Anda di halaman 1dari 15

KAIDAH PENGGUNAAN PARAGRAF

Dosen Pengampu: Beta Puspitasari,M.Pd.


Disusun Oleh Kelompok 8:
1. Ampu Akbar (2323150096)
2. Rahmania Citra Dewi (2323150034)

PRODI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
ALhamdulillahhirabil’ Alamin puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
Swt karena berkat hidayah dan inayah-Nya lah,penulis dapat menyelesaikan makalah
Kaidah penggunaan paragraf ini,dengan semaksimal mungkin. Apa bila terdapat
banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini,penulis hanya mampu mengucapkan
mohon maaf yang sedalamnya,karena kesempurnaan hanya Allah Swt semata yang
memilikinya.

Shalawat beriring salam tak lupa pula kami panjatkan kepada Nabi Muhammad
Saw,karena berkat perjuangan beliaulah kami dapat menikmati dunia yang serba
canggih ini. Dengan demikian,kami mengharapkan partisipasi dari teman-teman
semua dalam pembahasan makalah ini,tanpa kritik dan saran dari teman-teman semua
penulis tidak dapat memperbaiki kesalahan dalam penulisan makalah ini,semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin Ya Rabbal’alamin.

Bengkulu, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Masalah....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf .............................................................................3
B. Syarat-Syarat Paragraf .........................................................................3
C. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya................................................5
D. Tanda Paragraf......................................................................................6
E. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif..............................................6
F. Pengembangan Paragraf ......................................................................7
G. Teknik Pengembangan Paragraf ..........................................................8
H. Pembagian Paragraf menurut Teknik Pemaparannya...........................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan
dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan
satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah
memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh
saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun
paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian paragraf?
2. Apa saja yang menjadi syarat-syarat paragraf?
3. Bagaimana pembagian paragraf menurut jenisnya?
4. Apa saja tanda paragraf?
5. Apa itu paragraf deduktif dan paragraf induktif?
6. Apa itu pengembangan paragraf?
7. Bagaimana teknik pengembangan paragraf dan bagaimana pembagian
paragraf menurut teknik pemaparannya?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf dan syarat-syarat paragraf
2. Untuk mengetahui pembagian paragraf menurut jenisnya dan Apa saja
tanda paragraf

1
3. Untuk mengetahui paragraf deduktif dan paragraf induktif dan
pengembangan paragraf
4. Untuk mengetahui Bagaimana teknik pengembangan paragraf dan
bagaimana pembagian paragraf menurut teknik pemaparannya?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih luas
dari pada kalimat, la merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian
dalam suatu rangkaian untuk menjelaskan sebuah pikiran utama. Melalui
paragraf itu, gagasan menjadi jelas oleh uraian-uraian tambahan yang
tujuannya untuk menonjolkan pikiran utama tadi secara lebih jelas. Setiap
paragraf hanya boleh mengandung satu pikiran utama atau gagasan utama.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai
dengan garis baru). Menurut penganalisaan beberapa sumber yang
memberikan keterangan tentang paragraf, maka dapat disimpulkan bahwa
paragraf adalah kesatuan kalimat yang mengandung gagasan yang tersusun
secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat. Gagasan yang dimiliki
suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide pokok. Ide pokok
ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh pengarang.
Dengan demikian, kalimat lain yang disertakan dengan paragraf merupakan
kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat diletakkan
di awal dan akhir kalimat. Dapat menggunakan pola deduktif (Umum-
Khusus) dan Pola Induktif (Khusus Umum). Pola deduktif adalah pola yang
mnemepatkan pola pikirannya diawal paragraph sedangkan pola induktif
adalah pola yang menempatkan pola. pikirannya diakhir paragraf.
B. Syarat-Syarat Paragraf
1. Kesatuan Kesatuan paragraf
ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama
menyatakan suatu hal atau suatu tema tertenru Kesatuan di sini tidak
boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja,

3
2. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat
dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang
baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun
paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami.
Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa
hal, seperti pengulangan kata kunci,penggunaankata ganti, penggunaan
transisi, dan kesejajaran(paralelisme).
3. Kelengkapan
lalah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat
topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang
dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan
adalah paragraf yang tidak lengkap.
4. Panjang Paragraf
Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada
beberapa jauh dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi
sasaran. Memperhitungkan, 4 hal:
a) Penyusunan kalimat topik
b) Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
c) Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat.
d) Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain
di dalam paragraf.
5. Pola Susunan Paragraf
Rangkaian pernyataan dalam paragraf harus disusun menurut pola yang
taat asas, pernyataan yang satu disusun oleh pernyataanyang lain dengan
wajar dan bersetalian secara logis. Dengan cara itu pembaca diajak oleh
penulis untuk memahami paragraf sebagai satu kesatuan gagasan yang

4
bulat. Pola susunannya bermacam-macam, dan yang sering diterapkan
dalam tulisan ilmiah antara lain:
1) pola runtunan waktu,
2) pola uraian sebab akibat,
3) pola perbandingan dan pertentangan,
4) pola analogi,
5) pola daftar
6) pola lain.
C. Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya
Paragraf-paragraf yang membangun suatu tulisan dilihat dari segi sifat dan
wujudnya dibagi atas:1).paragraf pembuka.2).paragraf penghubung,dan
3).paragraf penutup, Ketiga jenis paragraf tersebut akan dijelaskan secara
singkat pada uraian berikut.
1. Paragraf Pembuka Paragraf pembuka atau paragraf pendahuluan
berfungsi sebagai pengantar atau pembuka tulisan untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini jangan terlalu
panjang agar tidak membosankan.
2. Paragraf Penghubung Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang
terletak antara paragraf pembuka dan penutup. Masalah yang akan
diuraikan terdapat dalam paragraf ini. Jadi, paragaf penghubung berisi
pembahasan inti persoalan yang dikemukakan oleh si penulis. Oleh sebab
itu, antara paragraf yang satu dan yang lain harus saling
berhubungan secara logis.
3. Paragraf Penutup Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada
akhir tulisan atau yang mengakhiri sebuah tulisan. Biasanya paragraf
penutup ini berisi kesimpulan dari semua pembahasan yang telah
dipaparkan pada paragraf penghubung. Paragraf penutup yang berfungsi
mengakhiri sebuah tulisan tidak boleh terlalu panjang, tetapi tidak berarti
bahwa paragraf ini dapat tiba-tiba diputuskan begitu saja. Kalimat-

5
kalimat yang menyusun paragraf penutup ini diusahakan dapat
menimbulkan kesan yang dalam bagi pembaca. Isi paragraf penutup
banyak ditentukan oleh sifat karangan.
D. Tanda Paragraf
Tanda sebuah paragraf dapat dilihat pada permulaan baris yang agak
menjorok ke dalam kira-kira lima ketukan dari batas tulisan sebelah kiri.
Penandaan paragraf dapat juga dilakukan dengan cara memberikan jarak
yang agak renggang dari paragraf sebelumnya atau sesudahnya. Dengan cara
demikian, pembaca mudah melihat dengan jelas batas-batas setiap paragraf.
E. Paragraf Deduktif dan Paragraf Induktif
1. Paragraf Deduktif
Deduktif adalah jenis paragraf yang dikembangkan dengan pola deduksi.
Pola deduksi bermula dengan pemaparan hal yang bersifat umurn
kemudian menyebarkan hal khusus. Paragraf deduktif bisa dilihat dari
letak kalimat utamanya yang berada di awal alinea, Beberapa ciri
paragraf deduktif yang bisa dilihat antara lain:
a) Letak ide pokok di awal paragraf
b) Ide pokok tersusun dari pernyataan umum diikuti dengan
penjelasan yang bersifat khusus.
2. Paragraf Induktif Induktif adalah jenis paragraf yang dikembangan
dengan pola. induksi, yaitu dengan memaparkan hal hal yang khusus
kemudian disimpulkan dengan hal yang lebih umum. Dapat dikatakan
paragraf induktif adalah paragraf yang letak kalimat utamanya di
akhir paragraf. Pola pengembangan paragraf induksi dapat dilakukan
dengan cara generalisasi, sebab-akibat, akibat-sebab, dan
analogi.Beberapa ciri paragraf induktif:
a) Paragraf diawali dengan penjelasan- penjelasan khusus
b) Penjelasan khusus kemudian digeneralisasikan menjadi suatu
kesimpulan di akhir paragraph

6
c) Kalimat penjelas yang ada sebelum kalimat utama berupa
fakta, contoh, rincian khusus atau bukti- bukti yang
mendukung pernyataan di akhir kalimat
d) Pola pengembangan generalisasi adalah pola pengembangan
kalimat dengan pernyataan khusus sangat mirip dengan
pernyataan kalimat utamanya
e) Pola pengembangan kausalitas (sebab-akibat) adalah pola
pengembangan yang menggunakan fakta untuk mempertegas
kesimpulan
f) Pola pengembangan analogi adalah pola pengembangan yang
membandingkan dua hal yang memiliki kesamaan.
F. Pengembangan Paragraf
Paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri
dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi/kalimat
dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas
sebagai pendukungnya. Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan
kalimat, Akan tetapi kalimat yang berhubungan antara yang satu dengan
yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan dapat
disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan
kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya
memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang
singkat. Mengarang adalah mengembangkan beberapa kalimat topik. Dalam
karangan itu kita harus mengembangkan paragraf demi paragraf. Oleh karena
itu, kita harus dapat menempatkan kalimat topik. Satu paragraf hanya
mengandung satu kalimat topik. Sama halnya dengan
kalimat yang baik, maka paragraf yang baik juga harus memenuhi syarat-
syarat tertentu. Syarat-syarat itu ialah:
1. Kesatuan Yang dimaksud dengan kesatuan ialah paragraf harus
memperhatikan dengan jelas suatu maksud atau sebuah tema tertentu.

7
Sebuah paragraf dikatakan memiliki kesatuan bila unsur-unsurnya
bersama-sama bergerak menunjang sebuah maksud tunggal atau gagasan
utamanya.
2. Koherensi Sebuah paragraf bukanlah sebuah tumpukan kalimat-kalimat
yang masing-masing bersdiri sendiri, tetapi kalimat-kalimat itu dibangun
oleh adanya hubungan timbal-balik. Dengan demikian diperlukan urutan
pikiran yang koheren (terpadu), sehinga tidak terdapat loncatan pikiran
yang membingungkan. Suatu paragraf dikatakan koheren jika kalimat-
kalimat itu saling berhubungan untuk mendukung pikiran utama.
G. Teknik Pengembangan Paragraf
1. Secara alami Pengembangan paragraf secara alami berdasarkan urutan
ruang dan waktu. Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa
pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang. Urutan
waktu adalah urutan yang menggambarkan urutan tedadinya peristiwa,
perbuatan, atau tindakan
2. Klimaks dan Antiklimaks Pengembangan paragraf teknik ini
berdasarkan posisi tertentu dalam suatu rangkaian berupa posisi yang
tertinggi atau paling menojol. Jika posisi yang tertinggi itu diletakkan
pads bagian akhir disebut klimaks. Sebaliknya, jika penulis mengawali
rangkaian dengan posisi paling menonjol kemudian makin lama makin
tidak menonjol disebut antiklimaks.
3. Umum Khusus dan Khusus Umum Dalam bentuk Umum ke Khuss utama
diletakkan di awal paragraf,disebut paragraf deduktif. Dalam bentuk
khusus-umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf, disebut
paragraf induktif

8
H. Pembagian Paragraf menurut Teknik Pemaparannya
1. Paragraf Deduksi
Deduksi berarti berfikir dari umum ke khusus. Paragraf ini penempatan
kalimat topiknya selalu diawal.
2. Paragraf Induksi
Paragraf yang pengembangannya dimulai dari pemaparan bagian-bagian
kecil atau hal-hal yang konkret hingga sampai kepada suatu simpulan
yang bersifat umum disebut paragraf induksi. Induksi berarti cara berfikir
dari khusus ke yang umum. Pada paragraf seperti ini penempatan kalimat
topiknya berada diakhir paragraf.
3. Paragraf Campuran
Dalam paragraf campuran penempatan kalimat topiknya di tengah
paragraf. Paragraf ini di mulai oleh kalimat pengembang setelah kalimat
atau kata transisi kalau ada. Setelah itu, kalimat topik di kembangkan lagi
dan diakhiri oleh kalimat penegas kalau diperlukan.
4. Paragraf Perbandingan
Pengembangan Paragraf perbandingan dilakukan dengan cara
membanding-bandingkan kalimat topik. Misalnya, kalimat topik
mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang
bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk
yang konkret atau bagian bagian kecil.
5. Paragraf Pertanyaan
Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan
kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa
merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
6. Paragraf Sebab-Akibat
Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat
peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat

9
pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat
pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika
kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus
merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
7. Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah pengembangan kalimat topik dalam sebuah
paragraf dengan menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh itu dipakai
untuk memperjelas maksud dalam kalimat topik
8. Paragraf Perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang
kata atau kelompok kata. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa
dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting
9. Paragraf Definisi
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian
atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar
maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas
pengertian itu ialah kalimat pengembang.
10. Paragraf Deskriptif
Kalimat topik dalam paragraf deskriptif tidak tersurat seperti pada
paragraf-paragraf yang lain. Kalimat topik paragraf ini tersirat pada semua
kalimat pengembang.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Paragraf merupakan kumpulan suatu kesatuan kalimat yang mengandung
gagasan yang tersusun secara sistematis untuk menyampaikan makna kalimat.
Gagasan yang dimiliki suatu paragraf hanya memiliki satu pikiran utama atau ide
pokok. Ide pokok ini merupakan gagasan utama dari kalimat yang dibuat oleh
pengarang. Dengan demikian, kalimat lain yang disertakan dengan paragraf
merupakan kalimat penjelas. Pikiran utama yang terdapat dalam paragraf dapat
diletakkan di awal dan akhir kalimat.

B. SARAN
Dalam membuat suatu paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat
harus mengetahui dahulu kalimat yang akan disusun yang akan menjadi
paragraf tersebut, lalu disusun sesuai dengan syarat dan struktur yang penulis
lampirkan diatas.. Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat
bermanfaat dan menambah wawasan para pembaca. Penulis mohon maaf
apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang
jelas, kurang dimengerti dan lugas, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karana terbatasnya materi dan referensi yang kami peroleh. Penulis
juga sangat mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat diterima dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA
Desi Rahmawati, 2015 Paragraf Bahasa Indonesia
dalam https://www.academia.edu/24274800/ diakses pada tanggal 2 Desember 2023

Ihsan, 2016. Pengertian, Jenis-Jenis, dan Tanda Paragraf dalam


http://simpulanilmu.blogspot.com/2016/07/pengertian-paragraf-jenis- jenis.html?
m=1 diakses pada tanggal 2Desember 2023

Ranin Dyaalyap, 2014. Jenis Paragraf menurut Teknik Pemaparannya dalam


http://ranindyaalyap.blogspot.com/2014/09/jenis-paragraf-menurut- teknik.html?
m=1 diakses pada tanggal 2 Desember 2023

Miguel Adrian P. 2016. Pengembangan Paragraf dalam


https://www.google.com/amp/s/migueladrian85.wordpress.com/2016/0
3/30/pengembangan-paragraf/amp/ diakses pada tanggal 2 Desember 2023

Ratna Sumarni, 2016. Paragraf Deduktif, Induktif, dan Campuran dalam


https://www.google.com/amp/s/dosenbahasa.com/paragraf-deduktif-induktif-dan-
campuran amp diakses pada tanggal 2 Desember 2023

12

Anda mungkin juga menyukai