015 04.54

nice post, thanks for sharing....


Alat Bantu Sex
Alat Bantu Pria
Alat Bantu Wanita

Balas

6.

EXPO CPNS BUMN24 Mei 2015 23.51

Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat anak saya. hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan
Kerja BUMN PT Pertamina (Persero)

Balas

7.

Rahman Wangsyah24 Agustus 2015 11.26

thanks

Anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler

Balas

8.

fatmah nurbaiti24 Oktober 2015 04.43

izin copas yaa. buat belajar :)

Balas

9.

novita usi28 November 2015 08.19

terima kasih

Balas
10.

Aditya surya wardhana21 Desember 2015 03.20

assalammualaikum kak izin copy paste ya , untuk tugas adikku


sebelumnya makasih ya kak

Balas

11.

Yoga Galih Pramesti28 September 2016 21.39

kerenn... ngingetin sama mantan aku ang jurusan bahasa indonseia......

Balas

12.

Jessica Hunhanshippers1 Oktober 2016 07.28

Woahhh ini bermanfaat skali^^ ,..


Izin copast ya kak, buat tugas kuliah aku :) ,...
Makasih sbelumnya^^

Balas

13.

Rohadatul 'aisy12 Oktober 2016 07.00

sangat bermanfaat.. izin copas ya kak

Balas

14.

Unknown15 Desember 2016 12.57

mksh kk

Balas

15.
Wanzoel15 Desember 2016 16.25

mantabs

Balas

16.

SURAHMAN NAWAWI surahman1 Februari 2017 14.39

yahh.........ini gua cari-cari ternyata nemunya di sini

Balas

17.

Enggar Tyas y30 April 2017 21.38

terima kasih

Balas

Muat yang lain...


Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼ 2012 (6)
o ▼ Desember (6)
 MAKALAH BAHASA INDONESIA“ PARAGRAF ” Disusun O...
 MAKALAH BAHASA INDONESIA “ PARAGRAF ”
 Budaya Politik Indonesia
 KERAJAAN MAJAPAHIT
 Pencemaran Air
 BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN TUBUH MANUSIA

 ► 2010 (3)

Mengenai Saya

Guntur L Prasetyo
Lihat profil lengkapku
Pengikut
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.
KUMPULAN MAKALAH
Makalah Paragraf Bahasa Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media cetak atau dengan kata lain melalui tulisan adalah salah satu media yang
banyak digunakan untuk menyebarluaskan hasil pemikiran, baik konseptual maupun yang
disertai bukti empiris. Makin efektif tulisan yang dibuat, makin tinggi kemungkinan tulisan
dipahami oleh pembaca.

Untuk menghasilkan tulisan yang efektif, salah satu hal yang perlu diperhatikan
adalah mengenai paragraf. Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik. Seluruh isi paragraf memperbincangkan satu masalah atau sekurang-
kurangnya bertalian erat dengan masalah itu. Hal ini menjadi penting agar yang membaca
tulisan tersebut dapat menangakap ide yang disampaikan dengan benar.

Selain pemahaman mengenai apa itu paragraf/alinea,kita juga diharuskan memahami


hal-halyang berkaitan dengan paragraf/alinea itu sendiri.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang paragraf/alinea dan hal-hal yang berhubungan
dengan paragraf/alinea, makalah sederhana ini mencoba menguraikan semua point-point yang
ada dan disajikan pada bab II pembahasan masalah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pembuatan makalah ini adalah

1. Apa itu paragraf atau alinea?


2. Apa saja fungsi paragraf atau alinea?
3. Apa saja syarat-syarat paragraf atau alinea?
4. Bagaimana pembagian paragraf atau alinea menurut jenisnya?
5. Apa tanda paragraf atau alinea?
6. Bagaimana rangka/struktur paragraf atau alinea?
7. Bagaimana posisi kalimat topik paragraf atau alinea?
8. Untuk apa pengembangan paragraf atau alinea itu?
9. Bagaiman teknik pengembangan paragraf atau alinea?
10. Bagaimana pengembangan paragraf menurut teknik pemaparannya?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut , maka tujuan penulisan
makalah ini adalah

1. Untuk mengetahui mengenai paragraf atau alinea secara umum yang sering digunakan
dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf atau alinea itu sendiri, mulai
Dari syarat sebuah paragraf atau hingga berbagai macam bentuk paragraf atau alinea
berdasarkan jenis atau teknik pemaparannya.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yamg diharapkan dari penulisan ini adalah :

1. Mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami pengertian paragraf atau alinea yang sering
digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
2. Mampu memahami hal-hal berkaitan dengan paragraf atau alinea yang sering digunakan
dalam penulisan karya ilmiah, seperti jenis-jenis paragraf/alinea, struktur paragraf/alinea,
manfaat pengembangan paragaf/alinea hingga teknik pengembangan paragraf/alinea.
3. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang dapat dijadikan acuan atau
pedoman dipembuatan makalah-makalah baik tugas-tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
maupun mata pelajaran yang lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf/Alinea
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari bahasa Inggris
paragraph. Kata Inggris “paragraf” terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum”
dan grafein “menulis atau menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan
ejaan yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992). Paragraf atau
alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi disambung menjadi satu. Menurut
Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan
beberapa kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf (paragraphos, “menulis
di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki tujuan atau
ide. Jadi, paragraf atau alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana
cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang membentuk paragraf
atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran. Selain itu, kalimat-kalimat dalam sebuah
paragraf atau alinea harus saling berkaitan dan hanya membicarakan satu gagasan. Bila dalam
sebuah paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf atau alinea itu tidak
baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu paragraf atau alinea. Perhatikan contoh
paragraf atau alinea di bawah ini.

Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan menjadi dua
macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang
mudah membusuk, seperti sisa makanan dan daun-daunan yang biasanya basah. Sampah
anorganik adalah sampah yang sulit atau yang tidak bisa membusuk, umpamanya plastik,
kaca, logam, kain, dan karet.
Dalam contoh paragraf atau alinea di atas terdapat satu pokok pembicaraan, yaitu
sampah (organik dan anorganik). Masalah tersebut diungkapkan dengan menggunakan tiga
kalimat, bobot ide/gagasan yang dihasilkan oleh paragraf atau alinea itu tentu lebih tinggi
atau lebih luas jika dibandingkan dengan ide sebuah kalimat.

B. Fungsi Paragraf atau Alinea


Paragraf/alinea memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan bentuk suatu pikiran yang tersusun logis
dalam satu kesatuan.
b. Menandai peralihan gagasan baru dalam sebuah karangan yang terdiri dari beberapa
paragraf.
c. Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, sehingga pembaca dapat
memahami dengan mudah.
d. Memudahkan pengendalian variabel dalam karangan.

C. Syarat Pembentukan Paragraf/Alinea


Suatu paragraf/alinea dianggap bermutu dan efektif mengkomunikasikan gagasan
yang didukungnya apabila paragraf/alinea itu lengkap, artinya mngandung pikiran utama dan
pikiran-pikiran penjelas. Di samping itu sama halnya dengan kalimat, paragraf/alinea harus
memenuhi persyaratan tertentu.(Keraf, 1980:67) Adapun syarat-syarat tersebut antara lain.
1. Kesatuan
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah bahwa paragraf/alinea tersebut harus
memperlihatkan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.
Jadi kesatuan di sini bukan berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti
kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf/alinea tersebut menyatu untuk mendukung pikiran
utama sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Contoh paragraf/alinea yang memenuhi
persyaratan kesatuan.
Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk
sepenuhnya memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka adalah
pemuda-pemuda dari keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu pun mencari
pekerjaan. Oleh karena itu selama belajar mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan
ekonomi.
Apabila paragraf/alinea di atas kita analisis, akan kita temukan.
Pikiran utama : masalah umum dalam dunia mahasiswa
Pikiran penjelas : sulit memusatkan perhatian
berasal dari keluarga biasa
terganggu oleh ekonomi
Unsur-unsur penunjang pada paragraf/alinea di atas benar-benar mendukung gagasan
utama. Dengan perkataan lain, unsur-unsur penunjang paragraf/alinea tersebut membentuk
kesatuan ide.
2. Kepaduan (Koherensi)
Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf/alinea adalah bahwa paragraf/alinea
tersebut harus mengandung koherensi atau kepaduan yang baik. Kepaduan yang baik itu
terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-kalimat yang membina paragraf/alinea
tersebut, baik, wajar, dan mudah dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah
mengikuti jalan pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat atau
semacam jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya, tidak terasa loncatan-
loncatan pikiran yang membingungkan (Keraf, 1980:75). Koherensi suatu paragraf dapat
ditunjukkan oleh.
a. Pengulangan kata/kelompok kata kunci atau disebut repetisi
b. Penggantian kata/kelompok kata atau subtitusi
c. Pengulangan kata/kelompok kata atau transisi
d. Hubungan implisit atau penghilangan kata/kelompok kata tertentu atau ellipsis.
Berikut ini dikemukakan kata-kata atau frase transisi, seperti dikemukakan oleh Keraf
(1980:80-81).
a. Hubungan yang menyatakan tambah terhadap sesuatu yang telah disebut, misalnya: lebih
lagi, tambahan, lagi pula, selanjutnya, di damping itu, akhirnya, dan sebagainya.
b. Hubungan yang menyatakan pertentangan, misalnya: tetapi, namun, bagaimanapun juga,
sebaliknya, walaupun, demikian, biarpun, meskipun.
c. Hubungan yang menyatakan perbandingan, misalnya: sama halnya, seperti, dalam hal
yang sama, dalam hal yang demikian, sebagaimana.
d. Hubungan yang menyatakan akibat, misalnya; sebab itu, oleh sebab itu, oleh karena itu,
jadi, maka, akibatnya, karena itu.
e. Hubungan yang menyatakan tujuan, misalnya: untuk maksud itu, untuk maksud tertentu,
untuk maksud tersebut, supaya.
f. Hubungan yang menyatakan singkatan, misalnya contoh intensifikasi: singkatnya,
ringkasnya, secara singkat, pendeknya, pada umumnya, dengan kata lain, yakni, yaitu,
sesungguhnya.
g. Hubungan yang menyatkn waktu, misalnya: sementara itu, segera, beberapa saat
kemudian, sesudah, kemudian.
h. Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di situ, dekat, di seberang,
berdekatan dengan, berdampingan dengan.
Contoh paragraf/alinea menggunakan transisi yang benar.
Perkuliahan bahasa Indonesia sering dapat membosankan, sehingga tidak dapat
perhatian sama sekali dari mahasiswa. Hal ini disebabkan bahwa kuliah yang disajikan dosen
sebenarnya merupakan masalah yang sudah diketahui mahasiswa, atau merupakan masalah
yang tidak diperlukan mahasiswa. Di samping itu mahasiswa yang sudah mempelajari bahasa
Indonesia sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar atau sekurang-kurangnya sudah
mempelajari bahasa Indonesia selama dua belas tahun, merasa sudah mampu menggunakan
bahasa Indonesia. Akibatnya memilih atau menentukan bahan kuliah yang akan diberikan
kepada mahasiswa merupakan kesulitan tersendiri bagi para pengajar.
Perhatikan kata atau frase transisi yang digunakan (digarisbawahi) menatakan
hubungan kalimat. Tanpa menggunakan frase transisi ini tulisan di atas akan terpotong-
potong dan hubungan antar kalimat tidak jelas.
3. Kejelasan
Suatu paragraf/alinea dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh sejumlah
kalimat penjelas. Tentang kalimat-kalimat penjelas ini sudah dibicarakan di bagian awal
tulisan ini, yaitu pada unsur-unsur paragraf. Kalimat-kalimt penjelas penunjang utama atau
penunjang kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama. Cara mengembangkan
pikiran utama menjadi paragraf serta hubungan antar kalimat utama dengan kalimat penjelas
(detil-detil penunjang) dapat dilihat dari urutan rinciannya. Rincian itu dapat diurut secara
urutan waktu (kronologis), urutan logis, terdiri atas sebab-akibat, akibat-sebab, umum-
khusus, khusus-umum, urutan ruang (spasial), urutan proses, contoh-contoh dan dnegan detail
fakta.
Pengait Paragraf/Alinea Agar paragraf/alinea menjadi padu digunakan pengait paragraf,
yaitu berupa:
a. Ungkapan penghubung transisi.
b. Kata ganti.
c. Kata kunci (pengulangan kata yang terpenting).

D. Pembagian Paragraf/Alinea menurut Jenisnya


Dalam sebuah karangan biasanya terdapat tiga macam paragraf jika dilihat dari segi
jenisnya.
1. Paragraf/Alinea Pembuka

Paragraf ini merupakan pembuka atau pengantar untuk sampai pada segala
pembicaraan yang akan menyusul kemudian. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat
dan perhatian pembaca, serta sanggup menghubungkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan disajikan selanjutnya. Salah satu cara untuk menerik perhatian ini ialah dengna
mengutip pertanyaan yang memberikan rangsangan dari para orang terkemuka atau orang
yang terkenal. Sebagai awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus mampu menjalankan
fungsi

a. Menghantar pokok pembicaraan.


b. Menarik minat dan perhatian pembaca.
c. Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui isi seluruh karangan.

2. Paragraf/Alinea Pengembangan
Paragraf pengembangan ialah paragraf yang terletak antara paragraf pembuka dan
paragraf yang terakhir sekali di dalam bab atau anak bab. Paragraf ini mengembangkan
pokok pembicaraan yang dirancang. Paragraf pengembangna mengemukakan inti persoalan
yang akan dikemukakan. Satu paragraf dan paragraf lain harus memperlihatkan hubungan
dengan cara ekspositoris, dengan cara deskriptif, dengan cara naratif, atau dengan cara
argumentative yang akan dibicarakan pada halaman-halaman selanjutnya.

Secara lebih rinci dapat dirumuskan bahwa fungsi paragraf pengembang di dalam
karangan adalah

a. Mengemukakan inti persoalan.


b. Mempersiapkan dasar atau landasan bagi kesimpulan.
c. Meringkas alinea sebelumnya.
d. Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya.

3. Paragraf/Alinea Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan atau pada akhir
suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan itu. Paragraf penutup berupa simpulan
semua pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. Karena paragraf
ini dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan, penyajiannya harus
memperhatikan hal berikut ini.

a. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.


b. Isi paragraf harus benar-benar merupakan penutup atau kesimpulan akhir sebagai cerminan
inti seluruh uraian.
c. Sebagai bagian paling akhir yang dibaca, hendaknya paragraf ini dapat menimbulkan kesan
yang mendalam bagi pembacanya.
E. Tanda Paragraf/Alinea
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke
dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira dua sentimeter. Agar para pembaca
mudah dapat melihat permulaan tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat
permulaannya yang tidak ditulis dengan sejajar dengan garis margin atau garis pias kiri.
Penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan memberikan jarak agak
renggang dari paragraf sebelumnya.

F. Rangka atau Struktur Paragraf


Sebelum membahas mengenai struktur paragraf, yang perlu kita ketahui adalah ciri-
ciri paragraf, yaitu:

a. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.


b. Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik, selebihnya merupakan kalimat penjelas
dalam menguraikan kalimat topik.
c. Paragraf mengunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas paragraf
hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas.
Adapun kalimat penjelas atau pendukung sesuai dengan namanya berfungsi
mendukung atau menjelaskan ide utama yang terdapat di dalam kalimat topik.
 Ciri kalimat topik dan kalimat penjelas adalah sebagai berikut.

 Ciri kalimat topik:

a. Mengandung permasalahn yang potensial untukdirinci dsn diuraikan lebih lanjut.


b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu
paragraf.
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung atau penghubung/transisi.

 Ciri kalimat penjelas:

a. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi arti)
b. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam
satu paragraf.
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung/transisi.
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh dan data tambahan lain yang bersifat memperjelas
(mendukung) kalimat topik.
G. Posisi Kalimat Topik Paragraf atau Alinea
a. Pada Awal Paragraf ( Deduktif)
Kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal paragraf sehingga paragraf bersifat
deduktif, yaitu cara penguraian yang menjadikan pokok permasalahan lebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-
khusus).
b. Akhir Paragraf ( Induktif)
Kalimat pokok yang ditempatkan pada akhir paragraf akan membentuk paragraf
induktif, yaitu cara penguraian yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri
dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum). Penyajian paragraf dengan cara ini lebih
sulit jika dibandingakan dengan paragraf deduktif, tetapi paragrafnya akan terasa lebih
argumentatif.

c. Pada awal dan akhir paragraf/alinea


Kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf/ alinea sehingga
terbentuk paragraf/alinea campuran. Kalimat pada akhir paragraf/alinea akan lebih bersifat
pengulangan atau penegasan kembali gagasan utama paragraf/alinea yang terdapat pada awal
paragraf/alinea.
d. Pada seluruh paragraf/alinea
Seluruh kalimat yang membangun paragraf/alinea sama pentingnya sehingga tidak
satu pun kalimat khusus menjadi kalimat topik. Kondisi demikian bisa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dengan yang lain sama-sama penting.
Paragraf/alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian yang bersifat deskriptif dan
naratif.

H. Teknik Pengembangan Paragraf


Beberapa teknik pengembangan paragraf sebagai berikut:
a. Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil kesimpulan secara umum
berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan
dapat mewakili pengembangan paragraf tersebut.
b. Analogi adalah pengembangan paragraf dengan memperbandingkan dua hal yang banyak
persamaannya, sehingga dapat menarik kesimpulan dari persamaan tersebut. Dengan tujuan
untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal pada perbandingan itu.
c. Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan benda- benda yang
memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar terperinci dalam pengelompokkan.
d. Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan memperbandingkan hal- hal yang
dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal.
Dengan memakai konjungsi tetapi, melainkan, apalagi.
e. Sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang
menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini digunakan
untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan
jalan fikiran manusia.
f. Akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta husus yang menjadi akibat,
kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil kesimpulan.
g. Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan menerangkan konsep istilah
tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang. Untuk itu perlu memperhatikan
klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang kata atau istilah yang didefinisikan di dalam
teks definisi itu sendiri.
h. Metode alamiah/proses adalah jika isi penguraiannya berupa suatu proses tindakan atau
perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Misalnya: proses kerja suatu mesin,
tentu sangat berbeda dengan proses peristiwa sejarah.
i. Metode gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas pernyataan tertulis.
Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui gambar yang harus dilihatnya. Pengertian
gambar disini meliputi tabel, grafik, diagram, model peta, gambar tangan, gambar teknik,
fotografi.

I. Pembagian Paragraf Menurut Teknik Pemaparannya


Paragraf menurut teknik pemaparannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu
deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.

a. Deskriptif
Paragraf deskriptif disebut juga paragraf melukiskan. Paragraf ini melukiskan apa
yang terlihat di depan pembicaranya dapa berurutan dari atas ke bawah atau dari kiri ke
kanan. Dengan kata lain, deskriptif berurusan dengna hal-hal yang tertangkap oleh
pancaindera.
Contoh sebuah paragaf deskriptif
Pasar Taman Wisma adalah sebuah pasar yang sempurna. Semua barang ada disana.
Di toko yang paling depan berderet toko baju seragam dan sepatu. Di dalam terdapat penjual
ikan-ikan yang masih segar-segar dan berderet. Di samping kanan pasar terdapat penjual
sayur-sayuran, bumbu dapur dan peralatan masak. Di samping kiri pasar terdapat penjual
pakain dan obat-obatan. Pada bagian belakang pasar kita dapat menemukan pedagang daging
dan penjual es cendol.
b. Ekspositoris
Paragraf ekspositoris disebut juga paragraf paparan. Paragraf ini menampilkan suatu
objek. Peninjuannya tertuju pada satu unsur saja. Penyampaiannya dapat menggunakan
perkembangan analisi kronologis atau keruangan.
Contoh paragraf ekspositoris
Pasar Taman Wisma Asri adalah pasar yang kompleks. disamping itu terdapat dua
puluh lima kios penjual kebutuhan sehari-hari. setiap hari rata-rata terjual dua puluh meter
untuk setiap kios. Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya uang yang masuk ke kas
Bekasi dari pasar Taman Wisma Asri.
c. Argumentasi
Paragraf argumentasi sebenarnya dapat dimasukkan ke dalam ekspositoris. Paragraf
argumentasi disebut juga persuasi. Paragraf ini lebih bersifat membujuk atau meyakinkan
pembaca terhadap suatu hal atau objek. Biasanya, paragraf ini menggunakan perkembangan
analisis.
Contoh paragraf argumentasi
Industrialisasi di negara kita mendorong mendorong didirikannya berbagai macam
pabrik yang memproduksi beraneka barang. Pabrik-pabrik itu memberikan lapangan kerja
kepada ribuan tenaga kerja, baik yang berasal dari masyarakat di sekitar pabrik maupun dari
daerah-daaerah lain. Dengan demikian, adanya berbagai macam pabrik dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Di samping itu, beraneka barang yang diproduksi oleh pabrik-
pabrik tersebut telah meningkatkan ekspor non migas serta menghasilkan devisa bagi negara
kita.
d. Naratif
Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah
karangan narasi atau paragraf narasi hanya kia temukan dalam novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh paragraf naratif :

Siang itu ibu kelihatan benar-benar marah. Aku sama sekali dilarang keluar rumah.
Bahkan ibu mengatakan bahwa aku tidak akan mendapatkan uang jajan ke sekolah. Itu semua
di gara-gara aku menghilangkan barang kesayangan ibu.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paragraf/alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan garis baru. Secara umum paragraf/alinea diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat
Syara-syarat paragraf/alinea yang baik harus memiliki dua ketentuan yaitu kesatuan,
kepaduan,dan kejelasan paragraf/alinea. Pembagian paragraf/alinea menurut jenisnya yaitu
paragraf/alinea pengembang, paragraf/alinea pembuka, dan paragraf/alinea penutup.
Paragraf/alinea dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak menjorok ke dalam atau
memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
Rangka atau struktur sebuah paragraf/alinea terdiri atas sebuah kalimat topik dan
beberapa kalimat penjelas. Ada empat macam cara untuk menempatkan kalimat topik atau
kalimat pokok dalam sebuah paragraf/alinea, yaitu pada awal paragraf/alinea, pada akhir
paragraf/alinea, pada awal dan akhir paragraf/alinea, dan pada seluruh paragraf/alinea.
Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik. Pada umumnya
ada enam metode yang dugunakan untuk pengembangan alinea, yaitu generalisasi, analogi,
klasifikasi, perbandingan, sebab akibat, akibat sebab, metode definisi, metode alamiah, dan
metode bergambar.
Paragraf menurut teknik pemapanrannya dapat dibagi dalam empat macam, yaitu
deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.

B. Saran-Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai paragraf/alinea di bahasa Indonesia, maka bagi
yang ingin membuat suatu karya ilmiah atau hal-hal lain yang berhubungan dengan
penggunaan teknik menulis di dalamnya, maka perlulah memahami pengertian
paragraf/alinea serta hal-hal yang berkaitan dengan paragraf/alinea itu sendiri, seperti ciri-
ciri, syarat penulisan, tanda paragraf, serta teknik pengembangan paragraf/alinea.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta : Akademika Pressindo.
Finoza, Lamuddin . 2000. Komposisi Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa Non Jurusan Bahasa.
Jakarta: Mawar Gempita.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2008. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

0 comments:

Post a Comment

Powered by Translate

Daftar Isi
 ► 2017 (2)
o ► July (2)

 ▼ 2016 (20)
o ► October (1)
o ▼ August (14)
 Makalah Tentang Paragraf
 Makalah Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 Makalah Kesulitan Belajar
 Makalah Tasawuf
 Makalah Psikolog
 Makalah Jaringan
 Proposal Usaha Kerupuk Ikan Tongkol Renyah
 Makalah Dasar-Dasar Simulasi dan Pemodelan
 Proposal Usaha Telur Asin Aneka Rasa
 Pengertian SDLC
 Makalah Paragraf Bahasa Indonesia
 Analisis Sistem Informasi
 Makalah Pentingnya Bahasa
 Makalah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
o ► May (4)
o ► January (1)

Nur Afni

Pengunjung

41,700
Skip to content

 Tentang

"Rahmi17 Blog"
MAKALAH TENTANG PENGERTIAN
PARAGRAF, KEGUNAAN DAN JENIS-
JENISNYA.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul
“ PENGERTIAN PARAGRAF, KEGUNAAN DAN JENIS-JENISNYA “ pada mata kuliah
Microsoft Word. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan
diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang
menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap
puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat
dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SWT atas petunjuk dan risalah-Nya,
dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami
memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google
yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih
baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Samuda, 31 Juli 2015


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. ….. i

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1

 Latar Belakang ……………………………………………………………………….


…… 1
 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………
…… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… ….. 3

 Pengertian Paragraf……………………………………………………. 3

1. Ciri-ciri Paragraf………………………………………………………… 3
2. Fungsi Paragraf.………………………………………………………… 4
o Kegunaan Paragraf……………………………………………….. 5
3. Unsur – Unsur Paragraf…………………………………………………. 5
4. Syarat-Syarat penggunaan Paragraf…………………………………… 5
o Jenis-jenis Paragraf……………………………………………….. 7
5. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya……………………. 9
6. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama……….. 10
7. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi…………………………….. 11

BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 13

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………… ….. 13

4.2 Saran ………………………………………………………………….. ….. 14

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam
tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk
paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Paragraf,
2. Kegunaan Paragraf, dan
3. Jenis-jenis Paragraf.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok
dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang
berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas
merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari
sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan pikiran
utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.

1. Ciri-Ciri Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :

 Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan yang biasa.
 Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik.
 Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya
merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan
ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
 Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik.
Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat
topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai
detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

1. Fungsi Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :

 Yang pertama, mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk


suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara
logis dalam suatu kesatuan.
 Yang kedua, untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
 Yang ketiga, untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan
memudahkan pemahaman bagi yang membacanya.
 Yang keempat, memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit
pikiran yang lebih kecil.
 Yang kelima, untuk memudahkan pengendalian variabel, terutama pada karangan
yang terdiri dari beberapa variabel.
2.2 Kegunaan Paragraf

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf
ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.

1. Unsur-Unsur Paragraf

Ada beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara
logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :

1. Transisi,
2. Kalimat topik,
3. Kalimat pengem-bang, dan
4. Kalimat penegas.

1. Syarat-syarat Penggunaan Paragraf

1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa
paragraf itu memuat satu hal saja.

2. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang
lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal
balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti
pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan
kesejajaranb(paralelisme).

3. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang
lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.

4. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh /
dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan 4 hal :

 Penyusunan kalimat topik,


 Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
 Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
 Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.

3.3 Jenis-Jenis Paragraf

Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Paragraf Narasi

Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi
runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan
ataupun menghasilkan sesuatu.

Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati
bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, tersenyum
dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.
2. Paragraf Deskripsi

Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu keadaan
atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut merasakan,
melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut.

Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis
yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu
dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan
informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang
membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan
si pembaca.

Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak


pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan
telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

4. Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun
pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta ( yang benar terjadi ). Tujuannya yaitu
supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan
terbukti.

Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya.
Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton
(1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk
mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA,
kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga.
Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan
anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk
pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya
bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data
dan juga fakta.

Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota
masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling
mencintai.

1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Yaitu :


2. Paragraf Pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan
pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka : Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang
sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan.
Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di
parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara
fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf
penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu
perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka
beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada
paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.

Contoh paragraf penutup : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang
kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi sesama.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya,
sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal
itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali
dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif : Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana
pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak
lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang
penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph.
Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat


dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini
tanpa adanya sarana komunikasi.

1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema
paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal,
keadaan, situasi dalam cerita.

Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di
seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan
punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh
semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

2. Paragraf Proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya
tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses,
meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf Efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri
atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat
sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok
dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang
berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelas
merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.

Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf
ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:

1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi,
dan penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :

1. Paragraf Narasi,
2. Paragraf Deskripsi,
3. Paragraf Persuasi,
4. Paragraf Eksposisi,
5. Paragraf Argumentasi.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah


disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak
mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

Daftar Pustaka

http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.com/2012/12/makalah-bahasa-indonesia-
paragraf_28.html

http://www.dosenpendidikan.com/definisi-paragraf-dan-jenis-jenisnya-beserta-contohnya/

http://rifqiabqoryn99.blogspot.com/2013/10/kupas-tuntas-masalah-paragraf-dan-jenis.html

http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-secara-lengkap.html

http://www.irfansyahputra.web.id/2014/01/pengertian-paragraf-meliputi-syarat-dan-
jenisnya.html

https://khusnul05.wordpress.com/2013/11/19/makalah-bahasa-indonesia-tentang paragraf/

Iklan

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook
 Google

by rahmi17site on 24 Februari 2016


Navigasi pos
« MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

Tinggalkan Balasan

Cari untuk:

Tulisan Terakhir
 MAKALAH TENTANG PENGERTIAN PARAGRAF, KEGUNAAN DAN JENIS-
JENISNYA.
 MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

Komentar Terbaru
Arsip
 Februari 2016

Kategori
 Tanpa kategori

Meta
 Daftar
 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com

My Photo
Cari untuk:

Tulisan Terakhir
 MAKALAH TENTANG PENGERTIAN PARAGRAF, KEGUNAAN DAN JENIS-
JENISNYA.
 MAKALAH KESEHATAN LINGKUNGAN

Komentar Terbaru
Arsip
 Februari 2016

Kategori
 Tanpa kategori

Meta
 Daftar
 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.com
Blog di WordPress.com.
Anwar
Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Jumat, 07 November 2014


Makalah bahasa Indonesia Tentang Paragraf

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas membuat makalah yang
diberikan Bapak Nanang Sugiarto selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Bahasa
Indonesia

DISUSUN OLEH:
Kelompok 7:
 ANWAR
 AHMAD SABIKUN
 KHITAMUL ASBATH
 ARNOL TANEO
 SAIFURRAHMAN
 ARY
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
2014

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami
semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik.
Terima kasih kepada Pak Nanang selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas membuat makalah kepada kami semua. Terima kasih juga kepada teman-teman yang
telah banyak membantu baik dengan tenaga maupun fikiran sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan cepat. Dalam makalah ini mungkin banyak terdapat kekurangan di sana sini
sehingga membuat makalah ini kurang sempurna, Oleh karena itu kritik dan saran dari bapak
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami ke depan. Jika terdapat kesalahan
kata maupun makna dalam makalah ini kami mohon maaf. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamualaikum wr. wb.

Malang, 30 Oktober 2014

Penulis, dkk
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................... 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1.Latar Belakang................................................................................................ 3
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3.Tujuan.............................................................................................................. 3
1.4.Manfaat........................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
2.1.Pengertian Paragraf......................................................................................... 4
2.2.Syarat Paragraf................................................................................................ 4
2.3.Pengembangan Paragraf.................................................................................. 5
2.4.Jenis-Jenis Paragraf......................................................................................... 7
Bab 3 Penutup
3.1.Kesimpulan................................................................................................... 15
3.2.Saran............................................................................................................. 16
Daftar Pustaka.................................................................................................... 17
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Dalam proses belajar menagajar tentu banyak sekali buku maupun artikel yang berguna
untuk pelajaran. Tapi apakah kita sudah mengenali bagaimana susunan paragraf dalam buku
maupun artikel yang telah kita pelajari tersebut?. Tentu kita tidak menghiraukan hal itu. Jadi
makalah kami ini akan membahas tentang paragraf, syarat-syarat paragraf, cara
mengembangkan paragraf dan jenis-jenis paragraf. Sehingga pembaca bukan hanya
membaca, tetapi juga tahu cara membedakan mana paragraf yang baik maupun yang kurang
baik.
Paragraf adalah bagian dalam suatu karangan yang mengandung satu gagasan pokok atau
pikiran utama dan beberapa gagasan penjelas. Paragraf dapat pula diartikan sebagai suatu
kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf merupakan himpunan
dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan paragraf?
1.2.2. Bagaimana syarat-syarat dalam pembuatan paragraf?
1.2.3. Bagaimanakah cara mengembangkan sebuah paragraf?
1.2.4. Bagaimana jenis-jenis paragraf?

1.3.Tujuan
Makalah ini kami buat bertujuan untuk memenuhi tugas membuat makalah.

1.4.Manfaat
Agar kita dapat mengetahui lebih dalam apa itu paragraf, syarat-syarat membuat
paragraf, cara mengembangkan paragraf dan jenis-jenis paragraf.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Paragraf
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraf.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea
semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal
jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi,
pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa
kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.

2.2. Syarat Paragraf


Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan
kepaduan.
2.2.1. Kesatuan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf
hanya membicarakan satu ide pokok ,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf
terdapat kalimat yang menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam
paragraf itu terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2.2.2. Kepaduan paragraf
Seperti halnya kalimat efektif , dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau
koherensi. Kepaduan paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer
serta logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta sfrasa penghubung
dapat dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai syarat paragraf.
2.3.Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena kalimat
topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan
paragraf deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf, pasti
berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan dari paragraf
deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf
yang akan dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf
penutup. Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi
ketiga paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.
Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode
tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan
berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode
pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat,
metode umum khusus, dan metode klasifikasi.
Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai
silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.

2.3.1. Metode Definisi


Yang dimaksud dengan definisi adalah usaha penulis untuk menerangkan
pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat merumuskan definisi yang jelas, penulis
hendaknya memperhatikan klasifikasi konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu
hal yang perlu diingat dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah
yang kita definisikan di dalam teks definisi itu.
2.3.2. Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu
proses. Proses ini merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang
berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali peristiwa atau
kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja suatu mesin , misalnya,
tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa sejarah.

2.3.3. Metode Contoh


Dalam karangan ilmiah, contoh dan ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai,
lebih-lebih yang memerlukan penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.

2.3.4. Metode Sebab-Akibat


Metode sebab-akibat atau akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu
kejadian dan akibat yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam
metode kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan
penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran manusia.
Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan yang berisi
pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentatif murni atau dikombinasikan dengan
deskriptif ata eksposisi.

2.3.5. Metode Umum-Khusus


Metode umum-khusnya dan khusus-umum paling banyak dipakai untuk
mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur. Bagi penulis pemula, belajar
menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang paling disarankan.
Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus relative lebih
gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai dalam karangan ilmiah dan
tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.

2.3.5. Metode Klasifikasi


Bila kita akan mengelompokan benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan
ciri seperi sifat, bentuk, ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode
klasifikasi. Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas, tetapi
juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada inventarisasi persamaan
dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis untuk mendapatkan generalisasi, atau
paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan satu sama lainnya.

2.4. Jenis-Jenis Paragraf


Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat
topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

2.4.1. Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya


Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan
utama itulah keberadaan kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting.
Posisi kalimat topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah
paragraf. Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu
: paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf penuh kalimat
topik.

2.4.1.1. Paragraf Deduktif


Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf
,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian
yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).

Contoh paragraf deduktif :


"Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik
orang yang berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas
berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang
jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah terserang
penyakit."

Contoh paragraf deduktif


"Orang yang sukses adalah orang yang mampu menangkap sebuah peluang dan
memanfaatkan peluang itu untuk meraih suatu keberhasilan. Kemampuan membaca dan
memanfaatkan peluang itulah yang menghantar Rahayu S. Purnami, lulusan Farmasi
Universitas Padjadjaran Bandung, sampai kepada kesuksesan menjadi pengusaha salon
keliling yang memberikan pelayanan “door to door”.

2.4.1.2. Paragraf Induktif


Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif,
yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok
pembicaraan.

Contohnya:
"Pak Sopian memiliki kebun kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki
kebun kakao seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt
lebih luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi
mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep,
175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila Desa Sriwaylangsep
tersebut dikenal dengan Desa Kakao.

Contoh paragraf induktif


"Yang menyebabkan banjir di Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri.
Contohnya saja masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya.
Selain itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu maka
seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir kepada
masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi terhadap bahaya banjir.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh masyarakat dan pemerintah setempat
harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir dengan cara membuang sampah pada
tempatnya dan membersihkan selokan di sekitarnya”.

2.4.1.3. Paragraf Deduktif-Induktif


Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah
paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau
menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf.

Contoh paragraf deduktif-induktif :


" Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan
sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi
kuat. Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik
perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan bahwa
pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk memenuhi
kebutuhan rakyat."
2.4.1.4. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun
kalimat yang khusus menjadi kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat
sulitnya menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat dskriptif dan naratif
terutama dalam karangan fiksi.

Contoh paragraf penuh kalimat topik :


"Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan
menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang
menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."

2.4.2. Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya


Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya
dan tuntutan korteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi
paragraf dengan isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun
paragraf adalah pekerjaan mengarang juga.
Berdasarkan sifat isinya, alinea dapat digolongkan atas lima macam,yaitu:

2.4.2.1. Paragraf Persuasif


Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak
pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan
Koran . Sedangkan paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam
karangan ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai
untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.

Contoh : “Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari
banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah – sampah yang di buang tidak
pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu kesadaran pada diri kita masing – masing untuk
membuang sampah pada tempatnya.

2.4.2.2. Paragraf argumentasi


Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh : “Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin yang
diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru. Bersamaan
dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK periode 2008 – 2009, maka sebagai
penggantinya dilakukan mujur untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009 – 20010.”

2.4.2.3. Paragraf naratif


Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.

Contoh : “ Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat
perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang
lebih berpengalaman dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”

2.4.2.4. Paragraf deskritif


Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.

Contoh : “Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari beberapa
pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu,
mesin cuci dengan bukaan atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-
tombol yang dapat memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan
proses mencuci”.

2.4.2.5. Paragraf eksposisi


Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.

Contoh :“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat
SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra
Indonesia Universitas Gadkah Mada, tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978
Rachmat mengikuti penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta
bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden,
Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
2.4.3. Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 , yaitu:

2.4.3.1. Paragraf Pembuka


Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian
awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus di fungsikan untuk:
 menghantar pokok pembicaraan
 menarik minat pembaca
 menyiapkan atau menata pikiran untuk mengetahui isi seluruh karangan.

Setelah memiliki ke tiga fungsi tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka
memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus
disajikan dalam bentuk yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
 Kutipan, peribahasa, anekdot
 Pentingnya pokok pembicaraan
 Pendapat atau pernyataan seseorang
 Uraian tentang pengalaman pribadi
 Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
 Sebuah pertanyaan.

2.4.3.2. Paragraf Pengembang


Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah
dirumuskan dalam alinea pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
 Mengemukakan inti persoalan
 Memberikan ilustrasi
 Menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
 Meringkas paragraf sebelumnya
 Mempersiapkan dasar bagi simpulan.

2.4.3.3. Paragraf Penutup


Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf
ini sering merupakan pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat
paragraf penutup dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan
hal sebagai berikut:
 sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
 isi paragraf harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti
seluruh uraian
 sebagai bagian yang paling akhir dibaca, disarankan paragraf ini dapat menimbulkan kesan
yang medalam bagi pembacanya.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal). Paragraf diperlukan
untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan
tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal
yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

Paragraf yang efektif harus memenuhi dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan
kepaduan.

Pengembangan paragraf sangat berkaitan erat dengan posisi kalimat topik karena
kalimat topiklah yang mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Selain kalimat
topik, pengembangan paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan
dikembangkan: sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup.
Fungsi tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga
paragraf tersebut dalam karangan saling berbeda.

Metode pengembangan paragraf akan bergantung pada sifat informasi yang akan
disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan eksposisi. Metode
tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea argumentatif, misalnya akan
berbeda dengan naratif.

Setelah mempertimbangkan factor tersebut barulah kita memilih salah satu metode
pengembangan paragraf yang dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode
pengembangan paragraf yang terdapat di dalam buku-buku komposisi, disini diangkat enam
metode yang umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan.
Metode yang dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat,
metode umum khusus, dan metode klasifikasi.

Di dalam mengarang, keenam metode pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai


silih berganti sesuai dengan keperluan mengarang si penulisnya.

Paragraf memiliki banyak ragamnya. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat
topiknya, menurut sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.

B. Saran

Jadi, untuk membuat karangan, cerita, maupun informasi-informasi yang penting perlu
menggunakan paragraf yang baik, dan disampaikan secara runtun yaitu dengan menggunakan
kalimat-kalimat yang saling berhubungan. Sehingga apa yang ingin kita sampaikan bisa
dimengerti oleh pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Http//:arief.blogspot.com.2013.pengertian paragraph dan metode pengembangan paragraph:google

Http//:Wikipedia.com2014.syarat-syarat dan jenis-jenis paragraph:google/search

Diposting oleh Anwar di 03.37


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ► 2016 (1)

 ► 2015 (2)

 ▼ 2014 (10)
o ▼ November (1)
 Makalah bahasa Indonesia Tentang Paragraf
o ► Oktober (9)

Mengenai Saya

Anwar
Asal Kemboja, Kecamatan Pulau Maya, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi
Kalimantan Barat
Lihat profil lengkapku
Wikipedia

Google+ Badge
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang, Jawa Timur
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.

 Home
 Sample Page

Yashinta Wardani
Yashinta Endah Kusuma Wardani | FISIP UNS | Ilmu
Perpustakaan
Search

 ABOUT ME
 ARTIKEL
 Healthy Life
 KULIAH »
 Kumpulan Do'a
 Notes

Makalah Bahasa Indonesia : Menjelaskan Paragraf


April 8, 2016 Bahasa Indonesia No comments

MAKALAH
BAHASA INDONESIA

MENJELASKAN PARAGRAF

Di susun oleh :

Ayu Septiani

Farida Masbun Tiasih

Fatmawati Nur H

Hanis Aji Bintari

Yashinta Endah K.W

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-
Nya yang telah meridhoi kami untuk menyelesaikan tugas makalah berjudul “Menjelaskan
Paragraf”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan lancar dan tepat waktu. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Tugas makalah
telah kami kerjakan semaksimal mungkin dengan kerja kelompok.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu dengan
kerendahan hati kami membutuhkan saran dan kritik dari pembaca. Semoga makalah ini
dapat berguna dan memberikan manfaat khususnya bagi kami dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul
…………………………………………………………………………………………………
…..

Kata Pengantar
…………………………………………………………………………………………………
…..

Daftar Isi
…………………………………………………………………………………………………
…………..

BAB I
…………………………………………………………………………………………………
……………….

PENDAHULUAN
……………………………………………………………………………………………….

1. Latar Belakang
…………………………………………………………………………………………
….
2. Rumusan Masalah
………………………………………………………………………………………..
3. Tujuan
…………………………………………………………………………………………
………………

BAB II
…………………………………………………………………………………………………
…………….

PEMBAHASAN
…………………………………………………………………………………………………
1. Pengertian
Paragraf…………………………………………………………………………………
….
2. Ciri-Ciri Paragraf
……………………………………………………………………………………….
3. Fungsi dan syarat
Paragraf…………………………………………………………………………..
4. Macam-macam
Paragraf………………………………………………………………………………
5. Letak kalimat utama dan pengembangan
paragraf…………………………………………..

BAB III
…………………………………………………………………………………………………
……………

PENUTUP
…………………………………………………………………………………………………
………

1. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………
…….
2. Saran
…………………………………………………………………………………………
……………..

DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional Negara Indonesia, sudah sepantasnya


masyarakat Indonesia mempelajari dan dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Di
dalam sebuh buku bahasa indonesia banyak poin-poin yang harus di pelajari, salah satunya
tentang paragraf. Paragraf merupakan suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat yang saling berpadu.

Dalam sebuah tulisan pasti terdiri dari beberapa paragraf. Paragraf merupakan bagian dari
suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat ( minimal lima kalimat ) yang
mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya.suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dapat dirumuskan suatu rumusan masalah antara lain:

1. Apa yang dimaksud dengan Paragraf ?


2. Bagaimana ciri-ciri paragraf ?
3. Apa fungsi dan syarat dari paragraf ?
4. Apa saja macam-macam paragraf ?
5. Bagaimana letak kalimat utama dan pengembangan paragraf ?

3. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari paragraf


2. Mengetahui ciri-ciri paragraf
3. Mengetahui fungsi dan syarat paragraf
4. Mengetahui macam-macam paragraf
5. Mengetahui letak kalimat utama dan pengembangan paragraf

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Paragraf

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf
terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat. Dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat tanya, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertanya dalam sebuah rangkaian untuk
membentuk sebuah gagasan. Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari
beberapa kalimat yang tersusun secara runtut logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun
secara lengkap, utuh, dan padu.

Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang pendek. Dengan adanya paragraf, dapat
dibedakan suatu gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kelelahan membaca sebuah tulisan
atau buku, kalau tidak ada paragraf, karena seolah-olah dicambuk untuk membaca terus-
menerus sampai selesai. Kitapun susah mengonsentrasikan pikiran dari gagasan ke gagasan
lain. Dengan adanya paragraf dapat berhenti sebentar, sehingga kita dapat memusatkan
pikiran tentang gagasan yang terkandung dalam paragraf itu.

2. Ciri-ciri Paragraf

1. Kalimat pertama berkatuk atau menjorok ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis
karangan biasa, misalnya : makalah, skripsi, tesis, dan desertasi. Karangan berbentuk
lurus yang tidak bertakuk ( block style ) ditandai dengan cara spasi meranggang, satu
spasi lebih banyak daripada jarak antar baris lainnya.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
3. Setelah paragraf menggunakan sebuah kalimat topik dan selebihnya merupakan
kalimat pengembang yang berfungsi menjelaskan, menguraikan, atau menerangkan
pikiran utama yang ada dalam kalimat topik.
4. Paragraf menggunakan pikiran penjelas ( gagasan penjelas ) yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas. Kalimat itu berisi detail-detail kalimat topik. Paragraf hanya berisi
satu kalimat topik dan beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi detail
yang sangat spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

3. Fungsi Paragraf

1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam satu kesatuan;
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi kalangan yang terdiri atas beberapa paragraf,
ganti paragraf berarti ganti pikiran;
3. Memudahkan perorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman
bagi pembaca serta memudahkan pengembangan topik karangan kedalam satuan-
satuan unit pikiran yang lebih kecil;
4. Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri atas beberapa
variabel;
5. Untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya;
6. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah
diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu.

4. Syarat Paragraf

1. Kesatuan Paragraf ( Kesatuan Pikiran )

Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya berisi satu pikiran. Paragraf
dapat berupa beberapa kalimat. Akan tetapi, seluruhnya harus merupakan kesatuan; tak satu
kalimat yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat kalimat yang
sumbang maka kesatuan paragraf rusak

2. Kepaduan paragraf

Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang berhubungan logis.
Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf menghasilkan kejelasan struktur dan
makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh,
dan kompak. Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau
sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk paralel.

3. Ketuntasan Paragraf

Ketuntasan paragraf ialah kesempurnaan paragraf. Hal itu dapat diwujudkan dengan cara
klasifikasi dan ketuntasan bahasa.

4. Konstitusi Sudut Pandang dalam Paragraf

Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dalam cerita,
pengarang sering menggunakan sudut pandang aku seolah-olah menceritakan dirinya sendiri.
Selain itu, pengarang dapat menggunakan sudut pandang dia atau ia seolah-olah
menceritakan orang lain. Dalam karya ilmiah, pengarang menggunakan penulis. Sekali
menggunakan sudut pandang tersebut, ia harus menggunakannya secara konsisten dan tidak
boleh berganti sejak awal sampai akhir karya ilmiah.

5. Keruntutan paragraf

Keruntutan paragraf adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Karangan yang
runtut enak dibaca, dapat dipahami dengan mudah, dan menyenangkan pembacanya.
Keruntutan dapat dilakukan dengan berbagai cara : penalaran, kejelasan gagasan, makna, dan
struktur, kata transisi yang tepat, kata ganti yang tepat, ikatan makna yang jelas, penggunaan
idiomatik yang tepat, komunikasi yang efektif, membangun suasana, dan hubungan antar
gagasan, antar kata, dan antar kalimat yang tidak terputus.

5. Macam-macam Paragraf

Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3 paragraf, yaitu:

1. Paragraf Pembuka

Paragraf yang berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan.
Sebab itu paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini
jangan terlalu panjang supaya tidak membosankan. Paragraf pembuka ini mempunyai
kegunaan, yaitu dapat menarik perhatian pembaca yang berfungsi menjelaskan tujuan dari
penulis itu.

2. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung berisi tentang inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh karena itu,
secara kuantitatif paragraf ini yang paling panjang dan antara paragraf dengan paragraf harus
saling berhubungan secara logis.

3. Paragraf Penutup

Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan, biasanya paragraf ini berisi kesimpulan dari
paragraf penghubung. Dapat juga paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-
hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Paragraf penutup yang berfungsi
mengakhiri sebuah karangan tidak boleh terlalu panjang, namun tidak berarti seorang penulis
harus dapat menjaga perbandingan antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup.

5. Berdasarkan Tujuan dari Sifat:

Dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :

1. Deskripsi, yaitu menguraikan, memberikan, melukiskan. Tujuannya memberikan


kesan/ impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa dan
semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Dengan ini pembaca dapat dibuat
seolak olah melihat, mendengar, merasakan atau melihat peristiwa yang diuraikan
oleh penulis.
2. Narasi, secara harafiah bermakna kisah atau cerita bertujuan mengisahkan /
menceritakan, kadang kadang mirip dengan paragraf diskripsi bedanya narasi
mementingkan urutan dan biasanya aada tokoh yang dibicarakan.
3. Eksposisi, bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi,
mengajarkan dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar
pembaca menerima atau mengikutinya. Biasanya digunakan untuk menyajikan
pengetahuan atau ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode,
cara, dan proses terjadinya sesuatu.
4. Argumentasi, membuktikan atau menyampaikan alasan, bertujuan menyampaikan
suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan
pembaca bahwa yang disampaikan itu benar, penulis menyertakan bukti, contoh dan
berbagai alasan yang sulit dibantah.
5. Persuasi, merupakan kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi, yang
mula-mula memapakkan gagasan dengan alasan, bukti atau contoh untuk emyakinkan
pembaca kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, himbauan atau saran pada
pembaca.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Paragraf merupakan satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang tersusun
secara runtut logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
Dengan adanya paragraf, dapat dibedakan suatu gagasan mulai dan berakhir. Ciri khas dalam
suatu paragraf adalah kalimat pertama berkatuk atau menjorok, menggunakan pikiran utama
dan selebihnya merupakan kalimat pengembang. Paragraf memiliki beberapa fungsi
diantaranya menandai gagasan baru, memudahkan pengorganisasian peralihan gagasan, dan
untuk menandai pembukaan topik baru. Syarat paragraf antara lain kesatuan dan kepaduan
paragraf, ketuntasan dan konstitusi paragraf.

DAFTAR PUSTAKA

1. Syahroni, Ngalimun. 2013. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Yogyakarta :


Aswaja Pressindo.
2. Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. : Erlangga.

Ciri-ciri Paragraf, Contoh Makalah Tentang Paragraf, Fungsi Paragraf, Macam-macam


Paragraf, Pengertian Paragraf, Syarat Paragraf

 UNS Profile 2015

Search

 Time in Yogyakarta


September 2017
M T W T F S S
« Apr
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30

Get Your Prayer Times Widget!


o

 Archives
o April 2017
o June 2016
o May 2016
o April 2016
o March 2016
o February 2016
o December 2015
o November 2015
o October 2015
o September 2015

 Social Profiles

 Yashinta Endah Kusuma Wardani


Yashinta Wardani

Buat Lencana Anda

 Facebook

 Active Blogs
o Just for Fun (337)
o Yudha's Bl☺☻G (335)
o Rohana Diary (218)
o Komunikasi (192)
o anima sparta (114)
o noorrhoqim blog (101)
o Ipah ipeh (100)
o Yashinta Wardani (70)
o rahmat blog (61)
o belva.blog (54)

 Recent Posts
o BENTUK SURAT April 27, 2017
o KOMUNIKASI DAN SURAT April 27, 2017
o PENYELENGGARAAN KEARSIPAN April 27, 2017
o KONSEP DASAR ARSIP April 27, 2017
o Tutorial Vektor Vexel Photoshop (Time Lapse) June 26, 2016
o Tutorial Cara Menggunakan Pen Tool Bagi Pemula June 26, 2016
o Information Overload June 22, 2016
o Profile Universitas Sebelas Maret Surakarta (Video) June 20, 2016
o INTERNET June 16, 2016
o Cara Mengatasi Layar Desktop Hitam June 16, 2016
o Cara Membuat Komputer Seolah-olah Online atau Terhubung ke Internet June
16, 2016
o Cara Mengatasi Laptop/Komputer Lemot June 16, 2016
o Hubungan Tajuk Subjek dan Tesaurus dalam Pengolahan Bahan Pustaka serta
Temu Kembali Informasi di Perpustakaan June 13, 2016
o Cara Mudah Alami Menghilangkan Lelah June 11, 2016
o Cara Menghilangkan Ngantuk Saat Beraktifitas June 11, 2016
o HOW PEOPLE APPROACH INFORMATION June 10, 2016
o KETAHANAN NASIONAL June 10, 2016
o DAFTAR PUSTAKA June 9, 2016
o JARINGAN INFORMASI June 9, 2016
o Penelusuran Berdasarkan Jenis Dokumen June 9, 2016
o PENCARIAN INFORMASI DI INTERNET June 9, 2016
o Penelusuran Di Perpustakaan June 9, 2016
o Klasifikasi – Tabel 4 dan Tabel 5 June 5, 2016
o Klasifikasi – Tabel 3 May 24, 2016
o TUGAS Public Relations : KOMUNIKASI INTERNAL PR :
MENCIPTAKAN KESADARAN PERAN INSTITUSI PT. PERTAMINA
RETAIL DALAM MASYARAKAT INTERNAL (KARYAWAN) May 19,
2016
o Prinsip-prinsip Umum Pengklasifikasian May 16, 2016

 Share on :

Tweet

(function() {
var po = document.createElement('script'); po.type =
'text/javascript'; po.async = true;
po.src = 'https://apis.google.com/js/plusone.js';
var s = document.getElementsByTagName('script')[0];
s.parentNode.insertBefore(po, s);
})();

 Meta
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.org

 Tags

arsip
Akibat Pertentangan Interaksi Sosial Bahan Yang Terkandung Dalam Rokok Bahaya Merokok Bentuk Pertentangan
Interaksi Sosial Cara Berhenti Merokok Cara Meningkatkan Minat Baca Cara Menjaga Mata Contoh Gerund Contoh Interaksi
Sosial Di Desa Contoh Invinitive Contoh Pers Release Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat Doa Memohon Diberi Kesehatan

dan Dibantu untuk Mengingat-Nya Doa Sapu Jagat Doa Selamat Dunia Akhirat dokumen fungsi surat
Gerund Information Retrieval Information Search In The Internet
instansi kearsipan Kesehatan Tubuh Klasifikasi 1
komputer Konflik Interaksi Soaial lembaga Minat Baca Penerapan Interaksi Sosial Di Desa Pengertian
Interaksi Pengertian Masyarakat Desa Penggunaan Gerund Penyebab Minat Baca Rendah perusahaan

Photoshop rekod Resiko Merokok bagi Tubuh Risks from Smoking Stop Smoking Now surat Tips Berhenti
Merokok Tujuan Interaksi Sosial Vektor warkat

 Jadwal Shalat

 Kurs Rupiah
Rupiah Exchange Rate

 Jadwal TV

diambil dari: tvguide.co.id

Powered by WordPress | Theme Designed by: This Site | Thanks to


my.Opera.com/bazanoclegowa/blog/, WPT and WordPress3Themes.com
September 15, 201714:55:29

 About
 Sosial Media Editor
 Menu

 twitter
 facebook
 google
 rss
 linkedin
 dribbble
 pinterest

Fransiskus Armanto Blog's

Powered by Blogger.

 Home
 Ilmu Pengetahuan
 Usaha dan Bisnis
 Software dan Games
 OMK
 Laporan Praktikum
 Gaya Hidup (Tips dan Trik)

Text to sea

Latest News

 8:18 PM Ulasan sederhana dari Sapardi "Aku ingin mencintai dengan sederhana"
 10:34 AM 27 kumpulan lagu OMK, Sekami, Tunas Muda dan Legio Maria (lirik)
 07:14 AM Lingkungan dan Budaya Organisasi
 09:01 AM Contoh surat pernyataan belum menikah
 08:52 AM Nilai yang terkandug dalam film "Gifted Hands"
 04:39 AM Makalah tentang Pola Susunan Kerangka Karangan
 08:41 AM Praktikum Difraksi ~ Laporan praktikum Difraksi
 08:15 AM Praktikum Spektrum Absorpsi dan Emisi

 8:18 PM Ulasan sederhana dari Sapardi "Aku ingin mencintai dengan sederhana"
 10:34 AM 27 kumpulan lagu OMK, Sekami, Tunas Muda dan Legio Maria (lirik)
 07:14 AM Lingkungan dan Budaya Organisasi
 09:01 AM Contoh surat pernyataan belum menikah
 08:52 AM Nilai yang terkandug dalam film "Gifted Hands"
 04:39 AM Makalah tentang Pola Susunan Kerangka Karangan
 08:41 AM Praktikum Difraksi ~ Laporan praktikum Difraksi
 08:15 AM Praktikum Spektrum Absorpsi dan Emisi
Home » » Unlabelled » contoh makalah bahasa indonesia tentang paragraf

contoh makalah bahasa indonesia tentang


paragraf

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Terima kasih
kepada Bu Atik Kartika, S.Pd. selaku dosen matakuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan
materi sebelumnya dan terima kasih kepada teman yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional yang mana dalam penggunaannya terdapat ragam penulisan,
tata cara penulisan dan ragam tulisan. Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah menunjukkan
peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan
skripsi. Selain itu dalam kesehariannya terdapat ragam tulisan yang memiliki tujuan yang berbeda-
beda. Kami mengetahui bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekeliruan dan
kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk perbaikan selanjutnya.

Bandar Lampung, 18 Maret 2014

Penulis
DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR
....................................................................................................................................... ...........................
.....i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................................................. 1

BAB II ISI

A. Pengertian Paragraf ........................................................................................................ 2

B. Jenis-Jenis Paragraf ........................................................................................................ 2

C. Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan ......................... 3

BAB III KESIMPULAN...................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang mana dalam penggunaannya terdapat ragam
penulisan, tata cara penulisan dan ragam tulisan. Dalam bidang akademik bahasa Indonesia telah
menunjukkan peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti
makalah dan skripsi. Selain itu dalam kesehariannya terdapat ragam tulisan yang memiliki tujuan
yang berbeda-beda. Pada era modern seeperti sekarang ini, ragam bahasa penggunaan tidak hanya
pada bidang akademik namun dapat pula penggunaan argumen untuk pemengaruhi pembaca
sebagai promosi suatu produk dan lain sebagainya. Suatu argumen atau ide pokok pikiran seseorang
dapat dituangkan kedalam suatu tulisan yang dapat di bentuk kedalam sebuah paragraf untuk
memaparkan ide pokok pikiran tersebut dan memberikan alasan agar lebih meyakinkan seseorang
yang membacanya. Dalam pembahasan kali ini penulis memaparkan pembahasan yang lebih detail
tentang paragraf argumentasi dan persuasi beserta contohnya dalam makalah ini

B. Tujuan

Adapun tujuan pembahasan materi ini adalah untuk lebih memahami tentang jenis paragraph
khususnya paragraf argumentasi dan paragraf persuasi serta dapat membuat contoh dari masing-
masing tersebut.

BAB II

ISI
A. Pengertian paragraf

Paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama
yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif. Setiap paragraf harus menyampaikan
sebuah gagasan utama . gagasan utama tersebut harus dijelaskan oleh gagasan-gagasan bawahan,
sehingga dalam paragraf terdapat beberapa kalimatyang saling terkait. Dalam rangkaian kalimat itu
tidak satupun kalimat yang bertentangan dengan kalimat gagasan utama dan kalimat-kalimat
gagasan bawahan. Kalimat yang berisi gagasan utamadisebut kalimat topic dan kalimat yang
bergagasan bawahanadalah kalimat penjelas. Sebuah paragraf minimal terdiri tiga kalimat dalam
penulisan karangan ilmiah.

B. Jenis-jenis paragraf

Dalam karangan terdapat bermacam-macam jenis paragraf jika diperhatikan dari berbagai sudut
pandang. Berikut ini adalah berbagai jenis paragraf.

1. Jenis paragraf diperhatikan dari satuan karangan, diantaranya:


a. Paragraf pembuka
b. Paragraf isi
c. Paragraf penutup
2. Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan, diantaranya:
a. Paragraf eksposisi
b. Paragraf argumentative
c. Paragraf deskriptif
d. Paragraf naratif
e. Paragraf persuasive
3. Jenis paragraf diperhatikan dari posisi kalimat topic dalam paragraf, diantaranya:
a. Paragraf deduktif
b. Paragraf induktif
c. Paragraf deduktif-induktif
d. Paragraf ineratif
e. Paragraf tanpa kalimat topic
4. Jenis paragraf diperhatikan dari cara atau metodepengembangan paragraf, diantaranya:
a. Paragraf menerangkan
b. Paragraf merinci
c. Paragraf contoh
d. Paragaraf buktian
e. Paragraf pertanyaan
f. Paragraf perbandingan
g. Paragraf sebab akibat

C. Jenis paragraf diperhatikan dari sudut pandang sifat tujuan karangan

1. Paragraf argumentasi
Paragraf ini bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu pendapat,
ideology, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu. Dalam tulisan yang bersifat ilmiah, jenis paragraf
ini biasanya digunakan oleh penulis karena sebuah karya ilmiah harus dapat meyakinkan pembaca
atas topic yang diuraikan penulisnya. Dengan demikian penulis harus menyusun paragraf secara logis
dengan alas an ataudata yang mampu meyakinkan pembaca.

Cirri-ciri paragraf argumentasi, yaitu:


1. Menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin
2. Memerlukan fakta untuk membuktikan pendapatnya biasanya berupa gambar atau grafik, dll
3. Menggali sumber idedari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
4. Penutup berisi kesimpulan

Contoh paragraf argumentasi

Hampir semua orang yang pernah tinggaldi kota Bandung menyatakan merasa betah tinggal di kota
tersebut. Bahkan, umumnya mereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa
mereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relative kecil
bila dibandingkan dengan kota setaranya,Surabaya dan medan misalnya. Terdapat banyak lembaga
pendidikan tinggi negeri di dalamnya. Juga, kotanya tidak terlalu besar seperti Jakarta, sehingga dari
satu sudutkota ke sudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapahal yang menyebabkanpara
pendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.

2. Paragraf persuasi
Paragraf persuasai adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan pembaca, membuat pembacanya
percaya, atau membujuk pembaca atas apa yang dikemukakan oleh penulis. Yang dikemukakan itu
dapat saja berupa fakta, produk, pendapat, hingga ideology tertentu bidang yang paling banyak
menggunakan jenis paragraf ini adalah dunia periklanan. Kata ‘persuasi’ berasal dari kata inggris ‘to
persuade’ yang berarti ‘membujuk’ atau ‘meyakinkan’. Bentuk nominanya adalah ‘persuation’ yang
kemudian dipungut kedalam bahasa Indonesia menjadi ‘persuasi’.

Ciri-ciri paragraf persuasi, yaitu:


1. Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
2. Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya
3. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
antarapenulisdengan pembaca.
4. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidakhilang dan supayakesepakatan
pendapatnya tercapai
5. Persuasi memerlukan fakta dan data.

Contoh paragraf persuasi

Masyarakat hindu di bali memiliki upacara kematian yang sangat unik dan memiliki daya tarik
tersendiri untuk wisatawan asing maupun local. Ritual unik ini disebut dengan ngaben. Ngaben
adalah ritual atau upacara pembakaran mayat sebagai symbol penyucian roh orang yang sudah
meninggal. Karena dalam pelaksanaannya membutuhkan berbagai perlengkapan dengan biayayang
cukup besar, maka tidak semua orang telah meninggal bisa langsung di aben. Jenazah yang belum di
aben biasanya akan di kubur terlebih dahulu sambil menunggu semua perlengkapan ngaben siap dan
lengkap.jika ingin melihat ritual pembakaran mayat yang sangat unik ini, tidak ada salahnya anda
berkunjung ke provinsi Bali karena upacara ngaben dilakukan oleh hampir seluruh masyarakat hindu
di Bali.
BAB III

KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai paragraf argumentasi dan persuasi tersebut dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:

1. Paragraf adalah satuan bahasa yang mengemukakan sebuah pokok pikiran atau satu gagasan utama
yang disampaikan dalam himpunan kalimat yang koherensif.
2. Jenis paragraf dibagi berdasarkan satuan karangan, sudut pandang sifat tujuan karangan,
posisikalimat topic dalam paragraf, dan cara atau metode pengembangan paragraf
3. Jenis paragraf berdasarkan sudut pandang sifat tujuan karangan dibedakan menjadi paragraf
eksposisi, argumentative, deskriptif, naratif, dan persuasive.
4. Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan atau mengubah pendapat pembaca atas suatu
pendapat, ideology, doktrin, sikap, atau tingkah laku tertentu.
5. Paragraf persuasi bertujuan untuk meyakinkan pembaca, membuat pembacanya percaya, atau
membujuk pembaca atas apayang dikemukakan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. Arsjad Maidar G,. Ridwan Sakura H. 1989. Pembinaan kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Anonym. 2014. Subjek: Bahasa Indonesia/Materi: Paragraf. www.wikibuku.bahasaindonesia.co.id. Diakses


pada tanggal 14 Maret 2014 pukul 15.30 WIB.

Brotowidjoyo, Mukayat D. 2002. Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta : Akademika Pressindo.

Keraf, Gorys. 1997. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende: Penerbit Nusa Indah.

Swasono, Sri-Edi. 1990. Pedoman Menulis Daftar Pustaka, Catatan Kakiuntuk Karya Ilmiah Dan Terbitan
Ilmiah. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Winkler, Anthony C. dan Mc. Cuen Jo Ray. 1989. Writing The Research Paper: A Hanbook,Ed. Ke-3. New
York : Hacourt Brace Javanovich Publisher.

7:25 PM

fransiskus armanto
Next

Elektronik book Novel Atau E-Novel yang menggunakan aplikasi langsung

Previous

Whistle Blowing

Recent Posts

 Ulasan sederhana dari Sapardi "Aku ingin mencintai dengan sederhana"

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE [...]

 27 kumpulan lagu OMK, Sekami, Tunas Muda dan Legio Maria (lirik)

1. ALLAH ITU BAIKAllah itu baik, sungguh baiki bagikuDitunjukan kasih


set[...]

 Lingkungan dan Budaya Organisasi

LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASIA. PENDAHULUANSejak dulu,


lingkungan dan budaya organisasi sangatl[...]

 Contoh surat pernyataan belum menikah

SURAT PERNYATAAN BELUM MENIKAHYang bertanda tangan di bawah


ini:Nama :Jenis Kelamin :Tempat / T[...]

 Nilai yang terkandug dalam film "Gifted Hands"

&nbs[...]
Post a Comment

1.

Shinta Karta SasmitaMarch 26, 2017 at 8:26 PM

Wah manataf artukelnya yah... Kalo gitu kunjungi web aku aja klik disini yah
Download Makalah Bahasa Indonesia

Reply

Add comment

Load more...

Click to see the code!


To insert emoticon you must added at least one space before the code.

Total Pageviews
 Popular Posts
 Comments
 Blog Archive

Popular Posts

7 doa Katolik yg dasyat (Berdasarkan agama Katolik)

Kenapa kita berdoa? Apa sih manfaat doa bagi kita? Lalu apa kah setiap doa kita didengar
sama Tuhan? Doa adalah suatu makanan pokok bagi...
 Arah Difraksi Sinar X

Setelah survei awal kita tentang fisika sinar-x dan geometri kristal, kita sekarang dapat
melanjutkan untuk menyesuaikan keduanya dan mendis...

Tutorial Cara Membuat Video Dengan Sparkol Video Scribt

Seperti yang saya jelaskan diawal blog saya, Sparkol adalah aplikasi yang digunakan untuk
membuat sebuah video dengan animasi tulis tanga...

 Biografi Santo Abraham, Bapa Segala Bangsa ( 9 Oktober )

Santo Abraham, Bapa Bangsa (9 Oktober) Abraham, Bapa Bangsa Abraham, leluhur bangsa
Yahudi, diakui dalam iman Kristiani sebagai Bapa Bang...

Laporan Praktikum Fisika Komputasi Pemprograman Matlab

PEMROGRAMAN MATLAB (Laporan Praktikum Fisika Komputasi) Oleh : Fransiskus Armanto


1317041015 ...

6 Film Rohani Katolik/Kristen yang wajib ditonton

Film-Film Rohani Kristen (Katolik maupun Protestan) Shalom.. Hari ini saya akan
membagikan sedikit koleksi film rohani yang saya pu...

Download Sparkol Video Scrib Free + Crack 100% working

Sparkol adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat video dengan kesan ditulis
tangan. Banyak orang yang menggunakan aplikasi u...

Makalah port paralel sistem akuisisi data

PORT PARALLEL MAKALAH SISTEM AKUISISI DATA KATA PENGANTAR Assalammualaikum


Wr.Wb Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadir...

Cara Daftar Akun Sparkol VideoScrib 100% working

Selamat malam sobat.. Kali ini saya akan membahas cara mendaftar akun Sparkol VideoScrib
dengan mudah. Sebelumnya apakah anda sudah menget...

 contoh makalah bahasa indonesia tentang paragraf

KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuata...

Fransiskus Armanto

fransiskus armanto

View my complete profile

Maaf Mengganggu sebentar


Mohon maaf buat teman2, Minta like nya ya buat saya,,terimakasih

×
Fransiskus Armanto Blog's © 2013. All Rights Reserved. Powered By BloggerShared By Themes24x7

Anda mungkin juga menyukai